KELOMPOK 2 :
Puji dan syukur penulis ucapan kepada Allah SWT, yang telah memberi
rahmat kepada penulis sehingga makalah yang berjudul „‟Masalah,Variabel,
dan Hipotesis ini bisa terselesaikan dengan baik, Ucapan terima kasih kepada
dosen pengampu pada mata kuliah ini yaitu bapak Prof. Dr. Abdul Hasan
Saragih, M.Pd yang telah membimbing makalah ini,
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta
dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang memabangun selalu penulis harapkan.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................4
PENDAHULUAN ...............................................................................................4
BAB II ..................................................................................................................6
PEMBAHASAN ..................................................................................................6
2.1 Pengertian dari masalah, variabel, dan hipotesis pada penelitian .........6
2.1.3 Hipotesis.........................................................................................8
KESIMPULAN ..................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
Purnia, Silvi. D., Alawiyah T (2020) Metode Penelitian Strategi Menyusun Tugas Akhir. Yogyakarta:
Graha Ilmu 9
2
Setyawan Aditya D (2014) Masalah Penelitian. Surakarta: Poltekes Surakarta 2
4
1.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud oleh Masalah, Variabel, dan Hipotesis?
2. Apa saja jenis-jenis Masalah?
3. Apa saja jenis-jenis Variabel ?
4. Apa saja jenis-jenis Hipotesis?
5. Bagaimana cara merumuskan Hipotesis?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Masalah, Variabel dan
Hipotesis.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Masalah
Menurut Notoatmodjo (2002) Masalah Penelitian secara umum dapat
diartikan sebagi “Suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa
yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi
dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan”.
Selanjutnya Notoatmodjo (2002) juga menyebutkan bahwa pada hakikatnya
Masalah Penelitian adalah “Segala bentuk pertanyaan yang perlu dicari
jawabannya, atau segala bentuk rintangan dan hambatan atau kesulitan yang
muncul”. Dengan demikian adanya masalah penelitian oleh karena adanya
"Rational Gap" antara yang diharapkan dan kenyataan. Meskipun masalah
penelitian itu selalu ada dan banyak, belum tentu mudah mengangkatnya
sebagai masalah penelitian, diperlukan kepekaan terhadap masalah penelitian.3
Dan setelah mendapatkan rangkaian permasalah agar permasalahan tersebut
dapat diteliti, peneliti pun harus menemukan variabel-variabel untuk digunakan
sebagai penelitian.
3
Setyawan Aditya D (2014) Masalah Penelitian. Surakarta: Poltekes Surakarta 3
6
2.1.2 Variabel
Variabel Penelitian adalah suatu atribut, nilai/ sifat dari objek,
individu/kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan
lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari
informasinya serta ditarik kesimpulannya. Beberapa definisi variabel menurut
para ahli :
1. Menurut Hatch dan Farhady (1981), variabel dapat didefinisikan sebagai
atribut seseorang, atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan
yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
2. Menurut Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah kontruk
(constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Misalnya: tingkat aspirasi,
penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji,
produktifitas kerja, dll.
3. Menurut kidder (1981),variabel penelitian adalah suatu kualitas dimana
peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
4. Menurut Sugiono Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.4
Sebuah variabel adalah sebuah konsep kata benda yang berarti variasi dalam
kelas objek,seperti kursi, jenis kelamin, warna mata, prestasi, motivasi, atau
kecepatan lari. Bahkan keberanian, dan gaya, untuk hidup adalah variabel.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek,
organisasi, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jika semua
anggota kelas identik, kami tidak memiliki variabel. Dalam penelitian apa pun,
beberapa karakteristik akan menjadi variabel, sedangkan yang lainnya tetap.
Sebuah contoh dapat membuat perbedaan ini lebih jelas. Misalkan seorang
peneliti tertarik untuk mempelajari efek penguatan pada prestasi siswa. Peneliti
4
Nikmatur Ridha, Proses Penelitian, Masalah, Variabel Dan Paradigma Penelitian, Sekolah Tinggi Agama Islam
(Stai) Sumatera Medan, 2017 66
7
secara sistematis membagi sekelompok besar siswa, yang semuanya adalah
siswa kelas sembilan, menjadi tiga subkelompok yang lebih kecil. Dia
kemudian melatih guru dari subkelompok ini untuk memperkuat siswa mereka
dengan cara yang berbeda (satu memberikan pujian verbal, yang kedua
memberikan hadiah uang, yang ketiga memberikan poin tambahan) untuk
berbagai tugas yang dilakukan siswa. Dalam penelitian ini, penguatan akan
menjadi variable (berisi tiga variasi), sedangkan tingkat kelas siswa akan
menjadi konstan.5
2.1.3 Hipotesis
Hipotesis adalah prediksi kemungkinan hasil dari sebuah studi. Atau
secara umum, hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan-rumusan
masalah yang perlu pembuktian bedasarkan data yang telah dianalisis. Dalam
berpikir secara ilmiah keududukan hipotesis yang jelas, mengarahkan kita pada
proses selanjutnya. Nasir (1990) menyatakan bahwa hipotesis tersusun berda-
sarkan teori;maka belum tentu isinya selalu mutlak benar: Untuk itulah
diperlukan data empiris untuk menguji apakah jawaban yang tertera dalam
hipotesis itu masih relevan kebenanarannya. Hampir senada dengan pernyataan
di atas, Margono (1997:80), mengemukakan bahwa "Hipotesis merupakan
suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan, dan ini merupakan
dugaan' yang bijaksana dari si peneliti yang diturunkan dari teori yang telah
ada". Seiring dengan itu, Sugiyono, (1994:39), juga mengungkapkan bahwa
"Hipotesis merupakan jawaban teoritis, karena belum didasarkan pada fakta-
fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Sehubungan dengan
posisi hipotesis dalam penelitian, Tuckman (1999) menyatakan bahwa tanpa
adanya hipotesis tak akan ada progress dalam wawasan atau pengertian ilmiah
dalam pengumpulan fakta ernpiris. Sedangkan Kerlinger (1980) berpendapat
bahwa hipotesis dapat diajukan apabila peneliti akan rnenghubungkan atau
membandingkan dua atau beberapa variabel. Oleh karena itu penelitian yang
5
Fraenkel, Jack R., & Wallen, Norman E. (1990). How To Design And Evaluate Research In Education.
New York: Mcgraw-Hill Publishing Company. 77
8
tidak menghubungkan atau membandingkan variable-variabel, sebaiknya
menggunakan pertanyaan penelitian. Ini berarti bahwa tidak semua penelitian
harus mencantumkan hipotesis. Secara garis besar, keguanaan hipotesis dalam
penelitian adalah sebagai berikut :
a. Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan dan kerja penelitian.
b. Menyiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antara fakta yang
kadang kala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
c. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai
tanpa kodisi dalam satu kesatuan.
d. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian fakta dan antar fakta.
Dapat kita rasakan, ketika kita sedang membuat sebuah penelitian, kita
dihadapkan pada sejumlah data yang kita anggap saying untuk membuang nyaa.
Maka melalu hipotesis kita akan terhindar dari data yang tidak kita perlukan
walaupun dirasa data ini sangat penting.6
6
Dr.H. Wina Sanjaya,Penelitian Pendidikan Jenis Metode Dan Prosedur, Jakarta: Kencana 11
9
Contoh: Adakah perbedaan kualitas pengukuran tekanan darah antara lengan
kanan dan lengan kiri ?
Contoh: Adakah hubungan antara kebiasaan olah raga dengan prestasi ujian?
7
Setyawan Aditya D (2014) Masalah Penelitian. Surakarta: Poltekes Surakarta 9
10
faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari
variabel bebas
2. Variabel Bebas
4. Variabel Kontrol
11
Jadi, variabel kontrol adalah faktor-faktor yang dikontrol atau dinetralkan
pengaruhnya oleh peneliti karena jika tidak dinetralkan diduga ikut
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Variabel kontrol berbeda dengan variabel moderator. Penetapan suatu variabel
menjadi variabel moderator adalah untuk dipelajari (dianalisis) pengaruhnya,
sedangkan penetapan variabel kontrol adalah untuk dinetralkan/disamakan
pengaruhnya.
5. Variabel Deskrit
6. Variabel bersambungan/Kontinu
12
dan sangat tidak setuju. Dalam variabel bersambungan, diantara dua unit
ukuran mungkin terdapat unit-unit ukura lain yang tak terhingga banyaknya.
Dtata hasil ukur dari variabel bersambungan diperoleh dari hasil pengukuran
dengan menggunakan instrument terntentu, baik instrument yang sudah ada dan
baku seperti timbangan,meteran,liter,termometre dan sebagainya, maupun
instrument yang dibuat dan diekmbangkan oleh peneliti seperti skala sikap, tes
hasil belajar, skala penilaian dan sebagainya.
7. Variabel Kontinum
13
dengan cara sebagai berikut: 1. Tentukan ambang batas nilai rata-rata
misalnya, angka di atas ratarata termasuk kategori "ya", rata-rata ke
bawah termasuk kategori "tidak". 2. Ambil satu nilai dengan kategori
"ya", dan selain nilai tersebut kategori "tidak".8
8
Winarmo M.E,Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan Jasmani, Ikip Malang 2013 , 26
9
Ahmadriswan Nasution, Pengujian Hipotesis, Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Badan Pusat
Statistik 202, 4
14
2.5 Tahap Perumusan Hipotesis
Tahap-tahap pembentukan hipotesa pada umumnya sebagai berikut:
a. Penentuan masalah
c. Pengumpulan fakta.
Dalam penalaran ilmiah, di antara jumlah fakta yang besarnya tak terbatas
itu hanya dipilih fakta-fakta yang relevan dengan hipotesa preliminer yang
perumusannya didasarkan pada ketelitian dan ketepatan memilih fakta.
d. Formulasi hipotesa.
Pembentukan hipotesa dapat melalui ilham atau intuisi, dimana logika tidak
dapat berkata apa-apa tentang hal ini. Hipotesa diciptakan saat terdapat
15
hubungan tertentu di antara sejumlah fakta. Sebagai contoh sebuahanekdot
yang jelas menggambarkan sifat penemuan dari hipotesa, diceritakan bahwa
sebuah apel jatuh dari pohon ketika Newton tidur di bawahnya dan teringat
olehnya bahwa semua benda pasti jatuh dan seketika itu pula dilihat
hipotesanya, yang dikenal dengan hukum gravitasi.
e. Pengujian hipotesa
f. Aplikasi/penerapan.
Apabila hipotesa itu benar dan dapat diadakan menjadi ramalan (dalam istilah
ilmiah disebut prediksi), dan ramalan itu harus terbukti cocok dengan fakta.
Kemudian harus dapat diverifikasikan/koroborasikan dengan fakta10
10
Purnia, Silvi. D., Alawiyah T (2020) Metode Penelitian Strategi Menyusun Tugas Akhir. Yogyakarta: Graha Ilmu, 32
16
Ha : Ada pengaruh model pembelajaran tradisional terhadap kemampuan pro-
sosial siswa
17
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Sumber-sumber masalah penelitian dapat dimulai dengan ditemukannya
kesenjangan antara hal yang diinginkan dengan yang didapatkan
dilapangan/lingkungan, kesenjangan antara yang seharusnya dan yang menjadi
kenyataan, kesenjangan antara Harapan dan Kenyataan, apa yang diperlukan
dengan apa yang tersedia. Dari hal-hal tersebut itulah mendorong manusia
mengajukan sebuah pertanyaan sederhana "apa itu, dimana itu, siapa itu, kapan
itu terjadi dan bagaimana itu, mengapa, dan sebagainya", sehingga manusia
dapat mengidentifikasi masalah dan memutuskan merancang sebuah penelitian
dengan dilakukannya hipotesis dan membuat variabel.
18