Kelas: C/5
Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah melimpahkan segala
rahmat, taufiq serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat
melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan lancar tanpa adanya halangan apapun,
mudah-mudahan kegiatan perkuliahan ini dapat menjadikan sumber ilmu yang
bermanfa’at bagi kita semua, yang pada akhirnya menjadikan sebab turunnya
Ridho dari sang Khalik.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad saw. Beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga hari
kiamat nanti. Yang terhormat Ibu Dosen Deti Elice M.Pd selaku pembimbing
mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan di UIN Rdaen Intan Lampung.
Tidak ketinggalan juga seluruh rekan mahasiswa/I atas kerjasamanya dalam
proses belajar bersama, susah payah kita rasakan bersama, sehingga nantinya kita
bisa memetik hasil dari apa yang kita perjuangkan pada masa-masa perkuliahan
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.....................................................................................29
3.2 Saran...............................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................30
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Untuk Mengetahui Ciri-ciri Proposal Penelitian
5. Untuk Mengetahui Unsur-unsur Proposal Penelitian
6. Untuk Mengetahui Petunjuk Penulisan Proposal Penelitian
7. Untuk Mengetahui Prosedur Penyusunan Proposal Penelitian
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Proposal penilitian kualitatif berisi garis-garis besar rencana yang
mungkin akan dilakukan. Jadi perbedaan utama proposal yang menggunakan
metode penilitian kuantitatif dan kualitatif adalah terletak pada, yang
kuantitatif proposalnya spesifik dan sudah baku, dan dianggap tunggal, tetap
teramati, pola fikir deduktif, maka proposal penelitian kuantitatif dipandang
sebagai “blue print” yang harus digunakan sebagai pedoman baku untuk
melaksanakan dan mengendalikan penelitian. Sedangkan dalam metode
kualitatif yang berpadangan, realitas dipandang sesuatu holistic, kompleks,
dinamis, penuh makna, dan pola fikir induktif, sehingga permasalahan belum
jelas, maka proposal penelitian kualitatif yang dibuat masih bersifat
sementara, dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek
penilitian/situasi social. Oleh karena itu proposal penelitian kualitatif di
ibaratkan oleh bogdan seperti seseorang yang akan yang kualitatif masih
bersifat umun dan sementara.
1.1 Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah
4
b. Fokus Penelitian
c. Rumusan Masalah
d. Tujuan Penelitian
e. Manfaat Penelitian
5
Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut
bisa bersifat teoritis, dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat
penelitian lebih bersifat teoritits, yaitu untuk pengembangan ulmu,
namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan
masalah.
Studi kepustakan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang
terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi
sosial yang diteliti.
1. Relevansi
Relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan
permasalahan yang diteliti.
2. Kemutakhiran
Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaruan teori atau referensi
yang digunakan. Pada umumnya referensi yang sudah lebih dari lima
tahun diterbitkan dianggap kurang mutakhir.
3. Keaslian
Keaslian terkait dengan keaslian sumber, maksutnya supaya peneliti
menggunakan sumber aslinya dalam mengemukakan teori. Jangan
sampai peneliti mengutip dari kutipan orang lain, dan sebaiknya
dicari sumber aslinya.
6
Dalam definisi perlu dikemukakan definisi-definisi yang sejalan maupun
yang tidak sejalan. Dengan demikian maka landasan teori yang dikemukakan
semakin kuat. Dalam penelitian kualitatif, teori yang dikemukakan bersifat
sementara. Selanjutnya dalam landasan teori, tidak perlu dibuat kerangka berfikir
sebagai dasar untuk perumusan hipotesis, karena dalam penelitian kualitatif tidak
akan menguji hipotesis, tetapi justru menemukan hipotesis.
7
2. Mereka yang tergolong masih dengan berkecimpung atau terlibat
pada kegiatan yang tengah diteliti
3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai
informasi
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil
“kemasannya” sendiri
5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan
peneliti sehingga lebih menggairahka untuk dijadikan semacam
guru atau narasumber
e. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang utama
adalah observasi participant, wawancara mendalam studi
dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau triangulasi.
f. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih banyak
dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Tahapan dalam
penelitian kualitatif adalah tahap memasuki lapanga dengan grand
tour dan minitour question, analisis datanya dengan analisis domain.
Tahap kedua adalah menentukan fokus, teknik pengumpulan data
dengan minitour question, analisis data dilakukan dengan analisis
taksonomi. Selanjutnya pada tahap selection, pertanyaan yang
digunakan adalah pertanyaan struktural, analisis data dengan analisis
komponensial. Setelah analisis komponensial dilanjutkan analisis
tema.
g. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data (validitas internal),
uji depenabilitas (reliabilitas) data, uji komfirmabilitas
( obyektivitas)
8
Dalam organisasi penelitian ini terdiri atas ketua tim peneliti,
beberapa anggota peneliti, pengumpul data, bendahara, tenaga
administrasi. Masing-masing perlu dikemukakan uraian tugas dan
waktu yang tersedia.
b. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian berisi aktivitas yang dilakukan dan kapan akan
dilakukan.
1.5 Pembiayaan
2.1 Pendahuluan
9
karena itu dalam latar belakang ini. Penelitian harus melakukan
analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jela. Melalui
analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu
penyimpangan yang ditujukkan dengan data dan menuliskan
mengapa hal ini perlu diteliti.
b. Indentifikasi Masalah
c. Batasan Masalah
10
d. Rumusan Masalah
Setelah masalah itu ditentukan (variabel apa saja yang akan diteliti,
dan bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain), dan
supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka perlu
dirumuskan secara spesifik. Rumusan masalah itu dinyatakan dalam
kalimat pernyataan. Jadi pola pikir dalam merumuskan masalah itu
ada empat tahapan yaitu :
e. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul
skripsi atau tesis, yang merupakan tujuan formal (misalnya untuk
memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana). Tujuan
penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan.
Misalnya rumusan masalahnya : Bagaimanakah tingkat disiplin
kerja pegawai di Depertemen A? Maka tujuan penelitiannya adalah :
ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat disiplin pegawai di
departemen A. Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini
jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.
11
2.2 Landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis
a. Deskripsi teori
b. Kerangka Berfikir
c. Hipotesis Penelitian
12
merumuskan hipotesis adalah rumusan masalah dan kerangka
berfikir.
a. Metode Penelitian
c. Instrumen Penelitian
13
diteliti jumlahnya lima, maka akan menggunakan lima instrumen.
Dalam hal ini perlu dikemukakan instrumen apa saja yang akan
digunakan untuk penelitian, skala pengukuran yang ada pada setiap
jenis instrumen, prosedur pengujian validitas dan reliabilitas
instrumen.
a. Organisasi Penelitian
14
b. Jadwal Penelitian
15
sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk
keperluan baru.
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide
untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk
melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka
teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
2.3 Isi Proposal Penelitian
Masalah Penelitian
Masalah penelitian adalah sesuatu yang ingin diketahui atau
dipecahkan/diatasi oleh peneliti melalui prosedur ilmiah. Dengan demikian
maka masalah penelitian perlu dirumuskan secara jelas dan operasional.
Agar menjadi jelas serta untuk memperlihatkan kedudukan dan pentingnya
diketahui atau dipecahkan, maka masalah itu perlu diberikan latar
belakang dengan memberikan informasi pendahuluan tentang situasi
tempat dan waktu masalah itu terjadi. Latar belakang ini juga hendaknya
dapat memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai kesenjangan
yang terjadi dan yang mungkin terjadi beserta akibatnya kalau masalah itu
tidak diekatahui dan diatasi. Oleh karena itu dalam mengawali suatu
penelitian, yang utama dan terutama dilakukan ialah mengidentifikasi
masalah. Kejelasan masalah akan membantu peneliti untuk memilih dan
menentukan metodologi penelitian yang tepat.
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian ialah ilmu tentang metode-metode yang
dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena metodologi penelitian
menawarkan berbagai metode dalam melakukan suatu penelitian, maka
peneliti perlu memilih metode yang tepat dalam arti efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan penelitiannya. Dengan demikian acuan utama
16
dalam memilih metode penelitian ialah masalah pebelitian. Bukan
menentukan metode penelitian terlebih dahulu baru merumuskan masalah
penelitian.
17
penelitian atau evaluator dari pihak sponsor pemberi dana. Untuk memperlancar
evaluasi atau kajian, proposal perlu mengikuti format tertentu dalam hal susunan
isi, pengetikan, dan pengesahan (yang diminta oleh pembimbing atau evaluator).
Dalam bab ini hanya format susunan isi yang dibahas, sedangkan untuk format
pengetikan dan pengesahan silahkan mengacu pada pedoman yang berlaku.
18
(4) keaslian penelitian,
(5) faedah atau manfaat penelitian.
Bila memang tidak dapat dipersingkat, meskipun tetap panjang, maka judul
dapat dibuat bertingkat, yaitu judul utama, dan anak judul. Penghalusan atau
perubahan judul juga perlu mempertimbangkan bahwa judul tersebut akan diakses
(dicari) dengan komputer, sehingga pakailah kata atau istilah yang umum dalam
bidang ilmunya.
Latar belakang
Dua pertanyaan perlu dijawab dalam rangka mengisi bagian latar belakang ini,
yaitu: Mengapa kita memilih permasalahan ini? Apakah ada opini independen
yang menunjang diperlukannya penelitian ini? Untuk menjawab pertanyaan
“mengapa kita memilih permasalahan ini?”, maka langkah pertama, kita perlu
memilih bidang keilmuan yang kita ingin lakukan penelitiannya. Pemilihan
bidang tersebut diteruskan ke sub-bidang dan seterusnya hingga sampai pada
topik tertentu yang kita minati.
19
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Keberhasilan dalam melakukan identifikasi masalah dan analisis maslaah
seperti yang tertuang dalam latar belakang sangat menentukan ketajaman rumusan
masalah. Untuk memudahkan dalam menajamkan rumusan masalah, ungkapkan
masalah dalam 2 poin sesuai hasil identifikasi masalah yaitu:
1. Masalah umum.
2. Masalah spesifik.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disusun berddasarkan rumusan masalah yang telah
diterapkan sehingga tujuan peneltian tercapai, maka akan diperoleh solusi
bagi pengatasan masalah secara langsung. Seperti rumusan masalah,
tujuan penelitian juga diungkapkan dalam bentuk:
Tujuan umum.
Tujuan spesifik.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupaakn perkiraan bila tujuan penelitian tercapai. Hal
ini dapat diperkirakan melalui outcome/ dampaknya bagi masyarakat dan dunia
iptek.
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka terdiri dari 3 sub bab besar, yaitu
1. Penelitian yang relevan/penelttian terkait.
2. Landasan teori
20
3. Kerangka pemikiran dan atau kerangka teori dan Hipotesis (untuk
metode korelasi, kausal komaratif, eksperimen).
Metode Penelitian
Metode penelitian dapat pula diartikan sebagai prosedur, alat-alat dan bahan
yang digunakan dalam peneltian yang bersifat khas dan khusus untuk penelitian
yang dirancang.
Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian disusun berdasarkan aktivitas yang terkandung dalam
metode penelitian. Aktivitas ini adalah aktivitas yang direncanakan dilakukan bila
proposal penelitian disetujui.
Proposal penelitian terdiri atas: Bagian Awal, Bagain utama, dan bagian
Akhir dengan jumlah halaman tidak lebih dari 30.
A. Bagian awal
1. Halaman Judul
21
c. Nama Mahasiswa ditulis lengkap di bawah lambang, di samping
kanan nama dituliskan Nomor Induk mahasiswa. Urutan penulisan
nama mahasiswa (kelompok) berdasarkan Nomor Induk mahasiswa.
2. Halaman Pengesahan
22
3. Prakata
b. Bagian Utama
I. Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan Penelitian
23
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori
pustaka dan hasil-hasil penelitian yang didapat oleh peneliti
terdahulu, yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan
dilakukan. Dalam penyajian ini hendaknya ditunjukkan bahwa
permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau belum
terpecahkan secara memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan
sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya. Semua sumber yang
dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan
tahun penerbitan sesuai yang tercantum pada daftar pustaka.
a. Tahapan penelitian
b. Prosedur penelitian
d. Variabel penelitian,
1. Tahap-tahap penelitian;
c. Bagian Akhir
25
g. Daftar Pustaka
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan
penelitian dan disusun kebawah menurut abjadnama akhir
penulis pertama. Buku dan majalah tidak dibedakan, kecuali
penyusunnya kekanan, yaitu sebagai berikut:
a. Bu ku :
b. Majalah:
c. Internet:
h. Lampiran
26
Tidak dapat disangsikan lagi, pengalaman melaksanakan penelitian sangat
membantu dalam mempersiapkan hal-hal yang penting dalam menyusun proposal.
Namun kadang-kadang terjadi meskipun peneliti memiliki pengalaman, persoalan
yang timbul adalah berkaitan dengan 1) membuat keputusan tentang masalah apa
yang akan diteliti, 2) seberapa banyak peneliti memiliki pengetahuan tentang hal-
hal yang terkait dengan masalah yang dipilih, dan 3) bila proposal itu disusun
untuk diajukan kepada lembaga yang akan memberikan dana, apakah masalah
yang terpilih itu dapat disetujui oleh lembaga yang bersangkutan.
27
4. langkah keempat, yaitu membuat rumusan masalah,
5. langkah kelima mengkaji pentingnya masalah,
6. langkah keenam menelaah bahan-bahan pustaka,
7. langkah ketujuh mempertimbangkan pendekatan yang akan
dilakukan, dan
8. langkah kedelapan merumuskan desain penelitian. Setelah
terumuskan desain yang tepat, menuju
9. langkah kesembilan, yaitu mencari alternatif alat pengukuran yang
tepat.
10. Langkah kesepuluh menentukan teknik analisis data yang tepat.
11. Langkah kesebelas memperbaiki desain.
12. Langkah keduabelas merumuskan prosedur penelitian.
13. Langkah ketigabelas membuat draft proposal. Setelah tersusun draft,
14. langkah keempat belas adalah mendiskusikan draft dengan kolega
untuk mendapatkan umpan balik. Bila ternyata masih belum
memadai, kembali ke langkah ke tujuh sampai kedua belas. Bila
sudah dianggap memadai masuk ke
15. langkah lima belas, yaitu melakukan penelitian rintisan atau pilot
study.
16. Langkah keenam belas merevisi draft berdasarkan hasil penelitian
rintisan.
17. Langkah ketujuh belas, menyerahkan proposal kepada lembaga yang
berkepentingan.
Apabila proposal telah disetujui, selanjutnya disusun Kerangka Acuan yang
menjadi dasar kontrak antara peneliti dan penyandang dana. Pada langkah-
langkah penyusunan proposal penelitian seperti yang diuraikan di atas, sebenarnya
sudah termasuk di dalamnya kegiatan mengevaluasi proposal. Evaluasi tersebut
dilakukan secara informal dan secara formal. Evaluasi informal dilakukan dengan
mendiskusikan draft proposal, baik dengan kolega, dengan orang ahli (dalam
metodologi penelitian maupun dalam disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian
yang dilakukan). Adapun evaluasi formal dilakukan melalui penelitian rintisan.
28
Baik evaluasi informal maupun evaluasi formal, telah tercakup dalam delapan
belas langkah di atas.
29
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
31