Kelas : C/5
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah melimpahkan segala
rahmat, taufiq serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat
melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan lancar tanpa adanya halangan apapun,
mudah-mudahan kegiatan perkuliahan ini dapat menjadikan sumber ilmu
yang bermanfa’at bagi kita semua, yang pada akhirnya menjadikan sebab turunnya
Ridho dari sang Khalik.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad saw. Beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga hari
kiamat nanti. Yang terhormat Ibu Dosen Eka Putri Rahmadhani,M.GZ selaku
pembimbing mata kuliah Studi Kasus Anak Dan Remaja di UIN Rdaen Intan
Lampung. Tidak ketinggalan juga seluruh rekan mahasiswa/I atas kerjasamanya
dalam proses belajar bersama, susah payah kita rasakan bersama, sehingga
nantinya kita bisa memetik hasil dari apa yang kita perjuangkan pada masa-masa
perkuliahan ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PELAKSANAAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
bahwa layanan studi kasus kesulitan belajar bidang studi adalah upaya
mengenal, memahami dan menetapkan siswa yang mengalami kesulitan belajar,
khususnya kesulitan belajar bidang studi, dengan kegiatan mengidentifikasi,
mendiagnosis, memprognosis, dan memberikan pertimbangan pemecahan masalah.
Bogdan dan Bikien (1982) menjelaskan bahwa studi kasus merupakan pengujian
1
secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan
dokumen atau satu peristiwa tertentu.
Surakhmad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu
pendekatan dengan memusatkan perhatian secara intensif dan rinci. Sementara Yin
(2003) memberikan batasan yang lebih bersifat teknis dengan penekanan pada ciri-
cirinya. Sedangkan Ary dkk. (1982) menjelaskan bahwa dalam studi kasus
hendaknya peneliti berusaha menguji unit atau individu secara mendalam.
Mortensen (2003) mengatakan bahwa layanan studi kasus kesulitan belajar
bidang studi atau bimbingan merupakan bagian dari program pendidikan yang
membantu menyediakan kesempatan dan layanan dari staf khusus agar semua siswa
dapat mengembangkan kecakapan dan kemampuan mereka sepenuhnya sesuai
dengan arti konsep demokratis Bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan
kepada.
setiap individu membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana, dan interpretasi
yang diperlukan untuk penyesuaian diri yang baik. Berdasarkan uraian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa layanan studi kasus kesulitan belajar merupakan suatu
usaha pemberian bantuan atau memberikan pertolongan pada siswa yang
mempunyai permasalahan dalam proses belajarnya (anak yang mempunyai
intelegensi normal tetapi menunjukkan adanya kekurangan yang penting dalam
proses belajar mengajar baik dalam ingatan, perhatian ataupun fungsi motoriknya)
dengan menggali informasi tentang individu yang mempengaruhi kebiasaan
belajarnya.
1.3 Tujuan Identifikasi Kasus
2
5. membantu siswa agar dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya
yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya sehingga dapat
mencapai prestasi yang optimal.
kurang aktif dalam proses diskusi kelas dan diskusi di dalam kelompok.
1. Observasi
siswa di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui
tingkah laku, sikap dan cara siswa berinteraksi dengan kawan atau guru di
dalam lingkungannya.
2. Angket
Metode angket yang diberikan kepada siswa yaitu dalam bentuk isian yang
diri serta kebiasaan belajar siswa. Angket yang digunakan berupa angket ja-
waban tertutup dan terbuka, angket jawaban tertutup yaitu angket mengenai
identitas diri siswa. Sedangkan angket jawaban terbuka yaitu berupa angket
3
kegiatan ekstrakulikuler), angket mengenai bidang studi biologi, angket dan
3. Dokumentasi
data dari sumber-sumber tertulis. Teknik tersebut dilakukan dengan cara mem-
pelajari dokumen atau catatan yang berhubungan dengan siswa, meliputi buku
pelajaran, daftar nilai ulangan dan UTS/UAS, nilai aktivitas maupun data
4. Wawancara
kepada siswa dan pihak yang mengetahui keadaan siswa. Salah satu komunikasi
dilakukan dengan cara langsung kepada siswa yang bersangkutan dan kepada
4
BAB II
PELAKSANAAN
2.1 Analisis
Program layanan bimbingan siswa ini dilakukan untuk membantu siswa kasus
dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Untuk mencapai tujuan tersebut
praktikan berusaha mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dalam sebagai
tambahan dan pelengkap. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam kegiatan
layanan bimbingan ini sebagai berikut:
a. identitas siswa
Kelas : 12
Agama : Islam
Agama : Islam
Agama : Islam
5
c. keterangan sekolah
TK : TK IT BUSTANUL ULUM
SD : SD IT BUSTANUL ULUM
tinggi
di SMA : IPS
persahabatan
6
1. Siswa kurang disiplin dalam hal mengumpulkan tugas, jarang
sedang berlangsung.
2.2 Diagnosis
Berdasarkan hasil dokumentasi dan angket yang diisi oleh siswa, diketahui
mengajaknya untuk membicarakan hal lain selain materi pelajaran dan sering
mengerjakan ulangan.
hal yang sama. Menurut hasil wawancara dan observasi yang dilakukan praktikan
terhadap siswa, siswa tersebut tidak memiliki permasalahan dengan proses belajar
individunya. Siswa memiliki daya serap yang cukup baik terhadap materi pelajaran
dialami siswa adalah ketika siswa belajar di dalam kelas, terutama pada pelajaran
Mtk. Karena pada dasarnya, siswa memiliki kemauan dan waktu yang cukup untuk
belajar. Permasalahan lain yang praktikan temukan dalam diri siswa adalah kesuli-
7
tan siswa dalam memahami materi yang disampaikan dalam bahasa Inggris, baik
yang disampaikan oleh guru ataupun dari buku pelajaran yang dimilikinya. Siswa
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memahami suatu materi yang disam-
2.3 Prognosis
permasalahan siswa adalah memperkirakan jenis bantuan yang akan diberikan. Hal
ini perlu dilakukan untuk merubah keadaan siswa sehingga keadaan siswa menjadi
lebih baik.
a. Masalah belajar
1. Siswa akan terus menjadi seorang siswa yang pasif dalam kegiatan
pembelajaran.
b. Masalah sosial
kelas.
a. Masalah belajar
1. Siswa akan menjadi seorang siswa yang lebih aktif dalam proses
pembelajaran.
8
b. Masalah sosial
kelas.
Jenis permasalahan yang dialami siswa adalah bersifat sosial yaitu sering
terganggu saat belajar di kelas. Sehingga prognosis atau perkiraan jenis bantuan
yang dapat diusulkan oleh untuk mengatasi permasalahan belajar siswa adalah
sebagai berikut.
2.4 Treatment
dalam mengatasi masalah siswa sehingga dapat mencapai hasil belajar yang
9
membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut
ada kontrol dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa
menjawab semua soal yang ada dengan cara berdiskusi dengan anggota
submateri yang ada. Tujuannya adalah supaya setiap siswa dalam kelompok dapat
temannya yang lain, terutama siswa studi kasus. Bantuan ini bersifat klasikal yaitu
tidak hanya siswa studi kasus secara individual. Karena masalah yang
dialami siswa adalah ketika belajar bersama teman-temannya di kelas, bukan secara
individu. melakukan perlakuan dan observasi secara berkala terhadap siswa studi
kasus selama melaksanakan model pembelajaran tersebut untuk tetap fokus kepada
10
siswa studi kasus dan terus memantau serta membimbing perkembangan siswa
tersebut.
2. Pengaturan kelompok
Dalam hal ini, praktikan menempatkan siswa yang bersangkutan dengan siswa yang
lebih aktif untuk memotivasi keaktifan siswa tersebut. Praktikan tidak memasukkan
yang sering mengganggunya dalam kelompok yang sama sebagai salah satu
bentuk bantuan kepada siswa studi kasus yaitu pencegahan siswa tersebut
terganggu lagi oleh teman-temannya, sehingga siswa studi kasus dapat lebih fokus
Penempatan posisi kelompok yang dilakukan oleh praktikan adalah dengan cara
menjauhkan posisi kelompok siswa studi kasus dari kelompok teman-teman yang
sering mengganggunya. Hal ini juga merupakan salah satu upaya pencegahan agar
siswa studi kasus tidak lagi terganggu oleh teman-temannya saat belajar di kelas.
kepada siswa tentang materi mtk yang belum dipahaminya di luar jam sekolah.
Perlakuan ini merupakan bentuk bantuan alternatif jika siswa studi kasus masih
sering dilakukan oleh praktikan dikarenakan adanya kendala yaitu waktu siswa
11
yang tidak memungkinkan untuk melakukannya karena siswa mengikuti banyak
2.5 Follow Up
Tindak lanjut (Follow Up) adalah usaha yang ditempuh untuk memantau
Tindak lanjut yang dilakukan adalah terus memantau perkembangan belajar siswa
dengan mengobservasi tingkah laku pada saat melaksanakan bantuan serta dengan
mengadakan wawancara dengan siswa secara langsung, teman siswa, serta guru.
diharapkan terjadi perubahan yang positif pada siswa sehingga timbul motivasi
siswa dapat lebih aktif dalam diskusi kelas, sehingga hal ini juga dapat
positif dari diri siswa yaitu siswa menjadi lebih aktif untuk bertanya,
mengemukakan pendapat dalam diskusi, dan lebih fokus dalam kegiatan belajar
mengajar. Namun, perkembangan sikap pada diri siswa harus terus diamati.
Mengingat keterbatasan waktu yang hanya berlangsung maka tindak lanjut layanan
studi kasus siswa tidak dapat dilaksanakan secara optimal. Sehingga dalam
bapak/ ibu guru BK, guru matapelajaran, dan wali kelas untuk dapat menindak
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Layanan studi kasus kesulitan belajar mtk merupakan kegiatan identifikasi
2. Faktor penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa adalah sulitnya untuk
fokus dalam kegiatan belajar mengajar karena sering terganggu oleh teman-
3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat penulis sampaikan, penulis mengharapkan agar
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembacanya,
13
DAFTAR PUSTAKA
Bogdan, R.C & Biklen, S.K. 1982. Methods of Social Research. Boston: Allyn and
Bacon, Inc.
Mortensen D. G & Schukuller, A.M (2003). Guidance and to Day’s School. New
York: John Wiley & Sons Inc.
14