Anda di halaman 1dari 6

Judul Pengaruh Motivasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi
Jurnal Jurnal akuntansi dan keuangan
Volume & Halaman Vol. 15, Hal. 106-116
Tahun 2013
Penulis Yenni Mangoting dan Arja Sadjiarto
Tanggal 17-Februari-2018

Fenomena yang Turunnya motivasi kepatuhan pajak pada wajib pajak orang pribadi.
berkaitan dengan
kepatuhan perpajakan

Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
faktor postur motivasi, yaitu commitment, capitulation, resistance,
disengagement, game playing mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
orang pribadi di Surabaya.

Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang
memiliki usaha mikro, kecil menengah di Surabaya.

Kesenjangan / keidak Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Braithwaite yang dilaksanakan di


sesuaian Australia dengan didasari pemikiran bahwa dalam mengusahakan
munculnya kepatuhan wajib pajak, fiskus seharusnya bersikap profesional,
tanggap, adil (fair), terbuka dan bisa diandalkan dalam membantu wajib
pajak untuk patuh. Artinya, jarak sosial antara fiskus dan wajib pajak
semakin dekat, fiskus bisa mendapatkan respek dari wajib pajak dan
dengan demikian semakin banyak wajib pajak tidak secara sengaja
menghindari kewajiban perpajakannya. Contohnya, ketika wajib pajak
mau secara terbuka mengakui kesalahannya, melakukan koreksi atau
pembetulan dan meme- nuhi harapan negara, maka wajib pajak me-
nunjukkan postur commitment atau capitulation.
Dengan demikian menjadi menarik untuk melakukan penelitian serupa
pada konteks masyarakat di Indonesia, atau dalam hal ini di Surabaya,
terkait dengan jarak sosial antara wajib pajak dan fiskus.

Metodologi Penelitian Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data
penelitian diperoleh dari sumber data primer yaitu data dari subjek
penelitian dalam bentuk hasil kuisoner yang dibagikan secara
langsung kepada responden kuisioner.
Model Penelitian Model yang dipakai daalam penelitian ini adalah model analisis
regresi berganda yang digunakan untuk melihat suatu variabel
dependen dan lebih dari satu variabel independen.
Variabel Penelitian Variabel dependen dalam penelitian ini adalah terkait dengan
kepatuhan. Yang dijabarkan dalam 6 pernyataan. yaitu: a) Y1 adalah
mengenai kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) , b) Y2
adalah mengenai kewajiban menyetor PPh Pasal 25, c) Y3 adalah
kewajiban menyetor SPT tahunan untuk orang pribadi, d) Y4 adalah
NPWP usaha sama dengan NPWP pribadi, e) Y5 adalah me- laporkan
SPT PPh Pasal 25, dan f) Y6 terkait kewajiban melaporkan SPT tahunan
untuk wajib pajak badan.

Indikator Indikator dalam penelitian ini yaitu: 1) commitment (X1) adalah


tingkat saat wajib pajak secara sadar berkeinginan atas kehendaknya
sendiri untuk merasa terlibatkan dengan misi otoritas pajak sebagai
regulator, 2) capitulation (X2) adalah menggambarkan individu yang
menerima berbagai aturan yang diterapkan ke- padanya oleh otoritas
pajak tanpa harus merasa terlibat dengan otoritas pajak., 3) resistance
(X3) adalah suatu perlawanan terbuka terhadap otori- tas pajak., 4)
disengagement (X4) adalah melibat- kan keterpisahan psikologis dari
otoritas pajak, dan 5) game playing (X5) mewakili perilaku yang lebih
imajinatif dan praktek untuk menghindar dari ketentuan dengan cara
“memainkan aturan”.

Hasil Penelitian Berdasarkan uji statistik dan pembahasan dalam penelitian ini,
maka postur motivasi berupa variabel commitment, capitulation,
resistance dan disengagement secara parsial tidak mempengaruhi
kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam melaksanakan kepatuhan
pajak. Variabel game playing secara parsial mempengaruhi kepatuhan
wajib pajak orang pribadi dalam melaksanakan kepatuhan pajak.
Faktor postur motivasi secara simultan mempengaruhi
kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam melaksanakan kepatuhan
pajak. Hal ini berarti wajib pajak mempunyai motivasi yaitu
berkomitmen untuk melaksanakan kewajiban pajak dan mentaati
peraturan perpajakan yang berlaku, tetapi pada saat wajib pajak
kemudian melihat besaran pajak yang harus dibayar, maka akan muncul
perlawanan terbuka terhadap otoritas pajak (resistance), dan timbul
ketidak cocokan dengan otoritas pajak dan ketidakpedulian
(disengagement) dan muncul keinginan untuk melakukan perencanaan
pajak (game playing).

Keterbatasan Kesulitan untuk mendapatkan informasi dari responden untuk


Penelitian dibahas pada peneitian ini.

Pendapatan Pribadi Secara keseluruhan menurut analisa saya jurnal penelitian ini
termasuk cukup bagus, telah tersusun dengan baik dan jelas. Namun
judul tersebut masih memiliki kekurangan yaitu belu memenuhi
prinsip 5W+1H dimana pada judul tersebut tidaak dicantumkan
tempat dimana penulis melakukan penelitian sehingga penelaah tidak
tahu dimana penelitian tersebut dilakukan.
Tugas Review JurnalJudulJurnalVolume dan halamanTahunPenulisReviewerTanggalPengaruh
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahanterhadap Kualitas Laporan KeuanganJurnal Ekonomi
BisnisVol.13 Hal. 48 - 582008Purwaniati Nugraheni Imam SubawehAyu Safitri (2013.35.2296), Esa
Putri Romadona(2015.35.2882), Regina Paramita (2015.35.28810)7 November 2015Latar Belakang

Prinsip pengelolaan yang baik merupakan prinsip pokok yangharus berlaku diseluruh negara di dunia
termasuk Indonesia.Pengelolaan yang baik perlu penguatan sistem dan lembaga berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Atasdasar tersebut, sesuai dengan amanat pasal 23 C
UUD 1945tentang Keuangan Negara perlu dijabarkan aturan pokok yangditetapkan dalam UUD ke
dalam asas-asas umum dalam pengelolaan keuangan negara yang meliputi asas
tahunan,universalitas, kesatuan, dan asas spesialitas. Selain itu ditetapkan penerapan kaidah-kaidah
yang baik dalam pengelolaan keuangannegara yaitu asas akuntabilitas berorientasi pada hasil,
profesionalitas, proposionalitas, keterbukaan dalam pengelolaankeuangan negara, dan pemeriksaan
oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri.Bentuk konkrit mewujudkan transparasi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara yaitu UU No. 17 Tahun 2003tentang Keuangan Negara
yang mensyaratkan dan strukturlapororan pertanggungjawaban pelaksanaan AnggaranPendapatan
dan Belanja Negara (APBN) Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah (APBD) sesuai dengan standar
akuntansi pemerintahan yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.Sesuai amanat UU No.17
Tahun 2003 tersebut, pemerintahmenerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004
tentangStandar Akuntansi Pemerintah (SAP). Dalam upayameningkatkan kualitas laporan keuangan
pemerintah di IndonesiaSAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum.Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengungkapkan danmenganalisis pengaruh pengetahuan pengelola
UAPPA EI danUAPPB dalam penerapan SAP terhadap kualitas laporankeuangan Inspektorat Jendral
Departemen Pendidikan Nasional,dan peningkatan kualitas laporan keuangan Itjen DepdiknasTahun
2007 dan 2008 dibandinngkan dengan laporan keuanganTahun 2006.

Metode Penelitian

Obyek penelitian adalah laporan keuangan Inspektorat JendralDepartemen Pendidikan Nasional


Tahun 2006,2007, dana 2008apakah memenuhi empat karakteristik yaitu relevan, andal,
dapatdibandingkan, dan dapat dipahami.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
denganstudy kasus Inspektorat Jendral Departemen Pendidikan Nasional.Data yang digunakan
adalah kualitas laporan keuangan, penerapan SAP, pengetahuan pengelola, UAPPA EI dan
UAPPB,ketersediaan sarana dan prasarana, dan presepsi pemangkukepentingan terhadap laporan
keuangan. Data ini adalah data primer, dikumpulkan mendistribusikan kuesioner yang berisi 46
pertanyaan. Data sekunder dikumpulkan referensi dan publikasidari sumber yang relevan seperti
Departemen Keuangan,Direktorat Jendral Keuangan Negara, Komite SAP, dan BPK-RI.Pengambilan
kesimpulan dalam penelitian ini menggunakanmetode hipotesis deduksi. Teknik analisis data dimulai
dengan ujiinstrumen, menggunakan uji validitas dengan uji korelasi

Product Moment Person

, uji reabilitas dengan Cronbach’s Alpha, uji

normalitas dan homogenitas, uji hipotesis dengan uji regresi,analisis koefisien penentu dan uji.

Hasil dan Pembahasan Uji Validitas dan Reabiitas Instrumen

Penelitian dilakukan berdasarkan koefisien korelasi

Product Moment

Person

dari 171 sampel yang merupakan pengukuranvaliditas butir kuesioner. Uji validitasPenelitian melalui
pengukuran derajat korelasi antara masing-masing butir pertanyaan terhadap masing-masing
variabel,disimpulkan bahwa semua variabel.Uji reabilitas adalah suatu uji yang menunjukkan sejauh
mana pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda jika dilakukan pengulangan
pengukuran terhadap subyek sama(Azwar, 1997). Uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakanteknik

Alpha Cronbach.

Uji Normalitas dan Homogenitas Data

Uji normalitas untuk setiap variabel penelitian dilakukan denganmembagi nilai

skewness

dengan kesalahan standar

skewness

menjadi rasio

skewness

dan nilai kurtosis menjadi rasio kurtosis.Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji levene.
Ujihomogenitas dilakukan untuk masing-masing variabel dilakukanmenggunakan perangkat lunak
SPSS. Hasil uji homogenitasdiperoleh angka signifikansi lebih besar dari 0,05, atau data penelitian
adalah homogen, maka dapat dilakukan analisisselanjutnya.

Pengaruh Penerapan SAP terhadap Peningkatan KualitasLaporan Keuangan


Pengaruh antar variabel diolah menggunakan bantuan perangkatlunak SPSS. Koefisien korelasi (R)
dan koefisien determinasi (Rkuadrat) antara satu variabel dengan variable lainnya. Korelasiantara
variabel penerapan SAP (x

) dengan peningkatan kualitaslaporan keuangan (Y) adalah sangat lemah, jauh lebih kecil dari0.5.

Pengaruh Pengetahuan Pengelola UAPPA EI dan UAPPBterhadap Peningkatan Kualitas Laporan


Keuangan

Kualitas laporan keuangan telah mengalami peningkatan setelah penerapan SAP, namun
peningkatan tersebut belum optimalkarena belum didukung oleh pengetahuan pengelola UAPPA
EIdan UAPPB yang memadai. Hal ini terlihat dari jumlah personilyang menangani laporan keuangan
belum memenuhi kebutuhan,kemampuan personil belum sesuai dengan kebutuhan, danlatar
belakang pendidikan yang dimiliki oleh para personiltersebut belum memadai dalam melaksanakan
tugasnyauntuk mengimplementasikan SAP. Peningkatan kualitas personiltelah dilaksanakan antara
lain dengan mengikut sertakan pengelola laporan keuangan dalam sosialisasi atau pendidikan dan
pelatihan mengenai SAP dan aplikasinya sesuai dengan proporsidan tanggung jawabnya.

Pengaruh Ketersediaan Sarana dan Prasarana terhadapPeningkatan Kualitas Laporan Keuangan

Tingkat signifikansi untuk variabel pengetahuan pengelolaUAPPA EI dan UAPPB sebesar 0.042 (lebih
kecil dari taraf nyata0.05), dan variabel ketersediaan sarana prasarana sebesar 0.00(lebih kecil dari
0.05 juga), artinya kedua variabel tersebut secarasignifikan mempengaruhi kualitas laporan
keuangan pada tarafnyata 5%. Variabel penerapan SAP mempunyai angkasignifikansisebesar 0.084.
Angka signifikansi ini lebih besar dari taraf nyata0.05, tetapi masih lebih kecil dari 0.1, maka masih
dapat dianggapsignifikan karena kurang dari batas toleransi penelitian sosialsebesar 0.1.

Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

Pengujian keberartian persamaan regresi sederhanamenggunakan analisis dengan uji F. Model


persamaan regresidinyatakan signifikan jika F hitung > F tabel atau tingkatsignifikansi < 0.05.
Perhitungan Anova regresi menggunakan perangkat lunak SPSS menghasilkan perhitungan seperti
Tabel 4. Nilai signifikansi pada Tabel 4 jauh lebih kecil dari 0.05, makadapat disimpulkan persamaan
regresi yang mendukung hipotesisdinilai mempunyai keberartian yang sangat kuat.

Analisis HasilPenelitian

Laporan keuangan Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007 dan 2008 yang
disusun setelah penerapanSAP, dengan dukungan pengetahuan pengelola UAPPA E1 danUAPPB, dan
ketersediaan sarana danprasarana telah memenuhikarakteristik laporan keuangan yang baik, yaitu
relevan, andal,dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Persentase jawabanresponden yang
menyatakan setuju sebesar 60% - 80% bahwalaporan keuangan Inspektorat Jenderal Departemen
Pendidikan Nasional memenuhi karakteristik relevan yaitu telah memuatinformasi yang
memungkinkan pengguna untuk menegaskan ataumengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu,
memuatinformasi yang dapat membantu memprediksi masa yang akandatang, penyajian informasi
dilaksanakan tepat

Anda mungkin juga menyukai