BERSAMA (2)
DISUSUN OLEH :
FARIYANTI (1706010221)
IKA FEBRIYANTI (
SEMESTER 5B
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
membahas Departemen Jasa dan Alokasi Biaya bagian 2.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal. Terlepas dari semua itu, saya
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik
dari ibu agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alokasi biaya merupakan salah satu hal penting dalam menangani perusahaan.
Bagaimana biaya-biaya yang terjadi di dialokasikan ke objek biaya, seperti produk,
kelompok pelanggan, aktivitas, dan divisi. Dalam alokasi biaya akan mengalokasikan
biaya-biaya yang terjadi di departemen jasa (supporting department ) ke departemen
produksi dan akhirnya dialokasikan ke produk atau jasa yang dihasilkan. Proses alokasi
biaya ini memerlukan pemilihan dasar alokasi biaya (cost driver ) yang tepat.
Departemen produksi menciptakan produk atau jasa yang diproduksi dan dijual
oleh perusahaan dalam bisnis. Departemen pendukung melayani departemen produksi
tetapi tidak dengan sendirinya menciptakan produk yang dapat dijual, karena
departemen pendukung ada untuk mendukung berbagai departemen produksi, biaya
departemen pendukung merupakan biaya umum bagi semua departemen produksi dan
harus dialokasikan pada departemen produksi untuk memenuhi sejumlah tujuan
penting. Biaya bersama ini dikumpulkan dengan metode harga pokok proses atau
metode harga pokok pesanan , tergantung dari sifat produksinya. Alokasi biaya bersama
kepada produk bersama kepada produk bersama ini terutama ditujukan untuk penentuan
laba dan penentuan harga pokok persediaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui apa itu alokasi biaya bersama?
2. Mengetahui metode apa saja dan cara menghitungnya pada alokasi biaya bersama?
3. Menentukan apakah akan menjual barang sekarang atau diproses lebih lanjut?
4. Mengetahui apa pengelolaan produk sampingan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu alokasi biaya bersama.
2. Untuk mengetahui metode apa saja dan cara menghitungnya pada alokasi biaya
bersama.
3. Untuk menentukan apakah akan menjual barang sekarang atau diproses lebih lanjut.
4. Untuk mengetahui apa pengelolaan produk sampingan.
D. MANFAAT
Adapun manfaat dalam pembuatan ini adalah dapat digunakan sebagai bahan
referensi dalam mencari materi penelitian ataupun sebagai bahan ajar dalam bidang
pendidikan.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Produk bersama adalah beberapa produk yang diproduksi secara bersamaan
dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dan akan
menghasilkan jenis-jenis produk bersama dalam perbandingan-perbandingan tertentu.
Produk sampingan adalah produk yang dihasilkan dari proses produk bersama tetapi
produk ini nilainya relatif lebih rendah dibanding produk utama.
Biaya bersama ialah biaya overhead bersama yang harus dialokasikan ke
berbagai departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan
pesanan maupun massal. Biaya produk bersama adalah biaya yang dikeluarkan sejak
saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam produk dapat
dipisahkan identitasnya.
Biaya bersama (join cost) merupakan biaya yang digunakan dalam proses
produksi yang menghasilkan beberapa output yang berbeda. Biaya bersama digunakan
untuk mengolah secara bersama biaya tersebut meliputi biaya bahan, tenaga kerja, dan
biaya overhead untuk menghasilkan suatu produk.
Manfaat menghitung alokasi biaya dalam produk bersama :
■ Mempermudah perhitungan harga pokok dan penentuan nilai persediaan untuk tujuan
laporan keuangan.
■ Dapat menetukan biaya departemen atau divisi untuk tujuan pengukuran kinerja
karyawan eksekutif.
■ Dapat mengatur tarif yang digunakan untuk menetukan harga produk barang yang bau
di produksi.
■ Mengetahui seluruh biaya produksi yang dibebankan ke masing-masing produk
bersama.
Pengertian pertama biaya bersama tersebut disebut biaya bergabung. Biaya
bergabung adalah biaya-biaya untuk memproduksi dua/lebih produk yang terpisah
dengan fasilitas sama pada saat yang bersamaan. Biaya bergabung tidak meliputi biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan pengertian kedua disebut biaya
bersama.
Biaya bergabung dan biaya bersama dapat dibedakan ditinjau dari sudut
alokasinya. Dasar yang dipakai untuk mengalokasikan biaya bergabung harus
menggambarkan aliran biaya tersebut dalam proses produksi / kepada produk. Dalam
alokasi biaya bersama, dasar yang dipakai untuk alokasi tidak menggambarkan aliran
biaya bersama tersebut ke dalam produk.
Biaya bersama dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi berbagai
macam produk yang dapat berupa :
Produk bersama (joint product) : dua produk atau lebih yang diproduksi secara
serentak dengan serangkaian proses atau dengan proses gabungan.
Produk sampingan (by-product) : satu produk atau lebih yang nilai jualnya
relatif rendah,yang diproduksi bersama dengan produk lain yang nilai jualnya
tinggi.
Produk sekutu (co-product) : dua produk atau lebih yang diproduksi pada waktu
yang bersamaan, tetapi tidak dari kegiatan pengolahanyang sama atau tidak
berasal dari bahan baku yang sama.
Contoh soal 1 :
PT. Abadi memproduksi 3 macam produk yaitu alfa, beta, gamma. Biaya
bersama yang dikeluarkan selama satu periode adalah sebesar Rp 20.000.000,00.
Jumlah produksi dan harga jual masing-masing produk tertera pada table berikut:
Produk Jumlah Unit Harga Unit
Jawab :
Jadi harga pokok produksi masing-masing produk dapat diketahui seperti pada (6).
b. Metode nilai jual hipotesis
Metode ini digunakan apabila suatu produk tidak bisa dijual pada titik pisah
batas (batas yang seharusnya produk tersebut selesai), maka harga jual tidak dapat
diketahui pada saat titik pisah tersebut, karena produk tersebut masih perlu pengolahan
tambahan untuk memprosesnya lagi. Dasar yang dapat digunakan dalam
mengalokasikan biaya bersama model ini adalah harga pasar hipotesis. Harga pasar
hipotesis adalah nilai jual suatu produk setelah diproses lebih lanjut dikurangi dengan
biaya yang dikeluarkan untuk memproses lanjutan setelah pemisahan. Rumus:
Contoh soal 2 :
Dengan menggunakan data perusahaan PT. Abadi pada contoh soal 1 . Diketahui
biaya proses lanjutan masing-masing produk sebagai berikut :
Jawaban :
Prod Harga Biaya Nilai Jumlah Nilai jual Rasio (6) = Alokasi (7) HPP/kg
uk unit tambah jual produk (5) = nilai jual : = (6 : JC) (8) =
Bers (1) an (2) hipotesi (4) (3x4) jumlah (7:1)
ama s (3) = nilai jual)
(1-2)
Alfa Rp Rp 400 600 5.000 3.000.000 22,06% 4.412.000 882,4
1000
Jadi, harga pokok produksi masing-masing produk daoat diketahui seperti pada (7).
2. Metode Rata-Rata Biaya Persatuan
Metode ini adalah metode yang membebankan produk bersamanya berdasarkan jumlah
biaya bersama dibagi jumlah keseluruhan produk dikalikan jumlah unit masing-masing produk.
Pengalokasian tersebut dibagi secara proposional dari seluruh biaya bersama atau dari besarnya
unit yang diproduksi, produk diasumsikan bersifat homogen, artinya masing-masing produk
memerlukan biaya yang relatif sama. Rumus :
Contoh soal :
PT. Singgalang Jaya memproduksi tiga produk Biaya bersama yang dikeluarkan
sebuah perusahaan untuk memproduksi produk bersama adalah sebesar Rp
8.500.000,00. Jumlah produk yang dihasilkan dan angka penimbangnya adalah sebagai
berikut :
Produk Jmh produk Angka Penimbang
A 6000 1
B 5000 2
C 4000 3
15000
Jawaban :
JUMLAH
ANGKA YG DI ALOKASI
JUMLAH PRODUKSI *
PRODUK YG ANGKA ANGKA BIAYA
PRODUK DIPRODUKSI PENIMBANG PENIMBANG BERSAMA
1 2 3 4
(3 : 28.000 x
(1 x 2 ) 8.500.000)
A 6.000 1 6.000 1.821.429
B 5.000 2 10.000 3.035.714
C 4.000 3 12.000 3.642.857
15.000 28.000 8.500.000
Contoh :
Berikut adalah data produk yang di hasilkan dari satu ton batu bara yang menghaiskan
biaya sebesar Rp 1.000.000 berapa harga pokok produk per pon
Produk Kuantitas (pon) (1) Persentase (%) (2) = Alokasi biaya
(1:jumlah 1) bersama (3) = (2 x
Rp 1.000.000)
Kokas 1.200 60% Rp 600.000
Ter Batu bara 300 15% Rp 150.000
Gas 500 25% Rp 250.000
Jumlah 2.000 100% Rp 1.000.000
produk Kuantitas (pon) (1) Alokasi biaya HPP per pon (3) =
bersama (2) (2:1)
Kokas 1.200 Rp 600.000 Rp 500
Ter Batu bara 300 Rp 150.000 Rp 500
Gas 500 Rp 250.000 Rp 500
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalh dalam kesimpulan
diatas.
DAFTAR PUSTAKA
Lanen, William N. 2017. Dasar-Dasar Akuntansi Biaya. I.G. N. Rayi Bhimantara W.,
Jatiningrum, penerjemah. Jakarta (ID):Salemba Empat.
Mulyadi.2010.Akuntansi biaya.Yogyakarta:Ykpn
Risa Ristanti.2016. Makalah Harga Pokok Produk Bersama. Surakarta (ID). STIE
AAS.