Anda di halaman 1dari 14

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

MAKALAH PENULISAN LATAR BELAKANG PENELITIAN


Dosen : Hema Malini, S.Kp, MN, PhD

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
FERAWATI (1911311050)
LUTFIANA FAJRI (1911312002)
REGITA ANJELINA PUTRI (1911312005)
AISYAH PURNAMA SARI (1911312008)
MOEDIS CHINTIA RIDANI (1911312011)

KELAS A2 2019

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG,2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah “Penulisan Latar Belakang Penelitian” dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak bisa untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah ini adalah sekumpulan materi tentang Penulisan
Latar Belakang yang dibuat untuk memenuhi tugas di mata kuliah Metodologi
Penelitian.

Makalah ini tidak hanya diambil dari satu sumber saja, melainkan dari berbagai
sumber.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada
dosen pembimbing dalam menyusun makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat terima kasih.

Padang, 22 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................1
1.3 Manfaat...................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Masalah, Tujuan, dan Pertanyaan Penelitian..........................................2
2.2 Data Penunjang dalam Penulisan Latar Belakang Penelitian.................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................11
3.2 Saran.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penulisan karya ilmiah biasanya dilakukan untuk menemukan atau
memecahkan suatu permasalah yang terkait dalam bidang ilmu pengetahuan. Dalam
pembuatan karya ilmiah peneliti biasanya menghadapi banyak kesulitan diantaranya
yakni tatacara penulisan, penggunaan metode penelitian dan instrument penelitian.
Karya ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnnya yang mengikuti pedoman ilmiah
yang telah disepakati dan ditetapkan.
Penelitian dilakukan dengan adanya kesenjangan yang terjadi pada suatu
kondisi atau situasi yang mengharuskan dilakukannya penelitian. Mulai dari sini
peneliti akan mengangkat suatu masalah yang melatar belakangi kagiatan penelitian
dan apa tujuan dari penelitian itu. Konsep dasar dari suatau penelitian adalah
timbulnya suatu masalah yang terjadi. Masalah ini bisa dipecahkan dengan berbagai
macam bentuk penelitian sesuai dengan masalah yang melatar belakanginya. Maka
dari itu kita akan membahas bagaimana penulisan latar belakang sebuah penelitian.

1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui cara menyusun masalah, tujuan, dan pertanyaan penelitian.
1.2.2 Mengetahui cara mencari data penunjang dalam penulisan latar belakang
penelitian keperawatan.

1.3 Manfaat
1.3.1 Mahasiswa paham cara menyusun masalah, tujuan, dan pertanyaan
penelitian.
1.3.2 Mahasiswa paham cara mencari data penunjang dalam penulisan latar
belakang penelitian keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Masalah Penelitian
2.1.1. Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan masalah
2.1.1.1. Mengidentifikasi masalah
1) Mengidentifikasi masalah adalah mencari masalah yang paling
relevan dan menarik untuk diteliti.

2) Masalah dapat dicari melalui “Pancaindera ”, yaitu pengamatan,


pendengaran, penglihatan, perasaan, dan penciuman.

3) Permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap) antara das sollen


dan das sein , yaitu ada perbedaan antara apa yang seharusnya
dengan apa yang ada dalam kenyataan, antara apa yang
diperlukan dengan apa yang tersedia, antara harapan dan
kenyataan. Masalah berkaitan dengan suatu kondisi yang
mengancam, mengganggu, menghambat, menyulitkan, yang
menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan dan
kenyataan. “A problem as any situation where a gap exist
between the actual and the desire d ideal state (Sekaran, 1992).

2.1.1.2. Sumber masalah

Masalah dapat diperoleh dari sumber-sumber sebagai


berikut:

1) Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian

2) Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah

3) Pernyataan pemegang otoritas

4) Pengamatan sepintas

5) Pengalaman pribadi
6) Perasaan intuitif.

2.1.1.3. Memilih masalah/pembatasan

Dalam mengidentifikasi masalah biasanya dijumpai lebih dari


satu masalah, dan tidak semua masalah dapat/layak diteliti. Oleh sebab
itu perlu diadakan pemilihan/pembatasan masalah.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih


masalah:

1) Masalaha tersebut layak atau tidaknya untuk diteliti, tergantung


pada : Ada/tidaknya sumbangan terhadap teori dan ada/tidaknya
teori yang relevan dengan itu, Ada/tidaknya kegunaan untuk
pemecahan masalah-masalah praktis.

2) Managebility, yaitu Cukup dana, cukup waktu, cukup alat,


cukup bekal kemampuan teoritis, dan cukup penguasaan
metode yang diperlukan.

2.1.1.4. Merumuskan Masalah

Setelah masalah diidentifkasi dan dipilih/dibatasi, selanjutnya


masalah tersebut hendaknya:

1) Dirumuskan dalam kalimat tanya (?) yang padat dan jelas.

2) Memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data


guna menjawab pertanyaan dalam rumusan tersebut.

Contoh:
*Apakah diversifikasi usaha lebih lebih berhasil daripada
intensifikasi usaha

*Bagaimana hubungan tingkat pendidikan dengan


produktivitas kerja karyawan?

2.1.2. Penyusunan Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah konstruksi berfikir yang bersifat logis


dengan argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang
telah berhasil disusun. Menurut Rusidi (1993), kerangka berfikir berarti
menduduk-perkarakan masalah dalam kerangka teoritis (theoritical
framework) atau disebut juga proses deduktif.

Untuk menyusun kerangka pemikiran, perhatikanlah hal-hal berkut ini:

1) Cari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang


relevan untuk dijadikan landasan teoritis dalam penelitian. Teori- teori
dan konsep-konsep tersebut berasal dari acuan umum yaitu dari
kepustakaan seperti buku teks, ensiklopedia, monografh dan
sejeneisnya. Sedangkan generalisasi dapat ditarik dari laporan hasil
penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah yang diteliti. Kriteria
sumber bacaan adalah prinsip kemutakhiran (recency) dan relevansi.
Menurut Rusidi (1993), tahap penguraian teori yang menjadi titik tolak
berfikir untuk menjawab masalah kepada konsep-konsep yang
mengabstraksikan fenomena, disebut tahap conceptioning.

2) Dari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi tersebut, lakukan


perincian analisis melalui penalaran deduktif. Sedangkan dari hasil-hasil
penelitian yang terdahulu dilakukan pemaduan (sistesis) dan generalisasi
melalui penalaran induktif. Proses deduksi dan induksi itu dilakukan
secara iteratif, sehingga dihasilkan jawaban yang paling mungkin
terhadap masalah. Jawaban inilah yang dijadikan hipotesis penelitian.

2.1.3. Perumusan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang


jawabannya harus diuji.

Hipotesis dirangkum atau diturunkan dari kerangka


pemikiran / kesimpulan teoritis.

Ada dua jenis hipotesis:

1) Hipotesis Deskriptif, yaitu hipotesis yang


menunjukan pemaknaan suatu konsep dari sautu teori.

2) Hipotesis verivikatif, yaitu hipotesis yang mengubungkan atau


mempetautan dua veriabel atau lebih untuk diuji.

Hipotesis verifikatif hendaknya menyatakan pertauatan


dua variabel atau lebih.

Hipoteis dinyatakan dalam kalimat deklaratif/pernyataan yang jelas,


padat dan spesifik. Harus teruji/dapat diuji.

2.1.4. Menguji Hipotesis secara Empirik

1) Menguji dengan alat statistik inverensial dan statistik deskriftif, untuk


membuktikan apakah teori-teori tersebut teruji secara meyakinkan
(significant) atau tidak berdasarkan hasil uji fakta-fakta secara empirik
(Penelitian Kuantitatif).
2) Menguji dengan tanpa statistis untuk mencari pemaknaan (Penelitian
Kualitatif).

2.2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

2.2.1. Tujuan

Tujuan penelitian merupakan pernyataan mengenai apa


yang akan dihasilkan atau dicapai oleh peneliti. Misalnya:

1) Untuk mengevaluasi pengaruh latar belakang profesional dan budaya


verja terhadap kinerja sekolah.

2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang paling dominan yang


mempengaruhi kinerja sekolah.

3) Untuk menemukan, untuk mengeksplorasi, untuk


mengevaluasi, dsb.

Tujuan penelitian tergantung pada njenis penelitian dan masalah yang


akan diteliti. Oleh sebab itu, tujuan penelitian harus konsisten dengan masalah
yang telah dirumuskan.

2.2.2. Kegunaan

Kegunaan penelitian berkenaan dengan manfaat ilmiah dan praktis


dari hasil penelitian

1) Kegunaan Ilmiah, yaitu untuk memberi sumbangsih terhadap


perkembangan ilmu pengetahuan yang ada relevansinya dengan bidang
ilmu yang sedang dipelajari. Misalnya; Untuk memberikan sumbangan
pemikiran atau menambah informasi bagi perkembangan ilmu
manajemen pendidikan tentang factor-faktor yang mempengaruhi
kinerja guru.
2) Kegunaan Praktis, yaitu kegunaan penelitian bagi dunia
praktis dilapangan. Misalnya : untuk mengatasi persoalan menurunya
kinerja seklah dan perbaikan sistem pendidikan, dsb

2.3. Pertanyaan Penelitian

Pada hakikatnya pertanyaan penelitian dirumuskan dengan melihat


kesenjangan yang terjadi antara:

1. Apa yang seharusnya terjadi (prescriptive) dan yang sebenarnya terjadi


(descriptive)
2. Apa yang diperlukan (what is needed) dan apa yang tersedia (what is
available)
3. Apa yang diharapkan (what is expected) dan apa yang dicapai (what is
achieved)

Pertanyaan penelitian selalu diawali dengan munculnya masalah yang sering


disebut sebagai fenomena atau gejala tertentu. Tetapi tidak semua masalah bisa
diajukan sebagai masalah penelitian. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi
agar bisa diangkat sebagai masalah penelitian. Berdasarkan kajian referensi buku-buku
metodologi peneltian, setidaknya terdapat tujuh syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

1) Tersedia data atau informasi untuk menjawabnya,


2) Data atau informasi tersebut diperoleh melalui metode ilmiah, seperti
wawancara, observasi, kuesioner, dokumentasi, partisipasi, dan evaluasi/tes,
3) Memenuhi persyaratan orisinalitas, diketahui melalui pemetaan penelitian
terdahulu (state of the arts),
4) Memberikan sumbangan teoretik yang berarti bagi pengembangan ilmu
pengetahuan,
5) Menyangkut isu kontroversial dan unik yang sedang hangat  terjadi,
6) Masalah tersebut memerlukan jawaban serta pemecahan segera, tetapi
jawabannya belum diketahui masyarakat luas, dan
7) Masalah itu diajukan dalam  batas  minat  (bidang studi) dan kemampuan
peneliti.

Untuk mencapai maksud tersebut di atas, peneliti perlu melakukan pertanyaan


reflektif sebagai pemandu. Menurut Raco (2010: 98-99), ada beberapa pertanyaan
awal untuk dijawab sebagai berikut:

1) Mengapa masalah tersebut penting untuk diangkat,


2) Bagaimana kondisi sosial di sekitar peristiwa, fakta atau gejala yang akan
diteliti,
3) Proses apa yang sebenarnya terjadi di sekitar peristiwa  tersebut,
4) Perkembanghan atau pergeseran apa yang sedang berlangsung pada waktu
peristiwa terjadi, dan
5) Apa manfaat penelitian tersebut baik bagi pengembangan ilmu pengetahun
dan masyarakat secara luas di masa yang akan datang.

Dilihat dari jenis pertanyaannya, para ahli metodologi penelitian seperti


Marshall & Rossman (2006), dan Creswell (2007: 107) setidaknya membaginya
menjadi tiga  macam pertanyaan, yaitu:

1) Deskriptif (yakni mendeskripsikan fenomena atau gejala yang diteliti apa


adanya), dengan menggunakan kata tanya ‘apa’. Lazimnya diajukan untuk
pertanyaan penelitian kualitatif.
2) Eksploratoris (yakni untuk memahami gejala atau fenomena secara
mendalam), dengan menggunakan kata tanya “bagaimana”. Lazimnya
diajukan untuk pertanyaan penelitian kualitatif.
3) Eksplanatoris  (yakni untuk menjelaskan pola-pola yang terjadi terkait dengan
fenomena yang dikaji, dengan mengajukan pertanyaan ‘apa ada hubungan
atau korelasi, pengaruh antara faktor X dan Y). Lazimnya untuk pertanyaan
penelitian kuantitatif.

Contoh untuk masing-masing pertanyaan penelitian tersebut adalah sebagai


berikut:

1. Pertanyaan deskriptif: Apa aja strategi yang dipakai Kepala Sekolah dalam
memajukan sekolah yang dipimpinnya?
2. Pertanyaan eksploratif : Bagaimana model kepemimpinan Kepala Sekolah
tersebut dalam upaya memajukan sekolah?
3. Pertanyaan eksplanatif: Bagaimana pengaruh model kepemimpinan otoriter
terhadap kepatuhan staf?

2.4. Mencari data penunjang dalam penulisan LB penelitian perawatan

1) Identifikasi apa yang sudah diketahui terkait dengan topik penelitian

Cari Tahu Semua Hal Detail dari Masalah yang akan ditulis. Di sini kita harus
menjadi lebih peka dan peduli terhadap lingkungan sekitar untuk dapat
menemukan sebuah isu yang sedang terjadi dan hangat dibicarakan. Dengan
begitu akan lebih mudah menemukan suatu masalah dan opini yang bisa
memperkuat latar belakang makalah.

2) Topik:
Setelah mengidentifikasi, selanjutnya memfokuskan topik yang akan di
lakukan penelitian

3) Lakukan pengumpulan data. Pengumpulan data bisa didapatkan melalui Cek


data International; WHO; Kemenkes/Riskesdas

4) Cari literatur terkait dengan topik yang diteliti minimal 5 tahun terakhir
5) Identifikasi: apa yang belum tereksplor dengan baik terkait topik

6) Kembangkan: Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu


pengumpulan data sampai dengan semua data terkumpul. Analisis data
dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan
dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan.
Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban
dari penelitian yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara mendalam
yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Teknik
analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi
dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterpretasikan
oleh peneliti dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan
rekomendasi dalam intervensi tersebut. Sajikan mengapa harus diteliti lebih
lanjut.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Latar belakang merupakan outline singkat dari riset yang telah dilaksanakan te
rkait dengan topik yang disajikan dalam bentuk sistematis. Latar belakang merupakan
diskusi singkat terkait dengan apa yang sudah diketahui tentang topik. Peneliti harus
mampu menunjukkan bagaimana riset yang akan dilakukan, ada hubungannya dengan
apa yang sudah ada. Latar belakang muncul dari berbagai bahan atau literatur yang su
dah dibaca terlebih dahulu yang mana harus terbaru dari 5 tahun terakhir.

3.2 Saran
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, penulis
juga menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna dan masih banyak kekurangan,
oleh karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran agar penulisan makalah oleh
penulis menjadi lebih baik kedepannya. Diharapkan juga dengan makalah ini maka
kedepannya kita dapat menulis latar belakang yang sesuai dengan kaidahnya.

DAFTAR ISI

Afifudin & Beni Ahmad Saebani. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif.


Bandung : Pustaka Setia.
Arikunto, S dan Lia, Y. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:Kerja
sama UNY-Aditya Media, Edisi ke-1. Anonim.2003.

Anda mungkin juga menyukai