Anda di halaman 1dari 25

MINI RISET FILSAFAT PENDIDIKAN

PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS X IPA 1


Sekolah Menengah Atas Swasta Teladan Medan

DISUSUN OLEH :
afru rafi muflih hasdy (2233131012)
keisya almanda sinaga (2233131008)
hotna ria hasibuan (2233131030)

KELAS B
DOSEN PENGAMPU : Dr . Sudirman , S.E. , M.Pd.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS


FAKULTAS BAHASA DAN SENI ( FBS )
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
STAMBUK 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset yang berjudul “Pengamatan
Proses Pembelajaran Siswa SMA Negeri 11 Medan Kelas X IPA 5” sebagai tugas dari mata
kuliah Filsafat Pendidikan. Penulis berterimakasih kepada seluruh pihak yang banyak
membantu dalam proses penyusunan dan penyelesaian makalah inidari awal hingga akhir.
Dan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada dosen mata
kuliahFilsafat Pendidikan Ibu Gita Noveri Eza S.Pd, M..Pd. yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikantugas ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini kiranya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karenaitu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan. Semoga makalah inidapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri tentunya.

MEDAN , 25 NOVEMBER 2023

PENULIS

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………..1
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………………….1
B. TUJUAN PENELITIAN…………………………………………………………………………………………..1
C. MANFAAT PENELITIAN………………………………………………………………………………………..2
BAB II LANDASAN TEORITIS………………………………………………………………………………………………..3
A. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………………………………………3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………………………………………………………………11
A. LOKASI PENELITIAN…………………………………………………………………………………………….11
B. METODE PENELITIAN………………………………………………………………………………………….11
C. SUBJEK PENELITIAN…………………………………………………………………………………………….11
BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………………12
BAB V PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………….20
A. KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………………20
B. SARAN…………………………………………………………………………………………………………………20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………….21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsungdalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara
guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Pada
kenyataan yang kita lihat di sekolah-sekolah, seringkali guru terlaluaktif di dalam proses
pembelajaran, sementara siswa dibuat pasif, sehingga interaksiantara guru dengan siswa
dalam proses pembelajaran tidak efektif. Jika proses pembelajaran lebih didominasi oleh
guru, maka efektifitas pembelajaran tidak akan dapatdicapai. Untuk menciptakan kondisi
pembelajaran yang efektif, guru dituntut agar mampumengelola proses pembelajaran yang
memberikan rangsangan kepada siswa sehingga iamau dan mampu belajar. Untuk bisa
belajar efektif setiap orang perlu mengetahui apa arti belajar sesungguhnya. Belajar adalah
sebuah tindakan aktif untuk memahami danmengalami sesuatu. Belajar merupakan akibat
adanya interaksi antara stimulus danrespon. Jadi, proses belajar terjadi jika anak merespon
stimulus (rangsangan) yangdiberikan guru, selain itu untuk meraih pembelajaran yang efektif
peserta didik juga dapatdibimbing oleh guru dari pengetahuan sebelumnya yang mereka
miliki yang tersimpandalam ingatan dan pemikiran mereka (kognitif) dengan menggunakan
teori dan metode pembelajaran dengan tepat. Jika hal itu belum terjadi maka proses
pembelajaran tidakakan berjalan dengan efektif dan optimal tanpa menyiapkan sejumlah
perangkat pembelajaran yang tepat. Disini para guru juga bisa mempelajari aliran-aliran dari
filsafat pendidikan yang bisa diterapkan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan
keadaansiswa dan keefektifan dari penerapan aliran filsafat pendidikan tersebut dalam
prakteknyata di sekolah.

B. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran di kelas X IPA 5 SMA Negeri 11
Medan.

2. Untuk mengetahui metode, model, dan strategi dalam proses pembelajaran dikelas X
IPA 5 SMA Negeri 11 Medan.

3. Untuk mengetahui aliran filsafat pendidikan apa yang diterapkan oleh gurudalam proses
pembelajaran di kelas X IPA 5 SMA Negeri 11 Medan.
(1)
4. Untuk mengetahui kendala yang muncul dalam proses pembelajaran di kelasX IPA 5
SMA Negeri 11 Medan.

C. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Dapat mengetahui bagaimana proses pembelajaran, metode, model, danstrategi
proses pembelajaran yang digunakan oleh guru, serta untukmengetahui apa saja
kendala yang muncul dalam proses pembelajaran di kelasX IPA 5 SMA Negeri 11
Medan.

2. Laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber literasi bagi para pembaca.

3. Sebagai evaluasi dan pembelajaran bagi mahasiswa sebagai calon guru dimasa depan
bagaimana proses pembelajaran yang baik dan efektif sertamenerapkan aliran filsafat
pendidikan dalam proses pembelajaran.

(2)
BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian siswa ( peserta didik )

Siswa sendiri merupakan seorang pelajar atau murid yang sedang duduk dibangku SD
(Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), dan SMA (SekolahMenengah Atas).
Seorang siswa belajar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan agar bisa mencapai cita-cita
dan impiannya. Seorang siswa adalah seorang anak yangsedang menempuh pendidikan dari
sekolah dasar sampai sekolah menengah atasitulah yang disebut dengan siswa dan siswi.
Siswa merupakan satu-satunya subjek yang menerima apa saja yang diberikanoleh
guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Siswa digambarakan sebagaisosok yang
membutuhkan bantuan orang lain untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Selain
memperoleh ilmu pengetahuan siswa juga mengalami perkembangan serta pertumbuhan
dari kegiatan pendidikan tersebut. Sehingga dapatdikatakan bahwa siswa merupakan salah
satu anggota masyarakat yang memiliki potensi serta usaha untuk mengembangkan dirinya.
Peserta didik yang pada ummnyamerupakan inidividu yang memilki potensi yang dirasa
perlu dikembangkan melalui pendidikan baik fisik maupun psikis dari lingkungan keluarga
maupun lingkunagnmasyarakat dimanapun ia berada.
Seorang peserta didik akan diajarkan bagaimana cara bersikap yang baik sertaetika
yang sopan untuk berinteraksi pada masyarakat lainnya. Tentu saja hal tersebuttidak dapat
melupakan peran pendidik sebagai sumber ilmu dan salah satu unsurterpenting dari
pendidikan. Seorang pendidik harus memahami dengan betul karakteryang ada pada
peserta didiknya. Pendidik juga harus mengerti bagaimana caramengasah potensi yang ada
pada peserta didiknya. Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No.20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional
“Peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada
jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.”

(3)
Abu Achmadi, salah satu pemerhati pendidikan ia mengungkapkan bahwa
pesertadidik atau siswa merupakan individu yang belum bisa dikatakan dewasa.
Iamemerlukan usaha, bantuan, serta bimbingan dari seseorang untuk mencapai
tingkatkedewasaannya. Ia juga mengungkapkan bahwa peserta didik juga membutuhkan
bimbingan untuk menjadi pribadi yang lebih baik didepan Tuhan Yang Maha Esaserta
didepan negara sebagai warga negara yang baik. Dengan demikian siswa atau peserta didik
dapat dikatakan orang yang mempunyai fitrah atau potensi dasar yangada dalam dirinya
berupa fisik maupun psikis yang perlu dikembangakan melalui pendidikan.
UU RI No. 20 th 2003 telah mencantumkan bahwa peserta didik memilkikewajiban
sebagi berikut :
a. Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan prosesdan
keberhasilan pendidikan.
b. Ikut menanggung biaya pendidikan kecuali bagi yang dibebaskan darikewajiban
tersebut.

2. Pengertian Guru
Guru dalam bahasa jawa adalah menunjuk pada seorang yang harus digugu dan
ditiru oleh semua murid dan bahkan masyarakat. Harus digugu artinya segala sesuatuyang
disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakkini sebagai kebenaran olehsemua
murid. Sedangkan ditiru artinya seorang guru harus menjadi suri teladan (panutan) bagi
semua muridnya. Secara tradisional guru adalah seorang yang berdirididepan kelas untuk
menyampaikan ilmu pengetahuan. Guru sebagai pendidik dan pengajar anak, guru
diibaratkan seperti ibu kedua yang mengajarkan berbagai macamhal yang baru dan sebagai
fasilitator anak supaya dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan
kemampuannya secara optimal,hanya saja ruang lingkupnya guru berbeda, gurumendidik
dan mengajar di sekolah negeri ataupun swasta.
Adapun pengertian guru menurut para ahli :
a. Menurut Noor Jamaluddin (1978: 1) Guru adalah pendidik, yaitu orangdewasa yang
bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepadaanak didik dalam
perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapaikedewasaannya, mampu berdiri
sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di muka bumi,
sebagai makhluk sosial dan individuyang sanggup berdiri sendiri.

b. Menurut Peraturan Pemerintah Guru adalah jabatan fungsional, yaitukedudukan


yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hakseorang PNS dalam
suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnyadidasarkan keahlian atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

(4)
c. Menurut Keputusan Men.Pan Guru adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberitugas,
wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untukmelaksanakan
pendidikan di sekolah.

d. Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 Guru adalah pendidik profesional


dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran harus
dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji olehPullias dan Young
(1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para
peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standarkualitas
tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.Peran guru sebagai
pendidik (nurturer) berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak
untuk memperoleh pengalaman- pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan
jasmani, bebas dari orangtua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab
kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan
hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual.Oleh
karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Gurusebagai
penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitasanak-anak agar
tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.

b. Guru Sebagai Pengajar


Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik
dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan,hubungan peserta didik
dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasaaman dan keterampilan guru
dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atasdipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta
didik dapat belajar dengan baik.Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi
peserta didik danterampil dalam memecahkan masalah.Ada beberapa hal yang harus
dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu: Membuat ilustrasi, Mendefinisikan,
Menganalisis,Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan, Menciptakan
kepercayaan,Memberikan pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk
mengkajimateri standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada
perasaan.Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa

(5)
berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telahdimilikinya ketika
mempelajari materi standar.
C .Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan
pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalananitu. Dalam
hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental,
emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalamdan kompleks. Sebagai
pembimbing perjalanan guru memerlukan kompetensiyang tinggi untuk melaksanakan
empat hal berikut:
1) Guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yanghendak
dicapai.
2) Guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, danyang paling
penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajaritu tidak hanya secara
jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.
3) Guru harus memaknai kegiatan belajar.
4) Guru harus melaksanakan penilaian.
e.Guru Sebagai Pemimpin
Guru diharapkan mempunyai kepribadian dan ilmu pengetahuan. Gurumenjadi pemimpin
bagi peserta didiknya. Ia akan menjadi imam.
f. Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran.
Guru harus mampu menguasai berbagai metode pembelajaran. Selain itu,guru juga
dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agarsupaya pengetahuan
dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman.
g. Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orangyang
menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untukmenganggap
bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak.Sebagai teladan, tentu saja
pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapatsorotan peserta didik serta orang
disekitar lingkungannya yang menganggap ataumengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh guru:sikap dasar, bicara dan gaya bicara, kebiasaan bekerja,
sikap melalui pengalamandan kesalahan, pakaian, hubungan kemanusiaan, proses berfikir,
perilakuneurotis, selera, keputusan, kesehatan, gaya hidup secara umum. Perilaku
gurusangat mempengaruhi peserta didik, tetapi peserta didik harus beranimengembangkan
gaya hidup pribadinya sendiri. Guru yang baik adalah yangmenyadari kesenjangan antara
apa yang diinginkan dengan apa yang ada padadirinya, kemudian menyadari kesalahan
ketika memang bersalah. Kesalahanharus diikuti dengan sikap merasa dan berusaha untuk
tidak mengulanginya.

(6)
3. Pengertian Belajar
Bila diperhatikan lebih jauh esensi dasar dari pengertian belajar adalah
perubahan,dengan berbagai karakteristiknya, dan latihan atau pengalaman, pertanyaannya
perubahan dalam hal apa, apakah perubahan perubahan tersebut terjadi hanya dalam
bentuknaya yang konkrit atau akan berlaku juga dalam bentuknya yang abstrak,
untukmenjawab masalah ini terdapat dua pandangan penting, yaitu pandangan
behaviouristik dan pandangan kognitif. Menurut pandangan behavioristik, belajar adalah
perubahan dalam tingkah laku,cara seseorang berbuat pada situasi tertentu serta perubahan
tersebut dapat diamati,artinya berpikir dan emosi tidak menjadi perhatian dalam suatu
aktivitas belajarkarena tidak bisa diamati. Sebaliknya menurut pandangan kognitif belajar
adalah proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung. Perubahan terjadi
dalamkemampuan seseorang untuk bertingkah laku dan berbuat dalam situasi tertentu dan
perubahan tersebut hanyalah refleksi dari perubahan internal.
Dalam perkembangannya para behaviourist baru, neo-behaviourist telah berusaha
memperluas pandangannya tentang belajar dengan memasukan aspek-aspek yangtidak
dapat diamati secara langsung, seperti harapan-harapan, keinginan-keinginan,keyakinan dan
pikiran seperti terlihat dalam pandangan Albert Bandurayang terkenal dengan teori kognitif
sosialnya yang menganggap bahwa belajar itu lebih dari sekedar perubahan dalam tingkah
laku yang teramati, melainkan juga mencakup pencapaian pengetahuan dan tingkah laku
yang dapat diamati yang berdasar pada pengetahuantersebut.Dengan memperhatikan
berbagai pandangan tentang makna belajar, makadapatlah diartikan bahwa belajar
merupakan suatu perubahan internal yang terjadi pada diri seseorang, perubahan dalam
potensi untuk bertingkah laku, serta perubahantingkah laku itu sendiri. Implikasi dari
pengertian ini adalah bahwa seorang guru ataudosen pasti dihadapkan pada tingkah laku
siswa mahasiswa yang teramati seperti hasil pekerjaan siswa mahasiswa dalam
melaksanakan tugas tugas atau tingkah lakumereka di dalam ruangan belajar, dan aspek
yang kurang tidak teramati secaralangsung seperti berpikir abstrak serta sikap.

4. Pengertian Mengajar
Mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses mengorganisir lingkungan yangada di
sekitar siswa sehingga pada diri siswa terjadi proses belajar. Dalam hal ini, S. Nasution
1982:8 mengemukakan bahwa mengajar adalah suatu aktivitasmengorganisir lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anaksehingga terjadi proses
belajar.Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
mengajaradalah suatu proses kegiatan yang disengaja dan terencana untuk membimbing
danmengawasi siswa dalam aktivitas belajar untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkansebelumnya. Seorang guru sebagai pengajar Slameto, 1991:40 harus
memerhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
(7)
a. Konteks

Dalam belajar sebagian besar tergantung pada konteks belajar itu sendiri.Ciri-
ciri konteks yang baik adalah membuat pelajar menjadi lawan berinteraksi
secaradinamis dan kuat sekali, terdiri dari pengalaman yang aktual dan
konkret.Pengalaman yang konkret dan dinamis merupakan alat untuk
menyatakan pengertian yang sifatnya sederhana sehingga dapat ditiru untuk
diulanginya.

b. Fokus

Pengajaran akan berhasil dengan penggunaan vokalisasi. Untuk mencapai


proses yang efektif, harus dipilih fokus yang memiliki ciri-ciri yang baik,
seperti:memobilisasi tujuan, memberi bentuk uniformitas pada belajar.

c. Sosialisasi

Kondisi sosial dalam suatu kelas banyak sekali pengaruhnya dalam proses
belajar pada kelas tersebut. Sehingga dalam hal ini sosialisasi harus
dilakukan.Sosialisasi yang baik akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: adanya
fasilitassosial, perangsang, dan kelompok demokratis.

d. Sequence

Dalam proses belajar mengajar dipandang sebagai suatu pertumbuhan


mental,siswa dapat mengalami kegagalan atau mungkin juga sukses. Ciri-ciri
sequenceyang baik adalah pertumbuhan bersifat kontinyu, tergantung pada
tujuan,tergantung pada munculnya makna, merupakan perubahan dari yang
abstrak kearah konkrit, sebagai gerakan dari kasar dan global ke arah yang
membedakan,dan pertumbuhan itu merupakan transformasi.

e. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan perubahan siswa,


untukmengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada perubahan
tersebut.Kelima prinsip mengajar di atas haruslah diperhatikan oleh guru,
agar guru dapatmembimbing dan mengarahkan siswa, sehingga dapat
menumbuhkan minat belajarsiswa.Dan yang terpenting tujuan pengajaran
dapat tercapai dengan baik.
(8)
5. Pengertian Pembelajaran
Secara umum pengertian pembelajaran adalah upaya yang dilakukan untuk
membantu seseorang atau sekelompok orang sedemikian rupa dengan maksud supayadi
samping tercipta proses belajar juga sekaligus supaya proses belajar menjadi lebihefesien
dan efektif. Itulah sebabnya Darsono, 2000: 24 mengemukakan bahwa pengertian
pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan olehguru sedemikian
rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik.
Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untukmemungkinkan terjadinya
proses belajar pada siswa. Sedangkan menurut Duffy danRoehler (1989) pengertian
pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkandan menggunakan pengetahuan
profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuankurikulum. Adapun pengertian
pembelajaran menurut UU Nomor 20 tahun 2003tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidikdan sumber belajar pada suatu lingkingan
belajar. Berdasarkan beberapa pengertianatau definisi pembelajaran di atas dapat
diidentifikasi bahwa pembelajaran memilikiciri-ciri :
a. Merupakan upaya sadar dan disengaja; 2) Pembelajaran harus membuat
siswa belajar.
b. Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan.
c. Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasil

6. Tujuan Belajar dan Pembelajarana.

a. Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswatelah
melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,keterampilan dan sikap-
sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa.tujuan belajar adalah suatu deskripsi
mengenai tingkah laku yang diharapkantercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses
belajar. Tujuan belajar terdiridari tiga komponen yaitu :
b. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada hakekatnya adalah rumusan tentang perilaku hasil belajar
( kognitif, psikomotor, dan afektif ) yang diharapkan untuk dimiliki(dikuasai) oleh si pelajar
setelah si pelajar mengalami proses belajar dalam jangkawaktu tertentu. Yang menjadi kunci
dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa,mata ajaran, dan
guru itu sendiri. berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yan hendak dicapai
(9)
dandikembangkan dan diapresiasikan. berdasarkan mata ajaran yang ada dalam petunjuk
kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan.guru sendiri adalah
sumber utama tujuan bagi para siswa dan dia harus mampu menulis dan memilih
tujuan pendidikan yang bermakna dan dapat diukur. Suatutujuan pembelajaran sebaiknya
memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya:dalam situasi
bermain peran.
2) Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dandapat
diamati.
3) Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki, misalnya pada peta
pulau jawa, siswa dapat mewarnai dan memberi label padasekurang-kurangnya tiga
gunung utama.

7. Penerapan Filsafat Pendidikan


Sesuai yang tercantum dalam UU RI No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentangSistem
Pendidikan Nasional, yaitu yang dimaksud dengan pendidikan adalah usahasadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatanspiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Usaha di sini berarti kegiatan atau perbuatan
dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badanuntuk mencapai suatu maksud. Sadar
adalah insyaf, yakin, tahu, dan mengerti.Sedangkan terencana adalah menyusun sistem
dengan landasan tertentu untukkemudian dilaksanakan. Perencanaan pendidikan secara
sengaja dan sungguh-sungguh ini tentunya dilakukan oleh insan pendidikan yang
mempunyai kewenangandan tanggung jawab menyeluruh terhadap keberhasilan
pelaksanaan proses pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah dasar. Dan penerapan
filsafat pendidikan di dalamnya merupakan faktor yang ikut menentukan dan membantu
para pelaku pendidikan tersebut.
Filsafat sebagai teori umum pendidikan dapat diterapkan dalam
penentuankurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan dan peran guru atau pendidik juga
anakdidiknya. Adanya berbagai mazhab dalam filsafat pendidikan juga menyebabkan
berbeda-bedanya kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan guru dan siswa
tersebutdalam struktur pendidikan. Semuanya tergantung pada mazhab apa yang
diterapkanatau dianut oleh para pelakunya. Hanya saja, dalam hal ini mereka dituntut
untukmemiliki kurikulum yang relevan dengan pendidikan ideal, juga disesuaikan dengan
perkembangan jaman dan menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan pertumbuhan yang
normal. Metode pendidikan juga harus mengandung nilai-nilai instrinsik danekstrinsik yang
sejalan dengan mata pelajaran dan secara fungsional dapatdirealisasikan dalam kehidupan.
Selain itu, tujuan pendidikan tidak hanya terpaku pada salah satu pihak semata, melainkan
untuk seluruh pihak yang terlibat dalam pendidikan. Kedudukan guru dan siswa harus benar-
benar dimengerti oleh keduanyasehingga dapat menjalankan peranannya masing-masing
dengan baik.

(10)

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Obsevasi dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Swasta Teladan Medan dengan
alamat Jl. Bersama No.268A, Bantan, Kec. Medan Tembung, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara Kelas yang diobservasi adalah kelas X IPA 1, dengan jumlah siswa 32 anak.
Observasi dilaksanakan pada Sabtu, 18 November 2023, pada jam pelajaran 3 dan 4, yakni
pada pukul 09.00 – 10.30 WIB. Dalam satu kali tatap muka adalah dua jam pelajaran atau 2
x 45 menit, pada mata pelajaran kimia. Guru mata pelajaran pada saat observasi adalah Ibu
Erni Rahmayati, S.Pd.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui metode observasi langsung pada kelas X IPA 1
Sekolah Menengah Atas Swasta Teladan Medan . Bagaimana proses pembelajaran serta
interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran, serta aliran filsafat pendidikan apa
yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran tersebut. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metodekualitatif, dengan mengadakan wawancara kepada siswa
dan guru serta mengisi kuesionerdalam pembelajaran berlangsung.

C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah
penelitian. Subjek penelitian juga membahas karakteristik subjek yang digunakan dalam
penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah : siswa kelas X IPA 1 Sekolah Menengah Atas
Swasta Teladan Medan dan Guru mata pelajaran kimia Ibu, Erni Rahmayati,S.Pd.
(11)

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan


Dari hasil pengamatan proses pembelajaran di kelas X IPA 1 Sekolah Menengah Atas
Swasta Teladan Medan dengan mata pelajaran kimia, maka dilampirkanlah hasil observasi
dalam penyajian tabel berikut.
1. Lembar Observasi I

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Kimia
Nama Guru : Erni Rahmayati, S.Pd.
Materi : Ikatan Kimia dan Bentuk Molekul
Hari, tanggal : Sabtu/18 November 2023
Petunjuk Pengisian:
Amatilah aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas. Isilah lembar
pengamatandengan prosedur sebagai berikut:
1. Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk di tempat yang mungkin dapat
melihatsemua aktivitas siswa.
2. Setiap 150 detik, pengamat melakukan aktivitas pengamatan aktivitas siswa yang
dominan, dan 30 detik berikutnya pengamat menulis hasil pengamatan.

No Aktivitas yang diamati Skor Hasil Ket


Baik Cukup Rendah
1 Memperhatikan dan Dimana saat proses
mendengarkan 10 √ pembelajaran
penjelasan oleh Guru berlangsung,seluruh
perhatiansiswa
tertujukepada
guru.Hampir 95%siswa
tidakmelakukanaktivitas
lainyangn tidak
berkaitandengan
pembelajaran.
2 Berperan aktif dalam Dalam proses
sesi diskusi pembelajaransiswa tidak
pembelajaran (bertanya berperan aktifmelainkan
danmenjawab berperan pasif, tidakada
pertanyaan guru) √ sesi tanya jawab
4 yangterlihat dalamkelas.
Siswahanyamendengard
anmengikutiarahan
dariguru saja.
3 Perilaku siswa dalam Dalam proses
pembelajaran: pembelajaransiswa
masihterlihat
- Mengerjakan tugas pasif.Dimanasiswamener
yangdiberikan oleh imasecaramentah-
guru. mentah
apayangdiberikanoleh
- Mengikuti guru.Sehinggakegiatandi
kegiatandiskusi/present skusi tidak
asi secara aktif. berjalandenganlancar.Wa
laupungurumemberikank
- Siswa berperilaku 42 √ esempatanyang
kondusifdalam samakepada setiapsiswa
pembelajaran. untuk
berpendapat.Masih ada
- Memberikan beberapasiswa yangtidak
pendapat/tanggapan bekerjasecaramandiridal
yangargumentative. am pengerjaantugas
ataudengan
- Menghargai saran dan katalainmenyontek.
pendapat sesama
teman.

- Mengerjakan setiap
tugasdengan jujur dan
disiplin.Skor maksimal :
80
Total 56

2. Lembar Observasi II
OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Mata pelajaran : Kimia
Guru :Erni Rahmayati, S.Pd.
Materi : Ikatan Kimia dan Bentuk Molekul
Hari/ tanggal : Sabtu/18 November 2023

A. Isilah kolom skor sesuai pedoman pensekoran berikut


Pedoman Penskoran Setiap Indikator
a. Skor 5 : Jika semua deskriptor muncul
b. Skor 4 : Jika tiga deskriptor muncul
c. Skor 3 : Jika dua deskriptor muncul
d. Skor 2 : Jika satu deskriptor muncul
e. Skor 1 : Jika tidak ada deskriptor yang muncul

B. Isilah kolom catatan dengan deskriptor-deskriptor yang muncul

Tahap Indikator Deskriptor Skor Catatan


1. Melakukan a. Mengucapakan salam Dalam proses
aktivitas rutin b. Mengabsen siswa pembelajaran
sehari-hari c. Menciptakan suasana guru
belajar yang kondusif berperanaktif
d. Membangkitkan dan
keterlibatan siswa 5 dapatmengatur
kondisikelas,
sehingga proses
pembelajaran
berlangsungden
gan teratur.
2. Menyampaikan a. Tujuan pembelajaran Dalam
tujuan disampaikan di awal penyampaian
pembelajaran materi, guru
b. Tujuan pembelajaran sudah berperan
AWAL sesuaidengan materi dengan
c. Tujuan sesuai dengan baik.Dimana
lembar kerja 5 guru
d. Tujuan diungkap memberikan
kandengan bahasa yang pengantar
mudahdifahami siswa materiter lebih
dulu bahkan
sedikit
mereview
pembelajaran
sebelumnya
3. Menentukan a. Mempertegas materi yang Dalam hal ini
materi dan akan dipelajari . guru kurang
pentingnya materi b. Menjelaskan pentingnya 3 memberikan
materi dalam penjelasan
pembelajaran IPA. materi
c. Menjelaskan pentingnya berkaitan
materi dalam kehidupan dengan
sehari-hari kehidupan
d. Meminta siswa bertanya. sehari-hari,
walaupun
penyampaian
materi sangat
baik, guru
bersikap sangat
demokratis.
4. Membangkitkan a. Menanyakan Dalam hal ini
pengetahuan pengetahuanatau guru cukup baik
persyaratan siswa pengalaman siswatentang untuk berusaha
materi. menghidupkan
b. Memancing siswa untuk suasana kelas
mengingat kembali materi 4 menjadi
prasyarat yang dibutuhkan. interaktif. Guru
c. Mengaitkan pengetahuan melontarkan
prasyarat dengan beberapa
materiyang akan dipelajari. pertanyaan
d. Memberi kesempatansiswa berkaitan
untuk bertanya. denganmateri
5. Membentuk a. Kelompok terdiri dari 6 Pada saat
kelompok asal orang. melakukan
b. Kelompok terdiri dari dari observasi, tidak
siswa yang ada kegiatan
berkemampuantinggi, 1 kelompok
sedang dan rendah. dalam
c. Kelompok terdiri dari laki- pembelajaran.
laki dan perempuan.
d. Kelompok memilih
ketuadan seketaris.
6. Membentuk a. Kelompok terdiri dari 5 Pada saat
kelompok ahli orang. melakukan
b. Kelompok terdiri dari dari observasi,
siswa yang berkemampuan tidakada
tinggi, sedang dan rendah. 1 kegiatan
c. Kelompok terdiri dari laki- kelompok
laki dan perempuan. dalam
d. Kelompok tidak memiliki pembelajaran.
ketua dan seketaris.
7. Menjelaskan tugas a. Menjelaskan bahwa semua Pada saat
kelompok anggota kelompok harus melakukan
aktif. 1 observasi, tidak
b. Menjelaskan bahwa semua ada kegiatan
anggota kelompok harus kelompok
bekerja sama. dalam
c. Menjelaskan bahwa semua pembelajaran
anggota kelompok harus
saling membagi tugas.
d. Menjelaskan bahwa
anggota kelompok harus
memahami materi
8. Menyediakan a. Alat peraga dan lembar Pada saat
sarana yang kerja sesuai materi. melakukan
dibutuhkan b. Alat peraga dan lembar observasi, tidak
kerja sesuai tujuan. ada kegiatan
c. Alat peraga dan lembar kelompok
kerja membantu dalam
kearahkerjas siswa pembelajaran.
d. Alat peraga dan lembar 1 Dalam
kerja sesuai dengan jumlah pembelajaran
kelompok guru tidak
menyediakan
alat peraga atau
media
pembelajaran
yang berkaitan
dengan materi.
1. Meminta siswa a. Meminta siswa memahami Pada saat
memahami lembar kerja. melakukan
lembar kerja b. Meminta siswa membaca observasi, tidak
lembar kerja. ada kegiatan
c. Meminta siswa memahami kelompok
maksud lembar kerja 1 dalam
dengan diskusi sesame pembelajaran.
anggota kelompok.
d. Memancing dan
mendorong siswa untuk
bertannya.
2. Meminta siswa a. Meminta siswa bekerja Pada saat
masing-masing sesuai petunjuk lembar melakukan
kelompok ahli kerja. observasi, tidak
Inti bekerja sesuai b. Meminta siswa menjawab ada kegiatan
dengan materi setiap pertanyaan pada kelompok
yang diberikan lembar kerja. 1 dalam
c. Meminta siswa bekerja pembelajaran.
dengan alat peraga yang
disediakan.
d. Meminta siswa bekerja
sama dalam kelompok.
3. Membimbing dan a. Memantau kerja setiap Pada saat
mengarahkan kelompok dengan melakukanobse
kelompok dalam berkeliling. rvasi, tidakada
berdiskusi b. Meminta siswa agar tidak kegiatan
berkerja secara individual. kelompok
c. Membantu kelompok yang dalam
mengalami kesulitan. pembelajaran.
d. Memotivasi siswa yang Namun,dikaren
kurang aktif dalam akan tidak
kelompok. adanya kegiatan
5 kerja
berkelompok,
dalam kegiatan
individu guru
membimbing
dan mengawasi
setiap kegiatan
siswa,serta
memperhatikan
siswa.
4. Meminta siswa a. Meminta siswa bekerja Pada saat
masing-masing sesuai petunjuk lembar melakukan
kelompok ahli kerja. observasi, tidak
Kembali ke b. Meminta siswa menjawab ada kegiatan
kelompok asal dan setiap pertanyaan pada kelompok
bekerja sesuai lembar kerja. 1 dalam
dengan materi c. Meminta siswa bekerja pembelajaran.
yang diberikan dengan alat peraga yang
disediakan.
d. Meminta siswa
bekerjasama dalam
kelompok.
5. Meminta a. Meminta giliran kelompok Pada saat
kelompok asal pelapor. melakukan
melaporkan hasil b. Memberi kesempatan observasi, tidak
kerjanya kepada pelapor untuk ada kegiatan
menuliskan laporannya di kelompok
papan tulis. dalam
c. Meminta dan memberi 1 pembelajaran.
kesempatan kepada
kelompok lain untuk
menanggapi.
d. Meminta dan memberi
kesempatan kelompok
lainuntuk merespon
tanggapan.
1. Melakukan a. Melakukan tanya jawab Dalam hal
evaluasi secara lisan kepada siswa 5 iniguru
secara acak. memberikan
b. Memberikan soal yang pertanyaankepa
sesuai dengan materi yang da siswa secara
dipelajari. acak, dan
c. Memberikan soal yang memberikan
sesuai dengan tujuan siswa lainnya
pembelajaran. untuk
d. Memberi penguatan menjawab jika
kepada siswa. siswa yang
ditunjuk tidak
mengetahui
jawaban
tersebut.Guru
juga
menjelaskan
secara singkat
kembali materi.
2. Mengakhiri a. Mengatur kelas dengan Guru dalam
pembelajaran kembali dalam posisi proses
semula pembelajaran
b. Memotivasi siswa siswa sangat teratur
untuk lebih giat belajar. 5 dan konsisten
c. Menginformasikan materi sehingga
pelajaran yang akan suasana kelas
dipelajari pada pertemuan sangat kondusif.
berikutnya.
d. Menutup dengan salam

Dari Lembar Observasi I yaitu mengenai kegiatan siswa dalam proses


pembelajaran,dapat dilihat bahwasanya siswa kurang berperan aktif dalam pembelajaran
walaupun suasanakelas yang tercipta sangat kondusif. Siswa hanya menerima segala materi
dari guru secaramentah-mentah, dan tidak terlihat secara signifkan respon siswa terhadap
suatu materi. Siswatidak memiliki sikap kritis didalam dirinya tidak terlihat siswa
memberikan pertanyaan atau pun menjawab pertanyaan dari guru, hal ini seharusnya tidak
boleh tejadi pada siswa.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor kemungkinan, yaitu :
1. Siswa tidak memiliki semangat belajar yang tinggi.
2. Siswa tidak diberikan kesempatan untuk berpendapat oleh guru.
3. Siswa tidak memiliki rasa percaya diri.
4. Siswa belum memahami keseluruhan suatu materi.
5. Siswa tidak peduli dengan pembelajaran yang sudah berlangsung.
6. Siswa tidak diberikan arahan ataupun contoh dalam bersikap aktif dan kritis
olehorang tua ataupun guru

(18)
Dari Lembar Observasi II yaitu mengenai kegiatan guru dalam proses
pembelajaran,dapat dilihat bahwasanya guru menganut aliran filsafat pendidikan idealisme,
dimana gurumemberikan seluruh kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam
proses pembelajaran. Dan guru berusaha untuk menjadikan dirinya lebih unggul (excellent )
agar dapat dijadikan teladan bagi para siswa, dapat dilihat dari penguasaan materi oleh guru
yangsangat baik, penjelasan materi yang sangat sederhana dan mudah dimengerti, dan sikap
guru yang komunikatif terhadap siswanya. Namun hal ini tidak disambut dengan baik oleh
para siswa, guru terlihat sangat aktif sementara siswa bersikap pasif. Hal ini sangat kontras
terlihatdalam proses pembelajaran. Sehingga terlihat guru mengambil metode dari aliran
filsafat pendidikan realisme yaitu tetap memberikan kebebasan terhadap siswa tapi memberik
an beberapa peraturan untuk dipenuhi oleh siswa, dapat dibuktikan dengan teraturnya kegiata
n pembelajaran dan terciptanya suasana kelas yang sangat kondusif.
(19)

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil observasi mengenai proses pembelajaran siswa di kelas X IPA 1 SMA Swasta
Teladan Medan , pada mata pelajaran Kimia dengan materi Ikatan Kimia dan Bentuk Molekul
dengan guru pengampu Erni Rahmayati, S.Pd. bahwasanya untuk mewujudkan suasana kelas
yang kondusif dan efektif diperlukan kerja sama yang baik antara guru dan siswa. Dimana
guru dan siswa harus sama-sama bersikap aktif dalam proses pembelajaran berlangsung,
siswa harus bersikap kritis dalam setiap hal yang baru diterimanya baik itu berupa materi
pembelajaran. Dan guru juga harus unggul dan menguasai materi dengan baik dan memiliki
metode pengajaran yang tepat sesuai dengan karakter siswa. Dan proses pembelajaran yang
efektif belum terlihat di kelas X IPA 1 di SMA Swasta Teladan Medan, dikarenakan siswa yang
tidak bersikap aktif dan kritis dalam proses pembelajarantersebut, padahal guru memiliki
sikap aktif dan bersifat demokratis.Aliran filsafat pendidikan menawarkan metode
pengajaran dalam dunia pendidikanyang dapat diterapkan oleh guru. Dalam hal ini guru
harus bijaksana dalam menerapkanmetode pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa
serta kondisi kelas tersebut.Guru juga bisa menggabungkan metode pembelajaran dari
beberapa yang ditawarkan olehalliran-aliran filsafat pendidikan, namun perlu ditekankan
penerapan metode pembelajaran harus sesuai dengan karakter siswa dan kondisi kelas.

B. Saran
Sebaiknya sebagai guru harus senantiasa berkreasi dan inovatif dalam
kegiatanmengajar, sehingga siswa tidak merasa jenuh atau bosan dalam kegiatan
pembelajarantersebut. Dan guru harus menerapkan metode pembelajaran yang
disesusaikan dengankondisi serta karakter siswa, dalam dunia pendidikan khususnya proses
belajar mengajarhendaknya selalu dilakukan pembaharuan menuju yang lebih baik.
(20)

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat
Pendidiakn Lanjutan Pertama. 2002. Pendekatan Konsektual (Contextual Teaching and
Learning (CTL))
Dimyati, Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.
https://cancer55.wordpress.com/2013/09/07/fungsi-dan-peranan-guru-dalam-proses-
belajar-mengajar/ (diakses pada tanggal 18 November 2023)
http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-siswa-menurut-para-ahli.html
(diakses pada tanggal 18 November 2023)
http://chandcyberspace.blogspot.com/2017/04/apa-itu-guru-pengertian-guru-
menurut.html (diakses pada tanggal 18 November 2023)
http://www.wikipendidikan.com/2016/02/perbedaan-makna-belajar-mengajar.html (diakses
pada tanggal 18 November 2023)
http://dinaauliamn.blogspot.co.id/2016/10/penerapan-filsafat-pendidikan.html (diakses
padatanggal 18 November 2023)
http://pedidikanmu.blogspot.co.id/2013/05/penerapan-filsafat-pendidikan-pancasila_8.html
(diakses pada tanggal 18 November 2023)
(21)

Anda mungkin juga menyukai