Anda di halaman 1dari 5

1.

SEKILAS TENTANG MUSEUM PANCASILA SAKTI

Museum Pancasila sakti dibangun Pertengahan Agustus 1947 dan diresmikan


pada tanggal 1 Oktober 1972 oleh presiden Soeharto. Museum ini terletak di Kelurahan
Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur dengan luas sebesar 14,6 hektar. Adapun tujuan
dibangunnya museum pancasila sakti antara lain sebagai sarana untuk menghormati dan
menghargai jasa para pahlawan, sarana untuk meningkatkan kewaspadaan nasional
terhadap bahaya laten komunis karena ideologi komunis masih ada meskipun partai
sudah tidak ada (mengantisipasi), sarana untuk rekreasi dan edukasi

Museum Pancasila Sakti memiliki beberapa bangunan dan tempat bersejarah


diantaranya rumah penyikasaan yang menjadi tempat dimana pahlawan revolusi dipaksa
untuk menendatangin surat pernyataan dalam mendukung ideologi komunisme di
Inonesia. Adapun pahlawan revolusi yang disiksa di rumah tersebut ialah Mayjen TNI S.
Parman, Kapten P. Tendean, Brigjen TNI Sutoyo dan Mayjen Supraoto

Adapula ruangan dapur umum yang sebeneranya merupakan rumah tinggal ibu
Amroh, ia adalah penjual pakaian keliling. Rumah ini pada tanggal 1 oktober 1965
dialihfungsikan oleh para anggota PKI sebagai dapur untuk tempat konsumsi mereka. Di
dapur umum juga ada peninggalan sisa genteng asli dari ruang tersebut.

Dan yang menjadi ikon dari museum ini adalah adanya sumur maut. Sumur ini
merupakan tempat pembuangan jenazah korban pemberontakan G30SPKI dimana
mereka menculik dan membunuh Letjen Ahmad Yani, Mayjen. R. Suprapto, M.T
Haryono, S. Parman, D. I. Panjaitan, Brigjrn Sutoyo dan Pierre Tendean.

Di dalam Museum Pancasila Sakti juga terdapat diorama-diorama yang


menggambarkan dengan jelas beberapa peristiwa penting yang dinamakan dengan
Museum Paseban. Museum ini diresmikan bertepatan dengan hari Kesaktian Pancasila
yakni pada 1 Oktober 1981 yang diresmikan oleh Soeharto. Dalam museum tersebut ada
banyak sekali diorama yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia seperti,
diorama suasana rapat persiapan pemberontakan pada September 1965, adapula latihan
sukarelawan di lapangan lubang buaya pada 5 Juli-30 September 1965, gambaran
penculikan Letnan Ahmad Yani pada 1 Oktober 1965, peristiwap penganiayaan
di Lubang Buaya pada 1 Oktober 1965, gambaran saat pengamanan Lanuma Halim
Perdanakusuma pada 2 Oktober 1965, proses pengangkatan Jenazah Pahlawan
Revolusi pada 4 Oktober 1965, serta ketika Supersemar disepakati pada 11 Maret 1966,
dilantiknya Jenderal TNI Soeharto sebagai Presiden pada 2 Maret 1967, serta tindak
lanjut Pelarangan PKI pada 26 Juni 1982

2. FAKTA SEJARAH GERAKAN PKI (Partai Komunis Indonesia)

PKI sudah melakukan pemberontakan sebanyak dua kali. Pertama di Madiun


yang dipimpin oleh Muso dan Amir Syarifuddin tanggal 18 September 1948 tujuannya
ini membangun negara soviet yang korbannya adalah para ulama. Pemberontakan kedua
pada 30 September 1965 dipimpin oleh DN Aidit dan Letkol Untung (ia adalah
komandan cakrabirawa sebagai pengawal pribadi Ir. Soekarno) karena pemikiran mereka
sudah disusupi oleh komunis.

Dalam jejak Pemberontakan, mereka menguasai seluruh alat komunikasi di


Ibukota Jakarta, dan menduduki pos terutama di Halim karena sewaktu ada hubungan
baik dengan RRC karena indonesia mendapatkan bantuan berupa 100.000 senjata.

Terdapat pertentangan ABRI dengan ABRI karena menjadi korban, yang


kemudian membuat tiga pintu metode perjuangan di daerah petani dan buruh, instansi
pemerintah dengan cara memaksa masuk ruang lingkup ABRI.

Selama persiapan pemberontakan, PKI mengadakan rapat sebanyak enam belas


kali pertemuan, rapat terakhir diselenggarakan di Jalan Pramuka Jakarta Pusat dengan
agenda mempercepat pemberontakan karena waktu itu Soekarno divonis hidup tidak lama
lagi. Kenapa bukan presiden yg dibunuh? Kekuatan ABRI yang harus dihancurkan,
karena para petinggi Angkatan darat kala itu sering melaksanakan/membasmi
pemberontakan PKI. Telah ada rencana untu membentuk angkatan 5 tapi tidak disetujui
AD untuk menghadapi konfrontasi dengan Malaysia.

Karena angkatan 5 tidak disetujui, PKI harus menghabisi AD agar tidak ada
penghalang. Setelah rapat terakhir, diputuskan Lubang Buaya menjadi basecamp karena
dekat dengan Halim sehingga distribusi senjata akan cepat. Setelah itu mempersiapkan
pemberontakan.
Dulu di Monumen Pancasila ada tiga belas rumah, sekarang hanya terdapat tiga
rumah yg dijadikan aset sejarah karena adanya kontribusi/campur tangan dengan PKI.
Sepuluh rumah sisanya dibeli pemerintah untuk dijadikan rumah huni.

Tiga rumah bersejarah tersebut dijadikan tempat latihan pada bulan Juni sebanyak
enam gelombang dari ormas PKI dari Gerwani, buruh dan tani, AMI, Amri, dll. Pada 30
September disini mulai persiapan selepas Maghrib. Mereka membagi 3 kelompok, untuk
menguasai jakarta, pasukan pasopati untuk menculik, bima sakti, adapula yang bertugas
untuk mengeksekusi jendral dengan membuat isu untuk memecah belah ABRI dengan
jendral untuk mengkudeta ABRI.

Selama pemberontakan, mereka melakukan penculikan pada 31 September.


Diantara tujug target hanya ada satu orang yang selamat yaitu Jendral Abdul Haris
Nasution yang kabur lewat tembok belakang rumahnya di jalan Teuku Umar yang
sekarang dijadikan museum. Tpi kemudian ada 3 tiga korban, yaitu Agen Polisi tingkat 2
yang sedang berjaga di rumah dr. Lemena, Ade Irma Suryani, dan Pierre Tendean.

Setelah masuk rumah, Nasution meloloskan diri tetapi Ade Irma dan Tendean
ditembak karena kala itu Tendean memakai baju Nasution dan karena ia juga merupakan
pimpinan. Setelah melakukan penyerangan di tempat Nasution, mereka di tempat lain
juga menangkap pahlawan revolusi, ketika di rumah Panjaitan, agen polisi sukitman
dibawa ke lubang buaya tetapi tidak dibunuh karena diberi pilihan jika ingin hidup maka
ia akan menjadi pelayan yang bertugas untuk mengantar makanan untuk PKI. Karena
kelelahan, ia tertidur di bawah truk yang saat itu juga terjadi pembersihan kopasus
sehingga ia ditangkap untuk dijadikan saksi.

Adapun para petinggi Angkatan darat yang disiksa di Lubang Buaya antara lain :

 Jendral Ahmad Yani


 Mayjen R. Suprapto
 Mayjen S. Parman
 Dirjen Sutoyo
 Panjaitan
 Mayjen M.T. Haryono
 Lettu Pierre Tendean

Selama ini, PKI selalu merongrong di bawah pemerintahan karena ingin mengganti
ideologi. Karena ideologi komunis tidak ada agama karena agama dianggap sebagai
penghambat dan yang terpenting Indonesia menjadi negara maju sehingga warga bebas ingin
berbuat apa saja.
LAMPIRAN FOTO MUSEUM PANCASILA SAKTI

Anda mungkin juga menyukai