Anda di halaman 1dari 32

1

VARIABLE COSTING DENGAN


METODE HARGA POKOK
PESANAN DAN METODE
HARGA POKOK PROSES
KLASIFIKASI BIAYA & INFORMASI BIAYA
YANG DIHASILKAN VARIABLE COSTING
2

KLASIFIKASI BIAYA INFORMASI BIAYA

Biaya Bahan Baku LAPORAN LABA RUGI

+
Biaya Produksi
Biaya Tenaga Kerja Variabel Pendapatan Penjualan
+
Biaya Overhead Pabrik Variabel Biaya Variabel:
+ Biaya Produksi Variabel
Biaya Adm.& Umum Variabel Biaya Adm.& Umum Variabel
+ Biaya Pemasaran Variabel
Biaya Pemasaran Variabel

+ Laba Kontribusi
Biaya Overhead Pabrik Tetap

+ Biaya Tetap:
Biaya Adm.& Umum Tetap Biaya Overhead Pabrik Tetap
+ Biaya Adm.& Umum Tetap
Biaya Pemasaran Tetap Biaya Pemasaran Tetap

Laba Bersih
Variabel Costing dengan Metode Harga
Pokok Pesanan
3
 Rekening kontrol yang digunakan dlm metode variabel costing dengan
menggunakan metode harga pokok pesanan:
 - BDP- Biaya Bahan Baku

 - BDP – Biaya Tenaga Kerja Langsung

 - BDP – Biaya Overhead Pabrik

 BOP sesungguhnya

 BOP variabel sesungguhnya

 BOP tetap sesungguhnya

 BOP variabel yang dibebankan

 Biaya pemasaran

 Biaya Administrasi dan umum

 Biaya pemasaran variabel

 Biaya pemasaran tetap

 Biaya adm & umum variabel

 Biaya adm & umum tetap


Akuntansi Biaya Produksi dan biaya non produksi dilakukan
sbb:
4 1. Biaya produksi variabel seperti biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung dicatat pada saat terjadinya dengan
mendebit rekening Barang Dalam Proses
2. BOP variabel dibebankan pada pesanan tertentu berdasarkan
tarif ditentukan di muka, dengan mendebit rekening BDP-
Biaya Overhead Pabrik
3. BOP yang sesungguhnya terjadi dicatat, dengan pertama kali
mendebit rekening BOP sesungguhnya. Pada akhir bulan, BOP
yang sesungguhnya terjadi, yang didebitkan ke dalam rekening
BOP sesungguhnya, dianalisis untuk menentukan BOP
variabel dan BOP tetap
BOP variabel sesungguhnya xx
BOP tetap sesungguhnya xx
BOP sesungguhnya xx
4. BOP variabel yang dibebankan kepada produk
5 selama periode akuntansi tertentu ditutup ke
rekening BOP variabel sesungguhnya untuk
menghitung pembebanan lebih/kurang BOP
variabel
5. By.Pemasaran dan Biaya adm & umum juga perlu
dipisahkan menurut perilakunya
Contoh variabel costing dg metode harga pokok
pesanan
PT ABC berusaha dalam bidang percetakan. Proses produksinya dilaksanakan
6
berdasarkan pesanan dari pelanggan. Metode penentuan harga pokok produksi yang
digunakan adalah metode variabel costing. Pada Jan 20xx, persediaan produk
dalam proses PT ABC adalah sbb:
Harga Pokok Produk dlm proses awal
Pesanan Pesanan Pesanan Total
101 102 103
B. Bahan Baku Rp. 150.000 Rp. 125.000 Rp. 115.000 Rp. 365.000
BTKL 130.000 100.000 75.000 330.000
BOP var 65.000 50.000 37.500 152.500
By. Total 345.000 275.000 227.500 847.500
Dlm bulan Jan 20xx, perusahaan melakukan transaksi sbb:
1. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk menyelesaian produk yang masih
dalam proses pada awal bulan dan pengolahan pesanan 104 yang diterima dlm
bulan Jan 20xx sbb:
Pesanan 101 Rp. 50.000
Pesanan 102 40.000
Pesanan 103 20.000
7 Pesanan 104 130.000
Jumlah Rp 240.000
Pemakaian bahan penolong selama Jan 20xx berjumlah Rp. 25.000
2. Menurut kartu jam kerja, jumlah jam kerja yang dikonsumsi untuk mengerjakan
berbagai pesanan yang diproduksi dalam Januari 20xx adalah sbb:
Data Biaya Tenaga Kerja Jan 20xx
No. Pesanan Jam Kerja Lgs Upah Lgs
Pesanan 101 75 jam Rp. 75.000
Pesanan 102 30 jam 30.000
Pesanan 103 55 jam 55.000
Pesanan 104 100 jam 100.000
Juml BTKL Rp.260.000

B.Tenaga Kerja Tidak Lgs 50.000


B. Tenaga Kerja Pemasaran 125.000
B. Tenaga Kerja adm dan umum 140.000
Juml biaya tenaga kerja Rp. 575.000
 Note:
a. By. Tenaga kerja tidak lgs adalah berperilaku tetap

b. By. Tenaga kerja di fungsi pemasaran dan fungsi adm & umum dipisahkan
8
menurut perilakunya sbb:
Variabel Tetap
By. Tenaga Kerja Pemasaran Rp. 75.000 Rp. 50.000
By. Tenaga Kerja Adm & Umum 100.000 40.000
Total Biaya 175.000 90.000
c. Tarif pembebanan BOP kpd produk ditentukan menurut angg sebesar Rp.500
per jam tenaga kerja lgs
d. BOP yang sesungguhnya terjadi (kecuali B.Bahan Penolong sebesar Rp.
25.000 dan by. Tenaga kerja tidak lgs pabrik Rp. 50.000) adalah sebesar Rp.
192.000. BOP ini terdiri dari BOP variabel sebesar Rp. 142.000 dan BOP
tetap Rp. 50.000
e. Pesanan no. 101, 102, dan 103 telah selesai diproduksi dlm bulan Jan 20xx.
Pesanan no. 101 dan 102 diserahkan kepada pemesan dengan harga jual:
Pesanan 101 Rp. 750.000
Pesanan 102 650.000
Jumlah Rp. 1.400.000
AKUNTANSI VARIABEL COSTING
DENGAN METODE HARGA POKOK
9 PESANAN
Akuntansi By. Produksi dan by. Non produksi dalam metode variabel
costing dibagi menjadi tahap sbb:
1. Pencatatan bahan baku dan bahan penolong
2. Pencatatan BTKL
3. Pencatatan Pembebanan BOP variabel kpd produk
4. Pencatatan BOP yang sesungguhnya terjadi
5. Pemisahan BOP sesungguhnya ke dalam biaya variabel dan biaya
tetap
6. Pencatatan harga pokok produk jadi
7. Penutupan rekening BOP variabel yang dibebankan ke rekening
BOP variabel sesungguhnya
8. Pencatatan biaya komersial
9. Pencatatan penyerahan produk kepada pemesan
 Pencatatan pemakaian Bahan Baku dan Bahan Penolong
BDP-By Bahan Baku 240.000
10
Persediaan Bahan 240.000
Pemakaian bahan penolong
BOP sesungguhnya 25.000
Persediaan bahan 25.000
 Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung

BDP-BTKL 260.000
BOP sesungguhnya 50.000
By. Pemasaran 125.000
By. Adm & umum 140.000
Gaji dan upah 575.000

Pencatatan Pembebanan BOP variabel kepada produk


Didasarkan pada saat pembuatan anggaran sebesar Rp.500/jam tenaga
kerja langsung. Pembebanan BOP variabel kpd tiap pesanan adl sbb:
Pesanan Jam Tenaga Kerja Tarif BOP var yg dibebankan pd produk
101 75 jam Rp.500 Rp. 37.500
11 102 30 jam 500 15.000
103 55 jam 500 27.500
104 100 jam 500 50.000
Jumlah BTKL Rp. 130.000
Pembebanan BOP variabel kepada produk dicatat sbb:
BDP-BOP variabel Rp. 130.000
BOP var yg dibebankan Rp. 130.000

 Pencatatan BOP yang sesungguhnya terjadi


BOP sesungguhnya Rp. 192.000
Berbagai rekening di kredit Rp. 192.000

 Pencatatan Pemisahan BOP sesungguhnya ke dalam By. Variabel dan By.


Tetap
BOP var sesungguhnya Rp. 130.000
BOP tetap sesungguhnya Rp. 125.000
BOP sesungguhnya Rp. 255.000
Kartu HP pesanan
Pesanan B.Bahan Baku BTKL BOP var Total
101Awal 150.000 130.000 65.000 345.000
12
Jan 50.000 75.000 37.500 162.500
200.000 205.000 102.500 507.500

102 125.000 100.000 50.000 275.000


40.000 30.000 15.000 85.000
165.000 130.000 65.000 360.000

103 115.000 75.000 37.500 227.500


20.000 55.000 27.500 102.500
135.000 130.000 65.500 330.000

104 0 0 0 0
130.000 100.000 50.000 280.000
130.000 100.000 50.000 280.000
 Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi:
Total By. Produksi
Pesanan 101 Rp. 507.000
13 Pesanan 102 360.000
Pesanan 103 330.000
JUMLAH Rp. 1.197.500

 Pencatatan Harga Pokok Pesanan Yang telah selesai di bln Jan


Persediaan Produk Jadi 1.197.500
BDP-B. Bahan Baku 500.000
BDP- BTKL 465.000
BDP- BOP var 232.500
 Pencatatan penutupan rekening BOP variabel yang dibebankan
BOP var yang dibebankan 130.000
Pembebanan lebih atau kurang BOP var 12.000
BOP sesungguhnya 142.000

Pada akhir tahun pembebenan lebih atau kurang BOP ditutup ke rekening HP. Penjualan
dengan jurnal
Harga Pokok Penjualan 12.000
Pembebanan lebih atau kurang 12.000
Pencatatan Biaya Komersial
By. Pemasaran Rp. 125.000
14
By. Adm & Umum 140.000
Berbagai rekening di kredit Rp. 265.000

Pemisahan by non produksi menurut perilakunya dicatat dg


jurnal:
By. Pemasaran variabel 75.000
By. Pemasaran tetap 50.000
By. Adm & umum var 100.000
By. Adm & umum tetap 40.000
By. Pemasaran Rp. 125.000
By. Adm dan umum 140.000
 Pencatatan penyerahan produk ke pemesan :
pesanan #102 Rp 507.000 Rp 750.000
15

pesanan #103 360.000 650.000


jumlah Rp 867.000 Rp 1.400.000

Hasil penjualan pesanan yang diserahkan kepada


pemesan dicatat sebagai berikut :
Kas atau piutang Rp 1.400.000
Hasil Penjualan Rp. 1.400.000
16 Pencatatan Harga pokok pesanan yg diserahkan
kpd pemesan
Harga Pokok Penjualan Rp. 867.500
Persediaan produk jadi Rp 867.500

 Penyajian Laporan Laba Rugi Variable Costing


adalah sebagai berikut :
LAPORAN LABA RUGI VARIABEL COSTING - METODE JOB ORDER COSTING

PT XYZ
17 LAPORAN LABA RUGI
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 19X1

Hasil Penjualan 1,400,000


Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Dalam Proses Awal 847,500
Biaya Produksi:
Biaya Bahan Baku 240,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 260,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel 130,000
Harga Pokok Barang yang diproduksi 1,477,500
Persediaan Barang Dalam Proses Akhir 280,000
Harga Pokok Barang tersedia untuk dijual 1,197,500
Persediaan Barang Jadi Akhir 330,000
Harga Pokok Penjualan Variabel 867,500

Pembebanan kurang Biaya Overhead Pabrik 12,000


Biaya Pemasaran variabel 75,000
Biaya Adm.& Umum variabel 100,000

Total Biaya Variabel 1,054,500


Laba Kontribusi 345,500

Biaya Tetap:
Biaya Overhead Pabrik Tetap 125,000
Biaya Pemasaran Tetap 50,000
Biaya Adm.& Umum Tetap 40,000
Total Biaya Tetap 215,000
Laba Bersih 130,500
VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA
POKOK PROSES (PROCESS COSTING)
18

 Dalam Variable Costing dengan metode harga pokok


proses, harga pokok produk per satuan dihitung setiap akhir
periode, dengan cara membagi total biaya produksi variabel
selama satu bulan dengan total ekuivalensi produksi selama
periode yang sama.

 Dengan demikian biaya overhead pabrik variabel tidak


dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang
ditentukan di muka, namun dibebankan kepada produk
menurut biaya yang sesungguhnya terjadi dalam periode
tertentu.
Rekening kontrol pada Variable Costing dengan
Metode Harga Pokok Proses
19

Barang Dalam Process-Biaya Bahan Baku Biaya Pemasaran

Barang Dalam Process-Biaya Tenaga Kerja Biaya Adm.& Umum


Langsung
Barang Dalam Process-Biaya Overhead Pabrik Biaya Pemasaran-Variabel
Variabel

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Biaya Pemasaran-Tetap

Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Biaya Adm.& Umum-


Variabel
Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Biaya Adm.& Umum- Tetap
AKUNTANSI VARIABLE COSTING
DENGAN METODE HARGA POKOK
20 PROSES
1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong
2. Pencatatan biaya tenaga kerja
3. Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya
4. Pencatatan harga pokok produk jadi departemen
produksi pertama yang ditransfer ke departemen
produksi berikutnya
5. Pencatatan harga pokok produk dalam proses
departemen produksi pertama pada akhir periode
6. Pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke
gudang.
7. Pencatatan harga pokok produk dalam proses pada
21
departemen setelah departemen produksi pertama
pada akhir periode
8. Pencatatan penjualan produk
9. Pencatatan biaya komersial
Contoh soal Variable Costing pada
Metode Harga Pokok Proses
22
PT ABC memproduksi produknya melalui dua departemen produksi: Departemen 1 dan Departemen 2.
Perusahaan menggunakan metode variable costing dalam penentuan harga pokok produksinya.
Penentuan harga pokok produk jadi dilakukan dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata
tertimbang. Data produksi, biaya produksi & non produksi bulan Januari 19X1 adalah sbb:

Departemen 1 Departemen 2
Data Produksi:
Barang Dalam Proses Awal
BBB 100%, B.konversi 40% 4,000 kg
BTK 20%, BOP variabel 60% - 6,000 kg
Dimasukkan dalam proses bulan ini 40,000 kg
Unit yang ditransfer ke Dept.2 35,000 kg
Unit yang diterima dari Dept.1 35,000 kg
Barang Jadi yang ditransfer ke gudang 38,000 kg
Barang Dalam Proses Akhir:
BBB 100%, B.Konversi 70% 9,000 kg
BTK 40% BOP variabel 80% 3,000 kg
Harga Pokok Barang Dalam Proses Awal
Harga Pokok dari Dept.1 Rp 11,150,000
23
Biaya Bahan Baku Rp 1,800,000 Rp -
Biaya Tenaga Kerja Rp 1,200,000 Rp 1,152,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 1,920,000 Rp 4,140,000

Biaya Produksi:
Biaya Bahan Baku Rp 20,200,000 Rp -
Biaya Tenaga Kerja Rp 29,775,000 Rp 37,068,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 37,315,000 Rp 44,340,000
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 22,000,000 Rp 33,000,000

Biaya Non Produksi:


Biaya Pemasaran Variabel Rp 10,200,000
Biaya Pemasaran Tetap Rp 15,000,000
Biaya Adm.& Umum Variabel Rp 7,000,000
Biaya Adm.& Umum Tetap Rp 12,000,000

Data Penjualan:
Jumlah Produk yang dijual 30,000 kg
Hasil penjualan : 30.000 x Rp 8.000 Rp 240,000,000
PENYELESAIAN:

DEPARTEMEN 1
24

PERHITUNGAN UNIT EKUIVALEN


BAHAN BAKU KONVERSI
Barang Jadi 35,000 35,000
Barang Dalam Proses Akhir 100% x 9.000 9,000 70% x 9.000 6,300
Unit ekuivalen 44,000 41,300

PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL PER SATUAN DEPARTEMEN 1 BULAN JANUARI 19X1
Yang melekat Yang ditambahkan
Elemen Biaya pada Barang Dalam Periode Total Biaya Unit Ekuivalen Biaya per kg
Dalam Proses Sekarang
Biaya Bahan Baku Rp 1,800,000 Rp 20,200,000 Rp 22,000,000 44,000 Rp 500
Biaya Tenaga Kerja Rp 1,200,000 Rp 29,775,000 Rp 30,975,000 41,300 Rp 750
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 1,920,000 Rp 37,315,000 Rp 39,235,000 41,300 Rp 950
Rp 4,920,000 Rp 87,290,000 Rp 92,210,000 Rp 2,200
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK SELESAI & PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES DEPT.1
Harga Pokok Barang Selesai yang ditransfer ke Dept.2
Biaya Bahan Baku 35.000 x Rp 500 Rp 17,500,000
Biaya Tenaga Kerja 35.000 x Rp 750 Rp 26,250,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel 35.000 x Rp 950 Rp 33,250,000
25 Total Harga Pokok Rp 77,000,000

Harga Pokok Persediaan barang Dalam Proses Akhir


Biaya Bahan Baku 100% x 9.000 x Rp 500= Rp 4,500,000
Biaya Tenaga Kerja 70% x 9.000 x Rp 750 = Rp 4,725,000
BOP variabel 70% x 9.000 x Rp 950 = Rp 5,985,000
Rp 15,210,000
Jumlah Biaya Produksi variabel yang dibebankan dalam Dept.1 Rp 92,210,000

LAPORAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL DEPARTEMEN 1 - METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG

PT ABC
LAPORAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL DEPARTEMEN 1
Bulan Januari 19X1
Data Produksi:
Barang Dalam Proses Awal 4,000
Dimasukkan Dalam Proses 40,000
Jumlah produk yang diolah dalam bulan Januari 44,000

Barang jadi yang ditransfer ke Departemen 2 35,000


Barang Dalam Proses Akhir 9,000
Jumlah barang yang dihasilkan 44,000
Biaya yang dibebankan dalam Departemen 1
26 Total Per unit
Biaya Bahan Baku Rp 22,000,000 Rp 500
Biaya Tenaga Kerja Rp 30,975,000 Rp 750
BOP Variabel Rp 39,235,000 Rp 950
Jumlah biaya variabel yang dibebankan dalam Dept.1 Rp 92,210,000 Rp 2,200

Perhitungan Biaya
Harga Pokok Barang selesai yang ditransfer ke Dept.2
35.000 x Rp 2.200 Rp 77,000,000
Harga Pokok persediaan Barang Dalam Proses Akhir
Biaya Bahan Baku Rp 4,500,000
Biaya Tenaga Kerja Rp 4,725,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 5,985,000
Rp 15,210,000
Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan dalam Dept.1 Rp 92,210,000
DEPARTEMEN 2

PERHITUNGAN UNIT EKUIVALEN


Harga Pokok dr Dept.1 BTK BOP
Barang Jadi 38,000 38,000 38,000
Barang Dalam
27
Proses Akhir 3,000 40% x 3.000 1,200 80% x 3.000 2,400
Unit ekuivalen 41,000 39,200 40,400

PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL PER SATUAN DEPARTEMEN 2 BULAN JANUARI 19X1
Yang melekat Yang ditambahkan
Elemen Biaya pada Barang Dalam Periode Total Biaya Unit Ekuivalen Biaya per kg
Dalam Proses Sekarang
Harga Pokok Yang berasal dr Dept.1 Rp 11,150,000 Rp 77,000,000 Rp 88,150,000 41,000 Rp 2,150
Biaya ditambahkan di Dept.2: Rp -
Biaya Tenaga Kerja Rp 1,152,000 Rp 37,068,000 Rp 38,220,000 39,200 Rp 975
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 4,140,000 Rp 44,340,000 Rp 48,480,000 40,400 Rp 1,200
Rp 16,442,000 Rp 158,408,000 Rp 174,850,000 Rp 4,325

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK SELESAI & PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES DEPT.2

Harga Pokok Barang Selesai yang ditransfer ke Gudang


Biaya dari Dept.1 38.000 x Rp 2.150 Rp 81,700,000
Biaya Tenaga Kerja 38.000 x Rp 975 Rp 37,050,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel 38.000 x Rp 1.200 Rp 45,600,000
Total Harga Pokok Rp 164,350,000

Harga Pokok Persediaan barang Dalam Proses Akhir


Biaya dr Dept.1 3.000 x Rp 2.150 Rp 6,450,000
Biaya Tenaga Kerja 40% x 3.000 x Rp 975 Rp 1,170,000
BOP variabel 80% x 3.000 x Rp 1.200 Rp 2,880,000
Rp 10,500,000

Jumlah Biaya Produksi variabel yang dibebankan dalam Dept.2 Rp 174,850,000


PT ABC
LAPORAN BIAYA PRODUKSI VARIABEL DEPARTEMEN 12

Bulan Januari 19X1


28
Data Produksi:
Barang Dalam Proses Awal 6,000
Ditransfer dari Departemen 1 35,000
Jumlah produk yang diolah dalam bulan Januari 41,000

Barang jadi yang ditransfer ke Gudang 38,000


Barang Dalam Proses Akhir 3,000
Jumlah barang yang dihasilkan 41,000

Biaya yang dibebankan dalam Departemen 2


Total Per unit
Biaya dari Departemen 1 Rp 88,150,000 Rp 2,150
Biaya Tenaga Kerja Rp 38,220,000 Rp 975
BOP Variabel Rp 48,480,000 Rp 1,200
Jumlah biaya variabel yang dibebankan dalam Dept.2 Rp 174,850,000 Rp 4,325

Perhitungan Biaya
Harga Pokok Barang selesai yang ditransfer keGudang
38.000 x Rp 4.325 Rp 164,350,000
Harga Pokok persediaan Barang Dalam Proses Akhir
Biaya dari Dept.1 Rp 6,450,000
Biaya Tenaga Kerja Rp 1,170,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 2,880,000
Rp 10,500,000
Jumlah biaya produksi variabel yang dibebankan dalam Dept.2 Rp 174,850,000
PENJURNALAN
PENCATATAN PEMAKAIAN BAHAN BAKU & BAHAN PENOLONG

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Dept.1 Rp 20,200,000


29
Persediaan Bahan Baku Rp 20,200,000

PENCATATAN BIAYA TENAGA KERJA

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dept.1 Rp 29,775,000


Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dept.2 Rp 37,068,000
Gaji & Upah Rp 66,843,000

PENCATATAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA

BOP sesungguhnya-Dept.1 Rp 59,315,000


BOP sesungguhnya-Dept.2 Rp 77,340,000
Berbagai rekening yang dikredit Rp 136,655,000

Barang Dalam Proses-BOP Variabel Dept.1 Rp 37,315,000


BOP Tetap-Dept.1 Rp 22,000,000
BOP sesungguhnya -Dept.1 Rp 59,315,000

Barang Dalam Proses-BOP Variabel Dept.2 Rp 44,340,000


BOP Tetap-Dept.2 Rp 33,000,000
BOP sesungguhnya - Dept.2 Rp 77,340,000
PENCATATAN HARGA POKOK BARANG JADI DEPARTEMEN PERTAMA YANG DITRANSFER KE DEPT.2

Barang Dalam Proses - Biaya Bahan Baku Dept.2 Rp 77,000,000


Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dept.1 Rp 17,500,000
30 Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Dept.1 Rp 26,250,000
Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept.1 Rp 33,250,000

PENCATATAN HARGA POKOK BARANG DALAM PROSES DEPARTEMEN 1 PADA AKHIR PERIODE

Persediaan Barang Dalam Proses-Dept.1 Rp 15,210,000


Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dept.1 Rp 4,500,000
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Dept.1 Rp 4,725,000
Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept.1 Rp 5,985,000

PENCATATAN HARGA POKOK BARANG JADI YANG DITRANSFER KE GUDANG

Persediaan Barang Jadi-Dept.2 Rp 164,350,000


Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dept.2 Rp 81,700,000
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Dept.2 Rp 37,050,000
Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept.2 Rp 45,600,000

PENCATATAN HARGA POKOK BARANG DALAM PROSES DEPARTEMEN 2 PADA AKHIR PERIODE

Persediaan Barang Dalam Proses-Dept.2 Rp 10,500,000


Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Dept.2 Rp 6,450,000
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Dept.2 Rp 1,170,000
Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept.2 Rp 2,880,000
PENCATATAN PENJUALAN PRODUK
31
Piutang Rp 240,000,000
Penjualan Rp 240,000,000

Harga Pokok Penjualan Rp 129,750,000


Persediaan Barang Jadi Rp 129,750,000
(30.000x Rp 4.325)

PENCATATAN BIAYA KOMERSIAL

Biaya Pemasaran Rp 25,200,000


Biaya Adm.& Umum Rp 19,000,000
Berbagai rekening yang dikredit Rp 44,200,000

Biaya pemasaran variabel Rp 10,200,000


Biaya pemasaran tetap Rp 15,000,000
Biaya Adm.& Umum variabel Rp 7,000,000
Biaya Adm.& Umum tetap Rp 12,000,000
Biaya Pemasaran Rp 25,200,000
Biaya Adm.& Umum Rp 19,000,000
LAPORAN LABA RUGI VARIABEL COSTING - METODE PROCESS COSTING

PT ABC
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 19X1

32 Hasil Penjualan 240,000,000


Biaya Variabel:
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Dalam Proses Awal
Departemen 1 4,920,000
Departemen 2 16,442,000
Jumlah 21,362,000
Biaya Produksi:
Biaya Bahan Baku 20,200,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 66,843,000
Biaya Overhead Pabrik Variabel 81,655,000
Harga Pokok Barang yang diproduksi 190,060,000
Persediaan Barang Dalam Proses Akhir 25,710,000
Harga Pokok Barang tersedia untuk dijual 164,350,000
Persediaan Barang Jadi Akhir 34,600,000
Harga Pokok Penjualan Variabel 129,750,000
Biaya Komersial variabel:
Biaya Pemasaran variabel 10,200,000
Biaya Adm.& Umum variabel 7,000,000
Total Biaya Variabel 146,950,000
Laba Kontribusi 93,050,000

Biaya Tetap:
Biaya Overhead Pabrik Tetap 55,000,000
Biaya Pemasaran Tetap 15,000,000
Biaya Adm.& Umum Tetap 12,000,000
Total Biaya Tetap 82,000,000
Laba Bersih 11,050,000

Anda mungkin juga menyukai