Anda di halaman 1dari 26

KARYA ANAK BANGSA!

DISUSUN OLEH:
1. PRABOWO SUKIONGTO
2. ADNANSYAH
3. ASRI SAPUTRA
4. AKBAR AMBIYAH
5. SERINA
IX-2
1.
DAFTAR ISI

RASA SYUKUR ITU INDAH.................................................................................. 1

SENYUM BAHAGIA AYAH BUNDA..................................................................... 7

MY DREAM ............................................................................................................. 10

UJIAN LISAN .......................................................................................................... 15

HADIAH UNTUK BAPAK ...................................................................................... 16

JILBAB ITU SUNNAH? .......................................................................................... 19

TEGAR ..................................................................................................................... 23
RASA SYUKUR ITU INDAH

Oleh Farras Hafidza

Tiktik..Hujan masih ada bumi basah oleh cucuran air rahmatnya. Ya Allah basahi jiwa kami
dengan selalu menyebut nama Mu. Lindungilah kami dari godaan syetan yang terkutuk. Ya
RabbiAmpunilah dosa kami tunjukilah kami ke jalan yang benar yaitu jalan yang Engkau
sayangi.

-amin-

Fitri kamu lagi ngapain sayang, terdengar ibu memanggilku dari bawah,Fitri habis
solat Bu, ada apa? tanyaku seraya melipat mukena ku.. ini ada telefon untuk mu,oh iya
bu..jawabku singkat sambil meniti satu persatu anak tangga.

Halo, maaf ini siapa ya?, ini Dara terdengar suara menjawab dari ujung telfon di sana.
Oh Dara anak sekelas dia adalah sainganku memperebutkan juara 1 di kelas, ada apa ya dia
telfon sore-sore begini batinku dalam hati. Begini Fit kamu udah tau belum kalau besok
kelas 9-4 mau bikin acara bukber di panti asuhan setiap anak di haruskan menyumbang
minimal 50.000buat ongkos sama sumbangan buat beli makanannya.
Terus kamu sama aku dapet tugas nyari catering untuk porsi 80 orang gitu. Kamu ada
usul nggak mau pesen catering dimana kalau aku ada dekat rumahku catering tapi 1 porsinya
10.000 sedangkan dana kitacuma 500.000 gimana kamu ada chanel nggak? Tanya Dara
panjang lebar, oh catering aku punya kenalan Cuma setahu aku 1 porsinya 6000 cuma
mungkin kalau kita pesan banyak bisa di diskon,nanti deh aku tanya ibuku dulu ya siapa tahu
dia punya kenalan catering jawabku.

Oh ya sudah nanti kalau kamu sudah tanya telfon aku ya nanti aku cari info lagi makasih ya
Fitri Assalamualaikum Dara mengakhiri pembicaraan sore ini, setelah aku membalas salam
dan menutup telefon aku langsung pergi ke kamar ibu untuk mananyakan masalah catering.

Alhamdulillah lega rasanya ternyata ibu punya kenalan catering yang cukup untuk
dana yang telah di sediakan kata ibu menunya lengkap 4 sehat 5 sempurna itu usahanya ibu-
ibu pensiunan yang hanya mencari kerjaan dan tidak memikirkan untung yang penting bisa di
pakai untuk catering berikutnya. Segeralah aku memberi kabar pada Dara kata Dara besok ia
mau main ke rumah untuk membicarakan pada aku dan ibu.
Di sekolah kami di beri tahu ulang oleh wali kelas kami beserta pembagian
kelompoknya. Aku dan Dara bersyukur telah mendapat jalan keluar dari masalah kemarin
sore.

Selesai sekolah Dara langsung main ke rumahku ia sudah pamit pada ibunya tadi pagi
mau main ke rumah teman.Senangnya iu di rumah tidak pergi jadi kami bisa lebih jelas
menanyakan cateringnya pada ibu.

Kata ibu kita bisa pesan melalui telefon saat itu juga kami langsung menelfon perusahaan
catering tersebut memesan 80 porsi di antar ke panti asuhan milik ustad Rahman di jalan raya
merdeka nomor 32. Dan Alhamdulillah kami bersyukur tidak ada halangan dan amanah sudah
ditunaikan.

Di sekolah hari berikutnya teman-teman belum melaksanakan amanahnya masing-


masing padahal besok sudah harus siap semua. Aku kasihan melihat teman-teman yang
kerepotan mencari chanel dan dengan biaya yang telah di tentukan untuk masing-masing
bidangnya. Aku dan Dara tidak bisa tinggal diam akhirnya kami membantu mereka satu
persatu. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasibku dan Dara kalau ibu tidak punya
chanel bisa-bisa aku dan Dara saat ini juga kebingungan seperti teman-teman yang lain.
Terima kasih ya Allah.

Dara acaranya nanti sorekan? Tanyaku memastikan,iya nanti setelah sekolah


selesai kita pulang dulu untuk berganti pakaian lalu kita kumpul lagi di sekolah pukul 4
jawab Dara menjelaskan,eh gimana untuk transpotnya Fathan sama Faiq sudah
dapatkan?,iya Alhamdulillah sudah dapat tadi Fathan sudah lapor ke ketua kelas kebetulan
aku sedang lewat jadi aku tahu,oh kirain kamu nguping pembicaraan mereka,ah
dasar Fitri, Fitri menuduh yang nggak-nggakkan.,nggak lah Cuma bercanda
kok,hehehe,iya-iya aku percaya deh sama kamu, yuk baris sepertinya sudah bel tadi ajak
Dara, yukaku menyetujui.

Beruntung sekali aku punya teman sebaik Dara walaupun kami adalah saingan sejak SD
namun Dara tetap peduli padaku.Dan ia tidak pernah menganggapku sebagai musuhnya
melainkan kami saling melengkapi kekurangan kami.

Sore harinya di panti asuhan..


Waktu sudah menunjukkan pukul 5 namun catering yang kami pesan belum juga datang. Fit
bagaimana dong sampai jam segini kok belum juga datang ya?
Tadi si Rahmat udah nanyain tuh, aku takut kita nggak di percaya lagi sama temen-temen
,iya nih Dara dari tadi aku juga nunggu kok belum datang juga ya? aku sudah sms ibu tapi
ibu belum ngabarin juga sampai sekarang,eh iya Fit kamu waktu itu nyimpen nomer
cateringnya nggak? Tanya Dara khawatir sama khawatirnya denganku.enggak aku sama
sekali nggak kepikiran kalau sampai begini, duh gimana nih Dar? mungkin nggak ya Dar
kalau cateringnya nyasar? waktu itu kamu ngasih alamat lengkap kan? tanyaku pada Dara
masa sih nyasar?aku udah ngasih alamat selengkap-lengkapnya.

salatullah..salamullah..,eh Fit HP kamu bunyi tuh mudah-mudahan aja dari ibu kamu,eh
iya amin dehkalo dari ibu aku,ntar ya aku jawab telefon duluAlhamdulillah ibu yang telfon
batin ku senang.

halo Ibu. aku menanyakan panjang lebar dengan panik pada ibu mungkin ibu pusing juga
mendengar pertanyaan tanpa spasiku, tapi ibu tetap bisa mencerna semua pertanyaan ku dan
menjawabnya dengan lengkap dan jelas walaupun agak terburu-buru.

Dara, bagaimana dong ternyata cateringnya yang mengantar sedang izin mudik jadi tidak
ada yang mengantarkan cateringnya, otomatis kita harus mengambilnya sendiri. Tapi pakai
apa untuk membawa 80 porsi sekali angkut? karena waktunya tidak cukup sekarang sudah
mau azan sedangkan ibuku sedang pergi dan supir dipakai ibu, aku menjelaskan masalah
kami pada Dara, ya sudah aku coba telefon ayahku dulu kalau ayah ku bisa kita bisa di antar
ayah kuJawab Dara memberi solusi yang cukup baik.

Aku menunggu dengan perasaan takut aku bedoa semoga ayahnya Dara bisa menolong
kami,ya Allah bantulah kami menuju jalan keluar yang baik.Amin

Fitri Alhamdulillah ayahku sedang dalam perjalanan menuju ke sini Dara memberi tahuku
dengan wajah bersinar. terimakasih Ya Robbi Engkau memang maha Berkehendak.

Alhamdulillah setelah catering datang acara berjalan seperti semula.

Saat melihat anak-anak makan dengan lahap aku merasa bersyukur atas apa yang telah Allah
beri padaku. Alhamdulillah aku masih di beri keluarga, rizki yang cukup. dan masih banyak
lagi yang bisa ku syukuri dengan melihan kondisi panti.
Acara selesai pada pukul 7 anak-anak di haruskan pulang kerumah masing-masing
banyak anak yang sudah di jemput banyak juga yang pulang naik angkutan umum.
Contohnya aku, aku harus pulang sendiri karena kedua orang tua ku sibuk di kantor dan
kakak tidak mungkin menjemput karena harus jaga rumah dan adik. Saat aku hendak
menyetop angkot jurusan pondok kopi terdengar klakson mobil yang membuatku bahagia
ternya yang mengklakson tersebut adalah mobil ayah dan didalamnya ada Ibu ,wow.. ternyata
ada kakak dan adik juga. Senangnya hatiku jarang sekali suasana seperti ini hinggap di
keluargaku.

Terimakasih ya Allah,memang benar kata ibu tempat seperti asuhan adalah tempat
yang cocok untuk kita dapat mensyukuri semua yang telah di berikan Allah. Dan cobalah
melihat kebawah agar kita dapat bersyukur pada Allah banyak orang-orang yang tidak
seberuntung kita, janganlah kita melihat ke atas karena kita tidak akan pernah bersyukur
kalau kita selalu melihat ke atas, kecuali itu dapat mendorong kita agar lebih baik.
SENYUM BAHAGIA AYAH BUNDA

Oleh Tania Fajarwati

Aku adalah anak pertama dari empat bersaudara. Nama ku adalah Dina Shofia. Usia ku
sebelas tahun. Aku duduk di bangku kelas lima sekolah dasar. Aku berasal dari keluarga yang
kurang mampu. Kegiatan keseharian ku adalah sekolah dan membantu ibu berjualan sayur-
sayuran di pasr. Sebenarnya dulu ibu bekerja sebagai karyawan di toko buku, tetapi karena
toko buku itu bangkrut ibu terpaksa berhenti bekerja, dan akhinya ibu memutuskan untuk
berjualan sayur di pasar. Alhamdullah penghasilan ibu sehari-hari cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarga sehari-hari.

Suatu hari bapak terbaring lemah di tempat tidur. Badan bapak panas sekali, bapak mual-
mual dan tidak nafsu makan. Ibu binggung, kemarin sepertinya bapak tidak apa-apa. Sudah
tiga hari bapak berada di rumah dan belum di bawa ke puskesmas. Karena puskesmas nya
jauh dari rumah kami, dan kami pun tidak empunyai kendaraan untuk membawa bapak
berobat. Pada akhirnya ada tetangga kami yang mau membantu kami. Di bawalah bapak ke
puskesmas, pada saat di jalan bapak erlihat sangat lemas sekali, mukanya pucat. Pada saat di
perjalanan bapak berpesan kepada kami jagalah diri kalian, lindungilah ibumu nak,
banggakan semua orng yang mengenalmu. Suatu saat nanti bapak ingin semua anak bapak
berhasil! Berguna bagi semua orang. Bapak sayang kalian.

Tanpa terasa air mata telah membasahi pipiku, bapak telah pergi meninggalkan kami. ya
allah ampunilah dosa bapak, terimalah semua amal ibadahnya, semoga bapak mendapatkan
tempat terbaik di sisi-Mu. Amin ya rabbalalamin

Tidak terasa satu tahun sudah bapak pergi meninggalkan kami. Kini aku sudah berusia dua
belas tahun dan sudah berada di tingkat paling atas di sekolah yaitu kelas enam. Di sini aku
harus belajar lebih giat dan lebih serius! Karena nanti aku akan menghadapi berbagai macam
ujian. Salah satunya adalah Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN). Aku harus
bias mendapatkan nilai yang terbaik, aku ingin membanggakan ibu dan alm. Bapak.

Waktu berjalan begitu cepat, tidak kerasa UASBN sudah aku lewati, dan hari ini sekolah ku
menggadakan acara perpisahan. Hasil UASBN akan di umumkan, aku khawatir, aku takut
kalau ternyata nilai ku tidak memuaskan. Tiba-tiba teman di sebelahku menepuk dan
menmanggil nama ku. Aku pun terkejut dan ternyata dari tadi nama ku di panggil oleh kepala
sekolah ku. Beliau memberi ku sebuah amplop sambil mengucapkan selamat nak. Aku pun
tak sabar untuk melihat isi dari amplop itu, setelah aku membuka isi amplopnya ernyata
NEM aku sangat memuaskan. Aku mendapat nilai yang paling tinggi di antara teman-teman
ku yang lain. Pihak sekolah memberi ku beasiswa sampai Sekolah Menengah Pertama
(SMP). Aku pun ingin cepat-cepat memberi tahu ibu.

Sesampainya di rumah

Ibu, ibu, ibu.. aku memanggil ibu sambil mencarinya. Huft, mungkin ibu sedang tidak ada
di rumah. Mungkin sebentar lagi ibu datang.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah ku. assalamualaikum dengan cepat aku segera
membukakan pintu pasti itu ibu! Aku yakin. Ternyata aku tidak mengenali siapa yang
mengetuk rumah ku. Itu bukan ibu.

waalaikumsalam. Silahkan masuk bi, ternyata dugaan ku salah. Itu bukan ibu tetapi
adiknya ibu. Tetapi ko bi ita udah pulang, ibu belum yah? ibu kemana bi? Tanya ku

Dina, ibumu kecelakaan. Ibumu tertabrak mobil pada saat perjalanan mau pulang ke
rumah sekarang ayo kamu ikut bibi.

Aku tidak percaya! Pasti ini salah. Pasti yang kecelakaan bukan ibu.

ayo din, ikut bibi

itu Din, itu ibumu. Dengan cepat aku menghampiri ibu.

Ibu, ibu kenapa? Bangun ibu, bangun! ibu pun segera di bawa ke rumah sakit terdekat
dengan ambulance. Aku selalu mengikuti Ibu kemanapun ibu di bawa.

Tunggu sebentar ya dik. Kamu dialarang masuk kata seorang suster.

Akhirnya aku menunggu ibu di luar ruangan bersama bibi. Aku sangat panik. ya allah
semoga tidak terjadi apa-apa dengan ibu. Ammin

Sudah tiga puluh menit ibu di dalam, lama sekali dokter memeriksa ibu.

Tidak lama kemudian. Ada seorang dokter menghampiri ku. apakah kamu anda keluaganya
ibu Mira? Tanyanya bi Ita. iya dok, betul saya keluarga ibu Mira. Bagaimana keadaan
kaka saya dok? jawab bibi Ita. Ibu saya baik-baik saja kan dok? maaf kami sudah
berusaha sekeras mungkin untuk menyelamatkan ibumu. Tapi mungkin allah berkehendak
lain.jawab dokter itu
Aku pun tak kuasa menahan tangi. Aku segera pergi meninggalkan dokter itu dan bibi. ini
gak mungkin! Kenpa secepat ini ibu pergi meninggalkan kami ya allah.. mengapa engkau
secepat itu menggambil nyawa ibu ku ya allah, setelah kemarin bapak pergi meninggalkan
kami. Apa salah dan dosa kami ya allah, sampai engkau tega mengambil nyawa bapak dan
ibu kami secepat itu. Dina sudah nak, tidk baik bicara seperti itu kepada allah. Mungkin
allah memberikan yang terbaik untuk kita. Tapi bi, ku ingin menunjukkan sesuatu sama
ibu, aku mempunyai kabar gembira buat ibu. Aku ingin ibu tau, dan aku yakin ibu pasti
senang mendengar kabar ini. Aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah bi.
Bibi yakin din, pasti ibumu akan tau apa yang ingin kamu tunjukkan

Enam tahun kemudian

Hari ini aku sudah menamati Sekolah Menengah Atas (SMA). Alhamdulillah lagi-lagi aku
mendapatkan basiswa untuk melanjutkan kuliah di kota Paris. Seandainya Bapak dan Ibu
masih ada. Pasti mereka akan bangga mendengar kabar ini.

Bapak , Ibu aku telah berhasil membuat orang yang mengenalku bahagia. Seandainya
engkau masih ada,.. aku ingin melihat engkau tersenyum bahagia.. Terima kasih ya allah atas
semua nikmatmu yang telah engkau berikan kepada hamba-Mu ini.. aku berharap Bapak dan
ibu ku tersenyum bahagia melihatku, walaupun aku tidak bisa melihat mereka tersenyum.. J
My Dream

Ratu Salsabila

Sudah larut malam, aku belum juga tidur. Fan, kok belum tidur sih? tanya mama
ketika membuka pintukamar Fania. Hmm iya ma,Fania belum ngantuk. Jawab Fania
bohong. Kenapa lagi sih Fan? apa yang kamu pikirkan? mama tau kok kalau kamu bohong.
jawab mama menyelidiki. Udahlah ma, Fania mau tidur dulu, besok aja ya ma. ya sudah
kalau kamu belum mau cerita sekarang. jawab mama.

Huuuaaaahhhh.. Ngantuk banget. Jam berapa sih sekarang?

Trreenngggg!!!!!! jam beker Fania menunjukkan angka 7.

Ya Allah, jam 7, telat deh aku. Fania kaget dan langsung bergegas ke kamar mandi.

Faniaaaaaaa! teriak mama dari bawah.

Iya maaa Fania lagi mandi.

Ya Allah, Fania udah jam 7. Cepetan Fan, Pak Ujang udah nunggu kamu dari tadi
tuh. ujar mama sambil menunjuk Pak Ujang yang dari tadi menunggu Fania di garasi mobil.

10 menit kemudian,,,

Ma, Fania berangkat dulu ya. Assalamualaikum. Fania menuruni tangga dengan
terburu-buru. Tidak lupa ia sempat mengambil roti dan meminum susu yang telah mama
sediakan di meja makan.

Iya Fan,hati-hati ya.

***********

Fania Marwa siswi kelas 2 SMA itu akrab dipanggil Fania. Ia bersekolah di SMA Triguna,
Banten. Fania adalah anak bungsu dari 2 bersaudara, ia mempunyai kakak laki-laki yang
bernama Kevin. Kegiatan yang dilakukan Kevin sekarang adalah photographer. Fania selalu
mendapat juara di kelasnya, memang dari kecil Fania sudah berprestasi. Lain halnya dengan
kakaknya, Kevin tidak ingin melanjutkan kuliahnya, ia hanya ingin menjadi photographer
profesional. Tapi Fania tetap semangat dalam menjalankan pendidikannya.

Huh,,Alhamdulillah aku tidak telat. Fania dengan segera memasuki kelasnya.

Eh Fan, tumben baru datang? tanya Vriska, teman dekat Fania.

Iya, aku telat bangunt adi. Hehe. Jawab Fania polos.

. Mereka diam sejenak. Suasana kelas menjadi hening.

Tiba-tiba

Selamat pagi anak-anak! Bu Siska,guru IPA yang lucu itu datang.

Selamat pagi Bu jawab anak-anak serentak.

90 menit telah berakhir. Dan waktunya istirahat.

Ttteeetttt.. bel sekolah berbunyi.

Sorak-sorai terdengar dari luar kelas. Murid-murid berhamburan keluar menuju kantin,
tempat handalan pastinya.

Fan, ke kantin yuk! ajak Vriska.

AyukFania dan Vriska langsung menuju kantin dan memesan dua mangkok bakso
dan dua es jeruk, pesanan favorite mereka.

Mas, kaya biasa ya. Ucap Vriska

Oya Fan,nanti kamu rencana kuliah di mana?

Hmm aku maunya si di luar Vris, hehe jawab Fania malu-malu

Wah bagus tuh. Boleh juga. Di mana?

Belum tau juga sih Vris, aku belum bicarakan sama mama aku. Tapi aku ingin sekali
di Perancis.

Perancis? Bagusbagus.. Semoga kecapai deh Vriska mendoakan.

Amiin. Memangnya kamu mau di mana Vris?

Aku masih bingung, belum tau ni. Hehe.


Beberapa jam kemudian,,,,

Pulang sekolah..

Vris, duluanya.

Iya Fan, salam buat Tante Mona ya. Tante Mona itu mamanya Fania.

siiiippp! Fania member tanda oke.

Sesampainya di rumah..

Mamaa Fania pulang.

Ma,ada yang mau Fania bicarakan.

Tentang semalam? tanya mama curiga.

Ma, Fania mau melanjutkan kuliah di luar ma. Bolehkan ma? Fania ingiin sekali.
Fania janji deh, Fania akan membuat mama sama papa bangga sama Fania. Ya ma? Fania
membujuk mama.

Maksud kamu di Perancis? Mama memang sudah tau sekali dari dulu kalau Fania
memang memimpikan bersekolah di Perancis.

Iya ma.Bolehkan?

Hmm,,, mama berfikir

Ya tentu bolehlah sayang.

Yang benar ma?Fania tidak percaya.

Iya. Tapi mama bicarakan dengan papa kamu dulu ya sayang.

Oke deh ma.Fania sangat senang dan tidak percaya kalau mamanya setuju dengan
keinginannya.

********************

Eh Fan,kata mama sama papa, kamu mau kuliah di Perancis? Gaya kau. Buat apa sekolah
jauh-jauh? Buang-buang duit tau. Kevin memang tidak suka adiknya berprestasi.
Iya. Memangnya kenapa? Sirik aja sih. Suka-suka aku dong. Memangnya mas tidak mau
sekolah. Wuuu dasar masa depan cerah dong mas. Ucap Fania yang asal.

Yeee enak aja. Memang kira kalau mas tidak sekolah masa depan mas suram? Tidak juga
kali. Mas bisa jadi photographer terkenal. Kevin tidak mau kalah.

Iya deh terserah mas Kevin aja. Fania pasrah, karena dia tidak mau berdebat dengan
kakaknya Cuma karena masalah sepele.

Fania memasuki kamarnya. Tiba-tiba mama masuk ke kamar Fania yang letaknya tidak jauh
dari kamar mama.

Eh mama,ada apa ma?

Mama sudah bicarakan semuanya dengan papa, dan papa juga menyetujuinya. Papa
senang sekali loh kalau kamu punya mimpi melanjutkan kuliah ke luar negri. Cerita mama,
mendekati Fania yang ada di tempat tidurnya.

Alhamdulillah. Fania sangat senang mendengar berita bahagia itu.

******************

2 tahun kemudian

Fan,udah siap? Jangan lupa barang-barangnya say. ujar mama mengingatkan.

Iya ma, udah kok. Semuanya udah aku simpan di bagasi mobil.

Ya sudah kalau semuanya sudah siap, ayo kita berangkat sekarang. Nanti kamu
ketinggalan pesawat deh Fan.

Oya aku sampai lupa. Ma,sebentar dulu ya, aku belum mengabarkan Vriska.
Hampir saja Fania lupa.

Vriskaa ayo dong angkat! Fania berusaha menelepon Vriska, tapi tidak juga
diangkat.

Fania ayo sayang sebentar lagi jam 11. ujar papa.

Iya pa.

Akhirnya, karena telepon Fania tidak diangkat oleh vriska, Fania meng-sms Vriska.
To:085691605545

Vriska,,maaf aku baru mengabarkan ini padamu.

Hari ini aku akan berangkat ke Perancis,

Aku menuju airport sekarang.

Maafkan aku karena telat memberitahumu,

Dan maafkan aku jika aku ada salah denganmu.

InsyaAllah aku balik ke Indonesia 4 tahun mendatang.

Sampai jumpa. Miss u

Fania

******************

Akhirnya Fania bahagia melanjutkan kuliahnya di Perancis. Fania berhasil meraih impiannya
selama ini. Dan ternyata tidak hanyaFania saja yang bahagia dan berhasil meraih impiannya,
tapi sang kakak, Kevin juga berhasil menjadi photographer terkenal di Perancis. Mereka
berdua membuka lembaran baru bersama di Perancis ..Betapa bahagianya mereka.

Tak lupa kedua orang tua mereka selalu mendoakan anak-anaknya agar menjadi orang yang
sukses..amiin!
UJIAN LISAN

Mahmudah (IX Asiah)

Uaaa.., suara jeritan anak permata beradu di sepanjang perjalanan pulang. Pukul
16.00 kami mulai perjalanan kembali ke asrama. Di sepanjang jalan aku, Arin, Nadifa, Nepe
saling bertukar cerita. Hingga giliran Nepe bercerita aku tercengang kagum mendengarnya.
Temanku sedang diuji ucapannya, lalu nepe terdiam. siapa?, tanyaku. Nepe hanya
tersenyum. Tidak lama, ia melanjutkan perkataannya. Dia bilang, lebih baik diriku yang
terluka daripada kerabatku sendiri. Sambil menebak-nebak siapa dia yang dimaksud Nepe,
aku teringat suatu kejadian. Kurang dari sejam yang lalu, sebelum kami meninggalkan
Cimuja.

Selesai upacara penutupan, kami bergegas membersihkan sekitar tenda dan barang-
barang. Beberapa anak yang sudah selesai ada yang mengobrol dan menaiki permainan
outbond. Ketika itu, aku sedang bercanda dengan beberapa temanku. Keributan yang datang
memecahkan obrolan kami. Ingrid semangat!, Ingrid pasti bisa! Suara teriak-teriak dari
dekat danau kecil terdengar ribut. Aku berjalan ke arah sumber suara itu. Ternyata Ingrid
sedang menyebrangi danau itu dengan berjalan di atas bambu. Apa yang membuat mereka
heboh teriak-teriak? Bukankah permainan itu sudah dilewati tadi, saat outbond?? Aku
bertanya dalam hati. Mataku terarah ke tepian danau. Oh! Rupanya ini sebabnya. Keisengan
para guru kami muncul. Pak Amin dan Pak Syaiful Anwar menggoyang-goyangkan ujung-
ujung bambu yang melintang.

Ingrid memegang tali yang tergantung di atas bambu dengan erat. Namun tangannya
melemah. Digoyangkan lagi bambu itu semakin kencang, hingga Ingrid hanya bisa
memegang tali itu dengan satu tangan. Ingrid bertahan dan sedikit-demi sedikit kakinya
berhasil dilangkahkan. Sepertinya dua bapak-bapak itu semakin geregetan ingin membuat
Ingrid tercebur ke danau berair hijau itu. Digoyangkan lagi bambu itu lebih kuat, hingga
Ingrid terjatuh dengan posisi duduk diatas bambu. Digoyangkan lagi bambu itu, hingga
akhirnya bambu itu diangkat oleh Pak Amin dan diikuti Pak Syaiful. Ingrid memeluk bambu
itu dengan erat. Kini posisi tubuhnyaseperti orang yang sedang memeluk guling. Ia mencoba
menarik badannya ke depan, namun ia melemah. Hanya bisa bertahan di atas bambu itu.
Sekeliling danau dipenuhi anak-anak permata dan beberapa guru. Kami semua menganggap
itu hanya candaan.
Setelah mencoba bertahan, Ingrid mencoba menarik tubuhnya kembali. Kali ini ia
sedikit berhasil. Tubuhnya semakin mendekati ujung bambu. Ketika itu Ingrid berteriak,
woy!! Gak ada yang mau nolongin niih??!. Tidak lama, salah seorang dari kami mendekati
tepian danau. Ia menggendong ranselnya yang berat. Rupanya itu Fia. Ia mengulurkan
tangannya. Ketika Ingrid hampir menyambut tangan Fia, keisengan Pak Amin belum selesai.
Beliau mendorong tubuh Fia, yang membuat tubuhnya kehilangan keseimbangan dan
byuuurr!! Fia tercebur. Awalnya Fia terlihat baik-baik saja. Namun lama-kelamaan ia terlihat
kesusahan bernafas. Ingrid dan beberapa anak menjatuhkan dirinya ke danau itu dan
mengangkat Fia ke rerumputan. Tubuh Fia lemas. Wajahnya pucat. Ia mencoba memuntahkan
air danau yang terminum. Namun sayang, air itu tidak bisa keluar. Setelah bunda memberinya
susu, Fia mulai membaik. Kini ucapannya itu telah Fia rasakan dan Fia berhasil
mengamalkan ucapan itu.

TAMAT
Hadiah Untuk Bapak

Hana Kamila K. (IX Fatimah)

Dengan bekerja menjadi tukang ojek payung dan penjual koran Bagas ingin memberi hadiah
untuk bapaknya. Sebulan lagi bapak berulang tahun yang ke 41 tahun. Bagas ingin
memberi hadiah pada bapak dengan uang hasil jerih payahnya.

Bapak Bagas berprofesi sebagai tukang becak, yang penghasilannya tak menentu. Bapak
Bagas orang yang baik, bijaksana, rajin bekerja dan sangat penyayang. Bagas juga sangat
menyayangi bapaknya. Sedangkan ibu Bagas berjualan kue di pasar tiap hari. Bagas adalah
anak sulung, Bagas duduk di bangku SMP kelas 2. Bagas mempunyai dua adik perempuan
yang masih SD.

Setiap hari, keluarga Bagas selalu sholat berjama'ah. Bagas melihat bapaknya mengenakan
peci dan sarung yang sudah jelek. Sarungnya pun sudah penuh tambalan. Bagas ingin sekali
memberi kado peci dan sarung pada hari ulang tahun bapak. Tak terasa, hari ini tepat hari
ulang tahun bapak. Uang Bagas sudah cukup untuk membeli kado itu.Setelah selesai
mengojek payung, Bagas pergi ke Toko Muslim. Tapi sayang sekali, ada dua orang preman
merebut uang Bagas dan membawanya kabur. Bagas mengejar kedua preman itu. Tetapi
kedua preman itu malah memukuli Bagas. Bagas tak bisa melawan dan hanya bisa menangis.
Bagas pun pulang tanpa membawa apa-apa

Setelah sampai di rumahnya, dengan keadaan yang parah Bagas bersujud di kaki bapaknya.
Bapak heran sekali, apalagi melihat keadaan Bagas yang seperti itu. 'Maafkan Bagas pak,
Bagas nggak bisa kasih kado di hari ultah bapak ini. Bagas memang nggak bisa jadi anak
yang baik.' ucap Bagas sambil menangis.Lalu Bagas menceritakan semua kejadian yang
dialami dari awal hingga akhir.
'Bagas anakku, bapak sangat menghargai,senang dan bangga atas usahamu. Dengan kamu
nurut sama Bapak,rajin belajar, sholat dan membantu orang tua, itu sudah jadi kado yang
indah buat Bapak. Bapak sangat bersyukur dan bahagia memiliki anak seperti kamu.'' Ucap
Bapak. Mendengar itu Bagas tersenyum. Lalu Bapak dan Bagas berpelukan. 'Terimah kasih
pak' Kata Bagas.
Jilbab itu Sunnah?

Rahma. Nama yang cantik. Secantik pemiliknya. Rahma Az-zahra. Sempurna cantik.
Wajahnya putih mulus. Rambutnya hitam lebat. Menjuntai indah. Dan terbiasa dikuncir kuda.
Tubuhnya termasuk kategori ideal. Otak yang cerdas melengkapkan pesonanya. Siapa pula
lelaki zaman sekarang yang tak mau bersandang dengan gadis yang hampir disebutperfect itu.
Ya, ia belum seutuhnya perfect. Ada sesuatu yang belum membuatnya lebih cantik. Apalagi
kalau bukan jilbab.

Jilbab itu wajib, ucap Deva, sahabat Rahma. Masa sih? Bukannya jilbab itu sunnah?
tanya Rahma ragu. Rahma, jilbab itu wajib! Di Al-quran aja dijelaskan kok, jelas Deva.
Menurut ku jilbab itu sunnah.., bantah Rahma keras kepala. Mereka terus berdebat. Itu
kan menurut mu, kalau menurut Al-Quran, jilbab itu wajib. Coba deh kamu baca terjemah
Al-Quran surah Al-Ahzab ayat 59, Deva masih berusaha meyakinkan. Yang diyakinkan
masih tetap pada pendiriannya. Ah, nggak tahu deh.. Aku pengen sih pake jilbab, tapi, kalau
pake jilbab, muka ku tuh keliatan tua. Ntar nggak dapet cowok lagi.. Udah gitu panas,
Rahma merapihkan buku-buku yang bertebaran di meja kelasnya itu sedangkan Deva masih
berdiri tepat di samping meja rahma. Ia mendesah pelan. Ia sangat berharap sahabatnya itu
bisa menjadi sesosok muslimah yang anggun.

Mata Rahma menyusuri rak demi rak jati tua, menatap satu persatu buku-buku yang masih
berselimut plastik. Lantunan musik dari seorang penyanyi yang sekarang sedang tenar-
tenarnya, diputar menemani para pelanggan toko buku. Bibir Rahma bergerak-gerak,
mengucapkan lirik lagu yang sedang diputar itu. Kepalanya mengangguk-angguk pelan,
mengikuti irama. Ia sedang mencari beberapa novel. Pastinya sebuah novel yang dikemas
untuk para remaja. Satu jam telah terlewati. Tiga buah buku sudah berada dalam
genggamannya. Kini, tiba saatnya ia melakukan transaksi kepada penjaga kasir. Ia berjalan
menuju kasir itu tiba-tiba, Maaf, kamu Rahma bukan? seorang pemuda tampan mendekati
Rahma dari arah kanan. Rahma yang terkesiap akan kedatangan pemuda tampan itu menoleh.
Seketika ia terpesona oleh wajah pemuda yang teduh itu. Ia bagaikan disapa oleh seorang
pangeran. Eh..a..i..iya..kok tahu? tanyanya salah tingkah. Pemuda itu tersenyum lembut.
Membuat Rahma makin terpesona. Kamu lupa? Aku Adi, temen SD mu dulu, ucapnya.
Rahma terhenyak. Baru menyadari, oh..i..iya..a..abis kamu beda banget, Rahma meringis.
Tersenyum kecil. Tingkahnya makin kaku. Pemuda bernama Adi itu tertawa kecil. Tapi
kamu nggak berubah banyak ya, ujarnya. Rahma tersipu. Pipinya merah merona. Beberapa
saat mereka berbincang-bincang. Mengingat kembali zaman SD nya. Ah, nostalgia. Perlahan
rasa canggung Rahma luntur. Ia asyik berbincang dengan Adi. Terkadang mereka tertawa atau
Rahma cemberut manja saat Adi mengingat kelakuan konyol yang pernah dilakukan Rahma.
Ada rasa sreg di hati Rahma terhadap Adi. Perasaan aneh yang tiba-tiba saja muncul.
Oh ya, kamu ke sini beli buku apa? tanya Adi. Rahma menoleh ke buku-buku dalam
genggamannya. Menunjukkan di depan dada. Adi mengangguk sambil ber-oh. Kamu
sendiri? Rahma melirik buku yang ada di dalam genggaman Adi. Tertulis dengan huruf
sambung, Mengapa wanita harus berjilbab. Rahma tersentak membaca judul buku dalam
genggaman Adi. kenapa dia beli buku itu??dia kan cowok.. gumamnya. Hmm..ini, aku ada
tugas dari guru agama, disuruh buat artikel tentang wajibnya wanita berjilbab. Lagian aku
juga pengen tahu kenapa wanita diwajibkan berjilbab, jelasnya sambil tersenyum amat
teduh. Oh, ucap Rahma singkat. Ngomong-ngomong kapan nih kamu berjilbabnya? Adi
mengeluarkan pertanyaan yang membuat Rahma bagai disambar petir. Lidahnya terasa kelu
untuk menjawab pertanyaan itu. Ee..mm..a..anu..udah ada niat sih..mm..tapi nanti aja deh,
Rahma menunduk. Ia merasa amat malu sekali. Kemarin sahabatnya juga berkata demikian.
Loh, kenapa nanti? Bukannya jilbab itu wajib untuk kaum hawa? Tunggu apa lagi? lama
kelamaan pertanyaan Adi persis seperti yang diucapkan Deva kemarin. Hmm.. iya sih, tapi
aku aja baru tahu kemarin jilbab itu wajib, saking kencangnya jantung Rahma berdegup,
semakin aneh jawaban dari mulutnya. Tuh kan kamu saja sudah tahu, kenapa tak
melakukannya?Adi seperti sedang mempengaruhi Rahma. Sedangkan Rahma merasa risih
dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Nggak tahu deh. Mungkin nanti kalau udah dapet jodoh,
ujarnya. Adi menggeleng. Kenapa? takut nggak laku ya? ah, itu pikiran kamu saja. Aku
sebagai salah satu kaum lelaki, justru lebih suka kepada wanita yang menutup auratnya
ketimbang yang mempertontonkan aurat atau yang disebut dalam Al-Quran sebagai
perhiasan wanita, Adi sudah seperti ustadz yang sedang menceramahi santri-santri ketika
melakukan kesalahan. Ah,apa urusan dia menyuruhku berjilbab? Itu kan sesuai orangnya,
huh! Dia tak ada bedanya dengan Deva. Tak tahulah Di, nunggu hidayah dari Allah. Udah
ya aku pamit dulu. Bye, Rahma berjalan menjauhi Adi. Ia merasa gerah dengan pertanyaan
dan ceramahannya. Baru kemarin Deva memintanya berjilbab, sekarang datang lagi pangeran
berkepribadian ustadz Eh, tunggu Ma.., Adi mencegah Rahma yang sudah berjalan
menjauh darinya. Tidak seperti yang ada pada sinetron-sinetron zaman sekarang. Mencegah
sambil menarik lengan wanita. Adi cukup memanggil saja, Rahma sudah menoleh. Maaf,
aku nggak bermaksud ceramahin kamu. Aku cuma pengen kamu terlihat sempurna aja.
Karena sayang sekali kecantikan yang kamu miliki ini, bisa terlihat oleh orang-orang
kapanpun dan dimanapun. Dan sebenarnya aku cuma mau bilang, kamu cantik sekali kalau
berjilbab. Ya sudah aku pulang dulu. Assalamualaikum, kini Adi yang menjauh dari Rahma
yang berdiri kaku. Kakinya sukar sekali digerakkan. Ia bagaikan seorang putri yang baru saja
dilamar seorang pangeran. Bahkan bibirnya pun sulit tuk menjawab salam Adi. Ia benar benar
tersanjung. Wajahnya sempurna memerah. Hatinya berdegup cepat. Ingin rasanya ia
melayang ke angkasa. Bersama dayang-dayang langit. Oh Tuhan, mimpi apa ia semalam?

Rahma tersenyum-senyum. Wajahnya terlihat sumringah. Ia terlihat amat bahagia. Kepalanya


bertengger di tangan kanannya. Pandangannya lurus ke langit-langit kelas. Ma.. Rahma..
Hello, RAHMA! Deva membuyarkan lamunan Rahma. Rahma tersadar. Kenapa sih kamu
Ma? tanya Deva yang bingung dengan sikap sahabatnya ini. Yang ditanya malah tersenyum
lebar, memainkan ujung rambutnya. Eh Va, kenapa sih cewek harus berjilbab? pertanyaan
Rahma sontak membuat Deva mengernyitkan kening. Kemudian tersenyum. Agar mudah
dikenali, ujarnya singkat, memancing pertanyaan dari bibir Rahma. Mudah dikenali
maksudnya? Rahma terpancing bertanya. Agar mudah dikenali sebagai orang muslim. Dan
juga, firman Allah, agar tidak diganggu. Karena biasanya orang berjilbab itu lebih disegani
ketimbang yang memamerkan auratnya, Rahma ber-oh. Dan juga kalau kita berjilbab kita
akan canggung dan malu jika melakukan maksiat, jelas Deva lagi. Maksudnya? Rahma
menatap serius wajah Deva. Yang ditatap tersenyum lebar, lebih tepatnya nyengir. Merasa
senang sahabatnya bertanya demikian. Contohnya, kalau kamu nggak berjilbab kayak gini,
kamu tentunya bisa bebas keluar masuk ke diskotik atau bisa bebas minum alcohol. Dan itu
wajar- wajar aja kan. Tetapi kalau kamu berjilbab, pastinya kamu akan malu ketika keluar
masuk diskotik. Malu sama Allah, malu juga sama jilbab, Deva menjelaskan panjang lebar.
Gaya bicaranya menyerupai Bccu Nur guru Agama. Ia membenarkan letak jilbabnya. Rahma
ber-oh LAGI. Hmm emang aku cantik ya, Va kalo pake jilbab? pertanyaan Rahma tentu
membuat dahi Deva mengkerut dan mengundang senyuman manisnya. Tentu. Cewek itu
rata-rata lebih cantik kalau berjilbab, Mata Rahma berbinar. Nanti temenin aku beli jilbab
ya? Mau kan? Deva terdiam sejenak. Sahabatnya ini benar-benar terlihat aneh. Kamu
kenapa sih, kok jadi tiba- tiba pengen berjilbab? Baru kemarin lusa kamu bilang belum mau,
Deva menatap aneh Rahma. Ada perasaan curiga di hatinya. Rahma pun menceritakan
kejadian kemarin. Beuh.. berarti kamu berjilbab karena manusia, bukan karena Allah, cibir
Deva. Rahma meringis. Nggak kok, aku kan emang dari dulu udah niat mau pake jilbab.
Tapi aku belum siap aja. Nah sekarang aku udah siap. Kan katanya jilbab itu wajib, ujarnya.
Ehem, waktu itu aja keras kepala bilang jilbab itu sunnah lah, sekarang.., cibir Deva lagi.
Ah gimana sih kamu tuh, sahabatnya mau berjilbab bukannya didukung, Rahma menepuk
bahu Deva. Cemberut manja. Aku sih ngedukung. Tapi, kamu berjilbabnya karena Allah
dong, Rahma cantiiik, Deva mencubit gemas kedua pipi Rahma. Iya, aku berjilbab plus-
plus kok. Karena Allah dan.., Rahma tersenyum manis. Wajah tampan pangeran Adi
melintas dalam benaknya. Ah, dasar Rahma.

Wahai Nabi, katakanlah pada istri-istri mu, anak-anak perempuan mu dan istri-istri
perempuan mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka,
Yang demikian itu, agar mreka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan
Allah Maha Pengampun Maha Penyayang.( Q.S. Al-Ahzab : 59)
Tegar

Nada khansa Ramadhany

Haii! Nama ku filana. Aku seorang murid sebuah sekolah menengah pertama di Jakarta.
Mungkin bagi banyak remaja, masa-masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan.
Tapi tidak bagi ku..

ihh serem mah!! seru andi yang langsung berlindung di balik punggung ibu nya. kamu
kenapa sayang? itu mahh , kakak itu wajah nya mengerikan,

Ih!!! Lana kenapa kamu nangis??? Kamu cengeng banget sih na !! kamu gak boleh nangis
terus.. kamu harus tetep kuat !! okeh??

Lana !! seru Fita. hah? Iya? Kenapa fit? ngapain tadi kamu ngomong sendirian? Awas
tar kesambet , baru tau rasa ! eh eh kok mata kamu merah? ah enggak kok , tadi kelilipan
hehe Yaudah masuk yuk ! oh iya iya.

eh eh tau gak? Lana anak 8-a?? tau tau kenapa dia? ih gila jerawat udah kayak
peliharaan di muka nya oh iya iya betul banget gila jijik banget liat nya eh eh tuh orang
nya ! idihh gilaa hari gini jerwatan sorry ya ! hahahahahaha ihh kabur! Hahaha
pengecut dia hahaha bagus ! udah sono pergi aja.. urusin tuh jerawat ! hahahaha

hhh hhh kenapa ya alloh? Kenapa? Kenapa harus aku ya alloh yang mengalami ini? Apa
salahku ya alloh? Hhhhhh hiks hiks ARRGHHH ! hiks hiks

Allah telah memilih kamu untuk mendapat cobaan itu, allah saying sama kamu. Dia mau
agar kamu jadi orang yang tegar dan kuat

tapi nek Lana selalu di ejek-ejek , Lana selalu di rendahin sama orang-orang nek Lana
capek nek Lana capekhhhh

dari situlah kamu harus mengambil hikmah nya , dari semua ejekkan cacian itulah kamu
tumbuh jadi orang yang kuat. Ingat pesan dari nenek kamu harus tekek budeg

tekek budeg? Apaan tuh nek?


kamu jangan pernah peduli dengan kata-kata orang yang selalu mencela kekuranganmu,
bangkit dan buktikanlah pada mereka bahwa kamu gak cuma punya kekurangan tapi kamu
mempunyai sebuah kelebihan yang dapat sedikit menutupi tapi tidak menghilangkan
kekuranganmu

tapi nek.. apa kelebihanku? semangat dan senyum itu kelebihan kamu

hahaha nenek bisa aja.. aku jadi semangat lagi nek.. makasih nenekku ter-cintaaa

huh! Giliran di puji aja baru bilang nenek ter-cinta hahahahaha

SEMANGAT!! SEMANGAT!! Nek tapi jangan lupa senyum nya dong !

hahaha iya iya SEMANGAT dan ter SENYUM! Hahaha

Kadang aku sering lupa , di antara sekian banyak orang yang menghinaku, masi ada orang-
orang yang tulus menyayangiku apa adanya terima kasih ya alloh kau telah memberikanku
cobaan agar aku menjadi orang yang kuat. Terima kasih juga karena engkau mengirimku
malaikat-malaikat ini untuk menemaniku dan menghiburku dan selalu mengingatkan ku
untuk terus semangat dan tersenyum Terima kasih ya alloh.

Di warnet

heum cara ngilangin jerawatcara ngilangin jerawat..nahh ini diaa gunakan masker putih
telur secara rutin ke wajah anda hemm boleh juga tuh

Di rumah

Lana ! Lanaaa ! Lanaaa ! iya nek? Lana .. muka kamu kenapa ? hehe masker putih
telor ini nek nama nya ! biar ngilangin jerawat-jerawat ckckck ada-ada aja sih kamu
tunggu nek.. PERIIH PERIIH nenek !!! Lanaa Lanaa ..gimana nenek juga bingung
harus apa??? AIR nek AIR !! ck ck ck Lana Lana!

Lana !! muka kamu di kasi apa lagi??? oh.. ini masker tomat nek ! heh! Kok malah
makin merah jerawat-jerawat nya?? HAH??! Iya nek??? , waduhh gawat ! ckckck ada-
ada aja kamu

Di sekolah
Heh miss J !! seru Rika hahahahahahaha gak malu apa, muka lo tuh udah kayak bulan
banyak kawah nya !! hahahaha mana ada cowo yang mau ama lo ! hahaha

bisa diem gak sih tu mulut??? akhir nya aku angkat bicara kalo sirik bilang ! gak usah
pake acara ngata-ngatin orang ! lo mau jerawat ?? neh gue kasih gratis !! mentang-
mentang muka lo mulus kayak jalan tol, tapi gak usah sombong dong!! inget Rik ..
kecantikan seseorang gak akan bertahan lama ! dan orang jelek pun gak selamanya jelek
terus, ngerti???!!

Akhirnya Rika dkk. Ngacir terbirit-birit hahahaha . Emang orang cantik aja yang boleh
bahagia?? Bahagia sama sukses juga milik orang yang muka nya kayak aku kali.

Aku dapet banyak banget hikmah dari semua ini . Pertama, kita harus tetep sabar sama
cobaan yang di berikan sama Allah. Karena dengan cobaan itu kita jadi kuat. Kedua , jangan
pernah dengerin ejekkan dari orang-orang di sekitarmu, enjoy and have fun aja dalem hidup
dan yang terpenting kamu gak kayak mereka yang kurang kerjaan banget ngejek kekurangan
orang lain. Ketiga meski banyak orang yang menghina mu percayalah walaupun hanya
sedikit masi ada orang yang mau menyayangimu apa adanya, butalah mereka bahagia sebagai
tanda terima kasih darimu atas kasih saying yang tulus kepada mu. Dan yang terakhir
yakinlah kamu bisa melewati cobaan itu, karena gak selamanya orang akan hidup dalam
kesusahan dan penderitaan , suatu hari nanti, pasti keajaiban dan kebahagiaan akan datang
padamu. Teruslah percaya dan menungu kawan ..

3 bulan kemudian

Lana????

Oh iya? ada apa?

Kamu Lana?? Beda banget???

Selesai
DAFTAR PUSTAKA

Kartini, Aan. 2016. Kumpulan cerpen siswa, (online:

http://membukaduniapendidikan.blogspot.co.id/p/kumpulan-

cerpen-siswa.html, diakses pada tanggal 20 April 2017)

Anda mungkin juga menyukai