Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-
Nya kami dapat menyelesaiakan makalah tentang Bisnis Elektronik (E-Business) dan Kerja
Sama Global. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya,
namun kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah
ini. Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Bekasi,10 Oktober 2018

1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................1
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................3
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
2.1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI......................................................................5
2.1.1 Proses bisnis.......................................................................................................................5
2.1.2 Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis......................................6
2.2 JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI.....................................................................................6
2.2.1 Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda.................................................7
2.2.2 Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung.......................................................9
2.2.3 E-Business, E-Commerce, dan E-Government.....................................................................11
2.3 SISTEM UNTUK KOLABORASI DAN BISNIS JEJARING SOSIAL....................................12
2.3.1 Kolaborasi...............................................................................................................................12
2.3.2 Bisnis Jejaring Sosial..............................................................................................................12
2.3.3 Keuntungan dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial.....................................................13
2.3.4 Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif...................................................14
2.3.5 Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial.............................14
2.4 FUNGSI SISTEM INFORMASI DI DALAM BISNIS...............................................................16
2.4.1 Departemen Sistem Informasi...............................................................................................16
2.4.2 Pengorganisasian Sistem Informasi.......................................................................................17
BAB III.....................................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................................18
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................18
3.2 Kritik dan Saran.........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................20

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis yang kian hari kian maju mendorong para pelaku bisnis
untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru dalam bisnis mereka, selain itu adanya keinginan
untuk memperluas bisnis, menekan biaya dan memaksimalkan kecanggihan teknologi
sehingga mampu mendukung berjalannya sebuah perusahaan yang nantinya dapat
mendatangkan keuntungan lebih besar dari sebelumnya, terlebih lagi adanya kemajuan dalam
sistem informasi membuat para pebisnis tertarik untuk terus memajukan bisnis mereka.
Perkembangan sistem informasi mendorong perubahan yang signifikan terutama bagi
perusahaaan guna pengambilan keputusan. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi
lebih memudahkan orang untuk melakukan komunikasi, diskusi ataupun berutkar pikiran yang
tidak hanya dilakukan oleh satu atau dua orang namun bisa lebih dari itu. Hal tersebulah yang
mendorong perusahaan ingin memanfaatkan kecanggihan tersebut untuk memperluas usaha
bisnisnya, memperlancar dan mempermudah komunikasi, menekan biaya serta
memaksimalkan kecanggihan teknologi yang dimiliki.
Seperti yang kita ketahui berbagai aplikasi yang mendukung proses pertukaran
informasi kini semakin menjamur, hal tersebutlah yang dilihat oleh para pelaku bisnis sebagai
kesempatan atau peluang bisnis yang dapat di manfaatkan dan dimaksimalkan penggunaannya.
Atas dasar tersebut kini muncullah sistem kolaborasi dimana memanfaatkan aplikasi-aplikasi
canggih untuk melakukan komunikasi sehingga dapat bekerja bersama-sama, serta muncul
pula bisnis jejaring sosial yang memanfaatkan aplikasi jejaring sosial untuk memperluas
jangkauan bisnis sehingga semakin banyak masyarakat yang mengetahui bisnis yang sedang
dijalannkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu proses bisnis dan bagaiamana teknologi informasi meningkatkan proses
bisnis ?
2. Apa saja jenis-jenis sistem informasi ?
3. Bagaimana sistem-sistem untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial ?

3
4. Apa fungsi sistem informasi di dalam bisnis ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu proses bisnis dan bagaiamana teknologi informasi
meningkatkan proses bisnis
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis sistem informasi
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem-sistem untuk kolaborasi dan bisnis jejaring
sosial
4. Untuk mengetahui apa fungsi sistem informasi di dalam bisnis

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI


2.1.1 Proses bisnis
Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu
produk atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh aliran material, informasi dan pengetahuan dari
berbagai pihak yang terlibat dalam proses bisnis. Proses bisnis juga mengacu pada cara yang
unik dimana organisasi mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan, serta cara-
cara yang dipilih manajemen dalam mengoordinasikan pekerjaan. Secara garis besar kinerja
perusahaan bergantung pada seberapa baik proses bisnis dirancang dan dikoordinasikan.
Proses bisnis perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan yang kompetitif jika mereka
memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau beroperasi lebih baik dari pesaingnya dan
dapat juga menjadi sebuah beban jika mereka didasarkan pada cara kerja yang ketinggalan
zaman/tidak sesuai kebutuhan yang menghambat efisiensi danrespon organisasi. Setiap bisnis
dapat dilihat sebagai kumpulan proses bisnis, beberapa diantaranya merupakan bagian dari
proses yang memiliki cakupan yang lebih besar. Banyak proses bisnis yang terkait dengan area
fungsional tertentu. Sebagai contoh, fungsi-fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung
jawab untuk mengidentifikasi pelanggan, dan fungsi sumber daya manusia bertanggung jawab
untuk merekrut pekerja. Proses bisnis lainnya banyak bertentangan dengan area fungsional
yang lainnya dan memerlukan koordiansi lintas departemen, contohnya mempertimbangkan
proses bisnis yang tampaknya sederhana seperti memenuhi pesanan pelanggan.

5
2.1.2 Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis
Sistem informasi mengotomatisasikan banyak langkah dalam proses bisnis yang
sebelumnya dilakukan secara manual, seperti memeriksa kredit klien atau mencetak tagihan
dan mengirim pesanan. Namun teknologi informasi saat ini dapat melakukan hal lebih banyak
lagi, yaitu mengubah arus informasi sehingga memungkinkan bagi lebih banyak orang untuk
mengakses dan berbagai informasi, mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan secara
berurutan menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan hambatan-
hambatan dalam pengambilan keputusan. Teknologi informasi yang baru sering kali
mengubah cara organisasi bisnis dalam bekerja dan mendukung model bisnis yang baru secara
menyeluruh.

2.2 JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI


Organisasi bisnis pada umumnya memiliki sistem-sistem yang mendukung proses-
proses tersebut dalam tiap area fungsi bisnis utama yaitu penjualan pemasaran, manufaktur
dan produksi, keuangan dan akuntansi, serta sumber daya manusia. Pada umumnya
perusahaan juga memiliki sistem berbeda guna mendukung kebutuhan pengambilan keputusan
dari masing-masing kelompok manajemen utama yaitu manajemen operasional, manajemen
mnengah dan manajemen senior masing-masing menggunakan sistemnya sendiri untuk
mendukung proses pengambilan keputusan yang harus mereka buat untuk menjalankan
perusahaan

6
2.2.1 Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda
Sebuah perusahaan bisnis memiliki sistem untuk mendukung kelompok-
kelompok yang berbeda atau tingkatan manajemen yang meliputi sistem pemrosesan
transaksi dan sistem untuk intelejen bisnis.
a. Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem komputerisasi yang
mengoperasikan dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk
melakukan bisnis, seperti entri pesanan penjualan, pemesanan hotel, penggajian,
karyawan yang mencatat dan pengiriman. Tujuan utamanya adalah untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan rutin dan untuk memantau arus transaksi di seluruh
perusahaan. Pada tingkat opersional, tugas, sumber daya serta tujuan telah ditentukan
dan terstruktur dengan rapi. Sebagai contoh, keputusan untuk menyetujui kredit dari
pelanggan, diambil oleh supervisor pada tingkat yang lebih rendah berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan. Sistem pemrosesan transasksi sangat penting bagi
perusahaan dimana kegagalan pada TPS selama beberapa jam saja, dapat
mengakibatkan lumpuhnya suatu perusahaan dan perusahaan perusahaan lain yang
menggunakannya.

b. Sistem untuk Intelejen Bisnis


Intelejen bisnis adalah istilah terkini mengenai data perangkat lunak untuk
mengorganisasi, menganalisi dan menyediakan akses kepada data untuk membantu
manajer dan pengguna lain dalam suatu perusahaan dalam membuat keputusan yang
lebih berdasarkan informasi. Sistem Intelejen bisnis untuk tingkat menengah
membantu dengan cara memantau, mengontrol, mengambil keputusan dan
melakukan kegiatan-kegiatan administratif. Sistem informasi manajemen
menyediakan laporan kinerja perusahaan terkini bagi manajemen tingkat menengah.
Informasi ini kemudian digunakan untuk memantau dan mengontrol organisasi bisnis
serta memperkirakan kinerja pada masa yang akan datang. SIM merangkum dan
menyusun laporan mengenai kegiatan operasional dasar perusahaan mengguakan
data yang disediakan dari sistem pemrosesan transaksi. Data dasar mengenai
transaksi yang diperoleh dari TPS dirangkum dan disajikan sebagai laporan yang
dihasilkan

7
setiap saat. Saat ini laporan-laporan dikirim secara online. Pada umumnya SIM akan
menyediakan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan rutin yang telah dispesifikasikan
dalam perbaikan dam memiliki prosedur yang telah ditentukan dalam memberikan
jawaban atas pertanyaan.
Selain itu ada Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Sistem) yang
berfokus pada masalah-masalah yang unik dan cepat berubah, yang prosedur dalam
mencapai atau menghasilkan suatu solusi yang belum ditentukan sebelumnya secara
keseluruhan. DSS memperoleh informasi dari SIM dan TPS dan informasi dari
sumber-sumber eksternal, seperti hargasaham terkini atau barang pesaing. DSS yang
kecil namun tangguh merupakan sistem pengestimasi pelayaran pada perusahaan
pelayaran berskala global yang melayani pengangkutan batu bara, minyak, tambang,
serta barang jadi dalam skala besar.
Dan yang terakhir yaitu Sistem Pendukung Eksekutif (executive support
sistem) yang membantu manajemen senior dalam mewujudkan keputusan-keputusan
yang dibuat. Sistem tersebut ditujukan untuk mendukung pengambilan keputusan
tanpa routine yang membutuhkan pertimbangan evaluasi dan wawasan karena tidak
ada prosedur terprogram yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menciptakan solusi.
ESSmenyajikan grafik dan data dari banyak sumber melalui batasan yang mudah
digunakan oleh manajer senior. Informasi sering dikirimkan kepada eksekutif senior
melalui portal, yang menggunakan tampilan web untuk menampilkan konten personal
organisasi bisnis yang terintegrasi. ESS dirancang untuk mengganbungkan data
kejadian-kejadian dari luar perusahaan, seperti perubahan peraturan pajak ataupun
kondisi pesaing, serta merangkum informasi dari lingkungan dalam perusahaan
melalui SIM dan DSS. Sistem tersebut menyaring, meringkas, dan memantau data-
data penting, seperti menampilkan data terpenting bagi manajer senior.
Intelejen bisnis dan teknologi analitis terkini telah dilengkapi dengan
pengelolaan berbasis data, di mana para pengambil keputusan dapat menggantungkan
kepercayaan pada penggunaan perangkat analitis dan pengelolaan data dalam
membantu pekerjaannya, data yang diperoleh dari pabrik ataupun divisi penjualan
laqngsung tersedia sebagai informasi bagi kalangan petinggi perusahaan atau menjadi
sajian terprinci berupa laporan-laporan pada layar penampil digital.

8
2.2.2 Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling
Terhubung Aplikasi Perusahaan
Menjalankan secara bersama-sama berbagai macam sistem yang berbeda-beda
telah menjadi tantangan utama bagi suatu perusahaan. Umumnya, perusahaan
menggunakan dua cara, yaitu membiarkan sistem tumbuh secara alami dalam
perusahaan atau menggunakan jasa perusahaan yang lebih kecil . Selama beberapa
waktu, perusahaan selalu berakhir dengan kumpulan sistem yang sebagian besar
merupakan sistem lama dan memiliki tantangan dalam berkomunikasi antar satu sistem
dengan sistem lainnya serta bekerja sama sebagai satu kesatuan sistem perusahaan
yang terintegrasi. Ada beberapa solusi untuk masalah ini.
Salah satu solusinya adalah dengan mengimplementasikan aplikasi perusahaan
( enterprise application ), yang merupakan sisitem yang menjangkau seluruh area
fungsional, berfokus pada pelaksanaan proses bisnis yang terjadi di seluruh
perusahaan, dan menjangkau seluruh tingkat manajemen. Aplikasi perusahaan
membantu perusahaan lebih fleksibel dan produktif, dengan cara mengoordinasikan
proses-proses bisnis menjadi lebih singkat, serta mengintegrasikan kelompok –
kelompok proses guna menciptakan pengelolaan sumber daya sertap layanan
pelanggan yang efesien. Terdapat empat kategori utama aplikasi perusahaanp : sistem
perusahaan, sistem pengelolaan rantai pasokan, sistem pengelolaan hubungan
pelanggan, serta sistem manajemen pengetahuan. Setiap kategori aplikasi perusahaan
ini, mengintegrasikan serangkaian fungsi dan proses bisnis untuk meningkatkan kinerja
organisasi secara keseluruhan.
a. Sistem Perusahaan
Sistem perusahaan ( enterprise system ) yang digunakam oleh perusahaan
sering disebut sebagai perencanaan sumber daya perusahaan ( enterprise resouce
planning – ERP ), untuk mengintegrasikan proses bisnis pada area manufaktur
dan produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan dan pemasaran, serta sumber
daya manusia ke dalam sebuah sistem perangkat lunak tunggal. Informasi yang
sebelumnya terpecah-pecah berdasarkan beberapa sistem, disimpan ke dalam
bentuk data tunggal komprehensif ( dapat dipahami oleh semua sistem ) pada

9
sebuah lokasi penampungan data, yang dapat digunakan oleh banyak bisnis yang
berbeda-beda.
b. Sistem Manajemen Rantai Pasokan
Perusahaan menggunakan sistem manajemen rantai pasokan ( supply
chain management-SCM ) untuk mengelola hubungannya dengan pemasok.
Sistem manajemen rantai pasokan adalah salah satu jenis sistem antar-organisasi (
interorganizational system) karena sistem ini mengotomatisasi alur informasi
antar-organisasi yang berbeda. Anda akan menemukan contoh-contohdari sistem
informasi antar-organisasi di dalam buku ini, karena sistem semacam ini
memungkinkan setiap perusahaan saling terhubung secara elektronis kepada
pelanggan maupun perusahaan rekanan mereka.
c. Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan
Perusahaan menggunakan sistem manajemen hubungan pelanggan (
custpomer relationship management system-CRM ) untuk mengelola hubungan
mereka dengan pelanggan. CRM menyediakan informasi guna mengoordinasikan
seluruh proses bisnis yang berhubungan dengan pelanggan. CRM menyediakan
informasi guna mengoordinasikan seluruh proses bisnis yang berhubungan
dengan pelanggan di bidang penjualan, pemasaran, serta pelayanan untuk
mengoptimalisasikan pendapatan, kepuasan pelanggan, serta mempertahankan
pelanggan.
d. Sistem Manajemen Pengetahuan
Beberapa perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik daripada
perusahaan lainnya, hal tersebut disebabkan mereka memiliki pengetahuan yang
lebih baik dalam menciptakan, memproduksi, serta mengirimkan barang dan jasa.
Pengetahuan yang dimiliki perusahaan ini bersifat unik/khas, sulit ditiru, serta
dapat berpengaruh sebagai keunggulan strategis jangka panjang. Sistem
manajemen pengetahuan ( knowledge management system – KMS )
memungkinkan perusahaan menerima dan mengaplikasikan pengetahuan dan
keahlian secara lebih baik. Sisitem ini mengumpulkan seluruh pengetahuan dan
pengalaman yang berhubungan dengan perusahaan, serta membuat pengetahuan
dan pengalaman tersebut tersedia di manapun dan kapanpun pada saat dibutuhkan

10
untuk meningkatkan kinerja proses bisnis dan peningkatan kualitas pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen.
Intranet dan Ekstranet
Aplikasi perusahaan menciptakan perubahan yang mendasar bagi organisasi
dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, dengan menawarkan banyak peluang dalam
mengintegrasikan data bisnis yang penting ke dalam satu sistem tunggal. Namun, sering
kali aplikasi perusahaan sulit diterapkan dan harganya pun mahal. Oleh karena itu,
intranet dan ekstranet pantas disebut sebagai perangkat alternatif untuk meningkatkan
integrasi dan kelancaran arus informasi antar perusahaan, dengan pelanggannya beserta
pemasoknya. Secara sederhana, intranet adalah situs web internal perusahaan yang
hanya dapat diakses oleh karyawannya saja. Istilah “Intranet” mengacu pada jaringan
internal, yang berbeda dengan internet yang merupakan jaringan umum yang
menghubungkan tiap organisasi beserta jaringan eksternal lainnya. Intranet
menggunakan teknologi dan teknik yang sama dengan internet, dan intranet sering kali
merupakan wilayah akses pribadi / khusus kalangan karyawan saja pada situs web
perusahaan yang lebih besar. Demikian juga dengan ekstranet. Ekstranet adalah situs
web perusahaan yang dapat diakses oleh vendor dan pemasok yang memiliki wewenang
dan biasanya digunakan untuk mengoordinasikan pengiriman persediaan ke fasilitas
produksi perusahaan tersebut.
2.2.3 E-Business, E-Commerce, dan E-Government
Sistem dan teknologi yang baru kita jelaskan telah mengubah hubungan
perusahaan dengan pelanggan, karyawan, pemasok, dan rekanan logistik menjadi
hubungan secara digital menggunakan teknologi jaringan dan internet. Banyak
organisasi bisnis dewasa ini menggunakan atau berdasarkan jaringan digital, yang kita
istilahkan “bisnis elektronik” dan “perdagangan elektronik” yang akan sering digunakan
dalam buku ini. Bisnis elektronik ( electronic business atau e-business ), mengacu pada
penggunaan teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses-proses bisnis utama
dalam suatu perusahaan. E-business meliputi aktivitas pengelolaan internal dalam suatu
perusahaan serta kegiatan koordinasi dengan pemasok dan rekan bisnis lainnya. E-
business juga meliputi perdagangan elektronik ( electronic commerce atau e-commerce
). E- commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungandengan kegaitan jual

11
beli barang/jasa melalui internet. E-government mengacu pada penggunaan teknologi
aplikasi jaringan dan internet untuk memungkinkan pemerintah berhubungan dengan
masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan intansi pemerintah yang terkait lainnya
secara digital
2.3 SISTEM UNTUK KOLABORASI DAN BISNIS JEJARING SOSIAL
Sistem informasi tidak dapat membuat keputusan, merekrut atau memecat karyawan,
menandatangani kontrak, menyetujui kesepakatan, serta menyesuaikan harga barang di
pasaran. Sebagai tambahan terhadap sistem-sistem yang telah kita jelaskan , organisasi bisnis
memerlukan sistem khusus untuk mendukung kerja sama dan kerja tim.
2.3.1 Kolaborasi
Kolaborasi ( collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk
mencapai tujuan bersama yang jelas. Kolaborasi berfokus pada penyelesaian tugas
ataupun misi, dan biasanya digunakan pada organisasi bisnis, atau organisasi lainnya,
atau antara satu bisnis dengan bisnis yang lainnya. Kolaborasi dapat berlangsung
singkat, selama beberapa menit, atau dalam jangka waktu yang lebih lama, bergantung
dari pekerjaan dan hubungan diantara partisispan. Kolaborasi dapat bersifat satu orang
dengan satu orang atau banyak orang atau banayk orang dengan banyak orang.

2.3.2 Bisnis Jejaring Sosial


Kini banyak perusahaan yang meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan
bisnis jejaring sosial yang menggunakan platform jejaring sosial meliputi Facebook,
Twitter, dan perangkat sosial yang terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan
dengan karyawan, pelanggan serta pemasok. Tujuan dari bisnis jejaring sosial ini adalah
untuk memperdalam interaksi dengan kelompok-kelompok dari dalam dan luar
perusahaan guna memperlancar dan memperbaiki pendistribusian informasi, inovasi dan
pengambilan keputusan. Kunci utama dalam bisnis jejaring sosial adalah percakapan.
Pelanggan, pemasok, karyawan, manajer bahkan organisasi yang jauh sekali memiliki
percakapan yang terus berlangsung seputar organisasi sering kali tanpa
sepengetahuanperusahaan ataupun pejabat penting perusahaan tersebut (karyawan dan
manajer).

12
2.3.3 Keuntungan dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Bersumber dari berbagai artikel para pelaku bisnis dan komunitas akademik
meyakini bahwa semakin kolaboratif suatu organisasi bisnis, semakin sukses bisnis
tersebut dan kolaborasi antar perusahaan menjadi semakin penting dibandingkan dulu.
Manfaat dari kolaborasi begitu signifikan, berikut manfaat yang sudah diidentifikasi.
MANFAAT DASAR PEMIKIRAN
Produktivitas Apabila orang berinteraksi dan bekerja
sama, maka mereka mampu mendapat
pengetahuan dan dapat menyelesaikan
masalah lebih cepat, dibandingkan orang
yang jumlahnya sama namun bekerja
sendiri-sendiri.
Kualitas Orang-orang yang bekerja secara
kolaboratif dapat saling mengoreksi
kesalahan lebih cepat dibandingkan orang
yang bekerja sendiri-sendiri.
Inovasi Orang-orang yang bekerja secara bersama-
sama dapat mendatangkan ide yang lebih
inovatif tetang produk, layanan serta
administrasi.

Customer service (layanan pelanggan) Orang yang bekerja bersama-sama


menggunakan perangkat kolaborasi dan
jejaring sosial dapat menyelesaikan
masalah dan keluhan pelanggan lebih cepat
dan efektif daripada mereka yang bekerja
secara terisolasi.
Kinerja keuangan (keuntungan, penjualan, Sebagai hasi dari semua hal yang
dan pertumbuhan penjualan) disebutkan sebelumnya, perusahaan yang
kolaboratif memiliki penjualan,
pertumbuhan dan kinerja keuangan yang

13
lebih unggul.

2.3.4 Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif


Di dalam perusahaan bisnis, kolaborasi tidak dapat terjadi secara spontan,
terutama jika tidak ada budaya dan proses yang mendukung . Perusahaan bisnis
terutama yang berskala besar memiliki reputasi pada masa lalu sebagai organisasi yang
bersifat “memerintah dan mengendalikan”, dimana semua masalah dan pemikiran
penting dibebankan pada petinggi perusahaan, dan kemudia memerintahkan
bawahannya untuk menjalankan rencana dari manajemen senior. Pekerjaan manajemen
tingkat tengah dianggap hanya sebagai penerus pesan dari hierarki tingkat atas ke
tingkat bawah.
2.3.5 Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Budaya kerja yang kolaboratif dan berorientasi tim tidak akan memberikan hasil
apa pun tanpa adanya sistem informasi yang memungkinkan terwujudnya semua itu.
Ratusan perangkat dirancang untuk berhubungan dengan hal itu , meliputi :
1. Surel dan Pesan Instan (Instant Messaging-IM)
Surat elektronik (surel) dan pesan instan telah menjadi perangkat
utama dalam berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menghubungkan
pekerjaan. Perangkat lunak yang dirancang beroberasi pada komputer, telepon
seluler dan perangkat genggam nirkabel lainnya dan dilengkapi fitur untuk
saling berbagi file.

2. Wiki
Wiki adalah jenis situs web yang memudahkan pengguna yang tidak
memiliki pengetahuan dalam bahasa pemrograman dan pengembangan web
untuk berkontribusi dan mengubah isi tulisan dan gambar. Wiki yang paling
terkenal adalah wikipedia
3. Virtual Worlds
Virtual Worlds seperti Second Life adalah lingkungan 3D yang dihuni
oleh penduduk/warga yang telah menciptakan karakter grafis sebagai

14
perwakilan diri mereka, yang dikenal sebagai avatar. Organisasi seperti IBM
dan Insead, sekolah bisnis berskala internasional dengan kampus di Prancis
dan Singapura, menggunakan virtual worlds untuk mengadakan pertemuan
secara online.
4. Platform Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Banyak produk perangkat lunak yang menyediakan platform
multifungsi untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial diantara kelompok-
kelompok karyawan yang bekerja diberbagai lokasi berbeda.
5. Virtual Meeting Systems
Guna menekan biaya perjalanan, banyak perusahaan besar maupun
kecil, mengadopsi teknologi videoconferencing dan web conferencing.
Perangkat-perangkat tersebut digunakan untuk sistem pertemuan virtual dan
untuk kegiatan-kegiatan pembahasan produk, pelatihan, sesi strategis, bahkan
penyampaian aspirasi.
6. Google Apps/Google Sites dan Cloud Collaboration Services
Google sites memungkinkan pengguna menciptakan situs web untuk
kelompok secara online yang dapat diedit secara cepat. Google sites adalah
salah satu bagian dari rangkaian perangkat Google Apps yang lebih besar.
Pengguna Google Sites dapat merancang dan mengunjungi situs web dalam
hitungan menit, tanpa dibutuhkankemampuan teknis yang mendalam.
7. Microsoft Share Point
Microsoft Share Point merupakan platform kolaborasi dan pengelolaan
data berisi browser yang digabungkan dengan fitur mesin pencari yang di-
instal pada server perusahaan. SharePoint memiliki tampilan berbasis web dan
terintegrasi erat dengan perangkat yang digunakan sehari-hari seperti produk
Microsoft Office.
8. Lotus Notes
Lotus Notes merupakan contoh awal dari groupware (perangkat untuk
membentuk dan berkomunikasi didalam sebuah grup). Sistem aplikasi
kolaborasi dengan kemampuan mensharing kalender, penulisan dan
pengeditan dokumen secara bersama, berbagi akses database serta

15
pertemuansecara elektronis, dimana setiap partisipandapat saling melihat dan
menampilkan informasi dan kegiatan yang dilakukan satu sama lain.
Dengan begitu banyaknya perangkat dan layanan yang tersedia bagi
kolaborasi dan bisnis jejaring sosial, salah satu kerangka kerja yang sangat
membantu kita dalam mengulas tentang perangkat kolaborasi adalah matriks
kolaborasi ruang/waktu (time/ space collaboration matrix) yang
dikembangkan oleh sekelompok mahasiswa pada awal tahun 1990. Matriks
kolaborasi ruang/waktu berfokus pada dua dimensi permasalahan dalam
kolaborasi: ruang dan waktu. Sebagai contoh, Anda ingin berkolaborasi
dengan seseorang pada zona waktu yang berbeda dan Anda tidak dapat
bertemu dalam waktu yang sama. Waktu jelas merupakan sebuah hambatan
dalam melakukan kolaborasi secara global. Tempat (lokasi) juga menghalangi
kolaborasi secara global, bahkan bagi perusahaan berskala nasional maupun
regional.
.
2.4 FUNGSI SISTEM INFORMASI DI DALAM BISNIS
Hampir di setiap perusahaan bahkan yang terkecil sekalipun, departemen sistem
informasi (information systems department) adalah kelompok resmi dalam struktur organisasi
yang bertanggung jawab dalam memberikan jasa/pelayanan di sektor teknologi informasi.
Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara perangkat keras, perangkat
lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup keseluruhan infrastruktur Tİ yang
dimiliki perusahaan.
2.4.1 Departemen Sistem Informasi
Departemen sistem informasi terdiri atas para spesialis seperti, pemrogram,
analis sistem, pemimpin proyek, dan manajer sistem informasi. Pemrogram
(programmers) adalah spesialis yang dilatih mengenai hal-hal teknis secara mendalam,
yang menulis rangkaian perintah dalam suatu program untuk kompüter. Analis sistem
(systems analysts) melambangkan hubungân utama antara kelompok sistem informasi
dengan seluruh kelompok lainnya dalam perusahaan. Pekerjaan analisis sistem adalah
menerjemahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan dan persyaratanpersyaratan
yang diperlukan menjadi persyaratan informasi dan sistem. Manajer sistem informasi

16
(information systems managers) adalah pemimpin dari tim pemrogram dan analis,
manajer proyek, manajer fasilitas, manajer telekomunikasi ataupun spesialis database.
Mereka juga adalah manajer untuk kegiatan-kegiatan operasional yang berkaitan dengan
kompüter berikut staf data entry (bagian input data). Juga manajer bagi spesialis
eksternal seperti vendor dan produsen perangkat keras, perusahaan perangkat lunak, dan
konsultan yang kerap terlibat dalam kegiatan operasional sehari-hari dan perencanaan
jangka panjang sistem informasi.
Direktur keamanan sistem informasi (chief security offıcer—CSO) bertanggung
jawab terhadap keamanan sistem informasi perusahaan dan bertanggung jawab
memperkuat kebijakan keamanan informasi perusahaan. (Kadang jabatan ini disebut
chiefinformationsecurityoffcer—CISO, di mgna keamanan sistem informasi bukanlah
kcamanan secara fisik alias petugas keamanan). CSO bertanggung jawab dalam
memberikan pendidikan dan pelatihan kepada pengguna dan spesialis sistem informasi
tentang keamanan, menjaga kewaspadaan manajemen tentang ancaman keamanan dan
gangguan, serta merawat perangkat dan kebijakan yang dipilih untuk
mengimplementasikan keamanan.
Keamanan sistem informasi dan kebutuhan pengamanan data pribadi menjadi
sangat penting, oleh şebab itu, perusahaan yang mengumpulkan data pribadi dalam
jumlah beşar menyediakan IowonganbağchiefprivacyOfficer (CPO). CPO bertanggung
jawab dalam memastikan perusahaan memenuhi prosedur hükum mengenai data pribadi
yang telah ditetapkan.
Chief knowledge Officer (CKO), bertanggung jawab dalam program pengelolaan
pengetahuan. CKO membantu merancang program dan sistem untuk menemukan
sumber pengetahuan baru atau memperbaiki penggunaan ilmu pengetahuan yang telah
ada bagi proses manajemen dan organisasi.Pengguna akhir (endüşer) adalah perwakilan
dari departemen di luar kelompok sistem informasi di mana aplikasi yang
dikembangkan diperuntukkan bagi mereka. Para pengguna ini memainkan peran yang
terus bertambah beşar dalam perancangan dan pengembangan sistem informasi.
2.4.2 Pengorganisasian Sistem Informasi
Terdapat banyak jenis organisasi bisnis, dan terdapat banyak cara bagaimana
fungsi teknologi informasi disusun dalam perusahaan tersebut. Perusahaan yang kecil,

17
tidak akan memiliki kelompok sistem informasi yang formal. Mungkin perusahaan
tersebut hanya memiliki satu orang karyawan yang bertanggung jawab memelihara
jaringan dan menjalankan aplikasinya, atau menggunakan jasa konsultan dalam
melakukan pekerjaan ini. Perusahaan yang lebih beşar memiliki departemen sistem
informasi yang tersendiri, yang diatur melalui cara-cara yang berbeda, bergantung sifat
dan kepentingan perusahaan. Tata kelola TI (IT governance) melibatkan strategi dan
kebijakan dalam penggunaan teknologi informasi pada sebuah perusahaan. Tata kelola
TI menspesifikasikan perincian hak dan kerangka kerja untuk tujuan akuntabilitas guna
menjamin teknologi informasi yang digunakan untuk mendukung strategi dan tujuan
organisasi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kinerja perusahaan bisnis tergantung pada seberapa baik proses bisnis yang dirancang
dan dikoordinasikan, dimana proses bisnis sebuah perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan
kompetitif dalam berinovasi atau beroperasi. Dengan kecanggihan teknologi, kini sistem
informasi semakin berkembang sehingga lebih memudahkan perusahaan melakukan

18
komunikasi baik antar manajemen maupun diluar manajemen. Adanya kecanggihan tersebut
mendukung timbulnya sistem kolaborasi dan bisnis jejaring sosial. Kolaborasi ( collaboration)
adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang jelas.
Sedangkan bisnis jejaring sosial mengarah pada pelaksanaan bisnis melalui media sosial
seperti Facebook, dan Twitter, dimana tujuan bisnis jejaring sosial ini untuk memperluas
jangkauan bisnis perusahaan. Dengan adanya sistem kolaborasi dan bisnis jejaring sosial ini
berbagai manfaat dirasakan oleh perusahaan baik dari segi produktivitas, kualitas, inovasi
layanan pelanggan dan kinerja keuangan. Dengan kemajuan dan kecanggihan sistem informasi
dalam perusahaan perlu adanya direktur keamanan sistem informasi yang bertugas dan
bertanggung jawab terhadap keamanan sistem informasi perusahaan dan bertanggung jawab
memperkuat kebijakan keamanan informasi perusahaan.

3.2 Kritik dan Saran

19
DAFTAR PUSTAKA

Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon. Edisi 13. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba
Empat

20

Anda mungkin juga menyukai