Anda di halaman 1dari 22

RISET AKUNTANSI (EKA 456)

“Fenomena Riset Bidang Akuntansi Manajemen


Implementasi Teori yang Relevan Metode Riset yang Relevan”
Dosen Pengampu : Dr. I Gusti Ayu Made Asri Dwija Putri, S.E., M.Si., CMA.

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 04

Nama Anggota :

1. Ni Kadek Yunita Kusumadewi (2107531173/16)


2. Evelyna Charisia Darianto (2107531174/17)
3. I Gusti Agung Jaya Utama (2107531176/18)
4. Ni Putu Esha Darmayanti (2107531188/19)
5. Christine Natalie Raka Sareng (2107531192/20)

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2024
PEMBAHASAN

1. Pengertian Akuntansi Manajemen


Akuntansi manajemen adalah proses mempersiapkan laporan operasional bisnis yang
membantu manajer atau pimpinan membuat keputusan jangka pendek dan jangka panjang.
Akuntansi manajemen membantu bisnis mengejar tujuannya dengan mengidentifikasi,
mengukur, menganalisis, menafsirkan dan mengkomunikasikan informasi kepada manajer.
Tujuan akuntansi manajemen adalah membantu manajer dalam perusahaan membuat
keputusan.
Akuntansi manajemen adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, menafsirkan dan
mengkomunikasikan informasi kepada manajer untuk membantu mencapai tujuan bisnis.
Akuntansi manajemen merupakan salah satu hal yang penting bagi perusahaan atau bisnis.
Semua yang berhubungan dengan perencanaan manajemen akan berdasarkan data ini. Proses
akuntansi ini bertujuan untuk menyajikan segala bentuk laporan sebagai satuan usaha dalam
kepentingan pihak internal dalam melaksanakan proses manajemen yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Ada banyak ahli yang telah
mengartikan tentang proses akuntansi ini.
a) Charles T.Homgren (1993:4)
Akuntansi manajemen merupakan sebuah proses identifikasi, penyiapan, pengukuran,
akumulasi, analisis, dan penafsiran serta komunikasi mengenai informasi yang dapat
membantu eksekutif dalam memenuhi tujuan perusahaan.
b) RA Supriyono (1993:8)
Akuntansi manajemen berdasarkan Management Accounting Practices (MAP) komite
yang dibentuk oleh National Association of Accountants (NAA) bahwa akuntansi
manajemen adalah suatu proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan data, analisis,
penyiapan, dan komunikasi informasi finansial yang digunakan manajemen untuk
sebuah perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam suatu organisasi atau perusahaan,
serta menjamin ketepatan penggunaan sumber dan pertanggungjawaban atas segala
sumber tersebut. Dalam akuntansi manajemen juga terdiri dari penyiapan laporan
finansial untuk kelompok-kelompok non manajemen seperti para kreditur, pemegang
saham, penguasa perpajakan dan lembaga-lembaga lain.
c) Halim dan Supomo (2000:3)
Akuntansi manajemen merupakan kegiatan atau proses yang menghasilkan informasi
dalam bentuk keuangan bagi manajemen untuk pengambilan sebuah keputusan
ekonomi dalam menjalankan fungsi manajemen.
d) Mulyadi (2001:2)
Akuntansi manajemen merupakan suatu informasi keuangan yang dihasilkan oleh tipe
akuntansi manajemen yang digunakan terutama oleh pengguna intern suatu organisasi.

2. Fungsi Akuntansi Manajemen


Berikut adalah fungsi Akuntansi Manajemen bagi perusahaan:
a) Alat Analisis untuk Pengambilan Keputusan
Fungsi yang pertama adalah sebagai dasar pengambilan keputusan. Baik keputusan
yang berhubungan dengan data kuantitatif maupun data kualitatif. Akuntansi sendiri
sangat dibutuhkan karena disana terdapat informasi data yang penting bagi perusahaan.
Terutama yang berhubungan dengan strategi kepemimpinan selanjutnya yang tentunya
harus bersandar pada data perusahaan yang valid.
b) Sistem Informasi untuk Pihak Eksternal
Akuntansi manajemen diberlakukan semata untuk semua unsur yang ada di dalam unit
usaha atau perusahaan. Baik unsur internal perusahaan maupun eksternal seperti
penyandang dana, investor dan selainnya. Maka dari itu, laporan keuangan adalah
bagian penting dari akuntansi manajemen sekalipun non manajemen praktis. Karena
ada pertanggungjawaban dari pihak perusahaan terhadap stakeholder yang bergabung
dengan perusahaan. Selain itu, aliran dana juga menjadi perhatian dalam manajemen
semata untuk menganalisis kondisi dana tersebut selama berada di perusahaan,
sehingga nantinya pihak eksternal perusahaan bisa menjalin kerja sama selanjutnya atau
menarik dananya dari perusahaan.
c) Sumber Data dan Informasi Keuangan yang Relevan
Jenis akuntansi ini juga berfungsi untuk menyediakan data-data keuangan yang valid.
Karena nantinya, laporan dari sana yang akan dijadikan sumber data baik dalam
perencanaan anggaran ke depan maupun action-nya. Jika laporan akuntansi terbentuk,
tentu bisa dijadikan dasar biaya operasional perusahaan. Tentunya harus divalidasi
terlebih dahulu atas dasar kesepakatan bersama antara internal dan eksternal
perusahaan.
d) Sumber Informasi untuk Pertanggungjawaban Masing-masing Tingkat Manajemen
Di dalam perusahaan semua divisi dan bidang memiliki tanggung jawab sama besar
sesuai dengan opsi dari pekerjaannya masing-masing. Proses akuntansi ini dibutuhkan
sebagai sumber informasi untuk mendukung kerja bidang-bidang tersebut. Tak hanya
untuk kepentingan pribadi divisi, tetapi juga data bisa disinergikan dengan divisi atau
bidang-bidang yang lain, sehingga terjalin kerjasama yang baik, terencana dan
konsisten.
e) Mengukur dan Monitoring terhadap Kinerja Perusahaan
Sesuai dengan opsi tugasnya, manajemen melakukan tindakan pengawasan atas
aktivitas perusahaan. Proses akuntansi ini juga berfungsi sama. Salah satu materi yang
dijadikan dasar pengawasan adalah data-data keuangan. Pengawasan sendiri dilakukan
semata untuk mencari bahan evaluasi. Karena dari controlling bisa terlihat mana
strategi yang berjalan. atau terhenti dan tidak berkembang. Tak hanya itu dengan
adanya evaluasi berbasis akuntansi manajemen, maka bisa ditentukan langkah-langkah
ke depan. Bagaimana sekiranya penjualan di periode yang akan datang lebih baik
dibandingkan yang sekarang.
f) Koordinasi Berbagai Kegiatan Perusahaan
Fungsi lainnya adalah sebagai bahan koordinasi kegiatan perusahaan. Karena sejatinya
setiap aktivitas di dalam unit usaha, berjalan terpisah. Dalam data-data manajemen
tersimpan history yang justru tersambung. Sudah dijelaskan pula di awal kalau antar
divisi bisa saling bersinergi. Tentunya mereka membutuhkan data agar tidak saling
berbenturan satu sama lain. Data yang semua divisi perlukan akan tersedia dalam
laporan.
g) Sebagai Arsip Audit
Terkadang ada hal yang menimpa perusahaan yang membutuhkan segala bentuk
transaksi keuangan perlu dilakukan audit oleh pihak terkait. Akuntansi manajemen
sejatinya juga bisa dijadikan arsip untuk mempermudah proses tersebut. Oleh karena
itu, opsi ini harus benar- benar tertangani dengan baik. Minimal petugas yang diberikan
wewenang memang memiliki kompetensi di bidang itu.

3. Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen


Setelah mengetahui fungsi akuntansi manajemen, berikutnya dijelaskan tentang ruang
lingkup akuntansi manajemen. Ruang lingkup yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
a) Manajer Produksi
Ruang lingkup yang pertama adalah manajer produksi. Seorang manajer produksi
memang harus memegang laporan ini. Karena hampir semua informasi yang ada di
dalamnya dibutuhkannya. Seorang manajer produksi membutuhkan rincian detail yang
terkait dengan biaya harga produk produksi. Termasuk di dalamnya semisal total biaya
produksi, biaya unit dan biaya tenaga kerja langsung. Ini semuanya ada di dalam
akuntansi manajemen.
b) Manajer Keuangan
Ruang lingkup yang kedua adalah manajer keuangan, di mana seorang manajer
keuangan pasti menerapkan akuntansi manajemen. Karena dari sana mereka akan
mendapatkan rincian terkait dengan informasi beban biaya, tingkat pengembalian
investasi, dan lain sebagainya.
c) Manajer Pemasaran
Ruang lingkup akuntansi manajemen yang ketiga adalah manajer pemasaran. Karena
tentunya, bidang ini tidak mungkin bisa menentukan. strategi pemasaran, jika rincian
biaya tidak valid apalagi salah. Selain itu dengan berdasarkan pada laporan akuntansi
manajemen, maka bisa ditentukan berupa kebutuhan biaya pemasaran yang harus
dialokasikan. Termasuk berapa diskon yang harus diberikan kepada konsumen.
d) Manajemen Puncak
Manajemen puncak juga ruang lingkup akuntansi yang tidak boleh dilupakan. Karena
mereka juga membutuhkan informasi perusahaan sebagai bahan kajian untuk
menentukan kebijakan strategis berikutnya. Bisa dibilang kerja manajemen puncak ini
lebih rinci lagi. Bahkan dari sinilah penyusunan anggaran, ekspansi usaha serta peluang
investasi dijalankan dan dimulai. Maka dari itu, akuntansi manajemen adalah opsi yang
memang sangat penting.
e) Investor Perusahaan
Mungkin juga perlu dimasukkan ke dalam ruang lingkup akuntansi manajemen adalah
investor perusahaan. Karena mereka juga perlu. mempelajari potensi keuntungan dari
uang yang mereka simpan di unit usaha. Sekalipun demikian perlu dilakukan
koordinasi terlebih dahulu

4. Proses Manajemen dan Hubungannya dalam Pengambilan Keputusan


Melihat kembali fungsi manajemen dan prosesnya akan dapat lebih mendukung
pengertian terhadap hubungan manajemen dan keterkaitan fungsi-fungsi manajemen.
Meskipun manajemen mempunyai arti yang berbeda-beda bagi setiap orang, namun
Manajemen adalah seni melakukan pekerjaan melalui orang lain (Mary Parker dkk, 1982).
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian
upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (James A.F Stoner, 1982).
Memperhatikan definisi di atas jelas manajemen merupakan proses, sedangkan proses
diartikan pengendalian manajemen yang terdiri dari struktur penataan organisasi, wewenang,
tanggung jawab dan konsepsi informasi untuk membuahkan pelaksanaan pengendalian dan
suatu proses atau perangkat tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa organisasi
bekerja untuk mencapai tujuan (Anthony, Dearden dan Bedford, 1978). Karena manajemen
merupakan proses termasuk pula fungsi-fungsinya, dengan mengacu pada pengertian dan
fungsi manajemen yaitu perencanaan pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian maka
fungsi itu timbul dari proses-proses yang berbeda dan berkaitan seperti uraian berikut:
a) Perencanaan
Dalam bidang ini manajer merancang beberapa langkah yang akan diambil dalam
upaya menggerakkan organisasi ke arah sasarannya.
b) Pengorganisasian dan Pengarahan
Manajer memutuskan bagaimana cara terbaik mengkombinasikan sumber daya manusia
dengan sumber daya ekonomi lainnya yang menjadi milik perusahaan agar dapat
menjalankan rencana yang ditetapkan.
c) Pengendalian
Manajer mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa setiap
bagian organisasi berfungsi dengan efektivitas yang maksimal.
d) Pengambilan Keputusan
Pada hakikatnya bukan merupakan fungsi manajemen yang terpisah: pengambilan
keputusan merupakan bagian yang tidak terpisah dari fungsi lain yang sudah dibahas,
yaitu semua fungsi memerlukan pengambilan keputusan.

5. Balanced Scorecard
Dalam persaingan bisnis global ini, perubahan paradigma yang ada harus dilandasi
dengan suatu pemikiran baru bahwa competitiveness dan efektivitas organisasi dapat dicapai
dengan memperluas faktor-faktor yang dianggap bisa mempengaruhi peningkatan
produktivitas dan melakukan koordinasi dalam menghasilkan keuntungan kompetitif.
Kemampuan perusahaan dalam menciptakan keunggulan kompetitif ini merupakan tanggung
jawab yang kompleks yang harus dipikul oleh setiap perusahaan untuk bisa bertahan dalam
jangka panjang.
Konsep Balanced Scorecard telah lama dikembangkan oleh Robert S.Kaplan dan
David P. Norton (HBR, January,1992). BSC berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang)
dan scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan antara
kinerja keuangan dan non-keuangan, kinerja jangka pendek dan jangka panjang, antara
kinerja yang bersifat internal dan yang bersifat eksternal. Sedangkan scorecard (kartu skor)
yaitu kartu yang digunakan untuk mencatat skor kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat
digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh seseorang di masa depan.
Balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategik atau lebih tepat dinamakan
suatu “Strategic based responsibility accounting system” yang menjabarkan misi dan strategi
suatu organisasi kedalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja untuk empat perspektif
yang berbeda, yaitu perspektif keuangan (financial perspektif), perspektif pelanggan
(customer perspektif), perspektif proses usaha internal (internal business process
perspective), dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth
(infrastructure perspective).
Konsep Balanced Scorecard ini dikembangkan untuk melengkapi pengukuran kinerja
finansial (atau dikenal dengan pengukuran kinerja tradisional) dan sebagai alat yang cukup
penting bagi organisasi perusahaan untuk merefleksikan pemikiran baru dalam era
competitiveness dan efektivitas organisasi. Konsep ini memperkenalkan suatu sistem
pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria
tersebut sebenarnya merupakan penjabaran dari apa yang menjadi misi dan strategi
perusahaan dalam jangka panjang, yang digolongkan menjadi empat perspektif yang berbeda
yaitu:
a) Perspektif Pelanggan
Perspektif pelanggan difokuskan pada bagaimana organisasi memperhatikan
pelanggannya agar berhasil. Mengetahui pelanggan dan harapan mereka tidaklah
cukup. Suatu organisasi juga harus memberikan insentif kepada manajer dan karyawan
yang dapat memenuhi harapan pelanggan. Bill Marriott mengatakan “Take care of your
employee and they take care of your customer”. Perusahaan antara lain menggunakan
tolok ukur kinerja berikut, pada waktu mempertimbangkan perspektif pelanggan.
(1) Kepuasan pelanggan (customer satisfaction);
(2) Retensi pelanggan (customer retention);
(3) Pangsa pasar (market share); dan
(4) Kemampulabaan pelanggan.
Tolok ukur kepuasan pelanggan menunjukan apakah perusahaan memenuhi harapan
pelanggan atau bahkan menyenangkannya. Tolok ukur retensi atau loyalitas pelanggan
menunjukkan bagaimana sebaiknya perusahaan berusaha mempertahankan
pelanggannya.
b) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Untuk tujuan insentif, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan memfokuskan pada
kemampuan manusia. Tolok ukur kunci untuk menilai kinerja manajer adalah kepuasan
karyawan, retensi karyawan, dan produktivitas karyawan. Kepuasan karyawan
mengakui bahwa moral karyawan adalah penting untuk memperbaiki produktivitas,
mutu, kepuasan pelanggan, dan ketanggapan terhadap situasi. Retensi karyawan
mengakui bahwa karyawan mengembangkan modal intelektual khusus organisasi dan
merupakan aktiva non keuangan yang bernilai bagi perusahaan. Produktivitas karyawan
mengakui pentingnya keluaran per karyawan, keluaran dapat diukur dalam arti tolak
ukur fisik seperti halaman yang diproduksi, atau dalam tolak ukur keuangan, seperti
pendapatan per karyawan, laba per karyawan.
c) Perspektif Keuangan
Balanced scorecard menggunakan tolak ukur kinerja keuangan, seperti laba bersih dan
ROI (Return On Investment) karena tolak ukur tersebut secara umum digunakan dalam
organisasi yang mencari laba. Tolak ukur keuangan memberikan bahasa umum untuk
menganalisis dan membandingkan perusahaan. Tolak ukur keuangan adalah penting.
Akan tetapi, tidak cukup mengarahkan kinerja dalam menciptakan nilai (value). Tolak
ukur non keuangan juga tidak memadai untuk menyatakan angka paling bawah (bottom
line). Balanced scorecard, mencari suatu keseimbangan dari tolak ukur kinerja yang
multiple baik keuangan maupun non keuangan untuk mengarahkan kinerja
organisasional terhadap keberhasilan.
d) Perspektif Usaha Internal dan Proses Produksi
Karyawan yang melakukan pekerjaan merupakan sumber ide baru yang terbaik untuk
proses usaha yang lebih baik. Hubungan pemasok adalah kritikal untuk keberhasilan,
khususnya dalam usaha eceran dan perakitan manufakturing. Perusahaan dapat berhenti
berproduksi apabila terjadi masalah dengan pemasok. Pelanggan menilai barang dan
jasa yang diterima dapat diandalkan dan tepat waktunya. Pemasok dapat memuaskan
pelanggan apabila mereka memegang jumlah persediaan yang banyak untuk
menyakinkan bahwa barang-barang tersedia di tangan. Untuk menghindari persediaan
yang berlebihan, alternatif yang mungkin adalah membuat pemasok mengurangi
throughput time. Throughput time adalah total waktu dari waktu pesanan yang diterima
oleh perusahaan sampai dengan pelanggan menerima produk tersebut. Memperpendek
throughput time dapat berguna apabila pelanggan menginginkan barang dan jasa segera
mungkin.
Dalam Balanced Scorecard, keempat perspektif tersebut menjadi satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan. Keempat perspektif tersebut juga merupakan indikator pengukuran
kinerja yang saling melengkapi dan saling memiliki hubungan sebab akibat. Balanced
scorecard yang baik harus memenuhi beberapa kriteria (Lubis dan Sutopo, 2003) yaitu:
a) Dapat mendefinisikan tujuan strategi jangka panjang dari masing-masing perspektif
(outcomes) dan mekanisme untuk mencapai tujuan tersebut (performance driver).
b) Setiap ukuran kinerja harus merupakan elemen dalam suatu hubungan. sebab akibat
(cause and effect relationship).
c) Terkait dengan keuangan, artinya strategi perbaikan seperti peningkatan kualitas,
pemenuhan kepuasan pelanggan, atau inovasi yang dilakukan harus berdampak pada
peningkatan pendapatan perusahaan.

6. Akuntansi Manajemen Lingkungan


Putri (2019), mengemukakan bahwa akuntansi manajemen merupakan sub bagian dari
akuntansi lingkungan yang menerangkan terkait banyak masalah persoalan penguantifikasian
efek pada perusahaan ke dalam berbagai unit moneter dan digunakan sebagai sumber
informasi ketika perusahaan mengambil keputusan meskipun informasi yang dihasilkan
tersebut untuk tujuan lainnya, seperti pelaporan eksternal. Burritt et al. (2021), menyatakan
bahwa akuntansi manajemen lingkungan adalah perluasan terkait pengelolaan lingkungan dan
kinerja ekonomi secara keseluruhan, penerapan dari lingkungan yang tepat, keterkaitan
sistem akuntansi hingga praktik yang sesuai.
Berdasarkan uraian mengenai pengertian akuntansi manajemen lingkungan, maka
dapat disimpulkan bahwa akuntansi manajemen lingkungan adalah informasi mengenai
pengelolaan lingkungan baik fisik maupun moneter yang dibuat oleh sistem akuntansi
manajemen lingkungan sebagai sumber informasi dalam menentukan dan pengambilan
keputusan. Pada dasarnya, akuntansi manajemen lingkungan adalah kombinasi informasi
antara akuntansi keuangan dengan akuntansi biaya mengenai lingkungan. Akuntansi
manajemen lingkungan meliputi biaya siklus hidup, penilaian manfaat, dan persiapan
mengenai strategis manajemen lingkungan. Istilah akuntansi manajemen lingkungan
mengacu pada penyertaan biaya lingkungan di dalam praktik akuntansi perusahaan dan
rincian fisik mengenai pengelolaan lingkungan. Pengukuran pengungkapan akuntansi
manajemen lingkungan bisa dilakukan menggunakan jumlah pengungkapan yang ada pada
laporan corporate social responsibility (CSR) perusahaan. Pengungkapan akuntansi
manajemen lingkungan tersebut berupa informasi mengenai kebijakan dan kinerja perusahaan
terkait lingkungan.

No. Item

1. Peran serta perusahaan 1) Implementasi sistem manajemen


terhadap lingkungan alam, lingkungan.
energi, sumber daya manusia 2) Usaha mengefisiensi energi.
dan masyarakat 3) Usaha menurunkan emisi.
4) Realisasi reduce, reuse, recycle.
5) Konservasi air dan menurunkan beban
pencemaran air.
6) Perlindungan keanekaragaman hayati.
7) Program pengembangan masyarakat.

2. Dampak-dampak ekonomis, 1) Pengaruh positif dari aktivitas bisnis


sosial, dan lingkungan yang perusahaan.
positif serta negatif dari 2) Pengaruh negatif dari aktivitas bisnis
aktivitas bisnis perusahaan perusahaan.
terhadap alam, energi,
karyawan, dan masyarakat

3. Kontribusi perusahaan dalam 1) Penanggulangan pencemaran air.


mengatasi masalah-masalah 2) Penanggulangan polusi udara.
lingkungan 3) Penanggulangan limbah B3.
4) Penanggulangan pencemaran air laut.
5) Kemungkinan kerusakan lingkungan.

Bangun & Sunarni (2013), mengemukakan bahwa biaya lingkungan adalah dampak
dari hasil kegiatan perusahaan terkait lingkungan. Biaya lingkungan pada dasarnya berkaitan
dengan biaya produk, proses, sistem, dan fasilitas penting guna pengambilan keputusan
manajemen perusahaan yang lebih baik. Intinya, semua biaya yang digunakan oleh
perusahaan akibat dari hasil kegiatan lingkungan yang meliputi biaya internal dan eksternal
untuk kegiatan pengelolaan lingkungan, dari kegiatan deteksi polusi yang sedang berlangsung
atau potensial, biaya perbaikan, hingga kegiatan pencegahan pencemaran lingkungan, di
mana biaya lingkungan tersebut digunakan untuk mengambil keputusan. Biaya lingkungan
dapat diukur dengan menghitung total seluruh biaya yang digunakan perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) kemudian dibagi dengan
jumlah laba bersih perusahaan.
Usaha yang dilakukan perusahaan ketika ikut serta dalam pelestarian bumi dengan
mengintegrasikan isu-isu terkait lingkungan ke dalam kegiatan bisnis dan interaksinya
terhadap stakeholder disebut dengan kinerja lingkungan. Perusahaan akan memberikan
perhatian kepada lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab dan kepeduliannya terkait
lingkungan. Selain itu, kinerja lingkungan juga bentuk tanggung jawab perusahaan kepada
stakeholder dalam mengungkapkan kepedulian terhadap lingkungan hidup (Budhiyani,
2019).
Persepsi perusahaan terhadap kinerja lingkungan yang baik menjadi cerminan dari
penerapan pengelolaan lingkungan hidup terhadap tanggung jawab perusahaan dalam
memanfaatkan lingkungan untuk aktivitas operasionalnya. Selain berkewajiban secara
finansial kepada pemegang saham atau stakeholder, perusahaan juga berkewajiban kepada
pihak lainnya yang mencakup pelanggan, lingkungan, pegawai, dan semua komunitas dalam
aspel operasional perusahaan (Setyono, 2016).

7. Review Artikel Internasional

Sumber Jurnal Journal of Asia Finance, Economic and Business

Volume Vol.7 No. 1, Page 71-79

Tahun 2019

Judul The Impact of Balanced Scorecard on Performance: The Case


of Vietnamese Commercial Banks

Penulis Tran Trung Tuan

REVIEW ARTIKEL

Komponen Review

Permasalahan Measuring and evaluating the impact performance of parts,


individuals as well as all enterprises is becoming one of the
most difficult and important at present of enterprises. Balanced
Scorecard (BSC) will provide the accurate information of
enterprises in controlling and reducing the unnecessary
expenses. As the Balanced Scorecard (BSC) is used in the
enterprises will support for measuring and evaluating the
activities happening accurately and comprehensively as well as
improving the operating performance of parts as well as all
enterprises. If arisen with the expenses in excess of anticipation,
the manager will find out the cause and neccessary methods of
overcoming. From then it will reduce the expenses, increse the
revenue and performance of using the capital and will improve
the operating performance of enterprises. However in Vietnam,
topic on Balanced Scorecard in Enterprises are regarded as
new in consideration of both theory and practice. This Research
have shown the impact of applying Balanced Scorecard on the
performance of Vietnamese commercial banks.

Mengukur dan mengevaluasi dampak kinerja dari setiap bagian,


individu serta seluruh perusahaan menjadi salah satu hal yang
paling sulit dan penting bagi perusahaan saat ini. Balanced
Scorecard (BSC) akan memberikan informasi yang akurat bagi
perusahaan dalam mengendalikan dan mengurangi pengeluaran
yang tidak perlu. Balanced Scorecard (BSC) yang digunakan
dalam perusahaan akan membantu untuk mengukur dan
mengevaluasi kegiatan yang terjadi secara akurat dan
komprehensif serta meningkatkan kinerja operasi bagian
maupun seluruh perusahaan. Jika terjadi pengeluaran yang
melebihi antisipasi, manajer akan mengetahui penyebabnya dan
metode yang diperlukan untuk mengatasinya. Dari situ akan
mengurangi biaya, meningkatkan pendapatan dan kinerja
penggunaan modal dan akan meningkatkan kinerja operasi
perusahaan. Namun begitu di Vietnam, topik tentang Balanced
Scorecard di perusahaan dianggap sebagai hal baru dalam
pertimbangan teori dan praktik. Penelitian ini telah
menunjukkan dampak dari penerapan Balanced Scorecard pada
kinerja bank-bank komersial Vietnam.

Hipotesis H1: There is significant relationship between Financial


Perspective of Balanced Scorecard and Performance of Vietnam
Commercial Banks.
H2: There is significant relationship between Customer
Perspective of Balanced Scorecard and Performance of Vietnam
Commercial Banks.
H3: There is significant relationship between Internal Business
Process Perspective of Balanced Scorecard and Performance of
Vietnam Commercial Banks.
H4: There is significant relationship between Learning and
Growth Perspective of Balanced Scorecard and Performance of
Vietnam Commercial Banks.

H1: Terdapat hubungan yang signifikan antara perspektif


keuangan dari Balanced Scorecard dan kinerja bank komersial
di Vietnam.
H2: Terdapat hubungan yang signifikan antara perspektif
konsumen dari Balanced Scorecard dan kinerja bank komersial
di Vietnam.
H3: Terdapat hubungan yang signifikan antara perspektif proses
bisnis internal dari Balanced Scorecard dan kinerja bank
komersial di Vietnam.
H4: Terdapat hubungan yang signifikan antara perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan dari Balanced Scorecard dan
kinerja bank komersial di Vietnam.

Populasi dan Sampel Until 2019 Vietnam has 35 commercial banks. From the overall
study of 35 banks, the author will select the banks that have
implemented the application of the Balanced Scorecard or the
perspective of Balanced Scorecard in evaluating the
performance and results.
There were 210 survey forms sent to 21 Commercial Banks
throughout the country and received 117 in returns from 15
Commercial Banks. After removing 08 invalid results, there
were 109 remained and to be used to analysis.

Hingga tahun 2019 Vietnam memiliki 35 bank komersial. Dari


keseluruhan penelitian terhadap 35 bank tersebut, penulis akan
memilih bank-bank yang telah menerapkan penerapan Balanced
Scorecard atau perspektif Balanced Scorecard dalam
mengevaluasi kinerja dan hasilnya.
Terdapat 210 formulir survei yang dikirimkan ke 21 bank
komersial di seluruh negeri dan diterima 117 formulir yang
dikembalikan dari 15 bank komersial. Setelah menghilangkan 8
hasil yang tidak valid, terdapat 109 yang tersisa dan digunakan
untuk analisis.

Teknik Analisis Data Data collected from questionnaires will be analyzed by


specialized SPSS data analysis software. The research will use
the SPSS 22 software to support for descriptive statistics,
frequency analysis, verification, Anova analysis, regression.

Data yang dikumpulkan dari kuesioner akan dianalisis dengan


perangkat lunak analisis data SPSS. Penelitian ini akan
menggunakan perangkat lunak SPSS 22 untuk mendukung
statistik deskriptif, analisis frekuensi, verifikasi, analisis Anova,
regresi linear berganda.

Jenis Data Research using the quantitative research methods based on


previous researches on the Balanced Scorecards. The author
conducts the surveys at Vietnamese Commercial Banks. The
author will select the banks that have implemented the
application of the Balanced Scorecard or the perspective of
Balanced Scorecard in evaluating the performance and results

Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif


berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu mengenai Balanced
Scorecard. Penulis melakukan survei di bank komersial
Vietnam. Penulis akan memilih bank-bank yang telah
menerapkan penerapan Balanced Scorecard atau perspektif
Balanced Scorecard dalam mengevaluasi kinerja dan hasilnya.

Variabel Penelitian Dependent variable: The performance of Vietnam commercial


banks
Independent variables: The independent variables in this
research are the different perspectives of the Balanced
Scorecard, namely:
● The Financial Perspective
● The Customer Perspective
● The Internal Business Process Perspective
● The Learning and Growth Perspective

Variabel dependen: Kinerja bank-bank komersial Vietnam


Variabel independen: Variabel independen dalam penelitian ini
adalah perspektif yang berbeda dari Balanced Scorecard, yaitu:
● Perspektif Keuangan
● Perspektif Pelanggan
● Perspektif Proses Bisnis Internal
● Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Hasil dan Pembahasan Thus, through the above regression model can be seen that the
aspects of Balanced ScoreCard are affected co directionally
with the performance of the business, which means that if the
more we applied the aspects of Balanced ScoreCard, the higher
of the performance of the higher business will be and vice versa
statistically.

Dengan demikian, melalui model regresi di atas dapat dilihat


bahwa aspek-aspek Balanced Scorecard berpengaruh secara
searah dengan kinerja usaha, yang artinya jika semakin
diterapkan aspek-aspek Balanced Scorecard, maka akan
semakin tinggi pula kinerja bisnis akan semakin tinggi dan
sebaliknya secara statistik.

Keterbatasan Penelitian Keterbatasan yang ada pada penelitian ini yaitu tidak ada
deskripsi mendalam tentang metode penelitian yang digunakan,
termasuk pemilihan sampel dan teknik analisis yang tepat. Ini
membatasi pemahaman tentang validitas internal dan eksternal
penelitian. Selain itu, penelitian ini memiliki batasan dalam hal
durasi studi, yaitu jika data hanya dikumpulkan dalam periode
waktu tertentu. Ini dapat membatasi generalisasi temuan
terhadap kinerja jangka panjang atau dampak jangka panjang
dari Balanced Scorecard.
8. Kritisi Artikel Internasional

KRITISI ARTIKEL

Komponen Kritik

Judul - Judul artikel ini sudah dapat memberikan gambaran yang


singkat dan jelas mengenai hal yang akan diteliti yaitu
dampak penerapan Balanced Scorecard pada kinerja bank
komersial di Vietnam.
- Sistematika penulisan judul artikel sudah benar, yaitu
menggunakan huruf kapital pada setiap kata, kecuali kata
penghubung.

Isi Abstrak - Abstrak merupakan ringkasan singkat dalam satu paragraf


dari sebuah artikel. Pada artikel ini, abstrak ditulis dalam
202 kata sehingga sudah memenuhi aturan yaitu maksimal
250 kata dalam satu abstrak.
- Abstrak sudah tepat dibuat dalam satu paragraf dan telah
berisi kata kunci yang berkaitan dengan topik penelitian.
- Abstrak ini berisi latar belakang penelitian, tujuan
penelitian, sampel penelitian, metode pengumpulan data,
dan aplikasi yang digunakan dalam menganalisis data.
Namun, penyampaian informasi pada abstrak ini masih
berbelit-belit dan tidak jelas. Populasi penelitian tidak
disebutkan dalam abstrak, begitupun dengan teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian, serta hasil &
kesimpulan dari penelitian juga belum dicantumkan dalam
abstrak.

Pendahuluan - Pada bagian pendahuluan telah dipaparkan mengenai latar


belakang penelitian, manfaat Balanced Scorecard, dan
perspektif Balanced Scorecard. Namun, pada bagian ini
tidak mencantumkan penelitian terdahulu yang sejenis
dengan topik penelitian ini serta landasan teori yang
berkaitan dengan penelitian.

Metode Penelitian - Pada bagian ini dijelaskan bahwa penelitian merupakan


jenis penelitian kuantitatif. Telah dicantumkan pula model
penelitian ini beserta hipotesis penelitian. Selain itu, telah
disebutkan juga metode pengumpulan data yaitu data primer
yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner ke bank
komersial yang ada di Vietnam dan juga software yang
digunakan untuk menganalisis data yaitu SPSS 22.
- Telah dijelaskan variabel yang digunakan untuk mengukur
kinerja bank komersial, yaitu Return on Investment (ROI),
Gross Profit, Employee Turnover, Customer Satisfaction,
dan The Growth of Banking Services.
- Terkait populasi dari penelitian dijelaskan bahwa terdapat
35 bank komersial di Vietnam dan untuk sampel penelitian
akan dipilih bank-bank yang sudah mengimplementasikan
Balanced Scorecard untuk mengevaluasi hasil dan kinerja
operasional.
- Sampel penelitian adalah 21 bank komersial yang telah
mengimplementasikan Balanced Scorecard.

Hasil dan Pembahasan - Hasil dan pembahasan telah memaparkan hasil pengolahan
data menggunakan software SPSS 22 melalui tabel-tabel
hasil pengujian yang telah dicantumkan. Namun, bagian ini
tidak menjelaskan secara rinci hasil pengujian hipotesis
penelitian. Hanya dijelaskan bahwa aspek-aspek Balanced
Scorecard berpengaruh secara searah dengan kinerja usaha.
- Bagian ini juga tidak menjelaskan bagaimana hubungan
temuan penelitian dengan penelitian sebelumnya, apakah
hasil temuan konsisten atau bertentangan dengan penelitian
sebelumnya, dan apa kemungkinan penyebabnya. Selain itu,
keterkaitan antara hasil dan teori yang ada juga tidak
dijelaskan pada bagian ini, apakah ada kesesuaian antara
keduanya atau tidak.
- Keterbatasan penelitian ini juga tidak disebutkan dalam
bagian hasil dan pembahasan, sehingga dapat
mempengaruhi interpretasi temuan.

Kesimpulan dan Saran - Pada bagian kesimpulan dijelaskan terkait pentingnya BSC
dalam mengevaluasi proses evaluasi organisasi bank
komersial.
- Namun, pada bagian kesimpulan tidak dijelaskan dengan
jelas apa hasil dari penelitian ini. Padahal kesimpulan
merupakan ringkasan dari hasil sebuah penelitian.
- Bagian kesimpulan juga tidak mengungkapkan keterbatasan
atau kekurangan dalam penelitian ini. Bagian terakhir
kesimpulan hanya mengungkapkan pentingnya penerapan
BSC untuk meningkatkan kinerja Bank Umum Vietnam.
- Kesimpulan ini kurang menjelaskan terkait pandangan yang
lebih mendalam tentang bagaimana temuan penelitian dapat
diterapkan dalam konteks praktis.
- Selain itu, tidak terdapat bagian saran dalam penelitian ini
yang membuat pembaca sulit untuk menemukan cara
pengembangan dari kelanjutan penelitian ini.

Referensi - Referensi yang digunakan oleh penulis cukup lengkap dan


beragam serta telah disusun dan ditulis sesuai dengan
kaidahnya. Peneliti menggunakan 32 referensi, dimana
referensi yang digunakan penulis berasal dari buku, artikel
jurnal nasional maupun artikel jurnal internasional.
- Namun, penelitian ini masih banyak menggunakan referensi
yang rentang waktunya lebih dari 10 tahun sehingga sumber
referensinya bisa saja tidak relevan dengan kondisi saat
jurnal dibuat.
9. Review Artikel Nasional

Sumber Jurnal JCA (Jurnal Cendekia Akuntansi)

Volume Vol. 3 No. 1, Hal. 112-127

Tahun 2022

Judul Pengaruh Pengungkapan Akuntansi Manajemen Lingkungan,


Biaya Lingkungan, Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai
Perusahaan Selama Masa Pandemi

Penulis 1) Silfadan Lafina Jaya Okta


2) Imarotus Suaidah
3) Dewi Wungkus Antasari

REVIEW ARTIKEL

Komponen Review

Permasalahan Penelitian ini membahas bagaimana pengaruh pengungkapan


akuntansi manajemen lingkungan, biaya lingkungan, dan
kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada masa pandemi tahun
2020-2021. Nilai perusahaan adalah keadaan tertentu yang
diperoleh perusahaan dan dicerminkan melalui harga pasar
saham perusahaan tersebut. Menggunakan 10 perusahaan
sebagai sampel dengan metode purposive sampling dan analisis
regresi linear berganda di SPSS 26.0, hasil penelitian
menunjukkan pengungkapan akuntansi manajemen lingkungan
dan biaya lingkungan tidak berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan selama masa pandemi sedangkan, kinerja
lingkungan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan.
Kemudian, berdasarkan hasil pengujian simultan, ditemukan
bahwa pengungkapan akuntansi manajemen lingkungan, biaya
lingkungan, dan kinerja lingkungan secara simultan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hipotesis H1 : Pengungkapan Akuntansi Manajemen Lingkungan secara


parsial berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan Selama
Masa Pandemi.
H2 : Biaya Lingkungan secara parsial berpengaruh positif
terhadap Nilai Perusahaan Selama Masa Pandemi.
H3 : Kinerja Lingkungan secara parsial berpengaruh positif
terhadap Nilai Perusahaan Selama Masa Pandemi.
H4 : Pengungkapan Akuntansi Manajemen Lingkungan, Biaya
Lingkungan, dan Kinerja Lingkungan secara simultan
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan Selama Masa Pandemi.

Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama masa pandemi
tahun 2020-2021. Metode pengambilan sampel yang digunakan
adalah metode purposive sampling, menghasilkan sampel
sebesar 10 perusahaan.

Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis statistik deskriptif, analisis korelasi, uji asumsi klasik
(uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, dan uji
heteroskedastisitas), analisis regresi linear berganda, dan uji
hipotesis (uji t, uji F, dan koefisien determinasi).

Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan adalah data laporan
keberlanjutan dan laporan keuangan tahunan untuk periode
2020-2021. Sumber data yang digunakan diperoleh dari website
www.idx.co.id.

Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri dari:


- Variabel Independen yaitu Pengungkapan Akuntansi
Manajemen Lingkungan, Biaya Lingkungan dan Kinerja
Lingkungan.
- Variabel Dependen yaitu Nilai Perusahaan.

Hasil dan Pembahasan - Pengungkapan akuntansi manajemen lingkungan tidak


berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan selama masa
pandemi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
tingkat pengungkapan akuntansi manajemen lingkungan,
maka semakin rendah nilai perusahaan.
- Biaya lingkungan tidak berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan selama masa pandemi. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi biaya lingkungan, maka semakin
rendah nilai perusahaan.
- Kinerja lingkungan berpengaruh secara positif terhadap
nilai perusahaan selama masa pandemi. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi kinerja lingkungan,
maka semakin tinggi nilai perusahaan.
- Pengujian secara bersama-sama pada pengungkapan
akuntansi manajemen lingkungan, biaya lingkungan, dan
kinerja lingkungan berpengaruh secara positif terhadap nilai
perusahaan selama masa pandemi. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi tingkat ketiga variabel tersebut, maka
semakin tinggi nilai perusahaan.

Keterbatasan Penelitian Keterbatasan yang ada pada penelitian ini yaitu dalam
mengukur biaya lingkungan masih memasukkan semua biaya
CSR, yang mana biaya tersebut tidak murni menggunakan biaya
lingkungan saja. Dalam menghitung nilai perusahaan yang
menggunakan indikator Tobin’s Q masih menggunakan harga
saham tutup buku sehingga untuk investor hasil penelitian ini
masih belum bisa menjadi acuan untuk investasi pada periode
berikutnya karena saat itu laporan keuangan perusahaan masih
belum dipublikasikan.

10. Kritisi Artikel Nasional

KRITISI ARTIKEL

Komponen Kritik

Judul - Judul yang ditulis telah memberikan gambaran tentang isi


dari artikel yang dibuat oleh penulis yaitu tentang Pengaruh
Pengungkapan Akuntansi Manajemen Lingkungan, Biaya
Lingkungan, dan Kinerja Lingkungan terhadap Nilai
Perusahaan Selama Masa Pandemi.
- Pada judul penelitian penulisan kata “Dan” serta
“Terhadap” semestinya ditulis dengan huruf kecil yaitu
“dan” serta “terhadap” karena merupakan kata partikel yang
wajib ditulis menggunakan huruf kecil seluruhnya.

Isi Abstrak - Penulisan abstrak dalam artikel sudah cukup lengkap


diawali oleh latar belakang dan tujuan secara singkat,
kemudian populasi dari penelitian dan indikator kinerja
yang digunakan, serta hasil dari penelitian sehingga dapat
dikatakan bahwa artikel tersebut telah tersusun secara
terstruktur.
- Pada penulisan bagian abstrak, terlihat beberapa kesalahan
pengetikan seperti “in idibatasi” yang seharusnya “ini
dibatasi” kemudian “beas” yang seharusnya “bebas” serta
masih ada beberapa lagi kata-kata yang salah pada
pengetikannya.

Pendahuluan - Di bagian latar belakang telah memuat penjelasan mengenai


fenomena yang dibahas dalam penelitian sehingga timbul
permasalahan yaitu pengaruh pengungkapan akuntansi
manajemen lingkungan, biaya lingkungan dan kinerja
lingkungan terhadap nilai perusahaan selama masa
pandemi.
- Pada bagian pendahuluan penulis tidak melampirkan
informasi mengenai penelitian-penelitian terdahulu untuk
memperkuat isi dari jurnal ini juga untuk memberikan
penjelasan yang lebih lanjut mengenai implikasi teoritis dan
praktis dari penelitian sebelumnya.
- Pada paragraf terakhir dari pendahuluan ini tidak berisi
mengenai tujuan penelitian namun diisi dengan rumusan
masalah dalam penelitian sesuai dengan fenomena yang
telah disampaikan sebelumnya.

Metode Penelitian - Pada bagian metode penelitian masih ditemukan banyak


sekali kata yang masih salah dalam penulisannya, salah
satunya yaitu “malnufalktur” yang seharusnya diketik
“manufaktur”.
- Kriteria sampel yang dijabarkan pada metode penelitian
masih kurang jelas, namun terdapat beberapa informasi
yang telah dipaparkan oleh penulis seperti jenis penelitian,
metode pengambilan sampel, sumber data, dan teknik
analisis yang digunakan pada penelitian ini.
- Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
analisis statistik deskriptif, analisis korelasi, uji asumsi
klasik, analisis regresi linear berganda, dan uji hipotesis.

Hasil dan Pembahasan - Hasil dan pembahasan sudah memaparkan hasil olah data
menggunakan SPSS 26.0 serta temuannya yang dijelaskan
dengan tabel-tabel hasil pengujian yang dilakukan oleh
penulis.
- Bahasa yang digunakan oleh penulis sudah cukup jelas dan
detail sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca dan
tidak menimbulkan kesalahpahaman.
- Hasil dan pembahasan sudah dijelaskan dengan lengkap
sesuai dengan teknik analisis yang digunakan oleh penulis
mulai dari analisis statistik deskriptif, analisis korelasi, uji
asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, dan uji
hipotesis.

Kesimpulan dan Saran - Kesimpulan yang dibuat penulis sudah sesuai dengan
temuan yang disajikan dalam hasil penelitian.
- Penulis telah mencantumkan saran kepada pemerintah
dalam membuat dan menetapkan regulasi yang
berhubungan dengan kewajiban pengungkapan akuntansi
manajemen lingkungan, biaya lingkungan, dan kinerja
lingkungan.
- Penulis juga telah mencantumkan keterbatasan
penelitiannya, dan sudah mencantumkan saran-saran yang
bisa digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Referensi - Referensi yang digunakan oleh penulis cukup lengkap dan


beragam serta telah disusun dan ditulis sesuai dengan
kaidahnya. Peneliti menggunakan 12 referensi, dimana
referensi yang digunakan penulis berasal dari buku, artikel
jurnal nasional maupun artikel jurnal internasional.
- Tahun terbitan jurnal dan buku berada antara rentang waktu
2013-2021, yang menunjukkan bahwa penulis telah
menggunakan data-data penelitian yang cukup beragam
serta terbaru kurang lebih 10 tahun terakhir.
DAFTAR RUJUKAN

Ahmad, Kamaruddin. (2005). Akuntansi Manajemen; Dasar-Dasar konsep biaya dan


pengambilan keputusan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Anthony, Dearden lalu Bedford. (1992). Sistem pengendalian manajemen, ke-6. Richard
D.Irwin, Inc.
Anggreni, S., Situmorang, M., & Fadillah, H. (2021). Pengaruh Environmental Performance,
Environmental Cost, dan Environmental Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan.
Jurnal Online Mahasiswa (JOM), 7(4).
Bangun, R. N., & Sunarni, C. W. (2013). Pelaporan Biaya Lingkungan dalam Penilaian
Kinerja Lingkungan (Studi Kasus Pada PT Tanjung Lestari)
Diyah S. Hariyani, (2018). Akuntansi Manajemen Teori dan Aplikasi. Malang: Aditya Media
Publishing.
Garrison, Noreen. (2003). Akuntansi Manajerial, Edisi Internasional, 1221 Avenue.
Halim, dan Bambang Supomo. (2000). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Hendricks, K. et.all. 2004. The Balance Scorecard: To adopt or not to adopt, Invey Business
Journal, www.iveybusinessjournal.com
Horngren, Charles T; Asuh, George; dan Datar, Srikant M (2000). Akuntansi Biaya: A.
Penekanan Manajerial. Sungai Saddle Atas, New Jersey: Prentice Hall.
Mary Parker Follet... James A.F Stoner. (1982). The Principles of Management.
Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Jakarta: Salemba
Empat.
Mulyadi, 2001, Balance Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipat Ganda
Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta
Okta, Silfadan Lafina Jaya, dkk. (2022), “Pengaruh Pengungkapan Akuntansi Manajemen
Lingkungan, Biaya Lingkungan, Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai
Perusahaan Selama Masa Pandemi”, JCA (Jurnal Cendekia Akuntansi), Vol. 3 No. 1,
Hal. 112-127.
Putri, I. M. (2019). Pengaruh Strategi Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Kinerja
Lingkungan Terhadap Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan. Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Setyono, J. (2016). Pengaruh Kebijakan Sosial dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Indonesia. Journal of
Business & Banking, 5(2), 183.
Supriyono, R.A. (1993). Akuntansi Manajemen, Konsep Dasar Akuntansi. Manajemen dan
Proses Perencanaan. Yogyakarta: BPFE.
Tampenawas, Maykel A. Rombot, Raymond F. (2020). Akuntansi Manajemen. Manado:
Polimdo Press.
Tuan, Tran Trung. (2019), “The Impact of Balanced Scorecard on Performance: The Case of
Vietnamese Commercial Banks”, Journal of Asia Finance, Economic and Business,
Vol.7 No. 1, Page 71-79.
Wariandrani, Armila Krisna. (2006). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai