“RANGKUMAN MATERI”
OLEH :
A1B117030
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
perangkum dapat menyelesaikan rangkuman ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan rangkuman
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran yang bersifat konstruktif dari pembaca
terhadap rangkuman ini, agar rangkuman ini nantinya dapat memberi kemudahan
kepada pembaca dan dapat menjadi bahan rangkuman yang relevan dikepenulisan
selanjutnya.
Perangkum
BAB 1
Hasil dari proses adalah informasi dan dalam akuntansi manajemen mencakup
Laporan khusus, harga pokok produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja dan
bahkan komunikasi personal.
Sebuah perusahaan akan berjalan dengan efektif dan efisien jika dikelola
dengan cara yang tepat. Para pengelola perusahaan, yaitu dewan komisaris, dewan
direktur,dan para manajer, tergabung ke dalam suatu kelompok yang disebut
manajemen perusahaan. Manajemen inilah yang bertanggungjawab untuk
menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Sistem akuntansi disebuah organisasi memiliki dua system utama yaitu : Sistem
akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Akuntansi keuangan
merupakan akuntansi yang memfokuskan hasil informasinya bagi pihak eksternal
perusahaan seperti pemilik, kreditor, pemerintah dan lain-lain sedangkan akuntansi
manajemen memfokuskan laporannya bagi kepentingan manajemen perusahaan
(internal). Persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
adalah :
Persamaan :
1. Menyediakan informasi
2. Kegunaan
Perbedaan:
1. Pemakai Utama
Akuntansi biaya adalah suatu cabang akuntansi yang diperuntukan untuk proses
pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan
segala aktivitas suatu perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya
didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konversi
diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya
sudah habis terpakai.
Hasil dari proses adalah informasi dan dalam akuntansi manajemen mencakup
Laporan khusus, harga pokok produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja dan
bahkan komunikasi personal.
BAB 2
1. Menyediakan informasi untuk pembiayaan jasa, produk dan obyek lain yang
menjadi kebutuhan/kepentingan manajemen.
2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan
perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Jika mengacu ke arti kata accounting atau to account, yang secara harafiah
berarti menghitung, maka akuntansi sebenarnya sudah ada semenjak manusia bisa
menghitung. Masyarakat primitif telah menghitung berapa mereka memiliki kapak
batu, berapa mereka memiliki kulit binatang dan/atau benda-benda lainnya. Pada
masa itu, mereka juga sudah melakukan pertukaran kulit binatang dengan benda-
benda lainnya (transaksi barter), itu semua adalah contoh keberadaan akuntansi.
Sistem yang lebih rumit muncul di peradaban Cina pada 2000 tahun sebelum
masehi dan suatu referensi mengindikasikan kesamaan catatan akuntansi ini dengan
double-entry bookkeeping di Roma pada awal masa kekristenan. Bahkan temuan
yang lebih kontroversial adalah bahwa penduduk Roma masa itu sudah mengenal
konsep depresiasi (Hendriksen, 2001: 38). Kemudian, sistem pencatatan mulai
berkembang dan mulai muncul secara bertahap selama abad XIII dan abad XIV
misalnya pada beberapa pusat perdagangan di Italia utara. Catatan pertama tentang
sistem double-entry bookkeeping yang lengkap ditemukan dalam catatan
pemerintahan kota Genoa, Italia pada tahun 1340. Tetapi catatan-catatan yang
ditemukan tidak secara sistematis membahas tentang sistem pencatatan double entry,
oleh karena itu belum cukup kuat untuk mengatakan bahwa catatan tersebut adalah
akuntansi.
Beberapa faktor yang mendorong dan membuka jalan kelahiran dan perkembangan
akuntansi sebagai berikut:
Melihat praktik yang ada saat ini, akuntansi telah berkembang pesat dan
membentuk spesialisasi-spesialisasi baru, seperti akuntansi forensik, akuntansi hijau,
akuntansi syariah, akuntansi sektor publik, akuntansi koperasi, dan sebagainya.
Namun, pada tingkatan yang lebih umum, secara generik, paling tidak dikenal adanya
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
BAB 3
a. Menyediakan informasi untuk pembiayaan jasa, produk dan obyek lain yang
menjadi kebutuhan/kepentingan manajemen.
b. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan
perbaikan berkelanjutan.
c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
1. Perencanaan
2. Pengendalian
3. Pengambilan keputusan
C. LAPORAN KINERJA
Hal yang penting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah
pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasilanalisis
terhadap pengukuran kinenrja
tujuan laporan kinerja adalah untuk memeberikan informasi kinerja yang terukur
kepada pembeli mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai
Format Laporankinerja
Bentuk otoritas garis dan staf pada dasarnya merupakan kombinasi otoritas
garis dan otoritas garis fungsional. Asas kesatuan komando tetap dipertahankan dan
pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pucuk pimpinan kepada
pimpinan dibawahnya. Pucuk pimpinan tetap sepenuhnya berhak menetapkan
keputusan, kebijaksanaan, dan merealisasikan tujuan perusahaan. Dalam membantu
kelancaran tugas pimpinan, ia mendapat bantuan dari para staf. Tugas para staf hanya
memberikan bantuan, pemikiran saran-saran, data, informasi, dan pelayanan kepada
pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan keputusan dan
kebijaksanaannya.
Keunggulan
1. Asas kesatuan pimpinan tetap dipertahankan, sebab pimpinan tetap berada dalam
satu tangan saja.
2. Adanya pengelompokan wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang staff.
3. Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antara pimpinan, staff
dan pelaksana.
4. Pimpinan mempunyai bawahan tertentu, sedang bawahan hanya mempunyai
seorang atasan tertentu saja.
5. Bawahan hanya mendapat perintah dan memberikan tanggung jawab kepada
seorang atasan tertentu saja.
6. Pelaksanaan tugas-tugas pimpinan relatif lebih lancar, karena mendapat bantuan
data, informasi, saransaran, dan pemikiran para stafnya.
7. Asas the right man in the right place lebih mudah dilaksanakan.
F. ORGANISASI MANUFAKTUR
1. Kepala atau pimpinan Ini adalah struktur organisasi perusahaan manufaktur yang
tertinggi. Bagian ini merupakah pihak yang bertanggung jawab terhadap segala
bentuk operasional atau berjalannya roda perusahaan.
2. Bagian penyediaan bahan Sebelum melakukan proses produksi tentu harus
disediakan bahan yang diperlukan. Maka bagian struktur organisasi perusahaan
manufaktur inilah yang bertanggung jawab terhadap tugas ini. Mulai dari bahan
dasar atau pokok serta bahan tambahan untuk melakukan produksi semua di
bawah kendali bagian ini.
3. Bagian alat produksi Ini juga merupakan bagian dari struktur organisasi
perusahaan manufaktur yang cukup penting peranannya. Tugasnya adalah
menyediakan serta memelihara keawetan alat atau mesin yang digunakan untuk
melakukan proses produksi. Dan bukan hanya menyediakan, mereka yang masuk
bagian ini juga punya tanggung jawab bila ada alat produksi yang mengalami
kerusakan atau gangguan.
4. Bagian keuangan Bagian struktur organisasi perusahaan manufaktur yang satu ini
punya tanggung jawab terhadap keuangan untuk operasional perusahaan.
Tugasnya tentu saja adalah mengatur manajemen keuangan mulai dari belanja
rutin untuk produksi dan keperluan perusahaan yang lain.
5. Bagian produksi Ini merupakan bagian struktur organisasi perusahaan manufaktur
yang sangat vital. Karena hampir 80% kegiatan dari perusahaan manufaktur
berfokus pada kegiatan produksi. Untuk itulah bagian produksi ini biasanya juga
masih terbagi lagi dalam beberapa sub bagian.
6. Bagian personalia Seperti pada perusahaan yang lain, bagian struktur organisasi
perusahaan manufaktur ini juga bertugas memanajemen atau mengatur para tenaga
kerja. Tugasnya adalah menempatkan karyawan sesuai dengan keahlian yang
dikuasai atau dimiliki. Selain itu produktifitas tenaga kerja juga menjadi tanggung
jawab dari bagian ini.
7. Bagian penjualan Meski tidak ikut dalam proses produksi, namun bagian dari
struktur organisasi perusahaan manufaktur ini juga punya pengaruh yang besar
terhadap kemajuan perusahaan. Karena dari bagian inilah hasil produksi
perusahaan bisa dijual atau dipasarkan.
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang
cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan,
membayar dividend dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber
pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada
umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan
laba atau rugi bersih.
Berikut ini adalah beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas operasi :
Pengertian Keputusan
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa
kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan
mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang
berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara
disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan
yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human
relations.
Dari kedua pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan
itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan.
Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan
pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada.
1. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun
yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
2. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
4. Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif
tandingan.
5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah
menjadi tindakan fisik.
6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik.
8. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
9. Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata
rantai berikutnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, biaya adalah uang yang dikeluarkan
untuk mengadakan sesuatu. Definisi tersebut secara jelas mengartikan bahwa biaya
merupakan sebuah pengobanan atas uang yang dimiliki. Pengartian biaya yang hanya
mendasarkan pada bentuk uang merupakan pengartian biaya dalam arti sempit.
Secara luas, pengertian biaya dapat merujuk kepada segala pengorbanan yang harus
diserahkan atas tindakan atau pilihan yang diambil.
Menurut Hansen dan Mowen (2007) pengertian tersebut memiliki tiga unsur
yang menjadi acuan sebuah hal disebut sebagai biaya (cost). Pertama adalah kas atau
nilai setara kas. Hal tersebut menunjukkan bahwa biaya tidak selalu harus berupa
uang (kas), tetapi bisa juga berupa hal lain yang dapat bernilai uang. Unsur yang
kedua yaitu pengorbanan atas uang atau setaranya untuk mendapatkan barang dan
jasa yang diharapkan, menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh organisasi
harus memberi timbal balik yang diharapkan akan diterima. Organisasi tidak begitu
saja mengeluarkan uang (atau setara uang) tanpa memikirkan hasil dari pengeluaran
tersebut. Unsur yang terakhir adalah manfaat saat ini maupun masa depan yang
diharapkan organisasi dari biaya yang telah dikeluarkan. Organisasi biasanya
memiliki tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Biaya yang ditanggung
atau dikeluarkan organisasi tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang
diharapkan. Biaya yang diharapkan untuk menghasilkan manfaat jangka panjang
biasanya disebut dengan investasi.
Biaya dapat dibedakan dengan beban, semua beban adalah biaya tetapi tidak
semua biaya menjadi beban. Perbedaan utamanya terletak pada sifat timbal baliknya.
Biaya merupakan pengorbanan yang diharapkan manfaatnya masa kini maupun di
masa mendatang, tetapi beban merupakan biaya yang telah dipakai dan tidak lagi
dapat memberi manfaat di masa yang akan datang. Contoh dari biaya seperti
pembelian bahan baku, sewa dibayar dimuka, pembelian aset, dan lain sebagainya.
Contoh dari beban seperti beban listrik, beban gaji, beban administrasi, dan lain
sebagainya. Perbedaan lain ada pada penyajiannya dalam laporan keuangan. Jika
beban disajikan dalam laporan laba-rugi perusahaan, maka biaya dilaporkan dalam
laporan arus kas.
b. Harga pokok produk jasa
1. Intangibility
Jasa merupakan sebuah produk yang tidak berwujud secara fisik. Maksudnya
keberadaan produk tersebut tidak secara nyata dapat diidentifikasi oleh panca indera
manusia, tetapi manfaatnya dapat dinikmati oleh komsumen. Misalnya jasa audit,
konsumen tidak mengetahui bentuk fisik/proses audit tersebut seperti apa, tetapi
merasakan manfaat dari adanya kegiatan audit.
2. Perishability
Jasa merupakan produk yang tidak tahan lama, maksudnya adalah pemanfaatan
produk berupa jasa hanya dilakukan pada saat tertentu saja. Misalnya jasa
pengamanan, produk jasa tersebut hanya bisa dinikmati sepanjang
kontrak/kesepakatan dibuat, lebih dari waktu yang disepakati jasa tersebut sudah
tidak dapat dinikmati lagi secara langsung.
3. Inseparability
Jasa merupakan produk yang tidak dapat memisahkan antara konsumen dan
produsennya. Kedua belah pihak berhubungan secara langsung dalam transaksi jasa
ini.
4. Heterogenity
Produk jasa memiliki variasi yang sifatnya luas menyesuaikan dengan
kepentingan konsumen. Namun, produk jasa hendaknya memiliki sebuah standar
sebagai kontrol atas varian kepentingan konsumen.
Pengantar materi
Cost determination for asset
Rencana
Pengendalian manajemen
Suatu teori perlu didukung dari berbagai riset yang didalamnya terdapat
hipotesa-hipotesa yang di ujikebenaranya. Teori memiliki 3 karakteristik, yaitu:
a. Kemampuan untuk menerangkan atau menjelaskan fenomena yang ada (the ability
to explain).
b. Kemampuan untuk memprediksi (the ability to predict).
c. Kemampuan mengendalikan fenomena (the ability to control given phenomena).
Pada dasarnya terdapat 3 tujuan dalam mempelajari teori akutansi, yaitu: Untuk
memahami praktek akuntansi yang ada saat ini; Mempelajari kelemahan dan
kekurangan dari praktek akuntansi yang saat ini di lakukan dan memperbaiki praktek
akuntansi yang akan datang.
Suatu disiplin ilmu dapat di klasifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu : ilmu
murni atau abstrak (abstract sciences), ilmu deskriptif (general descriptive sciences),
ilmu derivative (special derivative sciences), ilmu sipnotis (synoptic sciences), dan
ilmu terapan (appliend sciences).
C. COST CAMPURAN
Mixed cost atau biaya campuran adalah jenis biaya yang berisi biaya
tetap dan biaya variabel. Pada tingkat tertentu, perusahaan menanggung biaya tetap;
tetapi setelah melewati level, biaya meningkat variabel. Juga disebut sebagai biaya
semi-variabel.
Misalnya, biaya pengoperasian mobil, yang mencakup biaya tetap seperti
asuransi dan penyusutan; dan biaya variabel seperti bensin karena tergantung pada
jarak tempuh kendaraan.
Y = T + Bv
di mana Y adalah total biaya campuran, T adalah biaya tetap, V adalah biaya variabel
per unit aktivitas, dan b adalah jumlah aktivitas.
Kompensasi untuk karyawan yang dibayar gaji bulanan plus komisi adalah
contoh dari biaya campuran. Struktur kompensasi tersebut adalah umum untuk tenaga
penjualan dan agen penjualan. Mereka biasanya menerima gaji pokok dan komisi
kecil berdasarkan berapa banyak produk yang mereka jual selama periode tersebut.
Gaji bulanan adalah biaya tetap karena tidak bisa dihilangkan. Artinya, jika
mereka tidak berhasil menjual satupun produk, perusahaan masih harus membayar
gaji mereka.
Komisi, di sisi lain, bertindak seperti biaya variabel karena didasarkan pada
produktivitas karyawan. Semakin banyak penjualan yang dihasilkan, semakin besar
komisi yang mereka peroleh.
A. Menentukan Hipotesa
Terdapat dua jenis hipotesa yakni hipotesa awal ( Ho )dan hipotesa alternative (
H1). Secara matematik, hipotesa awal Ho merupakan hipotesa yang berhubungan
dengan persamaa ( = / sama dengan). Sedang hipotesa alternative merupakan bentuk
hipotesa yang berhubungan dengan pertidak samaan ( ≠, ‹ , › ). Contoh misalkan ingin
diuji apakah terdapat perbedaan rata-rata tinggi badan antara pria dan wanita. Maka
bunyi masing-masing hipotesa, Ho : Tinggi Pria = Tinggi Wanita ( Ц1 = Ц2 ). H1 :
Tinggi Pria ≠ Tinggi Wanita ( Ц1 ≠ Ц2 )
Acrual basic adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa transaksi atau
peristiwalain diakui saat kejadian.
B. PENGKLASIFIKASIAN BIAYA
Biaya produksi yaitu semua biaya yang terkait dengan aktivitas pengolahan bahan
baku menjadi barang jadi. Biaya produksi selanjutnya akan dibagi menjadi : biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Pamahaman
biaya bahan baku dimulai dari barang yang akan dikonsumsi perusahan
digolongkan ke dalam golongan bahan atau materials yang merupakan barang
yang akan diolah menjadi barang jadi dan bahan non materials yang hanya
dikonsumsi dan bukan merupakan bagian dari produk jadi. Bahan dapat
digolongkan kedalam bahan baku (direct materials) dan bahan baku penolong atau
pembantu (indirect material).
o Biaya bahan baku adalah harga perolehan bahan baku yang terpakai dalam
pengolahan produk, demikian juga pada bahan baku penolong harga
perolehan bahan penolong yang terpakai dalam pengolahan produk.
o Biaya tenga kerja adalah semua karyawan ataupekerja yang memberikan jasa
bagi perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa. Biaya tenaga kerja
akan digolongkan sesuai dengan fungsinya seperti golongan tenaga kerja
pabrik atau produksi, golongan tenaga kerja administrasi dan umum dan
golongan tenaga kerja keuangan. Biaya tenaga kerja akan dibagi menjadi dua
bagian yaitu : biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak
langsung.
o Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi diluar biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung maka penggolongan biayanya
o Biaya pemasaran yaitu biaya yang timbul pada proses penjualan produk jadi
samapai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya pemasaran terdiri
dari biaya dalam aktivitas
o Biaya administrasi dan umum adalah seluruh biaya yang berhubungan dengan
fungsi administrasi dan umum. Umumnya biaya ini meliputi biaya yang
timbul dari proses manajemen perusahaan secara menyeluruh.
o Biaya keuangan adalah biaya yang timbul akibat proses pelaksanaan fungsi
keuangan, seperti misalnya biaya bunga untuk memperoleh modal atau bunga
pinjaman untuk membeli bahan baku.
2. Penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi ( pembebanan biaya)
Dalam proses produksi sering terjadi perubahan yang berhubungan dengan tujuan
perencanaan dan pengendalian. Kecenderungan perubahan biaya dapat digolongkan
menjadi :
Biaya tetap atau fixed cost adalah biaya tetap yang harus ditanggung perusahaan
yang tidak terpengaruh oleh aktivitas produksi sampai jumlah tertentu, shingga
jika dipandang dari biaya satuan maka berbanding terbalik dengan volume
produksi.
Biaya variable atau variable cost adalah biaya yang jumlahnya berubah- rubah
sesuai dengan volume produksi, sehingga biaya satuan menjadi konstan
Biaya semi variable atau semi variable cost adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah sesuai dengan volume produksi tetapi perubahannya tidak sebanding.
Pada biaya satuan dimana samapai pada aktivitas tertentu semakin tinggi volume
aktivitas semakin rendah biaya satuannya demikian juga semakin rendah volume
aktivitas maka akan semakin tinggi baiaya satuannya.
4. Penggolonggan biaya sesuai dengan pusat biaya yang dibiayai
Yang dimaksud dengan pusat biaya adalah tempat dari produk atau jasa yang
dihasilkan seperti bagian atau departemen dalam perusahaan dan individu.
Penggolongan pusat biaya dibagi menjadi :
Di mana, ruang lingkup dari manajemen ini terdapat satu sistem atau proses
pencatatan informasi keuangan, yang biasa dikenal dengan akuntansi manajemen.
Sistem biaya standar sama dengan sistem biaya aktual kecuali jika ditambahkan
varian yang diperkirakan. Biaya standar biasanya berbeda dari biaya aktual yang
dikeluarkan dan diperkirakan bahwa varian adalah tempat berlindung untuk
perbedaan ini.
Contoh soal :
Jawaban :
1. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan biaya
yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai
kegiatan tertentu dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor
lain tertentu.
2. Jenis-jenis standar
Standar teoritis : Standar yang ideal yang dalam pelaksanaanya sulit
untuk dapat dicapai
Rata-rata biaya waktu yang lalu : Rata-rata biaya waktu yang lalu yang
mengandung biaya-biaya yang tidak efisien, yang seharusnya tidak boleh
dimasukkan sebagai unsur biaya standar
Standar normal : standar yang didasarkan atas taksiran biaya dimasa yang
akan datang dibawah asumsi keadaan ekonomi dan kegiatan yang normal
Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai (Attainable high performance) :
standar yang didasarkan pada tingkat pelaksanaan terbaik yang dapat
dicapai dengan memperhitungkan ketidak efisienan kegiatan yang tidak
dapat dihindari terjadinya
Metode ganda :
Rekening BDP dicatat 2 macam biaya : biaya sesungguhnya & biaya standar
Selisih biaya sesungguhnya dan biaya standar baru dapat ditentukan pada
akhir perhitungan akuntansi, karena dalam metode ini selisih dihitung
berdasarkan keluaran
Metode tunggal :
Tidak ada jaminan bahwa standar telah ditetapkan dalam perusahaan secara
keseluruhan dengan kekuatan atau kelonggaran yang relatif sama
Keadaan produksi selalu mengalami perubahan, sedangkan perbaikan standar
jarang sekali dilakukan (kaku/tidak fleksibel)
Jika standar sering diperbaiki, hal ini menyebabkan kurang efektifnya standar
tersebut sebagai alat pengukur pelaksana
Pengertian Biaya overhead pabrik adalah biaya pabrik selain daripada bahan baku
dan tenaga kerja langsung. Jadi biaya ini tidak dapat diidentifikasikan langsung
dengan barang yang dihasilkan. Contoh Biaya overhead pabrik adalah:
a. Bahan pembantu, sering juga disebut dengan bahan tidak langsung (indirect
materials). Contohnya: perlengkapan pabrik (baut, mur dan dan pelitur dalam
perusahaan mebel)
b. Tenga kerja tidak langsung (indirect labor), adalah tenaga kerja yang tidak dapat
diidentifikasikan langsung dengan barang yang dihasilkan dengan tugas atau
pekerjaannya. Contohnya gaji mandor, listrik, air, telepon dan perbaikan dan
pemeliharaan (repair dan maintenance).
Catatan: “ayat jurnal tersebut adalah gabungan selama satu tahun, gaji yang masih
harus dibayar dicatat sebagai ayat jurnal penyesuaian”
Secara garis besar sistem akuntansi biaya standar dapat dibagi menjadi dua:
metode tunggal (single plan) dan metode ganda (partial plan). Perbedaan antara dua
sistem akuntansi biaya standar tersebut terletak pada waktu penyajian informasi
mengenai terjadinya penyimpangan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya
kepada manajemen.
alam metode tunggal, rekening Barang dalam Proses didebit dengan biaya
standar dan dikredit dengan biaya standar atau dengan kata lain, rekening Barang
dalam Proses didebit dan dikredit dengan angka tunggal, yaitu angka standar. Dalam
sistem ini, penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar dihitung pada saat
masukan dipakai dalam proses produksi, sehingga setiap saat manajemen dapat
mengetahui berapa penyimpangan yang terjadi antara biaya sesungguhnya dengan
biaya standar. Penyimpangan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dicatat
dalam rekening Selisih pada saat terdinya.contoh :
Dalam metode ganda, dalam rekening Barang dalam Proses dicatat angka
ganda, sebelah debit diisi dengan biaya sesungguhnya, dan sebelah kredit diisi dengan
biaya; standar. Dalam metode ini, penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya
standar dihitung pada akhir periode akuntansi
Dalam akuntansi biaya metode ganda atau partial plan mempunyai beberapa
karakteristik yaitu :
1. Rekening Barang dalam Proses didebit dengan biaya sesungguhnya dan dikredit
dengan biaya standar. Dalam metode ini persediaan bahan baku dicatat pada biaya
sesungguhnya dan persediaan produk jadi dicatat pada harga pokok standar. Harga
pokok penjualan dicatat pada harga pokok standar
2. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar dihitung pada akhir periode
akuntansi, setelah harga pokok persediaan produk dalam proses ditentukan dan
harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang dicatat dalam rekening Barang
dalam Proses.
3. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar merupakan jumlah total perbedaan
antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Analisis terhadap selisih-selisih
tersebut memerlukan bantuan informasi yang tidak tersedia dalam rekening
-rekening buku besar.
BAB 7
A. KLASIFIKASI BIAYA
Biaya produksi yaitu semua biaya yang terkait dengan aktivitas pengolahan bahan
baku menjadi barang jadi. Biaya produksi selanjutnya akan dibagi menjadi : biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Pamahaman
biaya bahan baku dimulai dari barang yang akan dikonsumsi perusahan
digolongkan ke dalam golongan bahan atau materials yang merupakan barang
yang akan diolah menjadi barang jadi dan bahan non materials yang hanya
dikonsumsi dan bukan merupakan bagian dari produk jadi. Bahan dapat
digolongkan kedalam bahan baku (direct materials) dan bahan baku penolong atau
pembantu (indirect material).
o Biaya bahan baku adalah harga perolehan bahan baku yang terpakai dalam
pengolahan produk, demikian juga pada bahan baku penolong harga
perolehan bahan penolong yang terpakai dalam pengolahan produk.
o Biaya tenga kerja adalah semua karyawan ataupekerja yang memberikan jasa
bagi perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa. Biaya tenaga kerja
akan digolongkan sesuai dengan fungsinya seperti golongan tenaga kerja
pabrik atau produksi, golongan tenaga kerja administrasi dan umum dan
golongan tenaga kerja keuangan. Biaya tenaga kerja akan dibagi menjadi dua
bagian yaitu : biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak
langsung.
o Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi diluar biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung maka penggolongan biayanya
o Biaya pemasaran yaitu biaya yang timbul pada proses penjualan produk jadi
samapai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya pemasaran terdiri
dari biaya dalam aktivitas
o Biaya administrasi dan umum adalah seluruh biaya yang berhubungan dengan
fungsi administrasi dan umum. Umumnya biaya ini meliputi biaya yang
timbul dari proses manajemen perusahaan secara menyeluruh.
o Biaya keuangan adalah biaya yang timbul akibat proses pelaksanaan fungsi
keuangan, seperti misalnya biaya bunga untuk memperoleh modal atau bunga
pinjaman untuk membeli bahan baku.
6. Penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi ( pembebanan biaya)
Dalam proses produksi sering terjadi perubahan yang berhubungan dengan tujuan
perencanaan dan pengendalian. Kecenderungan perubahan biaya dapat digolongkan
menjadi :
Biaya tetap atau fixed cost adalah biaya tetap yang harus ditanggung perusahaan
yang tidak terpengaruh oleh aktivitas produksi sampai jumlah tertentu, shingga
jika dipandang dari biaya satuan maka berbanding terbalik dengan volume
produksi.
Biaya variable atau variable cost adalah biaya yang jumlahnya berubah- rubah
sesuai dengan volume produksi, sehingga biaya satuan menjadi konstan
Biaya semi variable atau semi variable cost adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah sesuai dengan volume produksi tetapi perubahannya tidak sebanding.
Pada biaya satuan dimana samapai pada aktivitas tertentu semakin tinggi volume
aktivitas semakin rendah biaya satuannya demikian juga semakin rendah volume
aktivitas maka akan semakin tinggi baiaya satuannya.
8. Penggolonggan biaya sesuai dengan pusat biaya yang dibiayai
Yang dimaksud dengan pusat biaya adalah tempat dari produk atau jasa yang
dihasilkan seperti bagian atau departemen dalam perusahaan dan individu.
Penggolongan pusat biaya dibagi menjadi :
Setiap produsen menginginkan barang dan jasa yang diproduksi dapat segera
sampai ketangan konsumen. Mekanisme yang dilakukan adalah melalui pasar, yakni
tempat pertemuan penawaran dan permintaan yang akan menyebabkan terjadinya
harga. Pada situasi perekonomian zaman dulu dikenal dengan istilah economics of
scarcity dimana saat itu jumlah barang kebutuhan yang dihasilkan masih belum
begitu banyak dan jarang (scare) maka setiap barang yang diproduksi selalu terserap
di pasar. Peranan pasar pada situasi tersebut adalah sebatas tempat menjual. Situasi
demikian ini dikenal dengan istilah seller’s market, artinya pasar milik penjual/
produsen karena setiap barang yang dihasilkan selalu laku terjual. Para penjual
berkuasa dan dapat mempermainkan pasar. Adanya revolusi industri di Inggris
menimbulkan berbagai penemuan baru dalam teknik produksi yang dapat
menghasilkan barang dan jasa secara besar-besaran. Kecenderungan produsen adalah
membuat barang sebanyak – banyaknya tanpa memperhatikan konsumen, yang pada
gilirannya pasar dibanjiri oleh barang- barang tersebut. Situasi seperti ini dikenal
dengan istilah economics of relative plenty yakni barang-barang kebutuhan relatif
banyak dibanding dengan konsumen yang memerlukan. Kondisi seperti itu semakin
meruncing dan persaingan antar produsen semakin ketat guna mendapatkan bagian
pasarnya. Keadaan seperti ini disebut buyer’s market artinya pasar milik konsumen.
Salah satu strategi untuk menentukan jadwal produksi adalah membuat penggolongan
produk. Pada umumnya penggolongan produk dibagi 3, yaitu:
1. Fast moving
2. Medium moving
3. Slow moving
Misalnya rata-rata hasil produksi produk X dalam 6 bulan terakhir adalah 2.000
pcs, produk Y 500 pcs dan produk Z 50 pcs. Dari angka tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa produk X (fast), produk Y (medium) dan produk Z (slow).
Produk industri artinya adalah produk yang digunakan untuk proses produksi
selanjutnya dan belum dapat dikonsumsi .Misalnya bahan baku, komponen-
komponen produk industri, mesin-mesin, komponen-komponen mesin dan lain-lain.
Sedangkan produk konsumsi adalah produk yang sudah siap untuk dikonsumsi para
pembeli.
Barang – barang dan jasa – jasa sepuluh tahun yang lalu masih
merupakanbarang yang paling baik , paling berguna dan paling mutakhir ,sebagian
beasr padasaat ini sudah menjadi barang – barang biasa , barang – barang tua ,atau
barang –barang yang dipandang ketinggalan zaman .Ini adalah salah
Bauran produk adalah sejumlah item produk yang di tawarkan penjual kepada
pembeli.dapat juga dikatakan bahwa bauran produk adalah sekumpulan line produk
yang di kelola oleh sebuah perusahaan (dengan catatan bahwa perusahaan memiliki
beberapa line produk).
Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi amanat atas kerja
yang seharusnya dicapai.
Upaya perbaikan berkesinambungan bagi perusahaan untuk meningkatkan
kinerjanya.
Memastikan anggaran yang telah disusun digunakan untuk hal yang bermanfaat.
Memperkirakan kemajuan perusahaan di masa depan.
Memberikan laporan kepada dewan direksi untuk memutuskan rencana
manajemen untuk masa depan perusahaan.
E. KONSEP BIAYA
Ada beberapa klasifikasi mengenai biaya. pengertian beserta contoh dari klasifikasi
biaya
1. Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran
perubahan volume kegiatan tertentu. Besar kecilnya biaya tetap di pengaruhi oleh
kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi
manajemen. Contoh: pajak bumi dan bangunan, gaji kariyawan dan asuransi.
2. Variable cost (biaya variabel) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel per unit konstan
(tetap) dengan adanya perubahan volume kegiatan. Contoh: biaya bahan baku,
biaya iklan dan komisi untuk seorang selesman sesuai dengan levelnya.
3. Direct cost (biaya langsung) adalah biaya yang terjadi dimana penyebab satu-
satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Contoh: biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja dan pengacara.
4. Indirect cost (biaya tak langsung) adalah biaya yang terjadi tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya
tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik. Contoh: biaya asuransi
gedung yang dibayar oleh perusahaan dan biaya sewa motor.
5. Operation cost (biaya operasi) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
mengoperasikan suatu sistem atau menjalankan sebuah sistem. Contoh: biaya gaji
operator.
6. Maintenance cost (biaya perawatan) adalah biaya yang dikeluarkan untuk merawat
sistem dalam masa operasinya. Contoh: biaya perawatan peralatan dan fasilitas
pabrik.
7. First or Investment cost (biaya investasi) adalah biaya awal yang sebelum sebuah
kegiatan operasional dilakukan. Contoh: biaya investasi lahan, bahan dan mesin
dalam operasional perusahaan.
8. Incremental cost adalah biaya yang timbul akibat adanya pertambahan atau
pengurangan output (biasanya merupakan hasil dari kegiatan produksi/operasi).
Incremental cost juga merupakan biaya yang terjadi sebagai akibat dari suatu
keputusan. Incremental cost diukur dari berubahnya IC karena suatu keputusan.
Oleh sebab itu sifatnya bisa variabel, bisa juga fixed. Contoh: penambahan biaya
total produksi karena keputusan manajemen untuk penambahan tenaga kerja dan
bahan baku.
9. Marginal cost adalah kenaikan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan sebagai
akibat kenaikkan satu output. Perbedaanya dengan incremental cost adalah terletak
pada aspek yang memberi perubahan pada total cost. Jika pada incremental cost
perubahan total cost dipengaruhi oleh perubahan keputusan, pada marginal cost
perubahan total cost dipengaruhi oleh penambahan satu unit produk atau
selanjutnya. Contoh: perusahaan harus menambah anggaran biaya produksi
dikarenakan adanya penambahan permintaan dari orderer yang sebelumnya
memesan.
10. Unit cost adalah biaya per unit produk. Secara matematis unit cost
didefinisikan sebagai nilai dari hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan
dengan jumlah unit produk (barang atau jasa) yang dihasilkan. Contoh, perusahaan
dapat mengetahui informasi mengenai harga biaya per unit piece dari produk yang
diproduksi melalui perhitungan unit cost.
11. Total cost (biaya total) adalah keseluruhan biaya produksi yang digunakan
untuk menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun
variabel. Contoh: perusahaan melakukan pengkalkulasian total biaya produksi
yang dikeluarkan.
12. Recurring cost (biaya terulang) adalah biaya yang besarnya sama yang harus
dibayarkan lagi dengan adanya tambahan suatu aktivitas yang menghasilkan
produk (output) yang sama. Setiap penambahan 1 unit output, biaya yang
ditanggung berulang atau bertambah sebesar biaya per unitnya. Contoh, apakah
mesin photo copy digunakan atau tidak, perusahaan akan membayar uang sewa
mesin photo copy sebesar Rp. 1 juta perbulannya.
13. Unrecurring cost ( biaya tak berulang) adalah biaya yang hanya muncul satu
kali. Artinya, tidak ada sesuatu yang ditambahkan setelah biaya ini dikeluarkan.
Contoh, biaya yang dikeluarkan untuk membeli tanah.
14. Sunk cost adalah biaya yang sudah terlanjur keluar, dan tidak relevan lagi
untuk memperhitungkan biaya maupun imbalan yang didapat. Logika dari definisi
biaya ini adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai alternatif keputusan yang
dibuat untuk melapisi pengeluaran yang ada, pengeluaran tersebut akan tetap ada
(keluar). Contoh, saya tertarik untuk membeli motor sport seharga Rp.200 juta.
Saya membayar uang tanda atau down payment sebesar 2 juta kepada si penjual.
Suatu ketika, saya tertarik untuk membeli motor low rider. Saya harus membayar
lunas sebesar Rp.56 juta untuk bisa mendapatkan motor tersebut. Pilihan dari
kedua opsi tersebut, apakah saya membeli motor sport atau membeli motor low
rider, itu tidak akan berpengaruh kepada uang tanda sebesar Rp.2 juta tadi.
15. Past cost memiliki makna sama dengan Sunk cost dimana nilainya tidak dapat
dihindari dan tidak dapat diubah melalui keputusan apapun, tidak peduli akan
tidakan apapun yang diambil.
Perilaku Biaya
Hansen dan Mowen (2006) menyatakan bahwa perilaku biaya adalah istilah
umum yang menggambarkan perubahan biaya ketika tingkat output berubah. Biaya
yang tidak berubah ketika output berubah adalah biaya tetap. Biaya variabel di sisi
lain adalah peningkatan biaya secara total ketika terjadi peningkatan aktivitas output
dan penurunan biaya secara total ketika terjadi penurunan kegiatan output.
Afeksi. Afeksi merupakan perasaan atau reaksi emosional terhadap objek tertentu
Kognisi
Perilaku
Strategi Pemasaran.
G. MODEL KEMBALI POKOK
Titik pulang pokok (TPP) adalah/ Titik pulang pokok (TPP) yaitu/ Titik pulang
pokok (TPP) merupakan/ yang dimaksud Titik pulang pokok (TPP)/ arti Titik pulang
pokok (TPP)/ definisi Titik pulang pokok (TPP).
Titik pulang pokok (TPP) adalah/ Titik pulang pokok (TPP) yaitu/ Titik pulang pokok
(TPP) merupakan/ yang dimaksud Titik pulang pokok (TPP)/ arti Titik pulang pokok
(TPP)/ definisi Titik pulang pokok (TPP).
Biaya proses adalah sistem biaya produk yang mengakumulasikan biaya biaya
berdasarkan proses atau departemen dan tugas tugas mereka menjadi jumlah yang
besar dari produk yang hampir sama. Jenis perusahaan yang memakai proses biaya
karyawan yang di standarisasi proses produksi menjadi perusahaan industri dengan
prosuk sama. Biaya proses menyiapkan informasi untuk manajer dalam menganalisa
produk dan keuntungan pelanggan dalam menentukan harga, produk campuran dan
proses perbaikan.
Unit ekuivalen
Merupakan jumlah unit selesai yang sama atau serupa yang sudah dapat
dihasilkan berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-benar dilakukan atas unit-unit
produk yang telah selesai maupun yang selesai sebagian. Unit ekuivalen tidak sama
dengan unit-unit secara fisik.
1. Menganalisis arus fisik dari unit produksi Menentukan jumlah unit di awal proses
pekerjaan, yang jumlah unit mulai ke produksi (atau diterima dari departemen
sebelumnya), jumlah unit selesai, dan jumlah unit dalam mengakhiri persediaan
dalam proses. Analisis unit fisik meliputi akuntansi untuk kedua input dan unit
output. Unit Masukan termasuk persediaan barang dalam proses dan semua unit
yang masuk departemen produksi selama periode akuntansi. Unit keluaran
termasuk unit yang lengkap dan ditransfer keluar dari bagian produksi dan unit
dalam persediaan barang dalam proses berakhir.
2. Menghitung Unit Ekuivalen untuk Setiap Biaya Produksi Tujuan dari perhitungan
unit setara dengan produksi untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik adalah untuk mengukur kerja total pengeluaran
produksi selama akuntansi periode. Unit fisik sebagian lengkap diubah menjadi
jumlah setara seluruh unit.
3. Menentukan Total Biaya Untuk Setiap Elemen Biaya Produksi Biaya produksi
total untuk setiap elemen biaya (bahan, tenaga kerja, dan overhead) termasuk saat
ini biaya yang dikeluarkan dan biaya persediaan unit dalam proses awal. Besarnya
biaya ini diperoleh dari permintaan resmi materi, kartu waktu kerja, dan lembar
alokasi biaya overhead pabrik. Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya juga
disebut total biaya untuk menjelaskan. Total biaya yang ditentukan pada langkah
ketiga harus setuju dengan total biaya ditugaskan pada langkah 5.
4. Menghitung Biaya Per Unit Ekuivalen Untuk Setiap Elemen Biaya produksi
Tujuan dari komputasi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik per ekuivalen unit produksi adalah untuk memiliki produk yang
tepat biaya dan penentuan pendapatan untuk periode akuntansi, yang meliputi unit
baik lengkap dan tidak lengkap.
5. Membedakan Total Biaya Produksi Ke Unit Yang telah Selesai dan persediaan
Akhir Barang dalam proses
Dengan memperhitungkan unit yang telah selesai dan selesai sebagian, kita
membutuhkan cara untuk mengukur jumlah pekerjaan produksi secara tepat yang
dilakukan selama periode tersebut. Unit ekuivalen merupakan ukuran yang biasa
digunakan.
Penentuan biaya proses adalah suatu metode dimana bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya atau departemen.
Biaya yang dibebankan ke setiap unit produk yang dihasilkan ditentukan dengan
membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya tersebut dengan jumlah unit
yang diproduksi pada pusat biaya yang bersangkutan.
Unit ekuivalen produksi atau ekuivalen produksi adalah penyetaraan produk dalam
proses tersebut menjadi produk jadi.
Terdapat dua metode aliran biaya untuk mengkalkulasi biaya produksi produk dalam
proses, dengan perhitungan unit ekuivalen yaitu:
1. Aliran biaya rata-rata tertimban Rumus: Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat
penyelesaian)
2. Aliran biaya FIFO Rumus: Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian) –
(PDP Awal x tingkat penyelesaian)
Contoh:
Atau:
Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%) = 38.960 unit
Biaya konversi : 38.000 unit + (1.200 x 75%) = 38.900 unit
Atau:
Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%) – (1.000 X 100%) = 37.960 unit
Biaya konversi : 38.000 unit + (1.200 x 75%) - (1.000 X 80%) = 38.100 unit
C. AKUNTANSI BIAYA DAN KEPUTUSAN
“Biaya (cost) adalah kas atau nilai setra kas yang dikorbankan untuk memperoleh
barang dan jasa yang diharapkan akan membawa manfaat sekarang atau di masa
depan bagi organisasi.”(Mulyadi, 2003:4)
Dalam buku yang sama, biaya sebagai expense didefinisikan sebagai berikut:
“Biaya (expense) adalah kas sumber daya yang telah atau akan dikorbankan untuk
mewujudkan tujuan tertentu. (Mulyadi, 2003:4).
Manajemen perusahaan harus merencanakan dan mengendalikan dengan baik
penentuan biaya untuk menghasilkan manfaat saat ini dan di masa depan, maka
karena informasi biaya memberikan kerangka berpikir untuk mengelola masukan agar
nilai masukan yang dikorbankan lebih rendah dari nilai keluaran yang diperoleh oleh
perusahaan. Sehingga dapat diketahui bagaimana biaya dan kecenderungannya.
Dengan memahami biaya berarti telah mengetahui berapa biaya yang harus
dikorbankan untuk membuat suatu produk.
Berdasarkan berbagai definisi biaya sebagai cost dan sebagai expense diatas umumya
mempunyai kesamaan makna, yaitu:
• Cost merupakan pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang
yang terjadi atau secara potensial akan terjadi dan pengorbanan tersebut untuk
tujuan tetentu.
• Expense merupakan cost dari orang dan jasa telah menjadi beban (expired) karena
berlalunya waktu baik secara langsung maupun tidak langsung terkait dalam
proses untuk memperoleh pendapatan.
Pembebanan biaya dapat terjadi melalui cara berikut ini :
"Biaya relevan adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda
atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai
macam altematif'.
Definisi tersebut menjelaskan bahwa orientasi dari akuntansi manajemen adalah data
yang akan datang. Data historis hanya digunakan untuk merumuskan ramalan
kejadian yang mungkin terjadinya pada masa yang datang. Jadi konsep biaya yang
digunakan dalam proses pengambilan keputusan adalah biaya-biaya relevan. Seorang
akuntan manajemen harus dapat membedakan mana biaya relevan dan mana biaya
yang tidak relevan, sehingga keputusan yang diambil tidak merugikan perusahaan.
AKUNTANSI MANUFAKTUR
1. Sistem Periodik
2. Sistem Pesanan Pekerjaan
3. Sistem Biaya Proses
C. LAPORAN MANUFAKTUR
Laporan keuangan adalah yang paling penting dalam sebuah perusahaan, karena
dengan adanya laporan keuangan, management selaku pengambil keputusan bisa
dengan mudah menganalisa serta mengambil keputusan yang tepat yang memang
benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan terkait proses bisnis yang ada karena salah
satu fungsi dari laporan keuangan itu sendiri adalah menggambarkan sebuar realita
kondisi perusahaan terutama dalam hal posisi keuangan.
D. MENGHITUNG HARGA POKOK BARANG YANG DIJUAL
Pembelian 75.000.000
Dari tabel di atas dapat diketahui secara sederhana bahwa harga pokok
penjualan per tanggal 31 Maret 2017 dari usaha UD. ANDI adalah sebesar
Rp74.500.000.
Arus biaya perusahaan manufaktur yang merupakan sistem perpetual berawal dari:
Untuk menentukan dan mencapai nominal biaya produksi, terdapat tiga unsur
yang saling terkait yang harus diperhatikan. Apa sajakah ketiga unsur tersebut?
Biaya Material Langsung merupakan biaya bahan baku yang bersentuhan langsung
dengan produk yang akan diproduksi dan nominal yang timbul cenderung mudah
ditelusuri. Contoh kecilnya dalam suatu produk kopi di kafe-kafe, harga beli
komposisi utama produk tersebut seperti biji kopi, air, gula dan bahan lainnya bisa
dikategorikan sebagai Biaya Material Langsung.
Bahan tidak langsung adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi namun
cenderung sulit untuk dilacak nominalnya. Contoh seperti lem, minyak, cairan
pembersih dan lain sebagainya diklasifikasikan sebagai bahan tidak langsung karena
biaya barang-barang tersebut cenderung sulit untuk dilacak dalam suatu proses
produksi.
3. Biaya Overhead Lain
Biaya utilitas pabrik, sewa gedung dan tanah, depresiasi mesin dan asuransi.
Kedua metode penentuan ini dipakai untuk menentukan harga pokok produksi.
Tentu ada perbedaan mendasar dari kedua metode ini diantaranya adalah sebagai
berikut :
Menurut perilakunya ada dua golongan beban overhead pabrik yakni overhead
pabrik tetap dan variable. Beban overhead pabrik tetap ialah biaya yang tidak
berubah meskipun terjadi perubahan dalam volume produksi. Contoh dari beban
overhead pabrik tetap ini ialah beban depresiasi mesin. Beban overhead pabrik
variable ialah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan volume
kegiatannya. Salah satu contoh beban overhead pabrik variable ialah beban untuk
packaging produk, bahan yang melekat langsung pada produk namun hanya
sepersekian persen saja digunakan dalam produk.
Dari segi pelaporannya juga berbeda antara metode full costing dan variable
costing. Jika menggunakan metode full costing biaya overhead akan dilaporkan jika
produk sudah terjual. Untuk metode variable costing baik produk terjual atau tidak
maka biaya overhead akan tetap dilaporkan sehingga pos pendapatan perusahaan
akan berkurang.
Dalam metode full costing biaya periode dianggap sebagai biaya yang tidak
berhubungan dengan biaya produksi namun tetap mengurangi laba perusahaan.
Biaya periode menurut metode variable costing ikut dibebankan dalam produksi.
Ada beberapa kelemahan dan kelebihan yang anda dapatkan jika menggunakan
metode full costing. Untuk kelebihannya sendiri bisa anda simak sebagai berikut :
Selain keunggulan diatas ternyata metode full costing juga punya beberapa
kelemahan. Metode full costing membuat harga jual anda menjadi lebih tinggi
ketimbang memakai variable costing. Pasalnya metode full costing menganggap
konsumen rela membayar berapapun harga barang tersebut. Metode ini cocok untuk
perusahaan yang memang menyediakan bahan pokok masyarakat.
Metode variable costing juga memiliki manfaatnya sendiri yang wajib anda
ketahui. Beberapa manfaat metode variable costing bisa anda simak berikut ini :
a. Baik untuk anda yang hendak melakukan perencanaan laba jangka pendek.
b. Biasa dipakai untuk pengendalian biaya sebab variable costing membagi biaya
tetap menjadi dua golongan yakni discretionary fixed cost dan committed fixed
cost.
c. Dapat dipakai sebagai referensi pengambilan keputusan untuk order pesanan
khusus yang tidak membutuhkan order banyak seperti full costing.
Biaya per unit adalah total biaya yang berkaitan dengan unit yang diproduksi
dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Contohnya, jika sebuah perusahaan
konstruksi membangun 100 rumah dengan ukuran serta kualitas yang sama dengan
total biaya untuk rumah-rumah tersebut adalah $6 juta, maka biaya setiap rumah
adalah $60.000 ($6juta/100 rumah). Sama halnya seperti perusahaan jasa, sebuah
bengkel yang mengkhususkan pada penggantian oli, mengerjakan 400 mobil per
bulan dan total biaya adalah $4.000, maka biaya per mobil adalah $10.
1. Biaya Penolong
Biaya penolong maksudnya segala pembiayaan yang jumlah dananya lebih kecil
dibandingkan biaya produksi. Biaya ini memang tidak terkait secara langsung dengan
proses produksi yang sedang dijalankan perusahaan.
Jenis yang ketiga ini ialah pembiayaan overhead terkait dengan kerusakan alat
produksi. Yang mana pihak perusahaan harus mengeluarkan uang untuk membeli
suku cadang. Dana untuk membayar tukang service juga masuk pada biaya ini.
Laporan laba rugi adalah laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bidang
keuangan tertentu. Isi dari laporan ini ialah data-data pendapatan sekaligus beban
yang ditanggung oleh perusahaan.
Pernyataan single step atau langkah tunggal hanya menunjukkan satu kategori
pendapatan dan satu kategori pengeluaran. Format ini kurang bermanfaat bagi
pengguna eksternal karena mereka tidak dapat menghitung rasio efisiensi dan
profitabilitas dengan lingkup data yang terbatas.
Laporan ini bersifat sederhana, tidak berisi detail perputaran keuangan yang
terjadi pada perusahaan tersebut dan biasanya dipakai oleh perusahaan rintisan atau
UKM. Contoh laporan single step adalah seperti di bawah ini :
Laporan keuangan jenis ini biasanya sudah berdasarkan standar yang digunakan
untuk pelaporan keuangan perusahaan besar atau perusahaan yang memiliki banyak
pemangku kepentingan, seperti kreditor dan investor. Contoh laporan laba rugi
multiple step adalah seperti di bawah ini :
F. LABA PERIODIK
Laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan kegiatan
usaha. Apabila beban lebih besar daripada pendapatan, selisihnya disebut rugi. Laba
atau rugi merupakan hasil perhitungan secara periodic (berkala). Dalam perusahaan
biasanya , perhitungan laba atau rugi dilakukan setiap satu tahun sekali. Penetapan
laba periodik memerlukan perhatian yang serius, sebab kegiatan perusahaan berjalan
terus-menerus tanpa terputus. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam penetapan
laba periodik yaitu:
Pada hakikatnya terdapat dua macam cara untuk mencatat dan melaporkan
beban yang terjadi yaitu:
A. TEORI EKONOMIKA
Ekonomika industry
Dalam penentuan ini, penjual atau produsen menetapkan harga jual untuk satu
unit barang yang besarnya sama dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan suatu
jumlah untuk menutup laba yang diinginkan (disebut marjin) pada unit tersebut.
Biaya material langsung + biaya tenaga kerja langsung + biaya tenaga kerja
tidak langsung + biaya overhead pabrik
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh menghitung biaya produksi. Contohnya adalah
perusahaan ABC yang bergerak di bidang makeup. Dalam satu bulan, mereka
memproduksi 5.000 produk makeup yang dipasarkan di 2 store dan e-commerce
(online).
Untuk memproduksi 5.000 produk makeup, mereka memerlukan:
Rp70.000.000 untuk bahan baku
Rp30.000.000 untuk gaji pegawai
Rp15.000.000 untuk endorsement
Rp10.000.000 untuk launching produk mengundang media
Rp10.000.000 untuk bandwith kuota internet
Rp5.000.000 untuk transport produk ke 2 store
Rp15.000.000 untuk packaging
Rp2.000.000 untuk pengeluaran di gudang penyimpanan
Artinya, total biaya produksinya adalah Rp 157.000.000. Jika dibagi menjadi 5.000
unit, maka biaya produksi satu buah produk adalah Rp 31.400. Dengan mengetahui
biaya produksi setiap unit yang diproduksi, akan menjadi dasar menghitung harga
pokok penjualan.
Kerap kali, perusahaan hanya berpatokan pada biaya produksi yang terlihat
dan pengeluarannya bersifat pasti. Contohnya, belanja bahan baku dan gaji
karyawan yang biayanya dikeluarkan dalam bentuk uang.
Meski demikian perlu diingat bahwa banyak biaya tidak langsung lain yang
perlu dihitung dalam biaya produksi. Libatkan juga segala hal yang turut menunjang
tuntasnya proses produksi. Hal apapun mulai dari adanya pabrik, gudang
penyimpanan, listrik, transportasi, hingga hal-hal lainnya. Jika kerap terlewat, ajak
semua lini dalam perusahaan untuk duduk bersama dan merumuskan apa saja biaya
tidak langsung yang dikeluarkan.
Selain itu, cara lain untuk memastikan tidak luput menghitung biaya produksi
adalah dengan merunut apa saja tahap yang dilalui hingga barang atau jasa bisa siap
dipasarkan. Setiap tahap memiliki alokasi biaya masing-masing dan perlu
dimasukkan dalam elemen penghitungan biaya produksi.
B. ASUMSI ALIRAN BIAYA
Asumsi Arus Biaya
Masalah akuntansi utama muncul saat barang yang identik diperoleh dengan biaya
yang berbeda pada periode tertentu. Dalam kasus seperti ini saat suatu barang di jual,
perlu dilakukan penentuan biaya per unit, sehingga ayat jurnal akuntansi yang tepat
dapat di catat. Tujuan utamadari pemilihan asumsi arus biaya adalah untuk memilih
asumsi yang paling mencerminkan laba periodik, sesuai kondisi yang berlaku.
BAB 14
A. HAKIKAT PENGANGGARAN
Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah
biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau
membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-
faktor lain tertentu.
Secara garis besar sistem akuntansi biaya standar dapat dibagi menjadi dua:
metode tunggal (single plan) dan metode ganda (partial plan). Perbedaan antara dua
sistem akuntansi biaya standar tersebut terletak pada waktu penyajian informasi
mengenai terjadinya penyimpangan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya
kepada manajemen.
Yang dimaksud dengan Bussines Budget atau anggaran (budget) adalah rencana
yang disusun secara sistematis, yang mencakup semua kegiatan perusahaan, yang
dinyatakan dalam satuan moneter dan berlaku untuk periode tertentu ( periode) yang
akan datang. Munandar (2000: 1)
Manfaat Anggaran
Dengan penyusunan anggaran usaha-usaha perusahaan akan lebih banyak
berhasil apabila ditunjang oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang terarah dan dibantu
oleh perencanaan-perencanaan yang matang. Perusahaan yang berkecenderungan
memandang ke depan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukannya pada
masa yang akan dating. Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini
tinggal berpegangan pada semua rencana yang telah disusun sebelumnya. Di mana,
bagaimana, mengapa, kapan, adalah pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka
kembangkan dalam kegiatan sehari-hari. Apabila pada suatu kesempatan hal ini
ditanyakan kepada seorang General Manager yang sukses, maka sering didapatkan
jawaban bahwa ide-ide untuk kegiatan pada waktu mendatang pada umumnya
didasarkan pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas. Dalam perusahaan-
perusahaan manufatktur ( pabrik) kegiatan akan dilakukan dengan lebih efisien dan
tingkat keuntungan akan lebih besar apabila management memperhatikan rencana
untuk aktivitas-aktivitasnya di masa depan. Karena itu Heckerts dan Wilson
mengatakan bahwa manfaat utama daripada business budgeting adalah dapat
ditentukannya kegiatan-kegiatan yang paling profitable yang akan dilakukan.
1. Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam penyusunan
anggaran produksi yang selaras dengan periode yang digunakan dalam
penyusunan anggaran penjualan.
2. Menentukan satuan fisik dari barang yang akan dihasilkan
3. Menentukan standar penggunaan sumber daya (bahan baku, tenaga kerja langsung
dan penggunaan fasilitas.
4. Menentukan kebijakan pola produksi dan kebijakan persediaan.
5. Menyajikan Anggaran produksi dalam sebuah tabel. Penyajian dalam bentuk
sederhana setidaknya memuat informasi tentang waktu dan jumlah produksi.
Jumlah produksi dihitung dengan mempertimbangkan persediaan awal dan
persediaan akhir barang jadi. Produksi = Penjualan+ pewrsediaan akhir –
persediaan awal.
6. Untuk kasus-kasus yang lebih kompleks penyajian dapat disesuaikan dengan
prinsip jelas dan informatif
1. Menentukan periode waktu yang akan dipake sebagai dasar dalam penyusunan
bagian produksi.
2. Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.
Contoh:
Diharapkan bahwa 60 unit barang A akan berada ditangan perrusahaan pada
awal periode nanti. Penjualan selama satu periode direncanakan 100 unit. Sedangkan
persediaan akhir diperkirakan 40 unit.
Sehingga perusahaan harus memprodusir barang A sebanyak 80 unit, dengan
perhitungan sebagai berikut:
Anggaran Pokok Terbagi Menjadi 2 Yaitu Anggarana Pokok Produksi Dan Anggran
Pokok Penjualan
Harga pokok produksi adalah semua biaya langsung dan tidak langsung yang
dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi sehingga barang atau jasa tersebut bisa
dijual. Perusahaan harus menghitung harga pokok suatu barang karena sangat penting
untuk pelaporan keuangan perusahaan.
Keterangan Tabel A:
Ciri khusus dari harga pokok pesanan itu sendiri diantaranya (tujuan produksi
untuk melayani pesanan pembeli, baiaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan,
biaya produksinya dibagi 2 “biaya langsung dan baiaya tidak langsung”, harga pokok
pesanan dihitung setelah selesai pesanan diproduksi.
Paling tidak, ada beberapa manfaat atau tujuan yang bisa diperoleh ketika Anda
membuat anggaran biaya dengan benar.
Anggaran biaya digunakan sebagai barometer semua pihak ketika
melakukan perencanaan keuangan proyek berikutnya.
1. Untuk Mengevaluasi
Yakni untuk mengevaluasi seberapa baik suatu organisasi berkinerja. Proses evaluasi
ini terdiri dari dua variabel: data kinerja organisasi dan patokan yang menciptakan
suatu kerangka untuk menganalisis data kinerja tersebut.
2. Untuk Mengendalikan
3. Untuk Menganggarkan
4. Untuk Memotivasi
Para karyawan perlu diberikan target yang signifikan untuk mereka raih dan lalu
menggunakan ukuran kinerja -termasuk target antara- untuk memfokuskan ernergi
para karyawan dan memberikan perasaan telah mencapai sesuatu. Target kinerja juga
bisa mendorong munculnya kreativitas dalam mengembangkan cara-cara yang lebih
baik untuk mencapai suatu tujuan.
5. Untuk Merayakan
Pembelajaran merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh organisasi untuk bisa terus
berkembang. Pembelajaran ini bisa didapat dengan mengevaluasi kinerja sendiri,
semisal dengan mengidentifikasi apa-apa saja yang berhasil dan yang tidak. Dengan
mengevaluasi hal ini, organisasi akan bisa pelajari alasan di balik kinerja baik dan
buruk.
7. Untuk Mengembangkan
Organisasi harus belajar tentang apa-apa yang harus dilakukan secara berbeda untuk
memperbaiki kinerja. Oleh karenanya organisasi membutuhkan umpan balik untuk
menilai kesesuaian rencana dan arahan serta target sehingga bisa didapatkan
pengertian mana-mana saja perihal yang perlu diperbaiki dan dikembangkan.
B. PUSAT LABA
Karakteristik kas
Petty cash adalah kas dalam bentuk uang tunai yang disiapkan oleh perusahaan untuk
membayar berbagai pengeluaran yang nilainya relatif kecil dan tidak ekonomis bila
membayarnya dengan cek.
2. Kas di Bank
Kas di Bank adalah uang yang disimpan oleh perusahaan di rekening Bank tertentu
yang jumlahnya relatif besar dan membutuhkan keamanan yang lebih baik. Dalam hal
ini, kas di Bank selalu berhubungan dengan rekening koran perusahaan di Bank
tersebut.
3. Pelaporan Kas
Pelaporan kas dapat dilakukan secara langsung. Namun, pada pelaksanaanya dapat
terjadi beberapa masalah, diantaranya:
Cash Equivalents; disebut juga dengan setara kas, yaitu kelompok aset
perusahaan yang jangka waktunya kurang dari tiga bulan.
Restricted Cash; kas yang dipisahkan khusus untuk membayar kewajiban di
masa mendatang yang nilainya cukup besar.
Bank Overdrafts: rekening negatif yang terjadi karena nasabah menulis cek
yang melebihi jumlah dana yang ada di rekeningnya dan dianggap sebagai
utang sehingga dapat dilaporkan sebagai suatu ekspansi kredit.
BAB 16
yang dimaksudkan dengan harga transfer (transfer price) adalah nilai atau harga
internal antar divisi dalam suatu perusahaan. Divisi yang menerima dianggap sebagai
pembeli dan divisi yang mengirim dianggap sebagai penjual. Dampak dari harga
transfer terhadap divisi antara lain :
Harga yang dikenakan untuk barang yang ditransfer mempengaruhi biaya divisi
pembeli dan pendapatan divisi penjual. Artinya, laba kedua divisi tersebut
sebagaiman juga evaluasi dan kompensasi para manajer mereka, dipengaruhi oleh
harga transfer.
C. METODE KAS
Karakteristik kas
Petty cash adalah kas dalam bentuk uang tunai yang disiapkan oleh perusahaan untuk
membayar berbagai pengeluaran yang nilainya relatif kecil dan tidak ekonomis bila
membayarnya dengan cek.
2. Kas di Bank
Kas di Bank adalah uang yang disimpan oleh perusahaan di rekening Bank tertentu
yang jumlahnya relatif besar dan membutuhkan keamanan yang lebih baik. Dalam hal
ini, kas di Bank selalu berhubungan dengan rekening koran perusahaan di Bank
tersebut.
3. Pelaporan Kas
Pelaporan kas dapat dilakukan secara langsung. Namun, pada pelaksanaanya dapat
terjadi beberapa masalah, diantaranya:
Cash Equivalents; disebut juga dengan setara kas, yaitu kelompok aset
perusahaan yang jangka waktunya kurang dari tiga bulan.
Restricted Cash; kas yang dipisahkan khusus untuk membayar kewajiban di
masa mendatang yang nilainya cukup besar.
Bank Overdrafts: rekening negatif yang terjadi karena nasabah menulis cek
yang melebihi jumlah dana yang ada di rekeningnya dan dianggap sebagai
utang sehingga dapat dilaporkan sebagai suatu ekspansi kredit.
BAB 17
Biaya variabel merupakan biaya yang nominalnya berubah dan muncul tergantung
dari ada atau tidaknya produksi. Biaya variabel dapat dibedakan menjadi biaya
variabel langsung dan biaya variabel tidak langsung. Biaya variabel cenderung
dipengaruhi oleh fluktuasi pada suatu usaha. Untuk mengetahui lebih dalam tentang
biaya variabel silahkan simak contoh kasus berikut ini :
PT.DFY dalam memproduksi 100 produk membutuhkan 10 liter bensin, 500 gram
perak serta 1 kg timah. Satu liter bensin dihargai sebesar Rp.16.000, 1 gram perak
dibeli dengan harga Rp.9.000 dan 1 kg timah seharga Rp.120.000. untuk
menghitung 1 unit produknya anda bisa menghitungnya dengan cara sebagai berikut
:
a. 10 liter bensin x Rp. 16.000 = Rp. 160.000 : 100 = Rp.1600 Ini artinya dalam
memproduksi satu unit produk diperlukan biaya bensin sebesar Rp.1600
b. 500 gram perak x Rp. 9.000 = Rp 4. 500.000 : 100 = Rp. 45.000 Satu unit produk
yang dibuat oleh PT.DFY membutuhkan biaya perak sebesar Rp.45.000
c. 1 kg timah x Rp. 120.000 = Rp. 120.000 : 100 : Rp. 1200 Setiap unit yang
dihasilkan membutuhkan timah sebesar Rp. 1200 Untuk memperhitungkan
variabel cost unit bisa menggunakan rumus = Total variabel cost / quantity . nilai
dari biaya variabel ini berubah sesuai jumlah produk yang ingin dihasilkan.
Cara Menghitung Biaya Tetap
Diketahui PT. DFY membeli mesin baru untuk produksi seharga Rp.
12.000.000. untuk metode perhitungan penyusutannya digunakan metode garis
lurus. Setelah ditaksir mesin ini bisa digunakan hingga 5 tahun belakang tanpa nilai
residu. Untuk memperhitungkan biaya penyusutannya perbulan bisa dengan
membagi biaya perolehan dengan taksiran pemakaian seperti dibawah ini:
Dalam biaya tetap terbagi atas dua kelompok yakni Committed fixed cost dan
Discretionary fixed cost. Committed fixed cost ialah biaya tetap yang dikeluarkan
dan tidak dapat mengurangi kemampuan perusahaan dalam tujuan jangka panjang.
Contoh dari Committed fixed cost ialah seperti biaya sewa, asuransi dan depresiasi.
Discretionary fixed cost merupakan biaya rutin yang dikeluarkan perusahaan namun
tidak memiliki hubungan dengan volume kegiatan usaha yang anda jalankan.
Contoh dari Discretionary fixed cost ialah biaya iklan, riset dan pengembangan
hingga pelatihan karyawan.
Penting bagi anda untuk mengelompokkan antara biaya variabel dan biaya
tetap. Dengan mengelompokkannya anda bisa dengan cermat dan teliti dalam
memperhitungkan besaran laba rugi perusahaan. Anda juga bisa menghitung dengan
lebih cermat harga pokok produksi dan menentukan keuntungan yang benar-benar
ingin anda tetapkan pada setiap produk yang anda jual.
B. MEMPROYEKSI PERUBAHAN VARIABEL
Contohnya, biaya pemakaian bensin dan oli pada kendaraan yang dihitung dan
tergantung pada jarak yang ditempuh, tapi harga per liter bensin dan oli tetap atau
konstan, tidak terpengaruh jarak tempuh. Contoh detailnya seperti berikut ini:
Harga Pertalite Rp8.000 per liter. Satu liter Pertalite bisa menempuh jarak 20 km.
Bagaimana perhitungan biaya variabel per unit?
Dari contoh soal akuntansi biaya variabel di atas, berarti biaya pertalite per 1 km
adalah : Rp8.000/20 = Rp400,-
Keterangan:
Total biaya variabel dalam hal ini total biaya dari pemakaian pertalite, besar kecilnya
tergantung pada volume aktivitas, dalam hal ini jarak tempuh. Semakin tinggi volume
aktivitas maka total biaya variabel juga semakin naik, dan sebaliknya. Tapi biaya
variabel per unitnya tetap. Dalam contoh di atas, berapapun jarak yang ditempuh
harga pertalitenya Rp400.
Dalam proses produksi, adanya biaya variabel dan biaya tetap hanya
merupakan sebagian dari program pembiayaan yang harus ditanggung perusahaan.
Masih ada beberapa pembiayaan semacam pembiayaan produksi maupun pembiayaan
pemasaran yang harus dihitung dengan cermat.
Dalam hal ini perusahaan dapat menggunakan Jurnal yaitu software akuntansi
yang sudah terintegrasi dan aman untuk digunakan. Jurnal dapat menghitung setiap
pembiayaan yang digunakan untuk proses produksi suatu perusahaan.
Balik Modal
Saat anda membuka sebuah usaha, anda tentunya menyediakan modal untuk
sewa tempat, membeli peralatan, atau kebutuhan lainnya. Yang dimaksud dengan
balik modal ialah profit yang didapatkan dari usaha, seluruh modal yang sudah
dikeluarkan akhirnya bisa kembali. Dalam istilah keuangan ini disebut dengan ROI
(Return on Investment).
Namun, saat terjadi proses penjualan, ada biaya lain yang ditimbulkan.
Misalnya anda harus mengirim pesanan pelanggan atau harus mengganti barang
pesanan. Biaya yang dikeluarkan ini adalah biaya tidak tetap. Semakin banyak
penjualan, maka biayanya juga meningkat. Dalam proses bisnis ini, yang dimaksud
dengan biaya operasional adalah biaya tetap ditambah dengan biaya variabel.
Titik Impas
Titik impas anda ialah jika anda dapat menjual 20 porsi, maka Anda akan
mendapatkan penghasilan Rp 200.000 dan biaya (tetap + variabel) Rp 100.000
ditambah Rp 100.000 (dari Rp 5000 x 20), maka total biayanya adalah Rp 200.000.
Ini adalah impas anda dimana anda tidak untung dan tidak rugi. Jika anda
berhasil menjual lebih dari 30 porsi, maka barulah anda mendapatkan untung. Inilah
mengapa pelaku usaha perlu mengetahui Break Even Point (BEP) agar bisa
memasang target minimal penjualan harian atau bulanan. Anda bebas
menentukannya, yang terpenting anda harus tahu berapa banyak penjualan yang harus
dicapai untuk berada pada posisi titik impas. Sehingga Anda bisa menentukan bisnis
anda untung atau rugi
BAB 18
tujuan dari metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok
produk masing-masing pesanan, baik secara keseluruhan dari setiap pesanan atau
persatuan. Metode ini menghitung biaya-biaya produksi dari pesanan tertentu yang
dikumpulkan dan kemudian kalkulasi harga pokok produksi persatuan dihitung
dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut. Untuk lebih jelas
memahami tentang harga pokok pesanan, di bawah ini akan kita bahas secara
langsung cara menyelesaikan jurnal perhitungan dengan metode harga pokok pesanan
Bahan Baku
Bahan Penolong
b. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk memproses pesanan ELANG-
01 dan ELANG-02 diperoleh informasi sebagai berikut:
c. Untuk penentuan Biaya Tenaga Kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi
menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sebagai
berikut.
d. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan tarif
BOP sebesar 150% dari Biaya Tenaga Kerja Langsung, baik pesanan ELANG-01
dan ELANG-02. Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya
dengan pesanan di atas, adalah sebagai berikut.
g. Pencatatan Harga Pokok Produk yang dijual. Pesanan ELANG-01 telah diserahkan
kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar dengan
cara kredit.
DIMINTA
Biaya Administrasi & Umum 2.250.000
Kas – 14.150.000
Selisih BOP:
Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara membandingkan antara jumlah
BOP yang dibebankan dengan jumlah seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi.
Berdasarkan soal di atas, selisih BOP dapat ditentukan dengan cara :
Mulyadi (1993, 24) dalam buku Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok dan
Pengendalian Biaya, mengemukakan syarat-syarat penggunaan metode harga pokok
pesanan sebagai berikut:
A. ORIENTASI PELANGGAN
Orientasi pelanggan melibatkan pemahaman mengenai
kebutuhan pelanggan dan menggunakan pengetahuan ini untuk membuat semua
fungsi organisasi bekerja ke arah pemenuhan kebutuhan pelanggan (Andreassen,
1994).
Penekanan pada rantai nilai berarti bahwa akutan menajemen dewasa ini harus
memahami fungsi-fungsi bisnis, dari manufaktur ke pemasaran ke distribusi hingga
pelayanan konsumen.
C. PERSAINGAN GLOBAL
Menristekdikti tidak ingin SDM Indonesia kalah bersaing dengan SDM dari
negara-negara lain. SDM Indonesia diharapkan tidak hanya dapat menjadi tuan rumah
di negara sendiri namun juga dapat berkiprah di dunia Internasional.
Total Management System atau disingkat dengan TQM adalah suatu sistem
manajemen kualitas yang berfokus pada Pelanggan (Customer focused) dengan
melibatkan semua level karyawan dalam melakukan peningkatan atau perbaikan yang
berkesinambungan (secara terus-menerus). Total Quality Management atau TQM
menggunakan strategi, data dan komunikasi yang efektif untuk meng-integrasikan
kedisplinan kualitas ke dalam budaya dan kegiatan-kegiatan perusahaan. Singkatnya,
Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan manajemen untuk mencapai
keberhasilan jangka panjang melalui Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction).
Pelanggan merupakan pihak yang menentukan apakah kualitas produk maupun jasa
yang dihasilkan perusahaan tersebut memenuhi kebutuhan atau tingkatan kualitas
yang diinginkannya. Apapun yang dilakukan oleh sebuah organisasi/perusahaan
seperti pelatihan karyawan, perbaikan proses, penggunaan mesin canggih ataupun
adopsi teknologi terbaru yang pada akhirnya Pelangganlah yang menentukan apakah
upaya-upaya yang dilakukan tersebut bermanfaat atau tidak.
Karyawan merupakan sumber daya perusahaan yang penting dalam mencapai tujuan
yang direncanakannya. Oleh karena itu, keterlibatan karyawan secara keseluruhan
dapat mendukung perusahaan dalam melakukan peningkatan proses dan kualitas yang
berkesinambungan yang kemudian menghasilkan produk dan layanan yang terbaik
untuk pelanggannya. Dalam pemberdayaan karyawan, diperlukan pelatihan dan
peningkatan terhadap keterampilan karyawan dalam mengerjakan tugasnya.
Meskipun terdapat banyak keahlian dan ruang lingkup kerja dalam suatu perusahaan
yang membentuk departementalisasi secara vertikal maupun horizontal. Semuanya
memerlukan suatu sistem yang terintegrasi dengan baik agar visi, misi, strategi,
kebijakan, tujuan dan sasaran perusahaan dapat dikomunikasikan dengan baik dan
jelas kepada semua karyawan.
5. Pendekatan Strategi dan Sistematik (Strategy and Systematic Approach)
Salah satu bagian yang penting dalam Manajemen Kualitas adalah pendekatan
Strategi dan Sistematik dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan. Proses
tersebut biasanya disebut dengan Perencanan Strategi ataupun Manajemen Strategi
yang melakukan perumusan dan perencanaan strategi dalam mengintegrasikan
konsep kualitas ke dalam Strategi Perusahaan secara keseluruhan.
Untuk mengetahui sejauh mana kinerja suatu perusahaan, diperlukan data untuk
mengukurnya. TQM mewajibkan perusahaan tesebut untuk mengumpulkan dan
melakukan analisis data secara berkesinambungan agar keputusan ataupun kebijakan
yang diambil benar-benar akurat dan tepat sasaran. Dengan adanya data, kita dapat
menarik kesimpulan berdasarkan kejadian ataupun hasil sebelumnya.
8. Komunikasi (Communications)
Waktu adalah unsure penting dari semua tahap rantai nilai. Perusahaan bertaraf
dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara
memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan itu mengirim
produk atau jasanya dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai
tambah (waktu yang tidak bermanfaat), waktu yang tidak berguna bagi pelanggan
(misalnya, waktu yang dibutuhkan untuk memuat produk ke kapal). Menariknya,
pengurangan waktu yang tidak bernilai tambah semakin besar seiring dengan
meningkatnya mutu. Tujuan keseluruhannya adalah peningkatan daya tanggap
terhadap pelanggan (customer responsiveness).
Deregulasi dalam bidang jasa (seperti: angkutan udara, jasa keuangan, dan
telekomunikasi) menyebabkan meningkatnya persaingan dalam industry jasa. Isu
utama dari Trend sektor jasa adalah kebutuhan akan meningkatnya kesadaran
terhadap kegunaan akuntansi manajemen. Pemenuhan tujuan ini dapat dicapai
melalui ilustrasi aplikabilitas (applicability) dari jasa.
Permintaan akan informasi akuntansi manajemen yang akurat dan relevan telah
menyebabkan berkembangnya konsep manajemen berdasarkan aktivitas (ABM).
BAB 20
Jenis informasi akuntansi manajemen ini terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya:
Akuntansi biaya penuh (full cost accounting) Akuntansi biaya penuh menjadikan
informasi berkenaan dengan total pendapatan serta biaya dan aktiva, baik itu untuk
masa yang lalu maupun yang akan datang. Selain itu, informasi yang dimaksud
juga bisa jumlah dari keseluruhan biaya langsung yang berhubungan dengan item
ditambah bagian yang pantas serta layak dibebankan pada item tersebut dari biaya
tidak langsung.
Akuntansi biaya diferensial (differensial accounting) Akuntanasi biaya diferensial
menyajikan informasi yang berkaitan dengan taksiran pendapatan, juga biaya dan
aktiva yang berbeda-beda jika suatu tindakan tertentu dipilih. Mahasiswa jurusan
akuntansi pasti paham betul mengenai jenis informasi akuntansi manajemen satu
ini.
Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) Akuntansi
pertanggungjawaban menyajikan informasi yang berkaitan dengan pendapatan
serta biaya atau aktiva yang dihibungkan dengan sebuah bagian atau unit dalam
perusahaan, masing-masing unit tersebut dipimpin oleh seorang manajer
perusahaan yang memiliki tanggung jawab terhadap unit yang bersangkutan.
Tujuan dari jenis informasi ini sendiri adalah untuk melakukan pengendalian
biaya.
BAB 21
A. MARGIN KONTRIBUSI
Dari rumus diatas, dapat kita lihat bahwa ada dua komponen penting dalam
menghitung Margin Kontribusi ini, yaitu Penjualan Bersih dan Biaya Variabel.
B. STRUKTUR BIAYA
Oleh karena itu, biaya pengeluaran yang terdapat pada laporan keuangan
sebuah perusahaan pastinya tergantung dengan produk atau jasa yang dijual, projek
atau kegiatan yang di adakan, pelanggan perusahaan, dan aktivitas bisnis lainnya.
Bahkan dalam suatu perusahaan, struktur biaya dapat bervariasi antara lini produk,
divisi atau unit bisnis, karena jenis kegiatan yang mereka lakukan berbeda. Hal yang
selanjutnya harus dipahami adalah mengenai model bisnis cost structure.
Cost-driven
Value-driven
Beberapa perusahaan kurang peduli dengan biaya implikasi dari model bisnis
tertentu dan fokus pada pembentukan nilai tambah karena segmen pasar yang dituju
adalah segmen pasar yang tidak sensitif terhadap harga. Value proposition dan tingkat
layanan pribadi yang tinggi biasanya mencirikan model bisnis ini.