Anda di halaman 1dari 10

STUDI KASUS PADA ANAK SMA

Dosen pengampu: Eka Putri Rahmadhani, M.GZ

Rizki Hadi Utomo 2011080215


Pendidikan adalah suatu proses, yaitu usaha manusia
dengan penuh tang­gung jawab untuk membimbing
anak-anak didik menuju kedewasaan. Pendidikan juga
dapat diartikan sebagai usaha sadar untuk menumbuh
kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM)
melalui kegiatan pengajaran.
Oleh karena itu pihak guru dalam proses pengajaran
tidak hanya menyampaikan materi pengetahuan saja
tetapi lebih dari itu yakni mendidik anak didiknya agar
mencapai kedewa­saaan yang berguna bagi agama, dan
masyarakat.
• Pengertian Kasus
a. Bogdan dan Bikien (1982) menjelaskan bahwa studi kasus merupakan
pengujian se­cara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu
tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu.

b. Surakhmad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu


pendekatan dengan memusatkan perhatian secara intensif dan rinci.
Sementara Yin (2003) memberikan batasan yang lebih bersifat teknis dengan
penekanan pada ciri-cirinya.

c. Ary dkk. (1982) menjelaskan bahwa dalam studi kasus hendaknya peneliti
berusaha menguji unit atau individu secara mendalam.

d. Mortensen (2003) mengatakan bahwa layanan studi kasus kesulitan belajar


bidang studi atau bim­bingan merupakan bagian dari program pendidikan
yang membantu menye­diakan kesempatan dan layanan dari staf khusus agar
semua siswa dapat men­gembangkan kecakapan dan kemampuan mereka
sepenuhnya sesuai dengan arti konsep demo­kratis Bim­bingan sebagai proses
layanan yang diberikan kepada.
• Tujuan Identifikasi Kasus
1. mengetahui dan mengenal latar belakang pribadi siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
2. memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan belajar yang
dialami oleh siswa.
3. mengetahui faktor-faktor penyebab siswa mengalami kesulitan
belajar.
4. membantu siswa dalam memecahkan permasalahan kesulitan
belajarnya dan memberikan alternatif pemecahannya dengan baik.
• Sasaran Studi Kasus
1. Siswa sering tidak berkonsentrasi (fokus) ketika guru menjelaskan,
serta kurang aktif dalam proses diskusi kelas dan diskusi di dalam
kelompok.
2. Siswa sering diajak berbicara dan bercanda oleh teman-teman di
sekitarnya ketika kegiatan belajar mengajar bahkan saat ulangan
sedang berlangsung.
3. Kurang disiplin dalam hal mengumpulkan tugas, jarang
mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru.
• Metode Dan Alat Pengumpulan Data

1.Observasi
2.Angket
3.Dokumentasi
4.Wawancara

• Analisis
Program layanan bimbingan siswa ini dilakukan untuk membantu siswa
kasus dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Untuk mencapai tujuan
tersebut praktikan berusaha mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
dalam sebagai tambahan dan pelengkap.
• Diagnosis
hasil dokumentasi dan angket yang diisi oleh siswa, diketahui bahwa
permasalahan yang dialami siswa adalah lingkungan di sekitarnya ketika
kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu teman-teman dekatnya yang
selalu mengajaknya untuk membicarakan hal lain selain materi pelajaran dan
sering mengajaknya untuk bercanda ketika berdiskusi kelompok ataupun
ketika sedang mengerjakan ulangan.

• Prognosis
1. Prediksi siswa jika tidak diberi bantuan
a. Masalah belajar
1). Siswa akan terus menjadi seorang siswa yang pasif dalam kegiatan
pembelajaran.
2). Prestasi belajar siswa semakin lama akan semakin menurun.
b. Masalah sosial
1). Siswa akan terus terganggu oleh teman-temannya saat belajar di kelas.
2). Siswa akan terus mengalami kesulitan belajar di kelas.
• Treatment
Pemberian bantuan bertujuan untuk memberikan alternatif yang dapat
ditempuh dalam mengatasi masalah siswa sehingga dapat mencapai hasil
belajar yang optimal.
• Follow Up
Tindak lanjut (Follow Up) adalah usaha yang ditempuh untuk memantau
perubahan siswa setelah mendapat bantuan dalam memecahkan masalahnya.
Tindak lanjut yang dilakukan adalah terus memantau perkembangan belajar
siswa dengan mengobservasi tingkah laku pada saat melaksanakan bantuan
serta dengan mengadakan wawancara dengan siswa secara langsung, te­man
siswa, serta guru. Dengan bantuan layanan studi kasus yang diberikan
KESIMPULAN
1. Layanan studi kasus kesulitan belajar mtk merupakan kegiatan identifikasi
permasalahan belajar siswa terhadap mata pelajaran mtk serta pemberian
bantuan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
2. Faktor penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa adalah sulitnya untuk
fokus dalam kegiatan belajar mengajar karena sering terganggu oleh teman-
temannya yang selalu mengajaknya bercanda, dan kesulitan siswa dalam mema­
hami materi yang disampaikan dalam bahasa Inggris.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai