DISUSUN OLEH:
Kelompok V:
MIA L TIANI BR KETAREN (0201183157)
Darmansyah Marpaung (0201182111)
Muhammad Hatim bin Shaharuddin (0201186176)
Dosen Pengampu:
NURMAN RITONGA.,MH.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 3
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah................................................................... 3
1.3. Tujuan Masalah....................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 4
2.1. Objek Penelitian Hukum......................................................... 4
2.2. Macam-macam Penelitian Hukum.......................................... 6
2.3. Tipologi Penelitian Hukum..................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
ii
BAB I
PEDAHULUAN
Tujuan Masalah
1. Menjelaskan siapa saja objek penelitian hukum
2. Menjelaskan macam-macam penelitian hukum
3. Menjelaskan pengertian penelitian hukum
3
BAB II
PEMBAHASAN
Objek penelitian pada hakikatnya adalah topik permasalahan yang dikaji dalam
penelitian. Namun demikian, pengertian objek penelitian sering kali tertukar dengan subjek
penelitian. Hal ini tentu saja membingungkan terutama bagi peneliti pemula sebab definisi
antara objek dan subjek riset memang berhubungan namun khususnya dalam riset sosial
keduanya tidak sama.
Subjek adalah informan atau narasumber yang menjadi sumber data riset. Objek
adalah permasalahan yang diinvestigasi dalam penelitian, begitu pengertian singkatnya.
Kekeliruan penggunaan kedua istilah tersebut sangat mungkin terjadi karena salah satu dari
keduanya memang tidak bisa eksis tanpa adanya yang lain. Subjek penelitian tidak bisa eksis
tanpa adaya objek penelitian, begitu pula sebaliknya.
Objek penelitian adalah isu, problem, atau permasalahan yang dibahas, dikaji, diteliti
dalam riset sosial. Dari definisi tersebut, kita langsung bisa menangkap bahwa objek
penelitian memiliki cakupan luas sejauh masih berhubungan dengan topik penelitian.
Namun demikian, objek penelitian sosial bisa kita klaim sangat mungkin melibatkan
individu, kelompok, atau masyarakat sejauh objek tersebut merupakan permasalahan yang
akan diteliti. Di sinilah, kerancuan penggunaan istilah bisa muncul dalam riset sosial.
Jenis Penelitian dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang, oleh karena itu jenis penelitian
dapat dibedakan sebagai berikut :
4
b. Penelitian yang bersifat deskriptif
Ketiga jenis penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian berkelanjutan, dimana
penelitian fact finding merupakan langkah awal untuk menemukan faktanya, kemudian
dilanjutkan dengan penelitian yang bertujuan untuk menemukan masalah (problem finding)
untuk selanjutnya menuju pada mengedintifikasi masalah (problem identification) dan
akhirnya dilakukan penelitian untuk mengatasi masalah (problem solution).
5
Penelitian yang berfokuskan masalah
Penelitian terapan
Penelitian hukum dapat dibedakan kedalam dua golongan besar :Seperti penelitian
Hukum Normatif dan juga Penelitian Hukum Sosiologis Misalnya, kita melakukan penelitian
dengan fokus utama tentang masyarakat yang menolak pendirian bandara baru di daerahnya.
Objek penelitian kita tentu saja melibatkan masyarakat. Namun sebagaimana definisi di atas,
objek penelitian adalah permasalahan. Maka, deskripsi yang tepat untuk objek peneltian
adalah penolakan masyarakat terhadap rencana pembangunan bandara baru
Ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam penelitian hukum. Metode penelitian
hukum tersebut dikategorikan berdasarkan fokus kajiannya, seperti yang berikut ini.
1. Penelitian Hukum Islam Normatif
Inventarisasi hukum positif
Menentukan asas-asas doktrin
Penelitian hukum klinis
Defenisi hukum islam
Penelitian hukum islam pada ranah sumber
Penenlitian hukum islam pada ranah doktrin (penikiran)
Penelitian asas-asas hukum islam
Peneklitian hukum islam perbandingan
Penelitian sejarah hukum islam ( tarikh tasyri’)
2. Penelitian Hukum yang Sosilogis, terdiri dari :
6
Pada pendekatan ini terdapat suatu konflik. Maka akan ada campur tangan pihak pengadilan
guna memberikan bantuan berupa keputusan terkait penyelesaian masalah.
Pendekatan pada metode penelitian hukum ini tanpa adanya konflik, sehingga tidak berkaitan
dengan pihak pengadilan.
Pendekatan live case study ini digunakan pada suatu masalah hukum yang mana belum
berakhir atau tengah terjadi.
Secara khusus menurut jenis, sifat dan tujuannya suatu penelitian hukum yang oleh Soerjono
Soekanto dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu penelitian hukum normatif dan penelitian hukum
sosiologis atau empiris.
7
Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dan terdiri dari: (a) Norma
(dasar) atau kaidah dasar, yaitu Pembukaan UUD 1945; (b) Peraturan Dasar: mencakup
diantaranya Batang Tubuh UUD 1945 dan Ketatapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; (c)
Peraturan perundang-undangan; (d) Bahan hukum yang tidak ikodifikasikan, seperti hukum
adat; (e) Yurisprudensi; (f) Traktat; (g) Bahan hukum dari zaman penjajahan yang hingga
kini masih berlaku.
Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan menganai bahan hukum primer,
seperti rancangan UU, hasil-hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum dan seterusnya.
Bahan Hukum Tertier, yakni bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan
terhadap bahan hukum primer dan sekunder; contohnya adalah kamus, ensiklopedia, indeks
kumulatif dan sebagainya.
Jadi penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder
belaka, dapat dinamakan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan.
Pelaksanaan penelitian hukum normatif secara garis besar akan ditujukan pada :
8
ditinjau secara vertikal, yakni apakah peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi suatu
bidang kehidupan tertentu tidak saling bertentangan, apabila dilihat dari sudut hirarki
perundang-undangan tersebut. Sedang apabila dilakukan penelitian taraf sinkronisasi secara
horisontal, maka yang ditinjau adalah perundang-undangan yang sederajat yang mengatur
bidang yang sama.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Objek Penelitian Hukum Objek penelitian pada hakikatnya adalah topik permasalahan
yang dikaji dalam penelitian.Dari Sudut Tujuannya : • Penelitian fact finding •
Penelitian problem identification • Penelitian problem solution Ketiga jenis
penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian berkelanjutan, dimana penelitian fact
finding merupakan langkah awal untuk menemukan faktanya, kemudian dilanjutkan dengan
penelitian yang bertujuan untuk menemukan masalah (problem finding) untuk selanjutnya
menuju pada mengedintifikasi masalah (problem identification) dan akhirnya dilakukan
penelitian untuk mengatasi masalah (problem solution).Mcam-macam Penelitian Hukum
Penelitian hukum dapat dibedakan kedalam dua golongan besar :Seperti penelitian Hukum
Normatif dan juga Penelitian Hukum Sosiologis Misalnya, kita melakukan penelitian dengan
fokus utama tentang masyarakat yang menolak pendirian bandara baru di
daerahnya.Penelitian Hukum Islam Normatif • Inventarisasi hukum positif •
Menentukan asas-asas doktrin • Penelitian hukum klinis • Defenisi hukum
islam • Penelitian hukum islam pada ranah sumber • Penenlitian hukum islam pada ranah
doktrin (penikiran) • Penelitian asas-asas hukum islam • Peneklitian hukum islam
perbandingan • Penelitian sejarah hukum islam ( tarikh tasyri’) 2.Penelitian Hukum
yang Sosilogis, terdiri dari : a. Penelitian berlakunya hukum, yang meliputi : • Penelitian
efektivitas hukum • Penelitian Dampak Hukum b. Penelitian Identifikasi Hukum Tidak
Terulis Selanjutnya adalah metode penelitian hukum normatif-empiris yang merupakan
gabungan antara pendekatan normatif dengan unsur-unsur empiris.Tipologi Penelitian
Hukum Dalam dunia penelitian, termasuk penelitian hukum dikenal berbagai jenis/macam
dan tipe penelitian.Secara khusus menurut jenis, sifat dan tujuannya suatu penelitian hukum
yang oleh Soerjono Soekanto dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu penelitian hukum normatif dan
penelitian hukum sosiologis atau empiris.Penelitian Hukum Normatif Nama lain dari
penelitian hukum normatif ini adalah penelitian hukum doktriner, juga disebut sebagai
penelitian perpustakaan atau studi dokumen.
Disebut penelitian hukum doktriner karena penelitian ini dilakukan atau ditujukan hanya pada
peraturan-peraturan yang tertulis atau bahan-bahan hukum yang lain.Sedang disebut sebagai
penelitian perpustakaan ataupun studi dokumen disebabkan penelitian ini lebih banyak
dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan.
10
Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dan terdiri dari: (a) Norma
(dasar) atau kaidah dasar, yaitu Pembukaan UUD 1945; (b) Peraturan Dasar: mencakup
diantaranya Batang Tubuh UUD 1945 dan Ketatapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; (c)
Peraturan perundang-undangan; (d) Bahan hukum yang tidak ikodifikasikan, seperti hukum
adat; (e) Yurisprudensi; (f) Traktat; (g) Bahan hukum dari zaman penjajahan yang hingga
kini masih berlaku. Jadi penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan
pustaka atau data sekunder belaka, dapat dinamakan penelitian hukum normatif atau
penelitian hukum kepustakaan.
a. Penelitian terhadap asas-asas hukum Seperti misalnya penelitian terhadap hukum positif
yang tertulis atau penelitian terhadap kaidah-kaidah hukum yang hidup di dalam masyarakat.
c. Penelitian terhadap sinkronisasi hukum Dalam penelitian terhadap taraf sinkronisasi baik
vertikal maupun horizontal, maka yang diteliti adalah sampai sejauh manakah hukum positif
tertulis yang ada serasi. Penelitian Hukum Empiris Penelitian hukum empiris atau yang
dengan istilah lain biasa digunakan adalah penelitian hukum sosiologis dan dapat/biasa pula
disebut dengan penelitian lapangan. Mengapa demikian?, oleh karena jika penelitian hukum
normatif merupakan penelitian yang didasarkan atas data sekunder, maka penelitian hukum
sosiologis/empiris ini bertitik tolak dari data primer/dasar, yakni data yang diperoleh
langsung dari masyarakat sebagai sumber pertama dengan melalui penelitian lapangan, yang
dilakukan baik melalui pengamatan (observasi), wawancara ataupun penyebaran kuesioner.
Penelitian hukum sebagai penelitian sosiologis (empiris) dapat direalisasikan kepada
penelitian terhadap efektivitas hukum yang sedang berlaku ataupun penelitian terhadap
identifikasi hukum.
3.2. Saran
Kami mohon maaf kepada semua pihak apabila dalam penyusunan makalah ini masih
ada kata atau kalimat yang tidak sesuai, kami sadari makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kami selaku penyusun akan menerima kritik dan saran yang membangun dari
pembaca dengan lapang dada dengan tujuan agar makalah ini bisa lebih baik lagi.
11
Daftar Pustaka
Ananda Arfa Faisal, Marpaung Watni. 2016, Metodologi Penelitian Hukum Islam. HLM.39.
Medan: PT Kharisma Putra Utama
Amiruddin dan Zainul Asikin.2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT Raja G
Grafindo Persada.
Gubaand S. Lincoln. 2006. Effective Evaluation. Hlm. 218, dalam Lexi J. Moleong. Metode
Penelitian Kualitatif, Cet XXII. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
12