Anda di halaman 1dari 11

Pengertian

Akuntansi manajemen ialah penerapan teknik-teknik dan konsep yang tepat dalam mengolah
data historis dan data yang diprojeksikan untuk membantu manajemen menyusun rencana
untuk tujuan ekonomi yang rasional dan dalam membuat keputusan rasional untuk mencapai
tujuan tersebut

Ruang lingkup akuntansi manajemen adalah sebagai berikut:


 Manajer keuangan pada umumnya membutuhkan informasi tentang pencatatan
transaksi keuangan dan kegiatan-kegiatan perusahaan yang membutuhkan pendanaan
seperti modal kerja, beban biaya (cost of fund ) terhadap sejumlah modal kerja yang
dibutuhkan oleh perusahaan, tingkat pengembalian
investasi(modal), berbagai rasio keuangan, macam - macam harta dalam
akuntansi, transaksi bisnis perusahaan, dan lain-lain.
 Manajer produksi umumnya membutuhkan informasi tentang rincian biaya sehingga
terbentuk harga pokok produksi (cost of good sold ) seperti total biaya produksi, biaya
produk per unit, beban tenaga kerja langsung, dan biaya overhead  lainnya yang
berperan dalam proses produksi secara langsung.
 Manajer pemasaran umumnya membutuhkan data informasi yang memuat seluruh
komponen biaya terkait penetapan harga jual produk, penentuan sistem penjualan
secara kredit atau tunai, beban komisi penjualan, biaya pemasaran (marketing
fee), dan informasi nilai diskon untuk produk tertentu dalam rangka peningkatan
volume penjualan yang tentunya berasal darimanajemen akuntansi.
 Pihak Manajemen Puncak (Top Management ) umumnya membutuhkan informasi
keuangan perusahaan untuk mengambilan keputusan strategis bagiperusahaan atau
pengendalian perusahaan jika terjadi masalah tertentu. Aktivitas manajemen puncak
terkait laporan akuntansi manajemen antara lainpenyusunan anggaran, diversifikasi
produk, ekspansi usaha, dan anekakebijakan investasi yang juga memerhatikan
kriteria uang menurut para ahl iuntuk menambah cadangan keuangan perusahaan.
Data-data keuangan yang disediakan oleh akuntansi manajemen sangat berpengaruh
pada peningkatan volume penjualan perusahaan sesuai dengan perkembangan
akuntansi. Meskipun ruang lingkup akuntansi manajemen hanyaterbatas pada internal
perusahaan, tetapi dampak yang dihasilkannya cukup luas,yakni seluruh perusahaan
termasuk anak perusahaan jika pimpinan mengacukepada standar operasional
prosedur yang sama

Organisasi dan Tujuan Akuntasi Manajemen


Secara umum, manajemen organisasi adalah suatu proses perencanaan dan pengorganisasian
serta pengendalian terhadap sumber daya sebuah organisasi dengan maksud untuk mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Tujuan setiap organisasi tentunya bisa berbeda
dan bermacam-macam, tergantung dari organisasi itu sendiri. Dengan adanya manajemen
organisasi dalam perusahaan, diharapkan dapat membentuk kinerja karyawan yang lebih
efektif terutama dalam hal koordinasi antar departemen atau divisi. Sebagai catatan,
manajemen organisasi yang akan dimaksud di sini berkaitan dengan pengelolaan sumber
daya di dalam bisnis atau perusahaan. Sehingga manajemen organisasi lebih dikaitkan dengan
seni untuk mengelola sumber daya manusia di suatu perusahaan, dalam hal ini adalah
karyawan.

Tujuan
 Informasi Keuangan
Memberikan informasi keuangan untuk kepentingan pihak internal perusahaan atau
manajemen  dalam mencapai tujuan perusahaan. Informasi ini dibutuhkan oleh
manajemen sebagai bahan untuk menilai hasil usaha dan pertimbangan pengambilan
keputusan.
 Membuat Keputusan
Mengidentifikasi, melaporkan dan mengukur informasi keuangan dalam bentuk
laporan keuangan yang detail, sistematis dan transparan. Manajemen akan
menggunakan informasi tersebut untuk membuat penilaian dan keputusan yang tepat
dalam suatu organisasi perusahaan.
 Menjalankan Proses Manajemen
Tujuan akuntansi manajemen juga untuk menyajikan laporan sebagai satu kesatuan
usaha. Kepentingan pihak internal dalam menjalankan proses manajemen yang
meliputi perencanaan, pengendalian, pengarahan dan pengorganisasian.
 Membantu dalam Mengambil Keputusan
Membantu untuk masa depan. Manajemen akuntansi bisa membantu berdasarkan
data. Hal ini tentu sangat membantu manajer dalam memperkirakan semuanya,
terutama saat akan melakukan pengambilan keputusan dalam menentukan pilihan
yang penting dalam organisasi.
 Pengambilan Keputusan Strategis
Membantu dalam memilih keputusan. Ketersediaan biaya dan produksi merupakan
faktor penentu dalam memilih. Melalui akuntansi manajemen data akan
dikembangkan dan memungkinkan dalam pengambilan keputusan strategis di tingkat
operasional.
 Mengalokasikan Sumber Dana
Memprediksi arus kas yang sangat penting dalam bisnis. Manajemen akuntansi
memaparkan grafik tren dan perencanaan anggaran. Hal ini digunakan manajer agar
bisa mengalokasikan sumber dana atau kas untuk mendapatkan pertumbuhan
pendapatan.

Perspektif Akuntansi manajemen


Akuntansi manajemen memiliki dua perspektif yang menjelaskan asal dari akuntansi
manajemen itu sendiri. Perspektif pertama adalah perspektif ekonomi sedangkan perspektif
kedua adalah perspektif non-ekonomi.
Perspektif ekonomi ini menyatakan bahwa praktik akuntansi manajemen timbul dari sektor
swasta atau perusahaan. Tujuannya adalah untuk membantu mendukung operasional
perusahaan. Menurut Kaplan (1987), pendekatan ini mulai diterapkan pada awal tahun 1900-
an. Pada periode tersebut dibutuhkan efisiensi dalam aktivitas produksi perusahaan. Jadi,
banyak perusahaan yang mulai mencoba melakukan tindakan untuk meningkatkan efisiensi
produksi. Contohnya, meng-hire karyawan dalam jangka panjang serta pemisahan tugas
antara pemilik dengan manajer, termasuk penerapan sistem informasi manajemen untuk
meningkatkan dan mengevaluasi efisiensi perusahaan.
Pertumbuhan jumlah rel kereta api di pertengahan tahun 1900 juga menjadi pendorong
pengembangan sistem akuntansi manajemen. Dari sini muncul indikator-indikator baru
sebagai alat ukur kinerja atau efisiensi. Contohnya adalah biaya per ton per mile, biaya per
penumpang per mile, rasio biaya operasi terhadap pendapatan. Indikator-indikator tsb banyak
diadopsi oleh sektor bisnis lainnya.
Menurut IFAC (1998), perkembangan akuntansi manajemen dapat dijelaskan melalui empat
tingkatan.
1. Tingkat pertama, sebelum tahun 1950, fokus pada biaya dan pengendalian keuangan
melalui penggunaan anggaran dan teknologi akuntansi biaya.
2. Tingkat kedua, tahun 1965, fokus telah bergeser kepada penentuan informasi untuk
pengendalian dan perencanaan manajamen melalui penggunaan teknologi,
seperti decision analysis dan responsibilities accounting.
3. Tingkat ketiga, tahun 1985, fokus pada pengurangan pemborosan penggunaan sumber
daya yang digunakan pada proses bisnis melalui penggunaan teknologi analisis proses
dan manajemen biaya.
4. Tahap keempat, tahun 1995, fokus telah bergeser terhadap penciptaan nilai melalui
penggunaan sumber daya secara efektif melalui penggunaan teknologi, yang menilai
penggerak (drivers) nilai pelanggan, nilai pemegang saham dan inovasi perusahaan

Perspektif nonekonomi berlawanan dengan pendekatan ekonomi. Perspektif nonekonomi


menyatakan bahwa akuntansi manajemen ini berasal dari sektor pemerintahan. Menurut
Hoskin dan Macve (1988), pada tahun 1900-an sampai awal tahun 2000-an, pengendalian
melalui pengukuran serta analisis kinerja individu menggunakan standar yang ditetapkan dan
dikembangkan oleh institusi pemerintahan. Selanjutnya, Hoskin dan MAcve (1988)
menyatakan bahwa terdapat dua institusi pemerintahaan di Amerika Serikat yang
berkontribusi terhadap akuntansi manajemen pada awal tahun 1900, yaitu West Piont
Military Academy dan the Spring field Armory. Intinya, perspektif ini ingin menyatakan
bahwa perusahaan bukan yang pertama yang menerapkan akuntansi manajemen.

Fungsi dan Jenis Informasi Akuntansi Biaya dan Akuntasi Manajemen


Fungsi Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya harus diterapkan atau dijalankan di dalam sebuah perusahaan. Sebab,
aktifitas ini yang akan menjadi jaminan keteraturan pencatatan keuangan dengan fungsi-
fungsi tertentu. Fungsi-fungsi dari akuntansi biaya ini adalah:
 Untuk Menghitung Biaya Pokok Produk
Fungsi akuntansi biaya yang pertama adalah untuk menghitung berbagai biaya pokok
produksi. Tujuannya tentu untuk mengetahui berapa biaya yang sudah dikeluarkan
sehingga bisa dikalkulasi untuk menentukan harga pokok dari produk atau jasa. Hal
ini perlu dilakukan jika ingin mengetahui untung atau rugi di awal sebelum produk
mulai didistribusikan. Jika biaya produksi tidak dihitung di awal, tentu akan
kebingungan untuk mencari harga jual sekaligus untuk memastikan berapa profit yang
akan didapatkan.
 Merinci Harga Pokok Produk
Fungsi yang kedua adalah untuk merinci secara cermat terkait dengan harga pokok
produk. Jadi dengan adanya aktivitas ini bukan hanya harga produk secara umum
yang ditemukan tetapi memang sudah sesuai dengan harga setiap unsur produksi.
Karena di dalam akuntansi jenis ini, pencatatan harga pokok dirinci dari hal yang
terkecil hingga yang terbesar. Sehingga kesalahan pemberian harga pada produk
terasa tidak mungkin asalkan pencatatan biayanya tepat dan detil.
 Sebagai Informasi Dasar Terkait Perencanaan Biaya dan Beban
Fungsi akuntansi biaya yang ketiga adalah sebagai informasi dasar terkait dengan
perencanaan biaya dan bebas. Perlu diketahui segala jenis biaya produksi maupun
distribusi harus direncanakan terlebih dahulu. Tentunya perencanaan ini
membutuhkan argumen valid dan tertulis supaya pelaksanaan (action) memang sesuai
dengan harapan perusahaan. Nah, pencatatan biaya diperlukan sebagai bahan
argumentasi yang valid tersebut.
 Sebagai Data Proses Penyusunan Anggaran
Akuntansi biaya juga dibuat untuk dijadikan dasar data yang digunakan dalam proses
penyusunan anggaran. Karena sebelum anggaran dibuat, harus dirinci terlebih dahulu
apa yang harus disediakan dan berapa total biayanya. Jika tanpa adanya pencatatan
biaya yang benar dan terperinci, tentu anggaran tidak bisa dibuat. Karena uang yang
ada tidak akan dikeluarkan disebabkan tidak adanya kebutuhan pokok produksi yang
akan dibeli. Ada rincian kebutuhan produksi yang bisa dibeli, tetapi harganya tidak
tercatat, juga uang di dalam anggaran tidak bisa digunakan. Karena dianggap data
yang kurang lengkap.
 Sebagai Informasi Biaya Untuk Pengendalian
Fungsi terakhir adalah sebagai informasi pembiayaan yang akan dilaporkan kepada
pihak atasan atau manajemen. Sehingga pihak pemangku kebijakan atau stakeholder
bisa melakukan serangkaian pengendalian dan semacamnya. Jika catatan pembiayaan
nominalnya terlalu besar, pihak manajemen bisa menurunkannya atau sebaliknya. Ini
tidak akan bisa dilakukan jika sebelumnya tidak dilakukan pencatatan biaya produksi
maupun distribusi produk.
Jenis-Jenis Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya tidak hanya memiliki fungsi-fungsi tertentu, tetapi juga terdiri dari berbagai
jenis. berikut adalah jenis yang dimaksud:
 Standard Cost Accounting
Jenis akuntansi yang pertama adalah Standard Cost Accounting. Standard Cost
Accounting adalah jenis akuntansi biaya yang fokus untuk mengukur efisiensi sumber
daya manusia, alat produksi serta bahan baku produk yang akan digunakan.Selain itu,
Standard Cost Accounting juga tergolong jenis akuntansi yang mencatat segala biaya
kebutuhan yang terkait langsung dengan proses pembuatan produk.
 Activity Based Accounting
Jenis akuntansi yang kedua adalah Activity Based Accounting. Jenis ini memiliki
fungsi untuk mengukur biaya produksi dengan biaya hasil produksi. Ada fungsi
singkronisasi semata untuk menemukan keuntungan dari produk yang sudah
dibuat.Jika dilihat dari fungsi ini tentu jenis Activity Based Accounting mengarah
pada pencatatan biaya terkait dengan aktivitas produksi. Termasuk di dalamnya biaya
yang dikeluarkan terkait dengan kehadiran tenaga kerja, desain produk serta
operasional mesin yang digunakan.
 Cost Volume Profit
Jenis yang selanjutnya adalah Cost Volume Profit. Proses akuntansi ini berfungsi
untuk menentukan besaran pembiayaan jika disingkronkan dengan volume produk
yang dibuat.Asumsi yang digunakan adalah besaran biaya pokok produksi tidak akan
berubah, tetapi volume produk yang dihasilkan yang bisa berubah. Sehingga bisa
dimungkinkan terdapat pendapatan di sana.
 Contribution Margin
Jenis akuntansi yang terakhir adalah Contribution Margin. Fungsi dari jenis akuntansi
biaya ini ialah untuk menganalisis break even point atau menganalisa di poin mana
pihak perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari produk yang dihasilkan. Apakah
dari biaya produksi, aktivitas produksi atau di volume produk. Jadi, dengan
pencatatan Contribution Margin, bisa terlihat dengan jelas berapa keuntungan yang
didapatkan perusahaan dari produk. Karena masih sebatas pencatatan, tentu di saat itu,
atau saat evaluasi, pihak perusahaan bisa melakukan peningkatan produksi atau
sebaliknya.
Fungsi Akuntansi Manajemen
 Menghasilkan informasi keuangan untuk kepentingan manajemen atau pihak internal
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Informasi tersebut dibutuhkan manajemen sebagai bahan pertimbangan pengambilan
keputusan dan menilai hasil yang telah dicapai. Misalnya pada departemen produksi,
manajer di bagian produksi akan membutuhkan data akuntansi manajemen mengenai
rincian biaya produksi, berapa harga pokoknya, sampai informasi detail mengenai
harga produk per unit. Ini nantinya juga bisa digunakan sebagai panduan perencanaan
operasional terkait berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi inti
dan berapa banyak biaya overhead yang sekiranya harus dibayarkan demi menunjang
operasional tersebut.
 Mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi keuangan dalam bentuk suatu
laporan keuangan yang sistematis, transparan dan detail.
Ini memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi
manajemen yang menggunakan suatu informasi tersebut di mana titik sentralnya bagi
pihak-pihak dalam suatu organisasi perusahaan. Misalnya kalkulasi biaya produk,
kalkulasi biaya suatu kegiatan, kalkulasi biaya suatu departemen.
 Untuk menyajikan suatu laporan sebagai satu kesatuan usaha.
Untuk kepentingan pihak internal dalam rangka menjalankan proses manajemen yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.

Jenis Informasii Akuntansi Manajemen


 Akuntansi Biaya Penuh (Full Cost Accounting)
Yang menyajikan informasi berkenaan dengan total pendapatan, biaya dan aktiva,
baik pada masa yang lampau maupun yang akan datang. Atau jumlah dari
keseluruhan biaya langsung yang berhubungan dengan itemnya ditambah dengan
bagian yang pantas dan layak dibebankan pada item tersebut dari biaya tidak
langsung.
 Akuntansi Biaya Diferensial (Differential Accounting)
Yang menyajikan informasi berkenaan dengan taksiran pendapatan, biaya dan aktiva
yang berbeda-beda apabila suatu tindakan tertentu dipilih.
 Akuntansi Pertanggungjawaban (Responsibility Accounting)
Yang menyajikan informasi berkenaan dengan pendapatan, biaya atau aktiva yang
dihubungkan dengan suatu bagian ataupun unit dalam perusahaan. Yang mana
masing-masing unit dipimpin seorang manajer perusahaan yang bertanggung jawab
terhadap unit yang bersangkutan. Tujuan dari jenis informasi keuangan ini adalah
untuk pengendalian biaya.

Perbedaan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Manajemen


Hansen dan Mowen dalam Accounting Media (2014) menjelaskan perbedaan antara
akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan dari beberapa aspek, antara lain:
 Pengguna utama Akuntansi manajemen berfokus pada kebutuhan informasi dari
pengguna internal, misalnya saja manajer membutuhkan informasi akuntansi
manajemen dalam pengambilan keputudsan. Sedangkan akuntansi keuangan berfokus
pada informasi bagi pengguna eksternal, misalnya saja laporan keuangan ditujukan
kepada para pemegang saham.
 Pembatasan pada masukan dan proses Akuntansi manajemen tidak bergantung pada
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum. SEC, PCAOB, dan FASB
menetapkan prosedur akuntansi yang harus diikuti untuk pelaporan keuangan.
Masukan dan proses dari akuntansi keuangan harus jelas dan terbatas, hanya kegiatan
ekonomi tertentu yang memenuhi klasifikasi sebagai masukan dan prosesnya harus
mengikuti metode yang diterima secara umum.Hal ini berbeda dengan akuntansi
manajemen yang tidak memiliki lembaga khusus untuk mengatur format, isi, dan
aturan dalam memilih masukan, proses, dan penyusunan laporan. Manajer bebas
memilih informasi apapun yang mereka inginkan.
 Jenis informasi Pembatasan dalam akuntansi keuangan cenderung menghasilkan
informasi keuangan yang objektif dan dapat diverifikasi. Dalam akuntansi
manajemen, informasi yang dihasilkan dapat berupa informasi keuangan dan non-
keuangan, serta bersifat lebih subjektif.
 Orientasi waktu Akuntansi keuangan memiliki orientasi historis. Fungsinya adalah
mencatat dan melaporkan kegiatan-kegiatan yang telah terjadi. Walaupun akuntansi
manajemen juga mencatat dan melaporkan kegiatan-kegiatan yang telah terjadi,
akuntansi manajemen lebih menekankan pada penyediaan informasi kegiatan-
kegiatan yang akan mendatang. Orientasi masa depan ini dibutuhkan karena akan
digunakan untuk mendukung fungsi manajerial dari perencanaan dan pengambilan
keputusan.
 Tingkat agregasi Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal
yang digunakan untuk mengevaluasi berbagai entitas, lini produk, departemen, dan
manajer. Informasi yang snagat terperinci dibutuhkan dan disediakan. Di pihak lain,
akuntansi keuangan berfokus pada kinerja perusahaan secara keseluruhan dan
memberikan sudut pandang yang lebih agregat.
 Keluasan Akuntansi manajemen jauh lebih luas daripada akuntansi keuangan.
Akuntansi manajemen meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa industri,
ilmu manajemen, dan berbagai bidang lainnya.

Faktor Pembeda Akuntansi Biaya Akuntansi Manajemen


Tujuan Memberikan informasi ke Memberikan informasi
pihak eksternal (seperti kepada pihak internal
pemegang saham). manajemen.

Fokus Berfokus pada menghasilkan Berfokus pada menghasilkan


perencanaan jangka pendek perencanaan jangka panjang
untuk bisnis. untuk pengembangan bisnis
di masa depan.
Dasar penyusunan laporan Prinsip akuntansi yang Tidak harus mengikuti
keuangan berlaku umum aturan seperti itu saat
membuat laporan.
Orientasi laporan Orientasi masa lalu yang Orientasi masa yang akan
bersifat historis. datang yang bersifat
projeksi.
Jarak pelaporan Laporan dibuat periodik dan Setiap saat manajer
tidak fleksibel. membutuhkan (fleksibel)

Data yang dihasilkan Menghasilkan data menghasilkan data


kuantitatif setelah kuantitatif dan kualitatif.
interpretasi informasi.

Perkembangan Akuntansi Manajemen


Seiring dengan perusahaan manufaktur di Amerika mulai berkonsentrasi dalam
pengembangan teknologi produksi yang berkapasitas besar di sekitar tahun 1880. Para
manajer pada perusahaan metal telah mengembangkan prosedur untuk menghitung relevant
product cost yang disebut scientific management. Prosedur ini digunakan untuk menganalisis
produktivitas dan laba suatu produk. Akan tetapi seiring berkembangnya pemikiran akuntansi
maka setelah tahun 1914 prosedur tersebut mulai hilang dari praktik akuntansi perusahaan.
Setelah perubahan peraturan akuntansi keuangan pada masa setelah perang dunia pertama
yang mempunyai dampak berkurangnya informasi akuntansi yang bermanfaat untuk
mengevaluasi kinerja bawahan dalam perusahaan besar (lost relevance). Sampai tahun
1920an, semua manajer percaya pada informasi yang berhubungan dengan proses produksi
utama, transaksi dan even yang menghasilkan jumlah nominal pada laporan keuangan.
Setelah tahun 1925, informasi yang digunakan oleh manajer menjadi lebih sederhana dan
banyak perusahaan manufaktur di Amerika telah mengembangkan prosedur akuntansi
manajemen seperti yang dikenal sekarang.
Akademisi akuntansi berusaha untuk mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting
dengan informasi akuntansi keuangan selama beberapa kurun waktu beberapa tahun. Usaha
tersebut menggunakan model perusahaan manufaktur sederhana, sejenis dengan perusahaan
tekstil abad 19, dan dalam rangka mengatasi masalah produksi, akademisi menyusun ulang
informasi pelaporan kos persediaan. Meskipun demikian, model tersebut terlalu sederhana
untuk menjelaskan masalah nyata yang dihadapi oleh manajer akan tetapi hal tersebut
dimahfumkan dalam rangka mempermudah bagaimana informasi kos yang berasal dari
laporan keuangan dapat dibuat relevan dengan pengambilan keputusan (kos manajemen).
Akuntansi manajemen mengalami masa perkembangan yang pesat dengan perannya sebagai
pendamping akuntansi keuangan pada sekitar tahun 1980. Johnson dan Kaplan
menuliskannya dalam buku “Relevance Lost: The Rise and Fall of Management
Accounting”.
Pada tahun 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek akuntansi manajemen
tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk
yang lebih akurat lebih berguna, dan yang menjelaskan secara rinci penggunaan masukan,
dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan kualitas, produktifitas, dan
mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan akuntansi biaya manajemen
tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen
baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.
Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen adalah
- Kemajuan teknologi informasi.
- Implementasi metode just-in time manufacturing.
- Meningkatnya tuntutan kwalitas dan kwantitas
- Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya daur
hidup produk.
- Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing

Sejarah Akuntansi manajemen


Perkembangan awal akuntansi manajemen terjadi sekitar tahun 1700 sampai 1950 fungsi
akuntansi manajemen sudah mulai digunakan dan dikenal dalam dunia usaha. Tetapi nama
akuntansi manajemen belum menjadi bagian dari pendidikan formal. Ada bukti bahwa
catatan tentang akuntansi manajemen digunakan dalam industri tekstil, baja, dan hasil
pertanian di Inggris, Perancis dan Amerika Serikat pada tahun 1800-an. Yaitu pada tahun
1815, Boston Manufacturing company memiliki catatan buku besar dan buku pembantu
produksi,Persediaan, penggajian dan overheadpabrik. Catatan ini digunakan oleh perusahaan
untuk pengambilan keputusan.
Revolusi pertama akuntansi manajemen terjadi sekitar 1950-1980. Ditandai oleh inisiatif
Ford foundation untuk merestrukturisasi pendidikan akuntansi manajemen di Amerika
Serikat. Revolusi ini bertujuan agar akuntansi manajemen diajarkan secara formal di
perguruan tinggi. Pada 1950-an muncul istilah penentuan biaya langsung (direct costing).
Sementara istilah matematika akuntansi manajemen muncul pada 1960. matematika mulai
berperan sangat penting dalam akuntansi manajemen. Tujuannya agar akuntan manajemen
meningkatkan kemampuannya di bidang matematika dan diharapkan dapat meningkatkan
kualitas informasi yang dihasilkan agar pengambilan keputusan yang diambil lebih baik.
Revolusi kedua akuntansi manajemen terjadi sekitar tahun 1980-1990. Isu pertama terkait
dengan pengukuran. Perhitungan biaya yang tepat harus sejalan dengan perkembangan
praktik bisnis. Pada periode ini muncul ABC (activity based costing) dan ABM (activity
based management). Isu kedua terkait dengan pengendalian dan penilaian kinerja. Akuntansi
manajemen dituntut tidak hanya mengukur aspek finansial melainkan juga aspek non
finansial yaitu terkait teknik BSC Balance scorecard. Isu ketiga terkait dengan perubahan
kurikulum praktik bisnis dan teknologi berkembang pesat sehingga akuntansi manajemen
tradisional tidak lagi menghasilkan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai