Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN BAB I

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Ayudia Anindita AK.1.18.027


Gita Aprilia AK.1.18.070
Novia Aprilianti AK.1.18.126
Rina Milania AK.1.18.149

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari makalah “Penyusunan Proposal Penelitian Bab I” adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Riset Keperawatan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 23 Oktober 2021

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Proposal Penelitian ....................................................................................2
2.2 Latar Belakang.........................................................................................................2
2.3 Rumusan Masalah ...................................................................................................3
2.4 Pertimbangan Dalam Memilih Masalah..................................................................6
2.5 Tujuan Penelitian.....................................................................................................8
2.6 Masalah Penelitian ..................................................................................................10
2.7 Sistematika Penyusunan Proposal ..........................................................................10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...............................................................................................................11
3.2 Saran ........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemampuan menyusun proposal penelitian sangat penting untuk merencanakan
dan mengusulkan suatu kegiatan atau proyek penelitian. Secara umum ada aturan-aturan,
baik yang bersifat metodologis maupun teknis dalam menyusun proposal. Aturan-aturan
itu pada umumnya bersifat universal, meskipun untuk hal-hal tertentu yang bersifat
teknis ada yang harus disesuaikan dengan kebutuhan lembaga-lembaga tertentu.
Dalam kaitannya dengan penyelesaian studi di perguruan tinggi, penyusunan
proposal penelitian adalah langkah awal tatkala seorang mahasiswa bermaksud
menyusun suatu skripsi (S1), tesis (S2), dan disertasi (S3). Melihat begitu pentingnya
proposal penelitian, maka akan dipelajari tentang proposal penelitian.

1.2 Rumusan Masalah


Apa yang dimaksud dengan penyusunan proposal penelitian?

1.3 Tujuan
Untuk Megetahui apa yang dimaksud dengan Apa yang dimaksud dengan penyusunan
proposal penelitian?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Definisi Proposal Penelitian


Proposal Penelitian ialah usulan yang berisi rencana kegiatan penelitian yang
disajikan secara tertulis untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang berwewenang.
Pihak yang berwewenang di sini dapat saja seperti lembaga/instansi yang akan
mensponsori atau membiayai penelitian tersebut, tempat atau sasaran penelitian, dan
lembaga/instansi yang meminta dilakukannya penelitian. Untuk keperluan penulisan
skripsi, proposal  penelitian diperlukan untuk memperoleh persetujuan dari Ketua
Jurusan atau Ketua Program Bidang Studi.

2. 2 Latar Belakang
Latar belakang adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman
kepada pembaca atau pendengar mengenai apa yang ingin kita sampaikan. Didalam
bagian ini dikemukakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan baik kesenjangan
teoritik(Gap Researc)maupun kesenjangan praktis (Gap Fenomena) yang melatar
belakangi masalah yang diteliti. Didalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara
ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun
pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti.
Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang
lebih kokoh. Latar belakang yang baik harus disusun dengan sejelas mungkin dan bila
perlu disertai dengan data atau fakta yang mendukung. Beberapa hal yang terdapat dalam
latar belakang adalah:
1. Kondisi ideal mencakup keadaan yang dicita-citakan, atau diharapkan terjadi. Kondisi
ideal ini biasa dituangkan dalam bentuk visi dan misi yang ingin diraih.
2. Kondisi aktual merupakan kondisi yang terjadi saat ini. Biasa menceritakan
perbedaan situasi antara kondisi saat ini dengan kondisi yang dicita-citakan terjadi.
3. Solusi merupakan saran singkat atau penawaran penyelesaian terhadap masalah yang
dialami sebelum melangkah lebih lanjut ke pokok bahasan.

Selain itu, latar belakang dapat pula mengandung perbandingan dan


penyempurnaan atas tulisan mengenai topik yang sama sebelumnya.

2
Latar belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan
dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk di teliti. Masalah terjadi
saat harapan idelah akan sesuatau hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Tidak
semua masalah adalah fenomena dan menarik. Masalah yang fenomenal adalah saat
menjadi perhatian banyak orang dan di bicarakan di berbagai kalangan masyarakat.
Latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah
dalam penelitian intin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis.
Latar belakang penelitian berisi :
Alasan rasional dan esensial yang membuat penelitian tertarik untuk melakukan
penelitian berdasarkan fakta-fakta, data, refrensi dan temuan penelitian sebelumnya.
Gejala-ejala kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran untuk
memunculkan permasalahan dan bagaimana penelitian mengisi ketimpangan yang ada
berkaitan dengan topik yang diteliti.
Kompleksitas masalah jika masalah itu dibiarkan dan akan menimbulan dampak
yang menyulitkan, menghambat, menganggu bahkan mengancam. Pendekatan untuk
mengatasi masalah dari sisi kebijakan teoritis, Penjelasan singkat tentang kedudukan atau
posisi masalah yang diteliti dalam ruang lingkup bidang studi yang ditekuni peneliti.
Cara membuat latar belakang masalah dengan langkah sebagai berikut :
Pada bagian awal latar belakang adalah gambaran umum tentang masalah yang
akan diangkat, dengan model piramid terbaik buat gambaran umum tentang masalah
mulai dari hal global sampai mencuat fokus pada masalah inti, objek serta ruang lingkup
yang akan di teliti. Pada bagian tengah ungkapan fakta, fenomena, data-data dan pendapat
ahli berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika tidak segera di atasi
dengan di dukung juga oleh Teori dan penelitian terdahulu. Bagian akhir diisi dengan
alternatif solusi yang bias ditawarkan (teoritis dan praktis).

2. 3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam sebuah proposal penelitian adalah hal paling mendasar.
Rumusan masalah akan menjadi penentu apa bahasan yang akan dilakukan dalam
penelitian tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah,
kemudian akan dijawab dalam proses penelitian dan tertuang secara sistematis dalam
laporan penelitian. Semua bahasan dalam laporan penelitian, termasuk juga semua
bahasan mengenai kerangka teori dan metodologi yang digunakan, semuanya mengacu

3
pada perumusan masalah. Oleh karena itu, ia menjadi titik sentral. Disinilah fokus utama
yang akan menentukan arah penelitian (Yenrizal, 2012).
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu berupa kesenjangan
antara yang diharapkan dengan apa yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan
suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Ada ahli
yang mendefinisikan tentang rumusan masalah, diantaranya:
a. Menurut Pariata Westra (1981 : 263 ) bahwa “Suatu masalah yang terjadi apabila
seseorang berusaha mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk
mencapai tujuan itu hingga berhasil.”
b. Menurut Sutrisno Hadi ( 1973 : 3 ) “Masalah adalah kejadian yang menimbulkan
pertanyaan kenapa dan kenapa”.

Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan


jawabannya melalui pengumpulan data bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini
berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi (Sugiyono).
Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian
yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa
perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan
membuahkan hasil apa-apa.
Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai research
problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik
dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai
fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik
sebagai penyebab maupun sebagai akibat.
Rumusan masalah ini pada hakikatnya adalah deskriptip tentang ruang lingkup
masalah, pembatasan dimensi dan analisis variabel yang tercakup didalamnya. Dengan
demikian rumusan masalah tersebut sekaligus menunjukkan fokus pengamatan di dalam
proses penelitian nantinya. Bentuk masalah dapat dikelompokkan kedalam bentuk
masalah deskriptif, komparatif, asosiatif.
a. Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan
dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu
variabel atau lebih.
b. Rumusan Masalah Komparatif

4
Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
c. Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah yaitu:
1. Dirumuskan secara jelas
2. Menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan
dilakukan
3. Dapat diuji secara empiris
4. Menggandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang
diinginkan
5. Disusun dalam bahasa yang jelas dan singkat
6. Jelas cangkupannya
7. Memungkinkan untuk dijawab dengan mempergunakan metode atau teknik
tertentu.

Bagian rumusan masalah berisi tentang masalah-masalah yang hendak dipecahkan


melalui penelitian. Tentunya masalah-masalah yang dihasilkan itu tidak lepas dari latar
belakang masalah yang dikemukakan pada bagian pendahuluan.
Perumusan masalah memiliki fungsi sebagai berikut yaitu
1) Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain
berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.
2) Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan masalah
ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti
sampai di lapangan.
3) Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh
peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh
peneliti. Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu
dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan masalah peneliti menjadi tahu
mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak
relevan bagi kegiatan penelitiannya.

5
4) Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti menjadi dapat
dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel
penelitian.
Berikut merupakan pengertian masalah menurut beberapa ahli dan kamus Bahasa
Indonesia:
1. Munurut kamus BBI, Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.
2. Menurut Sugiyono (2009:52) masalah diartikan sebagai penyimpangan antara yang
seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara
aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksana.
3. Menurut James Stoner, Masalah suatu situasi menghambat organisasi untuk
mencapai satu atau lebih tujuan.
4. Menurut Prajudi Atmosudirjo, Masalah adalah sesuatu yang menyimpang dari apa
yang diharapkan, direncanakan, ditentukan untuk dicapai sehingga merupakan
rintangan menuju tercapainya tujuan.
5. Menurut Roger Kaufman, Masalah adalah suatu kesenjangan yang perlu ditutup
antara hasil yang dicapai pada saat ini dan hasil yang diharapkan.
6. Menurut Dorothy Craig, Masalah adalah situasi atau kondisi yang akan datang dan
tidak diinginkan.

2. 4 Pertimbangan Dalam Memilih Masalah


Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak
dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi:
1. Masalah masih baru
“Baru” dalam hal ini adalah masalah tersebut belum pernah diungkap atau diteliti
oleh orang lain dan topik masih hangat di masyarakat, sehingga agar tidak sia-sia
usaha yang dilakukan, sebelum menentukan masalah, peneliti harus banyak
membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik tentang penelitian
terkini.
2. Aktual
Aktual berarti masalah yang diteliti tersebut benar-benar terjadi di masyarakat.
Sebagai contoh, ketika seorang dosen keperawatan akan meneliti tentang masalah
gangguan konsep diri pada pasien yang telah mengalami hemodialise berulang,
maka sebelumnya penelititersebut harus melakukan survey dan memang
menemukan masalah tersebut, meskipun tidak pada semua pasien.

6
3. Praktis
Masalah penelitian yang diteliti harus mempunyai nilai praktis, artinya hasil
penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu pemborosan atau
penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis yang bermakna.
4. Memadai
Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas, tetapi juga
tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan memberikan hasil yang kurang
jelas dan menghamburkan sumber daya, sebaliknya masalah penelitian yang terlalu
sempit akan memberikan hasil yang kurang berbobot.
5. Sesuai dengan kemampuan peneliti
Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai kemampuan penelitian
dan kemampuan di bidang yang akan diteliti, jika tidak, hasil penelitiannya kurang
dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah (akademis) maupun praktis.
6. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah
Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah, undang-
undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena akan banyak
menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya nanti.
7. Ada yang mendukung
Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah dipertimbangkan
darimana asal biaya tersebut akan diperoleh. Tidak jarang masalah-masalah
penelitian yang menarik akan mendapatkan sponsor dari instansi-instansi
pendukung, baik pemerintah maupun swasta. Berdasarkan beberapa pertimbangan
tersebut, sebelum melakukan pemilihan masalah penelitian, maka peneliti harus
menjawab beberapa pertanyaan berikut agar masalah yang diteliti layak dan relevan
(Notoatmodjo, 2002):
a. Apakah masalah yang akan diteliti merupakan masalah yang sedang hangat di
dalam masyarakat saat ini?
b. Apakah masalah tersebut benar-benar aada di dalam masyarakat?
c. Sejauh mana masalah tersebut dirasakan? Apakah penduduk atau masyarakat
merasakan masalah tersebut?
d. Apakah masalah tersebut mempengaruhi kelompom tertentu, misalnya ibu
hamil, bayi, atau anak balita?
e. Apakah masalah tersebut berhubungan dengan masalah sosial, kesehatan atau
ekonomi yang luas?

7
f. Apakah masalah tersebut berhubungan dengaan kativitas program yang sedang
berjalan?
g. Siapa lagi yang tertarik atau terlibat dalam masalah tersebut?

2. 5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan
jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Beberapa sifat yang harus dipenuhi
sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan
dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa


masalah apa saja yang ada pada sistem pelayanan yang sedang berjalan saat ini di
Perguruan Tinggi Raharja.

2. Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian yang telah


dilakukan dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai
bahan referensi dasar untuk memperbaiki sistem pelayanan yang berjalan saat ini.

3. Tujuan Individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman,


pengenalan dan pengamatan sebuah sistem yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja,
sehingga penulis melakukan penelitian ini untuk menyelesaikan Laporan Skripsi.

4. Tujuan dari sistem pelayanan  ini yaitu memudahkan Pribadi Raharja dalam


mendapatkan jawaban atas kesulitan mereka terhadap 10 Pilar IT iLearning,
sehingga dapat mengurangi keluhan yang terjadi akibat masalah yang terjadi pada 10
Pillar IT iLearning tersebut , memaksimalkan pelayanan kampus dengan adanya
pelayanan secara online dan offline. Serta mengimplementasikan sistem pelayanan
kampus pada Perguruan Tinggi Raharja dengan mengoptimalkan sistem pelayanan
iDuHelp! sebagai Learning eDucation dalam mendukung kegiatan pelayanan
kampus.

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil,


sesuatu yang diperolah setelah penelitian selesai, sesuatu yang  akan dicapai/dituju dalam
sebuah penelitian. Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan peniliti untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. Oleh karena, rumusan
tujuan harus relevan dengan identitas masalah yang ditemukan, rumusan masalah dan
mencerminkan proses penelitian. 

8
Tujuan penelitian berfungsi :
1. Untuk mengetahui deskripsi berbagai fenomena alamiah

2. Untuk menerangkan hubungan antara berbagai kejadian

3. Untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari

4. Untuk memperlihatkan efek tertentu

Berikut Penjelasan Tujuan Penelitian Menurut Para Pakar adalah :


a. Tujuan penelitian menunjukkan hal-hal yang ingin dicapai, sesuai dengan pokok 
permasalahan. Tujuan penelitian biasanya diawali dengan kata-kata seperti : untuk
mengetahui, menghitung, menganalisis, membedakan, dan lain-lain (W. Gede Merta,
2004, 11).
b. Tujuan penelitian berkaitan dengan pertanyaan penelitian, tapi tingkatan tujuan
tergantung hasil kajian pustaka. Beberapa tingkatan atau macam tujuan penelitian,
antara lain:
1) mengeksplorasi  misal: mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi
2) mendeskripsikanmisal: mendeskripsikan pola, mendeskripsikan perkembangan,
mendeskripsikan kategori
3) menguji hipotesis; misal: menguji hipotesis bahwa tidak ada hubungan antara
…. dengan
4) mengevaluasimisal: mengevaluasi ketepatan pemilihan lokasi ibukotadengan
kriteria akademis. Sebaiknya dirumuskan suatu tujuan bagi setiap pertanyaan
penelitian. Tujuan untuk masing-masing pertanyaan penelitian dapat berbeda,
tergantung pada status/ujung pengetahuan yang ada saat ini (“state of the art”)
hasil kajian pustakabagi masing-masing pertanyaan penelitian (Prof. Dr.
Achmad Djunaedi, 2002, 15-16).
c. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan, misalnya
jika rumusan masalahnya “apakah ada pengaruh latihan terhadap produktivitas kerja
pegawai”, maka tujuannya adalah “ingin mengetahui apakah ada hubungan antara
latihan dan produktivitas kerja pegawai dan kalau ada seberapa besar”. Rumusan
masalah dan tujuan penelitian ini jawabnya terletak pada kesimpulan penelitian (Prof.
Dr. Sugiyono, 1999, 305)

9
2. 6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Seandainya
dalam penelitian, tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan secara
tepat dan akurat, maka apa manfaatnya secara praktis maupun secara teoritis. Kegunaan
penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan (secara teoritis)
dan membantu mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah yang ada pada objek
yang diteliti. Kegunaan hasil penelitian terhubung dengan sarana-sarana yang diajukan
setelah kesimpulan. Kegunaan hasil penelitian merupakan follow up pengguna informasi
yang didapat dari kesimpulan.
Manfaat penelitian merupaakn perkiraan bila tujuan penelitian tercapai. Hal ini
dapat diperkirakan melalui outcome/ dampaknya bagi masyarakat dan dunia iptek.

2. 7 Sistematika Penyusunan Proposal


Bentuk suatu proposal yang berlaku di suatu lembaga kadang-kadang berbeda
dengan yang berlaku di lembaga lain. Namun, menilik tujuan dan fungsinya, unsurunsur
yang termuat dalam suatu proposal penelitian, sepatutnya meliputi :
1. Keberadaaan penelitian terhadap masalah yang bersangkutan,
2. Pernyataan masalah dan hipotesis,
3. Jenis data yang diperlukan,
4. Sumber data atau subjek penelitian,
5. Alat pengumpul data,
6. Analisis data yang dilakukan, dan
7. Rencana kegiatan.
Unsur-unsur yang termuat dalam proposal itu disusun dalam suatu sistematika
tertentu. Untuk pegangan mungkin sistematika proposal yang berlaku di lingkungan
Ditjen Dikti Depdikbud bisa dijadikan pegangan (dengan catatan bila di lembaga tempat
diajukannya proposal anda belum ada panduan resmi). Setelah proposal diterima,
biasanya dibuat suatu kerangka acuan yang akan dijadikan pegangan, baik oleh
penyandang dana maupun oleh peneliti. Sistematika kerangka acuan sedikit berbeda
dengan sistematika proposal.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Proposal Penelitian ialah usulan yang berisi rencana kegiatan penelitian yang
disajikan secara tertulis untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang berwewenang.
Latar belakang adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman kepada
pembaca atau pendengar mengenai apa yang ingin kita sampaikan.
Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini
berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi (Sugiyono). Bentuk masalah dapat
dikelompokkan kedalam bentuk masalah deskriptif, komparatif, asosiatif
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Seandainya
dalam penelitian, tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan secara
tepat dan akurat, maka apa manfaatnya secara praktis maupun secara teoritis.
Bentuk suatu proposal yang berlaku di suatu lembaga kadang-kadang berbeda dengan
yang berlaku di lembaga lain. Namun, menilik tujuan dan fungsinya, unsur unsur yang
termuat dalam suatu proposal penelitian, sepatutnya meliputi keberadaaan penelitian
terhadap masalah yang bersangkutan, pernyataan masalah dan hipotesis, jenis data yang
diperlukan, sumber data atau subjek penelitian, alat pengumpul data, analisis data yang
dilakukan, dan rencana kegiatan.

3.2 Saran
Penyusunan suatu proposal yang digunakan sebagai rancangan, rencana, atau
sebagai prasyarat pengajuan kegiatan hendaknya dapat mewakili terhadap kegiatan yang
akan dilaksanakan. Proposal yang merupakan suatu rancangan kerja yang disusun secara
sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang ingin dilakukan hendaknya dapat
mewakili kegiatan itu sendiri. Sehingga ketika ada orang lain yang membaca akan segera
memahami bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Tanpa tahun . Penulisan Proposal Penelitian


http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/tek.penulisan_usulan_pnlitian_skripsi/bab
1-penulisan_proposal_penelitian.pdf
Arikunto, Suharasimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
Cipta
Anoname.2011. Proposal.(online). (http;//www.scribd.com/doc/7750045/proposa, diakses 18
Januari 2012)
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Jay, R. 2006. Menulis Proposal dan Laporan. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. Keraf,
Gorys. 2001. Komposisi. Ende: Nusa Indah.
Hasnun, Anwar. 2007. Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis. Absolut: Yogyakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai