Anda di halaman 1dari 9

RMK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

E-Business Global: Bagaimana Bisnis Menggunakan Sistem Informasi

Diajukan oleh :

NI MADE INTAN CAHAYA INDAH D.P (1607522034)

I KADEK ARTA WIJAYA SANTOSA (1607522035)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2018
BAB II

E-Business Global: Bagaimana Bisnis Menggunakan Sistem Informasi

2.1 Proses Bisnis dan Sistem Informasi

Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu
produk atau jasa dengan didukung oleh aliran material, informasi, dan pengetahuan dari
berbagai pihak yang terlibat dalam proses bisnis, serta mengacu pada cara yang unik dimana
organisasi mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan, cara – cara yang
dipilih manajemen dalam mengoordinasikan pekerjaan dan dapat menjadi sumber kekuatan
kompetitif.

Sebagai contoh, proses bisnis yang memiliki cakupan yang lebih besar yaitu:
menggunakan mentor / pendidik, wiki, blog, dan video merupakan proses mnajemen
pengetahuan secara keseluruhan. Proses bisnis yang terkait area fungsional tertentu
misalnya,

Area Fungsional Proses-Proses Bisnis


Manufaktur dan produksi Menyusun produk, pemeriksaan kualitas dan
menyediakan kebutuhan material
Penjualan dan pemasaran Mengidentifikasi pelanggan, memperkenalkan
produk mereka kepada konsumen dan
menjual produk
Keuangan dan akuntansi Membayar kreditur, menyusun laporan
keuangan, mengatur keuangan
Sumber daya manusia Merekut karyawan, mengevaluasi hasil
pekerjaan karyawan dan melibatkan karyawan
dalam rencana yang menguntungkan.
 Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis.

Sekarang, teknologi baru dapat mengubah arus informasi sehingga memungkinkan lebih
banyak orang untuk dapat mengakses dan berbagi informasi, mengubah prosedur yang
seharusnya dikerjakan berurutan menjadi dapat dilakukan bersamaan dan dapat
menghilangkan hambatan dalam pengambilan keputusan serta dapat mengubah cara
organisasi bisnis dalam bekerja dan mendukung model bisnis yang baru seperti,
mengunduh e-book dari amazon, membeli computer secara online di Best Buy dan
mengunduh music dari iTunes. Dengan melakukan analisis terhadap roses bisnis, maka
akan mampu memahami cara mengubah bisnis dengan cara eningkatkan efisiensi dan
efektivitas pada proses bisnisnya.

2.2 Jenis – Jenis Sistem Informasi

 Sistem – sistem untuk kelompok manajemen yang berbeda

1. Sistem Pemrosesan Transaksi ( Transaction processing system-TPS)


System pemrosesan transaksi adalah system komputerisasi yang mengoperasikan dan
mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis, seperti entri
pesanan penjualan, pemesanan hotel, penggajian, karyawan yang mencatat dan
pengiriman. Tujuan utamanya adalah untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan rutin
dan untuk memantau arus transaksi di seluruh perusahaan.
2. Sistem untuk Intelijen Bisnis
Intelijen Bisnis merupakan istilah terkini mengenai data dan perangkat lunak untuk
mengorganisasi, menganalisis dan menyediakan akses kepada data untuk membantu
manajer dan pengguna lain dalam suatu perusahaan dalam membuat keputusan yang
lebih berdasarkan informasi. Sistem intelijen bisnis untuk manajemen tingkat
menengah membantu dengan cara memantau, mengontrol, mengambil keputusan,
dan melakukan kegiatan – kegiatan administratif. Sistem pendukung keputusan
(DSS) membantu menghasilkan solusi yang belum ditentukan sebelumnya. Sistem
pendukung eksekutif (ESS) membantu manajemen senior dalam mewujudkan
keputusan – keputusan yang telah dibuat.

 Sistem untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung


1. Aplikasi Perusahaan
Merupakan system yang menjangkau seluruh area fungsional, berfokus pada
pelaksanaan proses bisnis yang terjadi di seluruh perusahaan dan menjangkau seluruh
tingkat manajemen dan membantu perusahaan lebih fleksibel dan produktif dengan
mengoordinasikan proses – proses bisnis lebih singkat serta mengintegrasikan
kelompok – kelompok proses guna menciptakan pengelolaan sumber daya serta
layanan pelanggan yang efisien. 4 kategori utama aplikasi perusahaan yaitu system
perusahaan, system pengelolaan rantai pasokan, system pengelolaan hubungan
pelanggan dan system manajemen pengetahuan.
- Intranet dan Ekstranet
Perangkat alternative untuk meningkatkan integrasi dan kelancaran arus
informasi antar perusahaan dengan pelanggan dan pemasoknya. Intranet
adalah situs web internal perusahaan yang hanya dapat diakses oleh
karyawannya saja. Ekstranet adalah situs web perusahaan yang dapat diakses
oleh vendor dan pemasok yang memiliki wewenang dan digunakan untuk
mengoordinasikan pengiriman persediaan ke fasilitas produksi perusahaan.
2. E-Business, E-Commerce dan E-Government
Bisnis elektronik (E-Business) mengacu pada penggunaan teknologi digital dan
internet untuk menjalankan proses – proses bisnis utama dalam suatu perusahaan,
meliputi: aktivitas pengelolaan internal dalam suatu perusahaan serta kegiatan
koordinasi dengan pemasok dan rekan bisnis, dan juga E-commerce (perdagangan
elektronik). E-commerce bagian dari e-business yang berhubungan dengan kegiatan
jual-beli barang/jasa lewat internet meliputi aktivitas periklanan, pemasaran,
dukungan konsumen, keamanan, pengiriman dan pembayaran. E-government
mengacu pada penggunaan teknologi aplikasi jaingan dan internet untuk
memungkinkan pemerintah berhubungan dengan masyarakat, organisasi bisnis,
sector swasta dan instansi pemerintah secara digital.
2.3 Sistem untuk kolaborasi dan bisnis sosial

Kolaborasi adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang
jelas. Kolaborasi berfokus pada penyelesaian tugas ataupun misi, dan biasanya digunakan
pada organisasi bisnis, atau organisasi lainnya, atau antara satu bisnis dengan bisnis lainnya.
Kolaborasi dapat berlangsung singkat, selama beberapa menit, atau dalam jangka waktu
yang lebih lama, bergantung dari pekerjaan dan hubungan diantara partisipan. Kolaborasi
dapat bersifat satu orang dengan satu orang atau banyak orang dengan banyak orang.
Karyawan dapat berkolaborasi dalam kelompok-kelompok informal yang bukan
merupakan bagian resmi dari suatu struktur organisasi perusahaan, atau mereka dapat
dibentuk menjadi kelompok-kelompok resmi. Tim memiliki sebuah misi khusus yang
diberikan seseorang dalam suatu organisasi bisnis. Anggota tim perlu berkolaborasi dalam
penyelesaian tugas khusus yang diberikan dan secara bersama-sama mencapai tujuan
bersama. Saat ini, kolaborasi dan kerja sama tim menjadi lebih penting dibandingkan
sebelumnya karena berbagai alasan, diantaranya:

1. Mengubah sifat pekerjaan


Sifat pekerjaan telah berubah dari perusahaan pabrikan dan kantor tanpa komputer
dimana di mana setiap tahapan dalam proses produksi dilakukan secara terpisah
satu sama lain, dan dikoordinasikan oleh supervisor.
2. Pertumbuhan bidang pekerjaan profesional
Bidang pekerjaan yang memerlukan banyak “interaksi”, cenderung menjadi
bidang pekerjaan para professional di bidang jasa, yang membutuhkan koordinasi
dan kolaborasi secara erat.
3. Mengubah struktur organisasi perusahaan
Pada era industri, kebanyakan para manager mengorganisasikan pekerjaan
melalui model hierarki, perintah kerja turun secara hierarki, dan direspons
kembali ke atasan secara hierarki.
4. Mengubah ruang lingkup perusahaan
Pekerjaan dalam perusahaan telah berubah dari lokasi tunggal menjadi banyak
lokasi kantor dan pabrik dalam suatu wilayah, negara ataupun seluruh dunia.
5. Menitikberatkan pada inovasi
Meskipun kita cenderung menghubungkan inovasi di bidang bisnis dan ilmu
pengetahuan dengan orang-orang hebat, orang-orang hebat ini kebanyakan
bekerja sama dengan rekan-rekan kerja yang brilian.
6. Mengubah budaya kerja dan bisnis
Sebagian besar riset mengenai kolaborasi mendukung gagasan bahwa keragaman
tim, memberikan hasi yang lebih baik dan lebih cepat ketimbang bekerja sendiri-
sendiri.

Saat ini, banyak perusahaan meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan bisnis


jejaring sosial menggunakan platform jejaring sosial, yang meliputi Facebook, Twitter, dan
perangkat sosial yang terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan dengan karyawan,
pelanggan, serta pemasok guna memperbaiki sistem kolaboratif yang mereka anut.
Kolaborasi bisnis dan bisnis jejaring sosial menjadi semakin penting dalam dunia bisnis
akibat pengaruh globalisasi, desentralisasi pengambilan keputusan, serta pertumbuhan
bidang jenis pekerjaan di mana kegiatan interaksi merupakan nilai tambah yang utama.
Kolaborasi dan bisnis jejaring sosial mennjang inovasi, produktivitas, kualitas, dan
pelayanan pelanggan. Perangkat dalam menyelenggarakan kolaborasi dan bisnis jejaring
sosial diantaranya surel, layanan pesan instan, wiki, sistem virtual-meeting, virtual worlds,
cyberlocker, platform kolaborasi seperti Google Sites/Google Apps, Microsoft SharePoint,
dan Lotus Notes, serta jejaring sosial untuk perusahaan seperti Chatter, Yammer, dan IBM
Connection.
Teknologi kolaborasi dan jejaring sosial yang baru dijelaskan sebelumnya merupakan
cara untuk menghadapi masalah jarak dan waktu tersebut. Dengan menggunakan kerangka
kerja ruang/waktu akan membantu kita dalam memilih perangkat yang sesuai bagi
perusahaan. Berikut hal-hal untuk melakukan investasi pada aplikasi kolaborasi yang tepat
dengan harga terjangkau dan tingkat risiko yang dapat ditoleransi, diantaranya:

1. Tempatkan perusahaan pada matriks ruang/waktu.


2. Buatlah daftar produk yang disiapkan oleh vendor.
3. Analisis setiap produk dari segi biaya dan manfaat yang diterima perusahaan.
4. Identifikasi risiko keamanan dan kelemahan dari tiap produk.
5. Mintalah bantuan pada pengguna yang memahami untuk mengidentifikasi
masalah implementasi dan pelatihan.
6. Tentukan pilihan untuk perangkat kolaborasi dan jejaring sosial yang terdaftar,
dan undanglah vendor/penyedia aplikasi tersebut untuk melakukan presentasi.

2.4 Sistem informasi sebagai salah satu fungsi perusahaan


Departemen sistem informasi adalah kelompok resmi dalam struktur organisasi yang
bertanggung jawab dalam memberikan jasa/pelayanan di sektor teknologi informasi.
Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara perangkat keras, perangkat
lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup keseluruhan infrastruktur TI yang
dimiliki perusahaan. Departemen sistem informasi terdiri atas spesialisasi, seperti:

1. Pemrogram
Merupakan spesialis yang dilatih mengenai hal-hal teknis secara mendalam, yang
menulis rangkaian perintah dalam suatu program untuk komputer.
2. Analis sistem
Melambangkan hubungan utama antara kelompok sistem informasi dengan seluruh
kelompok lainnya dalam perusahaan.
3. Manajer sistem informasi
Merupakan pemimpin dari tim pemrogram dan analis, manajer proyek, manajer
fasilitas, manajer telekomunikasi ataupun spesialis database.

Di banyak perusahaan, departemen sistem informasi dipimpin oleh direktur informasi


yang merupakan manajer senior yang mengawasi penggunaan teknologi informasi di
perusahaan. Dewasa ini, perusahaan-perusahaan besar juga memiliki posisi untuk direktur
keamanan sistem informasi, chief knowledge officer, dan chief privacy officer, yang
semuanya berhubungan erat dengan CIO.
Direktur keamanan sistem informasi bertanggung jawab terhadap keamanan informasi
perusahaan dan bertanggung jawab memperkuat kebijakan keamanan informasi perusahaan.
Chief knowledge officer bertanggung jawab dalam program pengelolaan pengetahuan. Dan
chief privacy officer bertanggung jawab dalam memastikan perusahaan memenuhi prosedur
hukum mengenai data pribadi yang telah ditetapkan. Pengguna akhir merupakan perwakilan
dari departemen di luar kelompok sistem informasi di mana aplikasi yang dikembangkan
diperuntukkan bagi mereka.
Pertanyaan mengenai bagaimana seharusnya departemen sistem informasi disusun,
merupakan bagian dari masalah yang lebih besar mengenai tata kelola TI. Tata kelola TI
melibatkan strategi dan kebijakan dalam penggunaan teknologi informasi pada sebuah
perusahaan. Tata kelola TI menspesifikasikan perincian hak dan kerangka kerja untuk tujuan
akuntabilitas guna menjamin teknologi informasi yang digunakan untuk mendukung strategi
dan tujuan organisasi.
Daftar Pustaka

Kenneth C.Laudon; Jane P. Laudon. 2014. Management Information System, Edisi 13.

Anda mungkin juga menyukai