Anda di halaman 1dari 17

MODUL I

PENGENALAN MENGENAI
PERUSAHAAN DAN AKUNTASI

Tujuan Materi:

Setelah mempelajari materi yang ada dalam modul ini, Anda diharapkan
dapat:
1. Memahami jenis dan bentuk perusahaan
2. Mengidentifikasi para pengguna informasi akuntansi
3. Menjelaskan bidang pekerjaan yang ada dalam dunia akuntansi
4. Memahami asumsi dasar yang melandasi proses penyusunan laporan
akuntansi
5. Menyatakan persamaan dasar akuntansi, serta menjelaskan
penegrtian aktiva, kewajiban, dan modal (ekuitas)
6. Memahami tujuan dan urutan laporan keuangan berdasarkan proses
penyajiannya.
I.1 Jenis Perusahaan dan Bentuk Organisasinya
Perusahaan adalah sebuah organisasi yang beroperasi dengan tujuan
menghasilkan keuntungan dengan cara menjual produk (barang dan atau
jasa) kepada para pelanggannya. Tujuan operasional dari sebagian besar
perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba. Disamping itu, ada juga
jenis perusahaan yang memang dalam kegiatan usahanya lebih
diprioritaskan pada pelayanan secara maksimal kepada masyarakat; jenis
organisasi ini dinamakan organisasi nir-laba (non profit). Contoh organisasi
nir-laba adalah yayasan (rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi ) dan badan
atau instansi pemerintah.
Ditinjau dari jenis usahanya (produk yang dijual), perusahaan
dibedakan menjadi:
 Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Business)
Perusahaan jenis ini terlebih dahulu mengubah (merakit) input atau
bahan mentah (raw material) menjadi output atau barang jadi (finished
goods/final goods), baru kemudian di jual kepada para pelanggan
(distributor).
Contoh perusahaan manufaktur, diantaranya adalah: perusahaan
perakit mobil, computer, perusahaan pembuat (pabrik) obat, tas, sepatu,
pabrik pengahsil keramik, dan sebagainya.
 Perusahaan Dagang (Merchandising Business)
Perusahaan jenis ini menjual produk (barang jadi), akan tetapi
perusahaan tidak membuat atau menghasilkan sendiri produk yang akan
dijualnya melainkan memperolehnya dari perusahaan lain. Contohnya
perusahaan dagang, diantaranya adalah: Indomaret, Alfa-Mart,
Carrefour, Gramedia, dan sebagainya.
 Perusahaan Jasa (Service Business)
Perusahaan jenis ini tidak menjual barang tetapi menjual jasa kepada
pelanggan. Contoh perusahaan jasa diantaranya adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang pelayanan transportasi (jasa angkut), pelayanan
kesehatan (rumah sakit), jasa konsultan, telekomunikasi, dan sebagainya.

Ditinjau dari karakteristik bentuk organisasinya, perusahaan


dibedakan menjadi:
 Perusahaan Perorangan (Proprietorship)
Perusahaan ini dimiliki oleh satu orang, sehingga apabila perusahaan
memperoleh keuntungan atau kerugian (profit or lose) maka seluruh
keuntungan akan dinikmati sendiri dan seluruh kerugian akan
ditanggung sendiri oleh sipemilik tunggal. Pemilik perusahaan
bertanggung jawab secara pribadi atas seluruh kewajiban maupun
tuntunan hukum yang ditujukan kepada perusahaan, dengan kata lain
apabila perusahaan bangkrut, maka para kreditur berhak untuk menyita
kekayaan (asset) pribadi si pemilik perussahaan. Dalam melakukan
pengambilan keputusan bisnis, seluruhnya berada di dalam kendali satu
orang.
Kelemahan dari bentuk perusahaan perorangan ini adalah bahwa
sumber dana/keuangan yang tersedia bagi perusahaan hanya sebatas
pada jumlah modal yang dimiliki oleh satu orang. Untuk tujuan pajak
penghasilan, berlaku ketentuan non-taxable entity, yang artinya bahwa
pengahasilan yang diperoleh perusahaan akan dikenakan pajak hanya
pada level individu, bukan pada entitas/perusahaan.
 Perusahaan Persekutuan (Partnership)
Perusahaan ini dimiliki oleh dua orang atau lebih, yang dibentuk atas
dasar kepercayaan. Dalam partnership, keahlian yang dimiliki oleh salah
seorang anggota sekutu dapat dikombinasikan dengan sumber daya
(modal) yang dimiliki oleh anggota sekutu lainnya. Sebagai contoh
misalnya Tn. X memiliki keahlian dalam meresparasi mesin bubut, tetapi
tidak memiliki modal untuk membuka bengkel, kemudian bergabung
dengan Tn. Y sebagai pemilik modal, membentuk firma (perusahaan
persekutuan). Net income maupun net loss yang timbul akan
didistribusikan diantara para sekutu (partner) menurut kesepakatan
bersama.
Masing-masing sekutu memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas
(unlimited liability) kepada kreditur atas seluruh utang/kewajiban yang
ditimbulkan oleh perusahaan. Karakteristik lainnya dari perusahaan
persekutuan adalah mutual agency, yang artinya bahwa setiap anggota
sekutu adalah agent bagi perusahaan, yang mana tindakan dari masing-
masing sekutu akan mengikat perusahaan secara keseluruhan dan
menjadi kewajiban bagi seluruh anggota sekutu.
Partnership sama halnya dengan proprietorship, yaitu sebuah non-
taxable entity dimana perusahaan/ entitas tidak dikenakan pajak. Dalam
partnership juga berlaku ketentuan co-ownership of property, artinnya
bahwa aktifa yang ada dalam perusahaan merupakan milik bersama.
Partnership memiliki umur yang terbatas (limited life), artinya bahwa
perusahaan dapat dibubarkan apabila ada seseorang anggota sekutu
yang mengundurkan diri; dan lalu jika kegiatan bisnisnya masih ingin
dilanjutkan, maka partnership yang baru dapat dibentuk kembali dengan
membuat perjanjian/kesepakatan firma yang baru (kesepakatan
mengenai perbandingan jumlah modal yang baru, rasio pembagian
laba/rugi yang baru, dan sebagainya).
 Perusahaan Perseroan (Corporation)
Kepemilikan persero terbagi kedalam lembar saham. Modal perusahaan
diperoleh dari hasil penjualan saham kepada para pemegang saham
(stockholders), yang dinamakan sebagai modal saham (capital stock) atau
modal disetor (paid-in capital). Keunggulan utama dari bentuk persero
adalah potensi atau kemampuan perusahaan untuk
meningkatkan/mendapatkan sejumlah sebesar dana/sumber daya
ekonomis dengan cara menerbitkan dan menjual saham. Dalam persero
berlaku ketentuan limited liability, artinya bahwa kewajiban pemegang
saham kepada kreditur perusahaan hanya sebatas pada besarnya
investasi atau jumlah sahan yang dibeli.
Persero yang sahamnya diperdagangkan secara luas kepada publik di
bursa efek (pasar modal) dinamakan public corporation, sedangkan
persero sahamnya tidak diperdagangkan kepada public melainkan hanya
kepada sekolompok kecil investor dinamakan nonpublic (private)
corporation. Persero memiliki umur yang tidak terbatas (asumsi
berkesimanbungan usaha), artinya bahwa persero tidak akan berhenti
beroperasi (dibubarkan) dengan adanya pengunduran diri salah seorang
investor yang melepas kepemilikan sahamnya dari perseroan.
Persero tidak seperti halnya proprietorship dan partnership, yaitu
sebuah taxable entity dimana pajak dikenakan baik pada tingkat individu
(pajak atas deviden yang diterima investor) maupun juga perusahaan.
Kelemahan bentuk persero ini cenderung mengarah pada timbulnya
pajak berganda (double tax), yang mana laba perusahaan yang telah
dikenakan pajak akan dipajakkan kembali pada waktu sebagian dari
laba ini didistribusikan kepada para investor dalam bentuk deviden yang
dikenakan pajak adalah berasal dari laba perusahaan yang telah
dikenakan pajak terlebih dahulu sebelum pada akhirnya sebagian dari
laba tersebut didistribusikan kepada para pemegang saham. Dalam
persero, ketentuan pajak berganda ini timbul mengingat terdapatnya dua
pihak (badan) yang saling terpisah satu sama lain yang dianggap turut
menikmati laba, yaitu perusahaan selaku badan hukum dan para
investornya selaku individu.

I.2 Para Pengguna Informasi Akuntasi


Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah system
informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna informasi
akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memeiliki kepentingan
(stakeholder) terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.
Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan
keuangan sangat berbeda-beda (bervariasi) tergantung pada jenis keputusan
yang dihendak diambil. Para pengguna informasi akuntasni ini
dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu pemakai internal dan pemakai
eksternal.

Yang termasuk dalam kategori pemakai internal antara lain:


 Direktur dan Manajer Kuangan
Untuk menentukan mampu tidaknya perusahaan dalam melunasi
hutangnya secara tepat waktu kepada kreditur (bankir, supplier), maka
mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas
yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh temponya
pinjaman / hutang.
 Direktur Operasional dan Manajer Pemasaran
Untuk menentukan efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun
aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan, maka mereka
membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan (trend
penjualan).
 Manajer dan Supervisor Produksi
Mereka membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menentukan
besarnya harga pokok produksi, yang pada akhirnya juga sebagai dasar
untuk menetapkan harga jual produk per unit.

Yang termasuk dalam kategori pemakai eksternal


 Investor (penanaman modal), ), menggunakan informasi akuntansi
investee (penerima modal) untuk mengambil keputusan dalam hal
membeli atau melepas saham investasinya. Dalam hal ini, investor perlu
secara cermat dan hati-hati dalam menanggapi setiap perkembangan
kondisi kesehatan keuangan investee. Investor sebagai pihak luar dari
investee dapat menilai prospek terhadap dana yang akan (telah)
diinvestasikannya lewat laporan keuangan investee, apakah
menguntungkan (profitabel) atau tidak.
 Kreditur, seperti supplier dan bankir, menggunakan informasi akuntansi
debetur untuk mengevaluasi besarnya tingkat resiko dari pemberian
kredit atau pinjaman uang. Dalam hal ini, kreditur dapat memperkecil
resiko dengan cara mencari tahu seberapa besar tingkat bonafiditas dan
likuiditas debetur lewat laporan keuangan debetur bersangkutan.
 Pemerintah, berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan
(wajib pajak) dalam hal perhitungan dan penetapan besarnya pajak
penghasilan yang harus disetor ke kas negara.
 Badan Pengawas Pasar Modal, mewajibkan public corporation (emiten)
untuk melampirkan laporan keuangan secara rutin kepada Bapepam.
Dalam hal ini, pihak Bapepam sangat berkepentingan terhadap kinerja
keuangan emiten dengan tujuan untuk melindungi para investor.
 Ekonom, Praktisi, dan Analis, menggunakan informasi
akuntansi untuk memprediksi situasi perekonomian,
menentukan besarnya tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan
nasional, dan lain sebagainya.

I.3 Bidang Pekerjaan Akuntansi


Akuntansi dibedakan menjadi akuntansi keuangan (financial
accounting) yang memberikan informasi akuntansi/keuangan bagi pemakai
eksternal dan akuntansi manajerial (Manajerial/management accounting)
yang memberikan informasi keuangan/akuntansi bagi kepentingan pemakai
internal.

Berbagai macam jenis pekerjaan/profesi yang ada dalam bidang akuntansi


adalah:
 Pemeriksaaan Eksternal (External Auditing) dilakukan oleh akuntan
public/auditor eksternal, yang memberikan opini mengenai kewajaran
laporan keuangan klien.
 Akuntansi Umum (General Accounting) melakukan pencatatan atas
transaksi harian dan menyiapkan laporan keuangan.
 Akuntansi Biaya (Cost Accounting) menentukan serta menyiapkan
laporan harga pokok produksi dan mengarah kepada akuntansi untuk
perusahaan manufaktur.
 Sistem Informasi Akuntansi (Accounting information System) merancang
system pemrosesan data akuntansi. Data informasi diolah (input)
diproses sedemikian rupa secara system menghasilkan sebuah informasi
(output) yang berguna dalam pengambilan keputusan
 Akuntansi Pajak (Tax Acoounting) menyiapkan dan melaporkan
perhitungan pajak penghasilan serta malakukan perencanaan pajak.
 Pemeriksaan Internal (Internal Auditing) auditor internal mengevaluasi
efiensi dan efektivitas kinerja unit/devisi maupun perusahaan secara
keseluruhan serta memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional
perusahaan telah “berjalan” sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang
telah ditetapkan manajemen.
I.4 Asumsi Dasar Akuntansi
Profesi akuntansi telah mengembangkan seperangkat standar yang
berlaku umum dan diterima universal. Standar ini dinamakan sebagai
perinsip-perinsip akuntansi yang berlaku umum (Generally Accepted
Accounting Principles) yang diperlukan sebagai patokan (pedoman) dalam
penyusunan laporan keuangan yang baku. Laporan keuangan yang telah
disusun manajemen berdasarkan standar/perinsip akuntasni yang berlaku
umum ini merupakan salah satu bentuk dari pertanggungjawaban
manajemen kepada investor selaku pemilik dana.
Dalam perinsip akuntansi yang berlaku umum, terdapat empat
asumsi dasar yang melandasi proses penyusunan laporan akuntansi secara
keseluruhan. Asumsi dasar tersebut adalah:
 Monetary Unit Assumption (Asumsi Unit Moneter)
Data transaksi yang akan dilaporkan dalam pencatatn akuntansi harus
dapat dinyatakan dalam satuan mata uang (unit moneter). Asumsi ini
memungkinkan akuntansi untuk meng-kwitansikan (mengukur) setiap
transaksi bisnis/peristiwa ekonomi kedalam nilai mata uang yang terkait
langsung dengan penerapan konsep biaya (cost concept) yang digunakan
sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan, dimana aktiva yang
dibeli pada umumnya akan dicatat sebesar harga perolehannya.
 Economic / Business Entity Assumption (Asumsi Kesatuan Usaha)
Adanya pemisahan pencatatan antara transaksi perusahaan dengan
transaksi pemilik sebagai individu dan transaksi entitas ekonomi lainnya.
 Accounting / Time Period Assumption (Asumsi Periode Akuntansi)
Informasi akuntansi dibutuhkan atas dasar ketepatan waktu (timely
basis). Umur aktivitas akuntansi perusahaan dapat dibagi menjadi
beberapa periode, seperti bulanan, tiga bulanan, atau tahunan.

 Going Concert Assumption (Asumsi kesinambungan Usaha)


Perusahaan didirikan dengan maksud untuk tidak dilikuidasi
(dibubarkan) dalam jangka waktu dekat, tetapi perusahaan diharapkan
akan terus beroperasi (exist) dalam jangka waktu yang tidak terbatas.
Jika tidak ada asumsi ini, maka berarti tidak aka nada penyusutan atas
aktiva tetap, karena aktiva tetap yang dibeli tidak akan dicatat sebesar
harga perolehannya, melainkan dicatat sebesar nilai pada saat
perusahaan dilikuidasi. Jadi dalam taktik akuntansi yang berlaku umum,
penyusutan atas aktiva tetap dan penggolongan aktiva serta kewajiban ke
dalam lancar dan tidak lancar timbul karena adanya asumsi
kesinambungan usaha.

I.5 Persamaan Dasar Akuntansi


Sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dinamakan
aktiva/harta/kekayaan (assets) yang selanjutnya digunakan (dimanfaatkan
atau dikonsumsi) oleh perusahaan demi lancarnya kegiatan operasional
sehari-hari. Contoh dari aktiva meliputi: uang kas, piutang usaha,
persediaan barang dagangan, perlengkapan toko dan kantor, asuransi dan
sewa dibayar dimuka, tanah bangunan, peralatan/perabot toko, dan aktiva
lainnya
Utang (liabilities) merupakan kewajiban perusahaan kepada kreditur
(supplier, banker) dan pihak lainnya (karyawan, pemerintah). Kreditur dan
pihak lainnya disini memiliki hak/klaim atas assets perusahaan. Contohnya
adalah
 Utang Usaha (Accounts Payable)
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar/ melunasi utangnya
kepada supplier sebagai akibat dari pembelian barang dagangan secara
kredit.
 Pinjaman Bank (Bank Loans)
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar/melunasi utangnya
kepada pihak bank (bankir) sebagai akibat dari transaksi peminjaman
utang bank.

 Utang Gaji (Salaries Payable)


Perusahaan memiliki kewajiban untuk memayar utangnya kepada
karyawan atas gaji karyawan yang belum dibayarkan, dimana karyawan
telah memberikan jasanya kepada perusahaan.
 Utang Pajak Penghasilan (Income Yaxes Payable)
 Perusahaan memiliki kewajiban (berdasarkan undang-undang) untuk
membayar pajak yang terUtang kepada pemerintah atas
penghasilan/keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Ekuitas (equity) merupakan hak pemilik atau pemegang saham atas
asset perusahaan. Hubungan antara kekayaan, kewajiban, dan ekuitas dapat
dirumuskan ke dalam sebuah persamaan akuntansi sebagai berikut:
Assets = Liabilities + Equity

Rumusan persamaan akuntansi diatas sifatnya baku (mutlak), dimana


liabilities harus ditempatkan lebih dahulu sebelum equity, ini mengandung
makna kreditur memiliki hak yang pertama atas kekayaan perusahaan,
assets yang masih ada barulah merupakan hak pemilik/pemegang saham.

Ilustrasi:
Pada tanggal 1 Januari 2008, Tn. Taxler memulai usaha jasanya sebagais
seorang konsultan (perusahaan perorangan) dalam bidang perpajakan.
Transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2008 adalah sebagai berikut:

1 Januari Tn. Taxler menyetor uang kas kedalam perusahaan sebagai


modal awal sebesar Rp 95.000.000.-
3 Januari Dibayar sewa kantor untuk bulan Januari sebesar Rp 8.000.000.-
6 Januari Dibeli perlengkapan berupa alat tulis kantor secara kredit
dengan harga Rp 5.000.000.-
10 Januari Dibayar beban iklan, yang dimuat dalam surat kabar harian
kompas sebesar Rp 500.000.-
12 Januari Diterima uang sebesar Rp 10.000.000.- atas jasa yang telah
diberikan kepada klien
13 Januari Tn. Taxler mengambil uang tunai untuk kepentingan pribadi
sebesar Rp 7.000.000.-
15 Januari Membebankan tagihan kepada klien atas jasa yang telah
diberikan Tn. Taxler sebesar Rp 33.000.000.-
17 Januari Dibayar utang atas pembelian perlengkapan pada tanggal 6
Januari lalu
22 Januari Diterima sebagian pembayaran atas jasa yang telah diberikan
pada tanggal 15 Januari yang lalu sebesar Rp 20.000.000.-
30 Januari Dibayar beban listrik dan telepon sebesar Rp 1.500.000.-
31 Januari Dibayar gaji karyawan sebesar Rp 25.000.000.-

Persamaan akuntansi dari ilustrasi diatas adalah:


Kas + Piutang +Perlengkapan= Utang + Ekuitas
Usaha

1Jan 95.000.000 = 95.000.000


3Jan ( 8.000.000 = ( 8.000.000)
6Jan 5.000.000 = 5.000.000
10Jan ( 500.000) = ( 500.000)
12Jan 10.000.000 = 10.000.000
13Jan ( 7.000.000) = ( 7.000.000)
15Jan 33.000.000 = 33.000.000
17Jan ( 5.000.000) = (5.000.000)
22Jan 20.000.000 (20.000.000)
30Jan ( 1.500.000) = ( 1.500.000)
31Jan (25.000.000) = ( 25.000.000)
78.000.000 + 13.000.000 + 5.000.000= 96.000.000

I.6 Laporan Keuangan


Setelah data transaksi dicatat kedalam jurnal dan diposting ke dalam
buku besar (ledger), laporan akuntansi disiapkan untuk memberikan
informasi yang berguna bagi para pemakai laporan (users), terutama sebagai
dasar pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan kelak. Laporan
akuntansi ini dinamakan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan
produk akhir serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data
transaksi bisnis.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan wajar dan
sesuai dengan perinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai posisi
keuangan, hasil usaha dan perubahan lain dalam posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan.
Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya adalah
sebagai berikut:
1. Laporan Laba Rugi merupakan laporan yang sistematis tentang
pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode tertentu yang
memuat hasil usaha perusahaan, yaitu laba/rugi bersih, yang merupakan
hasil dari pendapatan dikurangi beban
2. Laporan Ekuitas Pemilik adalah sebuah laporan yang menyajikan
ikhtisar perubahan dalam ekuitas pemilik suatu perusahaab untuk satu
periode waktu tertentu (laporan perubahan modal) dan laba bersih,
sebaliknya ekuitas pemilik akan berkurang dengan adanya prive
(penarikan/pengambilan untuk kepentingan pribadi) dan rugi bersih.
3. Neraca adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aktiva,
kewajiban, dan ekuitas perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan neraca
adalah untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan.
4. Laporan Arus Kas adalah sebuah laporan yang menggambarkan arus
kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci.

Contoh format laporan keuangan pada perusahaan perorangan:


Micro Service
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2008
Pendapatan Jasa 5.000.000
Beban-beban:
Beban Gaji 500.000
Beban Sewa 200.000
Beban Iklan 150.000
Beban Perlengkapan 400.000
Beban Penyusutan Perlengkapan 340.000
Beban Rupa-rupa 200.000
Total Beban (1.790.000)
Laba Bersih 3.210.000
Micro Service
Laporan Ekuitas Pemilik
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2008
Modal Santo Awal 17.500.000
Laba Bersih 3.210.000
Kenaikan Modal Pemilik 20.710.000
Prive ( 300.000)
Modal Santo Akhir 20.410.000
Micro Service
Neraca
31 Januari 2008
AKTIVA KEWAJIBAN
Kas 4.350.000 1.000.000
Utang Usaha
Piutang Usaha 16.100.000
EKUITAS PEMILIK
Perlengkapan 960.000 20.410.000
Modal Santo
Total Aktiva 21.410.000 Total Kewajiban & 21.410.000
Ekuitas
Catatan:
1. Pendapatan dan beban merupakan komponen/item/unsure dari Laporan
Laba Rugi
2. Prive merupakan komponen dari Laporan Ekuitas Pemilik
3. Sedangkan beberapa contoh komponen dari Neraca adalah kas, piutang
usaha, perlengkapan, utang usaha, mosal.
4. Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya, haruslah
selalu dimulai dari Laporan Laba Rugi, Laporan Ekuitas Pemilik, dan
Laporan Arus Kas.

I.7 Soal-soal Latihan


Soal 1
Dibawah ini adalah hasil analisis transaksi dari sebuah perusahaan pada
bulan Maret 2008 yang disajikan dalam persamaan dasar akuntansi (dalam
ribuan rupiah)
Kas Piutang Perleng- Peralatan Utang Modal Deskripsi
Usaha Kapan Kantor
45.000 45.000 Investasi 1.
(18.000) 24.000 6.000 2.
(1.000) 1.000 3.
1.400 3.600 5000 Pendapatan 4.
Jasa
(1.500) (1.500) 5.
(500) (500) Prive 6.
2.000 (2.000) 7.
(3.000) (3.000) Beban 8.
Sewa
(1.000) (1.000) 9.
(1.200) (1.200) Beban Gaji 10.
1.600 (1.600) 11.
400 (400) Beban 12.
Utilitas
23.800 0 1.000 24.000 3.900 44.900

Diminta:
a. Tuliskan secara singkat transaksi-transaksi yang telah terjadi selama
bulan Maret 2008 berdasarkan informasi siatas!
b. Hitunglah laba bersih yang dihasilkan selama bulan Maret 2008

Soal 2
Pada awal bulan September 2008 UD. Beauty Group memulai usaha jasa
perawatan kulit wajah. Investasi awal berupa uang tunai sebesar Rp
30.000.000.-. Data berikut ini memberikan informasi keuangan pada tanggal
30 September 2008 tentang posisi aktiva, kewajiban, dan jumlah beban:
Kas Rp 14.000.000.-
Piutang Usaha 4.000.000.-
Pendapatan Jasa 7.500.000.-
Perlengkapan Kosmetik 2.000.000.-
Beban Iklan 500.000.-
Peralatan 25.000.000.-
Hutang Wesel 13.000.000.-
Hutang Usaha 1.200.000.-
Beban Perlengkapan 1.600.000.-
Beban Gaji 1.800.000.-
Beban Utilitas 300.000.-
Ny. Cathrine selaku pemilik perusahaan selama bulan September 2008 tidak
melakukan penambahan investasi, namun telah mengambil uang perusahaan
untuk keperluan pribadi sebesar Rp 2.500.000.-

Diminta: Susunlah Laporan Laba Rugi, Laporan Ekuitas Pemilik, dan


Neraca per 30 September 2008!

Anda mungkin juga menyukai