Anda di halaman 1dari 11

Nama : Ranita Laksmi Lundu SIhombing

NIM : 18023000144

Kelas : 5D / S1 Akuntansi

Tugas Ak. Manajemen


Perkembangan Akuntansi Manajemen

Arti sempit Akuntansi Manajemen : proses menyediakan informasi bagi manajer sesuai
fungsinya.

Arti luas Akuntansi Manajemen : proses menyediakan informasi bagi manajer sesuai
fungsinya dan menyajikan laporan keuangan pihak luar organisasi.

Tujuan Akuntansi Manajemaen : menghasilkan informasi, berpartisipasi dalam pengambilan


keputusan.

Akuntan manajemen : orang yg berfungsi sbg controllership, treasury, analisis keuangan,


perencanaan dan penganggaran, akuntansi biaya, audit internal, sistem & ak. umum.

Nama jabatan : chief financial officer, vice president-finance, controller, treasurer, budget
analys, cost analys, accountant dll.

Definisi dan Tujuan Akuntansi Manajemen serta Definisi Akuntan Manajemen :

- Mengembangkan kode etik akuntan manajemen


- Certificate in Management Accounting, CMA
- Institute of Management Accounting-mengadministrasi dan menyelenggarakan ujian
CMA

Kondisi Perekonomian

- Pasar dan persaingan


- Sosial – Politik - Pemerintahan
- Geografi dan Demokrasi
- Pemasok
- Teknologi
Konsep Dasar dan Perkembangan Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen merupakan dua perpaduan bidang ilmu sosial yaitu akuntansi
dan manajemen. Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menyajikan laporan kepada
berbagai pengguna / pembuat keputusan baik internal maupun eksternal mengenai aktivitas
bisnis dari suatu kesatuan ekonomi.

Efektifitas dari perjalanan sebuah perusahaan dan organisasi tergantung pada


pengelolaan oleh pihak manajemen. Pemegang saham dan manajemen terikat dalam
sebuah kontrak terkait dengan tujuan yang akan dicapai perusahaan. Setiap perusahaan
baik kecil maupun besar pasti dikelola oleh seorang manajer yang diberi amanah oleh
pemegang saham. Manajer bertanggungjawab melaksanakan proses manajemen dalam
perusahaan. Fungsi manajemen dalam perusahaan :

- Perencanaan (Planning) : proses menentukan apa yang ingin dicapai oleh


perusahaan di masa depan serta menentukan tahapan untuk mencapainya.
- Pengorganisasi (Organizing) : proses menyusun struktur organisasi sesuai dengan
tujuan.
- Pengarahan dan Pemberian Motivasi (Directing/Leading) : proses pemberian
bimbingan, motivasi, arahan serta petunjuk kepada anggota yg tergabung dlm
perusahaan sehingga tercipta rasa tanggung jawab.
- Pengendalian (Controlling) : kegiatan mengawasi aktivitas perusahaan dan
memastikan berjalan sesuai harapan.
- Pengambilan Keputusan (Decision Making) : pengambilan keputusan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Akuntansi manajemen merupakan salah satu bidang dalam akuntansi yang berfungsi
untuk menyediakan informasi bagi pengguna internal perusahaan. Pihak internal yang
membutuhkan informasi akuntansi manajemen adalah karyawan, para manajer dan
eksekutif. Rangkaian proses manajemen diantaranya :

a. Aktivitas perencanaan yaitu memformulasikan secara rinci dari kegiatan


operasional perusahaan dalam mencapai tujuan tertentu.
b. Aktivitas pengendalian yaitu memonitori pelaksanaan perencanaan kegiatan dan
melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan perusahaan.
c. Pengambilan keputusan yaitu proses pemilihan antara berbagai alternatif.
 Karakteristik manajemen
1. Akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi : ada 2 tipe akuntansi yaitu
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan adalah tipe
akuntansi yang menghasilkan informasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan
manajemen eksekutif dan pihak entern perusahaan. Akuntansi manajemen
adalah tipe akuntansi yang menghasilkan informasi untuk memenuhi kebutuhan
pihak internal manajemen.
2. Akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi : informasi operasi, informasi
akuntansi keuangan,informasi akuntansi majemen.

Ruang Lingkup dan Tujuan Akuntansi Manajemen.

Manfaat akuntansi manajemen berhubungan dengan penyediaan informasi bagi


pihak internal perusahaan untuk merencanakan, mengarahkan, mengendalikan kegiatan
operasional, serta mengambil keputusan manajemen. Ruang lingkup manajemen sbb :

1. Manajer keuangan umumnya membutuhkan informasi pencatatan transaksi


keuangan dan kegiatan perusahaan yang membutuhkan pendanaan.
2. Manajer produksi umumnya membutuhkan informasi tentang rincian biaya
3. Manajer pemasaran umumnya membutuhkan data informasi yang memuat
seluruh komponen biaya terkait penetapan harga jual produk, penentuan sistem
penjualan secara kredit/tunai.
4. Pihak manajemen puncak umumnya membutuhkan informasi keuangan
perusahaan untuk mengambil keputusan strategis bagi perusahaan.
 Tujuan Akuntansi Manajemen
Sistem akuntansi manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi
para pemakai internal, khususnya para manajer keuangan untuk memenuhi tujuan
manajemen. Supriyono mengatakan bahwa akuntansi manajemen dirancang untuk
menyediakan informasi guna pengambilan keputusan internal suatu perusahaan,
memudahkan pihak internal dalam pengambilan keputusan, memotivasi tindakan
serta perilaku pihak internal dalam suatu arah yang diinginkan dan meningkatkan
efisiensi. Sedangkan tujuan akuntansi manajemen dibagi menjadi dua yaitu tujuan
primer dan tujuan sekunder. Tujuan primer yaitu untuk membantu para manajer
dalam proses pengambilan keputusan manajemen, sedangkan tujuan sekunder
yaitu untuk membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan,
menjawab masalah bidang organisasi, melaksanakan fungsi pengendalian
manajemen dan melaksanakan kegiatan-kegiatan manajemen.
Sedangkan Erlina menambahkan tujuan sekunder akuntansi manajemen
tersebut yaitu:
1) Membantu manajemen dalam menjawab masalah organisasi, seperti;
menghubungkan struktur organisasi dengan tujuan yang akan dicapai;
membangun dan memelihara sistem komunikasi dan pelaporan yang efektif;
mengukur penggunaan sumber-sumber, menemukan prestasi dan
penyimpangan dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya
2) Membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi pengendalian
3) Membantu manajemen dalam melaksanakan sistem kegiatan manajemen yang
meliputi; (a) pengukuran masukan (biaya) dan keluaran (pendapatan) yang
relevan untuk tiap pusat pertanggungjawaban, (b) pengkomunikasian data yang
tepat dan karakteristik ekonomi yang penting untuk para pejabat dalam yang
tepat

 Perbedaan dan Hubungan antara Akuntansi Manajemen, Akuntansi


Keuangan dan Akuntansi Biaya

Akuntansi manajemen, akuntansi biaya dan akuntansi keuangan merupakan


pembidangan dalam ilmu akuntansi yang pada hakikatnya berfungsi untuk menghasilkan
informasi. Akuntansi manajemen bertujuan untuk memberikan informasi dan membantu
para manajer dalam membuat keputusani untuk para peggunanya. Akuntansi keuangan
bertujuan untuk memberikan informasi keuangan yang ditujukan kepada pihak ekternal
perusahaan sebagai dalam menilai perusahaan guna mengambil keputusan. Akuntansi biaya
bertujuan untuk memberikan informasi kepada akuntansi manajemen dan akuntansi
keuangan. Akuntansi biaya mengukur, menganalisis,melaporkan perhitungan cost untuk
akuntansi keuangan, misalnya perhitungan harga pokok produksi dan biaya lainnya.

Hubungan akuntansi biaya dengan akuntansi manajemen, dimana akuntansi


manajemen mempunyai tujuan yakni menyediakan informasi keuangan bagi manajemen
perusahaan yang berguna untuk pengambilan keputusan.

 Tantangan–Tantangan Akuntansi Manajemen Saat Ini

Dalam era teknologi dan informasi saat sekarang ini perubahan terjadi sangat cepat
dan dinamis, disamping itu juga terjadinya persaingan yang cukup kompetitif sehingga
dituntut untuk senantiasa melakukan inovasi untuk senantiasa dapat bertahan.

Pada awalnya akuntan manajemen mempunyai tugas yaitu :

1) Melindungi aktiva perusahaan yaitu kas, piutang, persediaan serta aktiva lancar lainnya
dan aktiva tetap perusahaan agar terhindar dari pencurian serta penyalahgunaan sehingga
dapat digunakan secara efektif dan efisien;

2) Menganalisis laporan keuangan perusahaan terutama penyebab terjadinya fluktuasi


terhadap laba perusahaan;

3) Menilai prestasi yang dicapai setiap divisi dalam perusahaan tersebut;

4) Melakukan pemeriksaan apakah sistem dan prosedur yang telah ditetapkan dapat
terlaksana dengan baik pada masing-masing divisi dalam perusahaan;

5) Mencari penyebab ketidakberesan yang berkaitan dengan keuangan perusahaan

Namun, seiring dengan perkembangan dunia perekonomian dalam era teknologi dan
informasi saat ini, maka akuntan manajemen dituntut untuk mampu menyesuaikan diri
sehingga tetap survive dalam persaingan global

Terdapat beberapa tantangan bagi perusahaan manufaktur, diantaranya:


a. Prediksi permintaan produk. Sekarang ini banyak perusahaan yang kesulitan dalam
memprediksi permintaan pelanggan di masa mendatang. Akibatnya produk yang
diproduksi tidak sesuai dengan permintaan yang dilakukan oleh pelanggan. Untuk
mengatasi hal ini, perusahaan seharusnya mempunyai perangkat lunak dengan fitur
pelaporan yang akurat.
b. Pengontrolan persediaan. Salah satu tantangan utama dalam perusahaan
industri adalah pengelolaan persediaan. Akibatnya banyak waktu yang termakan
dalam melakukan pengelolaan persediaan tersebut serta tidak akurat, efisien dan
rawan terjadinya kesalahan dalam pengelolaan persediaan perusahaan tersebut.
c. Peningkatan efisiensi. Perusahaan manufaktur masih mencari solusi yang efektif
dalam mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi proses produksi
perusahaan. akibatnya justru menurunkan target perolehan laba perusahaan sebab
pelanggan merasa tidak puas dengan produk yang diproduksi perusahaan.
d. Berpacu dengan teknologi baru. Setiap saat, pasti ada teknologi baru yang
bermunculan, kemunculan teknologi-teknologi canggih ini tentu membuat
perusahaan kebingungan dalam keputusan.

 Akuntan manajemen harus mampu:


a) Memposisikan profesi akuntan manajemen sebagai anggota senior dalam tim
manajemen yang berperan aktif dalam penentuan sasaran strategik perusahaan,
bukan hanya berperan sebagai penyedia informasi akuntansi saja. Akuntan
manajemen harus mampu bertindak sebagai pengambil keputusan itu sendiri
dengan bergabung dengan tim manajemen perusahaan.
b) Kompetensi teknis akuntan manajemen pada perusahaan bukan lagi didasarkan
pada traditional cost accounting, melainkan didasarkan pada advanced
management control process.
c) Memperluas tanggung jawab akuntan manajemen sehingga mengarah ke proses
pengendalian di luar daerah yang murni keuangan.
d) Mengarahkan orientasi akuntan manajemen ke bisnis yang bersifat strategik
bukan yang bersifat rutin dan operasional saja.

 Gambaran tentang value chain dalam akuntansi manajemen


Konsep value chain dikembangkan oleh Porter pada tahun 1985, dengan pandangan
bahwa perusahaan sebagai suatu rangkaian aktivitas dasar yang menambah nilai
bagi produk atau jasanya guna menambah margin nilai bagi perusahaan dan
pelanggannya. Low cost strategy menfokuskan pada pencapaian cost yang lebih
rendah secara relatifnya dibandingkan dengan kompetitor (cost leadership).
Sementara Cost leadership dapat dicapai dengan beberapa pendekatan, antara lain
economic of scale in production, experience curve effects, high cost control, dan cost
minimization dalam area research and development, sales, atau advertizing.
Differentiation strategy fokus utamanya yaitu menciptakan produk yang mempunyai
perbedaan tersendiri bagi konsumen atau memiliki atribut yang lain secara signifikan
dengna produk pesaing.
 Penerapan Value Chain
Ada 2 langkah menganalisis Value Chain :
1. Identifikasi Aktivitas Vakue Chain.
Perusahaan harue mengidentifikasi aktivitas nilai (value activities) tertentu dalam
perusahaannya, yakni dalam proses perancangan, produksi, dan penyediaan
layanan pelanggan.
2. Mengembangkan Keunggulan Kompetitif dengan Menurunkan Biaya atau
Menambah Nilai.
Perusahaan harus menentukan sifat dari keunggulan kompetitifnya saat ini dan
yang potensial dengan mempelajari aktivitas nilai dan penggerak biaya (cost
driver) yang telah diidentifikasi sebelumnya. Perusahaan harus
mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya:
a. Identifikasi keunggulan kompetitif (kepeminpinan biaya atau diferensiasi)
b. Identifikasi kesempatan untuk menambah nilai.
c. Identifikasi peluang untuk mengurangi biaya.
 Metode Analisis Value Chain
Metode analisis value chain meliputi langkah-langkah sbb :
1. Identifikasi value chain industri, pembebanan kos, pendapatan dan aset untuk
nilai aktivitas.
Langkah ini harus dilakukan dengan ide untuk mendapatkan competitive
advantage. Penilaian competitive advantage tidak dapat diuji sepenuhnya pada
level industri secara keseluruhan.
2. Mendiagnosis Cost Driver
Dalam akuntansi manajemen konvensional fungsi utama suatu cost driver adalah
volume output. Konsep kos berhubungan dengan volume input, kos tetap versus
kos variabel, kos rata-rata versus kos marginal, kos volume analisis profit, analisis
break event, budget fleksibel, dan margin kontribusi.
Cost driver dibagi dalam dua kategori, yaitu struktural cost driver dan executional
cost driver.
a. Structural Cost Driver
Structural cost driver ditetapkan dari pilihan perusahaan tentang struktur
ekonomi yang mendasarinya. Ada lima pilihan strategi yang harus dibuat
perusahaan tentang struktur ekonomi yang mendasari, yaitu :
a. Scale: berapa ukuran investasi dalam manufakturing, research and
development, dan marketing resource.
b. Scope: bagaimana tingkat integrasi secara vertikal, integrasi horizontal
lebih berhubungan dengan skala.
c. Experience: berapa banyak waktu yang dibutuhkan perusahaan pada
masa yang lalu dan apakah masih bisa dilakukan dalam waktu yang sama
untuk saat ini.
d. Technology: proses teknologi apa yang digunakan dalam masing-masing
tahap value chain perusahaan.
e. Complexity: seberapa luas lini produk atau jasa yang akan ditawarkan
pada konsumen.
b. Executional Cost Driver
Executional cost driver diturunkan dari posisi kos perusahaan yang meliputi
hal-hal berikut:
a) Work force involvement (participation) : apakah pekerjaan ditekankan
untuk perbaikan yang terus menerus.
b) Total quality management (TQM) : apakah pekerjaan ditekankan untuk
kualitas produk total.
c) Capacity utilization : bagaimana pilihan skala untuk memaksimalkan plant
construction.
d) Plant layout efficiency : seberapa efisien plant’s layout saat ini
dibandingkan dengan standar yang ada.
e) Product configuration : apakah desain produk efektif.
f) Linkages with supplier or cistomer : apakah hubungan dengan supplier dan
konsumen sesuai dengan rantai nilai perusahaan.

PERGESERAN PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN PADA ERA GLOBALISASI

Informasi akuntansi manajemen tradisional, khususnya, tidak relevan untuk


persaingan saat ini. Informasi akuntansi manajemen, yang didorong oleh prosedur dan siklus
sistem pelaporan keuangan organisasi, ternyata terlalu lamban, agregat, dan menyimpang
dari relevansinya untuk keputusan perencanaan dan pengendalian. Manajer puncak
cenderung melakukan penilaian kinerja hanya terfokus pada hasil-hasil akuntansi semata.
Perusahaan yang sukses di perekonomian global akan berusaha memenangkan persaingan
yang berkaitan dengan lingkungan perekonomian, bukan persaingan yang didikte oleh hasil
akuntansi.

Keberadaan perusahaan skala internasional berkaitan dengan pencapaian


kemampuan yang diperlukan dan perolehan standar kinerja yang lebih tinggi untuk
memberikan apa yang diinginkan pelanggan. Dengan cara ini, manajer dapat berharap untuk
tetap eksis dalam perusahaan. Akuntansi manajemen merupakan sebuah operasi
pemrograman, desain, pengukuran, dan penerapan sistem informasi finansial dan
nonfinansial yang mengandung perbaikan bernilai tambah dan kontinu.

 Evolusi Akuntansi Manajemen


Sistem akuntansi berkembang seiring dengan perkembangan perdagangan.
Revolusi industri dicirikan dengan berkembangnya mekanisasi dan standardisasi.
Laporan keuangan yang konsisten dan audit independen menjadi penting dalam
mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak luar. Pembuatan laporan
keuangan menjadi dorongan utama dalam perencanaan sistem akuntansi biaya.
Pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat menyebabkan perusahaan tidak lagi
memproduksi barang yang homogen. Lingkungan ekonomi saat ini memerlukan
restrukturisasi akuntansi biaya dan manajemen biaya.

 Proses Kerja
Dalam era informasi, perusahaan yang melakukan kegiatan penciptaan nilai
menghadapi lingkungan yang dinamis. Lingkungan persaingan yang keras
menghendaki perusahaan harus mencari cara yang efisien untuk memproduksi
produk berkualitas tinggi. Untuk memperoleh cara memperbaiki kinerja, perusahaan
tidak hanya harus tahu tentang berapa biaya yang terjadi saat ini dalam melakukan
“sesuatu”, tetapi perusahaan juga harus mengevaluasi mengapa dan bagaimana
mereka melakukan “sesuatu” tersebut.

 Pemberdayaan Pekerja
Pekerja yang memiliki motivasi memainkan peran kunci dalam kesuksesan
organisasi jangka panjang. Sehubungan dengan itu, akuntan menjadi sangat tertarik
dalam meneliti bagaimana elemen sistem pengendalian mempengaruhi motivasi
pekerja di seluruh level organisasi. Penelitian yang ada menunjukkan bahwa
pemberdayaan pekerja dapat meningkatkan motivasi pekerja.

 Customer Value
Pelanggan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap posisi strategi
perusahaan. Nilai pelanggan (customer value) sangat berperan dalam membantu
perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar dan mengoptimumkan laba. Nilai
pelanggan yang kuat dan berkelanjutan dapat membangun loyalitas pelanggan
dalam jangka panjang. Sebuah analisis mengenai struktur pasar produk baru
berbasiskan customer value dapat dikembangkan dengan baik dalam kerangka mikro
perusahaan.

Upaya-upaya memanipulasi hasil proses usaha dalam upaya mencapai target


akuntansi tidak akan menyebabkan perusahaan mencapai competitive advantage.
Pimpinan perusahaan harus memahami dengan baik bahwa terdapat perbedaan
yang sangat mendasar antara perilaku yang dikendalikan oleh akuntansi dengan
perilaku yang mengarah pada fleksibilitas dan kepuasan pelanggan. Perusahaan pada
era global seharusnya berkeyakinan bahwa laba dapat dicapai melalui hubungan
manusia, bukan hanya sekadar hubungan matematika. Perusahaan pada era saat ini
memandang pekerja sebagai sumber pembelajaran, bukan sebagai cost. Untuk
mempertahankan pelanggan, perusahaan harus mengelola pelanggan yang ada
dengan menganalisis dan bertindak berdasarkan informasi yang tersedia. Manajer
harus meyakinkan keseluruhan organisasi untuk memahami pentingnya
mempertahankan pelanggan dan mendorong pekerjanya mencapai cacat nihil
dengan incentives, planning, dan budgeting atas target cacat nihil. Perekonomian
global menghendaki perusahaan untuk menyadari bahwa aset terpenting mereka
ada pada kekuatan orang—pekerja, manajer, supplier, dan pelanggan—untuk
menghilangkan kendala yang menghambat fleksibilitas—termasuk defection. Pekerja
yang memiliki motivasi kuat merupakan faktor kritikal dalam kesuksesan jangka
panjang perusahaan.

Mencoba mempertahankan semua profitable customers merupakan hal yang


sangat mendasar. Pengelolaan ini menghendaki agar sistem informasi mengukur
hasil kinerja setiap saat dan dibandingkan dengan pesaing serta pemahaman yang
jelas atas defection. Pekerja yang memiliki motivasi kuat merupakan faktor kritikal
dalam kesuksesan jangka panjang perusahaan. Salah satunya oleh Kaplan dan
Norton dengan konsep balanced scorecard, yang menekankan pentingnya
pemberdayaan pekerja untuk meningkatkan motivasi, pembelajaran dan
pertumbuhan. juga menunjukkan bahwa pekerja yang merasa diberdayakan
memiliki motivasi tugas yang lebih tinggi, yang selanjutnya terkait dengan efektivitas
organisasi dan kinerja perusahaan yang lebih baik . Informasi akuntansi telah
memenuhi tujuan tersebut selama hampir dua abad sejarah industri dan ini akan
berlanjut selama bertahun-tahun yang akan datang. Menangkap peluang dengan
menghilangkan kendala dan mengeliminasi pekerjaan merupakan strategi yang tidak
dapat didukung oleh informasi akuntansi manajemen tradisional.
Dukungan atas strategi ini menghendaki informasi manajemen baru yang real
time dan berorientasi pada masalah. Memiliki pekerja yang dapat mengendalikan
proses dan informasi pelanggan juga sangat relevan dengan pencapaian peningkatan
profit dalam jangka pendek. Keyakinan ini berupa mengendalikan biaya dengan
mendorong pekerja memanipulasi proses dan membujuk pelanggan untuk membeli
output perusahaan yang dihasilkan untuk menutupi cost-nya. Tidak ada informasi
biaya, bahkan informasi ABC sekalipun, yang dapat membantu perusahaan mencapai
keunggulan.
Informasi ABC tidak meminta tindakan dan keputusan yang mengarah pada
perbaikan laba dan kinerja operasi. Manajemen harus memasukkan proses dari
perubahan organisasional dan mengimplementasikannya jika ingin menerima
manfaat dari perbaikan pengetahuan yang dihasilkan dari analisis ABC. Agar lebih
bermanfaat, sistem Activity-Based Costing Management -lah yang sebaiknya
diterapkan. Penelitian yang dilakukan oleh Viera et al.
Studi ini memberikan wawasan baru mengenai bagaimana praktik akuntansi
manajemen sejalan dengan sistem organisasi, memainkan peran penting dalam
mempertanyakan, memvisualisasi, menganalisis, dan mengukur strategi yang
diterapkan. Seiring bahasa dan praktik manajemen bergeser ke arah strategi dan
pemasaran, pola kerja, organisasi, dan karier menjadi terestrukturisasi, sering kali
dalam cara-cara yang tidak diperkirakan oleh praktik akuntansi. Pengenalan sistem
activity based costing di perusahaan India membawa perubahan besar dan
menyebabkan tambahan manfaat dalam area-area yang berbeda seperti fokus pada
pelanggan yang profitabel, perubahan dalam strategi penetapan harga
produk, eliminasi kegiatan yang berlebihan di seluruh rantai nilai, serta keputusan
bauran produk dan outsourcing. Motivasi utama penerapan ABC system pada
perusahaan India adalah untuk memperoleh informasi yang terperinci mengenai
aktivitas bernilai dan tidak bernilai tambah yang diperlukan dalam rangka persaingan
industri khususnya harga dan kualitas kinerja
Untuk memperoleh hasil mendekati rata-rata yang diinginkan diperlukan
upaya kelompok untuk memperbaiki proses, bukan upaya menekan individu untuk
bekerja lebih. Jika sebelumnya akuntan hanya menyediakan informasi keuangan
yang berbasiskan output semata, maka sekarang akuntan harus mampu
memfasilitasi perubahan cara pandang perusahaan dalam mengelola
usahanya. Akuntan harus mampu menyediakan informasi yang berkaitan dengan
kinerja suatu proses, bukan hanya kinerja hasil output semata. Artinya, bukan
semata-mata selaku staf yang bertugas di belakang meja sekadar untuk
menghasilkan laporan yang bersifat keuangan semata.
Proses yang berjalan baik dan kepuasan pelanggan membuat perusahaan
kompetitif dan profitabel. Praktik ini mendorong perilaku yang antipati terhadap
persaingan dalam perekonomian global. Pemimpin perusahaan harus memiliki
pemahaman yang jelas mengenai perbedaan antara perilaku yang dikendalikan oleh
akuntansi dengan perilaku yang mengarah pada fleksibilitas dan kepuasan
pelanggan. Akuntan manajemen saat ini berusaha memfasilitasi hal ini dengan
menyediakan informasi-informasi kinerja yang berfokus pada proses, bukan semata
pada hasil.

Anda mungkin juga menyukai