Anda di halaman 1dari 11

1.

KAS
a. Dari segi akuntansi apa yang dimaksud dengan kas? Bagaimana kas disajikan
dan dinilai di neraca? Apabila suatu perusahaan menyisihkan uang untuk
persiapan pembayaran dividen pada akhir tahun apakah merupakan unsur
kas? Jelaskan.
 Dari segi akuntansi
Kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), kas adalah sebuah investasi yang
dapat bersifat sangat liquid, memiliki jangka pendek dan dapat dengan cepat
dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko atas perubahan nilai
yang signifikan. Lebih lanjut, IAI menyebutkan bahwa kas terdiri dari saldo kas (cash
on hand), rekening giro atau setara kas. Dengan arti lain, kas merupakan aktiva
perusahaan yang berbentuk uang tunai (uang kertas, uang logam, wesel, cek dan
lainnya) yang dipegang oleh perusahaan ataupun disimpan di bank dan dapat
digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.

 Kas disajikan dalam neraca


Karena kas merupakan aktiva yang paling likuid yang dimiliki perusahaan,
kas akan diurut atau ditempatkan sebagai komponen pertama dari aktiva lancar dalam
neraca. Beberapa perusahaan menggunakan istilah "kas dan setara kas" dalam
melaporkan kas-nya. Kas sendiri terdiri dari uang kas yang disimpan di bank (cash in
bank) dan uang kas yang tersedia di perusahaan (cash on hand). Sedangkan setara kas
adalah investasi yang sangat likuid yang dapat dikonversi atau dicairkan menjadi
uang kas dalam jangka waktu yang sangat segera, biasanya kurang dari tiga bulan (90
hari). Investasi ini memang pada awalnya sengaja dilakukan oleh perusahaan dengan
maksud untuk memperoleh pendapatan bunga dari uang kasnya yang untuk sementara
waktu memang berlebih atau tidak terpakai dalam kegiatan operasional perusahaan.
Contoh dari setara kas adalah sertifikat deposito yang diterbitkan bank, surat berharga
yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memiliki peringkat kredit yang baik
(commercial paper), obligasi atau surat utang yang diterbitkan perusahaan, obligasi
atau surat utang yang diterbitkan pemerintah atau negara, dan investasi dalam dana
pasar uang.

 Tidak, karena suatu perusahaan menyisihkan uang untuk persiapan


pembayaran dividen pada akhir tahun merupakan kas yang disisihkan (aktiva
lain-lain). Bukan termasuk unsur kas karena dividen tidak tersedia dengan
segera sedangkan kriteria kas dapat tersedia dengan segera, dan tidak dapat
diambil jika kas perusahaan kurang karena tidak tersedia dengan segera.

b. Harap Saudara jelaskan apa tujuan membuat suatu rekonsiliasi bank.


Sebutkan kemungkinan sebab-sebab yang dapat mengakibatkan berbedanya
saldo buku menurut catatan perusahaan dengan saldo bank menurut catatan
bank/Rekening Koran bank.
 Tujuan Rekonsiliasi Bank
 Untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening kas dan bank yang
belum tercatat oleh perusahaan.
 Untuk memeriksa apakah penggunaan dana sudah melewati batas yang
ditentukan atau tidak.
 Sebagai internal control atas pengelolaan dana kas apakah sudah optimal
atau belum.
 Sebagai pendeteksi kecurangan akuntansi sejak dini.
 Memvalidasi informasi klien atas pembayaran produk yang dipesan
maupun piutang usaha.
 Memeriksa kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh pegawai
perusahaan seperti dalam menjumlah, menambah, membagi atau dalam
menjurnal transaksi.
 Memeriksa selisih kurs apabila terjadi transaksi valuta asing.

 Faktor-faktor yang Menyebabkan perbedaan antara saldo kas menurut catatan


perusahaan dan catatan bank.
Pada umumnya, perbedaan antara saldo kas menurut catatan perusahaan dan catatan
bank disebabkan oleh 2 (dua) faktor, yaitu:

a) Perbedaan Waktu Pengakuan


Adanya setoran dalam perjalanan (deposit intransit), yaitu setoran yang
dilakukan oleh perusahaan, tetapi pihak bank belum menerima, atau belum
mengkredit rekening perusahaan. Akibatnya, saldo kas menurut bank terlalu
rendah dibanding saldo kas yang benar.

Cek yang belum diuangkan (outstanding check), yaitu cek yang dikeluarkan
oleh perusahaan sebagai tanda pembayaran kepada pihak lain, tetapi pihak
penerima belum menguangkan cek tersebut ke bank. Akibatnya bank belum
mengetahui adanya pengeluaran oleh perusahaan, sedang perusahaan sudah
mencatat adanya pengeluaran. Akibatnya saldo kas menurut bank terlalu besar
dibandingkan dengan saldo kas yang benar.

Tagihan piutang perusahaan yang dilakukan oleh bank (bank collections)


tetapi pihak perusahaan belum menerima memo kredit dari bank. Akibatnya saldo
kas menurut perusahaan terlalu rendah dibanding saldo kas yang benar. Biaya
bank (bank charge) yang telah didebitkan ke rekening perusahaan di bank, tetapi
perusahaan belum menerima surat pemberitahuan dari bank. Akibatnya, saldo kas
menurut perusahaan terlalu besar dibanding saldo kas yang benar.

Adanya cek kosong atau dana kurang, yaitu cek yang diterima oleh
perusahaan dari langganannya sebagai penerimaan kas, tetapi setelah disetorkan ke
bank ternyata cek tersebut tidak ada dananya atau kurang. Karena perusahaan telah
mencatat cek tersebut sebagai penerimaan, saldo kas menurut perusahaan terlalu
besar dibanding saldo kas yang benar.

b) Kesalahan Pencatatan oleh Bank atau oleh Perusahaan


Kesalahan pencatatan yang terjadi pada bank atau pada perusahaan. Akibat
yang terjadi karena kesalahan ini berbeda-beda tergantung pada jenis kesalahan
yang ada.

 Penyebab Terjadinya Rekonsiliasi Bank


Penyebab terjadinya rekonsiliasi bank terdiri atas beberapa factor. Beberapa
faktor yang dimaksud mungkin saja beberapa poin sebagai berikut :
 Piutang Wesel
Piutang wesel bisa jadi faktor adanya rekonsiliasi bank sebab dana
dikirim melalui jasa bank. Piutang wesel merupakan hutang klien
dengan menggunakan surat perjanjian yang mengikat dan menjamin
berupa asset apabila terjadi masalah dalam pembayaran di masa depan.
Piutang wesel ini biasanya memiliki masa perjanjian kurang dari satu
tahun.
 Deposit In Transit
Perbedaan catatan kas perusahaan dengan bank bisa juga dipengaruhi
oleh deposit in transit atau setoran dalam perjalanan. Deposit in transit
terjadi bilamana ada setoran dana di akhir bulan yang mana sudah dicatat
perusahaan pada bulan tersebut namun dicatat oleh pihak bank di bulan
berikutnya.
 Beban dan Pendapatan Bank
Beban bank juga bisa menyebabkan rekonsiliasi bank seperti beban
administrasi, biaya pelayanan atau penulisan cek dan masih banyak lagi
lainnya. Ada pula pendapatan bunga yang belum dicatat oleh
perusahaan.
 Outstanding Check
Outstanding check atau cek yang masih beredar juga bisa menyebabkan
rekonsiliasi bank. Outstanding check ini sudah dicatat perusahaan
namun belum dicatat oleh pihak bank. Bisa saja cek tersebut belum
dicairkan ke bank oleh penerima cek.
 Kesalahan Pencatatan
Selanjutnya, faktor penyebab rekonsiliasi bank bisa karena kesalahan
yang mungkin terjadi baik perusahaan maupun dari pihak bank. Bisa
saja pegawai perusahaan anda salah mencatat nominal uang yang masuk
begitu pula dengan karyawan bank.
 Kredit Bank
Rekonsiliasi bank juga terjadi karena adanya kredit bank seperti
penagihan atau deposito oleh bank. Transaksi jenis ini hanya bisa
diketahui jika anda menerima rekening Koran.
 Nor Sufficient Fund
Cek kosong bisa menyebabkan rekonsiliasi bank karena bank tidak dapat
mencairkan uang. Hal ini dikarenakan dana setoran perusahaan kurang
dan tidak disadari oleh perusahaan tersebut sehingga tetap dicatat
sebagai pengeluaran cek.

2. PIUTANG DAGANG (ACCOUNT RECEIVABLE)


a. terangkan dengan singkat apa yang dimaksud dengan penilaian piutang
berdasarkan jumlah yang diharapkan akan di terima?
Penilaian piutang merupakan suatu yang ditujukan untuk tujuan pelaporan,
piutang dinilai sebesar jumlah yang diharapkan dapat diterima. Piutang-piutang
yang diperkirakan tidak akan tertagih dicatat sebagai beban. Dengan dasar
penilaian ini, piutang dilaporkan sebesar uang yang diharapkan akan diterima
dari piutang yang bersangkutan. Konsep penilaian demikian menunjukan
bahwa aktiva harus dinilai sebesar manfaat yang ditrima dimasa mendatang.

b. Jelaskan pengertian metode penyisihan, metode penurunan nilai, dan


metode penghapusan langsung dalam Piutang?
 Metode Penyisihan (Allowance Method)
Metode ini disebut juga metode tidak langsung. Metode ini akan
menggunakan akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang memiliki saldo
normal di kredit. Akun ini merupakan contra account asset yang
memperlihatkan kemungkinan klaim piutang tak tertagih di masa depan.
Jurnal untuk penyisihan piutang tak tertagih ini adalah:

Bad Debt Expense (Dr) xxx

Account Receivable (Cr) xxx

Ada 2 cara untuk mengestimasi jumlah penyisihan untuk piutang tak tertagih,
yaitu:
a) Persentase Penjualan
Pendekatan ini bertujuan untuk melaporkan piutang usaha di neraca
pada nilai bersih yang dapat direalisasikan, pendekatan ini juga disebut
dengan pendekatan Laba /Rugi. Melalui pendekatan ini debitur telah
menentukan perkiraan (melakukan estimasi) berapa persen dari penjualan
yang tidak dapat ditagih (Uncollectible Receivables). Pendekatan ini tepat
digunakan jika customer memiliki sejarah yang baik mengenaikredit macet
dengan penjualan kredit tahun sebelumnya. Jurnal untuk pendekatan
penjualan adalah:

Bad Debt Expense (Dr) xxx

Allowance For Doubful Account (Cr) xxx


b) Persentase Piutang
Pendekatan ini melihat menggunakan Analisis Umur Piutang (Aging
Schedule) Salah satu cara perusahaan dalam mengontrol piutangnya dengan
menggunakan aging schedule, yaitu daftar piutang usaha yang didalammnya
berisi saldo piutang usaha, nama pelanggan beserta umur piutang usaha.
Dengan menggunakan cara ini, perusahaan dapat menganalisis piutangnya
dan mengelompokkannya menurut lamanya piutang tersebut
beredar. Semakin lama piutang tersebut beredar semakin kecil kemungkinan
piutang tersebut tertagih, perusahaan dapat menentukan umur piutangnya
berdasarkan tanggal jatuh temponya. Estimasi persentase untuk piutang yang
tidak dapat ditagih dapat berbeda-beda sesuai dengan kategori umur piutang
berdasarkan pengalaman masa lalu. Biasanya umur piutangusaha di
kelompokkan menurut jumlah hari dibawah 60 hari, 60 – 90 hari, 91– 120
hari,diatas 120 hari. Jurnal untuk pendekatan piutang adalah:

Bad Debt Expense (Dr) xxx

Allowance For Doubful Account (Cr) xxx

 Metode Penurunan Nilai


Educitig charge method yaitu metode penentuan penghapusan aktiva tetap
(fixed asset) yang beranggapan bahwa penghapusan harus dilakukan dengan cara
mengurangi jumlahnya setiap tahun sehingga beban penghapusan pada tahun pertama
akan lebih besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya (dikaitkan dengan
umur ekonomis)

 Metode Penghapusan Langsung


Apabila pada suatu saat diketemukan bahwa piutang dari pelanggan
tertentu, oleh karena suatu sebab tidak akan tertagih dan manajemne
perusahaan memutuskan untuk menghapusnya, maka baru pada saat inilah
kerugian karena tidak tertagihnya piutang dicatat. Metode yang demikian
adalah mencatat kerugian karena tidak tertagihnya piutang pada saat piutang
yang bersangkutan diputuskan utnuk dihapuskan, disebut dengan metode
penghapusan langsung (direct write-off method).
Seperti halnya metode penyisihan, ada 2 ayat jurnal yang perlu dibuat.
Pertama adalah ayat jurnal untuk menyatakan Kembali piutang yang
sebelumnya telah dihapuskan. Kedua, ayat jurnal untuk mencatat penerimaan
uang dari penagihan piutang. Perbedaannya terletak pada akun yang di kredit
dalam ayat jurnal untuk menyatakan kembali piutang. Kalau pada metode
penyisihan akun yang kredit adalah penyisihan piutang tak tertagih, dalam
metode penghapusan langsung, akun yang dikredit adalah beban piutang tak
tertagih.

3. PIUTANG WESEL (NOTES RECEIVABLE)


a. Apa yang dimaksud dengan Wesel?
Wesel adalah janji membayar disebut promes, surat aksep atau surat
sanggup. Pihak yang membuat janji membayar, dan dengan demikian yang
mengeluarkan wesel, disebut penarik wesel (drawer). Pihak yang akan
menerima pembayaran disebut penerima wesel (payee). Promes harus di tanda
tangani oleh penariknya. Wesel yang merupakan perintah membayar di
tandatangani oleh pihak yang mengekuarkan perintah (penarik). Dalam hal ini
weswl harus diaksep oleh pihak tertarik (drawer), yaitu pihak yang akan
membayar.
Wesel/promes dapat berbunga atau tidak berbunga. Apabila promes
tidak berbunga maka pada saat pembayaran hanya akan menerima uang
sejumlah nominal yang di cantumkan. Sebaliknya apabila wesel berbunga,
maka penerima akan menerima uang sejumlah nominal di tambah bunga
selama jangka waktu wesel.

b. Harap Saudara jelaskan pernyataan “Piutang dalam bentuk wesel (notes


receivable) lebih baik baginya dari pada Piutang Dagang (account
receivable), khususnya bagi perusahaan pemberi kredit penjualan.
Piutang wesel bersifat lebih formal dibandingkan dengan piutang
dagang, karena terdapat perjanjian tertulis yang mengikat antara pihak debitur
dan kreditur untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu. Terkadang
piutang wesel dibuat dengan menggunakan jaminan berupa kekayaan atau aset
perusahaan dan menambahkan beban bunga. Selain itu, piutang wesel bisa
dipindahtangankan kepada bank sebelum piutang tersebut jatuh tempo. Jatuh
tempo piutang wesel juga lebih lama dibandingkan piutang dagang jadi dapat
meringankan beban perusahaan yang di tagih. Dalam penagihannya pun lebih
mudah jika pihak tertagih lupa karena piutang wesel tertulis dan sifatnya
mengikat.

SOAL NO.1

Saldo akun Bank di PT ABC pada tanggal 31 Juli 200A menunjukkan jumlah Rp.92.750,-.
Saldo menurut Rekening Koran pada tanggal tersebut adalah Rp.103.500,- Setelah dilakukan
pemeriksaan, perbedaan itu disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Biaya Administrasi Bank untuk bulan Juli 200A sebesar Rp.1.400,- yang
muncul di rekening koran belum dicatat oleh perusahaan karena nota debetnya
belum diterima PT.ABC.
b. Lima lembar cek berjumlah Rp.20.375,- yang telah dibayarkan kepada para
pemasok (supplier) untuk melunasi utang ternyata masih belum diuangkan.
c. Cek yang ditarik oleh PT.BCA sebesar Rp.7.500,- telah salah dibukukan oleh
bank ke dalam rekening PT.ABC.
d. Kiriman uang dari langganan melalui transfer bank sebesar Rp.1.975,- untuk
pelunasan utangnya belum dicatat dalam pembukuan perusahaan.
e. Cek nomor AX 7965 sebesar Rp.35.275,- dicatat dalam pembukuan PT.ABC
dengan jumlah Rp.32.575,-

Diminta :

(1) Buatlah rekonsiliasi bank untuk PT.ABC pada tanggal 31 Juli 200A.
(2) Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan.

Jawab :

PT ABC

Rekonsiliasi Bank

31 Juli 200A
Saldo Pencatatan Perusahaan Saldo Pencatatan Bank
Rp. 92,750 Rp. 103,500
Ditambah: Ditambah:
d) Pelunasan hutang/inkaso Rp. 1,975 c) Koreksi kesalahan Rp. 7,500
Total: Rp. 94,725 Rp. 111,000
Dikurangi: Dikurangi:
a) Beban Administrasi Rp. 1,400 b) Cek yang beredar Rp. 20,375
e) Koneksi Kesalahan Cek Rp. 2,700
(Rp. 4,100)
Saldo disesuaikan: Rp. 90,625 Saldo disesuaikan Rp. 90,625

PT ABC

Jurnal Penyesuaian

31 Juli 200A

NO KETERANGAN DEBET KREDIT


Kas Rp. 1,975
d)
Piutang Rp. 1,975
Beban Administrasi Rp. 1,400
a)
Kas Rp. 1,400
Utang Rp. 2,700
e)
Kas Rp. 2,700
Soal WESEL (NOTES RECEIVABLE)
MARSHALL Co. Memiliki 6 buah Wesel (notes receivable) dari perusahaan lain dengan data sebagaimana dibawah ini:
Tugas :
1. Harap Saudara hitung kapan saat / tanggal jatuh tempo dari masing masing Wesel
2. Berapa bunga yang akan diterima dari masing masing wesel pada saat jatuh tempo
3. Apabila wesel tersebut didiskontokan ke bank dan pihak bank menetapkan tingkat bunga diskonto yg ia minta , berapa nilai uang yang akan
diterima MARSHALL & Co

Jawab:

NO. URAIAN WESEL WESEL WESEL WESEL WESEL WESEL


NO.1 NO.2 NO.3 NO.4 NO.5 NO.6

JAWABAN SOAL NO (1)

I. PERHITUNGAN TANGGAL JATUH TEMPO


10-4-2002 30-5-2002 1-7-2002 1-9-2002 11-12-2002 21-12-2002
a. Tanggal penarikan
60 hari 60 hari 90 hari 90 hari 30 hari 60 hari
b. Jangka waktu wesel (hari / bulan)

30 hari 31 hari 31 hari 30 hari 31 hari 31 hari


c. Jumlah hari pd bln penerbitan wesel
d. Tanggal dikeluarkannya wesel 10 30 1 1 11
21
e. Jumlah hari yg diperhitungkan dlm bln penerbitan 20 hari 1 hari 30 hari 29 hari 20 hari 10 hari
wesel

31 hari 30 hari 31 hari 31 hari 31 hari


f. Jumlah hari dlm bln berikutnya
51 hari 31 hari 61 hari 60 hari 20hari 41 hari
g. Jumlah hari yg tlh diperhitungkan (e + f )
9-6-2002 29-7-2002 29-9-2002 30-11-2002 10-1-2003 19-1-2003
h. Tanggal Jatuh tempo ( b - g )

PERHITUNGAN BUNGA YANG HARUS DIBAYAR


II.
SAAT JATUH TEMPO
15.000 8.000 45.000 10.800 18.000 36.000
a. Nilai nominal wesel (Rp.)
12% 12% 10% 11% 14% 13%
b. Tingkat bunga
60 hari 60 hari 90 hari 90 hari 30 hari 60 hari
c. Jangka waktu wesel (hari), utk wesel no 5 dlm bln
d. Bunga saat jatuh tempo ( a x b x c/360 ), untuk wesel 300 160 1.125 297 210 780
no.5 ( a x b x c/12 )

NILAI MATURITAS, JANGKA WKT


I. DISKONTO,JUML DISKONTO YG
DIBEBANKAN,HASIL YG DITERIMA

15.000 8.000 45.000 10.800 18.000 36.000


a. Nilai nominal wesel (Rp.)
300 160 1.125 297 210 780
b. Bunga selama jangka waktu wesel (= II.d)
15.300 8.160 46.125 11.097 18.210 36.780
c. Nilai Maturitas ( a + b )
10-4-2002 30-5-2002 1-7-2002 1-9-2002 11-12-2002 21-12-2002
d. Tanggal penarikan
60 hari 60 hari 90 hari 60 hari 30 hari 60 hari
e. Jangka waktu wesel (hari / bulan)
9-jun-02 29-jul-02 29-sep-02 30-Nov-02 10 19
f. Tanggal Jatuh tempo
30-Apr-02 9-jun-02 31-jul-02 11-nov-02 - -
g. Tanggal diskonto
h. Jangka waktu diskonto ( hari ) (= f - g ) 40 50 60 19
14% 15% 12% 16%
i. Bunga diskonto
124.95 170 923 94
j. Juml diskonto yg dibebankan Bank (c x i x h/360)

15.062 7.990 45.203 11.003


k. Hasil (Proceed) yang diterima ( c - j )

Anda mungkin juga menyukai