Anda di halaman 1dari 11

IQ, EQ

DAN SQ
UTY | 2022
Intelligent Quotient (IQ)
 Kecerdasan ini ditemukan pada sekitar tahun 1912 oleh William
Stern. Awalnya digunakan sebagai pengukur kualitas seseorang.
Kecerdasan ini memberikan kita kemampuan untuk berhitung,
beranalogi, berimajinasi, dan memiliki daya kreasi serta inovasi
atau biasa diungkap sebagai “What I Think“ oleh pakar psikologi

 David Weschler, menyatakan bahwa intelegensi adalah


kemampuan bertindak secara terarah, berpikir rasional, dan
menghadapi lingkungan secara efektif.

 Edward Lee Thorndike, mendefinisikan intelegensi sebagai


kemampuan memberikan respon yang baik dari pandangan
kebenaran atau fakta.
Faktor yang Mempengaruhi IQ

1. Faktor Bawaan/Keturunan 2. Faktor Lingkungan

 Beberapa hasil penelitian membuktikan  Proses belajar menyebabkan perbedaan


bahwa intelegensi berasal dari faktor perilaku individu satu dengan yang lainnya.
bawaan atau herediter.  Apa yang dipelajari dan diajarkan pada
 Terdapat korelasi tes IQ dari satu keluarga seseorang akan menentukan apa dan
dan diantara anak kembar dihasilkan bagaimana reaksi individu terhadap stimulus
korelasi tes IQ yang sangat tinggi. yang dihadapinya.
 Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh
gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-
rangsangan yang bersifat kognitif emosional
dari lingkungan
Emotional Quotient (EQ)
 Mulai menjadi trend pada akhir abda 20. Kecerdasan ini di otak berada pada
otak belakang manusia. Ditemukan pertama kali oleh Daniel Goleman.

 Kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk mengelola perasaan,


kemampuan untuk mempersepsi situasi, bertindak sesuai dengan persepsi
tersebut dan menentukan potensi seseorang untuk mempelajari
ketrampilan-ketrampilan praktis yang didasarkan pada kesadaran diri,
motivasi, pengaturan diri, empati dan kecakapan dalam membina
hubungan dengan orang lain (Goleman, 2007).

 Salovey dan Mayer mendefinisikan kecerdasan emosinal (EQ) sebagai


himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan
memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan pada orang lain,
memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini untuk
membimbing pikiran dan tindakan
Lanjutan EQ
 Mempunyai dua arah dan dua dimensi, arah ke dalam
(personal) berarti sebuah kesadaran diri (self awareness),
penerimaan diri (self acceptance), dan hormat diri (self
respect), dan penguasaan diri (self mastery)

 Dan arah keluar (interpersonal) berarti kemampuan


memahami orang (to understand others), menerima orang (to
accept others), mempercayai orang (to trust others), dan
mempengaruhi orang (to influence others).
Komponen EQ
Goleman mengunggapkan bahwa kecerdasan emosional ini
menjadi lima kawasan utama yaitu:
1. Mengenali emosi
2. Mengelola emosi
3. Memotivasi diri sendiri
4. Mengenali emosi orang lain
5. Membina hubungan
Spiritual Quotient (SQ)
 Pertama kali digagas oleh Danar Zohar dan Ian Marshall, masing-masing
dari Harvard University dan Oxford University. Kecerdasan spiritual adalah
kemampuan untuk menghadapi persoalan makna atau value untuk
menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih
luas dan kaya. 

 SQ adalah kemampuan untuk memberi makna spiritual terhadap


pemikiran, perilaku, dan kegiatan, serta mampu menyinergikan IQ, EQ dan
SQ secara komprehensif (Zohar dan Marshall, 2010). .

 Kecerdasan spiritual diyakini sebagai kecerdasan yang mampu


memfungsikan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosi secara efektif
dan kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan tertinggi (Zohar dan
Marshall, 2010).
Lanjutan SQ
 Hidup tidak semata-mata untuk memperoleh materi
semata, namun harus benar-benar dihayati sebagai
serangkaian amal bagi sesama manusia dan beribadah
kepada Tuhan. Untuk itu tidak cukup jika kita hanya
mengandalkan kecerdasan intelegensi dan emosional saja.

 Mempertebal iman dan taqwa kita akan membangun budi


dan akhlak mulia sehingga segala sesuatu yang kita lakukan
semata-mata mohon perkenan dan ridho Tuhan, sehingga
apa yang kita kerjakan akan terasa bermakna, nikmat, dan
kita lakukan penuh dengan suka cita, tanpa keterpaksaan
belaka.
Indikator SQ
Menurut (Zohar & Marshall, 2004), seseorang memiliki Kecerdasan Spiritual
jika menunjukkan beberapa indikator di bawah ini:
a) Kemampuan untuk bersikap fleksibel,
b) Adanya tingkat kesadaran diri yang tinggi,
c) Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan,
d) Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui perasaan sakit/tidak
nyaman,
e) Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai,
f) Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu,
g) Kecederungan untuk berpandangan holistik,
h) Kecenderungan untuk bertanya “mengapa” atau “bagaimana jika” dan
berupaya untuk mencari jawaban-jawaban yang mendasar,
i) Memiliki kemudahan untuk bekerja melawan kebiasaan (kreatif dan
innovative)
Hubungan IQ, EQ

dan sq
Tugas DARI

No 1
Apakah ketiga
JURNAL
No 2
Berikan contoh dalam
kehidupan sehari-hari
kecerdasan tersebut jika seseorang
dapat ditingkatkan? memiliki ketiga
Jika ya,bagaimana kecerdasan tersebut!
caranya?

Anda mungkin juga menyukai