DASAR ESQ
Dosen Pembimbing :
Apt. Resva Meinisasti., M.Farm
Disusun Oleh
Kelompok 2 :
1. Ananda Rohaini (P05150220040)
2. Diana Zelly (P05150220049)
3. Elza Asriani (P05150220051)
4. Honesty Salma Junisa (P05150220056)
5. Lupita Marma Haziza (P05150220058)
6. Nissa Nurhaliza (P05150220063)
7. Rani Novita Rahmadani (P05150220068)
8. Shinta Maulaya Afifa (P05150220072)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan oleh Allah
SWT. Manusia juga merupakan makhluk yang telah dikaruniai dengan berbagai macam
karunia yang tidak dimiliki oleh yang lain, seperti hewan dan tumbuhan. Kelebihan
manusia itu terletak pada akal, hati dan jiwa yang dimilikinya. Manusia dikaruniai akal
sebagai alat untuk berfikir serta menganalisa dan sebagai sumber kreativitas. Manusia
dikarunia hati agar ia bisa merasa serta bisa membedakan antara yang benar dan yang
salah. Dan manusia dikaruniai jiwa agar ia bisa tetap melangsungkan kehidupannya dan
mencapai tujuannya. Dari ketiga unsur inilah manusia mempunya unsur lebih daripada
yang lain. Berbeda halnya dengan hewan yang merupakan mahluk tidak punya akal yang
dapat dipergunakan untuk berfikir dan menganalisa, dan sebagai sumber kreativitas.
Hewan tidak punya hati yang dapat membedakan antara yang hak dan yang benar. Hewan
juga tidak mempunyai jiwa yang dengannya ia dapat mencapai tujuannya. Hewan hanya
mempunyai insting yang dengannya dapat membela diri, makan, minum dan memenuhi
kebutuhan biologisnya. dari sini nampak dengan jelas sekali perbedaan manusia dengan
hewan. Manusia adalah mahluk yang paling sempurna. Kesempurnaan tidak hanya
bentuk saja melainkan juga dari susunan jiwa manusia itu sendiri. Keberhasilan dalam
kehidupan tidak hanya ditentukan oleh IQ melainkan oleh EQ juga, bahkan kecerdasan
emosional itulah yang memegang peranan. Otak emosional sama terlibatnya dalam
pemikiran, seperti halnya keterlibatan otak nalar, tulis Dr. Antonio Damasio ahli
neurologi pada University of Iowa College of Medicine. "Sungguh, intelektualitas tak
dapat bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa kecerdasan emosional" (Zahrudin, 2013)
Pintar saja tidak cukup. Berbagai pengalaman menunjukkan, banyak anak yang
berhasil di sekolah atau tergolong anak pandai dan juara kelas, ternyata tidak berhasil
dalam kehidupan. Sebaliknya, ada anak yang tidak terlalu pandai, namun karena memiliki
kemampuan sosial yang lebih baik, ia lebih berhasil dalam mengarungi hidup di
masyarakat. Kecerdasan emosional seseorang mampu mengenali serta mengelola
emosinya, ketika emosi tersebut muncul bahkan meluap-luap, ia juga dapat
mengendalikan serta mengontrol dirinya sehingga emosi tersebut sesuai dengan porsinya
atau tidak berlebihan dan tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. SQ (Spiritual
Quotient) pun mempunyai peran yaitu memfungsikan IQ dan EQ secara efektif, dan
ternyata pusat IQ dan EQ adalah kecerdasan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari EQ?
2. Apa pengertian dari SQ?
3. Apa pengertian dari konsep ESQ?
4. Apa dasar - dasar ESQ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari EQ
2. Mengetahui pengertian dari SQ
3. Mengetahui Pengertian dari konsep ESQ
4. Mengetahui dasar-dasar ESQ
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian EQ
Kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan merasakan, memahami secara
efektif, menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, koneksi dan
pengaruh yang manusiawi. Dari pengertian di atas berarti EQ adalah kemampuan
mendengar suara hati dari sumber informasi. Untuk pemilik EQ yang baik informasi
tidak hanya lewat panca indra semata tetapi ada sumber lain dari dalam dirinya yakni
suara hati, dari suara hati itu merupakan awal dari sikap manusia yang paling autentik,
yaitu kejujuran, keyakinan dan prinsip-prinsip kebenaran. (Tasmara, 2001: 46).
B. Pengertian SQ
Ari Ginanjar Agustian mengatakan kecerdasan spiritual (SQ) merupakan
kemampuan untuk memberi makna ibadah pada setiap perilaku kegiatan melalui langkah-
langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah menuju manusia seutuhnya (hanif).
Sedangkan menurut Toto Tasmara mendefinisikan kecerdasan spiritual (SQ) merupakan
kemampuan seseorang untuk mendengarkan suara hati nuraninya, baik, buruk dan rasa
moral dalam cara menempatkan diri dari pergaulan. Danah johar dan Lan Marshal
berpendapat bahwa kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan
makna atau value (nilai), yaitu kecerdasan untuk 3 menempatkan perilaku dan hidup kita
dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa
tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan yang lain. SQ adalah
landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahakan SQ
adalah merupakan kecerdasan kita. Sementara itu Mimi Doe dan Marsha Walch
mengungkapkan bahwa spiritual adalah dasar bagi tumbuhnya harga diri, nilai-nilai,
moral, dan rasa memiliki. Ia memberi arah dan dan memberi arti bagi kehidupan kita
tentang kepercayaan mengenai adanya kekuatan non fisik yang lebih besar dari pada
kekuatan dari diri kita (Hasibin, 2012: 4) Dari keterangan tersebut dapat didefinisikan
kecerdasan spiritual (SQ) adalah kemampuan potensial setiap manusia yaitu hati nurani
yang menjadikan ia dapat menyadari dan menentukan makna, nilai, moral, serta cinta
terhadap kekuatan yang lebih besar dari sesama makhluk hidup yaitu keprcayaan pada
sang pencipta, karena merasa sebagai bagian dari keseluruhan.
D. Dasar-Dasar ESQ
Ada 7 Nilai Dasar dalam ESQ yaitu :
1. Jujur
jujur adalah suatu sikap untuk menyatakan yang sebenar-benarnya, serta tidak
mengucapkan hal-hal yang menyalahi fakta. Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia atau KBBI, jelaskan pengertian jujur adalah lurus hati.
2. tanggung jawab
Tanggung jawab adalah sikap atau perilaku untuk melakukan sesuatu dengan
sungguh-sungguh dan siap menanggung segala risiko dan perbuatan.
3. Visioner
Visioner adalah sebuah cara pandang yang dimiliki seseorang. Menurut KBBI,
visioner adalah orang yang memiliki pandangan atau wawasan ke masa depan.
4. disiplin
Disiplin adalah rasa kepatuhan terhadap aturan atau pengawasan dan
pengendalian. Disiplin adalah upaya untuk memberikan suatu objek rasa nilai atau
obsesi untuk menaati aturan. Pada dasarnya disiplin adalah sikap yang baik, namun
belum tentu setiap orang bisa memiliki sikap disiplin, seperti disiplin waktu, disiplin
ilmu dan sebagainya.
5. kerja sama
kerja sama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang untuk
mencapai tujuan bersama. Berikut tujuan, manfaat, dan faktor yang mempengaruhi
kerja sama yang perlu dipahami.
6. adil
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang
benar dan tidak sewenang-wenang. Secara terminologis, adil mengandung makna
suatu sikap yang bebas dari ketidakjujuran dan diskriminasi.
7. peduli
Peduli adalah sikap untuk memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, selalu tergerak
membantu kesulitan manusia lainnya. Sikap peduli adalah sikap untuk berusaha
membangkitkan kemandirian yang ada di masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan
emosional (EQ) adalah kemampuan merasakan, memahami secara efektiv menerapkan
daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi.
Dari pengertian di atas berarti EQ adalah kemampuan mendengar sura hati dari sumber
informasi. Sedangkan kecerdasan spiritual (SQ) adalah kemampuan potensial setiap
manusia yaitu hati nurani yang menjadikan ia dapat menyadari dan menentukan makna,
nilai, moral, serta cinta terhadap kekuatan yang lebih besar dari sesama makhluk hidup
yaitu kepercayaan pada sang pencipta yaitu Allah SWT. SQ yang membuat manusia
mampu menjaga hubungan baik dengan sang penciptanya, serta membuat IQ dan EQ
berfungsi dengan baik. ESQ (Emotional Spiritual Quostient) adalah sebuah metode
pebangunan jiwa yang menggabungkan antara dua unsur kecerdasan, yaitu kecerdasan
emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) agar tercapai keseimbangan antara
hubungan Horizontal ( manusia dengan manusia) dan vertikal ( manusia dan Tuhan).
Dalam ESQ terdapat setidaknya 7 nilai dasar yaitu Jujur, tanggung jawab,
visioner, disiplin, kerja sama, adil dan peduli.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tasmara, Toto. 2001. Kecerdasan Rohaniyah. Jakarta: Gema Insani.
2. Hasibin, Nur. 2012. (http://www.infodiknas.com/konsep-esq-dan-pemanpaatanya-
debagai-sarana meningkatkan-emosional-siswa.html) (online). Diakses tanggal 21
Agustus 2014.
3. Zahrudin, Wafa. 2013. (http://nengwafa.blogspot.com/2013/03/makalah.html) (online).
Diakses tanggal 21 Agustus 2014]
4. Thamaria, Netty. 2016. Ilmu Prilaku dan Etika Farmasi. Jakarta Selatan.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Perilaku-dan-
Etika-Farmasi-Komprehensif.pdf .