A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada pertemuan ini diharapkan mahasiswa mampu dan memahami akuntansi
komersial dan perpajakan seperti: karakteristik perseroan, pembentukan
perseroaan, modal perseroan, modal disetor, penerbitan saham, akuntansi untuk
saham yang diperoleh kembali, pemecahan saham, akuntansi untuk dividen,
laporan laba ditahan, dan pelaporan modal perseroaan.
B. URAIAN MATERI
1. Karakteristik Perseroan
Perseroan adalah sebuah badan hukum, yang dibedakan dan terpisah dari
individu-individu yang mendirikan dan menjalankan organisasi tersebut. Sebagai
badan hukum, perseroan harus tunduk terhadap ketentuan-ketentuan (Undang-
undang) yang berlaku di mana perusahaan tersebut didirikan, termasuk ketentuan
untuk membayar pajak atas laba yang dihasilkan organisasi.
Dilihat dari kepemilikannya, perseroan dapat dibedakan antara perseroan yang
dimiliki oleh publik (masyarakat luas) dan perseroan yang hanya dimiliki oleh
sekelompok orang tertentu saja. Perseroan yang sahamnya diperdagangkan secara
luas kepada publik di bursa efek (pasar modal) dinamakan public corporation,
sedangkan perseroan yang sahamnya tidak diperdagangkan kepada publik
melainkan hanya dimiliki oleh sekelompok keci investor saja dinamakan
nonpublik (private) corporation.
Sebagai badan hukum yang terpisah dan dibedakan dari pemiliknya, perseroan
bertindak atas namanya sendiri, bukan atas nama investornya (pemegang saham).
Perseroan dapat membeli, memiliki, dan menjual properti atas namanya sendiri.
Demikian juga jika perseroan melakukan transaksi peminjaman uang, maka
transaksi pinjaman ini akan dimasukan ke dalam sebuah kontrak (yang mengikat
secara hukum) atas nama perseroan itu sendiri. Berbeda dengan firma, di mana
tindakan pemilik (anggota sekutu) akan mengikat firma secara keseluruhan. Di
perseroan, tindakan pemegang saham tidak akan mengikat perseroan.
Besarnya laba ditahan pada akhir periode sesungguhnya adalah akumulasi laba
bersih dari beberapa periode (termasuk periode berjalan) yang masih tersisa
setelah dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden (baik deviden
tunai maupun deviden saham biasa). Besarnya laba ditahan pada akhir periode ini
Perhatikan bahwa besarnya total modal disetor dari transaksi di atas adalah Rp.
462.000,-. Angka ini diperoleh dari Rp. 1.200.000,- + Rp. 340.000,- - Rp.
1.078.000,-. Dimana, Rp. 1.200.000,- (2.000 lbr x Rp. 600,-) yang ditunjukan
lewat akun pesanan saham biasa merupakan modal saham, dan Rp. 340.000,- (Rp.
770- Rp. 600,-)x 2.000 lbr) merupakan tambahan modal disetor, sedangkan Rp.
1.078.000,- (70% x Rp. 770,- x 2.000 lbr) yg ditunjukkan lewat akun piutang
pesanan saham biasa merupakan pengurangkan dari modal disetor.
Akun pesanan saham biasa merupakan akun sementara dari akun saham biasa.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, akun saham biasa selalu dilaporkan sebesar
nilai pari, oleh sebab itu akun pesanan saham biasa juga akan dilaporkan sebesar
nilai pari. Akun pesanan saham biasa akan direklas menjadi akun saham biasa
pada saat seluruh harga saham yang dipesan dilunasi.
Dengan melanjutkan tampilan dari neraca parsial di atas, maka pengaruh transaksi
pesanan saham biasa terhadap besarnya modal pemegang saham adalah sbb :
Kas 1.640.000
Saham Biasa 1.640.000
Ketika saham biasa tanpa nilai pari memiliki nilai yang ditetapkan, jurnal yang
dibuat untuk mencatat penerbitan atau penjualan tunai atas saham tersebut sama
seperti yang telah dilustrasikan untuk penerbitan atas saham biasa yg memiliki
nilai pari. Nilai yang ditetapkan akan dikreditkan ke akun saham biasa. Juga,
ketika harga jual dari saham tanpa nilai pari melebihi nilai yang ditetapkan
kelebihannya akan dikredit ke akun yang diberi nama “Modal disetor dalam
kelebihan harga jual di atas nilai yang ditetapkan (paid-in capital in excess of
issue price over stated value).
Nama Perkiraan Debet Kredit
Kas Xxx
Saham Biasa xxx
Kelebihan Harga Jual di atas Nilai yang xxx
ditetapkan
Hasil penjualan terasury stock dicatat sebagai akun kas disebelah debet (1.200 lbr
x Rp. 880,-). Akun saham yang diperoleh kembali dikredit (karena dijual) sebesar
Rp. 1.008.000,- (1.200 lbr : 3.000 lbr x Rp. 2.520.000,-). Kelebihan harga jual di
atas harga pokok dari treasury stock yang dijual kembali dicatat dalam jurnal
disebelah kredit sebagai tambahan modal disetor.
Tampilan dari bagian modal pemegang saham PT. Tobatus Aliano setelah
penjualan kembali 1.200 lembar treasury stock adalah sebagai berikut :
Kelebihan harga pokok di atas harga jual, yaitu sebesar Rp. 50.000,- dicatat
(didebet) dengan menggunakan dua akun, yaitu akun “modal disetor dari saham
yang diperoleh kembali” dan akun “Laba ditahan”. Tambahan modal disetor dari
penjualan treasury stock sebelumnya (tanggal 15 Januari 2010) adalah yang
pertama kali akan didebet (Rp. 48.000,-), setelah itu sisanya (Rp. 2.000,-) baru
akan didebet ke akun laba ditahan.
Pada akhir periode akuntansi (31 Desember 2009), ayat jurnal penutup yang
perlu dibuat untuk mentrasnfer saldo akun deviden tunai ke laba ditahan adalah :
Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit
Berikut ini adalah contoh tampilan format dari laporan laba ditahan :
1). Tanpa Pencadangan Laba Ditahan
C. LATIHAN SOAL/TUGAS
Berikut ini adalah data mengenai besarnya modal dasar, modal disetor, dan laba
ditahan dari PT.Tetra Dalih Satria per 31 Desember 2009.
Modal Dasar :
Saham Biasa, 300.000 lembar, nilai pari @ Rp. 5.000,- Rp. 1.500.000.000,-
9% Saham Preferen, 40.000 lembar, nilai pari @ Rp. 7.500,-
Rp. 300.000.000,-
Rp. 1.800.000.000,-
Modal Disetor :
Saham biasa, 120.000 lembar diterbitkan dan beredar Rp. 600.000.000,-
Kelebihan harga jual di atas nilai pari - saham biasa Rp. 35.300.000,-
Total Modal Disetor Rp. 635.300.000,-
Laba ditahan yang tidak dicadangkan Rp. 430.000.000,-
Transaksi-transaksi yang telah terjadi selama tahun 2010 berkaitan dengan
ekuitas pemegang saham adalah :
15 Januari Dijual secara tunai 30.000 lembar saham preferen dengan
harga Rp. 240.000.000,-
D. DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan;
2. Ilyas B.Wiryawan, Diaz.2014. Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Penerbit Mitra
Wacana Media.
3. Yusuf Al Haryono. 2014.Dasar – dasar Akuntansi Jilid 2. Yogyakarta:
Penerbit STIE YKPN.
4. Samryn.2011. Pengantar Akuntansi. EdisiIFRS. Buku 1. Jakarta: Penerbit
PT.Raja Grafindo Perkasa.
5.Hery.2014. Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Penerbit PT. GramediaWidiasarana
Indonesia
6.Purwono Hery.2010. Dasar – dasar Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Jakarta:
Penerbit Erlangga
7. Bina Fiscal Indonesia.2016. Brevet A dan B. Jakarta: Penerbit Tax Center
Unpam
8.Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan
ketiga atas undang- undang nomor 6 tahun 1983 tentangKetentuan Umum dan
tata cara Perpajakan.
E.GLOSARIUM
1. Perseroan : sebuah badan hukum, yang dibedakan dan terpisah dari individu-
individu yang mendirikan dan menjalankan organisasi tersebut.
2. Aktiva : sumber daya dalam bentuk harta benda atau hak yang dikuasai oleh
perusahaan.
3. Kewajiban : sesuatu yang harus dilaksanakan, keharusan, sesuatu yang harus
dilaksanakan, atau juga tugas, dan hak tugas menurut hukum.