TINJAUAN PUSTAKA
Akuntansi secara garis besar dibagi menjadi dua tipe yaitu: Akuntansi
managemen dan Akuntansi keuangan. Akuntansi keuangan merupakan tipe
akuntansi yang mengolah informasi keuangan terutama untuk memenuhi
kererluan manajemen puncak dan pihak luar organisasi. Sedangkan akuntansi
managemen merupakan tipe akuntansi yang mengolah informasi keuangan
terutama untuk memenuhi keperluan managemen dalam pelaksanaan fungasi
perencanaan dan pengendalian organisasi.
Akuntansi biaya bukan merupakan akuntansi yang berdiri sendiri, tetapi
akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi
managemen.
Menurut Mulyadi (2005:7), pengertian akuntansi biaya: ”Akuntansi biaya
adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya
pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara-cara tertentu, serta
penafsiran terhadapnya”.
Sedangkan akuntansi biaya menurut Sunarto (2003:2): ”Akuntansi biaya
menyangkut klasifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis biaya produksi.
Akuntansi hanya berkaitan dengan kaperluan intern saja”.
Dalam sistem biaya taksiran, dasar yang dipakai dalam penentuan norma
fisik terbatas pada pengalaman produksi pada masa yang lalu. Jika terjadi
penyimpangan dari norma fisik tersebut, masih perlu dilakukan penyelidikan lebih
lanjut untuk menentukan sebab-sebabnya, apakah karena terjadi pemborosan,
penghematan, atau karena kesalahan dalam penafsiran norma fisiknya yang
dilakukan sebelumnya.
Tujuan Penggunaan Sistem Biaya Taksiran
Menurut Mulyadi (2005:356), Tujuan penggunaan sistem biaya taksiran
adalah:
1. Untuk jembatan menuju sistem biaya standar.
Seringkali sistem biaya taksiran digunakan sebelum biaya standar
dapat ditentukan. Penggunaan sistem biaya taksiran sebagai jembatan
menuju sistem biaya standar mempunyai keuntungan sebagai berikut:
a. Melatih karyawan dalam menggunakan sistem biaya standar karena
adanya beberapa kesamaan di antara kedua sistem tersebut.
b. Menyesuaikan karyawan secara bertahap terhadap sistem yang baru,
agar terpelihara hubungan yang baik dengan karyawan.
2. Untuk menghindari biaya yang relatif besar dalam pemakaian sistem
biaya standar.
Dalam perusahaan-perusahaan tertentu, pemakaian sistem biaya taksiran
lebih ekonomis bila dibandingkan dengan sistem biaya standar. Dalam
perusahaan kecil, biaya penentuan biaya standar merupakan beban barat
dan pada umumnya manajemen belum membutuhkan sistem
pengendalian biaya yang sangat seksama. dalam perusahaan yang
seringkali mengalami perubahan produk atau produksi, waktu dan biaya
yang diperlukan untuk penentuan biaya standar sangat besar, sehingga
pemakaian sistem biaya standar tidak ekonomis.
Metode harga pokok pesanan adalah cara penentuan harga pokok produk
dimana harga pokok produksi dikumpulkan untuk sejumlah produk tertentu atau
suatu jasa yang dapat dipisahkan identitasnya. Perusahaan yang menggunakan
pendekatan metode harga pokok pesanan secara otomatis kegiatan produksi
tergantung pada pesanan yang diterima.
Metode harga pokok proses adalah cara penentuan harga pokok produksi
dimana harga pokok produksi dihitung dengan cara membagi jumlah harga pokok
yang dibebankan pada sebuah dpartemen dengan jumlah produk departemen
tersebut pada suatu periode tertentu selama jangka waktu tertentu. Perusahaan
yang menggunakan pendekatan metode harga pokok proses maka perusahaan
tersebut dalam menjalankan proses produksinya yang dilakukan secara masa dan
kontinyu.
2.5 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
2.6.3 Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga Pokok
Pesanan
e. Jam mesin
Apabila biaya overhead pabrik bervariasu dengan waktu penggunaan
mesin (misalnya bahan bakar atau listrik yang dipakai untuk menjalankan mesin),
Maka dasar yang dipakai untuk membebankannya adalah jam mesin.
Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Taksiran biaya overhead pabrik
---------------------------------------- = Tarif biaya overhead pabrik per jam mesin
Taksiran jam kerja mesin
“The cost of production report is a device for presenting the amount of costs
accumulated and assigned to production during a month,. It is also the
source of information for preparing summary journal entries to record the
cost of units of product transfered from one producing departement to
another and finnaly to finished goods inventory”.
2.8 Manfaat Metode Harga Pokok Proses Dalam Menghitung Harga Pokok
Produksi