AKUNTANSI BIAYA
Oleh :
Kelompok 2
Universitas Udayana
2020
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah
memberikan kami kekuatan serta ke lancaran dalam menyelesaikan ringkasan materi kuliah
akuntansi biaya yang berjudul “Metode Harga Pokok Proses.” dapat selesai dengan waktu yang
telah kami rencanakan dan tepat pada waktunya. Sehingga tersusunlah RMK ini.
Kami sangat berharap RMK ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai metode harga pokok proses. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah kami susun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf dan apabila terdapat kesalahan kata - kata yang
kurang berkenan dalam hati dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan.
Om Santih,Santih,Santih, Om
Penulis
RINGKASAN MATERI KULIAH – MINGGU KE 4
Secara terus menerus karena
Terputus – putus, tergantung
4. Proses produksi produk ditujukan untuk mengisi
pesanan
pasar
Beraneka ragam jenis dan
Produk yang Merupakan produk standar ukuran sesuai dengan selera
5.
dihasilkan (homogen) pemesan
1. biaya produksi dikumpulkan pada setiap periode tertentu dan dicatat pada
rekening barang dalam proses
2. harga pokok produk per satuan dihitung pada setiap akhir periode tertentu
3. bila produk diolah melalui lebih dari satu departemen, maka harga pokok
produk pada departemen sebelumnya akan menambah harga produk pada
departemen berikutnya sampai menjadi produk jadi
4. laporan harga pokok produksi dipakai untuk menghitung biaya produksi
per satuan
5. Pencatatan Penggolongan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses
4. Konsep Departemenlisasi
a. Pengertian Departementalisasi
c. Tujuan Departementalisasi
Adapun tujuan utama departemenisasi biaya overhead pabrik adalah sebagai
berikut:
1. Untuk pembebanan biaya overhead pabrik dengan adil dan teliti.
2. Untuk pengendalian biaya overhead pabrik yang lebih baik.
3. Untuk pembuatan keputusan oleh manajemen.
Laporan produksi
- Informasi jumlah produk yang diolah, baik dari produk dalam proses awal,
produk yang baru dimasukkan atau diterima dari departemen sebelumnya, maupun
tambahan produk pada departemen lanjutan akibat adanya tambahan bahan kalau
ada.
- Informasi jejak produk yang diolah, meliputi produk selesai yang dimasukkan
ke gudang atau dipindahkan ke departemen lanjutan, produk yang masih dalam
proses akhir, produk hilang, produk rusak, produk cacat kalau ada.
1. Unsur-unsur harga pokok produksi
Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah biaya yang digunakan untuk membeli atau
menghasilkan bahan baku guna memproduksi produk yang akan dijual. Bahan
baku bisa diolah atau diproduksi sendiri oleh perusahaan penjual atau dibeli dari
perusahaan supplier. Bahan baku harus dijaga dari kehilangan dan kerusakan
dengan cara melakukan stock opname rutin.
Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses dep A
Harga pokok produk jadi : 30.000 x Rp 15 Rp 450.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses
Biaya bahan baku : 100 % x 5.000 x Rp 2 = Rp 10.000
Biaya tenaga kerja 20 % x 5.000 x Rp 5 = Rp5.000
Biaya overhead pabrik 20 % x 5.000 x Rp 8= Rp 8.000
Rp 23.000
Jumlah biaya produksi Departemen A bulan januari 19x1 Rp 473.000
Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses dep B
Harga pokok produk selesai yang di transfer departemen B ke
gudang
Harga pokok dari departemen A : 24.000 x Rp 15 Rp 360.000
Biaya yang ditambahkan oleh departemen B : 24.000x Rp 25 600.000
Total harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang 960.000
24.000 x Rp 40
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
Harga pokok dari departemen A : 6.000 x Rp 15 90.000
Biaya yang ditambahkan oleh departemen B:
Biaya tenaga kerja 50 % x 6.000 x Rp 10 = Rp30.000
Biaya overhead pabrik 50 % x 6.000 x Rp 15= Rp 45.000 Rp 75.000
Total harga pokok persediaan produk dalam proses departemen B 165.000
Jumlah biaya produksi kumulatif Departemen B bulan januari 19x1 Rp 1.125.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen B ke gudang
Persediaan produk jadi Rp 960.000
Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen B Rp 360.000
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen B Rp 240.000
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen B Rp 360.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai diolah
dalam department A pada akhir bulan januari 19x1
Persediaan produk dalam proses-departemen B Rp 165.000
Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen B Rp 90.000
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen B Rp 30.000
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen B Rp 45.00
DAFTAR PUSTAKA
https://anedya.blogspot.com/2018/12/makalah-akuntansi-biaya-variable.html
https://www.academia.edu/37843506/METODE_HARGA_POKOK_PROSES