1. Akuntansi
Akuntansi menurut Sumarsan (2017:1) adalah suatu
seni untuk mengidentifikasi, mengklasifikasikan,
mengumpulkan mencatat
yang berhubungan transaksi,
dengan keuangan, sehingga
, serta kejadian informasi keuangan
menghasilkan dapat atau suatu laporan
dapatdigunakan oleh pihak-pihak yang keuangan
berkepentingan. yang
Berdasarkan
pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses
mengumpulkan, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mencatat transaksi
serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan. Proses tersebut
menghasilkan informasi keuangan yang berguna bagi para pemakai laporan
(users) untuk pengambilan keputusan.
2. Biaya
Menurut Firdaus dan Wasilah (2012: 22) mendefinisikan biaya sebagai
berikut : Biaya adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk
memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang.
Sedangkan pengertian biaya menurut Supriyono (2011: 12) adalah harga
perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh
penghasilan (revenue) yang akan dipakai sebagai pengurang
penghasilan.
Menurut Mulyadi (2014: 8), dalam arti luas biaya adalah “pengorbanan
sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu” (Baldric, et.al (2013: 23),
biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa
yang diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang akan datang.
1
1. Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan
dan non keuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau pemanfaatan
sumber daya dalam suatu organisasi. Akuntansi biaya memasukkan bagian-
bagian akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan tentang bagaimana
informasi biaya dikumpulkan dan dianalisis. Akuntansi biaya lebih
menekankan pada pengendalian maupun penetapan biaya terutama yang
berhubungan dengan biaya produksi. Selanjutnya akuntansi biaya membantu
perusahaan dalam merencanakan dan pengawasan biaya pada aktivitas
perusahaan. Berikut ini adalah pengertian akuntansi biaya menurut para ahli :
Pengertian akuntansi biaya menurut Siregar dkk (2014:17) yaitu :
Akuntansi biaya adalah proses pengukuran, penganalisaan, perhitungan,
dan pelaporan biaya, profitabilitas, dan kinerja operasi untuk kepentingan
internal perusahaan.
Pengertian akuntansi biaya menurut Mulyadi (2010:7) yaitu Akuntansi
biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan
penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara
tertentu, serta penafsiran terhadapnya.
Pengertian akuntansi biaya menurut Bustami dan Nurlela (2010:4) yaitu
Akuntansi biaya adalah bidang ilmu akuntansi yang mempelajari
bagaimana cara mencatat, mengukur, dan pelaporan informasi biaya yang
digunakan. Disamping itu akuntansi biaya juga membahas tentang penentuan
harga pokok dari “suatu produk” yang diproduksi dan dijual kepada pemesan
maupun untuk pasar, serta untuk persediaan produk yang akan dijual.
Pengertian akuntansi biaya menurut Carter (2009:11) yaitu Akuntansi
biaya memperlengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan untuk aktivitas
perencanaan dan pengendalian, perbaikan kualitas dan efisiensi, serta
pengambilan keputusan baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat
strategik.
2. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluarannya
2
Nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya
objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang
berhubungan dengannya disebut biaya bahan bakar. Penggolongan biaya
menurut fungsi pokok dalam perusahaan Biaya dikelompokan menjadi tiga
kelompok berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan yaitu:
a. Biaya Produksi
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengelolah bahan baku
menjadi produk jadi. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan
ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan
yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun tidak
langsung berhubungan dengan proses produksi.
b. Biaya Pemasaran
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran produk. Contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan
dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian yang
melaksanakan kegiatan pemasaran.
c. Biaya Administrasi dan Umum
Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi
dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian
keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat, biaya
pemeriksaan akuntan.
1. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang
dibiayai Dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:
a. Biaya Langsung (Direct Cost) Biaya yang terjadi, yang penyebab
satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika
sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung tidak
akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah
diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi
langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. Biaya langsung departemen adalah semua biaya yang
terjadi di dalam departemen tertentu. Contohnya adalah biaya tenaga
3
kerja yang bekerja dalam departemen pemeliharaan merupakan biaya
langsung departemen bagi departemen pemeliharaan dan biaya
depresiasi mesin yang dipakai dalam departemen tersebut,
merupakan biaya langsung bagi departemen tersebut.
b. Biaya Tidak Langsung (In Direct Cost) Biaya yang terjadi tidak
hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya ini tidak dapat
dihubungkan secara langsung pada unit yang diproduksi. Biaya ini
dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya
produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik. Contohnya biaya
gaji akunting, biaya gaji direktur, biaya gaji bagian HRD.
1. Penggolongan biaya menurut perilaku biaya dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan.Dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatannya, biaya dapat digolongkan menjadi:
a. Biaya Variabel
Merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja.
b. Biaya Semi Variabel
Biaya Semi Variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Biaya ini mengandung
unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
c. Biaya Semi Fixed
Merupakan biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume
produksi tertentu.
d. Biaya Tetap
Merupakan biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar
volume kegiatan tertentu.
2. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya
a. Pengeluaran modal
Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari
4
satu periode akuntansi. Contoh pengeluaran modal adalah
pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, untuk reparasi besar
terhadap aktiva tetap, untuk promosi besar-besaran.
b. Pengeluaran pendapatan
Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai
manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
Contoh pengeluaran pendapatan antara lain adalah biaya iklan, biaya
telex, dan biaya tenaga kerja.
1. Tujuan Akuntansi Biaya
Menurut Sujarweni (2015:3) ada tiga tujuan akuntansi biaya. Tujuan
akuntansi biaya adalah sebagai berikut:
1. Penentuan harga pokok produk
Tujuan mempelajari akuntansi biaya agar dapat memperoleh informasi
biaya untuk penentuan harga pokok produk yang digunakan perusahaan
untuk menentukan besarnya laba yang diperoleh dan juga untuk
menentukan harga jual.
2. Perencanaan Biaya dan Pengendalian Biaya
Tujuan mempelajari akuntansi biaya agar dapat memperoleh informasi
biaya sebaggai perencanaan biaya. Perencanaan biaya apa saja yang akan
dikeluarkan di masa mendatang. Akuntansi biaya menyajikan informasi
biaya yang mencakup biaya masa lalu dan biaya di masa yang akan datang.
Informasi yang dihasilkan akuntansi biaya menjadi dasar bagi manajemen
untuk menyusun perencanaan biaya. Dengan perencanaan biaya yang baik
akan memudahkan manajemen dalam melakukan pengendalian biaya.
3. Pengambilan keputusan khusus
Tujuan mempelajari akuntansi biaya agar dapat memperoleh informasi
biaya sebagai pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pemilihan
berbagai tindakan alternatif yang akan dilakukan perusahaan misalnya:
a. menerima atau menolak pesanan dari konsumen
b. mengembangkan produk
c. memproduksi produk baru
5
d. membeli atau membuat sendiri
e. menjual langsung atau memproses lebih lanjut
1. Harga Pokok Produksi
Menurut Mulyadi (2010:17) Harga pokok produksi adalah biaya yang
dikeluarkan dalam pengelolaan bahan baku menjadi produk. Harga pokok
produksi atau disebut juga harga pokok adalah pengorbanan sumber ekonomi
yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi
untuk memperoleh penghasilan.
Sedangkan menurut Bustami dan Nurlela (2013: 48) Harga pokok
produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Untuk perusahaan
manufaktur elemen harga pokok produksinya terdiri dari biaya operasional dan
biaya tenaga kerja langsung karena keluaran (output) yang dihasilkan antara
perusahaan manufaktur dan jasa berbeda, maka penentuan harga pokonya juga
berbeda. Sedangkan untuk perusahaan jasa tidak mempunyai bahan baku
sehingga sistem penentuan harga pokoknya relatif sederhana tidak sama seperti
perusahaan manufaktur yang mempunyai bahan baku.
2. Unsur – Unsur Biaya Harga Pokok Produksi
Dalam memproduksi suatu produk akan diperlukan beberapa biaya untuk
mengolah bahan mentah menjadi produk jadi. Biaya produksi meliputi
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
a. Biaya Bahan Baku
Pengertian biaya bahan baku menurut Salman (2013: 26) adalah besarnya
penggunaan bahan baku yang dimasukkan ke dalam proses produksi untuk
menghasilkan produk jadi.
Bahan baku meliputi bahan-bahan yang dipergunakan untuk
memperlancar proses produksi atau disebut bahan baku penolong dan
bahan baku pembantu. Bahan baku dibedakan menjadi bahan baku
langsung dan bahan baku tidak langsung. Bahan baku langsung disebut
dengan biaya bahan baku, sedangkan bahan tidak langsung disebut biaya
overhead pabrik.
6
Dalam memperoleh bahan baku, perusahaan tidak hanya
mengeluarkan biaya sejumlah harga beli saja, tetapi juga mengeluarkan
biaya pembelian, pergudangan, dan biaya perolehan lainnya. Harga bahan
baku terdiri dari harga beli ditambah dengan biaya-biaya pemebelian dan
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut
dalam keadaan siap di olah. Biaya bahan baku langsung adalah semua
biaya bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi dan yang
dapat dimasukkan langsung dalam kalkulasi biaya produk.
a. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja dibagi menjadi dua kelompok yaitu biaya tenaga
kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja
langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik yang
manfaatnya dapat diidentifikasikan pada produk yang dihasilkan.
Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah balas jasa yang
diberikan kepada karyawan pabrik, akan tetapi manfaatnya tidak dapat
diidentifikasikan pada produk yang dihasilkan. Biaya tenaga kerja langsung
menurut Salman (2013: 26) adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk
membayar pekerja yang terkait langsung dengan proses produksi untuk
menghasilkan produk jadi.
Biaya tenaga kerja yang digunakan adalah jumlah biaya yang
dibayarkan kepada setiap karyawan yang terlibat secara langsung
dalam proses produksi. Dimana sistem pembayaran yang digunakan adalah
sistem pembayaran upah karyawan.
b. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik menurut Salman (2013: 26) adalah biaya
produksi yang dikeluarkan perusahaan selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik meliputi biaya bahan
pembantu atau penolong, biaya penyusutan aktiva pabrik, biaya sewa
gedung pabrik, dan biaya overhead lain-lain.
7
1. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Menurut Mulyadi (2014: 26) menyatakan terdapat dua metode dalam
penentuan harga pokok produksi yaitu dengan metode full costing dan
metode variable costing.
a. Full Costing
Yaitu metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan
semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri
dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik, baik yang bersifat variabel maupun tetap yang dibebankan ke
produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atau
atas dasar biaya overhead pabrik sesungguhnya. Metode perhitungan harga
pokok penuh juga berguna untuk keperluan pelaporan pada pihak eksternal.
Berikut laporan harga pokok produksi dengan metode full costing :
Table 1 Format Laporan Harga Pokok Produksi Metode full
Costing
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik tetap xxx
Biaya overhead pabrik variabel xxx
Harga pokok produksi xxx
b. Variable Costing
Yaitu metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memeperhitungkan unsur biaya produksi yang bersifat variabel ke dalam
harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Dalam metode ini
biaya overhead tetap tidak diperhitungkan sebagai biaya periode yang akan
dibebankan dalam laporan Laba Rugi tahun berjalan. Metode variable
costing ini banyak diterapkan bagi keperluan internal, karena metode ini
dianggap konsisten dengan asumsi perilaku biaya yang digunakan dalam
pengambilan keputusan manajemen.
Berikut laporan harga pokok produksi dengan metode variable
costing :
8
Table 2 Format Laporan Harga Pokok Produksi Metode Variabel
Rp.xxx
9
Lanjutan
Rp.xxx
Biaya administrasi & umum
Laba bruto Rp.xxx
Biaya pemasaran
Rp.xxx Rp.xxx
Biaya Usaha : Rp.xxx
Laba bersih usaha
Pendapatan diluar usaha Rp.xxx
Biaya diluar usaha R
p
Laba Bersih sebelum pajak .Rp,xxx
Pajak Penghasilan x
Laba bersih setelah pajak xRp.xxx
x
Rp.xxx
Sumber (Mulyadi, 2012: 21) R
p
10. Metode Harga Pokok Pesanan
.
Perusahaan yang kegiatan produksi atau usahanya berdasarkan
x pesanan
melakukan kegiatan produksinya ketika menerima x pesanan dari
x
konsumen. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk
pesanan tertentu dan harga pokok per satuan produk yang dihasilkan untuk
memenuhi pesanan tersebut, dihitungdengan cara membagi total biaya produksi
untuk pesanan tersebut dengan jumlahsatuan produk dalam pesanan yang
bersangkutan.
Menurut Mulyadi (2015:18) pengertian harga pokok produksi pesanan
adalah:Biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga
pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi
pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk
pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang
bersangkutan.
10
Menurut Sujarweni (2015:71) pengertian harga pokok produksi pesanan
adalah: Metode untuk memproduksi produk dan menentukan harga pokok
produk perusahaan berdasarkan pesanan dari konsumen. Atau dengan kata lain
suatu sistem akuntansi yang kegiatannya melakukan penelusuran biaya pada
unit individual atau pekerjaan, kontrak atau tumpukan produk yang spesifik.
Pesanan artinya konsumen memesan terlebih dahulu sejumlah produk kepada
perusahaan, setelah pesanan jadi maka konsumen mengambil pesanan tersebut
dan membayarnya pada perusahaan.
Sedangkan karakteristik usaha perusahaan yang kegiatan produksinya
berdasarkan produksi pesanan menurut Mulyadi (2015:41) adalah:
1. Proses pengelolahan produk terjadi secara terputus- putus.
2. Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh
pemesan.
3. Produksinya ditunjukkan untuk memenuhi pesanan bukan untuk persediaan
gedung.
Sedangkan Karakteristik usaha perusahaan yang kegiatan produksinya
berdasarkan produksi pesanan menurut Sujarweni (2015:72) adalah:
a. Produk yang dihasilkan sesuai pesanan atau permintaan dari konsumen.
b. Persediaan di gudang hanya untuk memenuhi pesanan saja.
c. Karena hanya berdasarkan pesanan saja maka kalau tidak ada pemesanan
maka produksinya terputus-putus. Kalau tidak ada pesanan baru
memproduksi kalau tidak maka produksi akan berhenti.
d. Produk yang telah sesuai langsung diberikan kepada pemesan.
e. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat
dihitung harga pokok pesanan dengan secara rinci. Dhubungkan dengan
sistem akuntansi biaya yang digunakan untuk membebankan harga pokok
kepada produk. Metode harga pokok pesanan hanya dapat menggunakan:
1. Sistem harga pokok historis untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung, untuk biaya overhead pabrik harus digunakan tarif biaya
yang ditentukan dimuka.
11
2. Untuk semua elemen biaya produksi dapat digunakan sistem harga
pokok yang ditentukan dimuka.
f. Biaya produksi dalam metode harga pokok pesanan dibagi 2 yaitu:
1. Biaya langsung meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. Biaya langsung diperhitungkan terhadap masing-masing
pesanan berdasarkan biaya yang sebenarnya.
3. Biaya tidak langsung meliputi biaya produksi selain biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja. Biaya tidak langsung dibebankan ke tiap-tiap
pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
g. Cara pengumpulan biaya produksi dilakukan dengan kartu biaya pesanan,
yang memuat rincian untuk masing-masing pesanan.Bagi perusahaan yang
berproduksi berdasarkan pesanan, informasi harga pokok pesanan memiliki
maafaatyang sangat penting, karena berdasrakan informasi tersebut seorang
manajer dapat mengetahui dan menentukan keadaan suatu produk pesanan
dan manfaat lainya bagi seorang manajer adalah untuk menentukan harga
jual suatu produk pesanan tersebut. Manfaat informasi harga pokok pesanan
menurut Mulyadi (2015:39) adalah sebagai berikut:
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pesanan taksiran
biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk menentukan harga jual
yang akan dibebankan kepada pemesan.
13
1. Manfaat Informasi Harga Pokok Pesanan
Manfaat Informasi Harga Pokok Pesanan Menurut Bastian Bustami dan
Nurlela (2013 : 62) manfaat informasi harga pokok pesanan yaitu untuk
penetapan harga jual dan pengendalian biaya umumnya calon pelanggan selalu
meminta estimasi biaya terlebih dahulu sebelum mereka memesan dan
seringkali mereka memesan dan memberi pekerjaan, membandingkan dengan
pesaing. Oleh sebab itu perusahaan harus dapat mengestimasi biaya secara
akurat agar dapat bersaing dengan perusahaan lain dan menghasilkan laba yang
optimal.
Menurut Mulyadi (2012 : 5) manfaat informasi harga pokok pesanan
yaitu :
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan
14
14. Kartu Harga Pokok Pesanan
Table 7 Tabel Kartu Harga Pokok Pesanan
No Pesanan : Pemesan:
Jenis Produk : Sifat
Tanggal Pesan : Pesanan:
Taggal : Jumlah:
Selesai Harga Harga
Jual : Jual:
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik
Tgl No. Ket. Jumlah Tgl No. Kartu Jumlah Tgl Jam Tarif Jumlah
BPBG Jam Mesin
Kerja
15
1. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik
Tiga cara kapasitas yang dapat dipakai untuk dasar pemuatan angaran
biaya overhead pabrik:
a. Kapasitas Teoritis : Suatu departemen untuk menghasilkan produk
pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu.
b. Kapasitas Normal : Kemampuan perusahaan untuk memproduksi
dan menjual produknya dalam jangka panjang.
c. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan :kapasitas yang
diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang.
(Mulyadi, 2015:197-198)
2. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada
produkFaktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalammemilih dasar
pembebanan yang dipakai adalah:
a. Harus diperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan
jumlahnya dalam departemen produksi.
b. Biaya overhead pabrik yang dominan dan eratnya hubungan sifat-
sifat tersebut dengan pembebanan yang dipakai.
3. Menghitung tarif biaya overhead pabrik Setelah tingkat kapasitas yang
akan dicapai dalam periode anggaran ditentukan dan anggaran biaya
overhead pabrik telah disusun.
16. Bagan Alir Dokumen Flowchart
garis
liar
18
Menurut Nana Mulyana (2004: 5) mempertegas definisi komputer adalah
suatu sistem elektronika yang bekerja secara otomatis untuk mengolah data
secara cepat, tepat dan akurat serta dapat menerima, menyimpan data dan
menghasilkan suatu informasi berdasarkan instruksi atau program yang
diberikan.
1. Defenisi Sistem Basis Data
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:43) “basis data merupakan salah satu
bagian dalam rekayasa perangkat lunak yang terkomputerisasi dan bertujuan
utama memelihara data yang sudah diolah atau media penyimpanan informasi agar
dapat diakses dengan mudah dan cepat”. Sedangkan menurut Yakub dan
Hisbanarto (2015:25) menjelaskan, “basis data (database) merupakan kumpulan
data yang saling berhubungan atau punya relasi”.
Dapat disimpulkan bahwa basis data bagian dari rekayasa perangkat lunak
yang terkomputerisasi sebagai media penyimpanan informasi yang saling
berhubungan atau punya relasi untuk penyimpanan data informasi agar dapat
diakses dengan mudah dan cepat.
2. Database Management System
Menurut Hall, J.A. (2011), database management system (DBMS) adalah
perangkat lunak sistem khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen data
setiap pengguna berwenang untuk mengakses. Menurut Connolly, T.M., et
al. ... update, delete, dan mengambil data dari database, biasanya melalui
Data
Manipulation Language (DML).
3. Normalisasi
Menurut (Connoly, 2010), normalisasi merupakan suatu teknik untuk
menghasilkan sekumpulan hubungan dengan property yang diinginkan, yang
memberikan kebutuhan data terhadap suatu perusahaan. Meminimalkan
jumlah atribut yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan data dari
suatu perusahaan.
4. Relasi
Derajat relasi (kardinalitas) relasi menunjukkan maksimum entitas yang
dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalisasi
19
relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalkan A dan B) dapat
berupa satu ke satu (one to one), satu ke banyak (one to many), banyak ke satu
(many to one) dan banyak ke banyak (many to many) (Fathansyah, 2015:79-
81).
1. SQL
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:46) SQL (Structured
Quety
Laguage) adalah “bahasa yang digunakan untuk mengolola data pada
RDBMS (Relational DBMS) yang dikembangkan berdasarkan teori aljabar
relasional
dan kalkulus”.
Sedangkan menurut Manurung (2015:33) “SQL (Structured Quety Laguage)
merupakan bahasa pemograman yang dirancang untuk mengelola data dalam
database management system DBMS”.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa SQL
(Structured Quety Laguage) merupakan bahasa komputer standar untuk
berkomunikasi dengan basis data dan dikembangkan berdasarkan teori aljabar
yang terstruktur digunakan untuk menelola RDBMS maupun sebuah alat
pengaksesan data yang tersimpan dalam database. SQL mempunyai beberapa
perintah yang dikelompokan menjadi empat katagori utama yaitu (Manurung,
2015:33) :
2. PHP
Menurut Supono & Putratama (2018: 1) mengemukakan bahwa “PHP
(PHP: hypertext preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang
digunakan untuk menterjemahkan basis kode program menjadi kode mesin
yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang
ditambahkan ke HTML”.
3. Html
Menurut Nugroho (2013:5) “HTML adalah kependekan dari (Hyper Text
Markup Language), merupakan sebuah bahasa Scripting yang berguna
untuk menuliskan halaman Web”.
4. Css
Menurut Hariyanto (2008:233) 20CSS adalah “Cara memisahkan gaya
(style)
tampilan dari dokumen HTML”. Sedangkan menurut Sibero (2014:112) “CSS
(Cascading Style Sheet) memiliki arti gaya menata halaman bertingkat, yang
berarti setiap satu elemen yang telah diformat dan memiliki anak
21
A. Teknik Analisa Data
1. Analisa dan Perhitungan Harga Pokok Produk
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan
22
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit (Sugiyono, 2014 : 428).
Moleong (2006:103) menjelaskan analisis data adalah proses mengatur
urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan
satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan
arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari
hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.
Teknik analisis data adalah langkah-langkah yang akan dilakukan oleh penulis
dalam melakukan penelitian. Teknik analisis data yang dilakukan penulis
adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data-data mengenai biaya produksi seperti biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
2. Menggolongkan biaya produksi dan non produksi sesuai penggolongan
yang seharusnya menurut teori akuntansi biaya dari RAB
3. Melakukan perhitungan harga pokok produksi per unit rumah tipe 36
menggunakan metode harga pokok pesanan.
4. Melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap.
5. Mencatat jurnal yang diperlukan pada membuat kartu harga pokok
pesanan.
6. Membuat laporan laba/rugi
7. Melakukan perbandingan antara perhitungan dari RAB
23
Gambar 1. 1 : Alur Flowchart Harga Pokok Produk yang sedang berjalan
Sumber : Penulis
24
Gambar : Alur Flowchart aplikasi harga pokok produksi
Sumber : penulis
a. Bagian produksi
Pada bagian produksi mempersiapkan data biaya produksi, setelah
mempersiapkan kemudian membuat data biaya produksi lalu diserahkan
keagian keuangan.
b. Bagian keuangan
25
Bagian keuangan menerima data biaya dari produksi yaitu data biaya
produksi, setelah diterima oleh bagian keuangan, maka bagian keuangan
melakukan pencatatan dan perhitungan biaya produksi, sehingga
mendapatkan total biaya produksi yang akan diserahkan kebagian
manjemen.
c. Bagian Manajemen
Pada bagian manajemen menerima total biaya pokok produksi dari bagian
keuangan, yang telah disimpulkan bagian keuangan sehingga dapat
menentukan harga jual barang jadi.
1. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Harga Pokok Pesanan
Penulis membuat perhitungan harga pokok produksi dengan metode
harga pokok pesanan. Metode ini dilakukan berdasarkan pesanan yang
melibatkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik.
2. Desain Program Aplikasi
1. Desain Databases
a. Desain tabel
Pada tahap ini yaitu membuat desain tabel-tabel yang diperlukan
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi PT.Permata Iin Tirta Jaya
Kasuma dalam pembuatan rancang bangun program aplikasi tersebut.
b. Relasi antar tabel
Pada tahap ini adalah membuat relasi antar tabel-tabel yang sudah
dibuat sesuai bentuk normal (3NF) agar tidak terjadi perulangan dalam
sistem tersebut.
2. Desain masukan
Pada tahap ini adalah membuat desain masukkan yang terdiri dari,
input data master yang berisi input bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead pabrik, data produk, data pemesan, dan input
transaksi berupa transaksi harga pokok produksi dan kartu harga pokok
pesanan.
3. Desain keluaran
26
Pada tahap ini adalah membuat desain keluaran dari input proses
yaitu data pada setiap master data yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, biaya overhead pabrik , data produk, data pemesan dan
laporan dari proses transaksi yaitu laporan harga pokok produksi dan
laporan harga pokok pesanan.
1. Desain alur program aplikasi
Desain masukan atau input pada program aplikasi serta menghasilkan
sebuah keluaran atau output berbentuk laporan harga pokok produk dan
laporan harga pokok pesanan.
2. Implementasi
Implementasi merupakan tahapan pengembangan yang meliputi
proses
pembuatan program, pengujian dan pengoperasian. Dalam tahapan ini
penulis membuat program aplikasi perhitungan harga pokok produksi
dengan metode harga pokok pesanan menggunakan php. Kemudian setelah
dibuat maka akan dilakukan pengujian dan pengoperasian terhadap program
tersebut agar dapat dibandingkan dengan sistem manual di PT.Permata Iin
Tirta Jaya Kasuma, dengan sistem aplikasi yang telah terkomputerisasi.
27
A. Hasil Perusahaan
1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT.Permata Iin Tirta Jaya Kasuma merupakan perusahaan pengembang
perumahaan nur aysha alamat jl.irigasi desa kayu bawang gambut, yang
bergerak di bidang develover dan contractor. Usaha ini mulai di rintis oleh
bapak Apriza Khairuzani, SE, sejak 08 Maret 2017, berawal dari
usaha
mengelola, memasarkan, dan memproduksi rumah hasil kerjasama
dengan investor pemilik tanah saat ini PT.Permata Iin Tirta Jaya Kasuma telah
mulai mencoba untuk mengelola, memproduksi, dan memasarkan produk dari
usaha sendiri. Perusahaan juga berusaha mengembankan kegiatan usaha serta
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pembeli atau rekan kerja.
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan sebuah susunan yang menggambarkan
bagian - bagian dari suatu organisasi yang memiliki tugas masing-masing
dari tiap bagian organisasi tersebut dan menggambarkan posisi dari tingkat atas
sampai tingkat bawah yang saling memiliki hubungan erat dari fungsi dan
tugasnya dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai suatu perusahaan tersebut. Struktur organisasi
perusahaan menjelaskan pemisah tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian
dan alur koordinasi terarah yang ditetapkan dari perusahaan tersebut.
Berikut Adalah gambaran struktur organisasi perusahan PT.Permata IIn
Tirta Jaya Kasuma :
28
Gambar 1. 2 Struktur Organisasi
Komisaris
H.Muhammad ramlan
Direktur Utama
Apriza Khairuzani, SE,
Administrasi dan
Keuangan Marketing Pemasaran Saran & Prasarana
Linda Aprilia Kartin Erma Herpiyanti Hamdi
a. Komisaris
Komisaris adalah jabatan tertinggi dalam perusahaan dan terkadang
bisa juga bertindak sebagai pemilik perusahaan/pemilik saham. Posisi ini
bekerja sama dengan direksi dan bertanggung jawab atas kemajuan
perusahaan serta membawahi pihak-pihak di bawahnya secara efektif.
Komisaris merupakan jabatan yang ditunjuk atau dipilih untuk mengawasi
seluruh kegiatan perusahaan terutama tentang kebijakan dan pengelolaan
perusahaan. Umumnya, jabatan komisaris diisi oleh sekelompok orang
yang bernama dewan komisaris. Dewan komisaris sendiri dipimpin oleh
komisaris utama.Posisi komisaris sendiri merupakan hal yang penting bagi
perusahaan. Pasalnya, pimpinan perusahaan seperti direksi membutuhkan
pengawasan untuk dapat membuat kebijakan sesuai dengan visi misi
perusahaan. Tak hanya itu, komisaris juga dapat mengganti pimpinan
29
perusahaan jika dirasa pemimpin perusahaan tidak dapat menjalankan
tanggung jawabnya dengan baik.
a. Direktur utama
Pengertian direktur menurut KBBI yaitu pemimpin tertinggi dalam
suatu perusahaan yang bertugas memberikan bimbingan melalui
pengarahan, nasihat, bantuan, penerangan, dan lain sebagainya.
b. Administrasi dan Keuangan
Administrasi keuangan adalah suatu proses kegiatan usaha yang
dilakukan untuk dapat membantu, melayani, dan kegiatan tersebut dalam
mencapai tujuannya. Tentunya hal ini akan dibutuhkan oleh setiap
perusahaan yang ingin keuangannya diatur dengan baik.
c. Marketing Pemasaran
Secara umum, pengertian pemasaran adalah suatu proses menyeluruh,
terpadu, dan terencana, yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau institusi
dalam melakukan usaha agar mampu mengakomodir permintaan pasar
dengan cara menciptakan produk bernilai jual, menentukan harga,
mengkomunikasikan, menyampaikan, dan saling bertukar tawaran yang
bernilai bagi konsumen, klien, mitra, dan masyarakat umum.
d. Sarana dan Prasarana
Menurut KBBI mengemukakan bahwa sarana adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Infrastruktur adalah
penunjang utama untuk pelaksanaan proses (bisnis, pengembangan,
proyek).
3. Proses Produksi
Proses produksi adalah tahapan dan serangkaian kegiatan kerja yang
bertujuan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang di proses
menggunakan sumber yang tersedia seperti seperti tenaga kerja, mesin
atau
peralatan sehingga menghasilkan produk yang bernilai jual.
Proses produksi rumah pada PT.Permata Iin Tirta Jaya Kasuma
Pengerjaaan Pondasi
30
Pengerjaan Kerangka
31
1. Pengerjaan pasang pintu dan jendela
Pengerjaan pemasangan pintu pada pintu depan, pintu belakang, pintu
kamar, dan pintu wc, serta pemasangan jendela pabrikasi.
2. Pengerjaan finishing pembuatan rumah
Pengerjaan pengecatan merupakan perkejaan finishing pembuatan rumah,
yatu dengan melakukan pengecatan warna putih sebagai dasar, kemudian
dilapisi cat warna lain sesuai dengan permintaan pesanan nasabah
(pembeli).
4. Perhitungan Harga Jual PT.Permata Iin Tirta Jaya Kasuma
Dalam menentukan harga jualnya rumah sebesar Rp.120.000.000 per unit.
Berikut Rencana anggaran biaya (RAB) PT.Permata IIn Tirta Jaya Kasuma yang
diuraikan pada berikut.
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Volume Satuan
( Rp. ) (Rp.)
32
6 Gelagar 5/7 – 4 meter 60 Btg 45.000 2.700.000
7 Suai 4/8 – 4 meter 12 Btg 40.000 480.000
8 Papan Lantai – 2 meter 300 Kpg 7.000 2.100.000
9 Papan septik tank 60 Kpg 7.000 420.000
10 Tiang Rangka 6/8 – 3 meter 40 Btg 65.000 2.600.000
11 Kasau 5/7 – 4 meter 60 Btg 25.000 1.500.000
12 Kayu Reeng 4/6 – 4 meter 70 Btg 25.000 1.750.000
13 Listplank 15 Kpg 35.000 525.000
14 Atap Seng 60 Lbr 50.000 3.000.000
15 Pemung Atap 7 Mtr 12.000 84.000
16 Batu Bata 250 Bj 850 2.125.000
0
17 Semen 40 Zak 65.000 2.600.000
19 Pasir 8 Ret 100.000 800.000
20 Rangka Plapond 43 Btg 25.000 1.075.000
21 Plywood 17 Lbr 48.000 816.000
22 Keramik teras 8 Doz 60.000 480.000
23 Kawat has 16 Rol 30.000 480.000
24 Kawat loket 3 Rol 90.000 270.000
25 Pintu Depan 1 Bh 450.000 450.000
26 Pintu WC 1 Bh 240.000 240.000
27 Jendela Pabrikasi 5 Bh 150.000 750.000
28 Kaca 5 mm 2 Bh 65.000 130.000
29 Engsel Pintu 2 Psg 12.000 24.000
30 Engsel Jendela 4 Psg 12.000 48.000
31 Hak Angin Jendela 6 Bh 5.000 30.000
32 Kunci Tanam Slaag 1 Bh 35.000 35.000
33 Grendel Jendela 3 Bh 5.000 15.000
32 Pegangan Jendela 3 Bh 2.500 7.500
35 Paku segala ukuran 2 Dus 300.000 600.000
36 Baut 60 Bj 2.500 150.000
33
37 Klosed Jongkok 1 Bh 120.000 120.000
38 Cat Tembok 1 Pail 500.000 500.000
39 Cat Minyak 4 Kg 35.000 140.000
Lanjutan
Total Biaya Bahan 53.941.500
(II) Upah Pekerja
1 Upah Pondasi 208 btg 10.000 2.000.000
2 Upah Rangka 5.000.000
3 Upah Pasang Bata & Plaster 5.000.000
4 Upah Pasang Keramik 2.000.000
5 Upah Pasang Pintu & Jendela 2.000.000
6 Upah pengcatan + Finishing 1.500.000
7 Upah Menguruk Tanah di Halaman 6 ret 70.000 500.000
8 Upah Harian 2.000.000
Total Upah pekerja 20.000.000
Total Biaya Keseluruhan Rp. 86.441.500
34
Harga Jual untuk rumah tipe 36 per unit = Rp.120.000.000
Rp. 96.441.500 -
Laba kotor untuk rumah tipe 36 per unit = Rp. 23.558.500
35
Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
membiayai tenaga kerja yang berkaitan langsung dalam kegiatan
memproduksi rumah. Biaya atau upah tenaga kerja biasanya diberikan
epara perkerja bangunan.
a. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik juga penting diperhitungkan didalam kegiatan
produksi. Karena biaya produksi akan mempengaruhi pada kegiatan
produksi selain biaya bahan baku dan tenaga kerja.
Biaya overhead pabrik yaitu biaya yang dikeluarkan yang
dikelompokkan selain dari biaya-biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
dan merupakan bagian dari biaya produksi.
b. Biaya non produksi
Administrasi dan sarana prasarana Biaya administrasi dan sarana
prasana merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
keperluan penunjang tercapainya sebuah produksi, namun sifat biaya ini
bukan termassuk bagian dari biaya produksi, sehingga biaya ini masuk
dalam biaya non produksi.
c. Biaya yang timbul akibat perolehan aktiva tetap
Dalam perhitungan penyusutan aktiva tetap, penulis menggunakan
metode garis lurus. Metode ini merupakan metode perhitungan dengan cara
yang sederhana dan metode ini merupakan metode yang paling umum
digunakan di dalam praktik lapangan. Rumus perhitungan menggunakan
penyusutan atau depresiasi tahunan sebagai berikut :
Depre
siasi =
Keterangan:
HP = Harga perolehan (cost) NS = Nilai sisa
(residu) n = Taksiran umur kegunaan
2. Menentukan dasar pembebanan biaya overhead
pabrik
36
Menentukan dasar dalam pembebanan biaya overhead pabrik kepada
produk, penulis melakukanperhitungan berdasarkan dari biaya tenaga kerja
langsung.
3. Jurnal untuk menutup pembebanan biaya overhead pabrik ke rekening
biaya
overhead pabrik sesungguhnya yaitu sebagai berikut :
BOP yang dibebankan Rp. xxx
BOP Sesungguhnya Rp. xxx
Perhitungan selisih biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk
dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya yaitu sebagai berikut :
Dibebankan kepada produk Rp. xxx
BOP Sesungguhnya Rp. xxx
Selisih BOP Rp.
37
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan Rp. xxx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Rp. xxx
Rp. xxx
5. Perancangan Sistem
Arus dari sistem yang penulis sarankan digambarkan pada diagram alir
data berikut. Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD)
merupakan suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi, berfungsi untuk
menggambarkan alur data sistem.
38
Diagram di atas merupakan diagram yang menggambarkan secara keseluruhan
fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem-sistem perhitungan harga pokok produksi.
Diawali dengan proses input data master, dari data tersebut akan di proses
perhitungan harga pokok produksi melalui proses transaksi, kemudian akan
didapat output berupa laporan.
Gambar diagram Konteks
39
Gambar DFD Level 0
40
Gambar DFD Level 1 Proses 1
41
Gambar DFD Level 1 Proses 2
42
Gambar DFD Level 1 Proses 3
43
Gambar DFD Level 1 Proses 4
DFD level 1 proses 4 menjelaskan lebih terperinci mengenai proses output data
keluaran yang dihasilkan dari laporan input data master dan laporan dari hasil
transaksi. Pada gambar di atas laporan yang dihasilkan dari laporan input data
yaitu laporan bahan baku, laporan tenaga kerja, laporan overhead pabrik, laporan
produksi dan laporan pemesan. Sedangkan laporan yang dihasilkan dari proses
transaksi yaitu laporan transaksi berupa laporan harga pokok produk dan laporan
harga pokok pesanan.
1. Program aplikasi
a. Normalisasi
Normalisasi adalah teknik perencanaan dalam merancang sebuah
basis data relasional. Ada beberapa tahapan dalam normalisasi.
1. Normalisasi tahap 0 (Unnormalized)
Normalisasi tahap 0 yaitu mencantumkan semua field yang ada
44
berdasarkan dokumen sumber yang telah ada.
No Field
1 RAB
2 Uraian
3 Volume
4 Satuan
5 Harga Satuan
6 Jumlah Harga
Sumber : Penulis
2. Normalisasi tahap 1 (NF)
Normalisasi tahap 1 NF ini mengelompokan beberapa tipe
datayang sejenis agar dapat dipisahkan sehingga anomaly data dapat
diatasi
Berikut ini tabel normalisasi pertama (1NF) pada PT.Permata Iin
Tirta Jaya Kasuma.
Tabel : Bahan baku
No Nama Kolom Tipe Data
1 Id Bahan Baku *PK Int (11)
2 Kode Bahan Baku Varchar (10)
3 Nama Bahan Baku Varchar (50)
45
1 Id BOP *PK Int (11)
2 Kode Bahan Penolong Varchar (25)
3 Tambahan Overhead Int (11)
4 Penyusutan Aset Tetap Int (11)
5 Total Tarif BOP Int (11)
Tabel : Penyusutan
No Nama Kolom Tipe Data
1 Id Penyusutan Aset Tetap *PK Int (11)
2 Total Int (11)
Tabel : Produk
No Nama Kolom Tipe Data
1 Id Produk *PK Int (11)
2 Nama Produk Varchar (25)
3 Harga Jual Int (11)
Tabel : Pesanan
No Nama Kolom Tipe Data
46
1 Id Pesanan *PK Int (11)
2 Kode Pesanan Varchar (25)
3 Nama Pemesan Varchar (25)
Tabel : User
No Nama Kolom Tipe Data
1 Id Pengguna Int (11)
2 Username Int (11)
3 Password Int (11)
4 Nama Pengguna Varchar (25)
5 Hak Akses Varchar (25)
47
3 Nama Bahan Baku Varchar (50)
4 Satuan Varchar (10)
5 Kuantitas Int (11)
6 Harga Satuan Int (11)
7 Jumlah harga Int (11)
Tabel : Pesanan
No Nama Kolom Tipe Data
1 Id Pesanan *PK Int (11)
2 Kode Pesanan Varchar (25)
3 Nama Pemesan Varchar (25)
4 Nama Produk Varchar (25)
5 Tanggal Pesan Varchar (25)
6 Tanggal Selesai Varchar (25)
7 Kuantitas Int (11)
8 Harga Jual Int (11)
48
b. Sistem basis data
Desain basis data secara logika
Agar sistem basis data dapat menjadi akurat, cepat dan tepat, serta dapat
memberikan data yang diharapkan, maka dibentuklah normalisasi file.
Berikut ini merupakan normalisasi file bentuk (3NF) pada PT.Permata Iin
Tirta Jaya Kasuma :
Gambar relasi antar tabel
a) Tabel admin
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data pengguna. Tabel
ini memiliki field kunci id. Hal ini berarti bahwa satu data
mempunyai banyak detail pengguna.
b) Tabel bbb
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data bahan baku. Tabel
ini memiliki jenis relasi one to many ke tabel hpp dan kartuhpp.
Hal ini berarti bahwa satu data bahan baku bisa mempunyai banyak
49
detail bahan baku.
a) Tabel btkl
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data tenaga kerja
langsung. Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke tabel hpp
kartuhpp. Hal ini berarti bahwa satu data tenaga kerja langsung
bisa mempunyai banyak detail tenaga kerja.
b) Tabel bop
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data overhead pabrik.
Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke tabel hpp dan
kartuhpp. Hal ini berarti bahwa satu data overhead pabrik bisa
mempunyai banyak detail overhead pabrik.
c) Tabel bop_bahanpenolong
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data bahan penolong.
Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke tabel bop. Hal ini
berarti bahwa satu data bahan penolong bisa mempunyai banyak
detail bahan penolong.
d) Tabel tambahanbop
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data tambahan
overhead. Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke tabel
bop. Hal ini berarti bahwa satu data tambahan overhead bisa
mempunyai banyak detail tambahan overhead.
e) Tabel bop_penyusutan
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data biaya penyusutan
aset tetap. Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke tabel bop.
Hal ini berarti bahwa satu data biaya penyusutan aset tetap bisa
mempunyai banyak detail biaya penyusutan aset tetap.
f) Tabel produk
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data produk. Tabel ini
memiliki jenis relasi one to many ke tabel kartuhpp. Hal ini berarti
bahwa satu data produk bisa mempunyai banyak detail produk
pada tabel kartuhpp.
50
a) Tabel pemesan
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data dari pemesan.
Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke tabel kartuhpp. Hal
ini berarti bahwa satu data pemesan bisa mempunyai banyak detail
pemesan pada tabel kartuhpp.
b) Tebel kartuhpp
Tabel ini merupakan tabel header yang digunakan untuk
menghitung harga pokok produksi berdasarkan pesanan. Tabel ini
memiliki relasi one to many dengan tabel pemesan, tabel produk,
tabel bbb, tabel btkl dan tabel bop, dengan field primary key id
dimasing-masing tabel yang berelasi dengan tabel kartuhpp. Hal ini
berarti bahwa satu tabel bisa mempunyai banyak detail dari tabel
yang berelasi tersebut.
c) Tabel hpp
Tabel ini merupakan tabel header yang digunakan untuk
menghitung harga pokok produk. Tabel ini memiliki relasi one to
many dengan tabel bbb, tabel btkl, dan tabel bop, dengan field
primary key id dimasing-masing tabel yang berelasi dengan tabel
hpp. Hal ini berarti bahwa satu tabel bisa mempunyai banyak detail
dari tabel yang berelasi tersebut.
51
b. Nama Tabel bbb
Gambar 1. 4 Struktur fisik database
tabel biaya bahan baku
52
e. Nama Tabel Bop penyusutan
Gambar 2. 1 Struktur fisik database
Tabel Bop Penyusutan
53
h. Nama Tabel Kartu hpp
Gambar 2. 4 Struktur fisik database
Tabel Kartu harga pokok produksi
54
k. Nama Tambahan Bop
Gambar 2. 7 Struktur fisik database
Tabel Tambahan Bop
C. Dokumen Tampilan
Desain tampilan antar muka yang ada di layar komputer sebagai bentuk-
bentuk komunikasi antar pengguna dengan komputer. Dibawah ini merupakan
tampilan dari program aplikasi perhitungan harga pokok produk dengan metode
harga pokok pesanan yang telah penulis buat, adalah sebagai berikut :
1. Login
Form login merupakan halaman awal pertama kali pada saat user
membuka program aplikasi perhitungan harga pokok produk. From login
digunakan untuk bisa mengakses aplikasi menuju ke menu form utama dengan
memasukkan username dan password. Berikut tampilan menu login yang
penulis buat :
55
2. Menu utama/Beranda
Menu utama merupakan form menu tampilan utama yang terdiri dari sub-
sub menu yang bisa digunakan user untuk berbagai macam kegiatan mengenai
perhitungan harga pokok produk pada perusahaan PT.Permata Iin Tirta Jaya
Kasuma berikut tampilan menu utama dari aplikasi yang penulis buat :
3. Menu Pengguna
Menu pengguna atau menu user merupakan form yang digunakan untuk
kelola user agar bisa akses ke program aplikasi. Pada menu ini, pengguna bisa
menambahkan, mengedit dan mengahapus akun pengguna. Berikut dibawah ini
tampilan dari menu pengguna atau menu user yang penulis buat :
4. Data master
56
Data master merupakan data yang digunakan untuk menyimpan data-data
yang nantinya akan berhubungan dengan proses transaksi yang akan dilakukan.
Data master memiliki beberapa sub-sub menu data master, berikut dibawah ini
Form bahan baku digunakan untuk menyimpan data bahan baku yang
digunakan untuk memproduksi suatu produk. Data master bahan baku memuat
informasi mengenai kode bahan baku, nama bahan baku, satuan bahan baku,
kuantitas atau jumlah bahan baku, harga per satuan, serta jumlah keseluruhan
bahan baku. Berikut tampilan data master bahan baku, yang terdiri dari menu
input untuk menginput atau memasukkan data bahan baku, dan menu output
untuk menampilkan daftar atau list dari bahan baku yang telah dimasukkan.
57
Gambar 3. 5 Tampilan Input Bahan Baku
58
Gambar 3. 6 Tampilan Input Biaya Tenaga Kerja
59
serta penyusutan aset tetap, yang mana akumulasi dari kesuluruhan data
tersebut menjadi komponen dari data overhead pabrik. Berikut tampilan dari
data master overhead pabrik yang penulis buat :
60
8. Form Bahan penolong
Form ini digunakan untuk menyimpan data bahan penolong yang
digunakan sebagai bahan penolong dalam memproduksi suatu produk. Data ini
termasuk bagian dari overhead pabrik. Berikut tampilan yang penulis buat :
61
Gambar 3. 10 Tampilan Input Bahan Penlong
62
10. Form Aset Tetap
Penyusutan aktiva tetap
Form ini digunakan untuk menyimpan data biaya dari penyusutan aset tetap.
Data ini termasuk bagian dari overhead pabrik
Gambar 4. 2 Tampilan Input Aset Tetap
63
Gambar 4. 4 Tampilan Form Aset Tetap
64
Gambar 4. 6 Tampilan Form Data Pemesan
65
14. Laporan
Menu form laporan terdiri dari sub-sub menu laporan dari data master dan
laporan dari data transaksi
Gambar 4. 9 Tampilan From Laporan
66
Gambar 4. 10 Tampilan From Laporan Data Produk
67
17. Laporan Bahan Baku
68
19. Laporan Biaya Overhead Pabrik
69
20. Laporan Transaksi Harga Pokok Produksi
70
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan uarain diatas maka penelitian menyimpulkan
sebagai berikut :
1. PT.Permata Iin Tirta Jaya Kasuma, belum sesuai dalam menggolongkan biaya
produksi sesuai dengan konsep akuntansi. Biaya produksi menurut perusahaan
adalalah biaya bahan baku, biaya tenaga,kerja dan lain-lain.
2. PT.Permata Iin Tirta Jaya Kasuma, dalam menghitung harga pokok
produksinya secara pesanan RAB. Sedangkan harga pokok produksinya tidak
cukup untuk memenuhi secara RAB.
3. Dari pembahasan dan penelitian maka penulis membutkan program aplikasi
untuk memudahkan menghitung harga pokok produksi rumah.
B. Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka ada beberapa saran yang dapat penulis usulkan
agar dapat menjadikan bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan atau keputusan
yang mungkin bisa diterapkan pada PT.Permata Iin Tirta Jaya Kasuma dimasa yang akan
datang.
Adapun saran ter.tersebut adalah sebagai berikut:
1. PT.Permata Iin Tiirta Jaya Kasuma sebaiknya, melakukan penggolongan biaya
dalam kegiatan produksi berdasarkan konsep akuntansi biaya, karena
penggolongan biaya berpengaruh dalam menentukan harga pokok produksi.
2. PT.Permata Iin Tirta Jaya Kasuma, sebaiknya memperhitungkan biaya
overhead pabrik secara lengkap seperti biaya bahan penolong, biaya reparasi
dan pemeliharaan mesin, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya yang timbul
akibat pertambahan aktiva tetap atau biaya penyusutan peralatan, dan biaya
overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan uang tunai.
72
3. PT.Permata Iin Tirta jaya Kasuma, sebaiknya menggunakan program aplikasi
berbasis komputer untuk menghitung harga pokok produksi agar memudahkan
dalam menghitung dan bisa lebih akurat.
73