TENTANG DEPRESIASI
Disusun oleh:
Jeffrey Adisurya / 39140027 / A
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nyalah sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas yangdiberikan oleh dosen pembimbing pada mata kuliah
Teori Akuntansi, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca sekalian.
Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan dari
pembaca sekalian demi terciptanya kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang memerlukan.
Terima kasih.
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Aset Tetap atau Aktiva Tetap dalam akuntansi adalah aset berwujud
yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu
periode. Jenis aset tidak lancar ini biasanya dibeli untuk digunakan untuk
operasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Contoh aset tetap
antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin,
kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer, dan lainlain.
Beban-beban selama masa penggunaan aktiva tetap seperti
Reparasi dan pemeliharaan, Penggantian, Penambahan, Depresiasi aktiva
tetap. Aset tetap biasanya memperoleh keringanan dalam perlakuan
pajak. Semua bentuk aset tetap dikenai penyusutan atau depresiasi
Kecuali tanah atau lahan, aset tetap merupakan subyek dari depresiasi
atau penyusutan artinya nilai aktiva tetap selain tanah, misalnya mobil,
berkurang seiring dengan realisasi masa umur pemanfaatannya, sampai
ketika masa guna itu habis, nilai aktiva mobil yang bersangkutan adalah
nol. Secara umum perusahaan dalam menentukan depresiasi biasanya
menggunakan metode penetapan nilai penyusutan yang dapat digunakan
untuk menghitung nilai penyusutan dari suatu aktiva tetap.
I.3
Pengertian Depresiasi
Metode penyusutan
Alasan kenapa aktiva tetap disusutkan
Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya depresiasi
TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
MAKNA DEPRESIASI
Dari segi akuntansi, depresiasi merupakan seuatu proses alokasi kos
secara sistematik dan rasional dan jumlah rupiahnya diukur atas dasar
bagian kos potensi jasa yang dianggap telah dimanffatkan dalam
menciptakan pendapatan. Depresiasi sebagai biaya tidak berbeda dengan
jenis biaya operasi lainnya. Depresiasi merupakan biaya yang benar-benar
terjadi dan dikeluarkan (out of pocket costs) seperti biaya lainnya.
Memang benar bahwa biaya depresiasi untuk perioda tertentu tidak
menunjukkan pengeluaran pada perioda tersebut. Akan tetapi, biaya
depresiasi tersebut mengukur bagian pengeluaran masa lalu yang
dipandang layak dibebankan terhadap kegiatan atau pendapatan perioda
berjalan.
BEBERAPA
PEMAKNAAN
DEPRESIASI:
ATAU
INTERPRETASI
TERHADAP
NETO
DISKUNAN
(discounted
net
-1 untuk p < n
(1 + r)t
Dalam hal ini:
Nawp = nilai diskunan atau nilai sekarang awal perioda p
Kt+p-1 = konstribusi aliran kas neto untuk tiap perioda t+p-1
R = tarif diskun atau tingkat kembalikan investasi
N = banyaknya perioda yang menikmati manfaat
Depresiasi untuk perioda p = nawp naw(p+1)
Kontribusi
pendapatan
neto
Nilai
sekarang
kontribusi
pendapatan
neto
awal
tahun
Nilai
Depresiasi
sekarang
kontribusi
pendapatan
neto
akhir
tahun
1
2
3
4
5
Rp.
1.200.000
1.000.000
500.000
900.000
1.000.000
*angka
ini
diperoleh
perhitungan berikut:
Rp.
2.552.320*
1.990.400**
1.488.000
1.360.000
800.000
dari
Rp.
1.990.400
1.488.000
1.360.000
800.000
0
Rp. 561.920
502.400
128.000
560.000
800.000
**angka
ini
diperoleh
perhitungan berikut:
1.990.400
dari
2
3
4
5
1.990.400
1.488.000
1.360.000
800.000
497.600
372.000
340.000
200.000
Kontribusi
pendapatan
neto
Depresiasi
Rp.
1.200.000
1.000.000
500.000
900.000
1.000.000
Rp. 561.920
502.400
128.000
560.000
800.000
Rp.
2.552.320
Metoda alokasi
Metoda yang paling rasional adalah metoda yang mendasarkan diri
pada aliran penyerapan kapasitas jasa tersebu. Dengan kata lain, metoda
yang paling tepat adalah Metoda unit produksi. Kesulitan utama adalah
penentuan kapasitas total yang dihasilkan selama umur ekonomi asset
yang bersangkutan. Disampin itu, keausan fisis tidak selalu proposional
dengan intesintas penggunaan dan juga pengaruh factor keusangan sama
sekali tidak ada hubungannya dengan fluktuasi produk yang dihasilkan.
Tanah
Apakah tanah perlu didepresiasi atau tidak tergantung pada
karakteristik atau fungsi tanah dalam operasi perusahaan. Sebagai tempat
usaha, fungsi untuk ditempati tidak akan pernah habis. Oleh karenanya,
dapat diangaap bahwa kos tanah tidak perlu didepresiasi atau amortisasi
sebagai biaya operasi. Dengan kata lain, fungsi tanah untuk menyediakan
jasa tanpa batas waktu.
Sumber alam
Sumber alam yang akan habis melalui proses penambangan dan tidak
dapat diperbaharui sering disebut dengan asset habis pakai. Tambang
mineral adalah contohnyaKos sumber alam harus diserap secara
sitematik. Ini disebut dplesi. Sama seperti depresiasi deplesi uoaya untuk
menghasilkan pendapatan harus dotentukan secara objektif tanpa
memperhatikan pengaruhnya terhadap laba bersih.
Goodwill
Salah satu aset tak berwujud adalah goodwill. Goodwill timbul apabila
suatu perusahaan membeli perusahaan lain yang telah berjalan secara
keseluruhan. Goodwill adalah selisih jumlah rupiah tunai atau setaranya
yang dibayarkan oleh perusahaan pembeli di atas nilai pasar wajar atau
nilai buku kekayaan fisik perusahaan yang dibeli. Goodwill dapat
diinterprestasi sebagai kemampuan lebih dalam menghasilkan laba
dibanding kemampuan normal perusahaan yang kondisi kekayaan fisiknya
sama. Goodwill juga dipandang sebagai pengukur kelebihan spesifik
perusahaan yang dibeli atau pengukur sikap masyarakat yang
menguntungkan perusahaan. Goodwill sebenarnya dapat dimaknai
sebagai akun penilai induk.
Biaya Organisasi
Aset tak berwujud lainnya adalah biaya organisasi. Pengeluaranpengeluaran yang terjadi sebelum perusahaan mulai beroperasi biasanya
ditampung dalam satu akun menjadi biaya pendirian atau biaya
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan,
Edisi Ketiga. Jogjakarta: BPFE-YOGYAKARTA.