(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan)
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelas : 6B
JAKARTA
2022
1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan dengan
judul : “ Memahami Logika dan Alur Penelitian Ilmiah”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................5
A. Pengertian logika penelitian ilmiah...............................................................5
B. Tahapan dalam logika penelitian ilmiah.......................................................6
C. Pengertian penelitian ilmiah..........................................................................7
D. Kriteria penelitian ilmiah ..............................................................................8
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................14
A. KESIMPULAN...........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian logika dalam penelitian ilmiah.
2. Untuk mengetahui tahapan dalam logika penelitian ilmiah.
3. Untuk mengetahui pengertian penelitian ilmiah.
4. Untuk mengetahui kriteria dan ciri-ciri penelitian ilmiah.
4
5. Untuk mengetahui manfaat penelitian ilmiah.
6. Untuk mengetahui alur/prosedur penelitian ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
5
B. Tahapan Logika Penelitian Ilmiah
c. Penentuan metodologi
Pada tahap ini yang menentukan kadar keilmiahan suatu penelitian. Pada tahap
ini peneliti harus benar-benar mengetahui metode yang paling sesuai untuk penelitian
yang sedang dilakukan, asal data yang akan digunakan, penggunaan instrument yang
6
paling efektif, dan efesien untuk mengumpulkan data yang diperoleh, cara
penggunaan instrument yang dipakai agar memiliki kualitas yang tinggi.
d. Analisis data
Pada tahap ini seorang peneliti akan memaparkan data dan informasi yan pelru
dilaporkan, stnadar analisis data yang dilakukan , bagaimana dan dalam bentuk apa
data yang ada disajikan, dan keterkaitan temuan yang diperoleh dengan permasalahan
penelitian dari kerangka berpikir penelitan.
e. Penarik kesimpulan
Pada tahap ini peneliti harus benar-benar memberi kesimpulan dari penelitian
yang dilakukan berupa kebenaran yaitu kebenaran ilmiah yang setiap saat siap untuk
diuji keabsahannya.
Secara Etimologi, Penelitian berasal dari bahasa Inggris Research (re berarti
kembali, dan search berarti mencari). Sehingga Research berarti Mencari Kembali.
Berikut ini adalah beberapa definisi penelitian menurut bebarapa ahli :
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ilmiah adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan secara sistematis, objektif logis, serta kritis dalam memecahkan masalah
7
yang serius atau menyediakan jawaban atas pertanyaan dari permasalahan yang ada
dengan mengendalikan beberapa aspek atau variable yang terdapat di dalam kejadian
maupun fakta yang diteliti.
8
5. Replicable
Suatu penelitian dapat dikatakan ilmiah apabila penelitian tersebut diulang
dengan langkah-langkah yang sama maka temuan yang diperoleh juga akan serupa.
Namun perlu diperhatikan bahwa kriteria ini juga membawa konsekuensi bahwa suatu
penelitian yang mengacu pada penelitian sebelumnya harus memberikan penjelasan
yang layak tentang sumber acuan penelitiannya agar peneliti tidak dituduh melakukan
pelanggaran etika penelitian, yaitu praktik plagiarism.
E. Ciri-ciri Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan ciri-ciri
keilmuan yang ilmiah. Ciri ilmiah meliputi rasional, empris, dan sistematis. Rasional
artinya bahwa kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dapat
dijangkau oleh penalaran manusia. Empiris artinya bahwa cara-cara yang dilakukan
itu dapat diamati oleh panca indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati
dan mengetahui cara-cara yang digunakan dalam penelitian tersebut. Sistematis
artinya bahwa proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-
langkah tertentu yang bersifat logis (berurutan).
9
2. Tujuan Verifikatif
Penelitian dilaksanakan untuk menguji kebenaran dari sesuatu (ilmu
pengetahuan) yang telah ada. Data penelitian yang diperoleh digunakan untuk
membuktikan adanya keraguan terhadap infromasi atau ilmu pengetahuan tertentu.
Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk membuktian adanya pengaruh kecerdasan
emosional terhadap gaya kepemimpinan. Contoh lainnya adalah penelitian yang
dilakukan untuk menguji efektivitas metode pembelajaran yang telah dikembangkan
di luar negeri jika diterapkan di Indonesia.
3. Tujuan Pengembangan
Penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan sesuatu (ilmu pengetahuan)
yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan atau memperdalam ilmu
pegetahuan yang telah ada. Misalnya penelitian tentang implementasi metode inquiry
dalam pembelajaran IPS yang sebelumnya telah digunakan dalam pembelajaran IPA.
Contoh lainnya adalah penelitian tentang sistem penjaminan mutu (Quality
Assurannce) dalam organisasi/satuan pendidikan yang sebelumnya telah berhasil
diterpakan dalam organisasi bisnis/perusahaan.
Manfaat Penelitian Ilmiah :
1. Bagi Lembaga
Karya tulis mahasiswa yang dihasilkan akan lebih terjamin dan lebih terasakan
keasliannya. Hal tersebut akan tercermin pada :
a. Mahasiswa lulusan memiliki mutu yang lebih tinggi dan handal.
b. Kegiatan akademik di kampus akan menjadi lebih variatif dan bernilai
2. Bagi Mahasiswa
Mendapat pengalaman meneliti yang berharga, yaitu:
a. Mendapat pembinaan diri menuju pribadi berkualitas
b. Mempersembahkan hasil karya yang dapat membanggakan
3. Bagi Dosen Pembimbing
Menambah penalaran ilmu khususnya pengetahuan terapan, yaitu:
a. Menambah khasanah data dan informasi yang terpercaya.
b. Menambah tajam wawasan keilmuan dan prestasi akademik.
G. Alur/ Prosedur Penelitian Ilmiah
Adapun langkah-langkah penelitian Ilmiah yaitu :
1. Mengidentifikasi, memilih, dan merumuskan masalah
10
Mengidentifikasi masalah adalah mencari masalah yang paling relevan dan
menarik untuk diteliti.
Masalah dapat dicari melalui “Pancaindera” yaitu pengamatan, pendengaran,
penglihatan, perasaan dan penciuman.
Permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap) antara das sollen dan das sein ,
yaitu ada perbedaan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam
kenyataan, antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia, antara harapan dan
kenyataan. Masalah berkaitan dengan suatu kondisi yang mengancam, mengganggu,
menghambat, menyulitkan, yang menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan
dan kenyataan. “A problem as any situation where a gap exist between the actual and
the desire d ideal state (Sekaran, 1992).
Sumber Masalah
Masalah dapat diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:
(1) Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian.
(2) Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah.
(3) Pernyataan pemegang otoritas.
(4) Pengamatan sepintas.
(5) Pengalaman pribadi.
(6) Perasaan intuitif.
Memilih Masalah/Pembatasan
Dalam mengidentifikasi masalah biasanya dijumpai lebih dari satu masalah,
dan tidak semua masalah dapat/layak diteliti. Oleh sebab itu perlu diadakan
pemilihan/pembatasan masalah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah:
(1) Masalah tersebut layak atau tidaknya untuk diteliti, tergantung pada :
Ada/tidaknya sumbangan terhadap teori dan ada/tidaknya teori yang
relevan dengan itu.
Ada/tidaknya kegunaan untuk pemecahan masalah-masalah praktis.
(2) Managebility, yaitu Cukup dana, cukup waktu, cukup alat, cukup bekal
kemampuan teoritis, dan cukup penguasaan metode yang diperlukan.
Merumuskan Masalah
Setelah masalah diidentifkasi dan dipilih/dibatasi, selanjutnya masalah
tersebut hendaknya:
11
(1) Dirumuskan dalam kalimat tanya (?) yang padat dan jelas.
(2) Memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data guna menjawab
pertanyaan dalam rumusan tersebut.
Contoh:
* Apakah diversifikasi usaha lebih lebih berhasil daripada intensifikasi usaha?
* Bagaimana hubungan tingkat pendidikan dengan produktivitas kerja
karyawan?
2. Menyusun Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah konstruksi berfikir yang bersifat logis dengan
argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil
disusun. Menurut Rusidi (1993), kerangka berfikir berarti menduduk-perkarakan
masalah dalam kerangka teoritis (theoritical framework) atau disebut juga proses
deduktif.
Untuk menyusun kerangka pemikiran, perhatikanlah hal-hal berkut ini:
(1) Cari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang relevan untuk
dijadikan landasan teoritis dalam penelitian. Teori- teori dan konsep-konsep
tersebut berasal dari acuan umum yaitu dari kepustakaan seperti buku teks,
ensiklopedia, monografh dan sejenisnya.
Sedangkan generalisasi dapat ditarik dari laporan hasil penelitian terdahulu
yang relevan dengan masalah yang diteliti. Kriteria sumber bacaan adalah prinsip
kemutakhiran (recency) dan relevansi. Menurut Rusidi (1993), tahap penguraian teori
yang menjadi titik tolak berfikir untuk menjawab masalah kepada konsep-konsep
yang mengabstraksikan fenomena, disebut tahap conceptioning.
(2) Dari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi tersebut, lakukan perincian
analisis melalui penalaran deduktif. Sedangkan dari hasil-hasil penelitian yang
terdahulu dilakukan pemaduan (sistesis) dan generalisasi melalui penalaran induktif.
Proses deduksi dan induksi itu dilakukan secara iteratif, sehingga dihasilkan jawaban
yang paling mungkin terhadap masalah. Jawaban inilah yang dijadikan hipotesis
penelitian.
3. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang
jawabannya harus diuji.
Hipotesis dirangkum atau diturunkan dari kerangka pemikiran/kesimpulan
teoritis.
12
Ada dua jenis hipotesis :
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah yang dapat penulis susun, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya bagi penulis. Penulis menyadari bahwah penulisan makalah ini
sangatlah jauh dari sempurna oleh karena itu penulis berharap adanya keritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan yang lebih baik kedepannya
14
DAFTAR PUSTAKA
Fadjarajani, S., Rosali, E. S., Patimah, S., Liriwati, F. Y., Nasrullah, Sriekaningsih, A.,
Daengs, A., Pinem, R. J., Harini, H., Sudirman, A., Ramlan, Falimu, Safriadi, Nurdiyani, N.,
Lamangida, T., Butarbutar, M., Wati, N. M. N., Rahmat, A., Citriadin, Y., … Nugraha, M. S.
(2020). Metodologi Penelitian Pendekatan Multidisipliner. In Metodologi Penelitian
Pendekatan Multidisipliner.
Milasari, M., Syukri, A., Badarussyamsi, B., & Fadhil Rizki, A. (2021). Filsafat Ilmu dan
Pengembangan Metode Ilmiah. Jurnal Filsafat Indonesia, 4(3), 217.
https://doi.org/10.23887/jfi.v4i3.35499
Sobur, K. (2015). Logika Dan Penalaran Dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan. TAJDID:
Jurnal Ilmu Ushuluddin, 14(2), 387–414. https://doi.org/10.30631/tjd.v14i2.28
Ig. Dodiet Aditnya Setyawan, SKM, MPH. (2014). KONSEP DASAR PENELITIAN
ILMIAH. Hlm 2
Prof. Dr. Suryana, M.Si. (2010). METODOLOGI PENELITIAN Model Prakatis Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif. hlm. 21-24
15
16