Untuk pengembangan program baru, banyak perusahaan mempunyai cara sistematis untuk melakukan
analisis program yang sedang berjalan dengan teknik yang dilakukan sebagai berikut :
Value chain untuk berbagai perusahaan pada berbagai usaha merupakan bentuk yang berkaitan dari nilai
penciptaan kegiatan untuk menghasilkan suatu produk. Kerangka value chain merupakan suatu metode
untuk merinci atau rangkaiaan dari bahan baku hingga produk akhir yang digunakan oleh langganan
menjadi kegiatan strategi yang relevan untuk memhami prilaku biaya dan perbedaan sumber daya.
Dari persepektif strategi, konsep value chain dalam tiga bidang peningkatan laba, yaitu:
Kaitannya dengan supplier (pemasok) hendaknya diatur sedemikian rupa sehinnga bisa menguntungkan
perusahaan maupun pemasok itu sendiri.
Kaitan pelanggan sama pentingnya dengan pemasok. Banyak contoh dimana kaitan antara perusahaan dan
langgananya dibentuk agar saling menguntungkan.
Analisis value chain secara eksplisit mengikuti kenyataan bahwa kegitan individu dalam suatu perusahaan
tidaklah berdiri sendiri tetapi saling bergantung.
Pada dasarnya, masing-masing komponen overhead disebabkan oleh beberapa bagian. Dalam ABC masing-
masing produk dibebankan dengan bagian dari overhead berdasarkan proposi kegitan tersebut. Biaya
penyusunan jadwal produksi, misalnya dihasilkan dari sejumlah produksi yang berjalan sesuai dengan
jadwalnya. Produk yang mengahasilkan sejumlah besar produksi dalam jangka waktu yang pendek akan
membawa sedikit dibawah skema alokasi volume pruduksinya dari biaya penyusunan jadwal produk.