Oleh :
PRODI MANAJEMEN
FALKUTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
KATA PENGANTAR..............................................................................................................3
BAB I ........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
2.1 Adanya Produk Hilang Dalam Proses.........................................................................6
2.2 Kalkulasi Biaya Rata - Rata VS Kalkulasi Biaya FIFO............................................6
2.3 Metode Harga Pokok Rata-rata (Weighted Average)..................................................7
2.4 Metode First In First Out (FIFO).................................................................................8
2.5 Contoh Soal Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Saat Terjadinya Produk Yang
Hilang Padaawal Proses.........................................................................................................9
BAB III....................................................................................................................................24
SIMPULAN............................................................................................................................24
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah kami. Yang bertemakan Metode Harga
Pokok Proses dengan metode rata-rata, dan kasus-kasus Khusus dalam perhitungan Harga
Pokok Proses.
Kami berharap agar makalah yang telah kami susun dengan kemampuan yang kami
miliki, dapat bermanfaat bagi pembacanya. Juga dapat digunakan di kemudian hari untuk
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun masih jauh dari kata sempurna,
sebab manusia bukanlah sesuatu yang sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca. Kami mengucapkan banyak terima kasih karena telah
Penyusun,
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode harga pokok proses merupakan metode pengumpulan biaya produksi yang
digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Didalam metode ini,
biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya
produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam periode
tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka
Ada beberapa hal yang menjadi karakteristik metode Harga PoKok Proses, yaitu :
2. Perhitungan HPP per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang
dikeluarkan selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan
3. Penggolongan biaya produksi langsung dan tak langsung seringkali tidak diperlukan.
4. Elemen yang digolongkan dalam BOP terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan
baku dan biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja (baik yang langsung maupun
5. Harga Pokok proses pada umumnya menggunakan metode Harga Pokok Proses-
a. Metode Harga Pokok Proses pada Perusahaan yang produknya diolah melalui 1
Departemen Produksi
4
1. Produk Hilang Awal Proses
Apabila pada awal periode terdapat persediaan awal barang dalam proses maka timbul
masalah untuk menentukan harga pokok barang jadi. Hal ini tiimbul karena persediaan
barang dalam proses tersebut telah mempunyai harga pokok yang berasal dari periode
1.2 Tujuan
Memahami perhitungan Harga Pokok Proses dengan metode rata-rata, FIFO, dan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk mencatat adanya pengaruh produk hilang selama proses produksi diadakan
Di departemen Awal : Produk yang hilang awal tidak dihitung dalam menentukan
Apabila produk hilang terjadi pada akhir proses mempunyai pengaruh terhadap
Kalkulas biaya rata - rata dan biaya FIFO masing - masing mempunyai keunggulan
tersendiri. Tidak layaklah untuk menyatakan bahwa metode yang satu lebih sederhana
atau lebih akurat daripada metode lain. Pemilihan salah satu metode itu akan tergantung
seluruhnya pada sikap manajemen mengenai prosedur penentuan biaya yang dapat
6
Perbedaan mendasar antara kedua metode terutama berkaitan dengan perlakuan
terhadap persediaan awal barang dalam proses. Dalam metode rata - rata, biaya
persediaan awal barang dalam proses ditambahkan ke biaya dari departemen sebelumnya
dan ke biaya bahan, pekerja, dan overhead pabrik yang dikeluarkan selama periode itu.
Biaya perunit akan ditentukan dengan membagi biaya - biaya ini dengan kuantitas
Dalam metode FIFO, biaya persediaan awal barang dalam proses dicantumkan
sebagai satu angka yang terpisah. Biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan unit - unit
persediaan awal ditambahkan ke biaya tadi. Jumlah kedua biaya ini kemudian ditransfer
ke departemen berikutnya. Unit yang dimulai dan diselesaikan selama periode tersebut
memiliki biaya per unit tersendiri yang lazimnya berbeda dengan biaya per unit lengkap
untuk unit - unit dalam proses. Jadi metode FIFO mengidentifikasi secara terpisah biaya -
Dalam metode ini, jumlah harga pokok produk dalam proses awal ditambahkan
dengan biaya produksi yang dikeluarkan periode sekarang dibagi dengan unit
bersangkutan
7
1. Di departemen – Pertama :
biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dengan cara
biaya yang melekat pada persediaan barang dalam proses awal ditambah
ditambah barang dalam proses akhir menurut unit ekuivalen. Harga pokok
ekuivalen.
2. Di departemen – Lanjutan :
Harga pokok tersebut terdiri dari : Harga pokok persediaan awal dan harga
bersangkutan.
8
2.4 Metode First In First Out (FIFO)
Dalam metode ini, menganggap biaya produksi periode sekarang pertama kali
digunakan untuk menyelesaikan produk yang pada awal periode masih dalam
proses, baru kemudian sisanya digunakan untuk mengolah produk yang dimasukkan
digunakan pertama kali untuk menentukan harga pokok produk yang ditransfer ke
Setiap elemen harga pokok produk dalam proses awal tidak digabungkan
Harga pokok produk dalam proses awal periode tidak perlu dipecah kembali
Besarnya harga pokok satuan setiap elemen biaya dihitung sebesar elemen biaya
yang terjadi pada periode yang bersangkutan dibagi jumlah produksi ekuivalen
9
2.5 CONTOH SOAL PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA SAAT
TERJADINYA PRODUK YANG HILANG PADAAWAL PROSES
PT. Eliona Sari memiliki dua departemen produksi untuk menghasilkan produknya
yaitu Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi kedua
departemen tersebut bulan Januari sebagai berikut :
Departemen A Departemen B
Departemen Departemen
A B
Biaya bahan baku 22.500 -
Biaya bahan penolong 26.100 16.100
Biaya tenaga kerja 35.100 22.500
Biaya overhead pabrik 46.800 24.750
Jumlah biaya produksi 130.500 63.350
10
Unit ekuivalensi
Biaya bahan baku : 700 kg + (100% x 200 kg) = 900 kg
Perhitungan harga pokok produk selesai dan produk dalam proses departemen A
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B
11
PT. ELIONA SARI
Laporan Biaya Produksi
Departemen A Bulan Januari 2015
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 1000 kg
Perhitungan biaya :
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Departemen B
700 kg @159 111.300
Harga pokok persediaan dalam proses akhir :
Biaya bahan baku 5.000
Biaya bahan penolong 5.800
Biaya tenaga kerja 3.600
Biaya overhead pabrik 4.800
19.200
12
Perhitungan penyesuaian Harga Pokok Per Unit dari Departemen A
HPP per satuan produk yang berasal dari Departemen A Rp 111.300 : 700 Rp 159
HPP per satuan produk yang berasal dari Departemen A setelah adanya produk yang
hilang dalam proses di Departemen B sebanyak 200 kg 111.300 : (700 kg – 200 kg) Rp 222,60
Penyesuaian HPP per satuan produk yang berasal dari Departemen A Rp 63,60
Perhitungan harga pokok produk selesai dan produk dalam proses Departemen B
Harga pokok produk selesai yang ditransfer Departemen B ke gudang :
400 x 362 (140+222,6) 145.040
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :
Data Produksi
Diterima dari Departemen A 700 kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 400
Produk dalam proses akhir bulan
(TP : BBP 60%, Konversi 50%) 100
Jumlah produk yang hilang 200
700 kg
Biaya kumulatif yang dibebankan Departemen B
Jumlah biaya Biaya/kg
HPP Departemen A (400 unit) 111.300 159
Penyesuaian produk yang hilang - 63,60
111.300 222,60
Biaya yang ditambahkan Departemen B
Biaya bahan penolong 16.100 35
Biaya tenaga kerja 22.500 50
Biaya overhead pabrik 13.800 55
Jumlah biaya 63.350 140
Total biaya kumulatif di Departemen B 174.650 362,60
Perhitungan biaya
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang :
400 kg @362,6 145.040
Harga pokok persediaan dalam proses akhir :
Harga pokok dari Dep. A : 100 x 222,6 22.260
Biaya yang ditambahkan Dep. B :
Biaya bahan penolong 2.100
Biaya tenaga kerja 2.500
Biaya overhead pabrik 2.750
29.610
Jumlah biaya produksi kumulatif yang dibebankan Dep 174.650
B
14
CONTOH SOAL LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI METODE FIFO (JIKA ADA
BARANG YANG RUSAK/HILANG)
PT. CAHAYA TIMUR mengolah produk melalui 2 departemen, produk yang berasal dari Dept. A
dipindahkan ke Dept. B untuk diproses menjadi produk jadi yang siap digunakan. Pada Dept. A
terjadi produk hilang awal proses dan di Dept. B terdapat produk yang rusak bersifat normal dan tidak
laku dijual.
Data produksi dan biaya dalam bulan Desember 2012 adalah sebagai berikut:
15
Laporan Harga Pokok Produk Depatermen A
16
Laporan Harga Pokok Produk Depatermen B
17
Jurnal Depatermen A
18
Jurnal Depatermen B
19
BAB III
SIMPULAN
Dari pembahsan dapat disimpulkan bahwa metode harga pokok proses merupakan metode
pengumpulan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara
massa.
Di dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu
tertentu, dan biaya produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam
periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka
Apabila pada awal periode terdapat persediaan awal barang dalam proses maka timbul masalah untuk
menentukan harga pokok barang jadi. Hal ini tiimbul karena persediaan barang dalam proses tersebut
telah mempunyai harga pokok yang berasal dari periode sebelumnya. Ada dua metode dalam
20