Anda di halaman 1dari 35

PEMBAHASAN USULAN PENELITIAN

Dosen pengampu: Deti Elice, M.Pd

Kelas: C/5

Disusun Oleh:

Rizki Hadi Utomo (2011080215)

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS


TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah melimpahkan segala
rahmat, taufiq serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat
melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan lancar tanpa adanya halangan apapun,
mudah-mudahan kegiatan perkuliahan ini dapat menjadikan sumber ilmu yang
bermanfa’at bagi kita semua, yang pada akhirnya menjadikan sebab turunnya
Ridho dari sang Khalik.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad saw. Beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga hari
kiamat nanti. Yang terhormat Ibu Dosen Deti Elice M.Pd selaku pembimbing
mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan di UIN Rdaen Intan Lampung.
Tidak ketinggalan juga seluruh rekan mahasiswa/I atas kerjasamanya dalam
proses belajar bersama, susah payah kita rasakan  bersama, sehingga nantinya kita
bisa memetik hasil dari apa yang kita  perjuangkan pada masa-masa perkuliahan
ini.

Lampung Tengah, 4 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proposal Penelitian.......................................................3


2.2 Jenis-jenis Proposal Penelitian........................................................3
2.3 Isi Proposal Penelitian ....................................................................16
2.4 Ciri-ciri Proposal Penelitian ...........................................................16
2.5 Unsur-unsur Proposal Penelitian.....................................................17
2.6 Petunjuk Penulisan Proposal Penelitian..........................................21
2.7 Prosedur Penyusunan Proposal Penelitian......................................28
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................29
3.2 Saran...............................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................30

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemampuan menyusun proposal penelitian sangat penting untuk
merencanakan dan mengusulkan suatu kegiatan atau proyek penelitian. Secara
umum ada aturan-aturan, baik yang bersifat metodologis maupun teknis dalam
menyusun proposal. Aturan-aturan itu pada umumnya bersifat universal,
meskipun untuk hal-hal tertentu yang bersifat teknis ada yang harus disesuaikan
dengan kebutuhan lembaga-lembaga tertentu. Dalam kaitannya dengan
penyelesaian studi di perguruan tinggi, penyusunan proposal penelitian adalah
langkah awal tatkala seorang mahasiswa bermaksud menyusun suatu skripsi (S1),
tesis (S2), dan disertasi (S3). Melihat begitu pentingnya proposal penelitian, maka
akan dipelajari tentang proposal penelitian.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang maka
permasalahan yang akan dibahas adalah:

1. Pengertian Proposal Penelitian


2. Jenis-jenis Proposal Penelitian
3. Isi Proposal Penelitian
4. Ciri-ciri Proposal Penelitian
5. Unsur-unsur Proposal Penelitian
6. Petunjuk Penulisan Proposal Penelitian
7. Prosedur Penyusunan Proposal Penelitian
8. Sistematika Penyusunan Proposal
1.3 Tujuan Masalah
Berdasarkan Uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang maka
permasalahan yang akan dibahas adalah:

1. Untuk Mengetahui Pengertian Proposal Penelitian


2. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Proposal Penelitian
3. Untuk Mengetahui Isi Proposal Penelitian

1
4. Untuk Mengetahui Ciri-ciri Proposal Penelitian
5. Untuk Mengetahui Unsur-unsur Proposal Penelitian
6. Untuk Mengetahui Petunjuk Penulisan Proposal Penelitian
7. Untuk Mengetahui Prosedur Penyusunan Proposal Penelitian

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proposal Penelitian


Proposal Penelitian ialah usulan yang berisi rencana kegiatan penelitian yang
disajikan secara tertulis untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang
berwewenang. Pihak yang berwewenang di sini dapat saja seperti
lembaga/instansi yang akan mensponsori atau membiayai penelitian tersebut,
tempat atau sasaran penelitian, dan lembaga/instansi yang meminta dilakukannya
penelitian. Untuk keperluan penulisan skripsi, proposal  penelitian diperlukan
untuk memperoleh persetujuan dari Ketua Jurusan atau Ketua Program Bidang
Studi.

2.2 Jenis-jenis Proposal Penelitian


1. Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara
holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk
laporannya.
Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi
yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik
yang penuh keotentikan. Dalam penelitian kualitatif, karena permasalahan
yang diteliti sudah jelas, realitas merencanakan piknik. Yang direncanakan
dalam piknik adalah baru tempat-tempat yang akan dikunjungi, dan apa yang
ingin diketahui lebih dalam dari tempat tersebut, akan tergantung pada situasi
setelah seseorang berada ditempat piknik tersebut.

3
Proposal penilitian kualitatif berisi garis-garis besar rencana yang
mungkin akan dilakukan. Jadi perbedaan utama proposal yang menggunakan
metode penilitian kuantitatif dan kualitatif adalah terletak pada, yang
kuantitatif proposalnya spesifik dan sudah baku, dan dianggap tunggal, tetap
teramati, pola fikir deduktif, maka proposal penelitian kuantitatif dipandang
sebagai “blue print” yang harus digunakan sebagai pedoman baku untuk
melaksanakan dan mengendalikan penelitian. Sedangkan dalam metode
kualitatif yang berpadangan, realitas dipandang sesuatu holistic, kompleks,
dinamis, penuh makna, dan pola fikir induktif, sehingga permasalahan belum
jelas, maka proposal penelitian kualitatif yang dibuat masih bersifat
sementara, dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek
penilitian/situasi social. Oleh karena itu proposal penelitian kualitatif di
ibaratkan oleh bogdan seperti seseorang yang akan yang kualitatif masih
bersifat umun dan sementara.

a. Komponen dan Sistematika Proposal

Komponen dalam proposal penilitian secara garis besarnya terdiri atas,


pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, jadwal penelitian,
organisasi penilitian, biaya penelitian. Komponen dalam proposal tersebut
dapat disusun kedalam bentuk sistematika proposal seperti gambar berikut.

1.1 Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah

Dalam latar belakang masalah ini dikemukakan gambaran keadaan


yang sedang terjadi selanjutnya dikaitkan dengan peraturan/kebijakan,
perencanaan, tujuan, teori, pengalaman, sehingga terlihat adanya
kesenjangan yang merupakan masalah.

Masalah yang dikemukakan dalam bentuk data, bias diperoleh dari


studi pendahuluan, dokumentasi laporan penelitian, atau pernyataan
orang-orang yang dianggap kredibel dalam media baik dalam media
cetak atau media elektronika.

4
b. Fokus Penelitian

Kalau dalam penelitian kuantitatif, focus penelitian ini merupakan


batasan masalah. Karena adanya keterbatasan, baik tenaga, dana, dan
waktu, dan supaya hasil penelitian lebih terfokus, maka peneliti tidak
akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada obyek
atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu menentukan fokus. Pada
penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi
pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing
atau orang yang dipandang ahli.

c. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pernyataan penelitian, yang


dijawabannya dicarikan melalui penelitian. Rumusan masalah dalam
penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan variable penelitian, yang
bersifat spesifik, tetapi lebih makro dan berkaitan dengan kemungkinan
apa yang terjadi pada obyek/situasi sosisal penelitian tersebut.

d. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan,


mengembangkan dan membuktikan pengetahuan. Sedangkan secara
khusus tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan.
Menemukan berarti sebelumnya belum pernah ada atau belum
diketahui. Dengan metode kualitatif, maka peneliti dapat menemukan
pemahaman luas dan mendalam terhadap situasi social yang kompleks,
memahami interaksi dalam situasi social tersebut sehingga dapat
ditemukan hipotesis, pola hubungan yang akhirnya dapat kimbangkan
menjadi tori Tujuan penelitian dalam proposal penelitian kualitatif juga
masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada
di lapangan.

e. Manfaat Penelitian

5
Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut
bisa bersifat teoritis, dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat
penelitian lebih bersifat teoritits, yaitu untuk pengembangan ulmu,
namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan
masalah.

1.2 Studi kepustakaan

Studi kepustakan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang
terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi
sosial yang diteliti.

Terdapat tiga kriteria terhadap teori yang digunakan sebagai landasan


dalam penelitian, yaitu relevansi, kemutakhiran, dan keaslian.

1. Relevansi
Relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan
permasalahan yang diteliti.
2. Kemutakhiran
Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaruan teori atau referensi
yang digunakan. Pada umumnya referensi yang sudah lebih dari lima
tahun diterbitkan dianggap kurang mutakhir.
3. Keaslian
Keaslian terkait dengan keaslian sumber, maksutnya supaya peneliti
menggunakan sumber aslinya dalam mengemukakan teori. Jangan
sampai peneliti mengutip dari kutipan orang lain, dan sebaiknya
dicari sumber aslinya.

Berapa teori yang dikemukakan dalam proposal, akan sangat tergantung


pada fokus penelitian yang ditetapkan oleh peneliti. Dengan dikemukakan
landasan teori dan nilai-nilai budaya yang ada pada konteks sosial yang diteliti,
maka hal ini merupakan indikator bagi peneliti. Vlidasi awal bagi peneliti
kualitatif adalah seberapa jauh kemampuan peneliti mendeskripsikan teori-teori
yang terkait dengan bidang dan konteks sosial yang diteliti. Dalam landasan teori
ini perlu dikemukakan definisi setiap fokus yang akan diteliti.

6
Dalam definisi perlu dikemukakan definisi-definisi yang sejalan maupun
yang tidak sejalan. Dengan demikian maka landasan teori yang dikemukakan
semakin kuat. Dalam penelitian kualitatif, teori yang dikemukakan bersifat
sementara. Selanjutnya dalam landasan teori, tidak perlu dibuat kerangka berfikir
sebagai dasar untuk perumusan hipotesis, karena dalam penelitian kualitatif tidak
akan menguji hipotesis, tetapi justru menemukan hipotesis.

1.3 Metode penelitia

Komponen dalam metode penelitian kualitatif adalah alasan


menggunakan merode kualitatif, tempat penelitian, instrumen penelitian,
sampel sumber data penelitian, teknik pengumpulan data teknik analisis
data dan rencana pengujian keabsahan data.

a. Metode dan alasan menggunakan metode kualitatif


Pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena,
permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh
makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut
dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen
seperti test, kesioner, pedoman wawancara.
b. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan tempat dimana situasi sosial tersebut
akan diteliti. Misalnya di sekolah, di perusahaan, di lembaga
pemerintah, di jalan, di rumah dan lain-lain.
c. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah
peneliti sendiri atau anggota tim peneliti.
d. Sampel Sumber Data
Sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball
sampling. Sampel sebagai sumber data atau sebagai informan
sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses
enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi
juga dihatinya

7
2. Mereka yang tergolong masih dengan berkecimpung atau terlibat
pada kegiatan yang tengah diteliti
3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai
informasi
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil
“kemasannya” sendiri
5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan
peneliti sehingga lebih menggairahka untuk dijadikan semacam
guru atau narasumber
e. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang utama
adalah observasi participant, wawancara mendalam studi
dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau triangulasi.
f. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih banyak
dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Tahapan dalam
penelitian kualitatif adalah tahap memasuki lapanga dengan grand
tour dan minitour question, analisis datanya dengan analisis domain.
Tahap kedua adalah menentukan fokus, teknik pengumpulan data
dengan minitour question, analisis data dilakukan dengan analisis
taksonomi. Selanjutnya pada tahap selection, pertanyaan yang
digunakan adalah pertanyaan struktural, analisis data dengan analisis
komponensial. Setelah analisis komponensial dilanjutkan analisis
tema.
g. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data (validitas internal),
uji depenabilitas (reliabilitas) data, uji komfirmabilitas
( obyektivitas)

1.4 Organisasi penelitian dan jadwal penelitian


a. Organisasi

8
Dalam organisasi penelitian ini terdiri atas ketua tim peneliti,
beberapa anggota peneliti, pengumpul data, bendahara, tenaga
administrasi. Masing-masing perlu dikemukakan uraian tugas dan
waktu yang tersedia.

b. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian berisi aktivitas yang dilakukan dan kapan akan
dilakukan.
1.5 Pembiayaan

Jumlah biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme


tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko kegiatan dilakukan, jarak
tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian
yang dilakukan. Semua biaya yang dibutuhkan perlu diuraikan secara
rinci.

1. Proposal Penelitian Kuantitatif


Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan
deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori,
gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-
permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk
memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data
empiris di lapangan.

Adapun isi dan setiap bagian dari sistematika proposal peneltian


kuantitatif adalah sebagai berikut :

2.1 Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah

Berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi


pada suatu objek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang ini
tampak ada penyimpangan-penyimpangan dari standard yang ada,
baik standard yang bersifat keilmuan maupun aturan-aturan. Oleh

9
karena itu dalam latar belakang ini. Penelitian harus melakukan
analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jela. Melalui
analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu
penyimpangan yang ditujukkan dengan data dan menuliskan
mengapa hal ini perlu diteliti.

b. Indentifikasi Masalah

Dituliskan berbagai masalah yang ada pada obyek yang diteliti.


Baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat
mungkin dikemukakan.

Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti


perlu melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti,
melakukan observasi, dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga
semua permasalahan dapat diidentifikasikan.

Permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya


dikemukakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain.
Masalah yang akan diteliti itu kedudukannya di mana di antara
masalah yang akan diteliti. Masalah apa saja yang diduga
berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti.
Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk
variabel.

c. Batasan Masalah

Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan


supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka
tidak semua masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti. Untuk
itu maka penelitian memberi batasan, dimana akan dilakukan
penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana
hubungan variabel satu dengan variabel yang lain.

Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat


dirumuskan masalah penelitian.

10
d. Rumusan Masalah

Setelah masalah itu ditentukan (variabel apa saja yang akan diteliti,
dan bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain), dan
supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka perlu
dirumuskan secara spesifik. Rumusan masalah itu dinyatakan dalam
kalimat pernyataan. Jadi pola pikir dalam merumuskan masalah itu
ada empat tahapan yaitu :

a. Latar belakang masalah


b. Identifikasi masalah
c. Batasan masalah
d. Rumusan masalah

e. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul
skripsi atau tesis, yang merupakan tujuan formal (misalnya untuk
memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana). Tujuan
penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan.
Misalnya rumusan masalahnya : Bagaimanakah tingkat disiplin
kerja pegawai di Depertemen A? Maka tujuan penelitiannya adalah :
ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat disiplin pegawai di
departemen A. Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini
jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.

f. Kegunaan Hasil Penelitian

Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya


tujuan. Kalau tujuan penelitian dapat tercapai, dan rumusan masalah
dapat terjawab secara akurat maka sekarang kegunaannya apa.
Kegunaan hasil penelitian ada dua hal yaitu :

a. Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritis.


b. Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi
masalah yang ada pada obyek yang diteliti.

11
2.2 Landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis

a. Deskripsi teori

Deskripsi teori adalah, teori-teori yang relevan yang dapat


digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti,
serta sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap
rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan
instrumen penelitian.

Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari


pengarang, pendapat penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah
teruji kebenarannya. Jumlah teori yang dikemukakan tergantung
pada variabel yang diteliti.

b. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana


teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diindentifikasi
sebagai masalah yang penting.

Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis


pertautan antar variabel yang akan diteliti.

Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan


apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih.

Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya


dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan.

Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berfikir


yang yang assosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan.

c. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan


masalah penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk

12
merumuskan hipotesis adalah rumusan masalah dan kerangka
berfikir.

Contoh : Bila rumusan masalah berbunyi adakah “perbedaan


produktivitas antara lembaga yang menggunakan teknologi tinggi
dan rendah?” selanjutnya kerangka berfikir berbunyi “Karena
lembaga A menggunakan teknologi tinggi, maka produktivitas
kerjanya lebih tinggi bila dibandingkan dengan lembaga B yang
teknologi kerjanya rendah,” maka hipotesisnya berbunyi “Terdapat
perbedaan produktivitas kerja yang signifikan antara Lembaga A dan
B, atau produktivitas kerja lembaga A lebih tinggi bila dibandingkan
dengan lembaga B”

2.3. Prosedur penelitian

a. Metode Penelitian

Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis,


diperlukan metode penelitian. Untuk itu di bagian ini perlu
ditetapkan metode penelitian apa yang akan digunakan, apakah
metode survey atau eksperimen.

b. Populasi dan sampel

Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat


digunakan sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan
digeneralisasikan (kesimpulan data yang dapat diberlakukan untuk
populasi) maka sampel yang digunakan sebagai sumber data harus
representatif dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel dari
populasi secara random sampai jumlah tertentu.

c. Instrumen Penelitian

Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan


menggunakan instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan
digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Bila variabel yang

13
diteliti jumlahnya lima, maka akan menggunakan lima instrumen.
Dalam hal ini perlu dikemukakan instrumen apa saja yang akan
digunakan untuk penelitian, skala pengukuran yang ada pada setiap
jenis instrumen, prosedur pengujian validitas dan reliabilitas
instrumen.

d. Teknik pengumpulan data

Yang diperlukan di sini adalah teknik pengumpilan data mana yang


paling tepat, sehingga betul-betul di dapat data (angket, observasi,
wawancara) dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan.
Selain itu konsekuensi dari mencantumkan ke tiga teknik
pengumpulan data itu adalah: setiap teknik pengumpulan data yang
dicantumkan harus disertai datanya. Memang untuk mendapatkan
data yang lengkap dan obyektif penggunaan berbagai teknik sangat
diperlukan, tetapi bila satu teknik di pandang mencukupi maka
teknik yang lain bila digunakan akan menjadi tidak efisien.

e. Teknik Analisis Data

Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik


analisis data ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Bila peneliti tidak
membuat hipotesis, maka rumusan masalah penelitian itulah yang
perlu dijawab. Tetapi kalau hanya rumusan masalah itu dijawab,
maka sulit membuat generalisasi, sehingga kesimpulan yang
dihasilkan hanya dapat berlaku untuk sampel yang digunakan, tidak
dapat berlaku untuk populasi.

2.4. Organisasi dan jadwal penelitian

a. Organisasi Penelitian

Bila penelitian dilaksanakan oleh tim/kelompok maka diperlukan


adanya organisasi pelaksana penelitian. Minimal ada ketua yang
bertanggung jawab dan anggota, sebagai pembantu kita.

14
b. Jadwal Penelitian

Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal


kegiatan yang akan dilaksanakan.

2.5. Biaya penelitian

Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah


biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme
tenaga penelitian dan pendukungnya, tinggi resiko kegiatan
dilakukan, jarak tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti,
serta lamanya penelitian dilakukan. Biaya penelitian pada umunya
60% digunakan untuk tenaga, dan 40% untuk

3. Proposal Penelitian Pengembangan


Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat
dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini,
kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-
konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk
memecahkan masalah. Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis
berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika
yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan
hasil penelitian.
karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian
tersebut berbeda.Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari
jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan
berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu
permasalahan.
4. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang
pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap
bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya
dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai

15
sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk
keperluan baru.
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide
untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk
melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka
teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
2.3 Isi Proposal Penelitian

Proposal penelitian  mengemukakan dua hal pokok yaitu (1)


masalah yang akan diteliti, dan (2)  metodologi penelitian.

 Masalah Penelitian
Masalah penelitian adalah sesuatu yang ingin diketahui atau
dipecahkan/diatasi oleh peneliti melalui prosedur ilmiah. Dengan demikian
maka masalah penelitian perlu dirumuskan secara jelas dan operasional.
Agar menjadi jelas serta untuk memperlihatkan kedudukan dan pentingnya
diketahui atau dipecahkan, maka masalah itu perlu diberikan latar
belakang  dengan memberikan informasi pendahuluan tentang situasi
tempat dan  waktu masalah itu terjadi. Latar belakang ini juga hendaknya
dapat memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai kesenjangan
yang terjadi dan yang mungkin terjadi beserta akibatnya kalau masalah itu
tidak diekatahui dan diatasi. Oleh karena itu dalam mengawali suatu
penelitian, yang utama dan terutama dilakukan ialah mengidentifikasi
masalah. Kejelasan masalah akan membantu peneliti untuk memilih dan
menentukan metodologi penelitian yang tepat.

 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian ialah ilmu tentang metode-metode yang
dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena metodologi penelitian
menawarkan berbagai metode dalam melakukan suatu penelitian, maka
peneliti perlu memilih metode yang tepat dalam arti efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan penelitiannya. Dengan demikian acuan utama

16
dalam memilih metode penelitian ialah masalah pebelitian. Bukan
menentukan metode penelitian terlebih dahulu baru merumuskan masalah
penelitian.

2.4 Ciri-ciri Proposal Penelitian

Ciri-ciri proposal Riset/Penelitian yang  Baik Menurut Metode Atau


Kaidah Ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Bersifat kritis dan analitis.


2. Memuat konsep dan teori yang tepat.
3. Menggunakan istilah tepat.
4. Rasional (Masuk akal).
5. Obyektif.
6. Konsistensi dalam menguraikan, menjelaskan, kalimat singkat padat
dan jelas.
7. Koherensi (saling kait mengkaitkan).

Syarat-Syarat proposal Penelitian yang Baik dan benar:

1. Tujuan dan masalah yang jelas.


2. Teknik dan prosedur yang rinci.
3. Obyektifitas penelitian akan sampel yang ingin digunakan.
4. Kekurangan dalam penelitian harus diungkapkan secara terbuka dan
jujur.
5. Tingkat kevaliditas dan kehandalan data cermat.
6. Kesimpulan yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
7. Obyektifitas atau fenomena sesuai dengan kemampuan, pengalaman
dan motivasi peneliti.

2.5 Unsur-Unsur Proposal Penelitian

Proposal atau usulan penelitian diperlukan untuk mengawali suatu kegiatan


penelitian. Proposal tersebut perlu dikaji atau dievaluasi oleh pembimbing

17
penelitian atau evaluator dari pihak sponsor pemberi dana. Untuk memperlancar
evaluasi atau kajian, proposal perlu mengikuti format tertentu dalam hal susunan
isi, pengetikan, dan pengesahan (yang diminta oleh pembimbing atau evaluator).
Dalam bab ini hanya format susunan isi yang dibahas, sedangkan untuk format
pengetikan dan pengesahan silahkan mengacu pada pedoman yang berlaku.

Untuk membahas format susunan isi proposal penelitian, pertama dibahas


unsur proposal beserta keterkaitan antar unsur tersebut. Bahasan selanjutnya
menyangkut tiap unsur, tetapi dibahas secara singkat dan dalam keterkaitannya
dengan unsur–unsur lainnya. Bahasan yang lebih panjang lebar dan terfokus
hanya pada unsur-unsur yang dianggap terpenting diberikan pada bab-bab
tersendiri.

Unsur-unsur Isi Proposal dan Keterkaitannya


Secara umum, isi proposal penelitian meliputi.unsur-unsur sebagai berikut
(menurut pedoman penulisan tesis yang dikeluarkan oleh Program
Pascasarjana UGM, 1997):
1. Judul
2. Latar belakang & perumusan permasalahan (& keaslian penelitian, dan
faedah yang dapat diharapkan)
3. Tujuan dan Lingkup penelitian
4. Tinjauan Pustaka
5. Landasan Teori
6. Hipotesis
7. Cara penelitian
8. Jadwal penelitian
9. Daftar Pustaka
10. Lampiran
Judul, Latar belakang, dan Rumusan Permasalahan
Bagian pertama atau awal sebuah proposal dimulai dengan

(1) judul, disusul dengan


(2) latar belakang,
(3) rumusan masalah,

18
(4) keaslian penelitian,
(5) faedah atau manfaat penelitian.

Judul proposal penelitian


Judul merupakan gerbang pertama seseorang membaca sebuah proposal
penelitian. karena merupakan gerbang pertama, maka judul proposal penelitian
perlu dapat menarik minat orang lain untuk membaca. Judul perlu singkat tapi
bermakna dan tentu saja harus jelas terkait dengan isinya. Judul hendaknya
bersifat spesifik, singkat dan padat (tidak lebih dari 20 kata) tetapi komunikatif,
mengacu pada hakekat penelitian, dan menarik (penelitian tersebut layak dan
perlu).

Bila memang tidak dapat dipersingkat, meskipun tetap panjang, maka judul
dapat dibuat bertingkat, yaitu judul utama, dan anak judul. Penghalusan atau
perubahan judul juga perlu mempertimbangkan bahwa judul tersebut akan diakses
(dicari) dengan komputer, sehingga pakailah kata atau istilah yang umum dalam
bidang ilmunya.

Latar belakang
Dua pertanyaan perlu dijawab dalam rangka mengisi bagian latar belakang ini,
yaitu: Mengapa kita memilih permasalahan ini? Apakah ada opini independen
yang menunjang diperlukannya penelitian ini? Untuk menjawab pertanyaan
“mengapa kita memilih permasalahan ini?”, maka langkah pertama, kita perlu
memilih bidang keilmuan yang kita ingin lakukan penelitiannya. Pemilihan
bidang tersebut diteruskan ke sub-bidang dan seterusnya hingga sampai pada
topik tertentu yang kita minati.

Langkah kedua, kita perlu melakukan kajian terhadap pustaka


berkaitan .kemajuan terakhir ilmu pengetahuan dalam topik tersebut—untuk
mencari peluang pengembangan atau pemantapan teori. Minar maupun peluang
tersebut seringkali didorong oleh isu nyata dan aktual—yang muncul di jurnal
ilmiah terbaru atau artikel koran bermutu atau pidato penting dan aktual, atau
direkomendasikan oleh penelitian sebelumnya.. Ini semua merupakan opini
independen yang menunjang diperlukannya penelitian yang diusulkan tersebut.

19
Batasan Masalah

Masalah yang akan dicarai pemecahannya harus terbatas ruang lingkupnya


agar pembahasannya dapat lebih terperinci dan dapat dimungkinkan pengambilan
keputusan definitife. Variable-variable yang terlibat dalam penelitian harus
ditentukan.

Rumusan Masalah
Keberhasilan dalam melakukan identifikasi masalah dan analisis maslaah
seperti yang tertuang dalam latar belakang sangat menentukan ketajaman rumusan
masalah. Untuk memudahkan dalam menajamkan rumusan masalah, ungkapkan
masalah dalam 2 poin sesuai hasil identifikasi masalah yaitu:
1. Masalah umum.
2. Masalah spesifik.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disusun berddasarkan rumusan masalah yang telah
diterapkan sehingga tujuan peneltian tercapai, maka akan diperoleh solusi
bagi pengatasan masalah secara langsung. Seperti rumusan masalah,
tujuan penelitian juga diungkapkan dalam bentuk:
 Tujuan umum.
 Tujuan spesifik.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupaakn perkiraan bila tujuan penelitian tercapai. Hal
ini dapat diperkirakan melalui outcome/ dampaknya bagi masyarakat dan dunia
iptek.

Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka terdiri dari 3 sub bab besar, yaitu
1. Penelitian yang relevan/penelttian terkait.
2. Landasan teori

20
3. Kerangka pemikiran dan atau kerangka teori dan Hipotesis (untuk
metode korelasi, kausal komaratif, eksperimen).

Metode Penelitian
Metode penelitian dapat pula diartikan sebagai prosedur, alat-alat dan bahan
yang digunakan dalam peneltian yang bersifat khas dan khusus untuk penelitian
yang dirancang.

Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian disusun berdasarkan aktivitas yang terkandung dalam
metode penelitian. Aktivitas ini adalah aktivitas yang direncanakan dilakukan bila
proposal penelitian disetujui.

2.6 Petunjuk Penulisan Proposal Penelitian

Proposal penelitian terdiri atas: Bagian Awal, Bagain utama, dan bagian
Akhir dengan jumlah halaman tidak lebih dari 30.

A. Bagian awal

Bagian awal mencakup halaman judul, halaman pengesahan,


ringkasan, prakata, daftar tabel, daftar gambar, daftar simbol, daftar isi

1. Halaman Judul

Halaman judul memuat: judul, lambang Untirta, nama dan nomor


mahasiswa, instansi, kota, dan waktu pengajuan

a. Judul penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan


menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan
tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam.
b. Lambang Universitas Sultan ageng Tirtayasa berbentuk segi
5.

21
c. Nama Mahasiswa ditulis lengkap di bawah lambang, di samping
kanan nama dituliskan Nomor Induk mahasiswa. Urutan penulisan
nama mahasiswa (kelompok) berdasarkan Nomor Induk mahasiswa.

d. Instansi ialah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas


Sultan ageng Tirtayasa

e. Kota ialah Cilegon

f. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan


tahun di bawah Cilegon

Contoh halaman judul terlihat pada Lampiran 1.

2. Halaman Pengesahan

Halaman ini berisi persetujuan Pembimbing I dan Pembimbing II


lengkap dengan tanda tangan dan tanggal.

22
3. Prakata

Prakata berisi uraian singkat tentang maksud penelitian dan ucapan


terima kasih kepada pihak-pihak tertentu.

b. Bagian Utama

Bagian utama proposal penelitian memuat bab-bab: Pendahuluan,


Tinjauan pustaka, Metode Penelitian

I. Pendahuluan

Bab pendahuluan memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan


penelitian, ruang lingkup penelitian.

a. Latar belakang

berisi penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa masalah


yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang
menarik, penting, dan perlu diteliti.

b. Rumusan masalah

Perumusan masalah yang jelas tentang masalah yang


akan diteliti. Uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawab
masalah yang diteliti.

c. Tujuan Penelitian

Dalam proposal disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai

d. Ruang lingkup penelitian

Berisi batasan-batasan masalah yang akan diteliti.

II. Tinjauan Pustaka

23
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori
pustaka dan hasil-hasil penelitian yang didapat oleh peneliti
terdahulu, yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan
dilakukan. Dalam penyajian ini hendaknya ditunjukkan bahwa
permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau belum
terpecahkan secara memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan
sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya. Semua sumber yang
dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan
tahun penerbitan sesuai yang tercantum pada daftar pustaka.

Contoh cara menunjukkan sumber pustaka seperti tertera pada


lampiran 3. Sumber referensi bisa berupa:

a. Textbook atau handbook


b. Artikel-artikel yang sudah dipublikasikan (jurnal,
prosiding, dll)
c. Artikel dari instansi resmi (internet, web, dll)
d. Individu yang mempunyai otoritas ilmiah (diakui baik
tingkat nasional maupun internasional)

Jumlah pustaka yang digunakan minimal 5 jurnal/prosiding


(artikel ilmiah) III. Metode PenelitianCara penelitian mengandung
uraian tentang tahapan penelitian, prosedur penelitian, bahan atau
materi penelitian, alat, , variabel, serta metode pengumpulan dan
analisis data.

a. Tahapan penelitian

Tahapan penelitian berisi keterangan tentang tahapan-tahapan


penelitian yang akan dilakukan, misalnya penelitian pendahuluan,
penelitian utama, dan seterusnya. Dalam tahapan penelitian ini
juga berisi diagram alir proses penelitian yang akan dilakukan.

b. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian memuat uraian yang cukup terinci tentang


24
cara melaksanakan penelitian, merupakan penjelasan dari diagram
alir yang ada pada tahapan penelitian.

c. Bahan dan alat

Bahan atau materi penelitian, yang dapat berwujud populasi


atau sampel, harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan
sifat-sifat atau spesifikasi yang harus ditentukan. Alat yang
dipakai untuk menjalankan penelitian harus diuraikan dengan jelas
dan kalau perlu,disertai dengan gambar dan keterangan-
keterangan.

d. Variabel penelitian,

Variabel yang akan dipelajari dan data yang akan dikumpulkan,


diuraikan dengan jelas, termasuk jenis kisarannya.

e. Metode pengumpulan dan analisis data

Metode pengumpulan dan analisis data mencakup uraian tentang


model dan cara menganalisis data.

f. Jadwal pelaksanaan Penelitian (6 bulan)

Dalam jadwal penelitian ditunjukkan :

1. Tahap-tahap penelitian;

2. Rincian kegiatan pada setiap tahap;

3. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap.

Jadwal penelitian disajikan dalam bentuk matriks.

c. Bagian Akhir

Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran

25
g. Daftar Pustaka
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan
penelitian dan disusun kebawah menurut abjadnama akhir
penulis pertama. Buku dan majalah tidak dibedakan, kecuali
penyusunnya kekanan, yaitu sebagai berikut:
a. Bu ku :

Nama penulis, tahun terbit, judul buku,jilid,terbitan ke, nomor,


halaman yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit
dan kotanya.

b. Majalah:

Nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah dengan


singkatan resminya, jilid, dan nomor halaman yang diacu.

c. Internet:

Pustaka yang diambil dari internet harus mencantumkan tanggal,


bulan, dan tahun akses sumber tersebut.

h. Lampiran

Dalam lampiran, terdapat pengolahan data dan prosedur analisis.

2.7 Prosedur Penyusunan Proposal Penelitian


Pengembangan suatu proposal penelitian pada dasarnya bergantung pada
keterampilan masing-masing peneliti. Dalam kenyataan sering dijumpai bahwa
ketiadaan pegangan dalam menempuh langkah-langkah pengembangan proposal
penelitian menuntun ke arah terhambatnya proses penyusunan proposal itu.
Langkah langkah pengembangan suatu proposal penelitian dapat dibagi dalam
tiga tahap, yaitu :
1) tahap pra-penyusunan
2) tahap penyusunan,
3) tahap evaluasi proposal.

26
Tidak dapat disangsikan lagi, pengalaman melaksanakan penelitian sangat
membantu dalam mempersiapkan hal-hal yang penting dalam menyusun proposal.
Namun kadang-kadang terjadi meskipun peneliti memiliki pengalaman, persoalan
yang timbul adalah berkaitan dengan 1) membuat keputusan tentang masalah apa
yang akan diteliti, 2) seberapa banyak peneliti memiliki pengetahuan tentang hal-
hal yang terkait dengan masalah yang dipilih, dan 3) bila proposal itu disusun
untuk diajukan kepada lembaga yang akan memberikan dana, apakah masalah
yang terpilih itu dapat disetujui oleh lembaga yang bersangkutan.

Ketiga hal tadi, bila tidak dikonfirmasi, sering menjadi kendala


keberhasilan penyusunan proposal penelitian. Untuk menghindari kendala itu
sebelum disusun suatu proposal penelitian perlu mengukur keputusan yang
dibuatnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan;

1) apakah masalah tersebut diambil sesuai dengan minatnya


2) apakah ia berada dalam batas kemampuan akademisnya, dan
3) apakah ia dapat memperoleh persetujuan dari lembaga yang
berkepentingan. Konfirmasi pertanyaan pertama dapat menjadi
motivasi internal dalam menyelesaikan proyek yang dikerjakan.

Ini dapat diperoleh dengan jalan melakukan analisis masalah secara


mendalam dan hati-hati. Konfirmasi pertanyaan kedua dapat menjamin
keberhasilan pencapaian tujuan. Ini dapat dicapai dengan jalan melakukan
penelaahan berbagai bahan pustaka yang relevan. Konfirmasi pertanyaan ketiga
dapat menghindari hambatan yang timbul dari luar diri peneliti sendiri. Hal ini
dapat dicapai dengan melakukan konsultasi dengan lembaga yang menjadi tujuan
diajukannya proposal atau (bila tersedia) dengan membaca aturanaturan yang
berlaku di lembaga yang bersangkutan. Secara umum, dalam menyusun proposal
penelitian ada langkah-langkah yang sepatutnya ditempuh, yaitu:

1. Langkah pertama adalah memikirkan tentang apa yang akan diteliti.


2. Langkah kedua, mencari-cari ide yang relevan.
3. langkah ketiga, ide yang telah tergambar dalam pikirannya
dipersempit sehingga apa yang akan diteliti menjadi jelas.

27
4. langkah keempat, yaitu membuat rumusan masalah,
5. langkah kelima mengkaji pentingnya masalah,
6. langkah keenam menelaah bahan-bahan pustaka,
7. langkah ketujuh mempertimbangkan pendekatan yang akan
dilakukan, dan
8. langkah kedelapan merumuskan desain penelitian. Setelah
terumuskan desain yang tepat, menuju
9. langkah kesembilan, yaitu mencari alternatif alat pengukuran yang
tepat.
10. Langkah kesepuluh menentukan teknik analisis data yang tepat.
11. Langkah kesebelas memperbaiki desain.
12. Langkah keduabelas merumuskan prosedur penelitian.
13. Langkah ketigabelas membuat draft proposal. Setelah tersusun draft,
14. langkah keempat belas adalah mendiskusikan draft dengan kolega
untuk mendapatkan umpan balik. Bila ternyata masih belum
memadai, kembali ke langkah ke tujuh sampai kedua belas. Bila
sudah dianggap memadai masuk ke
15. langkah lima belas, yaitu melakukan penelitian rintisan atau pilot
study.
16. Langkah keenam belas merevisi draft berdasarkan hasil penelitian
rintisan.
17. Langkah ketujuh belas, menyerahkan proposal kepada lembaga yang
berkepentingan.
Apabila proposal telah disetujui, selanjutnya disusun Kerangka Acuan yang
menjadi dasar kontrak antara peneliti dan penyandang dana. Pada langkah-
langkah penyusunan proposal penelitian seperti yang diuraikan di atas, sebenarnya
sudah termasuk di dalamnya kegiatan mengevaluasi proposal. Evaluasi tersebut
dilakukan secara informal dan secara formal. Evaluasi informal dilakukan dengan
mendiskusikan draft proposal, baik dengan kolega, dengan orang ahli (dalam
metodologi penelitian maupun dalam disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian
yang dilakukan). Adapun evaluasi formal dilakukan melalui penelitian rintisan.

28
Baik evaluasi informal maupun evaluasi formal, telah tercakup dalam delapan
belas langkah di atas.

2.7 Sistematika Penyusunan Proposal


Bentuk suatu proposal yang berlaku di suatu lembaga kadang-kadang berbeda
dengan yang berlaku di lembaga lain. Namun, menilik tujuan dan fungsinya,
unsurunsur yang termuat dalam suatu proposal penelitian, sepatutnya meliputi :

1. keberadaaan penelitian terhadap masalah yang bersangkutan,


2. pernyataan masalah dan hipotesis,
3. jenis data yang diperlukan,
4. sumber data atau subjek penelitian,
5. Alat pengumpul data,
6. analisis data yang dilakukan, dan
7. rencana kegiatan.
Unsur-unsur yang termuat dalam proposal itu disusun dalam suatu
sistematika tertentu. Untuk pegangan mungkin sistematika proposal yang berlaku
di lingkungan Ditjen Dikti Depdikbud bisa dijadikan pegangan (dengan catatan
bila di lembaga tempat diajukannya proposal anda belum ada panduan resmi).
Setelah proposal diterima, biasanya dibuat suatu kerangka acuan yang akan
dijadikan pegangan, baik oleh penyandang dana maupun oleh peneliti. Sistematika
kerangka acuan sedikit berbeda dengan sistematika proposal.

29
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kemampuan menyusun proposal penelitian sangat penting untuk


merencanakan dan mengusulkan suatu kegiatan atau proyek penelitian. Secara
umum ada aturan-aturan, baik yang bersifat metodologis maupun teknis dalam
menyusun proposal. Aturan-aturan itu pada umumnya bersifat universal,
meskipun untuk hal-hal tertentu yang bersifat teknis ada yang harus disesuaikan
dengan kebutuhan lembaga-lembaga tertentu. Dalam kaitannya dengan
penyelesaian studi di perguruan tinggi penyusunan proposal penelitian adalah
langkah awal tatkala seorang mahasiswa bermaksud menyusun suatu skripsi
tesis dan disertasi Melihat begitu pentingnya proposal penelitian maka akan
dipelajari tentang proposal penelitian.

3.2 Saran

Demikian makalah yang dapat penulis sampaikan, penulis mengharapkan agar


makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para
pembacanya,

30
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, L. A. (2021). Pengertian Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian


Tindakan Kelas: Teori dan Penerapannya,
Farkhan, M. (2007). Proposal penelitian bahasa dan sastra
Hermawan, I. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif
dan Mixed Method). Hidayatul Quran.

31

Anda mungkin juga menyukai