Anda di halaman 1dari 13

METODE PENELITIAN HUKUM

(Objek Penelitian Hukum, Macam-macam Peneletian Hukum dan Tipologi


Penelitian Hukum)
“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Berstruktur Mata Kuliah Metodologi
Penelitian Hukum”

DISUSUN OLEH:

Kelompok V:
MIA L TIANI BR KETAREN (0201183157)
Darmansyah Marpaung (0201182111)
Muhammad Hatim bin Shaharuddin (0201186176)
Dosen Pengampu:
NURMAN RITONGA.,MH.

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSIYYAH


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmatNya sehingga


makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 24 November 2020


Penyusun
Kelompok V

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 3
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah................................................................... 3
1.3. Tujuan Masalah....................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 4
2.1. Objek Penelitian Hukum......................................................... 4
2.2. Macam-macam Penelitian Hukum.......................................... 6
2.3. Tipologi Penelitian Hukum..................................................... 7

BAB III PENUTUP..................................................................................... 10


3.1. Kesimpulan............................................................................. 10
3.2. Saran....................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12

ii
BAB I
PEDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pada dasarnya, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai berbagai
keperluan di dalam kehidupannya. Setiap manusia yang ada di muka bumi ini memiliki
fitrah yang telah dianugerahkan oleh sang Khaliq, Allah SWT. Hal itu sudah lazim
dimiliki setiap manusia sebagai sifat manusiawi, baik fitrah biologis, fitrah rohaniah
maupun fitrah sosiologis dan lain sebagainya.
Dalam kehidupan ilmu yang kita dapatkan semuanya melalui metode-metode dari segi
penelitian dan juga percobaan. Maka dari itu disini kami akan menjabarkan tentang
bagaimana cara sesorang yang ingin melakukan penelitian terhadap hukum.
1.2. Rumusan Masalah
1. . Siapa objek penelitian hukum?
2. Apa saja macam-macam penelitian hukum?
3. Apa pengertian tipologi penelitian hukum?

Tujuan Masalah
1. Menjelaskan siapa saja objek penelitian hukum
2. Menjelaskan macam-macam penelitian hukum
3. Menjelaskan pengertian penelitian hukum

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Objek Penelitian Hukum

Objek penelitian pada hakikatnya adalah topik permasalahan yang dikaji dalam
penelitian. Namun demikian, pengertian objek penelitian sering kali tertukar dengan subjek
penelitian. Hal ini tentu saja membingungkan terutama bagi peneliti pemula sebab definisi
antara objek dan subjek riset memang berhubungan namun khususnya dalam riset sosial
keduanya tidak sama.

Subjek adalah informan atau narasumber yang menjadi sumber data riset. Objek
adalah permasalahan yang diinvestigasi dalam penelitian, begitu pengertian singkatnya.
Kekeliruan penggunaan kedua istilah tersebut sangat mungkin terjadi karena salah satu dari
keduanya memang tidak bisa eksis tanpa adanya yang lain. Subjek penelitian tidak bisa eksis
tanpa adaya objek penelitian, begitu pula sebaliknya.

Definisi objek penelitian

Objek penelitian adalah isu, problem, atau permasalahan yang dibahas, dikaji, diteliti
dalam riset sosial. Dari definisi tersebut, kita langsung bisa menangkap bahwa objek
penelitian memiliki cakupan luas sejauh masih berhubungan dengan topik penelitian.

Namun demikian, objek penelitian sosial bisa kita klaim sangat mungkin melibatkan
individu, kelompok, atau masyarakat sejauh objek tersebut merupakan permasalahan yang
akan diteliti. Di sinilah, kerancuan penggunaan istilah bisa muncul dalam riset sosial.

Ketika kita memposisikan masyarakat sebagai objek penelitian, maka masyarakat


tersebut diposisikan sebagai bagian dari permasalahan penelitian itu sendiri. Barang kali
sejauh ini masih rumit untuk dimengerti. Saya akan beri penjelasan yang lebih kongrit
melalui contoh.

Jenis Penelitian dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang, oleh karena itu jenis penelitian
dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Dari Sudut Sifatnya :

a. Penelitian yang bersifat eksploratif (Penjajakan ataun penjelajahan)

Penelitian ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan mengenai suatu gejala


tertentu untuk mendapatkan ide-ide baru mengenai suatu gejala itu. Hal ini dilakukan dalam
pengatahuan yang masih baru, belum banyak informasi menegani masalah diteleiti atau
bahkan belum ada sama sekali. Penelitian ini digunakan sebagai tahap awal dari penelitian-
penelitian selanjutnya. Dalam bidang ilmu hukum penelitian jenis ini misalnya penelitian
mengenai masalah identifikasi hukum.

4
b. Penelitian yang bersifat deskriptif

Penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu


individu, keadaan atau gejala kelompok tertentu atau untuk menentukan penyebaran suatau
gejala atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain
dalam masyarakat. Deskripsi merupakan pertanyaan faktual dalam peristiwa sejarah meliputi
what, where, when, & who. Penelitian ini kadang berawal dari hipotesis, kadang juga tidak,
dapat membentuk teori-teori baru atau memperkuat teori yang sudah ada, dan dapat
menggunakan data kualitatif dan kuantitatif.

c. Penelitian yang bersifat eksplanatif (menerangkan)

Penelitian eksplanatif bertujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis tentang ada


tidaknya hubungan sebab akibat antara variabel yang diteliti. Dengan demikian penelitian ini
baru dapat dilakukan apabila informasi-informasi tentang masalah yang diteliti sudah cukup
banyak, artinya telah ada teori sebelumnya dan telah ada penelitian empiris yang menguji
berbagai hipotesis. Penelitian ini berbentuk eksperimen yang didominasi ilmu eksakta. Pada
Dasarnya, penelitian eksperimen adalah ingin menguji hubungan sebab akibat, harus ada dua
kelompok yang mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu kelompok pertama adalah kelompok
yang diteliti dan kelompok yang kedua sebagai kelompok kontrol. Pengujiannya dilakukan
dengan cara memberikan perlakuan terhadap kelompok yang diuji atau diteliti, sedangkan
kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Apabila setelah diberi perlakua ada perbedaan
dengan kelompok kontrol, perbedaan itu adalah akibat dario pemberian perlakuan tertentu,
sedangkan perlakuan yang dikenakan adalah merupakan sebab dari perbedaan tersebut.

2. Dari Sudut Bentuknya :

 Penelitian Diagnostik, Suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mendapatkan


keterangan mengenai sebab-sebab teradinya suatu gejala tertentu.
 Penelitian Perspektif, dimaksudkan untuk mendapatkan saran-saran mengenai apa
yang harus dilakukan untuk masalah tertentu.
 Penelitian Evaluatif, dilakukan apabila seseorang ingin menilai program-program
yang dijalankan.

3. Dari Sudut Tujuannya :

 Penelitian fact finding


 Penelitian problem identification
 Penelitian problem solution

Ketiga jenis penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian berkelanjutan, dimana
penelitian fact finding merupakan langkah awal untuk menemukan faktanya, kemudian
dilanjutkan dengan penelitian yang bertujuan untuk menemukan masalah (problem finding)
untuk selanjutnya menuju pada mengedintifikasi masalah (problem identification) dan
akhirnya dilakukan penelitian untuk mengatasi masalah (problem solution).

4. Dari Sudut Penerapannya :

 Penelitian dasar/murni atau penelitian untuk pengembangan ilmu.

5
 Penelitian yang berfokuskan masalah
 Penelitian terapan

2.2. Mcam-macam Penelitian Hukum

Penelitian hukum dapat dibedakan kedalam dua golongan besar :Seperti penelitian
Hukum Normatif dan juga Penelitian Hukum Sosiologis Misalnya, kita melakukan penelitian
dengan fokus utama tentang masyarakat yang menolak pendirian bandara baru di daerahnya.
Objek penelitian kita tentu saja melibatkan masyarakat. Namun sebagaimana definisi di atas,
objek penelitian adalah permasalahan. Maka, deskripsi yang tepat untuk objek peneltian
adalah penolakan masyarakat terhadap rencana pembangunan bandara baru

Ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam penelitian hukum. Metode penelitian
hukum tersebut dikategorikan berdasarkan fokus kajiannya, seperti yang berikut ini.
1. Penelitian Hukum Islam Normatif
 Inventarisasi hukum positif
 Menentukan asas-asas doktrin
 Penelitian hukum klinis
 Defenisi hukum islam
 Penelitian hukum islam pada ranah sumber
 Penenlitian hukum islam pada ranah doktrin (penikiran)
 Penelitian asas-asas hukum islam
 Peneklitian hukum islam perbandingan
 Penelitian sejarah hukum islam ( tarikh tasyri’)
2. Penelitian Hukum yang Sosilogis, terdiri dari :

a. Penelitian berlakunya hukum, yang meliputi :

 Penelitian efektivitas hukum


 Penelitian Dampak Hukum

b. Penelitian Identifikasi Hukum Tidak Terulis

Selanjutnya adalah metode penelitian hukum normatif-empiris yang merupakan gabungan


antara pendekatan normatif dengan unsur-unsur empiris. Metode penelitian yang satu ini
terbagi menjadi 3 kategori, yaitu:

1. Judicial Case Study

6
Pada pendekatan ini terdapat suatu konflik. Maka akan ada campur tangan pihak pengadilan
guna memberikan bantuan berupa keputusan terkait penyelesaian masalah.

2. Non Judicial Case Study

Pendekatan pada metode penelitian hukum ini tanpa adanya konflik, sehingga tidak berkaitan
dengan pihak pengadilan.

3. Live Case Study

Pendekatan live case study ini digunakan pada suatu masalah hukum yang mana belum
berakhir atau tengah terjadi.

2.3. Tipologi Penelitian Hukum


Dalam dunia penelitian, termasuk penelitian hukum dikenal berbagai jenis/macam dan tipe
penelitian. Pembedaan jenis ini didasarkan dari sudut mana kita memandang atau
meninjaunya. Penentuan jenis/macam penelitian dipandang penting karena ada kaitan erat
antara jeneis penelitian itu dengan sistematika dan metode serta analisis data yang harus
dilakukan untuk setiap penelitian.

Secara khusus menurut jenis, sifat dan tujuannya suatu penelitian hukum yang oleh Soerjono
Soekanto dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu penelitian hukum normatif dan penelitian hukum
sosiologis atau empiris.

Penelitian Hukum Normatif


Nama lain dari penelitian hukum normatif ini adalah penelitian hukum doktriner, juga
disebut sebagai penelitian perpustakaan atau studi dokumen. Disebut penelitian hukum
doktriner karena penelitian ini dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan-peraturan yang
tertulis atau bahan-bahan hukum yang lain.Sedang disebut sebagai penelitian perpustakaan
ataupun studi dokumen disebabkan penelitian ini lebih banyak dilakukan terhadap data yang
bersifat sekunder yang ada di perpustakaan. Dimana dalam penelitian pada umumnya untuk
menentukan jenis dari suatu penelitian itu dibedakan antara data yang diperoleh secara
langsung dari masyarakat dan dari bahan-bahan pustaka. Yang diperoleh langsung dari
masyarakat dinamakan data primer (atau dasar), sedangkan yang diperoleh dari bahan-bahan
pustaka lazimnya dinamakan data sekunder.

Di dalam penelitian hukum, Data Sekunder mencakup (Soerjono Soekanto, 1982:52):

7
Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dan terdiri dari: (a) Norma
(dasar) atau kaidah dasar, yaitu Pembukaan UUD 1945; (b) Peraturan Dasar: mencakup
diantaranya Batang Tubuh UUD 1945 dan Ketatapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; (c)
Peraturan perundang-undangan; (d) Bahan hukum yang tidak ikodifikasikan, seperti hukum
adat; (e) Yurisprudensi; (f) Traktat; (g) Bahan hukum dari zaman penjajahan yang hingga
kini masih berlaku.

Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan menganai bahan hukum primer,
seperti rancangan UU, hasil-hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum dan seterusnya.

Bahan Hukum Tertier, yakni bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan
terhadap bahan hukum primer dan sekunder; contohnya adalah kamus, ensiklopedia, indeks
kumulatif dan sebagainya.

Jadi penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder
belaka, dapat dinamakan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan.

Pelaksanaan penelitian hukum normatif secara garis besar akan ditujukan pada :

a. Penelitian terhadap asas-asas hukum


Seperti misalnya penelitian terhadap hukum positif yang tertulis atau penelitian terhadap
kaidah-kaidah hukum yang hidup di dalam masyarakat.

b. Penelitian terhadap sistematika hukum


Penelitian ini dapat dilakukan pada perundang-undangan tertentu ataupun hukum tercatat.
Tujuan pokoknya adalah untuk mengadakan identifikasi terhadap pengertian-pengertian
pokok/dasar dalam hukum, yakni masyarakat hukum, subyek hukum, hak dan kewajiban,
peristiwa hukum, hubungan hukum dan obyek hukum. Penelitian ini sangat penting oleh
karena masing-masing pengertian pokok/dasar mempunyai arti tertentu dalam kehidupan
hukum.

c. Penelitian terhadap sinkronisasi hukum


Dalam penelitian terhadap taraf sinkronisasi baik vertikal maupun horizontal, maka yang
diteliti adalah sampai sejauh manakah hukum positif tertulis yang ada serasi. Hal ini dapat

8
ditinjau secara vertikal, yakni apakah peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi suatu
bidang kehidupan tertentu tidak saling bertentangan, apabila dilihat dari sudut hirarki
perundang-undangan tersebut. Sedang apabila dilakukan penelitian taraf sinkronisasi secara
horisontal, maka yang ditinjau adalah perundang-undangan yang sederajat yang mengatur
bidang yang sama.

d. Penelitian terhadap perbandingan hukum


Merupakan penelitian yang menekankan dan mencari adanya perbedaan-perbedaan yang ada
serta persamaan pada berbagai sistem hukum.

e. Penelitian terhadap sejarah hukum


Merupakan penelitian yang lebih dititik beratkan pada perkembangan-perkembangan hukum.
Biasanya dalam perkembangan demikian, pada setiap analisa yang dilakukan akan
mempergunakan perbandingan-perbandingan terhadap satu atau beberapa sistem hukum.

Penelitian Hukum Empiris


Penelitian hukum empiris atau yang dengan istilah lain biasa digunakan adalah
penelitian hukum sosiologis dan dapat/biasa pula disebut dengan penelitian lapangan.
Mengapa demikian?, oleh karena jika penelitian hukum normatif merupakan penelitian yang
didasarkan atas data sekunder, maka penelitian hukum sosiologis/empiris ini bertitik tolak
dari data primer/dasar, yakni data yang diperoleh langsung dari masyarakat sebagai sumber
pertama dengan melalui penelitian lapangan, yang dilakukan baik melalui pengamatan
(observasi), wawancara ataupun penyebaran kuesioner.
Penelitian hukum sebagai penelitian sosiologis (empiris) dapat direalisasikan kepada
penelitian terhadap efektivitas hukum yang sedang berlaku ataupun penelitian terhadap
identifikasi hukum.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Objek Penelitian Hukum Objek penelitian pada hakikatnya adalah topik permasalahan
yang dikaji dalam penelitian.Dari Sudut Tujuannya : • Penelitian fact finding •
Penelitian problem identification • Penelitian problem solution Ketiga jenis
penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian berkelanjutan, dimana penelitian fact
finding merupakan langkah awal untuk menemukan faktanya, kemudian dilanjutkan dengan
penelitian yang bertujuan untuk menemukan masalah (problem finding) untuk selanjutnya
menuju pada mengedintifikasi masalah (problem identification) dan akhirnya dilakukan
penelitian untuk mengatasi masalah (problem solution).Mcam-macam Penelitian Hukum
Penelitian hukum dapat dibedakan kedalam dua golongan besar :Seperti penelitian Hukum
Normatif dan juga Penelitian Hukum Sosiologis Misalnya, kita melakukan penelitian dengan
fokus utama tentang masyarakat yang menolak pendirian bandara baru di
daerahnya.Penelitian Hukum Islam Normatif • Inventarisasi hukum positif •
Menentukan asas-asas doktrin • Penelitian hukum klinis • Defenisi hukum
islam • Penelitian hukum islam pada ranah sumber • Penenlitian hukum islam pada ranah
doktrin (penikiran) • Penelitian asas-asas hukum islam • Peneklitian hukum islam
perbandingan • Penelitian sejarah hukum islam ( tarikh tasyri’) 2.Penelitian Hukum
yang Sosilogis, terdiri dari : a. Penelitian berlakunya hukum, yang meliputi : • Penelitian
efektivitas hukum • Penelitian Dampak Hukum b. Penelitian Identifikasi Hukum Tidak
Terulis Selanjutnya adalah metode penelitian hukum normatif-empiris yang merupakan
gabungan antara pendekatan normatif dengan unsur-unsur empiris.Tipologi Penelitian
Hukum Dalam dunia penelitian, termasuk penelitian hukum dikenal berbagai jenis/macam
dan tipe penelitian.Secara khusus menurut jenis, sifat dan tujuannya suatu penelitian hukum
yang oleh Soerjono Soekanto dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu penelitian hukum normatif dan
penelitian hukum sosiologis atau empiris.Penelitian Hukum Normatif Nama lain dari
penelitian hukum normatif ini adalah penelitian hukum doktriner, juga disebut sebagai
penelitian perpustakaan atau studi dokumen.
Disebut penelitian hukum doktriner karena penelitian ini dilakukan atau ditujukan hanya pada
peraturan-peraturan yang tertulis atau bahan-bahan hukum yang lain.Sedang disebut sebagai
penelitian perpustakaan ataupun studi dokumen disebabkan penelitian ini lebih banyak
dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan.

10
Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dan terdiri dari: (a) Norma
(dasar) atau kaidah dasar, yaitu Pembukaan UUD 1945; (b) Peraturan Dasar: mencakup
diantaranya Batang Tubuh UUD 1945 dan Ketatapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; (c)
Peraturan perundang-undangan; (d) Bahan hukum yang tidak ikodifikasikan, seperti hukum
adat; (e) Yurisprudensi; (f) Traktat; (g) Bahan hukum dari zaman penjajahan yang hingga
kini masih berlaku. Jadi penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan
pustaka atau data sekunder belaka, dapat dinamakan penelitian hukum normatif atau
penelitian hukum kepustakaan.
a. Penelitian terhadap asas-asas hukum Seperti misalnya penelitian terhadap hukum positif
yang tertulis atau penelitian terhadap kaidah-kaidah hukum yang hidup di dalam masyarakat.
c. Penelitian terhadap sinkronisasi hukum Dalam penelitian terhadap taraf sinkronisasi baik
vertikal maupun horizontal, maka yang diteliti adalah sampai sejauh manakah hukum positif
tertulis yang ada serasi. Penelitian Hukum Empiris Penelitian hukum empiris atau yang
dengan istilah lain biasa digunakan adalah penelitian hukum sosiologis dan dapat/biasa pula
disebut dengan penelitian lapangan. Mengapa demikian?, oleh karena jika penelitian hukum
normatif merupakan penelitian yang didasarkan atas data sekunder, maka penelitian hukum
sosiologis/empiris ini bertitik tolak dari data primer/dasar, yakni data yang diperoleh
langsung dari masyarakat sebagai sumber pertama dengan melalui penelitian lapangan, yang
dilakukan baik melalui pengamatan (observasi), wawancara ataupun penyebaran kuesioner.
Penelitian hukum sebagai penelitian sosiologis (empiris) dapat direalisasikan kepada
penelitian terhadap efektivitas hukum yang sedang berlaku ataupun penelitian terhadap
identifikasi hukum.
3.2. Saran
Kami mohon maaf kepada semua pihak apabila dalam penyusunan makalah ini masih
ada kata atau kalimat yang tidak sesuai, kami sadari makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kami selaku penyusun akan menerima kritik dan saran yang membangun dari
pembaca dengan lapang dada dengan tujuan agar makalah ini bisa lebih baik lagi.

11
Daftar Pustaka
Ananda Arfa Faisal, Marpaung Watni. 2016, Metodologi Penelitian Hukum Islam. HLM.39.
Medan: PT Kharisma Putra Utama
Amiruddin dan Zainul Asikin.2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT Raja G
Grafindo Persada.
Gubaand S. Lincoln. 2006. Effective Evaluation. Hlm. 218, dalam Lexi J. Moleong. Metode
Penelitian Kualitatif, Cet XXII. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

12

Anda mungkin juga menyukai