Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN KEUANGAN

INVESTASI DALAM KAS

Oleh :
Kelompok 3
Ni Kadek Anggi Astela (202133122002)
I Gst. Made Ngurah Rizky H. (202133122010)
Ni Kadek Ari Ratna Dewi (202133122011)
Agus Deva Somia Antara (202133122012)
I Gede Angga Putra Eka Wiguna (202133122015)
Ni Wayan Sumarihati (202133122016)
Roman Saputra (202133122020)
I Made Angga Darma Saputra (202133122021)
Gede Indra Apriana Yudistia (202133122022)
Ni Kadek Indah Sukma Berliana (202133122029)
Luh Putu Novi Damayanti (202133122037)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
2022
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul materi Investasi Dalam Kas pada
mata kuliah Manajemen Keuangan.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan laporan ini. Tentunya laporan ini tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Ni Nyoman Suriani, SE,MM selaku dosen mata kuliah Manajemen Keuangan yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kamiitekuni.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Denpasar, 16 Oktober i2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB 1 ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB 2 ........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 Investasi ........................................................................................................................... 3
2.2 Kas ................................................................................................................................... 6
2.3 Investasi Dalam Kas ....................................................................................................... 8
BAB 3 ...................................................................................................................................... 19
PENUTUP............................................................................................................................... 19
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 20

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah investasi memiliki beberapa pengertian yang berhubungan dengan
keuangan dan ekonomi. Teori ekonomi mengartikan investasi sebagai pengeluaran
untuk pembelian modal atau barang-barang yang tidak dikonsumsi saat ini namum
digunakan untuk kegiatan produksi guna menghasikan barang atau jasa di masa yang
akan datang. Investasi dapat disebut juga sebagai penanaman modal. Investasi adalah
suatu kegiatan yang mengorbankan sumber daya yang relevan saat ini untuk
keuntungan atau keuntungan di masa depan. Kegiatan investasi diharapkan dapat
memberikan manfaat dari segi peningkatan keuntungan terutama dari modal yang telah
dikeluarkan untuk investasi tersebut di masa yang akan datang. Namun, investasi juga
merupakan suatu aktifitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan
ketidakpastian yang sulit untuk diprediksi oleh para pelaku investasi atau investor.
Tujuan investasi pada umunya adalah untuk menghasillkan sejumlah uang dan untuk
meningkatkan kesejahteraan investor, kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan
moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat
ini pendapatan masa datang.

Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya,
Mempertahankan likuiditas berarti memelihara keseimbangan antara arus uang yang
keluar (out flow). Untuk menjaga agar tidak terjadi kesulitan kas baik kelebihan atau
kekurangan maka sebaiknya perusahaan menetapkan kas minimum atau safety cash.
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas, kas tersebut
diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk
mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Selama perusahaan beroperasi kas ini
akan berputar terus menerus dalam artian ada yang keluar ada yang masuk atau disebut
“Cash Flow”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah Apakah Investasi berpengaruh terhadap aliran kas dalam perusahaan.

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh investasi terhadap aliran kas dalam perusahaan

2
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Investasi
Definisi Investasi
Istilah investasi memiliki beberapa pengertian yang berhubungan dengan
keuangan dan ekonomi. Teori ekonomi mengartikan investasi sebagai pengeluaran
untuk pembelian modal atau barang-barang yang tidak dikonsumsi saat ini namum
digunakan untuk kegiatan produksi guna menghasikan barang atau jasa di masa yang
akan datang. Investasi dapat disebut juga sebagai penanaman modal. Berikut ini
beberapa pengertian investasi menurut para ahli :
Menurut Jogiyanto (2010:5) pengertian investasi adalah penundaan konsumsi
sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu yang
tertentu. Menurut Tandelilin (2010:2) investasi adalah: "Komitmen atas sejumlah dana
atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan di masa datang. Para investor membeli sejumlah saham saat ini
dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah
dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait
dengan investasi tersebut"
Menurut Martalena dan Malinda (2011:2) investasi merupakan bentuk
penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan
datang, dimana di dalamnya terkandung unsur risiko ketidakpastian sehingga
dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut. Sedangkan menurut Bodie (2005:3)
At investment is the current commitment of money or other resources in the expectation
of reaping future benefits. Dalam bahasa Indonesia artinya adalah, investasi merupakan
komitmen penanaman berupa uang dan sumber daya lainnya saat ini dengan
pengharapan dapat memperoleh keuntungan di masa depan. Dari beberapa pendapat
para ahli di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa investasi adalah suatu kegiatan yang
mengorbankan sumber daya yang relevan saat ini untuk keuntungan atau keuntungan
di masa depan. Selain mengharapkan imbal hasil yang besar, investor harus
mewaspadai risiko yang ada dalam kegiatan investasi ini.
Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut investor. Investor pada
umumnya digolongkan menjadi 2, yaitu :
1. Investor individual, terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi.

3
2. Investor institusional terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga
penyimpan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun
perusahaan investasi.
Investasi juga mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan investor
(investor's wealth). Kesejahteraan dalam konteks investasi berarti kesejahteraan yang
sifatnya moneter bukan kesejahteraan rohaniah. Kesejahteraan moneter bisa
ditunjukkan oleh penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai saat ini
(present value) pendapatan di masa datang.
Dengan demikian dalam pengertian yang lebih luas, kapan saja seseorang
memutuskan untuk tidak menghabiskan seluruh penghasilan saat ini, maka ia
dihadapkan pada keputusan investasi. Investasi ini digunakan untuk memperbesar
uangnya guna konsumsi di masa depan. Maka hal ini dapat diartikan sebagai konsumsi
yang ditunda.
Dalam investasi ini, investor tidak dapat memastikan hasil yang akurat atas
kegiatan yang dilakukannya atau dengan kata lain investor menghadapi risiko dalam
investasi tersebut. Tetapi investor dapat memperkirakan keuntungan yang akan
didapatkan atas investasinya serta seberapa besar penyimpangan yang terjadi
dibandingkan dengan keuntungan yang diharapkan.

Tujuan Investasi
Tujuan investasi pada umunya adalah untuk menghasillkan sejumlah uang dan
untuk meningkatkan kesejahteraan investor, kesejahteraan dalam hal ini adalah
kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini
ditambah nilai saat ini pendapatan masa datang.
Menurut Tandelilin (2010:8) secara khusus, terdapat beberapa alasan seseorang
melakukan investasi yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya
dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha mempertahankan tingkat
pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa akan datang.
2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilikan
perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko
penurunan nilai kekayaaan atau hak miliknya akibata adanya pengaruh inflasi.

4
3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banya melakukan
kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi masyarakat melalui
pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada
bidang-bidang usaha tertentu.
Sumber dana untuk investasi bisa berasal dari aset-aset yang dimiliki saat ini,
pinjaman dari pihak lain, ataupun dari tabungan. Investor yang mengurangi
konsumsinya saat ini akan mempunyai kemungkinan kelebihan dana untuk
ditabung. Dana yang berasal dari tabungan tersebut jika diinvestasikan akan
memberikan harapan peningkatan kemampuan konsumsi investor di masa datang,
yang diperoleh dari peningkatan kesejahteraan investor tersebut.

Jenis – Jenis Investasi


Investasi dibagi menjadi dua yaitu : (1) investasi dalam bentuk aktiva riil (real
asset), artinya aktiva yang berwujud seperti emas, perak, intan, dan lain-lain; (2)
investasi dalam bentuk surat-surat berharga atau sekuritas (marketable securities /
financial asset) artinya surat-surat berharga pada dasarnya merupakan klaim atas
aktiva riil yang dikuasai oleh organisasi atau entitas. Dalam investasi pada sebuah
institusi atau perusahaan, pemikiran aktiva finansial dapat dilakukan melalui dua
cara yaitu :
1. Investasi langsung (direct investing) Investasi langsung adalah suatu
kepemilikan surat berharga secara langsung dalam institusi atau perusahaan
yang secara resmi telah go public, dengan harapan akan mendapatkan
keuntungan berupa penghasilan dividen atau capital gain.
2. Investasi tidak langsung (indirect investing) Investasi tidak langsung terjadi
ketika surat-surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh
perusahaan investasi (investment company) yang berfungsi sebagai perantara.

Dasar Keputusan Investasi


Menurut Tandelilin (2010:9) dasar keputusan investasi terdiri dari return
harapan, tingkat risiko serta hubungan antara return dan risiko. Return
merupakan tingkat keuntungan investasi. Suatu hal yang wajar jika investor
menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah diinvestasikannya. Return
harapan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas
biaya kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya beli akibat
5
adanya pengaruh inflasi. Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan
antara return harapan (expected return) dan return aktual (realized return).
Return harapan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa
datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat
return yang telah diperoleh investor pada masa lalu.
Jika investor mengharapkan return yang setinggi-tingginya dari
investasi yang dilakukannya, ada hal penting yang harus dipertimbangkan, yaitu
berapa besar risiko yang harus ditanggung dari investasi tersebut. Menurut
Tandelilin (2010:10) risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual
yang berbeda dengan return harapan. Secara spesifik, mengacu pada
kemungkinan realisasi return aktual lebih rendah dari return minimum yang
diharapkan.
2.2 Kas
Definisi Kas
Menurut Purwaji Dkk (2017:8) kas merupakan alat pembayaran yang siap di
pakai dan bebas di pergunakan untuk membiayai kegiatan- kegiatan umum yang ada di
dalam perusahaan . Menurut Priyati (2016:89) kas merupakan alat pertukaran yang bisa
di sebut suatualat pembayaran yang telah di miliki oleh sebuah perusahaan dan para
penggunanya itu tidak pernah di batasi sedikitpun. Menurut Martani,Dkk (2016:182)
kas merupakan aset keuangan yang bisa di gunakan untuk kegiatan operasional di
sebuah perusahaan. Di dalam kas tersebut ada aset yang nilainya paling liquid karena
dapat di gunakan untuk membayar kewajiban di perusahaan.
Menurut Diana Dkk (2017:101) kas merupakan asset keuangan . Aset keuangan
merupakan asset yang berbentuk kas , instrument ekuitas yang di terbitkan oleh entitas
lain , hak kontraktual untuk menerima kas dari entitas lain , atau juga kontrak yang akan
di selesaikan dengan menggunakan instrument ekuitas yang di terbitkan oleh entitas.
Menurut Ismail (2011:138) kas merupakan mata uang yang berupa kertas dan logam
baik dalam valuta rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat
pembayaran yang sangat sah.
Menurut Sulistiawan Dkk (2006:59) kas merupakan alat pembayaran yang
berupa mata uang yang terdiri atas uang kertas , uang logam , dan simpanan yang ada
di bank ( atau tempat selain bank) yang setiap saat bisa di ambil agar bisa di gunakan
untuk bertransaksi , baik berupa mata uang asing maupun uang lokal.

6
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kas merupakan aset
keuangan yang bisa digunakan untuk kegiatan operasional yang ada di dalam sebuah
perusahaan dan kas tersebut bisa di gunakan sebagai alat suatu pembayaran yang tanpa
dibatasi seperti waktu dan di dalam kas juga tidak ada sebuah resiko tentang perubahan
nilai yang sangat signifikan . Keberadaan yang ada di dalam kas tersebut merupakan
sebuah entitas yang sangat penting, karena tanpa kas aktivitas operasi yang ada di dalam
perusahaan tersebut tidak dapat berjalan dengan lancar.

Karakteristik Kas
Menurut Hery(2013:171) kas meliputi berbagai macam yaitu seperti uang
logam , uang kertas, wesel pos (kiriman uang lewat pos yang bisa di sebut dengan
money orders) dan deposito . Perangko bukan merupakan kas tetapi biaya yang harus
di bayar di muka (prepaid ex-pense) atau bisa di sebut dengan beban yang di
tangguhkan (deferred expense). Pada umumnya di dalam perusahaan telah membagi
kas menjadi dua kelompok yaitu uang yang tersedia di kasir perusahaan (cash on hand)
dan uang tunai yang tersimpan di dalam bank (cash in bank).
Menurut Martani,Dkk (2016:183) apabila kas yang telah di cadangkan
menggunakan cara yangkhusus, makakas tersebut tidak bisa di golongkan sebagai kas
, tetapi hanya bisa di klasifikasikan sebagai dana cadangan. Menurut Purwaji Dkk
(2017:8) suatu alat pembayaran bisa kategorikan sebagai kas maka harus memenuhi
kriteria- kriteria yang di ungkapkan.Di dalam kriteria tersebut ada 2 macam di dalam
kas yaitu yang pertama adalah yang bisa di terima oleh masyarakat (bisnis) sebagai alat
pembayarannya sesuai dengan nominalnya danyang ke dua adalah bisa di pergunakan
sebagai alat pembayaran untuk kegiatan – kegiatan perusahaan sehari - harinya (pada
setiap saat).
Berdasarkan penjelasan karakteristik kas di atas maka dapat di simpukan bahwa
di dalam karakteristik kas itu tidak hanya sebuah catatan saja , tetapi adapun juga ada
berbagai macam - macam kas yang berasal dari uang logam, uang kertas, wesel , dan
deposito dan karakteristik kas itu tidak bisa di golongkan tetapi bisa di akui sebagai
dana cadangan

7
2.3 Investasi Dalam Kas
Definisi Aliran/Arus Kas
Arus kas merupakan satu kesatuan yang sangat penting dalam menjalankan
aktivitas kerja operasional keuangan baik untuk perencanaan atau pelaksanaan audit
maupun investasi baru sebagai salah satu tonggak berjalannya aktivitas operasional
keuangan.Dengandemikian upaya manajemen untuk mencapai tujuan organisasi yang
bertumpu pada fungsi anggaran keuangan yaitu dengan menggunakan Cashflow
sebagai Aliran Arus Kas.
Menurut Sofyan Syafari Harahap, arus kas adalah suatu laporan yang
memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran suatu
pembukuan pada suatu periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi pada
kegiatan operasional, pembiayaan dan investasi. Menurut Henry Simamora dalam
bukunya pengambilan keputusan bisnis edisi ke 2.Laporan aliran kas (cashflow) adalah
laporan keuangan ysang memperhatikan pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi,
pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi
tertentu dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas.
Menurut Donald E. Kieso dkk.dalam bukunya Akuntansi Intermediate, Laporan
arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas dan perubahan bersih pada kas
yang berasal pada kas yang berasal pada aktifitas operasi,investasi, dan pendanaan
darisuatu perusahaan selama suatu periode dalam format yang merekonsiliasi saldo kas
dan akhir. Sedangkan menurut Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-Dasar
Pembelanjaan Perusahaan laporan arus kas adalah suatu laporan yang menggambarkan
dimana datangnya dan untuk apa dan itu di gunakan.
Dari beberapa definisi yang telah disampaikan dapat diambil pengertian bahwa
laporan arus kas merupakan laporan memberikan informasi keluar dan masuknya kas
dalam suatu perusahaan, yang disebabkan oleh adanya aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan.Laporan arus kas biasanya dibuat dalam bentuk anggaran dan realisasi.

Kegunaan dan Tujuan Laporan Arus Kas


Kegunaan arus kas dalam PSAK No.2 disebutkan bahwa jika laporan arus kas
digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat
memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi
perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan
solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam
8
rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari
berbagai perusahaan. Dengan melakukan analisis Aliran kas ini, kita dapat mengetahui:
1. Kemampuan perusahaan meng “generate” kas, mengontrol arus kas masuk dan arus
kas keluar perusahaan masa lalu;
2. Kemungkinan keadaan arus kas masuk dan ke luar,arus kasbersih perusahaan,
termasuk kemampuan membayar dividen dimasa yang akan datang.
3. Informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan return dari sumber
kekayaan perusahaan.
4. Kemampuan perusahaan untuk memasukan kas keperusahaandi masa yang akan
datang.
5. Alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan dan
pengeluaran kas.
6. Pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi
keuangan selama satu periode tertentu.
Tujuan arus kas sendiri dalam PSAK No.2 memiliki pengertian bahwa
informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas
tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu
melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas serta kepastian perolehannya.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Masih menurut Hery yang termasuk sebagai aktivitas investasi adalah membeli
atau menjual tanah, bangunan dan peralatan.Di samping itu, aktivitas investasi juga
meliputi pembelian dan penjualan instrumen keuangan yang bukan untuk tujuan
diperdagangkan (non-trading securities), penjualan segmen bisnis dan pemberian
punjaman kepada entitas lain, termasuk penagihannya. Pelaporan arus kas dari aktivitas
investasi tidak dipengaruhi oleh metode langsung ataupun metode tidak langsung. Jika
arus kas masuk dari aktivitas investasi lebih besar dibanding dengan arus kas keluarnya,
maka arus kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas investasi akan dilaporkan.
9
Sebaliknya jika arus kas masuk dari aktivitas investasi lebih kecil dibanding dengan
arus kas keluarnya, maka arus kas bersih yang digunakan dalam aktivitas investasi
dilaporkan.
Di sini dikelompokan transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan
fasilitas investasi dan nonkas lainnya yang di gunakan oleh perusahaan. Arus Kas
masuk terjadi jika kas diterima dari hasil atau pengembalian investasi yang di lakukan
sebelumnya misalnya dari hasil penjualan. Arus Kas yang di terima misalnya dari:
a. Penjualan aktiva tetap.
b. Penjualan surat berharga yang berupa investasi.
c. Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini merupakan
kegiatan investasi). d. Penjualan aktiva lainnya yang di gunakan dalam kegiatan
produksi (tidak termasuk persediaan). Arus Kas yang keluar dari kegiatan ini misalnya
adalah:
a. Pembayaran untuk mendapat aktiva tetap.
b. Pembelian investasi jangka panjang.
c. Pemberian pinjaman pada pihak lain.
Pembayaran untuk aktiva lain yang di gunakan dalam kegiatan produktif seperti hak
paten (tidak termasuk persedian yang merupakan persediaan operasional)

Aliran Kas dalam Perusahaan


Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.
Makin besar jumlah kas yang ada di perusahaan berarti makin tinggi tingkat
likuiditasnya. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk
tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Tetapi ini tidak berarti bahwa
perusahaan harus berusaha mempertahankan persediaan kas yang sangat besar, karena
makin banyak kas maka makin banyak uang yang menganggur
sehingga akanmemperkecil profibilitasnya. Mempertahankan likuiditas berarti
memelihara keseimbangan antara arus uang yang keluar (out flow). Untuk menjaga
agar tidak terjadi kesulitan kas baik kelebihan atau kekurangan maka sebaiknya
perusahaan menetapkan kas minimum atau safety cash.
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas, kas
tersebut diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun
untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Selama perusahaan beroperasi kas

10
ini akan berputar terus menerus dalam artian ada yang keluar ada yang masuk atau
disebut “Cash Flow”.
- Aliran kas masuk (cash inflow) yang bersifat menerus, misalnya : aliran kas yang
berasal dari penjualan secara tunai, penerimaan piutang dan lain-lain.
- Aliran kas keluar (cash out flow) yang bersifat terus menerus misalnya : untuk
pembayaran upah buruh/gaji, pembelian bahan mentah dan lain-lain.
Di samping aliran kas juga bersifat terus menerus (kontinier) ada juga aliran kas yang
bersifat terputus-putus (Intermitten”).
- Aliran kas masuk (cash flow) yang bersifat Intermittent misalnya penyetoran pemilik
perusahaan, penjualan saham dan aktiva yang tidak terpakai, penerimaan kredit dari
Bank.
- Aliran kas keluar (cash out flow) yang bersifat Intermittent misalnya untuk
pembayaran bunga dividend, pajak pendapatan/perseroan, angsuran hutang, pembelian
kembali saham perusahaan, pembelian aktiva tetap dan lain-lain.
Dari cash flow ini akan bisa adanya kas bila cash flow lebih besar dari pada cash
out flow. Dan begitu juga sebaliknya dapat pula terjadi kekurangan kas (devisit). Aliran
kas masuk dan kas keluar dalam perusahaan berlangsung terus-menerus selama
perusahaan berdiri. Kelebihan antara kas masuk dan kas keluar merupakan saldo kas
yang tertahan di perusahaan, yang besar saldo nya dari waktu ke waktu berubah-ubah
karena berbagai faktor seperti perubahan dalam tingkat harga, perubahan politik
marketing, keputusan di bidang produksi, kebijakan di bidang pembelian dan
personalia.

11Kas dalam Perusahaan


Gambar 1. Aliran
Menetapkan Persediaan Kas
Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat liquiditasnya,
walaupun demikian ini tidak berarti harus mempertahankan jumlah kas yang berlebihan
akan bisa mengangsur akan memperkecil profitabilitasnya.
Besarnya safety cash ditentukan oleh besar kecilnya kegiatan atau kebutuhan
yang diperlukan perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kas minimal suatu perusahaan
yaitu :
1. Perimbangan antara aliran kas
Masuk mengenai kuantitas maupun timing antara cash inflow dengan cash
outflow dalam suatu perusahaan berarti bahwa pengeluaran kas baik mengenai
jumlahnya maupun mengenai waktunya akan dapat dipenuhi dari penerimaan
kasnya sehingga perusahaan tidak perlu mempunyai persediaan besi kas yang besar.
Berarti bahwa pengeluaran kas baik mengenai jumlahnya maupun waktunya akan
dapat dipenuhi dari penerimaan kasnya sehingga perusahaan tidak perlu
mempunyai persediaan besi kas yang benar. Adanya perimbangan tersebut antara
lain disebabkan karena adanyaa kesesuaian antara syarat pembelian dengan syarat
penjualan.
2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
Untuk menjaga likuiditas perusahaan perlu membuat perkiraan atau estimasi
mengenai aliran kas didalam perusahaan. Apabila aliran kas senyatanya selalu
sesuai dengan estimasinya, maka perusahaan tersebut tidak menghadapi kesukaran
likuiditas. Bagi perusahaan ini tidak perlu mempertahankan adanya persediaan besi
kas yang besar. Untuk menjaga likuiditas perusahaan perlu membuat perkiraan atau
estimasi mengenai aliran kas di dalam perusahaannya.Penyimpangan yang
merugikan dalam aliran kas keluar misalnya karena adanya pemogokan, banjir,
angin puyuh dan bencana alam lainnya, adanya perubahan peraturan pemerintah
mengenai pengupahan buruh, sehingga perusahaan harus sering mengadakan
pengeluaran ekstra. Penyimpangan yang merugikan dalam aliran kas
masukmisalnya terjadi karena kegagalan langganan untuk memenuhi kewajiban
finansiilnya. Bagi perusahaan yang sering mengalami penyimpangan yang
merugikan dalam aliran kasnya dirasakan perlu untuk mempertahankan adanya
persediaan besi kas yang relative besar.

12
3. Adanya hubungan yang baik dengan bank-bank
Apabila pimpinan suatu perusahaan telah berhasil dapat dapat membina hubungan
yang baik dengan bank akan mempermudah baginya untuk mendapatkan kredit
dalam menghadapi kesukaran finansiilnya, baik yang disebabkan karena adanya
peristiwa yang tidak diduga maupun yang dapat diduga sebelumnya. Bagi
perusahaan ini tidak perlu mempunyai persediaan besi kas yang besar. Hal ini akan
mempermudah baginya untuk mendapatkan kredit dalam menghadapi kesukaran
finansiilnya, baik disebabkan karena adanya peristiwa yang diduga maupun tidak
diduga sebelumnya. Bagi perusahaan ini tidak perlu mempunyai persediaan besi kas
yang besar.
Untuk dapat menetapkan jumlah persediaan kas yang cukup sehingga
liquiditasnya tidak terganggu, maka kita harus dapat meramalkan rencana
pemasukan dan pengeluaran kas untuk jangka waktu tertentu dank as yang
disediakan harus mampu menutupnya.

Budget Kas
Budget kas adalah prediksi posisi kas untuk periode tertentu di masa mendatang.
Penyusunan budget kas bagi sebuah perusahaan sangatlah penting demi likuiditas.
Dengan budget. kas akan diketahui kapan perusahaan akan dalam keadaan defisit
maupun surplus karena operasinya. Dari prediksi hendak defisit maka perencanaan
penutupan defisitnya dapat direncanakan dan dari prediksi surplus maka perencanaan
penggunaannya juga direncanakan secara efektif dan efisien. Berpijak dari untuk apa,
terasa bagaimana menyusun badget kas adalah mesti disuratkan. Budget kas disusun
melalui beberapa tahapan. Tahap pertama, memprediksi penerimaan dan pengeluaran
berbasis rencana operasional perusahaan. Tahap kedua, menyusun proyeksi
kebutuhan dana atau kredit untuk menutup defisit kas juga disusun proyeksi
pembayaran bunga.
Budget kas dapat dibedakan menjadi 2 bagian :
1. Estimasi penerimaan-penerimaan kas yang berasal dari: hasil penjualan tunai;
piutang yang terkumpul; penerimaan bunga, dividen; hasil penjualan aktiva tetap,
dan penerimaan-penarimaan lain.
2. Estimasi pengeluaran kas yang digunakan untuk: pembelian bahan mentah;
pembayaran utang-utang; pembayaran upah buruh; pengeluaran untuk biaya

13
penjualan; biaya administrasi and umum; pembayaran bunga, dividen, tantieme,
pajak, premi asuransi, pembelian aktiva tetap dan pengeluaran-pengeluaran lain.

Budget kas disusun agar supaya pimpinan perusahaan dapat mengetahui:


a) Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinya perusahaan;
b) Kemungkinan adanya surplus atau defisit karena rencana operasinya perusahaan;
c) Besarnya dana beserta saat-saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutup defisit
kas;
d) Saat-saat kapan kredit itu dibayar kembali.
Penyusunan budget kas biasanya dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasionil
perusahaan. Transaksi disini merupakan transaksi operasionil.
2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari Bank atau
sumber-sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena
rencana operasinya perusahaan. Transaksi disini merupakan transaksi finansiil.
3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah
adanya transaksi finansiil, dan budget kas yang final ini merupakan gabungan
dari transaksi operasionil dan transaksi finansiil yang menggambarkan estimasi
penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.

Contoh Soal

Estimasi Pengeluaran :

14
Berdasarkan data tersebut kita dapat menyusun budget kas untuk tahap pertama, yaitu
estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasinya perusahaan
(operating transactions).

Tabel 1.
Perusahaan “WIDI”
Budget penerimaan dan pengeluaran kas untuk operasinya perusahaan
(transaksi operasionil)
Selama 6 bulan pertama tahun 1975 (dalam ribuan rupiah)

15
Dari estimasi penerimaan dan pengeluaran transaksi operasionil sebagaimana
Nampak dalam skedul tersebut diatas kita dapat mengetahui bahwa selama 6 bulan
mendatang perusahaan akan dalam keadaan ilikuid dalam bulan januari dan februari,
sedangkan untuk bulan-bulan lainnya keadaan likuiditasnya cukup baik. Berhubungan
dengan ini maka kita harus mengadakan transaksi financial untuk dapat menjutup
deficit untuk 2 bulan tersebut beserta menentukan waktu pembayaran kembalinya
kredit dan pembayaran bunganya. Untuk keperluan itu kita perlu menyusun “skedul
penerimaan dan pembayaran pinjaman dan bunga”.
Untuk keperluan penyusunan skedul tersebut diperlukan tambahan data sbb:
1) Estimasi saldo kas pada akhir bulan desember 1974 = Rp 100.000,00.
2) Persediaan besi kas ditetapkan sebesar Rp50.000,00.
3) Pinjaman dari Bank “x” diterima pada permulaan bulan dan pembayarab bunga
dilakukan pada akhir bulan. Pembayaran kembali utang dilakukan pada permulaan
bulan. Bunga bank ditetapkan sebesar 2% perbulan.
Berdasarkan data tambahan tersebut perlulah kita menentukan berapa besarnya
kredit yang akan diminta dari bank untuk bulan januari dan februari. Deficit bulan
januari sebesar Rp400.000,00 persediaan besi kas ditetapkan sebesar Rp50.000,00.
Pada permulaan bulan januari tersedia uang kas sebesar Rp100.000,00. Bunga kredit
2% yang harus dibayar pada akhir bulan. Atas dasar data tersebut dapat diperhitungkan
besarnya kredit yang akan diminta yaitu sebesar:
400.000 + 50.000 – 100.000 + 2/100 X = X
X = 357.143,00.
Kalau kita meminjam dari Bank sebesar Rp357.143,00 maka pada akhir bulan
januari saldo kas adalah sebesar persediaan besi kas. Adapun perhitungannya adalah
sbb:

Dalam contoh ini misalnya ditetapkan besarnya jumlah kredit yang diminta dari
Bank “X” untuk bulan januari sebesar Rp360.000,00 dan untuk bulan februari sebesar

16
Rp330.000,00. Pembayaran kembali kredit tersebut sebagian akan dilakukan pada
permulaan bulan april sebesar Rp200.000,00 dan sisanya sebesar Rp490.000,00 dibayar
pada permulaan bulan mei. Berdasarkan data tersebut dapatlah disusun “skedul
penerimaan dan pembayaran pinjaman dan bunga” yang merupakan transaksi financial.
Seperti di bawah ini.

Tabel 2.
Skedul penerimaan dan pembayaran pinjaman dan bunga (dalam ribuan
rupiah).

keterangan: P.B. = Permulaan bulan


A.B. = Akhir bulan
Sebagai tahap terakhir dalam penyusunan budget kas tersebut adalah penyusunan
budget kas final yang merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaksi financial,
yang menggambarkan esimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.

17
Tabel 3. Perusahaan “widi”
Budget kas selama 6 bln Pertama th 1975 (dalam ribuan rupiah)

18
BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Investasi dalam kas merupakan satu kegiatan yang mempengaruhi laporan
aliran/ arus kas perusahaan dengan kegiatan investasi. Laporan arus kas merupakan
laporan memberikan informasi keluar dan masuknya kas dalam suatu perusahaan,
yang disebabkan oleh adanya aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan
arus kas biasanya dibuat dalam bentuk anggaran dan realisasi. Kegiatan investasi
merupakan kegiatan membeli atau menjual kembali investasi pada surat berharga
jangka panjang dan aktiva tetap. Jika perusahaan membeli investasi/aktiva tetap
akan mengakibatkan arus keluar dan jika menjual investas/aktiva tetap akan
mengakibatkan adanya arus kas masuk ke perusahaan.
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas
tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu
melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas serta kepastian perolehannya. Informasi tersebut juga meningkatkan daya
banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan
pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan
peristiwa yang sama.

19
DAFTAR PUSTAKA

(Najudin, 2013)‘284437-pengertian-kegunaan-tujuan-dan-langkah-l-ae96a651’ (no date).


‘BAB_II’
‘BAB 2 (1)’ (no date).
Najudin, B. (2013) INVESTASI DALAM KAS 5 comments.
Available at: http://dokumen-akuntansi.blogspot.co.id/2013/03/investasi-dalam-kas.html.
(‘284437-pengertian-kegunaan-tujuan-dan-langkah-l-ae96a651’, no date)
(‘BAB 2 (1)’, no date)(‘BAB_II’, no date)

20

Anda mungkin juga menyukai