Oleh :
Kelompok 3
Ni Kadek Anggi Astela (202133122002)
I Gst. Made Ngurah Rizky H. (202133122010)
Ni Kadek Ari Ratna Dewi (202133122011)
Agus Deva Somia Antara (202133122012)
I Gede Angga Putra Eka Wiguna (202133122015)
Ni Wayan Sumarihati (202133122016)
Roman Saputra (202133122020)
I Made Angga Darma Saputra (202133122021)
Gede Indra Apriana Yudistia (202133122022)
Ni Kadek Indah Sukma Berliana (202133122029)
Luh Putu Novi Damayanti (202133122037)
Penulis
i
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB 1 ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB 2 ........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 Investasi ........................................................................................................................... 3
2.2 Kas ................................................................................................................................... 6
2.3 Investasi Dalam Kas ....................................................................................................... 8
BAB 3 ...................................................................................................................................... 19
PENUTUP............................................................................................................................... 19
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 20
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah investasi memiliki beberapa pengertian yang berhubungan dengan
keuangan dan ekonomi. Teori ekonomi mengartikan investasi sebagai pengeluaran
untuk pembelian modal atau barang-barang yang tidak dikonsumsi saat ini namum
digunakan untuk kegiatan produksi guna menghasikan barang atau jasa di masa yang
akan datang. Investasi dapat disebut juga sebagai penanaman modal. Investasi adalah
suatu kegiatan yang mengorbankan sumber daya yang relevan saat ini untuk
keuntungan atau keuntungan di masa depan. Kegiatan investasi diharapkan dapat
memberikan manfaat dari segi peningkatan keuntungan terutama dari modal yang telah
dikeluarkan untuk investasi tersebut di masa yang akan datang. Namun, investasi juga
merupakan suatu aktifitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan
ketidakpastian yang sulit untuk diprediksi oleh para pelaku investasi atau investor.
Tujuan investasi pada umunya adalah untuk menghasillkan sejumlah uang dan untuk
meningkatkan kesejahteraan investor, kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan
moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat
ini pendapatan masa datang.
Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya,
Mempertahankan likuiditas berarti memelihara keseimbangan antara arus uang yang
keluar (out flow). Untuk menjaga agar tidak terjadi kesulitan kas baik kelebihan atau
kekurangan maka sebaiknya perusahaan menetapkan kas minimum atau safety cash.
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas, kas tersebut
diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk
mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Selama perusahaan beroperasi kas ini
akan berputar terus menerus dalam artian ada yang keluar ada yang masuk atau disebut
“Cash Flow”.
1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh investasi terhadap aliran kas dalam perusahaan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Investasi
Definisi Investasi
Istilah investasi memiliki beberapa pengertian yang berhubungan dengan
keuangan dan ekonomi. Teori ekonomi mengartikan investasi sebagai pengeluaran
untuk pembelian modal atau barang-barang yang tidak dikonsumsi saat ini namum
digunakan untuk kegiatan produksi guna menghasikan barang atau jasa di masa yang
akan datang. Investasi dapat disebut juga sebagai penanaman modal. Berikut ini
beberapa pengertian investasi menurut para ahli :
Menurut Jogiyanto (2010:5) pengertian investasi adalah penundaan konsumsi
sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu yang
tertentu. Menurut Tandelilin (2010:2) investasi adalah: "Komitmen atas sejumlah dana
atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan di masa datang. Para investor membeli sejumlah saham saat ini
dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah
dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait
dengan investasi tersebut"
Menurut Martalena dan Malinda (2011:2) investasi merupakan bentuk
penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan
datang, dimana di dalamnya terkandung unsur risiko ketidakpastian sehingga
dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut. Sedangkan menurut Bodie (2005:3)
At investment is the current commitment of money or other resources in the expectation
of reaping future benefits. Dalam bahasa Indonesia artinya adalah, investasi merupakan
komitmen penanaman berupa uang dan sumber daya lainnya saat ini dengan
pengharapan dapat memperoleh keuntungan di masa depan. Dari beberapa pendapat
para ahli di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa investasi adalah suatu kegiatan yang
mengorbankan sumber daya yang relevan saat ini untuk keuntungan atau keuntungan
di masa depan. Selain mengharapkan imbal hasil yang besar, investor harus
mewaspadai risiko yang ada dalam kegiatan investasi ini.
Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut investor. Investor pada
umumnya digolongkan menjadi 2, yaitu :
1. Investor individual, terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi.
3
2. Investor institusional terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga
penyimpan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun
perusahaan investasi.
Investasi juga mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan investor
(investor's wealth). Kesejahteraan dalam konteks investasi berarti kesejahteraan yang
sifatnya moneter bukan kesejahteraan rohaniah. Kesejahteraan moneter bisa
ditunjukkan oleh penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai saat ini
(present value) pendapatan di masa datang.
Dengan demikian dalam pengertian yang lebih luas, kapan saja seseorang
memutuskan untuk tidak menghabiskan seluruh penghasilan saat ini, maka ia
dihadapkan pada keputusan investasi. Investasi ini digunakan untuk memperbesar
uangnya guna konsumsi di masa depan. Maka hal ini dapat diartikan sebagai konsumsi
yang ditunda.
Dalam investasi ini, investor tidak dapat memastikan hasil yang akurat atas
kegiatan yang dilakukannya atau dengan kata lain investor menghadapi risiko dalam
investasi tersebut. Tetapi investor dapat memperkirakan keuntungan yang akan
didapatkan atas investasinya serta seberapa besar penyimpangan yang terjadi
dibandingkan dengan keuntungan yang diharapkan.
Tujuan Investasi
Tujuan investasi pada umunya adalah untuk menghasillkan sejumlah uang dan
untuk meningkatkan kesejahteraan investor, kesejahteraan dalam hal ini adalah
kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini
ditambah nilai saat ini pendapatan masa datang.
Menurut Tandelilin (2010:8) secara khusus, terdapat beberapa alasan seseorang
melakukan investasi yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya
dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha mempertahankan tingkat
pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa akan datang.
2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilikan
perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko
penurunan nilai kekayaaan atau hak miliknya akibata adanya pengaruh inflasi.
4
3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banya melakukan
kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi masyarakat melalui
pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada
bidang-bidang usaha tertentu.
Sumber dana untuk investasi bisa berasal dari aset-aset yang dimiliki saat ini,
pinjaman dari pihak lain, ataupun dari tabungan. Investor yang mengurangi
konsumsinya saat ini akan mempunyai kemungkinan kelebihan dana untuk
ditabung. Dana yang berasal dari tabungan tersebut jika diinvestasikan akan
memberikan harapan peningkatan kemampuan konsumsi investor di masa datang,
yang diperoleh dari peningkatan kesejahteraan investor tersebut.
6
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kas merupakan aset
keuangan yang bisa digunakan untuk kegiatan operasional yang ada di dalam sebuah
perusahaan dan kas tersebut bisa di gunakan sebagai alat suatu pembayaran yang tanpa
dibatasi seperti waktu dan di dalam kas juga tidak ada sebuah resiko tentang perubahan
nilai yang sangat signifikan . Keberadaan yang ada di dalam kas tersebut merupakan
sebuah entitas yang sangat penting, karena tanpa kas aktivitas operasi yang ada di dalam
perusahaan tersebut tidak dapat berjalan dengan lancar.
Karakteristik Kas
Menurut Hery(2013:171) kas meliputi berbagai macam yaitu seperti uang
logam , uang kertas, wesel pos (kiriman uang lewat pos yang bisa di sebut dengan
money orders) dan deposito . Perangko bukan merupakan kas tetapi biaya yang harus
di bayar di muka (prepaid ex-pense) atau bisa di sebut dengan beban yang di
tangguhkan (deferred expense). Pada umumnya di dalam perusahaan telah membagi
kas menjadi dua kelompok yaitu uang yang tersedia di kasir perusahaan (cash on hand)
dan uang tunai yang tersimpan di dalam bank (cash in bank).
Menurut Martani,Dkk (2016:183) apabila kas yang telah di cadangkan
menggunakan cara yangkhusus, makakas tersebut tidak bisa di golongkan sebagai kas
, tetapi hanya bisa di klasifikasikan sebagai dana cadangan. Menurut Purwaji Dkk
(2017:8) suatu alat pembayaran bisa kategorikan sebagai kas maka harus memenuhi
kriteria- kriteria yang di ungkapkan.Di dalam kriteria tersebut ada 2 macam di dalam
kas yaitu yang pertama adalah yang bisa di terima oleh masyarakat (bisnis) sebagai alat
pembayarannya sesuai dengan nominalnya danyang ke dua adalah bisa di pergunakan
sebagai alat pembayaran untuk kegiatan – kegiatan perusahaan sehari - harinya (pada
setiap saat).
Berdasarkan penjelasan karakteristik kas di atas maka dapat di simpukan bahwa
di dalam karakteristik kas itu tidak hanya sebuah catatan saja , tetapi adapun juga ada
berbagai macam - macam kas yang berasal dari uang logam, uang kertas, wesel , dan
deposito dan karakteristik kas itu tidak bisa di golongkan tetapi bisa di akui sebagai
dana cadangan
7
2.3 Investasi Dalam Kas
Definisi Aliran/Arus Kas
Arus kas merupakan satu kesatuan yang sangat penting dalam menjalankan
aktivitas kerja operasional keuangan baik untuk perencanaan atau pelaksanaan audit
maupun investasi baru sebagai salah satu tonggak berjalannya aktivitas operasional
keuangan.Dengandemikian upaya manajemen untuk mencapai tujuan organisasi yang
bertumpu pada fungsi anggaran keuangan yaitu dengan menggunakan Cashflow
sebagai Aliran Arus Kas.
Menurut Sofyan Syafari Harahap, arus kas adalah suatu laporan yang
memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran suatu
pembukuan pada suatu periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi pada
kegiatan operasional, pembiayaan dan investasi. Menurut Henry Simamora dalam
bukunya pengambilan keputusan bisnis edisi ke 2.Laporan aliran kas (cashflow) adalah
laporan keuangan ysang memperhatikan pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi,
pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi
tertentu dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas.
Menurut Donald E. Kieso dkk.dalam bukunya Akuntansi Intermediate, Laporan
arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas dan perubahan bersih pada kas
yang berasal pada kas yang berasal pada aktifitas operasi,investasi, dan pendanaan
darisuatu perusahaan selama suatu periode dalam format yang merekonsiliasi saldo kas
dan akhir. Sedangkan menurut Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-Dasar
Pembelanjaan Perusahaan laporan arus kas adalah suatu laporan yang menggambarkan
dimana datangnya dan untuk apa dan itu di gunakan.
Dari beberapa definisi yang telah disampaikan dapat diambil pengertian bahwa
laporan arus kas merupakan laporan memberikan informasi keluar dan masuknya kas
dalam suatu perusahaan, yang disebabkan oleh adanya aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan.Laporan arus kas biasanya dibuat dalam bentuk anggaran dan realisasi.
10
ini akan berputar terus menerus dalam artian ada yang keluar ada yang masuk atau
disebut “Cash Flow”.
- Aliran kas masuk (cash inflow) yang bersifat menerus, misalnya : aliran kas yang
berasal dari penjualan secara tunai, penerimaan piutang dan lain-lain.
- Aliran kas keluar (cash out flow) yang bersifat terus menerus misalnya : untuk
pembayaran upah buruh/gaji, pembelian bahan mentah dan lain-lain.
Di samping aliran kas juga bersifat terus menerus (kontinier) ada juga aliran kas yang
bersifat terputus-putus (Intermitten”).
- Aliran kas masuk (cash flow) yang bersifat Intermittent misalnya penyetoran pemilik
perusahaan, penjualan saham dan aktiva yang tidak terpakai, penerimaan kredit dari
Bank.
- Aliran kas keluar (cash out flow) yang bersifat Intermittent misalnya untuk
pembayaran bunga dividend, pajak pendapatan/perseroan, angsuran hutang, pembelian
kembali saham perusahaan, pembelian aktiva tetap dan lain-lain.
Dari cash flow ini akan bisa adanya kas bila cash flow lebih besar dari pada cash
out flow. Dan begitu juga sebaliknya dapat pula terjadi kekurangan kas (devisit). Aliran
kas masuk dan kas keluar dalam perusahaan berlangsung terus-menerus selama
perusahaan berdiri. Kelebihan antara kas masuk dan kas keluar merupakan saldo kas
yang tertahan di perusahaan, yang besar saldo nya dari waktu ke waktu berubah-ubah
karena berbagai faktor seperti perubahan dalam tingkat harga, perubahan politik
marketing, keputusan di bidang produksi, kebijakan di bidang pembelian dan
personalia.
12
3. Adanya hubungan yang baik dengan bank-bank
Apabila pimpinan suatu perusahaan telah berhasil dapat dapat membina hubungan
yang baik dengan bank akan mempermudah baginya untuk mendapatkan kredit
dalam menghadapi kesukaran finansiilnya, baik yang disebabkan karena adanya
peristiwa yang tidak diduga maupun yang dapat diduga sebelumnya. Bagi
perusahaan ini tidak perlu mempunyai persediaan besi kas yang besar. Hal ini akan
mempermudah baginya untuk mendapatkan kredit dalam menghadapi kesukaran
finansiilnya, baik disebabkan karena adanya peristiwa yang diduga maupun tidak
diduga sebelumnya. Bagi perusahaan ini tidak perlu mempunyai persediaan besi kas
yang besar.
Untuk dapat menetapkan jumlah persediaan kas yang cukup sehingga
liquiditasnya tidak terganggu, maka kita harus dapat meramalkan rencana
pemasukan dan pengeluaran kas untuk jangka waktu tertentu dank as yang
disediakan harus mampu menutupnya.
Budget Kas
Budget kas adalah prediksi posisi kas untuk periode tertentu di masa mendatang.
Penyusunan budget kas bagi sebuah perusahaan sangatlah penting demi likuiditas.
Dengan budget. kas akan diketahui kapan perusahaan akan dalam keadaan defisit
maupun surplus karena operasinya. Dari prediksi hendak defisit maka perencanaan
penutupan defisitnya dapat direncanakan dan dari prediksi surplus maka perencanaan
penggunaannya juga direncanakan secara efektif dan efisien. Berpijak dari untuk apa,
terasa bagaimana menyusun badget kas adalah mesti disuratkan. Budget kas disusun
melalui beberapa tahapan. Tahap pertama, memprediksi penerimaan dan pengeluaran
berbasis rencana operasional perusahaan. Tahap kedua, menyusun proyeksi
kebutuhan dana atau kredit untuk menutup defisit kas juga disusun proyeksi
pembayaran bunga.
Budget kas dapat dibedakan menjadi 2 bagian :
1. Estimasi penerimaan-penerimaan kas yang berasal dari: hasil penjualan tunai;
piutang yang terkumpul; penerimaan bunga, dividen; hasil penjualan aktiva tetap,
dan penerimaan-penarimaan lain.
2. Estimasi pengeluaran kas yang digunakan untuk: pembelian bahan mentah;
pembayaran utang-utang; pembayaran upah buruh; pengeluaran untuk biaya
13
penjualan; biaya administrasi and umum; pembayaran bunga, dividen, tantieme,
pajak, premi asuransi, pembelian aktiva tetap dan pengeluaran-pengeluaran lain.
Contoh Soal
Estimasi Pengeluaran :
14
Berdasarkan data tersebut kita dapat menyusun budget kas untuk tahap pertama, yaitu
estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasinya perusahaan
(operating transactions).
Tabel 1.
Perusahaan “WIDI”
Budget penerimaan dan pengeluaran kas untuk operasinya perusahaan
(transaksi operasionil)
Selama 6 bulan pertama tahun 1975 (dalam ribuan rupiah)
15
Dari estimasi penerimaan dan pengeluaran transaksi operasionil sebagaimana
Nampak dalam skedul tersebut diatas kita dapat mengetahui bahwa selama 6 bulan
mendatang perusahaan akan dalam keadaan ilikuid dalam bulan januari dan februari,
sedangkan untuk bulan-bulan lainnya keadaan likuiditasnya cukup baik. Berhubungan
dengan ini maka kita harus mengadakan transaksi financial untuk dapat menjutup
deficit untuk 2 bulan tersebut beserta menentukan waktu pembayaran kembalinya
kredit dan pembayaran bunganya. Untuk keperluan itu kita perlu menyusun “skedul
penerimaan dan pembayaran pinjaman dan bunga”.
Untuk keperluan penyusunan skedul tersebut diperlukan tambahan data sbb:
1) Estimasi saldo kas pada akhir bulan desember 1974 = Rp 100.000,00.
2) Persediaan besi kas ditetapkan sebesar Rp50.000,00.
3) Pinjaman dari Bank “x” diterima pada permulaan bulan dan pembayarab bunga
dilakukan pada akhir bulan. Pembayaran kembali utang dilakukan pada permulaan
bulan. Bunga bank ditetapkan sebesar 2% perbulan.
Berdasarkan data tambahan tersebut perlulah kita menentukan berapa besarnya
kredit yang akan diminta dari bank untuk bulan januari dan februari. Deficit bulan
januari sebesar Rp400.000,00 persediaan besi kas ditetapkan sebesar Rp50.000,00.
Pada permulaan bulan januari tersedia uang kas sebesar Rp100.000,00. Bunga kredit
2% yang harus dibayar pada akhir bulan. Atas dasar data tersebut dapat diperhitungkan
besarnya kredit yang akan diminta yaitu sebesar:
400.000 + 50.000 – 100.000 + 2/100 X = X
X = 357.143,00.
Kalau kita meminjam dari Bank sebesar Rp357.143,00 maka pada akhir bulan
januari saldo kas adalah sebesar persediaan besi kas. Adapun perhitungannya adalah
sbb:
Dalam contoh ini misalnya ditetapkan besarnya jumlah kredit yang diminta dari
Bank “X” untuk bulan januari sebesar Rp360.000,00 dan untuk bulan februari sebesar
16
Rp330.000,00. Pembayaran kembali kredit tersebut sebagian akan dilakukan pada
permulaan bulan april sebesar Rp200.000,00 dan sisanya sebesar Rp490.000,00 dibayar
pada permulaan bulan mei. Berdasarkan data tersebut dapatlah disusun “skedul
penerimaan dan pembayaran pinjaman dan bunga” yang merupakan transaksi financial.
Seperti di bawah ini.
Tabel 2.
Skedul penerimaan dan pembayaran pinjaman dan bunga (dalam ribuan
rupiah).
17
Tabel 3. Perusahaan “widi”
Budget kas selama 6 bln Pertama th 1975 (dalam ribuan rupiah)
18
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Investasi dalam kas merupakan satu kegiatan yang mempengaruhi laporan
aliran/ arus kas perusahaan dengan kegiatan investasi. Laporan arus kas merupakan
laporan memberikan informasi keluar dan masuknya kas dalam suatu perusahaan,
yang disebabkan oleh adanya aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan
arus kas biasanya dibuat dalam bentuk anggaran dan realisasi. Kegiatan investasi
merupakan kegiatan membeli atau menjual kembali investasi pada surat berharga
jangka panjang dan aktiva tetap. Jika perusahaan membeli investasi/aktiva tetap
akan mengakibatkan arus keluar dan jika menjual investas/aktiva tetap akan
mengakibatkan adanya arus kas masuk ke perusahaan.
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas
tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu
melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas serta kepastian perolehannya. Informasi tersebut juga meningkatkan daya
banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan
pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan
peristiwa yang sama.
19
DAFTAR PUSTAKA
20