Anda di halaman 1dari 3

ESQ mendasari Perencanaan Masa 

Depan
Seorang individu dapat dikatakan sukses apabila ia dapat mewujudkan dirinya dalam
kemandirian, serta dapat berbuat sesuatu untuk orang lain. Dengan kata lain, individu
dikatakan sukses apabila ia berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain. Kesuksesan individu
dapat diperoleh pada bidang akademis, sosial atau karier.
Kesuksesan akademis, merupakan keberhasilan individu dibidang akademis, artinya
seseorang yang telah berhasil menyelesaikan jenjang pendidikannya sampai dengan
perguruan tinggi ( S1, S2, S3 ). Kemudian dengan keahliannya tersebut ia dapat berkarya dan
hasilnya dapat dimanfaatkan dan diakui orang lain, contoh : Dokter, Designer, Guru,
Profesor, dan sebagainya.
Kesuksesan non akademis, merupakan keberhasilan individu dibidang non akademis, artinya
seseorang yang telah berhasil dalam kehidupannya secara sosio – ekonomis, tanpa melalui
jenjang pendidikan perguruan tinggi, namun hanya melalui kursus atau pelatihan singkat
praktis, kemudian dapat berkarya dan hasilnya dapat dimanfaatkan dan diakuai orang lain,
contoh : perbengkelan, penjahit, salon, dan sebagainya.
Kesuksesan talenta, merupakan keberhasilan individu yang diperoleh dari bakat yang
dimilikinya, sehingga dengan kelebihannya tersebut individu dapat sukses dalam
kehidupannya secara sosial ekonomi, contoh : Rudi Hartono sukses melalui bakat bulu
tangkis, Krisdayanti sukses melalui bakat menyanyi dan sebagainya.
Kesuksesan pengalaman, merupakan keberhasilan individu yang diperoleh melalui
pengalaman hidupnya, yang kemudian diterapkan untuk meningkatkan taraf hidupnya secara
sosial ekonomi, contoh : Gudeg Bu Citro, Ayam Goreng Suharti, dan sebagainnya.
Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa, kesuksesan tidak diperoleh dengan sendirinya, tetapi
melalui kerja keras dan usaha yang sungguh – sungguh. Dalam ssalah satu fiman dalan
agama Islam dikatakan bahwa Tuhan tidak akan mengubah naib suatu kaum kecuali atas
usaha yang dilakukannya. Namun demikian hal tersebut tidaklah cukup, setiap usaha harus
diawali dengan berdoa, disyukuri pasa setiap keberhasilannya, dan disertai dengan
kepercayaan terhadap takdir dari Tuhan Yang Maha Esa. Manusia boleh berusaha tetapi
Tuhanlah yang akan menentukan hasilnya.
A. Dimensi IQ, EQ, dan SQ pada satu garis orbit @ God Spot @
Secara garis besar manusia memiliki 3 ( tiga ) macam kecerdasan, yaitu : Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual.
Kecerdasan Intelektual, yaitu : keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan
bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif dengan
menggunakan logika/ rasio. Satuan Kecerdasan Intelegensi disebut IQ ( Intellegency Quotient
).
Kecerdasan emosi, diartikan sebagai kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan
menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih – lebihkan kesenangan;
mengatur suasana hati dan menjaga agar tidak stres; tedak melumpuhkan kemampuan berfikir
serta berempati dan berdoa ( Sukidi, 2002 ). Satuan Kecerdasan Emosi disebut ( Emotional
Quotient).
Kecerdasan Spiritual, diartikan sebagai kemampuan individu dalam menjalin hubungan
dengan Tuhannya; memungkinkan individu berfikir secara kreatif, berwawasan jernih dan
berisikan suara hati, menghidupkan kebenaran paling dalam, mewujudkan hal yang terbaik,
utuh dan manusiawi dalam batin; gagasan, energi, visi, dorongan dan arah panggilan hidup
mengalir dari dalam. Suatu kesadaran yang hidup bersama cinta, pencarian manusia akan
makna hidup yang arif dan bijak secara spiritual, dapat menyikapi segala sesuatu leih jernih
dan benar sesuai hati nurani ( Ary Ginanjar, 2004 ). Kecerdasan Spiritual disebut Spiritual
Quotient(SQ).
Kecerdasan emosi (EQ) berbeda dengan kecerdasan kognitif (IQ). Kecerdasan kognitif relatif
tidak berubah, sedangkan kecerdasan emosi dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan
pembiasaan yanga berkelanjutan serta aktivitas sehari – hari. Yang menjadi pertanyaan
adalah faktor manakah yang lebih berperan? Mengapa anak yang ber – IQ tinggi tidak sukses,
sementara orang ber – IQ rata- rata menjadi sangat sukses?
Berbagai hasil penelitian membuktikan bahwa kecerdasan emosi memiliki peran yang jauh
lebih penting dibanding kecerdasan intelektual. Kecerdasan otak hanya merupakan syarat
minimal untuk meraih keberhasilan. Kecerdasan emosilah yang sesungguhnya mengantar
seseorang menuju puncak prestasi. Manusia adalah makhluk dua dimensional yang
membutuhkan penyelarasan kebutuhan akan kepentingan dunia dan akhirat. Oleh sebab itu
manusia harus memiliki konsep duniawi atau kepekaan emosi dan intrelegensi yang baik (EQ
dan IQ) dan penting pula penguasaan hubungan vertikal dengan Tuhan atau Spiritual
Quotient (SQ). Dengan kata lain, setiap individu harus memiliki IQ, EQ, dan SQ dalam satu
kesatuanintegral.
ESQ merupakan sebuah mekanisme sistematis untuk me “manage” ketiga dimensi IQ, EQ,
dan SQ kedalam satu kesatuan yang integral. Keintegralan tersebut akan menghasilkan energi
yang dahsyat yaitu spirit kehidupan. Suatau kekuatan spirit dalam orbit “God Spot” (Titik
Tuhan). Orbit “God Spot” adalah sebuah titik di alam otak manusia, yang memantulkan
sinyal berupa gelombang getaran ketika seseorang berbicara dan beraktivitas yang
menyangkut agama/ topik – topik spiritual.
B. ESQ Sebgai Dasar Perencanaan Masa Depan
Emosional Spiritual Quotient (ESQ) sangat diperlukan oleh setiap individu dalam menjalani
seluruh kehidupan. Kemampuan menghidupkan kebenaran paling dalam, artinya
mewujudkan hal yang terbaik, utuh dan paling manusiawi dalam suatu kesadaran diri
bersama cinta terhadap sesama dan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kecerdasan emosi dan
spiritual individu akan bertindak arif, bijaksana, dapat menyikapi segala sesuatu dengan lebih
jernih, dan cendrung mengisi hidup dengan sesuatu yaanga bermakna.
Kecerdasan emosi dan spiritual membimbing kita dalam merencanakan masa depan.
Kesadaran akan kemampuan diri, kemampuan mengelola emosi yanga baik akan sangat
bermanfaat apabila disertai dengan kesadaran adanya kekuasaan sari Tuhan Yang Maha Esa.
Manakala kita dihadapkan pada berbagia permasalahan, segala usaha telah kita lakukan,
Tuhan jualah yang menentukan hasilnya. Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin apabila
Tuhanmenghendaki.
Kecerdasan emosional spiritual terdapat di dalam hati kecil setiap individu. Berusahalah
untuk mendengarkan suara hati, karena ‘dia’ lah yang paling jujur dan bijaksana dalam hidup
Anda.

Sebelum masuk ke topik ('Hubungan antara IQ, EQ, SQ dan ESQ') mari kita review dulu apa arti
masing2 istilah diatas.

1.IQ(IntelligenceQuotients)
Ialah istilah kecerdasan manusia dalam kemampuan untuk menalar, perencanaan sesuatu,
kemampuan memecahkan masalah, belajar, memahaman gagasan, berfikir, penggunaan
bahasa dan lainnya. Anggapan awal bahwa IQ adalah kemampuan bawaan lahir yang mutlak
dan tak dapat berubah adalah salah, karena penelitian modern membuktikan bahwa
kemampuan IQ dapat meningkat dari proses belajar.
Kecerdasan ini pun tidaklah baku untuk satu hal saja, tetapi untuk banyak hal, contohnya ;
seseorang dengan kemampuan mahir dalam bermusik, dan yang lainnya dalam hal olahraga.
Jadi kecerdasan ini dari tiap - tiap orang tidaklah sama, tetapi berbeda satu sama lainnya.
2.EQ(EmotionalQuotients)
Kecerdasan emosional adalah kemampuan pengendalian diri sendiri,semangat, dan ketekunan,
serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi,
kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan
kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan
kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk
memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta
untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya.

3.SQ(SpiritualQuotients)
Perlu dipahami bahwa SQ tidak mesti berhubungan dengan agama, Kecerdasan spiritual (SQ)
adalah kecerdasan jiwa yang dapat membantu seseorang membangun dirinya secara utuh. SQ
tidak bergantung pada budaya atau nilai. Tidak mengikuti nilai-nilai yang ada, tetapi menciptakan
kemungkinan untuk memiliki nilai-nilai itu sendiri. kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang
berasal dari dalam hati, menjadikan kita kreatif ketika kita dihadapkan pada masalah pribadi, dan
mencoba melihat makna yang terkandung di dalamnya, serta menyelesaikannya dengan baik
agar memperoleh ketenangan dan kedamaian hati. Kecerdasan spiritual membuat individu
mampu memaknai setiap kegiatannya sebagai ibadah, demi kepentingan umat manusia dan
Tuhan yang sangat dicintainya.

4.ESQ(EmotionalandSpiritualQuotient)
ESQ merupakan sebuah singkatan dari Emotional Spiritual Quotient yang merupakan gabungan
EQ dan SQ, yaitu Penggabungan antara pengendalian kecerdasan emosi dan spiritual. Manfaat
yang bisa di dapat adalah tercapai nya keseimabangan antara hubungan Horizontal (manusia
dengan manusia) dan Vertikal (manusia dan Tuhan). ESQ juga dapat membuat kita lebih
percaya diri dalam melakukan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai