Anda di halaman 1dari 24

GEOTEKNIK

Kelompok 3:

Annisa Prima Sari


Afdal maulana
Alesandra Balkis
Ardhi Ilham Jafrian
Chita Annisa Putri
Estu Triana Wulandari
Fahrul Ivandi Putra
M. Dwiyan Septadi
Rahmad fajri
• LOKASI : BUNGUS DEKAT PANTAI NIRWANA

• HARI/TANGGAL : JUMAT, 1 DESEMBER 2017

• WAKTU : 14.37 WIB

• CUACA : MENDUNG
Sistem Klasifikasi Massa Batuan dengan Metoda
RMR
1. Kekuatan batuan
Bieniawski (1984), kekuatan suatu batuan secara utuh dapat diperoleh dari
Point Load Strength Index atau Uniaxial Compressive Strengh.  Beliau
menggunakan klasifikasi Uniaxial Compressive Strength (UCS) yang telah
diusulkan oleh Deere & Miller, 1968 (Bieniawski, 1984) dan juga UCS yang telah
ditentukan dengan menggunakan Hammer Test. Kekuatan batuan utuh adalah
kekuatan suatu batuan untuk bertahan menahan suatu gaya hingga pecah.
Kekuatan batuan dapat dibentuk oleh suatu ikatan adhesi antarbutir mineral atau
tingkat sementasi pada batuan tersebut, serta kekerasan mineral yang
membentuknya. Hal ini akan sangat berhubungan dengan genesa, komposisi,
tekstur, dan struktur batuan.
Sistem Klasifikasi Massa Batuan dengan Metoda
RMR
2. Rock Quality Designation (RQD)
Menurut Deere et al., (1967, dalam Hoek, 1995) kualitas massa batuan
dapat dinilai dari harga RQD, yaitu suatu pedoman secara kuantitatif
berdasarkan pada perolehan inti yang mempunyai panjang 100 mm atau
lebih tanpa rekahan. RQD dapat didefinisikan seperti pada. Nama lain dari
RQD adalah suatu penilaian kualitas batuan secara kuantitatif berdasarkan
kerapatan kekar.
Sistem Klasifikasi Massa Batuan dengan Metoda
RMR

3.  Jarak Diskontinuitas ( Spacing Of Discontinuities )


Diskontinuitas adalah bentuk-bentuk ketidakmenerusan
massa batuan, seperti kekar, bedding atau foliasi, shear zones,
sesar minor, atau bidang lemah lainnya. Jarak diskontinuitas
dapat diartikan sebagai jarak rekahan bidang-bidang yang tidak
sejajar dengan bidang-bidang lemah lain. Sedangkan spasi
bidang diskontinuitas adalah jarak antar bidang yang diukur
secara tegak lurus dengan bidang diskontinuitas.
Sistem Klasifikasi Massa Batuan dengan Metoda
RMR

Tabel 1. klasifikasi kekuatan batuan


Sistem Klasifikasi Massa Batuan dengan Metoda
RMR

4. Kondisi Diskontinuitas ( Condition Of Discontinuities )


Kondisi diskontinuitas merupakan suatu  parameter yang terdiri
dari beberapa sub-sub parameter, yakni kemenerusan bidang
diskontinuitas (persistence), lebar rekahan bidang diskontinuitas
(aperture), kekasaran permukaan bidang diskontinuitas
(roughness), material pengisi bidang diskontinuitas (infilling), dan
tingkat pelapukan dari permukaan bidang diskontinuitas
(weathered).
Sistem Klasifikasi Massa Batuan dengan Metoda
RMR
Tabel 3. Kondisi Diskontinuitas
Sistem Klasifikasi Massa Batuan dengan Metoda
RMR

5. Kondisi Air Tanah ( Groundwater Condition )


Air tanah sangat berpengaruh terhadap lubang bukaan
suatu terowongan, sehingga posisi muka air tanah terhadap
posisi lubang bukaan sangat perlu diperhatikan. Kondisi air
tanah dapat dinyatakan secara umum, yaitu kering (dry),
lembab (damp), basah (wet), menetes (dripping), dan
mengalir (flowing).
Sistem Klasifikasi Massa Batuan dengan Metoda
RMR

Tabel 4. kondisi Air Tanah


Tabel 5. PARAMETER RMR
Tabel 6.Kelas massa batuan menurut bobot
total
80 -
Bobot 100 - 81 60 - 41 40 - 21 < 20
61

No.
I II III IV V
Kelas

Batuan Batuan
Descripti Batua Batuan Batuan
sangat sangat
on n baik sedang buruk
baik buruk
Tabel 7. Arti kelas massa batuan
No. Kelas I II III IV V

20 th. utk 15 m 1 th. utk 10 m 1 mgg utk 10 jam utk 30 min utk 1 m
Stand up time rata-rata
span span 5 m span 2.5 m span span

Kohesi massa batuan


> 400 300 - 400 200 - 300 100 - 200 < 100
(kPa)

Sudut gesek dalam > 450 350- 450 250- 350 150 - 250 < 150
Hasil Pengamatan
1. Panjang bidang yang diukur = 6 meter
2. Jumlah Kekar/meter
a. 0 – 1 meter= 1 kekar
b. 1 – 2 meter= 1 kekar
c. 2 – 3 meter= 1 kekar
d. 3 – 4 meret= 2 kekar
e. 4 – 5 meret= 2 kekar
f. 5 – 6 meter= 0 kekar
3. Jarak antar kekar
Kekar Jarak ( cm )
1 ke 2 84
2 ke 3 125
3 ke 4 70
4 ke 5 35
5 ke 6 63
6 ke 7 52

0m 1m 2m 3m 4m 5m 6m

84 m 125 m 70 m 35 m 63 m 52 m
4. Nilai strike, dip, dan koordinat kekar
Koordinat
titik strike dip

1 292 59 654462 9886549


2 291 58 654461 9886547
3 290 48 654458 9886545
4 283 79 654457 9886544
5 292 58 654457 9886544
6 291 62 654456 9886543
7 296 78 654456 9886542
5. Uji Point Load
• sampel 1
Is = P/D² = 1560/4,5² = 77,03 kg/cm² = 7,703 Mpa
• sampel 2
Is = P/D² = 1475/4,3² = 79,77 kg/cm² = 7,977 Mpa
• sampel 3
Is = P/D² = 1175/3,7² = 85,83 kg/cm² = 8,583 Mpa

Is rata-rata = 8,08 Mpa


BEDASARKAN PARAMETER YANG ADA DAN DATA
YANG TELAH DIDAPATKAN, MAKA:
1. BIDANG DISKONTINUITAS
DIDAPATKAN DARI RATA-RATA JARAK ANTAR KEKAR
 

SEHINGGA RATING YANG DIDAPAT YAITU


Bobot 100 - 81 80 - 61 60 - 41 40 - 21 < 20

No.
I II III IV V
Kelas

Batuan Batuan
Descripti Batua Batuan Batuan
sangat sangat
on n baik sedang buruk
baik buruk
No. Kelas I II III IV V

20 th. utk 15 m 1 th. utk 10 1 mgg utk 10 jam utk 30 min utk 1
Stand up time rata-rata
span m span 5 m span 2.5 m span m span

Kohesi massa batuan


> 400 300 - 400 200 - 300 100 - 200 < 100
(kPa)

Sudut gesek dalam > 450 350- 450 250- 350 150 - 250 < 150
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai