Nim :
HUTANG LANCAR No urut :
Kelas :
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2
PENGERTIAN UMUM
Hutang adalah kewajiban perusahaan yang timbul karena tindakan
atau transaksitransaksi di masa lampau untuk memperoleh aktiva atau jasa,
yang pelunasannya baru akan dilakukan di masa yang akan datang, baik
dengan penyerahan uamg tunai, aktiva-aktiva tertentu lainnya, jasa maupun
dengan menciptakan hutang baru. Hutang dapat menimbulkan kewajiban
keuangan ataupun kewajiban pelaksanaan.
KARAKTERISTIK HUTANG
1. Kewajiban itu ada dan merupakan transaksi di masa lalu
2. Ada kewajiban untuk menyertakan aktiva yang dapat diterima oleh yang
bersangkutan di masa yang akan datang
3. Kewajiban itu dapat diukur / dinyatakan dalam satuan mata uang dengan
jumlah yang pasti atau dapat ditaksir jumlahnya
4. Kreditur dan tanggal jatuh tempo dapat diketahui atau ditentukan
5. Tidak ada hak untuk membatalkan atau melepaskan diri dari hutang
tersebut
Rasio ini merupakan suatu ukuran yang berguna bagi para pengusaha
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang-hutang
jangka pendek. Perusahaan yang memiliki hutang lancar lebih besar dari
c. Hutang Deviden
Hutang deviden adalah jumlah uang yang harus dibayar perusahaan
kepada pemegang saham akibat adanya pengumuman pembagian
deviden. Pada umumnya, pembayaran atas deviden yang telah
diumumkan akan dilakukan segera setelah tanggal pengumumannya.
Oleh karena itu, hutang deviden termasuk dalam hutang lancar.
3. HUTANG BERSYARAT
adalah kewajiban jangka pendek (tergangtung dari kewajiban perusahaan)
yang sampai pada tanggal nearaca masih belum pasti apakah menjadi
kewajiban/ tidak yang timbul akibat kegiatan dimasa lalu.
Nama Mahasiswa :
AKTIVA OPERASI Nim :
No urut :
TIDAK LANCAR Kelas :
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2
2. Pembelian Kredit
Pembelian aktiva dapat dilakukan secara kredit. Dalam hal ini pembeli
biasanya akan menandatangani wesel bayar, yang secara spesifik
menyebutkan persyaratan mengenai penyelesaian kewajiban. Bunga atas
saldo kredit yang belum dibayar akan dicata dan diakui sebagia beban
bunga.
Contoh :
Seperangkat peralatan dibeli pada tanggal 04 Januari 2010 dengan harga
Rp. 200.000.000 dimana 35% dibayar pada saat pembelian dilakukan,
sedangkan sisanya akan dilunasi secara bertahap dengan
menandatangani sebuah wesel bayar. Angsuran pertama sebesar Rp.
10.000.000 akan jatuh tempo pada tanggal 04 Maret 2010, ditambah
dengan bunga atas saldo kredit yang belum dibayar. Tingkat suku bungan
9% pertahun. Tingkat bunga ini dinamakan stater rate.
5. Pembuatan sendiri
Biaya perolehan suatu aktiva yang dikontruksi sendiri ditentukan dengan
mengunakan prinsip yang sama seperti aktiva yang diperoleh. Jika
perusahan membuat aktiva serupa untuk dijual dalam keadan usaha
normal. Biaya perolehan aktiva biasanya sama dengan biaya
memproduksi aktiva untuk dijual.
Jadi perolehan aktiva tetap yang dibuat sendiri adalah seluruh beban yang
dikeluarkan untuk membuat aktiva tetap sampai siap untuk dioperasi.
Contoh:
PT Cemara hotel membuat kolam renang untuk melengkapi prasarana
yang telah ada dengan beban-beban yang dikeluarkan sebagai berikut.
Matrial Rp 19.000.000,-
Beban TKL Rp 7.600.000,-
Beban TL (overhead) Rp 1.800.000,-
Jumlah seluruh beban Rp 28.400.000,-
6. Pemberian
Aktiva tetap diperoleh dari pemberian dari pihak lain , harga perolehan
berdasarkan harga pasar atau nilai taksir yang wajar.
CONTOH :
Perusahan menerima hadiah dari pemerintah berupah tanah untuk alokasi
usaha yang ditaksir seharga Rp 15.000.000,- Beban balik nama dan
pematangan tanah Rp 2.000.0000,- dibayar tunai.
Jurnal
Mencatat peneriman hadiah tanah dengan membayar beban baliknama
dan pematangan tanah Rp 2.000.000,-
Tanah Rp 17.000.000,-
Modal pemberian Rp 15.000.000,-
Kas Rp 2.000.000,-
PENYUSUTAN
DEFENISI PENYUSUTAN
Penyusutan adalah alokasi sistimatik dari harga perolehan aktiva selama
periode-periode berbeda yang memperoleh manfaat dari penggunaan aktiva
yang bersangkutan.
Akumulasi penyusutan adalah jumlah harga perolehan aktiva yang telah
dibebankan dalam periode-periode sebelumnya. Merupakan kumpulan dari
beban penyusunan periodik.
METODE PENYUSUTAN
Berdasarkan waktu :
1. Metode garis lurus (straight line methode)
2. Metode pembebanan yang menurun
a. Metode jumlah angka Tahun
9 Akuntansi Keuangan Menengah II - | Dewi Anggraeni , SE, M.Ak
b. Metode saldo menurun ganda
Akhir
Akumulasi
Tahun Beban Penyusutan Nilai Buku Aktiva
Depresiasi
Ke
100.000.000
1 19.000.000 19.000.000 81.000.000
2 19.000.000 38.000.000 62.000.000
3 19.000.000 57.000.000 43.000.000
4 19.000.000 76.000.000 24.000.000
5 19.000.000 95.000.000 5.000.000
Total
Tahun Debit Nilai Buku
Akumulasi
Ke Depresiasi Aktiva
Depresiasi
100.000
1 5/15 x (100.000 5.000) = 31.667 31.667 68.333
2 4/15 x (100.000 5.000) = 25.333 57.000 43.000
3 3/15 x (100.000 5.000) = 19.000 76.000 24.000
4 2/15 x (100.000 5.000) = 12.667 88.667 11.333
5 1/15 x (100.000 5.000) = 6.333 95.000 5.000
Total
Tahun Beban Nilai Buku
Akumulasi
Ke Depresiasi Aktiva
Depresiasi
100.000
1 40% x 100.000 = 40.000 40.000 60.000
2 40% x 60.000 = 24.000 64.000 36.000
3 40% x 36.000 = 14.400 78.400 21.600
4 40% x 21.600 = 8.640 87.040 12.960
5 95.000 87.040 = 7.960 95.000 5.000
Berdasarkan Penggunaan :
1. Metode satuan jam kerja
2. Metode unit produksi
Kredit
Jam Kerja Debit Total Akumulasi Nilai Buku
Tahun Ke Akumulasi
Mesin Depresiasi Depresiasi Aktiva
Depresiasi
10.000.000
1 3.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 7.000.000
2 2.500 2.500.000 2.500.000 5.500.000 4.500.000
3 1.500 1.500.000 1.500.000 7.000.000 3.000.000
4 1.000 1.000.000 1.000.000 8.000.000 2.000.000
10.000.000
1 3.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 7.000.000
2 2.500 2.500.000 2.500.000 5.500.000 4.500.000
3 1.500 1.500.000 1.500.000 7.000.000 3.000.000
4 1.000 1.000.000 1.000.000 8.000.000 2.000.000
Total 8.000.000 8.000.000