Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI BIAYA

METODE HARGA POKOK PESANAN

Kelompok : III

Nama Anggota Kelompok:

1. I Wayan Calvine Radhitya Adnyana (1607522083)

2. I Gusti Agus Ngurah Aryanjaya (1607522084)

3. Komang Arya Gustava Kawi Putra (1607522086)

4. Putu Talitha Amadea (1607522087)

5. Ni Putu Ayu Thresia Dewi (1607522088)

JURUSAN MANAJEMEN NON REGULER

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2017
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
ini. Makalah ini membahas tentang “Metode Harga Pokok Pesanan”.

Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Akuntansi Biaya, yang telah
membimbing kami agar dapat mengerti tentang materi apa saja yang dibahas.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pada tugas makalah kami berikutnya. Terimakasih.

Denpasar, 3 Oktober 2017

Kelompok 3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar
pesanan. Atau Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produk dengan memasukkan
seluruh komponen biaya produksi sebagai unsur harga pokok, yang meliputi biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Di
dalam metode full costing, biaya overhead pabrik yang bersifat variabel maupun tetap
dibebankan kepada produk yang dihasilkan atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada
kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead pabrik sesungguhnya. Oleh karena itu biaya
overhead pabrik tetap akan melekat pada harga pokok persediaan produk selesai yang belum
dijual, dan baru dianggap sebagai biaya (elemen harga pokok penjualan) apabila produk selesai
tersebut tidak dijual. Menurut metode full costing, karena produk yang dihasilkan ternyata
menyerap jasa FOH Tetap walaupun tidak secara langsung, maka wajar apabila biaya tadi
dimasukkan sebagai komponen pembentuk produk tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur?

2. Apa saja karakteristik metode harga pokok pesanan?

3. Apa saja manfaat informasi harga produksi per pesanan?

4. Bagaimana bentuk rekening kontrol dan rekening pembantu?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Siklus Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Manufaktur

Pada perusahaan manufaktur, Siklus kegiatannya dimulai dengan pengolahan bahan baku
dibagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi kebagian gudang. Dalam
perusahaan manufaktur ini, siklus akuntansi biaya dimulai dari pencatatan harga pokok bahan
baku yang dimasukan pada proses produksi, kemudian dilanjutkan dengan pencatatan biaya
tenaga kerja langsung (BTKL), biaya overhead pabrik (BOP) yang dikonsumsi untuk produksi,
serta diakhiri dengan penyajian harga pokok produk jadi yang diserahkan ke bagian gudang oleh
bagian produksi.

Akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur memiliki tujuan untuk menyajikan


informasi harga pokok produksi per unit produk jadi yang diserahkan kepada bagian
gudang. Siklus akuntansi biaya pada sebuah perusahaan manufaktur dipakai untuk mengikuti
proses pengolahan sebuah produk, sejak dari dimasukannya sebuah bahan baku ke dalam proses
produksi hingga dihasilkan sebuah produk jadi dari proses pembuatan produk tersebut.

Untuk memperjelas siklus akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur mari amati bagan
berikut
Dari gambar tersebut maka dapat terlihat bahwa akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur
memiliki tujuan untuk menentukan harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan.
Siklus akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur tersebut harus mengikuti proses pengolahan
produk yang dilakukan, mulai pemasukan bahan baku ke dalam proses produksi sampai menjadi
sebuah produk jadi.

2.2 Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan

Pengumpulan biaya produksi dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh karakteristik kegiatan
produksi perusahaan tersebut. Oleh karena itu sebelum dibahas metode harga pokok pesanan,
perlu diuraikan lebih dahulu karakteristik kegiatan usaha perusahaan yang produksinya
berdasarkan pesanan yang berpengaruh terhadap metode pengumpulan biaya produksi

 Karakteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan Pesanan


1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus. Jika pesanan yang satu selesai
dikerjakan, proses produksi dihentikan, dan mulai dengan pesanan berikutnya.
2. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Dengan
demikan pesanan yang satu dapat berbeda dengan pesanan yang lain.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persediaan di
gudang.

 Karakteristik metode harga pokok pesanan


Karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan tersebut diatas
berpengaruh terhadap pengumpulan biaya produksinya. Metode pengumpulan biaya produksi
dengan metode harga pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan yang produksinya
berdasarkan pesanan memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesanan dan
setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individu.

2. Biaya produksi harus golongkan berdasarkan hubungan dengan produk menjadi dua kelompok
yaitu : biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.

3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.
4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan tertentu
berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan
ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

5. Harga pokok produksi per unit pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi
jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang
dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

2.3 MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI PER PESANAN

Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga pokok produksi per
pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk :

1. Menentukan Harga Jual yang akan dibebankan kepada Pemesan


2. Mempertimbangkan Penerimaan atau Penolakan Pesanan 

3. Memantau Realisasi Biaya Produksi

4. Menghitung Laba atau Rugi setiap Pesanan

5. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Dalam Proses yang disajikan
dalam Neraca.

Untuk lebih jelasnya masing-masing Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan
sebagaimana ditampilkan diatas mulai dari no 1 hingga 5 akan dijelaskan dengan detail dalam uraian
berikut.

Penentu harga jual pesanan

Perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pada pesanan akan memproses


produksinya berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Jadi biaya produksi produk
pesanan yang satu dengan produk pesanan yang lainnya akan memiliki biaya produksi yang
berbeda, tergantung pada spesifikasi yang dikehendaki oleh pemesan.

Dengan demikian Harga Jual yang dibebankan kepada para pemesan sangat ditentukan oleh
besarnya masing-masing Biaya Produksi yang dikeluarkan dalam pembuatan produk pesanan
tersebut.
Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung Harga Jual yang akan dibebankan kepada para
pemesan adalah sebagai berikut:

Pertimbangan menerima atau menolak Pesanan


Terkadang produk yang dipesan oleh pemesan, harga jualnya sudah terbentuk dipasaran, sehingga
manajemen hanya tinggal memutuskan apakah akan menerima pesanan yang diinginkan oleh
pemesan tersebut atau menolak pesanan pemesan tersebut.

Nah untuk dapat menentukan entah itu menolak atau menerima suatu pesanan tersebut maka
manajemen membutuhkan informasi total harga pokok dari produk yang dipesan oleh pemesan
tersebut.

Informasi total harga pokok pesanan memberikan dasar perlindungan bagi manajemen agar
perusahaan tidak mengalami kerugian ketika menerima pesanan dari pemesan. Tanpa adanya
informasi tentang total harga pokok pesanan, Maka manajemen tidak memiliki jaminan apakah harga
yang diminta pemesan dapat mendatangkan laba bagi perusahaan.

Secara matematis perhitungan Total Harga Pokok Pesanan dapat dilakukan dengan formula berikut
ini:

Alat pantau Realisasi Biaya Produksi


Apabila perusahaan telah menerima sebuah pesanan dari pemesan, maka manajemen
membutuhkan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan dalam memenuhi pesanan
tersebut.

Jadi akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur yang memproduksi berdasarkan pesanan


dipakai sebagai alat untuk mengumpulkan informasi biaya produksi setiap pesanan yang diterima
untuk dapat memantau apakah proses produksi untuk memenuhi pesanan tertentu menghasilkan
total biaya produksi pesanan yang sesuai dengan perhitungan sebelumnya.

Adapun pengumpulan biaya produksi per pesanan dalam perusahaan manufaktur yang


memproduksi barang berdasarkan pesanan dilakukan dengan memakai metode harga pokok
pesanan. 

Menghitung Laba atau Rugi Bruto tiap Pesanan


Manajemen dapat mengetahui suatu pesanan tertentu menghasilkan laba bruto bagi perusahaan
atau sebaliknya untuk mengetahui apakah suatu pesanan mengakibatkan rugi bruto, maka
manajemen membutuhkan informasi biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi pesanan
tersebut.

Informasi laba atau informasi rugi bruto setiap pesanan diperlukan untuk mengetahui kontribusi
setiap pesanan dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi.

Olehkarena itu, metode harga pokok pesanan dipakai manajemen untuk mengumpulkan informasi
biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan untuk tiap pesanan guna menghasilkan informasi
laba atau informasi rugi bruto tiap pesanan.

Laba atau rugi bruto setiap pesanan dapat dihitung dengan format sebagai berikut:

Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk yang disajikan dalam neraca


Pada Neraca, yang merupakan salah satu bentuk laporan keuangan utama perusahaan manufaktur,
Manajemen wajib menyajikan harga pokok persediaan produk, baik produk jadi maupun produk yang
masih dalam proses, untuk tujuan tersebut maka manajemen perlu menyelenggarakan catatan biaya
produksi untuk tiap pesanan.

Dengan dasar catatan biaya produksi per pesanan itu, maka manajemen perusahaan manufaktur
dapat menentukan biaya produksi yang melekat pada pesanan yang telah selesai diproduksi, namun
sampai dengan tanggal neraca masih belum diserahkan kepada pemesan.

Selain itu berdasarkan catatan tersebut, manajemen dapat juga menentukan semua biaya produksi
yang telah melekat dalam pesanan yang pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan
(produk dalam proses).

Demikianlah pembahasan tentang Manfaat informasi harga pokok produksi per pesanan. Setelah
Memahami artikel ini maka selanjutnya silahkan anda pahami artikel tentang karakteristik metode
harga pokok pesanan dengan benar. Semoga anda dapat mengetahui manfaat informasi harga
pokok produksi per pesanan dalam sebuah perusahaan manufaktur usai membaca artikel ini dengan
baik.

2.4 REKENING KONTROL DAN REKENING PEMBANTU

Akuntansi biaya menggunakan banyak rekening pembantu untuk merinci biaya-boaya


produksi. Rekening-rekening pembantu (subsidiary accounts) ini dikontrol ketelitiannya dengan
menggunakan rekening control (controlling account) di dalam buku besar. Rekening control
menampung data yg bersumber dari jurnal, sedangkan rekening pembantu digunakan untuk
menampung data yang bersumber dari dokumen.

Untuk mencatat biaya, di dalam akuntansi biaya digunakan rekening control dan rekening
pembantu berikut ini:
Karena transaksi terjadinya biaya yang dicatat dalam buku besar bersumber dari jurnal, maka
dalam melaksanakan identifikasi transaksi yang terjadi, harus ditunjuk nama rekening yang harus
di debitdan di kredit dalam buku besar. Oleh karena itu penggolongan transaksi pada waktu
membuat jurnal selalu menyebut nama rekening yang bersangkutan dalam buku besar. Karena
akuntansi biaya menggunakan berebagai rekening control, maka setiap melakukan penjurnalan,
harus ditunjuk nama rekening control yang bersangkutan dalam buku besar.

Untuk mencatat biaya produksi, dalam buku besar dibentuk rekening kontrol barang dalam
proses. Rekening ini dipecah menurut unsur biaya produksi, sehingga ada 3 macam rekening
barang dalam proses yaitu:
- Barang dalam proses – Biaya Bahan Baku
- Barang dalam proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung
- Barang dalam proses – Biaya Overhead Pabrik

Jika produk diolah melalui beberapa departemen produksi, Rekening Barang dalam Proses dirinci
menurut departemen dan unsur biaya produksi, sebagai contoh :
- Barang dalam proses – Biaya Bahan Baku Departemen A
- Barang dalam proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Departemen A
- Barang dalam proses – Biaya Overhead Pabrik Departemen A

- Barang dalam proses – Biaya Bahan Baku Departemen B


- Barang dalam proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Departemen B
- Barang dalam proses – Biaya Overhead Pabrik Departemen B

2.5 KARTU HARGA POKOK PESANAN (Job Order Cost Sheet)

Kartu harga pokok merupakan catatan yang penting dalam metode harga pokok pesanan.
Kartu harga pokok ini berfungsi sebagai rekening pembantu, yang digunakan untuk
mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk. Biaya produksi untuk mengerjakan pesanan
tertentu dicatat secara rinci di dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan. Biaya
produksi dipisahkan menjadi biaya produksi langsung terhadap pesanan tertentu dan biaya
produksi tidak langsung dalam hubungannya dengan pesanan tersebut. Biaya produksi langsung
dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan secara langsung, sedangkan biaya
produksi tidak langsung dicatat dalam kartu harga pokok berdasarkan suatu tarif tertentu.

Contoh kartu harga pokok


2.6 METODE HARGA POKOK PESANAN

Setelah diuraikan karakteristik metode harga pokok pesanan, selanjutnya akan diuraikan
proses pengumpulan tiap unsur biaya produksi dengan menggunakan metode harga pokok
pesanan. Pembahasan metode harga pokok produksi akan diawali dengan

1. Uraian prosedur pencatatan biaya bahan baku

- Pembelian Bahan Baku dan Bahan Penolong

Bahan baku dan bahan penolong dibeli oleh bagian pembelian.Bahan tersebut kemudian
disimpan dalam gudang menani saatnya dipakai dalam proses produksi untuk memenuhi
pesanan tersebut.

- Pemakaian Bahan Baku dan Penolong dalam Produksi


Untuk dapat mencatat bahan baku yang digunakan dalam setiap pesanan, perusahan
menggunakan dokumen yang disebut bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.

2. Kemudian akan dilanjutkan dengan uraian pencatatan biaya tenaga kerja langsung

3. Biaya overhead pabrik

4. Pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer dari bagian produksi ke bagian
gudang.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi di bagi menjadi dua kelompok yaitu
biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Biaya produksi langsung dibebankan
pada pesanan beradasarkan biaya yang sesungguh nya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak
langsung dibebankan kepada produk berdasarkan tariff yang ditentukan di muka. Untuk mencatat
biaya produksi, baik yang langsung maupun tidak langsung, di dalam buku besar disediakan
rekening barang dalam proses. Untuk merinci biaya produksi yang di catat dalam rekening
barang dalam proses tersebut, dibentuk rekening pembantu berupa kartu harga pokok.

Anda mungkin juga menyukai