Anda di halaman 1dari 15

METODE HARGA POKOK PROSES DI 2 DEPATEMEN

DENGAN METODE AVERAGE

DISUSUN OLEH KOMPUTER AKUNTANSI(KA 2) :

1. ACHMAD MUCHTAROM (01)


2. ENTI DWI ISTIKASARI (10)
3. HERLINDA (13)
4. SUSI PURNAMASARI (29)

DIBIMBING OLEH:
ISTICHAROH, SE.

AKADEMI KOMUNITAS NEGERI (POLTEK)


BOJONEGORO PDD POLITEKNIK NEGEI MALANG
TAHUN 2014

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala limpahan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah mengenai “Metode Harga
Pokok Proses di 2 Departemen dengan Metode Average”. Bagi Mahasiswa materi
Metode Harga Pokok Proses di 2 Departemen dengan Metode Average sangat penting
karena merupakan salah satu materi yang dipelajari di program studi Komputer
Akuntansi. Disamping itu makalah ini sebagai pegangan Dosen pembimbing untuk
memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang dibimbing.

Makalah ini dibuat sesuai ruang lingkup materi Akuntansi Biaya dengan tetap
mengacu pada kaidah-kaidah penulisan makalah. Namun demikian tidak tertutup
kemungkinan masih adanya beberapa kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan
masukan dari semua pihak selalu diharapakan untuk perbaiakan dan
penyempurnaannya.

Kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi demi terwujudnya Makalah ini
kami ucapakan terima kasih.

Bojonegoro, 03 November 2015

Komputer Akuntansi

Akademi Komunitas Negeri Bojonegoro

ii
DAFTAR ISI

METODE HARGA POKOK AVERAGE ........................................... Error! Bookmark not defined.


KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
2.1. LATAR BELAKANG ............................................................................................................ 1
2.2. TUJUAN PENYUSUNAN ..................................................................................................... 2
2.3. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
2.1. PENGERTIAN METODE HARGA POKOK PROSES AVERAGE .................................... 3
2.1.1. CONTOH SOAL METODE HARGA POKOK AVERAGE ......................................... 6
BAB III ................................................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................................................ 11
3.1. KESIMPULAN ..................................................................................................................... 11
3.2. KRITIK DAN SARAN ......................................................................................................... 11
3.3 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………........12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

2.1. LATAR BELAKANG

Yang dimaksud dengan Metode Harga Pokok Proses (process costing


method) Adalah metode pengumpulan biaya produksi yang digunakan oleh
perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Di dalam metode ini, biaya
produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan
biaya produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi
dalam proses tertentu, selama periode tertentu, dengan jumlah satuan produk
yang dihasilakn dari proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan

Metode harga pokok rata-rata tertimbang. Berdasarkan Mulyadi


(1999:110); dalam metode ini, harga pokok persediaan produk dalam proses
awal ditambahkan kepada biaya produksi sekarang, dan jumlahnya kemudian
dibagi dengan unit ekuivalensi produk untuk mendapatkan harga pokok rata-rata
tertimbang. Harga pokok rata-rata tertimbang ini kemudian digunakan untuk
menentukan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke departemen berikutnya
atau ke gudang dengan cara mengalihkannya pada jumlah kuantitasnya.

1
2.2. TUJUAN PENYUSUNAN

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kami


mengenai Metode Harga Pokok Proses di 2 Departemen dengan Metode
Average Terutama teori Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Average
dan aplikasinya dalam perusahaan.

2.3. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

Ruang lingkup makalah ini meliputi pengertian Metode Harga Pokok Proses dan
Metode Harga Pokok Proses rata-rata tertimbang yang mana didalamnya
terdapat contoh soal metode harga pokok proses average dan cara
penyelesaiannya melalui 2 Departemen.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN METODE HARGA POKOK PROSES RATA-RATA


TERTIMBANG (AVERAGE)

Dalam metode ini, harga pokok persediaan produk dalam proses awal
ditambahkan kepada biaya produksi sekarang, dan jumlahnya kemudian dibagi
dengan unit ekuivalensi produk untuk mendapatkan harga pokok rata-rata
tertimbang. Harga pokok rata-rata tertimbang ini kemudian digunakan untuk
menentukan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke departemen berikutnya
atau ke gudang dengan cara mengalihkannya pada jumlah kuantitasnya.

Perlakuan produk dalam proses awal dengan rnetode harga pokok rata-rata
memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Setiap elemen harga pokok produk dalam proses awal digabungkan dengan
elemen biaya yang terjadi dalam periode yang bersangkutan.
 Oleh karena setiap elemen harga pokok produk dalam proses digabungkan
dengan biaya periode yang bersangkutan, harga pokok produk dalam proses
awal harus dipecah kembali ke dalam setiap elemen biaya.
 Produksi Ekuivalen = Produk Selesai + Produk Dalam Proses Akhir
(Tingkat Penyelesaian).
 Besarnya harga pokok satuan untuk setiap elemen biaya dihitung dengan
cara membagi jumlah total elemen biaya yang bersangkutan setelah
digabung dengan jumlah produksi ekuivalen dari elemen biaya yang
bersangkutan.

3
 Tidak dibedakan asal dari produk selesai dan produk dalam proses akhir
apakah dari produk dalam proses awal atau dari produk yang baru
dimasukkan proses.

Metode Harga Pokok Rata-rata (Weighted Average)

Di departemen – Pertama :

 Dihitung total biaya untuk masing-masing jenis biaya produksi, yaitu : biaya
bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dengan cara biaya yang
melekat pada persediaan barang dalam proses awal ditambah biaya-biaya
periode berjalan.
 Dihitung jumlah unit ekuivalen produksi yang dihasilkan dalam periode yang
bersangkutan : Barang jadi (yang ditransfer ke departemen berikutnya)
ditambah barang dalam proses akhir menurut unit ekuivalen. Harga pokok
rata-rata kemudian dihitung berdasarkan total biaya dibagi jumlah unit
ekuivalen.

Di departemen – Lanjutan :
 Dihitung harga pokok rata-rata yang berasal dari departemen sebelumnya.
Harga pokok tersebut terdiri dari : Harga pokok persediaan awal dan harga
pokok yang diterima pada periode yang bersangkutan.
 Dihitung harga pokok rata-rata per satuan yang ditambahkan dalam departemen
yang bersangkutan.
 Menghitung harga pokok rata-rata per satuan di departemen yang bersangkutan
dengan cara : Harga pokok rata-rata dari departemen yang bersangkutan
dengan cara : Harga pokok rata-rata dari departemen yang mendahului
ditambah harga pokok rata-rata di departemen yang bersangkutan.

Perhitungan Laporan harga pokok dengan mengunakan metode rata-rata tidak


mengalami banyak perubahan dari metode yang sudah dibahas sebelumnya.

4
Berikut hal-hal penting yang disajikan dalam perhitungan dengan metode rata-rata
tertimbang.

 Biaya Per Unit:

Biaya yang melekat pada PDP awal + Biaya yang dikeluarkan pada
periode sekarang

 Unit Produk Equivalen (UPE):

UPE sama dengan semua unit produk yang telah selesai (100% tingkat
penyelesaiannya) tanpa memperhatikan tingkat penyelesaiannya pada PDP
awal + PDP akhir sesuai dengan tingkat penyelesaiannya

UPE = Unit selesai + (% penyelesaiannya X PDP akhir)

 Biaya yang dibebankan ke Departemen

Biaya yang dibebenkan pada PDP awal + biaya yang dikeluarkan untuk
proses produksi periode yang bersangkutan

 Pertanggungjawaban biaya (perhitungan harga pokok produksi)

Harga pokok produk dihitung dengan mengalihkan unit equivalen


dengan biaya per unit equivalen

5
2.1.1 Contoh Soal:

PT Risa Rimendi memproduksi produknya melalui dua departemen produksi:


departemen 1 dan Departemen 2. Data produksi dan biaya produksi bulan januari
19x1 di kedua departemen produksi tersebut disajikan dalam gambar berikut:

PT RISA RIMENDI

Data produksi dan biaya produksi bulan Januari 19x1

Dep 1 Dep2
Data produksi
Produksi dalam proses awal:
Biaya bahan baku 100 %; BK 40 % 4.000 kg -
Biaua tenaga kerja 20 %; BOP 60% - 6.000 kg
Dimasukkan dalam proses bulan ini 40.000 kg -
Unit yang ditransfer ke departemen 2 35.000 kg -
Unit yang diterima dari departemen 1 - 35.000 kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang - 38.000 kg
Produk dalam proses akhir;
Biaya bahan baku 100 %; biaya konversi 70 % 9.000 kg -
Biaya tenaga kerja 40%; biaya overhead pabrik - 3.000kg
80%
Harga pokok produk dalam proses awal; Rp 11.150.000
Harga pokok dari departemen 1 - -
Biaya bahan baku Rp 1.800.000 1.152.000
Biaya tenaga kerja 1.200.000 4.140.000
Biaya overhead pabrik 1.920.000
Biaya produksi
Biaya bahan baku Rp 20.200.000
Biaya tenaga kerja 29.775.000 Rp 37.068.000
Biaya overhead pabrik 37.315.000 44.340.000

6
Rumus perhitungan harga pokok per unit produk departemen pertama dengan
menggunakan metode harga pokok rata-rata tertimbang

Biaya bahan baku yang + Biaya bahan baku yang


Biaya bahan = melekat pada produk dalam dikeluarkan dalam periode
baku proses sekarang
Per unit Unit ekuivalensi biaya Bahan baku

Biaya tenaga kerja yang + Biaya tenaga kerja yang


Biaya tenaga = melekat pada produk dalam dikeluarkan dalam periode
kerja proses awal sekarang
Per unit Unit ekuivalensi biaya Tenaga kerja

Biaya produk yang melekat + Biaya overhead pabrik yang


Biaya = pada produk dalam proses dikeluarkan dalam periode
overhead awal sekarang
Per unit Unit ekuivalensi biaya Overhead pabrik

Perhitungan biaya produksi per satuan departemen 1 bulan Januari 19x1

Unsur biaya Yang Yang Total Unit Biaya


produksi melekat dikeluarkan biaya ekuivalensi produksi
pada dalam per kg
produk periode
dalam sekarang
proses

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Biaya bahan 1.800.000 20.200.000 22.000.000 44.000 500
baku
Biaya tenaga 1.200.000 29.775.000 30.975.000 41.300 750
kerja
Biaya overhead 1.920.000 37.315.000 39.235.000 41.300 950
pabrik

7
Perhitungan harga pokok produk selesai dan persediaan produk dalam proses
departemen 1

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Rp


departemen 2 = 35.000 unit @ Rp 2.200 77.000.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Biaya bahan baku = 100 % x 9.000 units x Rp 500 Rp 4.500.000
Biaya tenaga kerja = 70 % x 9.000 units x Rp 750 4.725.000
Biaya overhead pabrik = 70 % x 9.000 unit x Rp 5.985.000
950 15.210.000
Jumlah biaya produksi dibebankan dalam 92.210.000
departemen 1

Metode harga pokok rata-rata tertimbang – departemen setelah departemen


pertama

Rumus perhitungan harga pokok per unit produk Departemen ke dua dengan
menggunakan Metode harga pokok rata-rata tertimbang

Harga pokok Harga pokok produk dalam Harga pokok produk yang
produk per unit proses awal yang berasal ditransfer dari departemen
yang dibawa dari = dari departemen + sebelumnya dalam periode
sebelulmnya sekarang
Departemen Produk dalam proses awal + Produk yang ditransfer dari
sebelumnya departemen sebelumnya dalam
(1) periode sekarang

Biaya bahan baku yang + Biaya bahan baku yang


Biaya bahan baku = melekat pada produk dalam dikeluarkan dalam periode
proses awal sekarang

8
Per unit Unit ekuivalensi biaya Bahan baku
(2)
Biaya tenaga kerja yang + Biaya tenaga kerja yang
Biaya tenaga = melekat pada produk dalam dikeluarkan dalam periode
kerja proses awal sekarang
Per unit Unit ekuivalensi biaya Tenaga kerja
(3)
Biaya produk yang l elekat + Biaya overhead pabrik yang
Biaya overhead = pada produk dalam proses dikeluarkan dalam periode
awal sekarang
Per unit Unit ekuivalensi biaya Overhead pabrik
(4)
Total harga = (1) +(2)+(3)+(4)
pokok per satuan

Perhitungan harga pokok kumulatif per satuan produk departemen 2 dengan


menggunakan metode harga pokok rata-rata tertimbang

Unsur biaya Yang Yang Total biaya Unit Biaya


produksi melekat dikeluarkan ekuivalensi produksi
pada dalam per kg
produk periode
dalam sekarang
proses
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Harga pokok yang Rp Rp Rp 41.000 Rp 2.150
berasal dari 11.150.000 77.000.000 88.150.000
departemen 1
Biaya yang
ditambahkan dalam
dep 2.
Biaya tenaga kerja 1.152.000 37.068.000 38.220.000 39.200 975
Biaya overhead 4.140.000 44.340.000 48.480.000 40.400 1.200
pabrik
Total biaya produksi 4.325

9
Perhitungan harga pokok produk selesai dan persediaan produk dalam proses
departemen 2

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke


departemen 2 = 38.000 unit @ Rp 4.325 Rp
164.350.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:


Yang berasalh dari departemen 1 : 3.000 unit s x Rp Rp 6.450.000
2.150
Ditambahkan dalam departemen 2: 1.170.000
Biaya tenaga kerja = 40 % x 3.000 units x Rp 975 2.880.000
Biaya overhead pabrik = 80 % x 3.000 unit x Rp 10.500.000
1.200
Jumlah biaya produksi dibebankan dalam departemen 174.850.000
1

10
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dari uraian tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Dalam metode ini, harga
pokok persediaan produk dalam proses awal ditambahkan kepada biaya produksi
sekarang, dan jumlahnya kemudian dibagi dengan unit ekuivalensi produk untuk
mendapatkan harga pokok rata-rata tertimbang. Harga pokok rata-rata
tertimbang ini kemudian digunakan untuk menentukan harga pokok produk jadi
yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke gudang dengan cara
mengalihkannya pada jumlah kuantitasnya

3.2. KRITIK DAN SARAN

Demikian tidak tertutup kemungkinan masih adanya beberapa kekurangan. Oleh


karena itu, segala saran dan masukan dari semua pihak selalu diharapkan untuk
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Kepada semua pihak yang ikut
berpartisipasi demi terwujudnya makalah ini kami ucapkan terima kasih.

11
3.3 DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=slU3Vs_YFKK9mgXj77PACQ#q=metode+harga+pok
ok+proses+rata-rata+tertimbang

http://marlin-myself.blogspot.co.id/p/my-study.html

http://www.academia.edu/9275900/Akuntansi_Biaya-_Harga_Pokok_Proses_Lanjutan

http://r.search.yahoo.com/_ylt=A86.Jya6WTdWWCkAtgonnIlQ;_ylu=X3oDMTEzanAxNmJy
BGNvbG8DZ3ExBHBvcwMxBHZ0aWQDRkZVSUMwXzEEc2VjA3Ny/RV=2/RE
=1446496826/RO=10/RU=http%3a%2f%2flkusrina.staff.gunadarma.ac.id%2fDownloads%2ffiles
%2f21102%2fMETODE%2bHARGA%2bPOKOK%2bPROSES-
lanjutan.doc/RK=0/RS=QV_dhQoCY9NpKJomzX3Ga6OKo1s-

http://jowira21.blogspot.co.id/

12

Anda mungkin juga menyukai