PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
2
BAB II
PERMASALAHAN
3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.1. Biaya
Mulyadi (1994), Biaya (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang
dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang diharapkan akan
membawa manfaat sekarang atau di masa depan bagi organisasi.
Dikatakan sebagai ekuivalen kas karena sumber nonkas dapat ditukar
dengan barang atau jasa yang diinginkan. Mengurangi biaya yang
dibutuhkan untuk mencapai manfaat tertentu memiliki arti bahwa
perusahaan menjadi lebih efisien. Akan tetapi biaya tidak hanya harus di
tekan, tetapi juga harus di kelola secara strategis. Para manajer
harus memiliki tujuan menyediakan nilai bagi pelanggan yang sama besar
dengan biaya yang lebih rendah dari para pesaingnya. Dengan begitu,
posisi strategis perusahaan akan naik, dan terciptalah keunggulan
kompetitif. Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah manfaat yang
diserahkan atau dikorbankan ketika suatu alternative dipilih dari beberapa
alternatif lain. Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa
depan. Pada perusahaan yang beorientasi pada laba, manfaat masa
depan biasanya berarti pendapatan. Jika biaya telah dihabiskan dalam
proses menghasilkan pendapatan, maka biaya tersebut dinyatakan
kadaluwarsa (expired) yang kemudian disebut beban.
4
Di setiap periode, beban akan dikurangkan dari pendapatan
dalam laporan laba rugi, untuk menentukan laba periode tersebut. Agar
perusahaan tetap eksis dalam bisnisnya, pendapatan harus melebihi
beban, selain itu laba yang dihasilkan harus cukup besar untuk dapat
memuaskan pemilik perusahaan.
Jadi, biaya dan harga berkaitan dalam pengertian bahwa harga
harus melebihi biaya agar menghasilkan cukup banyak laba. Selanjutnya,
penurunan harga dapat meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan
mengurangi pengorbanan pelanggan, dan kemampuan menurunkan
harga berkaitan dengan kemampuan mengurangi biaya. Oleh sebab
itu, pembebanan biaya untuk menentukan biaya objek adalah penting
dalam penyediaan informasi ini kepada manajer.
5
3.1.3. Keakuratan Pembebanan
a. Ketertulusuran (Traceability)
Hubungan antara biaya dan objek biaya dapat ditelusuri untuk
membantu meningkatkan keakuratan pembebanan biaya. Biaya
dapat secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan objek
biaya. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak
dapat dengan mudah dan akurat dilacak sebagai objek biaya. Biaya
langsung (direct cost) adalah biaya yang dengan mudah dan akurat
ditelusuri sebagai objek biaya. “Ditelusuri dengan mudah” memiliki arti
bahwa biaya biaya dapat dibebankan dengan cara yang layak secara
ekonomi, sementara “dilacak dengan akurat” memiliki arti bahwa
biaya dapat dibebankan dengan menggunakan hubungan sebab
akibat.
Jadi, ketertelusuran adalah kemampuan untuk membebankan
biaya ke objek biaya dengan cara yang layak secara ekonomi
berdasarkan hubungan sebab akibat. Semakin besar biaya yang
dapat ditelusuri ke objeknya, semakin akurat pembebanan biayanya.
Ketertelusuran adalah unsur utama dalam pengembangan
pembebanan biaya yang akurat. Mungkin saja suatu jenis biaya
6
tertentu digolongkan baik sebagai biaya langsung maupun tidak
langsung. Sistem akuntansi manajemen umumnya berurusan dengan
banyak objek biaya. Semua bergantung pada objek biaya yang
menjadi acuan.
b. Metode Penelusuran
Penelusuran adalah pembebanan aktual biaya ke objek biaya,
dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya
yang dikonsumsi oleh objek biaya. Tiga metode penelusuran biaya ke
objek biaya, (Hansen dan Mowen, 2006) :
1) Penelusuran Langsung
Penelusuran langsung adalah suatu proses pengidentifikasian
dan pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik dengan
suatu objek. Penelusuran ini paling sering dikerjakan melalui
pengamatan secara fisik. Baik bahan baku dan penggunaan tenaga
kerja dapat diobservasi secara fisik, oleh sebab itu, biayanya dapat
dibebankan secara langsung ke objek biaya. Idealnya, semua biaya
harus dibebankan ke objek biaya dengan menggunakan penelusuran
langsung.
2) Penelusuran Penggerak
7
penggunaan sumber daya atau aktivitas dan digunakan untuk
membebankan biaya sumber daya ke aktivitas, sedangkan penggerak
aktivitas mengukur pemintaan aktivitas oleh objek biaya dan digunakan
untuk membebankan biaya aktivitas ke objek biaya.
Objek Biaya
8
3.2 Biaya Produk dan Jasa
9
pertukaran. Akibatnya jasa sering kali tidak dapat dipisahkan dari
produsen mereka. Sebagai contoh, pemeriksaan mata mengharuskan
kehadiran baik pasien maupun dokter spesialis mata.
Akan tetapi, produsen produk berwujud tidak memerlukan kontak
langsung dengan pembeli produk mereka. Pembeli mobil tidak perlu
melakukan kontak langsung dengan dengan insinyur dan pekerja
perakitan yang memproduksi mobil mereka. Heterogenitas berarti bahwa
terdapat peluang variasi yang lebih besar pada penyelenggaraan
jasa daripada produksi produk. Penyelenggara jasa dapat saja
dipengaruhi oleh pekerjaan yang dilakukan, bauran individu lainnya yang
bekerja dengan mereka, pendidikan dan pengalaman mereka, serta
faktor-faktor pribadi seperti kehidupan rumah tangga. Faktor- faktor ini
membuat penyelenggaraan tingkat jasa yang konsisten menjadi sulit.
Berikut berbagai aspek yang berkaitan dengan jasa, beberapa sifat
turunannya, serta interaksinya dengan sistem akuntansi manajemen.
10
*Banyak dari dampak ini yang juga berlaku untuk produk berwujud
.3.2.1. Biaya yang Berbeda untuk Tujuan Berbeda
11
Contoh kedua, tujuan manajerial adalah jangka pendek atau
analisis tingkat laba taktis. Pada kasus ini, biaya perancangan dan
pengembangan mungkin tidak relevan – khususnya untuk produk yang
telah ada. Sebagai contoh keputusan untuk menerima atau menolak
pesanan produk yang ada, akan tergantung pada harga yang ditawarkan
oleh pelanggan potensial dan biaya produksi, pemasaran, distribusi, dan
pelayanan pesanan khusus. Jadi, hanya aktivitas yang beroperasi dalam
rantai nilailah yang penting, dan pembebanan biaya aktivitas ke produk
mendefinisikan biaya produk operasi. Contoh ketiga, misalnya tujuan
manajerial adalah penyusunan laporan keuangan eksternal. Dalam
kasus ini, biaya produk tradisional diperlukan. Peraturan dan ketentuan
yang mengatur laporan keuangan eksternal menyatakan bahwa hanya
harga pokok produksi yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya
produk.
Tampilan 4. Definisi Biaya Produk
Definisi Harga Rantai nilai Harga Biaya Produk Bagian Biaya Produk
Pokok Produk Pokok Produk Operasional Tradisional
Penelitian dan
Pengembangan
Produksi Produksi
12
Pemasaran Pemasaran Produksi
13
Bahan langsung adalah bahan baku atau bahan mentah (raw
materials) yang dapat ditelusuri ke barang atau jasa yang sedang
diproduksi. Bahan langsung (direct materials) adalah bahan yang
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari produk jadi dan dapat
ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut. Sebagai contoh
bahan langsung, besi pada mobil, kayu pada perabotan rumah, dan
kawat untuk perbaikan gigi. Berdasarkan sebuah studi yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata biaya bahan langsung
meliputi sekitar 55% dari penjualan.
3) Overhead
14
peralatan produksi, listrik dan penerangan, pajak properti, asuransi,
depresiasi, pengawasan dan keamanan pabrik, dan sebagainya.
15
3.3 Laporan Keuangan Eksternal
16
penjualan dan beban operasi. Kategori ini berkaitan dengan beban
manufaktur dan nonmanufaktur. Dalam menghitung harga pokok
penjualan, pada awalnya ditentukan harga pokok produksi yang diambil
dari biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.
Penjualan $ 2,400,000.00
Biaya Dikurangi harga pokok penjualan:
produksi
yang
Persediaan awal barang $ 500,000.00
berkaitan
dengan jadi
barang- Ditambah: Harga pokok
barang produksi $ 950,000.00
yang di Barang yang tersedia untuk
selesaikan dijual $ 1,000,000.00
selama Dikurangi: Persediaan akhir
periode barang jadi $ 300,000.00 $ 1,300,000.00
tertentu Laba kotor $ 1,100,000.00
Dikurangi beban operasi:
Beban penjualan $ 300,000.00
Beban administrasi $ 200,000.00 $ 500,000.00
Laba sebelum pajak $ 600,000.00
17
Pada tampilan 7 total biaya manufaktur yang bertambah
selama periode tersebut ditambahkan ke biaya manufaktur
yang terkandung pada barang dalam proses awal, yang
menghasilkan total biaya manufaktur. Biaya yang atas barang
dalam proses akhir kemudian dikurangi dari total biaya manufaktur
untuk mendapatkan harga pokok produksi.
Apabila harga pokok produksi adalah untuk produk tunggal,
maka biaya rata-rata per unit dapat dihitung dengan membagi
harga pokok produksi dengan unit yang diproduksi.
Tampilan 7. Skedul Harga Pokok Produksi
Perusahaan Manufaktur
Skedul Harga Pokok Produksi
Bahan Langsung:
Persediaan awal bahan langsung* $ 100,000.00
Bahan Langsung
Tambah: Pembelian $ 400,000.00
Bahan Baku yang siap digunakan $ 500,000.00
Kurang: Persediaan akhir bahan baku $ 50,000.00
Bahan baku yang digunakan dalam produksi $ 450,000.00
18
dalam proses akhir adalah biaya unit yang ada pada akhir periode.
Oleh karena itu, biaya barang dalam proses awal mencerminkan
biaya manufaktur yang tercatat pada periode sebelumnya,
sedangkan biaya barang dalam proses akhir mencerminkan biaya
manufaktur yang akan dicata pada periode selanjutnya.
19
Tampilan 9. Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
Perusahaan Dagang
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
20
berdasarkan aktivitas merupakan sistem yang baru dikembangkan dalam
dua setengah dekade terakhir.
Sistem ABM digunakan secara luas dan bermanfaat untuk
peningkatan khususnya diantara organisasi yang memiliki beragam
produk dan pelanggan, berhadapan dengan peningkatan kompleksitas
produk, siklus produk yang lebih pendek, permintaan peningkatan mutu,
dan tekanan persaingan ketat. Sistem ABM biasanya ditemukan dalam
industri keuangan (seperti bank dan bursa saham), industri transportasi
(seperti penerbangan dan kereta api), serta dalam semua jenis
manufaktur (seperti perusahaan elektronik dan mobil).
21
Tampilan 11. Model Manajemen Berdasarkan Aktivitas
22
3.4.2. Pilihan dari Sistem Akuntansi Manajemen
No FBM ABM
.
1 Penggerak berdasar unit dan Penggerak berdasar unit
non unit
2 Intensif alokasi Intensif dalam penelusuran
3 Pembiayaan produk sempit Pembiayaan produk luas dan
dan kaku fleksibel
4 Fokus pada pengelolaan biaya Fokus pada pengelolaan aktivitas
5 Informasi aktivitas sedikit Informasi aktivitas terinci
6 Maksimalisasi dari kinerja unit Maksimalisasi kinerja system
individual meluas
7 Penggunaan ukuran kinerja Penggunaan ukuran kinerja
finansial financial dan non finansial
23
24
BAB IV
KESIMPULAN
Hubungan antara biaya dan objek biaya ini dapat ditelusuri melalui
tiga cara yaitu melalui penelusuran langsung dan penelusuran penggerak
untuk pembebanan biaya atau alokasi untuk membebankan biaya tidak
langsung. Penelusuran langsung dilakukan melalui pengamatan fisik.
Sementara, penelusuran penggerak bergantung pada faktor- faktor sebab
akibat, yaitu penggerak, untuk membebankan biaya pada objek biaya.
25
DAFTAR PUSTAKA
Cardos, Ildiko Reka and Stefan Pete. 2010. Activity –Based Costing and
Activity –Based Management Implementation- is this the solution
for organizations to Gain Profitability?.Babes- Bolyai University
Garrison, Ray H., Norren, Eric W. & Brewer, Peter C. 2006. Akuntansi
Manajerial Edisi 11 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
26
27
28
29