Anda di halaman 1dari 19

GEOLOGI TEKNIK

JUDUL : PENGAMATAN LERENG


HARI/TANGGAL : KAMIS / 30 NOVEMBER 2017
LOKASI : TELUK BAYUR, POSISI
47 M 0654432
UTM 9888477
KETINGGIAN 21 METER DPL
KEMIRINGAN : 60°
CUACA : HUJAN RINGAN
ANGGOTA KELOMPOK 2
1. ADE SURYA PARMA YESSA (15080002)
2. BONY MARTIYAS (15080017)
3. HERU SAPUTRA (15080030)
4. ILHAM ASTA PRATAMA (15080032)
5. INDAH PUTRI SYUHADA (15080035)
6. M. BILLY DARMA (15080038)
7. RILLA WITRA SARI (15080060)
8. RINAD EDMON (15080061)
9. YOGI FEYORI (15080078)
ALAT DAN BAHAN DILAPANGAN
1. GPS
2. Kompas
3. Palu Geologi
4. Meteran
5. Tali
ALAT DAN BAHAN
DILABORATORIUM (POINT LOAD)

1. Alat Uji Beban Titik


2. Jangka Sorong
3. Mesin Pemotong Batu
LANGKAH KERJA DILAPANGAN
1. Mencari lokasi yang akan diamati.
2. Mengukur posisi daerah pengamatan dengan GPS.
3. Membuat pengukuran lereng secara horizontal dengan panjang
5 meter menggunakan tali (Scene Line).
4. Melakukan pengamatan menggunakan tabel discontinuity,
antara lain :
a. Distance didapatkan dengan cara mengukur jarak titik 0 ke arah
kekar yang ditemukan.
b. Type didapatkan dengan cara melihat kondisi lereng yang diamati.
c. Strike didapatkan dengan cara tempelkan sisi kompas yang
bertanda "East" (sisi kompas bagian timur) pada bidang yang akan
diukur. 
c. Dip didapatkan dengan cara mengukur kemiringan kekar
pada garis lurus yang dibentuk strike, tempelkan sisi
kompas yang bertanda "West" (sisi kompas bagian barat)
secara tegak lurus.
d. Size Kekar didapatkan dengan cara mengukur lebar kekar
yang diamati.
e. Panjang Kekar didapatkan dengan cara mengukur panjang
kekar secara vertikal.
f. Ground Water didapatkan dengan cara melihat kondisi
lereng yang diamati, apakah basaha atau kering.
g. Space Discontiniu didapatkan dengan cara mengukur
jarak kekar satu dengan kekar yang lainnya.
h. Rock Nass didapatkan dengan cara melihat kondisi lereng
apakah kuat atau lapuk.
i. Infell didapatkan dengan cara melihat apa saja pengisi
batuan tersebut.
Posisi Daerah Pengamatan

Scene Line
Distance Strike

Dip Size Kekar


Panjang Kekar Ground Water

Space Discontiniu Rock Mess dan Infell


LANGKAH KERJA
DILABORATORIUM (POINT LOAD)
1. Ambil batu sampel yang akan diuji.
2. Usahakan batu yang akan diuji berbentuk relatif pipih (±5
cm).
3. Potong batu dengan mesin pemotong batu agar sesuai
dengan bentuk yang diinginkan.
4. Tempatkan sampel batu diantara dua konis penekan,
naikkan konis pada bagian bawah sehingga menempel pada
sampel batu.
5. Jarak antara dua konis penekan pada saat itu diukur dengan
menggunakan jangka sorong (=D).
6. Kaikkan konis bagian bawah hingga sampel batu pecah.
7. Baca besar beban pada saat sampel pecah (=P)
HASIL PENGAMATAN DILAPANGAN
No Diskontiniuty Size Panjang Kekar
Distance Type Strike Dip
1 60 cm - 335° 73° 1,2 mm 165 cm
2 72 cm - 337° 14° 0.8 mm 180 cm
3 40 cm - 334° 85° 1 mm 170 cm
4 88 cm - 297° 39° 1 mm 152 cm
5 63 cm - 334° 86° 1.2 mm 185 cm

Ground Water Space Discontiniu Rock Nass Infell

Dry 120 cm Terlapukkan Pasir


Dry 50 cm Terlapukkan Pasir
Dry 148 cm Terlapukkan Pasir
Dry 72 cm Terlapukkan Pasir
Dry - Terlapukkan Pasir
HASIL PENGAMATAN
DILABORATORIUM (POINT LOAD)
Data batuan
p = 14 cm Sample batuan irreguler
( tak beraturan)
L = 5,9 cm
d = 6 cm

P = 419  angka bacaan pada alat uji point load pada


saat batu pecah.
Indeks Point Load
I s = P/D²
= 419 /6²
= 11,638
PLI = 11,638 r = 15
RQD = 99,5 r = 20
Spasi = 0,6 m – 2 m r = 15
Kondisi = agak kasar r = 25
GW = lembab r = 10
= 85

Jenis batuan = Sangat baik


Kelas = I
PEMBAHASAN
1. Distance adalah jarak yang menunjukkan seberapa jauh suatu
kekar berubah posisi melalui suatu lintasan tertentu atau dalam
pengertian geologinya adalah jarak yang diambil dari titik 0 ke
posisi kekar yang ditemukan.
2. Strike atau Jurus adalah arah garis yang dibentuk dari
perpotongan bidang planar (bidang yang relatif lurus) dengan
bidang horizontal ditinjau dari arah utara.
3. Dip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dan
bidang horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike.
4. Size Kekar adalah lebar kekar atau retakan pada lengeng yang
diamati.
5. Panjang Kekar adalah pengukuran awalan kekar yang terjadi
sampai kekar terakhir.
6. Ground Water adalah kondisi ada atau tidaknya air pada
suatu lereng atau air yang bergerak didalam lereng yang
terdapat didalam ruang antar kekar yang meresap ke dalam
batuan.
7. Space Discontiniu adalah jarak yang menunjukkan posisi
kekar awal dengan kekar berikutnya melalui suatu lintasan
tertentu.
8. Rock Mass adalah suatu metode empiris untuk menentukan
pembobotan dari suatu massa batuan, yang digunakan
untuk mengevaluasi ketahanan massa batuan sebagai salah
satu cara untuk menentukan kemiringan lereng maksimum.
9. Infell adalah pengisi suatu batuan yang dapat dilihat dan
diamati dengan mengambil sampel pada suatu daerah.
KESIMPULAN

Dari kegiatan yang dilakukan didapatkan kesimpulan :


Nilai RQD = 99,532 %
RMR = jenis batuan sangat baik, kelas I

Yang harus diperhatikan :


Ketelitian dalam melakukan pengambilan data di
lapangan dan di laboraturium.

Anda mungkin juga menyukai