Anda di halaman 1dari 3

II.

DASAR-DASAR AKUNTANSI BIAYA

A. Konsep Biaya
Tugas manajemen terpusat pada perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan. Perencanaan merupakan proses pemilihan atau penetapan
(penentuan) tujuan-tujuan atau sasaran organisaasi yang realistis melalui kebijakan,
prosedur, metode, penganggaran, atau standar yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan. Pengendalian merupakan prosedur yang dirancang untuk menjamin agar
operasi (aktivitas) organisasi sebenarnya sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Secara umum pengendalian dilakukan dengan membandingkan laporan
pelaksanaan anggaran yang telah dibuat secara berkala untuk memastikan bahwa
tujuan telah terwujud. Pengambilan keputusan merupakan serangkaian prosedur
yang telah dilakukan untuk memperoleh hasil yang positif tanpa kehilangan yang lain
dan bila diikuti akan membawa konsekuensi kepada suatu keputusan.
Agar dapat menjalankan tanggung jawab atas perencanaan, pengendalian,
dan pengambilan keputusan, manajer membutuhkan informasi mengenai organisasi
(perusahaan) dalam kewenagnan seorang manajer (pimpinan). Dari sudut pandang
akuntansi, informasi biaya sering berkaitan dengan tugas manajemen adalah
informasi biaya.
Istilah biaya dapat dilihat dari sudut pandang akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen (Garrison dan Noreen, 1994:34). Dalam akuntansi keuangan,
istilah biaya (cost) diartikan sebagai pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh
beberapa barang atau jasa . pengorbanan dapat diukur dengan uang tunai yang
dibelanjakan, aktiva tetap yang ditransfer, jasa yang diberikan, dan lain sebagainya.
Secara etimologi biaya terbagi menjadi dua, yaitu cost dan expenses. Cost merupakan
pengorbanan sumber daya ekonomi perusahaan yang digunakan untuk memperoleh
barang atau jasa. Sampai barang atau jasa tersebut siap digunakan dalam aktivitas
(operasi) perusahaan. Perolehan barang atau jasa dicatat sebagai aktiva perusahaan.
Menurut disiplin akuntansi manajemen ”cost” adalah biaya-biaya yang memberi
manfaat dimasa yang akan datang dan karena itu dikelompokkan (dicatat) dalam
neraca. Pengorbanan sumber daya (cost) dapat diakui sebagai beban, apabila barang
atau jasa memberi manfaat pada periode yang bersangkutan, maka digolongkan
dalam perkiraan laba rugi (income statement).
Contoh 2.1:
Perusahaan membeli bahan baku secara kredit ebanyak 1.000 unit dengan harga
perolehan sebesar Rp. 50.000.000. berdaarkan bukti permintaan bahan baku, jumlah
bahan baku yang telah diproduki 700 unit, maka tranaksi tersebut dilakukan dilakukan
pencatatan sebagai berikut :
Jurnal pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku Rp. 50.000.000
Hutang usaha Rp. 50.000.000

Jurnal pemakaian bahan baku


Persediaan barang dalam proses biaya bahan Rp. 35.000.000
Persediaan bahan baku Rp. 35.000.000

Adapun expenses atau experiod cost adalah pengorbanan sejumlah sumber


daya ekonomi yang telah dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan
atau prestasi. Pengeluaran diakui sebagai beban (expenses) dikarenakan dapat
memperoleh manfaat langsung pada saat terjadi transaksi, sehingga dalam penyajian
laporan laba rugi pada periode tersebut langsung mempengaruhi penghasilan suatu
perusahaan. Seperti beban sewa, beban penjualan, beban listrik.
Contoh 2.2
Perusahaan membayar biaya angkut penjualan secara tunai sebesar Rp. 200.000

Beban penjualan Rp. 200.000


Kas Rp. 200.000

B. Pembebanan Biaya

Pembebanan biaya pada produk, jasa, pelanggan dan objek lain yang menjadi
perhatian manajemen adalah salah satu tujuan dasar dari system informasi akuntansi
manajemen. Peningkatan keakuratan pembebanan biaya menghasilkan informasi
yang lebih berkualitas dan dapat digunakan untuk membuat keputuan yang baik.
Keakuratan dalam konsep penggunaan metode pembebanan biaya adalah wajar dan
rasional.
Untuk memperoleh pemahaman penelusuran biaya, kita lebih dahulu mengerti apa
ketertelusuran (traceability)?. Ketertelusuran berarti biaya dapat dibebankan dengan
mudah dan akurat atau kemampuan membebankan biaya pada objek biaya dengan
cara yang layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab akibat. Pembebanan
biaya pada objek biayadapat menggunakan salah satu dari tiga metode ( Hansen dan
Women, 2007 : 50).
1. Penelusuran lansung (direct tracing)
Adalah suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan
secara khusu dan fisik dengan suatu objek.
2. Penelusura penggerak (driver tracing)
Adalah penggunaan penggerak untuk membebankan biaya pada objek biaya.
Penggerak adalah factor yang menyebabkan perubahan dalam penggunaan
sumber daya dan memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya yang
berhubungan dengan objek biaya.
3. Metode alokasi
Alokasi adalah pembebanan biaya tidak langsung pada objek biaya karena tidak
terdapat hubungan sebab akibat, pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan
pada kemudahan atau beberapa asumsi yang berhubungan.

C. Biaya yang Berbeda untuk Tujuan yang Berbeda (Different Costs for Different
purposes)

Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu system yang memproses input


untuk menghasilkan output. Perusahaan atau organisasi dalam mengelola sumber
daya ekonomi dapat dikatakan efektif jika nilai output lebih tinggi dari nilai input.oleh
karena itu manajemen memerlukan informasi biaya. Setelah memperoleh informasi
biaya biaya ditentukan untuk tujuan apa ? dalam akuntansi biaya dikenal dengan
konsep ”different costs for different purpose” hal ini dapat diartikan sebagai penentuan
biaya-biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Biaya dapat diklasifikasikan
sesuai dengan kepentingan manajemen. Tujuan dari klasifikasi biaya, adalah
menempatkan biaya yang berbeda untuk tujuan berbeda.
1. Cost secara general dimana dikelompokkan kedalam :
- biaya bila dikaitkan dengan aktivitas perusahaan (biaya produksi, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik). Biaya non produksi.
- Biaya bila dikaitkan dengan waktu pembebanannya yaitu diantaranya : Capital
expenditure, revenue expenditure.
- Biaya bila dikaitkan dengan departemen yaitu producing department dan
service department.
2. Cost sebagai income measurement bila dikaitkan dengan penentuan laba terdiri
dari :
- Full costing
- Variable costing
3. Cost sebagai planning and control biaya dikaitkan dengan perilaku biaya, volume
dan aktivitas perusahaan dapat dikelompokkan menjadi :
- Cost sebagai planning diantaranya : commited fixed cost, discretionary fixed
cost, engineered variable cost, dan discretionary variable cost.
- Cost sebagai control diantaranya : controllable coxt dan uncontrollable cost.
4. Cost sebagai decision making terdiri dari :
- Relevant cost (avoidable cost, incremental cost, differential cost dan
apportunity cost)
- Irrelevant cost (sunk cost dan unavoidable cost).
5. Laporan laba rugi

Anda mungkin juga menyukai