Anda di halaman 1dari 11

IQ BUKAN SEGALA-

GALANYA
oleh: Kheeysia, Natasha, Peter, Juliandro
HAKIKAT INTELEGASI ATAU
KECERDASAN

Inteligensi mempunyai pengertian kemampuan


untuk memilih suatu penalaran terhadap fakta
atau kebenaran. Intelegensia atau kecerdasan
manusia terdiri dari beberapa dimensi, yaitu IQ,
EQ, dan SQ.
MACAM MACAM KECERDASAN
MANUSIA
A. Kecerdasan otak/ intelektual (IQ)
Intelligence Quotient atau yang biasa kita sebut dengan IQ merupakan suatu indikator untuk
mengukur kecerdasan seseorang. Kecerdasan yang dimaksud, yaitu kecerdasan yang terbentuk atas
proses pembelajaran dan pengalaman hidup.
IQ menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir, mengingat, memahami, mengevaluasi,
mengolah, menguasai lingkungan, dan bertindak secara terarah. Biasanya, IQ memiliki kaitan yang
erat dengan intelektual, logika, kemampuan menganalisis, pemecahan masalah matematis, dan
strategis.Selain itu, IQ juga memiliki keterkaitan dengan keterampilan berkomunikasi, merespons
atau menanggapi hal-hal yang ada di sekitarnya, serta kemampuan mempelajari materi-materi
bilangan, seperti matematika.
Melalui sekolah, kecerdasan ini diasah dengan berpikir secara rasional. Misalnya, saat kita belajar
tentang matematika, kita dilatih untuk memahami, menganalisis, dan memecahkan masalah dari soal
itu.
Jenis-Jenis Intelligent Quotient (IQ)
Mengutip Very Well Mind, menurut Howard Gardner awalnya ada delapan
jenis kecerdasan manusia. Kedelapan jenis IQ itu antara lain, sebagai berikut.
Kecerdasan linguistik (verbal-linguistic)
Kecerdasan matematik atau logika (logical-mathematical)
Kecerdasan spasial (visual-spatial)
Kecerdasan kinetik dan jasmani (bodily-kinesthetic)
Kecerdasan musikal (music-rhythmic and harmonic)
Kecerdasan interpersonal (interpersonal)
Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal)
Kecerdasan naturalis (naturalistic)
B. KECERDASAN EMOSIONAL (EQ)
Emotional quotient (EQ) atau kecerdasan emosional adalah kapasitas, kemampuan dan
keterampilan untuk menangkap atau menilai serta mengendalikan emosi diri sendiri, orang lain, dan
kelompok.
Karakteristik orang yang memiliki EQ tinggi
Menurut Daniel Goleman, seorang pakar kecerdasan emosi berpendapat bahwa pennantan kunlitas
kecerdasan emosi sangat berbeda dengan kecerdasan intelektual (IQ). Dengan motivasi dan usaha
yang benar, kecakapan emosi dapat dipelajari dan dikuasai Terdapat beberapa karakteristik orang
yang memiliki EQ tinggi, yaitu sebagai berikut:
a) Berempati g) Kemampuan memecahkan masalah
b) Mengungkapkan dan memahami perasaan. antarpribadi.
c) Mengendalikan amarah h) Ketekunan.
d) Kemandirian. i) Kesetiakawanan.
e) Kemampuan menyesuaikan diri. j) Keramahan.
f) Disukai k) Sikap hormat
Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat EQ pada
seseorang Pertumbuhan EQ dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:
a) Lingkungan
b) Keluarga.
c) Pengaruh faktor kematangan.
C. KECERDASAN SPIRITUAL (SQ)
Kecerdasan spiritual yang dimiliki dapat membuat makin dekat dengan Tuhan dan mendasarkan pada ajaran-Nya
untuk segala aspek kehidupannya. Berikut penjelasannya.
Kecerdasan ini pertama kali digagas oleh Danah Zohar dan Ian Marshall. Kecerdasan ini terletak dalam suatu titik yang
disebut god spot. Mulai popular pada awal Abad ke-21. Kecerdasan inilah yang menurut para pakar sebagai penentu
kesuksesan seseorang. Kecerdasan spiritual diyakini sebagai kecerdasan yang paling utama dibandingkan dangan
berbagai kecerdasan yang lain. Kata spiritual memiliki akar kata spirit yang berarti roh. Kata ini berasal dari bahasa
latin, spiritus yang berarti napas. Spiritual berarti pula segala sesuatu di luar fisik, termasuk pikiran, perasaan, dan
karakter manusia. Kecerdasan spiritualberarti kemampuan seseorang untuk dapat mengenal dan memahami diri
seseorang sepenuhnya sebagai makhluk spiritual maupun sebagai bagian dari alam semesta SQ menjadi landasan yang
diperlukan untuk memtungsikan dan menyinegrikan IQ dan EQ secara integral, efektit dan menyelurüh Melalui SQ
pemikiran, perilaku, dan hidup manusia diberi makna dan bermuatan makna spiritual. Kecerdasan spiritual (SQ) sebagai
kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau talue yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup
dalam konteks makna yang lebih luas, kaya, dan mendalam. Adapun, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau
jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan orang lain. Pandangan lain juga dikemukakan oleh
Muhammad Zuhri, bahwa SQ adalah kecerdasan manusia yang digunakan untuk berhubungan dengan Tuhan.
Asumsinya jika hubungan seseorang dengan Tuhan berjalan baik, bisa dipastikan hubungan dengan sesama manusia
akan baik Karakteristik orang yang memiliki SQ tinggi
Terdapat lima karakteristik orang yang cerdas secara spiritual, yaitu kemampuan untuk mengalami tingkat
kesadaran yang memuncak, kemampuan untuk menyakralkan pengalaman sehari-hari, kemampuan untuk
menggunakan sumber-sumber spiritual buat menyelesaikan masalah dan kemampuan untuk berbuat baik Ciri-
ciri orang yang memiliki SQ tinggi adalah sebagai berikut:
a) Memiliki prinsip dan visi yang kuat (prinsip kebenaran keadilan, dan kebaikan)
b) Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman
c) Mampu memaknai setiap sisi kehidupan.
d) Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat
SQ pada seseorang

Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kecerdasan spiritual seseorang antara lain sumber kecerdasan itu
sendiri (god spot), potensi kalbu (hati nurani), dan kehendak nafsu. Adapun, secara umum faktor utama yang
memengaruhi kecerdasan spiritual seseorang adalah faktor lingkungan vang lebih khususnya didominasi oleh
peran orang tua dalam membina kecerdasan anak dalam keluarga. Manusia yang memiliki SQ tinggi cenderung
akan lebih bertahan hidup dari pada orang yang memiliki SQ rendah.
KETERIKATAN IQ, EQ DAN SQ

Dalam fase remaja (12-16/22 tahun) di mana pada fase tersebut


adalah pancaroba, fase penuh gelonjak, fase yang labil, dan lain
lain,maka pada usia ini perlu sekali ditanamkan kepribadian yang
memiliki kesadaran yang tinggi tentang penting berinteraksi sosial
secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bentuk nyata
yang harus tertanam dalam diri peserta didik adalah adanya rasa
untuk saling menghargai, saling menghormati, dapat mengelola emosi
dengan baik, menghindari sikap yang destruktif, dan sikap-sikap lain
yang intinya akan terbentuk pribadi yang dapat saling memahami
antara individu satu dengan yang lain.
kita harus menyadari bahwa keberhasilan dalam berinteraksi sosial juga
merupakan salah satu kunci sukses seseorang dalam meraih cita-cita. Pada era
sekarang ini, kecerdasan (IQ) bukanlah satu-satu faktor yang dapat mengantar
manusia kejenjang kesuksesan. Justru dalam kehidupan yang nyata, riil di
lapangan mereka yang sukses mencapai jenjang tertinggi dalam meraih cita-
cita adalah mereka yang memiliki emotional quotion (EQ) dan spiritual quotion
(SQ) yang baik. Banyak pemimpin negara yang berhasil memimpin negara
dengan baik karena adanya dukungan EQ dan SQ yang mereka miliki, selain IQ
yang baik pula tentunya. Sehubungan dengan hal tersebut maka suatu hal yang
kurang tepat kalau kita yang hidup di era sekarang ini hanya mengandalkan
kecerdasan (IQ) semata dalam rangka mencapai kesuksesan maksimal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai