Anda di halaman 1dari 16

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

MEMAHAMI LOGIKA DAN ALUR PENELITIAN ILMIAH

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan)

Dosen Pengampu :

Dr. Siti Masyithoh, M.Pd

Disusun Oleh :

Sheila Silfia 11190183000039

Khotijah Nur Fitriana 11190183000048

Kelas : 6B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2022

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan dengan
judul : “ Memahami Logika dan Alur Penelitian Ilmiah”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Bekasi, 22 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................5
A. Pengertian logika penelitian ilmiah...............................................................5
B. Tahapan dalam logika penelitian ilmiah.......................................................6
C. Pengertian penelitian ilmiah..........................................................................7
D. Kriteria penelitian ilmiah ..............................................................................8

E. Ciri-ciri penelitian ilmiah...............................................................................9

F. Tujuan dan manfaat penelitian ilmiah............................................................9

G. Alur/prosedur penelitian ilmiah.....................................................................10

BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................14
A. KESIMPULAN...........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka


pemecahan suatu permasalahan. Jadi penelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan
masalah. Ada beberapa pengertian penelitian menurut beberapa ahli. Menurut Whitney
penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan
bahwa ini dilakukan terhadap masalah-masalah yangdapat dipecahkan. Menurut John
penelitian adalah suatu pencarian fakta menurutmetode objektif yang jelas untuk
menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum.Penelitian juga
dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yangterus-menerus
terhadap sesuatu. Penelitian dengan menggunakan metode ilmiah (scientific method)
disebut penelitian ilmiah. Dalam penelitian ilmiah ini, selaluditemukan dua unsur penting,
yaitu unsur observasi (pengamatan) dan unsur nalar (reasoning). Penelitian adalah suatu
proses mencari tahu sesuatu secara sistematis dalam waktu yang relatif lama dengan
menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penyusun menyusun


beberapa rumusan masalah yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian logika dalam penelitian ilmiah?


2. Apa saja tahapan dalam logika penelitian ilmiah?
3. Apa yang dimaksud dengan penelitian ilmiah?
4. Apa saja kriteria serta ciri-ciri penelitian ilmiah?
5. Apa tujuan dan manfaat penelitian ilmiah?
6. Bagaimana alur/prosedur penelitian ilmiah?

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian logika dalam penelitian ilmiah.
2. Untuk mengetahui tahapan dalam logika penelitian ilmiah.
3. Untuk mengetahui pengertian penelitian ilmiah.
4. Untuk mengetahui kriteria dan ciri-ciri penelitian ilmiah.

4
5. Untuk mengetahui manfaat penelitian ilmiah.
6. Untuk mengetahui alur/prosedur penelitian ilmiah.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Logika Penelitian Ilmiah

Menurut K. Prent C.M.T Adisubrata dalam Mundiri mengatakan bahwa logika


adalah berasal dari bahasa latin ‘logos’ yang berarti perkataan atau sabda. Kemudian
George F. Kneller dalam buku Logic of Lenguage Education, dalam Susanto
mendefinisikan logika disebut sebagai penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode
berfikir benar (correct reason). Poespoprodjo dalam Susanto memberikan definisi
logika yakni “Logika menunjukkan, meletakkan, menguraikan dan membuktikan
hukum-hukum dan aturan-aturan yang akan menjaga kita agar tidak terjerumus dalam
kekeliruan.

Jadi berdasarkan pada pengertian-pengertian yang telah dikemukakan oleh


para ahli diatas tentang logika dapat di fahami bahwa pemahaman tentang logika
adalah suatu cabang filsafat yang membahas tentang aturan-aturan, asas-sasa, hukum-
hukum dan metode atau prosedur dalam mencapai pengetahuan secara rasional dan
benar. (Sobur, 2015)

Sedangkan menurut pendapat lain, Penelitian ilmiah merupakan penelitian


yang dilakukan berdasarkan ciri-ciri keilmuan yang ilmiah. Ciri ilmiah meliputi
rasional, empris, dan sistematis. Rasional artinya bahwa kegiatan penelitian dilakukan
dengan cara-cara yang masuk akal, dapat dijangkau oleh penalaran manusia. Empiris
artinya bahwa cara cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh panca indera manusia,
sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan
dalam penelitian tersebut. Sistematis artinya bahwa proses yang digunakan dalam
penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis (berurutan).
(Fadjarajani et al., 2020)

Maka dapat disimpulkan bahwa logika penelitian ilmiah adalah proses


penalaran yang dilakukan oleh seorang peneliti, yang dimana proses itu terdiri atas
beberapa tahapan yang berurutan secara logis dalam bentuk rantai penalaran ilmiah.

5
B. Tahapan Logika Penelitian Ilmiah

Menurut, Mc. Millan dan Schumacher, John Dewey membagi langkah-


langkah penelitian ilmiah yang disebutnya sebagai ‘’reflective thingking’’. Atas 5
langkah yaitu :

1). Mengidentifikasi masalah.

2). Merumuskan dan membatasi masalah.

3). Menyusun hipotesis.

4). Mengumpulkan dan menganalisis data.

5). Menguji hipotesis dan menarik kesimpulan. ( Sudaryono 2016)

Sedangkan tahapan dalam logika penelitian ilmiah adalah sebagai berikut :

a. Perumusan permasalahan penelitian

Permasalahan penelitian adalah titik berangkat dan menjadi alasan suatu


penelitian perlu dilakukan. Pada tahp ini seorang peneliti harus dapat memaparkan
tentang alasan penelitian dilakukan, cakupan penelitian, bagaimana memformulasikan
permasalahan dengan bentuk yang mudah dipahami dan manfaat dari penelitian

b. Perumusan kerangka teoritik

Pada hal ini menjelaskan definisi-definisi variable-variable dan keterkaitan


antara satu variable dengan variable lain yang disebut kerangka teoritik atau kerangka
berpiikir penelitian. Pada tahap ini seseorang peneliti mengkaji secara dalam tentang
esensi penelitian dari penelitian yang dilakukan.

c. Penentuan metodologi

Pada tahap ini yang menentukan kadar keilmiahan suatu penelitian. Pada tahap
ini peneliti harus benar-benar mengetahui metode yang paling sesuai untuk penelitian
yang sedang dilakukan, asal data yang akan digunakan, penggunaan instrument yang

6
paling efektif, dan efesien untuk mengumpulkan data yang diperoleh, cara
penggunaan instrument yang dipakai agar memiliki kualitas yang tinggi.

d. Analisis data

Pada tahap ini seorang peneliti akan memaparkan data dan informasi yan pelru
dilaporkan, stnadar analisis data yang dilakukan , bagaimana dan dalam bentuk apa
data yang ada disajikan, dan keterkaitan temuan yang diperoleh dengan permasalahan
penelitian dari kerangka berpikir penelitan.

e. Penarik kesimpulan

Pada tahap ini peneliti harus benar-benar memberi kesimpulan dari penelitian
yang dilakukan berupa kebenaran yaitu kebenaran ilmiah yang setiap saat siap untuk
diuji keabsahannya.

C. Pengertian penelitian ilmiah

Secara Etimologi, Penelitian berasal dari bahasa Inggris Research (re berarti
kembali, dan search berarti mencari). Sehingga Research berarti Mencari Kembali.
Berikut ini adalah beberapa definisi penelitian menurut bebarapa ahli :

Tuckman mendefinisikan Penelitian (Research) is “A Systematic Attempt To


Provide Answer To Question” yaitu Penelitian Merupakan Suatu Usaha Yang
Sistematis Untuk Menemukan Jawaban Ilmiah Terhadap Suatu Masalah. Sistematis
artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu.

Parson (1946) menyebut bahwa penelitian merupakan Pencarian atas sesuatu


(inquiry) secara sistematis terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. (Ig.
Dodiet, 2014).

Menurut Woody ia berpendapat bahwa research adalah suatu penyelidikan


atau penemuan yang dilakukan secara hati-hati serta kritis dalam mencari fakta dan
prinsip-prinsip suatu penyelidikan yang cerdik dalam menetapkan sesuatu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ilmiah adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan secara sistematis, objektif logis, serta kritis dalam memecahkan masalah

7
yang serius atau menyediakan jawaban atas pertanyaan dari permasalahan yang ada
dengan mengendalikan beberapa aspek atau variable yang terdapat di dalam kejadian
maupun fakta yang diteliti.

D. Kriteria Penelitian Ilmiah


Penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu penelitian ilmiah dan non-
ilmiah. Suatu penelitian dikatakan ilmiah apabila memenuhi beberapa kriteria
yaitu purposive, systematic, logic, rigor, dan replicability. Dengan demikian apabila
suatu penelitian tidak memenuhi salah satu atau lebih dari kriteria diatas maka
penelitian tersebut tidak dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah.
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing kriteria diatas:
 1.  Purposive
Suatu penelitian dikatakan ilmiah apabila memiliki tujuan yang jelas dan
spesifik tentang apa yang hendak dicapai dari penelitian tersebut. Kriteria ini
menekankan pentingnya suatu tujuan studi yang jelas, eksplisit, dan spesifik sehingga
focus dari penelitian itu dapat digunakan sebagai pegangan oleh peneliti dalam
mendesain dan melaksanakan penelitiannya serta dapat pula dipahami oleh pembaca.
 2.  Systematic
Suatu penelitian dikatakan ilmiah apabila langkah-langkah yang diambil
dalam melaksanakan penelitian tersebut terstruktur dengan baik. Kriteria ini bertujuan
agar penelitian tersebut dapat dilakukan dengan efektif dan efisien dalam mencapai
tujuannya. Karenanya, seorang peneliti perlu memikirkan, merencanakan dan
bertindak dengan sistematis sepanjang proses penelitian dilakukan.
  3.  Logic
Logic berarti setiap langkah yang diambil dalam melaksanakan penelitian
tersebut dapat dijelaskan sehingga dapat diterima secara nalar apa alasan-alasan dalam
memilih tindakan-tindakan tersebut.
 4.  Rigor
Kriteria ini menunjuk pada pentingnya suatu penelitian yang memiliki
rerangka teoritis dan desain studi yang mengutamakan kehati-hatian, kesungguhan,
dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan setiap langkah yang diperlukan
sehingga hasil studi/temuan yang diperoleh benar-benar dapat ipertanggungjawabkan
kualitasnya. Pelanggaran terhadap kriteria ini akan menghasilkan temuan penelitian
yang bias, tidak akurat, dan tidak valid.

8
  5.  Replicable
Suatu penelitian dapat dikatakan ilmiah apabila penelitian tersebut diulang
dengan langkah-langkah yang sama maka temuan yang diperoleh juga akan serupa.
Namun perlu diperhatikan bahwa kriteria ini juga membawa konsekuensi bahwa suatu
penelitian yang mengacu pada penelitian sebelumnya harus memberikan penjelasan
yang layak tentang sumber acuan penelitiannya agar peneliti tidak dituduh melakukan
pelanggaran etika penelitian, yaitu praktik plagiarism.
E. Ciri-ciri Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan ciri-ciri
keilmuan yang ilmiah. Ciri ilmiah meliputi rasional, empris, dan sistematis. Rasional
artinya bahwa kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dapat
dijangkau oleh penalaran manusia. Empiris artinya bahwa cara-cara yang dilakukan
itu dapat diamati oleh panca indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati
dan mengetahui cara-cara yang digunakan dalam penelitian tersebut. Sistematis
artinya bahwa proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-
langkah tertentu yang bersifat logis (berurutan).

Oleh karena itu, penelitian ilmiah mempunyai ciri-ciri antara lain:

a. Diperoleh melalui penelitian dengan metode ilmiah,


b. Dibangun di atas teori tertentu
c. Terkontrol berdasarkan data empiris,
d. Dapat diuji reliabilitas dan validitas internalnya,
e. Kesimpulan dibuat secara objektif.
F. Tujuan dan Manfaat Penelitian Ilmiah
Terkait dengan ilmu pengetahuan, dapat dikemukakan tiga tujuan umum penelitian
yaitu:
1. Tujuan Eksploratif
Penelitian dilaksanakan untuk menemukan sesuatu (ilmu pengetahuan) yang
baru dalam bidang tertentu. Ilmu yang diperoleh melalui penelitian betul-betul baru
belum pernah diketahui sebelumnya. Misalnya suatu penelitian telah menghasilkan
kriteria kepemimpian efektif dalam MBS. Contoh lainnya adalah penelitian yang
menghasilkan suatu metode baru pembelajaran matematika yang menyenangkan
siswa.

9
2. Tujuan Verifikatif
Penelitian dilaksanakan untuk menguji kebenaran dari sesuatu (ilmu
pengetahuan) yang telah ada. Data penelitian yang diperoleh digunakan untuk
membuktikan adanya keraguan terhadap infromasi atau ilmu pengetahuan tertentu.
Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk membuktian adanya pengaruh kecerdasan
emosional terhadap gaya kepemimpinan. Contoh lainnya adalah penelitian yang
dilakukan untuk menguji efektivitas metode pembelajaran yang telah dikembangkan
di luar negeri jika diterapkan di Indonesia.
3. Tujuan Pengembangan
Penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan sesuatu (ilmu pengetahuan)
yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan atau memperdalam ilmu
pegetahuan yang telah ada. Misalnya penelitian tentang implementasi metode inquiry
dalam pembelajaran IPS yang sebelumnya telah digunakan dalam pembelajaran IPA.
Contoh lainnya adalah penelitian tentang sistem penjaminan mutu (Quality
Assurannce) dalam organisasi/satuan pendidikan yang sebelumnya telah berhasil
diterpakan dalam organisasi bisnis/perusahaan.
Manfaat Penelitian Ilmiah :
1. Bagi Lembaga
Karya tulis mahasiswa yang dihasilkan akan lebih terjamin dan lebih terasakan
keasliannya. Hal tersebut akan tercermin pada :
a. Mahasiswa lulusan memiliki mutu yang lebih tinggi dan handal.
b. Kegiatan akademik di kampus akan menjadi lebih variatif dan bernilai
2. Bagi Mahasiswa
Mendapat pengalaman meneliti yang berharga, yaitu:
a. Mendapat pembinaan diri menuju pribadi berkualitas
b. Mempersembahkan hasil karya yang dapat membanggakan
3. Bagi Dosen Pembimbing
Menambah penalaran ilmu khususnya pengetahuan terapan, yaitu:
a. Menambah khasanah data dan informasi yang terpercaya.
b. Menambah tajam wawasan keilmuan dan prestasi akademik.
G. Alur/ Prosedur Penelitian Ilmiah
Adapun langkah-langkah penelitian Ilmiah yaitu :
1. Mengidentifikasi, memilih, dan merumuskan masalah

10
Mengidentifikasi masalah adalah mencari masalah yang paling relevan dan
menarik untuk diteliti.
Masalah dapat dicari melalui “Pancaindera” yaitu pengamatan, pendengaran,
penglihatan, perasaan dan penciuman.
Permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap) antara das sollen dan das sein ,
yaitu ada perbedaan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam
kenyataan, antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia, antara harapan dan
kenyataan. Masalah berkaitan dengan suatu kondisi yang mengancam, mengganggu,
menghambat, menyulitkan, yang menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan
dan kenyataan. “A problem as any situation where a gap exist between the actual and
the desire d ideal state (Sekaran, 1992).
Sumber Masalah
Masalah dapat diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:
(1) Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian.
(2) Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah.
(3) Pernyataan pemegang otoritas.
(4) Pengamatan sepintas.
(5) Pengalaman pribadi.
(6) Perasaan intuitif.
Memilih Masalah/Pembatasan
Dalam mengidentifikasi masalah biasanya dijumpai lebih dari satu masalah,
dan tidak semua masalah dapat/layak diteliti. Oleh sebab itu perlu diadakan
pemilihan/pembatasan masalah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah:
(1) Masalah tersebut layak atau tidaknya untuk diteliti, tergantung pada :
 Ada/tidaknya sumbangan terhadap teori dan ada/tidaknya teori yang
relevan dengan itu.
 Ada/tidaknya kegunaan untuk pemecahan masalah-masalah praktis.
(2) Managebility, yaitu Cukup dana, cukup waktu, cukup alat, cukup bekal
kemampuan teoritis, dan cukup penguasaan metode yang diperlukan.
Merumuskan Masalah
Setelah masalah diidentifkasi dan dipilih/dibatasi, selanjutnya masalah
tersebut hendaknya:

11
(1) Dirumuskan dalam kalimat tanya (?) yang padat dan jelas.
(2) Memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data guna menjawab
pertanyaan dalam rumusan tersebut.
Contoh:
* Apakah diversifikasi usaha lebih lebih berhasil daripada intensifikasi usaha?
* Bagaimana hubungan tingkat pendidikan dengan produktivitas kerja
karyawan?
2. Menyusun Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah konstruksi berfikir yang bersifat logis dengan
argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil
disusun. Menurut Rusidi (1993), kerangka berfikir berarti menduduk-perkarakan
masalah dalam kerangka teoritis (theoritical framework) atau disebut juga proses
deduktif.
Untuk menyusun kerangka pemikiran, perhatikanlah hal-hal berkut ini:
(1) Cari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang relevan untuk
dijadikan landasan teoritis dalam penelitian. Teori- teori dan konsep-konsep
tersebut berasal dari acuan umum yaitu dari kepustakaan seperti buku teks,
ensiklopedia, monografh dan sejenisnya.
Sedangkan generalisasi dapat ditarik dari laporan hasil penelitian terdahulu
yang relevan dengan masalah yang diteliti. Kriteria sumber bacaan adalah prinsip
kemutakhiran (recency) dan relevansi. Menurut Rusidi (1993), tahap penguraian teori
yang menjadi titik tolak berfikir untuk menjawab masalah kepada konsep-konsep
yang mengabstraksikan fenomena, disebut tahap conceptioning.
(2) Dari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi tersebut, lakukan perincian
analisis melalui penalaran deduktif. Sedangkan dari hasil-hasil penelitian yang
terdahulu dilakukan pemaduan (sistesis) dan generalisasi melalui penalaran induktif.
Proses deduksi dan induksi itu dilakukan secara iteratif, sehingga dihasilkan jawaban
yang paling mungkin terhadap masalah. Jawaban inilah yang dijadikan hipotesis
penelitian.
3. Merumuskan Hipotesis
 Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang
jawabannya harus diuji.
 Hipotesis dirangkum atau diturunkan dari kerangka pemikiran/kesimpulan
teoritis.

12
 Ada dua jenis hipotesis :

(1) Hipotesis Deskriptif, yaitu hipotesis yang menunjukan pemaknaan suatu


konsep dari suatu teori.
(2) Hipotesis verivikatif, yaitu hipotesis yang mengubungkan atau mempetautan
dua veriabel atau lebih untuk diuji.
• Hipotesis verifikatif hendaknya menyatakan pertauatan dua variabel atau
lebih.
• Hipotesis dinyatakan dalam kalimat deklaratif/pernyataan yang jelas, padat
dan spesifik.
• Harus teruji/dapat diuji.
4. Menguji Hipotesis Secara Empirik
(1) Menguji dengan alat statistik inverensial dan statistik deskriftif, untuk
membuktikan apakah teori-teori tersebut teruji secara meyakinkan (significant)
atau tidak berdasarkan hasil uji fakta-fakta secara empirik (Penelitian Kuantitatif).
(2) Menguji dengan tanpa statistis untuk mencari pemaknaan (Penelitian
Kualitatif).
5. Melakukan Pembahasan
6. Menarik Kesimpulan

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metodologi penelitian hendaknya dilaksanakan secara sitematis, logis, dan


secara berencana. Secara sistematis artinya berdasarkan pola dan teknik tertentu serta
sesuai dengan aturan – aturan ilmiah dalam penelitian pada umumnya. Logis artinya
dilaksanakan berdasarkan logika berfikir ilmiah dengan menggunakan langkah –
langkah pemecahan masalah dan prinsip- prinsip teori penelitian. Sedangkan secara
berencana, yaitu betul-betul direncanakan secara sengaja tentang apa yang akan
diteliti, bagaimana cara meneliti, kapan diadakan penelitian, siapa yang menelitinya,
mengapa hal itu diteliti, dimana tempat atau lokasinya penelitian.

B. Saran

Demikian makalah yang dapat penulis susun, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya bagi penulis. Penulis menyadari bahwah penulisan makalah ini
sangatlah jauh dari sempurna oleh karena itu penulis berharap adanya keritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan yang lebih baik kedepannya

14
DAFTAR PUSTAKA

Fadjarajani, S., Rosali, E. S., Patimah, S., Liriwati, F. Y., Nasrullah, Sriekaningsih, A.,
Daengs, A., Pinem, R. J., Harini, H., Sudirman, A., Ramlan, Falimu, Safriadi, Nurdiyani, N.,
Lamangida, T., Butarbutar, M., Wati, N. M. N., Rahmat, A., Citriadin, Y., … Nugraha, M. S.
(2020). Metodologi Penelitian Pendekatan Multidisipliner. In Metodologi Penelitian
Pendekatan Multidisipliner.

Milasari, M., Syukri, A., Badarussyamsi, B., & Fadhil Rizki, A. (2021). Filsafat Ilmu dan
Pengembangan Metode Ilmiah. Jurnal Filsafat Indonesia, 4(3), 217.
https://doi.org/10.23887/jfi.v4i3.35499

Sobur, K. (2015). Logika Dan Penalaran Dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan. TAJDID:
Jurnal Ilmu Ushuluddin, 14(2), 387–414. https://doi.org/10.30631/tjd.v14i2.28

Sudaryono (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana, H. 3

Ig. Dodiet Aditnya Setyawan, SKM, MPH. (2014). KONSEP DASAR PENELITIAN
ILMIAH. Hlm 2

Sujoko Efferin, dkk. “Metode Penelitian Akuntansi”. Graha Ilmu.

Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah. (2008). PENDEKATAN, JENIS, DAN METODE


PENELITIAN PENDIDIKAN. hlm 8-9

Prof. Dr. Suryana, M.Si. (2010). METODOLOGI PENELITIAN Model Prakatis Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif. hlm. 21-24

15
16

Anda mungkin juga menyukai