1.3 Tujuan
Untuk mengetahui hak dan kewajiban warga negara Indonesia khususnya
pada Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “tiap-tiap warga Negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
2.2 Pembahasan
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 “Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Bunyi ayat
pasal tersebut secara teori telah dijelaskan dalam UUD 1945, namun secara
praktik belum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan akan pasal tersebut telah
dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tingginya tingkat
pengangguran, warga negara dengan tingkat kehidupan yang kurang layak
serta banyaknya TKI diluar negeri yang sering engalami kekerasan fisik
oleh majikannya. Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai macam hal,
terutama tingkat pendidikan dan kemampuan. Hal tersebut merupakan
pemicu terbesar dari tingginya tingkat pengangguran. Tingginya angka
tingkat pengangguran menyebabkan terjadinya ketidakefisienan terhadap
kegiatan produksi yang mengakibatkan semakin jauhnya tingkat kehidupan
yang layak bagi warga negara. Disisi lain, tingkat kehidupan yang kurang
layak dapat disebabkan oleh sifat malas dari warga negara tersebut yang
tidak ingin mencoba merubah tingkat kehidupannya ke arah yang lebih baik
dari sebelumnya. Pada umumnya, warga negara demikian terfokus untuk
menunggu uluran tangan dari individu lain maupun pemerintah, tanpa
melakukan suatu usaha sebagai kewajiban untuk memenuhi hak
penghidupan yang layak. Serta tingginya angka kekerasan terhadap TKI
diluar negeri dikarenakan banyak TKI yang menggunakan jalur illegal
sehingga pemerintah tidak megetahu dan tidak dapat mengontrol warganya
yang berada diluar negeri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sesuai dengan pasal yang mengatur Hak dan kewajiban warga
Negara Indonesia yang tertuang dalam pasal 27-34 UUD 1945. Khususnya
pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” secara teori
telah dijelaskan dalam UUD 1945 namun dalam praktiknya belum dapat
dikatakan berjalan sesuai bunyi pasal tersebut dikarenakan masih
banyaknya masyarakat yang tidak memiliki lapangan pekerjaan, masih
banyak masyarakat yang mengambil hak-hak orang lain seperti melakukan
nepotisme dalam pencarian pekerjaan, belum terjaminnya keselamatan
warga Negara Indonesia yang menjadi TKI diluar negeri serta upah yang
terlalu minim yang belum bisa membuat para pekerja dapat hidup layak.
3.2 Saran
a. Pemerintah harus meninjau kembali sistem upah bagi para tenaga kerja
sehingga para pekerja dapat mencapai kehidupan yang layak.
b. Pemerintah harus membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya
agar dapat mengurangi penggangguran.
c. Pemerintah dapat memberikan pelatihan ketrampilan sebelum para
tenaga kerja bekerja di luar negeri serta menghentikan agen-agen ilegal
pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA