Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BISNIS ELEKTRONIK ( E-BUSINESS ) DAN KERJA SAMA GLOBA

Dosen Pengampu
Risca Fitri Ayuni, SE, MM, MBA

Disusun Oleh:
Banni Falih Dipo 175020200111045
Amira Hasna Farida 175020207111033
Bimansyah Saktiaji . R . 175020207111057

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pada era saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah
pesat. Perkembangan tersebut diikuti dengan penerapannya yang semakin intensif
untuk kegiatan industri, bisnis, maupun keperluan lainnya. Sehingga masyarakat pun
dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.
Dalam persaingan dunia bisnis yang semakin tinggi, maka diperlukan sebuah
sistem kerja yang cepat, efektif dan efisien. Apalagi pada saat ini komunikasi bisnis
mulai beralih dari komunikasi langsung hingga komunikasi dengan bantuan internet.
Dan di tengah semakin majunya dunia teknologi dan semakin banyaknya kebutuhan
akan pelayanan dalam dunia bisnis untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan
melengkapi aplikasi dalam suatu organisasi maka dilahirkanlah tren e-business.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Adapun beberapa rumusan masalah yang akan dijabarkan dalam makalah ini, antara
lain:

1. Apa pengertian proses bisnis dan sistem informasi?


2. Apa saja jenis-jenis sistem informasi?
3. Bagaimana sistem-sistem untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial?
4. Apa fungsi sistem informasi di dalam bisnis ?
1.3. TUJUAN
a. Mengetahui pengertian proses bisnis dan sistem informasi
b. Mengetahui jenis jenis sistem informasi
c. Mengetahui sistem kolaborasi dan bisnis jejaringan sosial
d. Mengetahui fungsi sistem dalam bisnis
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI
Agar dapat beroperasi, bisnis harus berhubungan dengan banyak bagian yang
berbeda dari informasi mengenai pemasok, pelanggan, karyawan, tagihan dan
pembayaran, dan tentu saja produk dan jasa mereka.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk mengelola seluruh
informasinya, membuat keputusan yang lebih baik, dan meningkatkan pelaksanaan
proses bisnis mereka.
2.1.1. Proses Bisnis
Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh aliran
material, informasi, dan pengetahuan dari berbagai pihak yang terlibat dalam
proses bisnis. Proses bisnis juga mengacu pada cara yang unik dimana
organisasi mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan, serta
cara-cara yang dipilih manajemen dalam mengoordinasikan pekerjaan.
Secara garis besar kinerja sebuah perusahaan bisnis bergantung pada
seberapa baik proses bisnis dirancang dan dikoordinasikan. Proses bisnis
sebuah perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan kompetitif, jika mereka
memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau beroperasi lebih baik dari
pesaingnya. Proses bisnis juga dapat menjadi beban jika mereka didasarkan
pada cara kerja yang ketinggalan zaman/tidak sesuai kebutuhan yang
menghambat efesiensi dan respon organisasi
Setiap bisnis dapat dilihat sebagai kumpulan proses bisnis, beberapa di
antaranya merupakan bagian dari proses yang memiliki cakupan yang lebih
besar. Misalnya, menggunakan mentor/pendidikan, wiki, blog, dan video
adalah bagian dari proses manajemen pengetahuan secara keseluruhan. Banyak
proses bisnis yang terkait dengan area fungsional tertentu. Sebagai contoh,
fungsi-fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi pelanggan, dan fungsi sumber daya manusia bertanggung
jawab untuk merekrut pekerja. Pada tabel di bawah mendeskripsikan beberapa
tapikal proses bisnsi untuk masing masing
Contoh-Contoh Fungsional Proses Bisnis

AREA FUNGSIONAL PROSES-PROSES BISNIS


Manufaktur dan produksi Menyusun produk, pemeriksaan kualitas,
menyediakan kebutuhan material
Penjualan dan pemasaran Mengidentifikasi pelanggan, memperkenalkan
produk kepada konsumen, menjual produk
Keuangan dan akuntansi Membayar kreditur, menyusun laporan
keuangan, mengelola keuangan.
Sumber daya manusia Merekrut karyawan, mengevaluasi hasil
pekerjaan karyawan, melibatkan karyawan
dalam rencana yang menguntungkan
Proses penyelesaian pesanan

Awalnya Departemen Penjualan menerima pesanan


penjualan. Pesanan pertama melewati area akuntansi untuk menjamin
konsumen dapat membayar barang yang dipesan baik secara kredit atau
pembayaran langsung saat proses pengiriman. Setelah kredit pelanggan
disetujui, departemen produksi menarik produk dari persediaan atau
meghasilkan produk. Kemudian produk tersebut dikirimkan( dan ini mungkin
memerlukan kerjasama dengan prusahaan logistic, seperti UPS atau FedEx).
Tagihan atau faktur dikeluarkan oleh departemen akuntansi. Departemen
penjualan menerima informasi pengiriman dan bersiap untuk melayani
pelanggan dengan menjawab panggilan telepon atau mengisi klaim garansi.

2.1.2. Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis


Sistem informasi mengotomatisasikan banyak langkah dalam proses
bisnis yanga sebelumnya dilakukan secara manual, seperti memeriksa kredit,
atau mencetak tagihan, dan mengirim pesanan. Namun sekarang teknologi
informasi dapat melakukan lebih banyak lagi. Teknologi baru dapat betul-
betul mengubah arus informasi, sehingga memungkinkan lebih banyak orang
untuk mengakses dan berbagi informasi, mengubah prosedur yang seharusnya
dikerjakan secara berurutan menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta
menghilangkan hambatan-hambatan dalam pengambilan keputusan. Teknologi
informasi yang baru, sering kali mengubah cara organisasi bisnis yang baru
secara menyeluruh. Mengunduh berbagai macam e-book dari amazon,
membeli computer secara online di Bes Buy, dan mengunduh musik dari
iTunes adalah proses bisnis yang sangat baru berdasarkan model bisnis baru,
yang tak dapat dibayangkan tanpa teknologi informasi saat ini.
2.2. JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI
Muncul karena adanya perbedaan kepentingan, spesialisasi dan tingkatan
dalam sebuah organisasi, maka muncullah berbagai macam sistem yang berbeda-
beda. Tidak ada satu system yang mampu menjawab semua kebutuhan tersebut
sekaligus.
Pada umumnya perusahaan juga memiliki system yang berbeda guna
mendukung kebutuhan pengambilan keputusan dari masing-masing kelompok
manajemen utama seperti,
2.2.1. Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen Yang Berbeda
Sebuah perusahaan bisnis memiliki sistem untuk mendukung
kelompok-kelompok yang berbeda atau tingkatan manajemen. Sistem ini
meliputi sistem pemrosesan transaksi manajemen, sistem ini meliputi sistem
pemrosesan transaksi dan sistem untuk intelijen bisnis
Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system-TPS)
adalah sistem kumputerisasi yang mengoperasikan dan mencatat transaksi
rutin harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis, seperti entri pesanan
penjualan, pengajian, karyawan yang mencatat, dan mengirim.
Tujuan utama dari sistem pada tingkat ini adalah untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan rutin dan untuk memantau arus transaksi seluruh
perusahaan. Berapa banyak barang lokasi penyimpanan barang? Untuk
menjawab pertanyaan semacam ini, umumnya informasi harus tersedia dengan
mudah, terkini, dan akurat.
Sistem untuk Intelijen Bisnis
Intilijen bisnis (business intelligence) adalah istilah terkini mengenail
data dan perangkat lunak untuk mengorganisasi, menganalisis, dan
menyediakan akses kepada data untuk menbantu manajer dan pengguna lain
dalam sesuatu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih berdasarkan
informasi. Intelijen bisnis menunjukan segala hal yang dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan pada setiap tingkat manajemen.
Beberapa jenis sistem intelijen bisnis mendukung lebih banyak
pengambilan keputusan tanpa pengulangan (non-routine). Sistem pendukung
keputusan (decision support system-DSS) berfokus pada masalah-masalah
yang unik dan dan cepat berubah, yang prosedur dalam mencapai atau
menghasilkan suatu solusi belum ditentukan sebelumnya secara
keseluruhannya. Sistem pendukung eksekutif (executive support system-ESS)
membantu manajemen senior dalam mewujudkan keputusan-keputusan yang
telah dibuat. Sistem tersebut ditujukan untuk mendukung pengambilan
keputusan tanpa routine yang membutuhkan pertimbangan, evaluasi, dan
wawasan karena tidak ada prosedur terprogram yang telah ditetapkan
sebelumnya untuk menciptakan solusi. ESS menyajikan grafik dan data dari
banyak sumber melalui batasan yang mudah digunakan oleh manajer senior
ESS dirancang untuk menggabungkan data kejadian-kejadian dari luar
perusahaan, seperti perubahan peraturan pajak ataupun kondisi pesaing, serta
merangkum informasi dari lingkungan dalam perusahaan melalui SIM dan
DSS. Sistem tersebut menyaring, meringkas, dan memantau data-data penting,
seperti menampilkan data terpenting bagi manajer senior. Menariknya, sistem
ini telah dilengkapi kemampuan analisis dari intelijen bisnis untuk
menganalisis tren, perkiraan/ramalan, serta pencarian data secara lebih
terperinciSebuah perusahaan digital dapat menjelaskan berbagi sudut pandang.
Sebuah perusahaan digital dapat diartikan suatu oraganisasi yang menjalakan
hampir semua kegiatan bisnisnya, seperti berhubungan dengan pemasok, dan
karyawan secara digital. Proses bisnis Inti di selesaikan melalui jaringan
digital yang saling terhubung dalam perusahaan atau menghubungkan
perusahaan-perusahaan terafiliasi lewat jaringan digital . Proses bisnis
mengacu pada serangkaian kegiatan logis terorganisasi dan terkoordinasi yang
di kembangkan secara logis dari waktu ke waktu untuk menghasilkan hasil
bisnis yang spesifik dan cara yang unik di mana kegiatan ini diatur dan
dikoordinasikan. Perusahaan digital menawarkan kesempatan yang luar biasa
bagi organisasi global yang lebih fleksibel dan manajemen.
2.2.2. Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung
 Aplikasi Perusahaan
Menjalankan secara bersama-sama berbagai macam sistem yang
berbeda-beda telah menjadi tantangan utama bagi suatu perusahan.
Umumnya,perusahaan menggunakan dua cara, yaitu membiarkan sistem
tumbuh secara alami dalam perusahan atau menggunakan jasa perusahan
yang lebih kecil.Ada beberapa solusi untuk masalah ini. Salah satu
solusinya adalah dengan mengimplementasikan aplikasi perusahaan
(enterprise application), yang menjangkau seluruh area fungsional,
berfokus pada pelaksanaan proses bisnis yang terjadi di seluruh
perusahaan, dan menjangkau seluruh tingkat manajemen. Aplikasi
perusahaan membantu perusahaan membantu perusahaan lebih fleksibel
dan produktif dengan cara mengoordinasikan proses-proses bisnis menjadi
lebih singkat, serta mengintegrasikan kelompok-kelompok proses guna
menciptakan pengelolaan sumber daya serta layanan pelanggan yang
efisien. Terdapat empat kategori utama aplikasi perusahaaan: sistem
perusahaan,sistem pengelolahan, rantai pasokan, sistem pengelolaan
hubungan pelanggan, serta sistem manajemen pengetahuan.
Sistem perusahan, sistem perusahaan yang digunakan oleh
perusahaan sering disebut sebagai perencaanaan sumber daya perusahaan
(enterpriseresource planning-ERP), untuk mengintegrasikan proses bisnis
pada area manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan
dan pemasaran,serta sumber daya manusia ke dalam sebuah sistem
perangkat lunak tunggal.Informasi yang sebelumnya terpecah-pecah
berdasarkan beberapa sistem, disimpan kedalam bentuk data tunggal
komprehensif (dapat dipahami oleh semua sistem) pada sebuah lokasi
penampuangan data, yang dapat digunakan oleh banyak bisnis yang
berbeda-beda.
Sistem manajemen rantai pasokan. Perusahaan menggunakan sistem
manajemen rantai pasokan untuk mengelola hubunganya dengan
pemasok. Sistem ini membantu pemasok,perusahaan pembeli, distributor,
dan perusahaan logistik berbagi informasi tentang pesanan, produksi,
tingkat persedian, serta pengiriman produk dan jasa, sehingga mereka
dapat memanfaatkan sumber daya, memproduksi,mengirimkan barang dan
jasa secara efisien. Sementara itu, tujuannya adalah untuk menghasilkan
produk menggunakan sumber daya yang dimiliki dalam jumlah yang
tepat, sesuai dengan jumlah konsumsi pelanggan dengan biaya serendah
mungkin dan waktu secepat mungkin. Sistem ini meningkatkan
keuntungan perusahaan dengan cara menurunkan biaya pembuatan dan
permidahan produk, serta memungkinkan para manejer menbuat
keputusan yang lebih baik terkait pengorganisasian, pengalokasian sumber
daya,produksi, serta pendistribusikan. Sistem manajemen rantai pasokan
adalah salah satu sistem antar-organisasi (interorganizational system)
karena sistem ini mengotomatisasi alur informasi antar-organisasi yang
berbeda.
Sistem manajemen hubungan pelanggan. Perusahaan
menggunakan sistem manajemen hubungan pelanggan (custometer
relantionship management system-CRM) untuk mengelola hubungan
mereka dengan pelanggan. CRM menyediakan informasi guna
mengoordinasikan seluruh proses bisnis yang berhubungan dengan
pelanggan di bidang penjualan,pemasaran, serta pelayanan untuk
mengoptimalisasikan pendapatan, kepuasanpelanggan, serta mempertahan
pelanggan. Informasi yang disediakan oleh CRM membantu perusahaan
dalam mengidentifikasi, menarik minat, dan mempertahankan konsumen
yang paling memberikan keuntungan, menyediakan pelayanan yang lebih
baik kepada pelanggan yang sudah ada, serta meningkatkan penjualan.
Sistem manajemen pengetahuan. Beberapa perusahaan memiliki
kinerja yang lebih baik daripada perusahaan lainnya. Hal tersebut
disebabkan mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam
menciptakan, memproduksi,serta mengirimkan barang dan jasa.
Pengetahuan yang dimiliki perusahan ini bersifat unik/khas, sulit
ditiru, serta dapat berpengaruh sebagai keunggulan strategis jangka
panjang. Sistem manajemen pengetahuan (knowledge management
system-KMS) memungkinkan perusahaan menerima danmengaplikasikan
pengetahuan dan keahlian secara lebih baik. Sistem ini mengumpulkan
seluruh pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan
perusahaan, serta menbuat pengetahuan dan pengalaman tersebut tersedia
dimanapun dan kapanpun pada saat dibutuhkan untuk meningkatkan
kinerja proses bisnis dan peningkatan kualitas pengambilan keputusan
oleh pihak manajemen. Mereka juga menghubungkan perusahaan ke
sumber manajemen pengetahuan.
 Intranet dan Ekstranet
Intranet dan ekstranet disebut sebagai perangkat altenatif untuk
meningkatkan integrasi dan kelancaran arus informasi antar
perusahaan, dengan pelanggannya beserta pemasoknya. Secara sederhana
intranet adalah situs web internal perusahaan yang hanya dapat di akses
oleh karyawannya saja. Istilah“intranet” mengacu pada jaringan
internal, yang berbeda dengan internet yang merupakan jaringan umum
yang menghubungkan tiap organisasi beserta jaringan eksternal
lainnya. Intranet menggunakan teknologi dan teknik yang sama dengan
internet, dan intranet sering kali nerupakan wilayah akses pribadi/khusus
kalangan karyawan saja pada situs web perusahaan yang lebih
besar. Demikian juga ekstranet adalah situs web perusahaan yang dapat di
akses oleh vendor dan pemasok yang memiliki wewenang dan biasanya
digunakan untuk mengoordinasikan pengiriman persedian ke fasilitas
produksi perusahaan tersebut.
2.2.3. E-Business, E-Commerce, dan E-Government
Bisnis elektronik (electronic business atau e-business), mengacu
pada penggunaan teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses-
proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-business meliputi aktifitas
pengelolaan internal dalam suatu perusahaan serta kegiatan koordinasi
dengan pemasok dan rekan bisnis lainnya. E-business juga meliputi
perdagangan elektronik (elecktronik commerce atau e-commerce).
E-commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan
dengan kegiatan jual-beli barang/jasa melalui internet. E-commerce juga
meliputi aktivitas yang mendukung transaksi tersebut, seperti
periklanan, pemasaran, dukungan konsumen, keamanan, pengiriman, dan
pembayaran. E-government mengacu pada penggunaan teknologi aplikasi
jaringan dan internet untuk memungkinkan pemerintah berhubungan
dengan masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan instansi
pemerintah terkait lainnya secara digital.
Sebagai tambahan,untuk meningkatkan kualitas pengiriman
jasa pemerintahan, e-government meningkatkan efesiensi kegiatan
operasional pemerintah dan memperkuat peran serta masyarakat dengan
cara memberikan akses informasi secara lebih mudah dan kemampuan
saling berhubungan antar masyarakat lewat jaringan elektronis. Sebagai
contoh, penduduk di suatu negara bagian dapat memperbarui surat izin
mengemudi (SIM) mereka atau mengajukan tunjangan pengangguran
secara online. Dan internet telah menjandi perangkat yang sangat berguna
untuk menyuarakan kepentingan kelompok bagi tujuan politik, serta
pengumpulan dana
2.3. SISTEM UNTUK KOLABORASI DAN BISNIS JEJARING SOSIAL
2.3.1. Pengertian kolaborasi
Kolaborasi (collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain
untuk mencapai tujuan bersama yang jelas. Kolaborasi berfokus pada
penyelesaian tugas ataupun misi, dan biasanya digunakan pada organisasi
bisnis, atau organisasi lainnyan, atau antara satu bisnis dengan bisnis lainnya.
Kaloborasi dapat berlangsung singkat selama beberapa menit atau dalam
jangka waktu yang lebih lama, tergantung dari pekerjaan dan hubungan dia
antara partisipan. Kaloborasi dapat bersifat satu orang dengan satu orang atau
banyak orang dengan banyak orang. Karyawan dapat berkolaborasi dalam
kelompok-kelompok informal yang bukan merupakan bagian resmi dari suatu
struktur organisasi perusahaan, atau mererka dapat di bentuk menjadi
kelompok-kelompok resmi. Tim (team) memiliki sebuah misi khusus yang
diberikan oleh seseorang dalam suatu organisasi bisnis.
Saat ini, kolaborasi dan kerja sama tim menjadi lebih penting dibandingkan
sebelumnya karena berbagai alasan.
 Mengubah sifat pekerjaan.
 Pertumbuhan bidang pekerjaan profesional.
 Mengubah struktur organisasi perusahaan.
 Mengubah ruang lingkup perusahaan.
 Menitikberatkan pada inovasi.
 Mengubah budaya kerja dan bisnis
2.3.2. Pengertian bisnis jejaringsosial
Saat ini, banyak perusahaan meningkatkan kolaborasi dengan
memanfaatkan bisnis jejaring sosial (social business) menggunakan platform
jejaring sosial, yang meliputi Facebook, Twitter, dan perangkat sosial yang
terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan dengan karyawan, pelanggan,
serta pemasok mereka. Perangkat ini memungkinkan pekerja untuk membuat
profil, membentuk kelompok, dan mengikuti perkembangan status anggota
lainnya. Tujuan dari bisnis jejaring sosial adalah untuk memperdalam interaksi
dengan kelompok-kelompok dari dalam dan luar perusahaan guna
memperlancar dan memperbaiki pendistribusian informasi, inovasi, dan
pengambila keputusan. Kunci utama dalam bisnis jejaring sosial adalah
“percakapan”.
2.3.3. Manfaat bisnis dari kolaborasi dan bisnis jejaring sosial
Survey terkini mengenai para pengelola bisnis dan sistem informasi
secara global menemukan bahwa investasi dibidang teknologi kolaborasi
mendatangkan peningkatan kinerja ornganisasi yang memberikan tingkat
pengembalian empat kalilipat dari nilai investasi yang dikeluarkan dengan
manfaat terbesar dirasakan oleh penjual" pemasar" serta fungsi penelitian dan
pengembangan

Manfaat Dasar Pemikiran


Produktivitas Apabila orang-orang berinteraksi dan bekerja sama
secara bersama-sama, mereka mampu mendapat
pengetahuan yang mendalam dan menyelesaikan
masalah lebih cepat, ketimbang orang-orang dengan
jumlah yang sama, bekerja secara sendiri-sendiri. Jumlah
kesalahan dapat diminimalisir.
Kualitas Orang-orang yang bekerja secara kolaboratif, dapat
saling mengoreksi kesalahan lebih cepat daripada
mereka yang bekerja sendiri-sendiri. Kolaboratif dan
penggunaan tekonologi sosial akan mempersingkat
waktu perancangan dan produksi.
Inovasi Orang yang bekerja secara bersama-sama dapat
mendatangkan ide yang inovatif tentang produk,
layanan, serta administrasi, ketimbang mereka yang
bekerja secara terisolasi (sendiri-sendiri).
Custumer service Orang yang bekerja bersama-sama menggunakan
perangkat perangkat kolaborasi dan jejaring sosial dapat
menyelesaikan masalah dan keluhan pelanggan lebih
cepat dan efektif daripada mereka yang bekerja secara
terisolasi
Kinerja keuangan Sebagai hasil dari semua hal yang disebutkan
sebelumnya, perusahaan yang kolaboratif, memiliki
penjualan, pertumbuhan penjualan, dan kinerja keuangan
yang lebih unggul
2.3.4. Membangun budaya dan Proses bisnis yang kolaboratif
Dalam perusahaan bisnis kolaborasi tidak dapat terjadi secara
spontan terutama jika tidak ada budaya dan proses bisnis yang mendukung.
Membangun budaya yangdimaksud adalah apabila organisasi itu bersifat
memerintah dan mengendalikan memerlukan karyawan tingkat rendah untuk
menjalankan perintah tanpa banyak pertanyaan" tanpa tanggung jawab
meningkatkan kinerja proses" ataupun imbalan atashasil yang dicapai tim
kerja. jika kelompok kerja anda membutuhkan pertolongan darikelompok
kerja yang lain hal tersebut harus dengan sepengetahuan atasan. !aricontoh
diatas dapat membentuk sebuah budaya
2.3.5. Perangkat dan tekologi untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial
 Surel dan pesan instan
Menjadi perangkat utama dalam berkomunikasi dan berkolaborasi
untuk menghubungkan pekerjaan. Perangkat lunak yang mereka rancang
beroperasi pada computer, telepon seluler dan perangkat genggam
nirkabel lainnya, dan dilengkapi fitur untuk saling berbagi file disamping
mengirim pesan.
 Wiki
Adalah jenis situs web yang memudahkan pengguna yang tidak
memiliki pengetahuan dalam bahasa pemrograman dan pengembangan
web untuk berkontribusi dan mengubah isi, tulisan, dan gambar. Wiki
yang paling terkenal adalah Wikipedia, proyek referensi terbesar didunia
yang diedit secara kolaboratif.
Wiki adalah perangkat yang sangat berguna bagi perusahaan adalam
menyimpan dan saling berbagi pengetahuan dan wawasan
 Virtual worlds
Seperti second life adalah lingkungan 3D yang dihuni oelh
penduduk atau warga yang telah menciptakan karakter grafis sebagai
perwakilan diri mereka yang dikenal sebagai avatar
 Platform kolaborasi dan bisnis jejaring social
Platform yang paling banyak digunakan adalah konferensi audio
berbasis internet (internet base audio conferencing) dan system video
konferensi ( bertatap muka lewat video secara online), layanan perangkat
lunak online contohnya, Virtual meeting system dan Google apps, System
system kolaborasi untuk perusahaan contohnya Microsoft Sharepoint dan
lotus notes serta perangkat jejaring social untuk perusahaan contohnya
Microsoft Yammer, Jive dll.
2.4. FUNGSI SISTEM INFORMASI DI DALAM BISNIS
Hampir di setiap perusahaan bahkan yang terkecil sekalipun, departemen sistem
informasi (information system managers) adalah kelompok resmi dalam struktur
organisasi yang bertanggung jawab dalam memberikan jasa/peleyanan di sektor
teknologi informasi. Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara
perangkat keras, perangkat lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup
keseluruhan infrastruktur TI yang dimilik perusahaan.
2.4.1. Departemen sistem informasi
adalah kelompok resmi dalam struktur organisasi yang bertanggung
jawab dalam memeberikan jasa atau pelayanan disektor teknologi informasi.
Departemen system informasi bertanggung jawab memelihara perangkat
keras, perangkat lunak, penyimpanan data dan jaringan yang mencangkup
keseluruhan infrastruktur TI yang dimiliki perusahaan. Departemen system
informasi terdiri atas para spesalis seperti pemrogram, analis sistem,
pemimpin prosek dan manajer sistem informasi. Dibanyak perusahaan
Departemen sistem informasi dipimpin oleh direktur informasi atau Chief
Information Officer adalah manajer senior yang mengawasi penggunaan
teknologi informasi diperusahaan. Saat ini CIO diharapkanmemiliki latar
belakang dibindang bisnis yang kuat, serta keahlian dibidang sistem informasi
dan memainkan peran sebagai pemimpin dalam mengintegrasikan teknologi
kedalam strategi bisnis perusahaan. Perusahaan besar juga memiliki posisi
untuk direktur keamanan sistem informasi, chief knowledge officer, dan chief
privacy officer yang semua berhubungan erat dengan CIO
2.4.2. Pengorganisasian fungsi sistem informasi
Pernyataan mengenai bagaimana seharusnya departemen system
informasi disusun, merupakan bagian dari masalah yang lebih besar mengenai
tata kelola TI. Tata kelola TI (IT- Governance) melibatkan strategi dan
kebijakan dalam penggunaan teknologi informasi pada sebuah perusahaan.
Tata kelola TI menspesifikasikan perincian hak dan kerangka kerja untuk
tujuan akuntabilitas guna menjamin teknologi informasi yang digunakan untuk
mendukung strategi dan tujuan organisasi.
2.5. STUDI KASUS
KFC
KFC merupakan contoh restoran fastfood pertama yang memanfaatkan
perkembangan Teknologi komputer yang menjadi dasar penerapan aplikasi nyata
penggunaan media komunikasi dan pengolahan data perusahaan. Perusahaan ini terus
mengembangkan sistem informasinya untuk menunjang bisnisnya agar lebih efektif dan
berdaya saing tinggi. KFC menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk
mengembangkan sistem order yang berbasis internet, melengkapi sistem order via
telepon. Bahkan merambah ke sistem jejaring sosial seperti facebook dan twitter untuk
membangun komunitas melalui situs tersebut serta berbagai penawaran promo via
email dan internet. Hal ini terbukti meningkatkan keuntungan perusahaan.
PT Fastfood Indonesia merupakan pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia
yang didirikan oleh Gelael Group pada tahung 1978. Pertumbuhan perusahaan yang
cepat membuat manajemen memutuskan bergabung dengan Salim Group sebagai
pemegang saham utama pada tahun 1990. Pada tahun 1993 perusahaan terdaftar
sebagai emiten di bursa efek jakarta sebagai langkah memperbesar pasar KFC.
Keberhasilan perseroan menjadikan KFC pemimpin pasar restoran cepat saji. Perseroan
senantiasa memonitor posisi pasar dan kualitas KFC dari berbagai bidang. Evaluasi
salah satunya dilakukan berdasarkan review dari konsumen untuk meningkatkan
kualitas produk, layanan dan fasilitas melalui Brand Image Tracking Study (BITS) dan
Champs Management System (CMS).KFC berada dibawah naungan perusahaan yang
sama, yaitu YUM! Brands inc, yang merupakan perusahaan publik di Amerika serikat
yang juga pemilik warlaba Taco Bell, Pizza Hut, A&W, dan Long Jhonn silvers.
Salah satu fitur yang KFC sediakan kepada konsumen yaitu delivery online
menggunakan software berbasis android.Dengan software ini konsumen dapat langsung
memesan menu makanan yang diinginkan dalam Smartphone tanpa harus datang ke
outlet kfc.

Sumber :
http://liemchristian29.blogspot.com/2017/10/studi-kasus-crm-pada-perusahaan-kfc.html
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dua hal yang penting dari E-business adalah yang pertama, teknologi informasi
atau sering disebut Internet, yang memungkinkan kita untuk melakukan transaksi
bisnis secara elektronik. Yang kedua adalah orang, dimana pekerjaan yang ada
sekarang penuh dengan orang-orang yang lebih akrab dengan kemajuan teknologi
dibandingkan dengan dua pulih tahun yang lalu.
Perdagangan Elektronik (E-Bisnis) adalah penggunaan sistematik teknologi
maju jaringan dan komunikasi untuk memperbaikai cara perusahaan berinteraksi
dengan para pelanggan dan para pemasok. Saat ini, perdagangan elektronis bukan
merupakan pilihan, namun merupakan sebuah persyaratan dasar bagi perusahaan
untuk dapat eksis dan memenangkan persaingan yang semakin tajam diantara
perusahaan baik dalam skala local, nasional, regional maupun internasional.

Anda mungkin juga menyukai