Anda di halaman 1dari 3

NAMA: HONESTY SALMA JUNISA

NIM: P05150220056

G30S/PKI

A. LATAR BELAKANG
Peristiwa G30S/PKI merupakan peristiwa pembontakan yang dilakukan oleh
para komunis pki, pada tanggal 30 september 1965. Pada peristiwa ini misi pki adalah
meculik toko-toko yang saat itu diisukan bergabung dalam perkumpulan dewan
jendral. Pasukan cakra birawa dibawah pimpinan D.N Aidit diperintahkan untuk
menjemput secara paksa tokoh-tokoh yang menjadi incaran pki baik dalam keadaan
hidup maupun mati. Dimana tokoh-tokoh incaran pki adalah jendral-jendral besar
pada masanya untuk dibawa ke lubang buaya.
Ada 7 toko yang jadi korban dalam G30S/PKI yaitu Letnan Jenderal Ahmad
yani, Letnan jenderal M.T. Haryono, Letnan Jenderal Anumerta S. Parman, Mayor
Jenderal D.I Panjahitan, Kapten Anumerta Pierre Andries Tendean, Mayor Jendral
TNI Anumerta Sutoyo, Letnan Jenderal TNI Anumerta Soeprapto. Selain dijakarta
pembrontakan pki juga terjadi di Jakarta ada 2 toko yang jadi korban dalam
pembrontakan pki di jogyakarta yang pertama adalah Brigadir Jendral TNI Anumerta
Katamso Darmokusumo dan polisi K.S Tubun.

B. TERJADINYA PERISTIWA TERSEBUT


Pki melancarkan aksinya pada tanggal 30 september sampai 1 oktober dini
hari di bawah pimpinan Letnan Kolonel Untung. Sasaran aksi kudeta tersebut adalah
perwira-perwira TNI AD yang dianggap sebagai penghalang bagi pki dalam mencapai
tujuannya. Perwira-perwira AD tersebut adalah Letnan Jenderal Ahmad Yani, Letnan
jenderal M.T. Haryono, Letnan Jenderal Anumerta S. Parman, Mayor Jenderal D.I
Panjahitan, Mayor Jendral TNI Anumerta Sutoyo, Letnan Jenderal TNI Anumerta
Soeprapto, dan jendral A.H. Nasution.
Upaya penculikan yang dilakukan oleh pki terhadap perwira-perwira TNI AD
tersebut tidak berjalan sesuai rencana, karena Jendral A.H. Nasution berhasil
melarikan diri. Akan tetapi, putrinya Ade Irma Suryani tewas tertembak dan
ajudannya Kapten Anumerta Pierre Andries Tendean turut diculik oleh pki pada saat
itu beliau mengaku bahwa dirinya lah jendral A.H Nasution. Perwira-perwira AD
yang diculik kemudian dibawa kedaerah lubang buaya. Mereka disiksa hingga
akhirnya tewas dan dimasukkan ke dalam lubang buaya tersebut.
G30S/PKI tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga terjadi di jogyakarta.
Peristiwa ini juga menewaskan perwira menengah AD kolonel katamso dan letnal
kolonel sugiyono.
Pada 1 oktober 1965 pagi, pki berhasil menguasai radio republik Indonesia
(RRI) dan Gedung PN telekomunikasi di jalan medan merdeka selatan. Selanjutnya,
pki menyiarkan berita mengenai G30S/PKI yang telah berhasil menangkap perwira-
perwira TNI AD anggota Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta terhadap
pemerintahan, mereka bersikeras bahwa Gerakan tersebut sebenarnya didukung oleh
CIA yang bertujuan untuk melengserkan soekarno dari posisinya. PKI juga telah
membentuk Dewan Revolusi yang akan menjalankan pemerintahan dan
mendemisionerkan Kabinet Dwikora.
Namun mereka melupakan soeharto yang mereka kira bukan seorang tokoh
politik. soeharto mendengar berita tentang hilangnya para Jenderal serta penembakan
yang terjadi pada jam 6 pagi. Mendengar berita tersebut, soeharto pun segera bergerak
ke markas KOSTARD dan menghubungi anggota Angkatan laut dan polisi. Mayor
Jendral Soeharto memimpin Resimen para komando Angkatan Darat (RPKAD) dan
battalion 328. Mereka mengumpulkan dan menyadarkan Kembali kesatuan serta
badan-badan yang sebelumnya sudah terpengaruh oleh pki.pada 1 oktober 1965 sore,
pasukan RPKAD dibawah pimpinan Kolonel Sarwo Edhi berhasil merebut Kembali
studio RRI dan Gedung PN Telekomunikasi di Jakarta. Pada 2 oktober pasukan
RPKAD berhasil menguasai daerah pangkalan udara halim dan wilayah sekitarnya.
Pada tanggal 3 oktober 1965, pasukan PRKAD menemukan sumur yang
menjadi tempat pembuangan jenazah perwira TNI AD yang diculik atas bantuan
seorang perwira polisi,sukitman. Ia pun ikut di culik pki karena memergoki saat
sedang dilakukan operasi penculikan Mayor Jendral D.I panjaitan. Akan tetapi,
sukitman berhasil meloloskan diri dari lubang buaya.
Pada tanggal 4 oktober 1965, panglima Kostrad, Mayor Jendral Soeharto
memerintahkan penggalian dan pengangkatan jenazah para perwira TNI AD untuk
selanjutnya di semayamkan dahulu di markas besar Angkatan darat, Jakarta.
Pada tanggal 5 oktober 1965, jenazah para perwira TNI AD dimakamkan di
taman makam pahlawan kalibata.
C. AKIBAT DARI PERISTIWA TERSEBUT
Peristiwa G30S/PKI telah menimbulkan kemarahan bangsa Indonesia. rakyat
Indonesia menuntut agar pki dan ormas-ormasnya di bubarkan. Selain itu juga
kelompok mahasiswa dan pelajar ikut melakukan aksi demonstrasi. Mereka
menggabungkan diri dalam front Pancasila. Pada 12 januari front Pancasila
mendatangi Gedung dewan pewakilan rakyat gotong royong (DPR-GR) dan
mengajukan 3 tuntutan yang dikenal dengan nama tiga tuntutan rakyat (TRITURA).
Pada 21 febuari 1966,presiden soekarno merombak Kabinet Dwikora menjadi
kabinet 100 mentri, namun kabinet dengan jumlah mentri yang sangat banyak ini
masih menimbulkan kekecewaan rakyat karena masih terdapat orang-orang pki di
dalamnya. Tepat pada saat pelantikan kabinet, muncul aksi demonstrasi besar-besaran
di depan istana.
Pada 10 maret 1966 presiden mengajak front Pancasila dan perwakilan partai
politik lainya untuk berunding. perundingan tersebut tidak menghasilkan kesepakatan.
Selanjutnya, di istana bogor ketiga perwira tinggi TNI AD yang diizinkan
oleh soeharto untuk menemui sukarno yaitu Mayor Jendral basuki rachmat, Brigadir
Jendral M.Yusuf, dan Brigadir Jendral Amir Machmud dan membicarakan
penyelesaian masalah politik yang terbaik. Akhirnya, setelah melalui pembicaraan
Bersama, lahirlah surat perintah 11 maret 1966 (SUPERSEMAR).
Tindakan jendral soeharto sebagai pemegang mandat SUPERSEMAR yaitu:
Segera mengumumkan pembuatan dan pelarangan PKI beserta ormas-ormasnya di
seluruh Indonesia. Dilakukan penahanan terhadap lima belas orang mentri yang
terlibat dalam G30S/PKI 1965. Dan jendral soeharto mengambil segala wewenang
yang dianggap perlu guna menyelamatkan bangsa dan negara, serta segera
membentuk kabinet ampera atau disebut dengan istilah catukarya.

Anda mungkin juga menyukai