RINGKASAN PENDAHULUAN
Disusun Oleh :
UNIVERSITA BRAWIJAYA
MALANG
2021
RINGKASAN PENDAHULUAN
Pencatatan transaksi harian (buku harian yang meliputi kas dan bank).
Pembukuan, dalam hal ini pembuatan jurnal, buku besar, neraca, laporan laba
rugi, dan sebagainya.
Pelaporan, termasuk interpretasi (perencanaan, pengendalian, pengambilan
keputusan).
Semua aktivitas tersebut harus dicatat sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima secara umum (Generally Accqjted Accounting Principles). Di Indonesia,
pencatatan keuangan yang berlaku saat ini harus sesuai dengan Penjelasan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Supriyono (1983) dalam bukunya Akuntansi Biaya, bahwa akuntansi biaya adalah
“salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen untuk memonitor dan
merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam
bentuk laporan biaya”. Rayburn (1999) “mengidentifikasi, mendefinisikan, mengukur,
melaporkan, dan menganalisis berbagai unsur biaya langsung dan tidak langsung yang
berkaitan dengan produksi serta pemasaran barang dan jasa.” Carter (2009) akuntansi
biaya adalah “penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan
pengendalian, perbaikan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat
rutin maupun strategis. Kesimpulannya, Akuntansi biaya merupakan penentuan harga
pokok suatu produk dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan, dan
penyajian transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam
bentuk laporan biaya yang berfungsi sebagai alat informasi bagi seorang pimpinan dalam
rangka mengambil keputusan, merencanakan, dan mengontrol serta mengevaluasi
kegiatan perusahaan.
Tujuan Akuntansi Biaya secara umum adalah menyajikan informasi harga pokok
produksi (biaya produksi), sedangkan secara khusus tujuan akuntansi biaya adalah
sebagai berikut:
Fungsi Akuntansi Biaya dalam Perusahaan. Terdapat tiga jenis perusahaan yang
beroperasi untuk menghasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang,
dan perusahaan jasa. Umumnya akuntansi biaya yang dibahas sehari-hari adalah yang
diterapkan dalam perusahaan manufaktur. Alasannya karena akuntansi biaya dalam
perusahaan manufaktur lebih kompleks apabila dibandingkan dengan jenis perusahaan
lain. Namun hal ini bukan berarti jenis perusahaan lain tidak menggunakan akuntansi
biaya dalam proses operasionalnya hanya saja penggunannya tidak sekompleks
perusahaan manufaktur.
Manajemen biaya adalah dua kata yang memiliki makna berbeda. Manajemen adalah
proses yang sistematis dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
serta pengendalian pada seluruh sumber daya perusahaan dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan. Sedangkan, biaya menurut Hansen dan Mowen (2009 : 47) mendefinisikan
bahwa biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa depan bagi
organisasi. Jadi, ketika menggabungkan kedua definisi tersebut, manajemen dan biaya
menjadi manajemen biaya adalah proses yang sistematis dari segala kegiatan aktivitas
perusahaan yang memerlukan biaya tidak sedikit / banyak demi kepentingan organisasi /
perusahaan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu yang menjadi perbedaannya adalah
: kalau akuntansi biaya itu sebagai penentu harga pokok pada suatu produk, sedangkan
akuntansi manajemen itu sebagai pembuat perencanaan yang berdasar dari laporan
akuntansi bagi kepentingan manajemen, dan manajemen biaya itu sendiri sebagai proses
kegiatan perusahaan yang selalu dibarengi dengan biaya.
Biaya yang Berbeda untuk Tujuan Berbeda (Different Cost For Different Purposes).
Biaya produk adalah suatu pembebanan biaya yang mendukung objek manajerial
tertentu. Definisi biaya produk tergantung pada tujuan manajerial yang ingin dicapai. Hal
ini sesuai dengan prinsip dasar manajemen biaya, yakni “biaya yang berbeda untuk
tujuan berbeda (different cost for different purposes)”.
Contoh Biaya yang Berbeda untuk Tujuan Berbeda (Different Cost For Different
Purposes) adalah seorang ahli teknik akan berbeda memberikan konsep biaya dengan
seorang akuntan. Ibu rumah tangga berbeda konsep dengan seorang sopir mengenai
biaya. Konsep biaya dikemukakan tergantung dari latar belakang dan tujuan si pemakai
konsep biaya tersebut. Biaya produk adalah suatu pembebanan biaya yang mendukung
objek manajerial tertentu. Definisi biaya produk tergantung pada tujuan manajerial yang
ingin dicapai. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar manajemen biaya, yakni “biaya yang
berbeda untuk tujuan berbeda (different cost for different purposes)“.
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan adalah keuntungan yang
maksimal. Perencanaan biaya yang baik/tepat harus dipusatkan pada hubungan antara
tingkat pengeluaran/ biaya dengan manfaat yang diperoleh dari pengeluaran/biaya
tersebut. Artinya, seorang manager atau pimpinan perusahaan harus menganggap
perencanaan dan pengendalian biaya sebagai suatu keharusan untuk mempertahankan
tingkat biaya yang wajar guna mendukung pencapaian tujuan dan program perusahaan
yang telah direncanakan. Perencanaan biaya tidak boleh menekankan penurunan biaya,
tetapi lebih ditujukan pada pemanfaatan sumber daya yang terbatas dengan lebih baik.
D. Kode etik
Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut: