PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau
maksud-maksud yang nyata. Manajemen merupakan suatu keadaan terdiri dari proses
yang
ditunjukkan
oleh
garis
(line)
mengarah
kepada
proses
perencanaan,
B. Rumusan Masalah
I.
II.
C. Tujuan Penelitian
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
I. Memilih Bentuk Kepemilikan Bisnis
A. Kemungkinan Bentuk Kepemilikan Bisnis
Beberapa persoalan penting yang harus dipikirkan oleh para wirausahawan sebelum
memilih bentuk kepemilikan :
1. Pertimbangan Pajak
Jumlah laba bersih yang menurut perkiraan wirausahawan akan dihasilkan oleh
usahanya dan tagihan yang harus di bayar oleh si pemilik tersebut merupakan
faktor-faktor penting ketika memilih bentuk kepemilikan.
2. Kemampuan Menyelesaikan Kewajiban
Bentuk-bentuk kepemilikan tertentu memberikan perlindungan lebih tinggi
terhadap kewajiban pribadi sehubungan dengan masalah keuangan, produk cacat,
dan masalah-masalah lain yang harus dihadapi. Wirausahawan harus memutuskan
sejauh mana mereka bersedia bertanggung jawab secara pribadi terhadap
kewajiban keuangan perusahaan.
3. Kebutuhan Modal Awal Dan Masa Depan
Setiap bentuk kepemilikan memiliki kemampuan yang berbeda dalam
mendapatkan modal pendirian perusahaan. Bentuk mana yang lebih unggul,
semua itu bergantung pada banyaknya modal yang diperlukan oleh wirausahawan
dan tempat ia merencanakan untuk memperolehnya.
4. Pengendalian
Dengan memilih bentuk kepemilikan tertentu, wirausahawan secara otomatis
melepaskan beberapa wewenang untuk mengendalikan perusahaannya.
3
5. Kemampuan Manajerial
Para wirausahawan harus menilai berbagai keahlian dan kemampuan mereka
untuk mengelola suatu usaha secara efektif.
6. Tujuan Bisnis
Seberapa besar dan menguntungkan bisnis yang direncanakan oleh
wirausahwan akan memengaruhi bentuk kepemilikannya sejalan dengan
pertumbuhannya.
7. Rencana Sukses Manajemen
Sewaktu menentukan bentuk kepemilikan, pemilik perusahaan harus melihat
ke depan sampai dimana suatu hari mereka akan menyerahkan perusahaannya
pada generasi penerus atau pada seorang pembeli.
8. Biaya Pembentukan
Beberapa bentuk kepemilikan lebih mahal dan memerlukan lebih banyak
keterlibatan dalam pembentukannya.
Kemungkinan Bentuk Kepemilikan Bisnis ada 3, yaitu :
a. Perusahaan Perseorangan
Bentuk kepemilikan bisnis yang dikelola oleh perorangan (sole proprietorship)
adalah sejenis badan usaha yang didirikan oleh seseorang, sebagai wadah kegiatan
usaha untuk mata pencaharian sehari-hari guna menghidupi diri, anak dan
keluarganya. Pemilik dari suatu kepemilikan perorangan disebut pemilik tunggal (sole
proprietor).
Badan usaha perorangan sangat mudah ditemukan di sekitar kita. Badan Usaha
Perorangan merupakan tipe paling sederhana dari sebuah badan usaha, sekaligus
merupakan bentuk usaha yang paling tua dan paling umum.
Seperti namanya, jenis badan usaha ini hanya dimiliki oleh satu orang saja,
sehinga pelaksanaan dan tanggung jawabnya dikuasai oleh satu orang tersebut,
sebagai pemiliknya. Bentuk badan usaha perorangan yang dapat kita temui di sekitar
kita antara lain warung (toko kecil), pedagang kaki lima, usaha tambal ban, warnet,
dan lain-lain.
Kepemilikan perseorangan harus bersedia menerima tanggung jawab akan kinerja
perusahaan secara penuh. Tekanan ari tanggung jawab seperti ini dapat lebih besar
daripada tanggung jawab ssorang karyawan di mana pun juga. Kepemilikan
perseorangan juga harus bersedia bekerja dengan waktu yang fleksibel. Mereka harus
dapat dihubungi sepanjang waktu dan mungkin harus siap menggantikan karyawannya
yang sakit. Tanggung jawab atas keberhasilan bisnis yang mereka jalankan dapat
mendorong mereka untuk terus-menerus memonitor perkembangan bisnisnya. Mereka
harus mampu menunjukan sikap kepemimpinan yang kuat, kemampuan organisasi
yang baik dan berkomunikasi secara baik dengan para karyawannya.
Keuntungan dan Kerugian Kepemilikan Perseorangan :
Bentuk kepemilikan perseorangan memiliki keuntungan berikut ini dibandingkan
dengan bentuk-bentuk kepemilikan bisnis lainnya :
1. Seluruh keuntungan akan diterima oleh pemilik tunggal. Pemilik tunggal tidak
harus membagi keuntungan perusahaannya dengan para pemilik lain. Jadi,
imbalan dari mendirikan sebuah perusahaan yang berhasil akan kembali kepada
pemiliknya.
2. Organisasi sederhana. Keharusan dokumen legal sangat terbatas, tidak harus
mendirikan badan hukum yang terpisah, harus mendaftarkan perusahannya ke
Pemda via pos surat, perlu mengajukan suatu liensi pekerjaan untuk menjalankan
bisnis.
3. Pengendalian Penuh. Menghindari konflik dalam mengambil keputusan. Misalnya
seorang pemilik sebuah restoran dapat memutuskan menu yang disajikannya,
harga dan gaji yang dibayarkan kepad karyawannya.
4. Pajak yang lebih rendah. Karena keuntungan dalam suatu kepemilikan
perseorangan dianggap sebagai penghasilan pribadi, maka mereka menjadi subjek
pajak lebih rendah daripada yang dikenakan untuk beberapa bentuk kepemilikan
bisnis lainnya.
5
Suatu perusahaan persekutuan terbatas mempunyai satu atau lebih sekutu perusahaan
umum ( general partner ). yaitu pengusaha yang mengelola bisnis, menerima gaji,
membagi laba/rugi daripada bisnisnya dan mempunyai tanggung jawab yang tidak
terbatas.
Keuntungan dan Kerugian Perusahaan persekutuan:
Keuntungan perusahaan persekutuan,
1. Tambahan Pendanaan. Dari satu atau lebih sekutu pengusaha.
2. Kerugian ditanggung bersama.
3. Lebih ada spesialisasi. Mitra pengusaha memutuskan diri kepada spesialisasinya
masing-masing dan dapat melayani pelangan yang lebih luas variasinya. Contoh:
perusahaan akuntan.
Kerugian Perusahaan persekutuan,
1. Berbagi pengendalian. Pengambilan keputusan harus dibagi.
2. Tanggung jawab tak terbatas. Pera sekutu umum dalam suatu persekutuan menjadi
subjek dari kewajiban yang tidak terbatas, sama seperti pada kepemilikan
perseorangan.
3. Berbagi laba. Setiap keuntungan yang dihasilkan pleh persekutuan harus dibagi di
antara semua sekutu.
c. Perusahaan Perseroan Terbatas ( Korporasi )
Adalah badan hukum yang terdaftar pada negara bagian yang membayar pajak
dan secarahukum terpisah pemiliknya. Mendirikan korporasi, seorang individu atau
kelompok harus memakai akta pendirian ( charter ) atau dokumen yang dipakai untuk
mendirikan suatu bisnis. Akta pendirian menunjukan aspek penting dari koporasi,
misal nama perusahaan, informasi mengenai saham yang diterbitkan dan deskripsi
7
Banyak orang menjadi pemilik perseorangan bisnis dengan menilai bisnis mereka
sendiri. Namun beberapa orang dapat menjadi pemilik perseorangan tanpa menilai
bisnisnya. Dibawah ini adalah metode umum di mana orang menjadi pemilik bisnis
yang telah ada.
1. Mengambil Kepemilikan Bisnis dari Keluarga
Banyak orang bekerja dalam bisnis keluarga dan setelah beberapa waktu dianggap
menjadi pemilik. Ini dapat menjadi cara ideal untuk memiliki bisnis karena kinerjanya
dapat diprediksikan selama para karyawan utama masih terus bekeja di sana. Keputusan
besar mengenai proses produksi dan operasi lain perusahaan sudah dapat ditentukan
sebelumnya. Jika bisnis punya sejarah keberhasilan, fungsi pemilik baru hanya
memastikan bahwa perasional yang ada masih berlanjut secara efisien. Sebaliknya
apabila bisnis mengalami kinerja buruk, pemilik baru harus merevisi manajemen,
pemasaran, dan kebijakan keuangan.
2. Membeli Bisnis yang telah Ada
Bisnis banyak yang dijual setiap hari di setiap kota. Kadang mdidiklankan mereka
diiklankan pada lembar koran lokal. Bisnis dijual dengan bermacam alasan, misalnya
kesulitan kuangan atau pemilik meninggal ataupun ingin istirahat.
Orang yang berpikir ingin membeli bisnis yang telah ada harus menentukan apakah
mereka punya keahlian menjalankan bisnis atau paling sedikit memonitor secara
seksama para manajernya. Kemudian mereka harus membandingkan keuntungan yang
diharapkan dari bisnis ini dengan modalyang diperlukan untuk membeli pada
permulaannya.
3. Franchising
Franchise (waralaba) adalah suatu pengaturan perjanjian di mana seorang pemilik
bisnis memperbolehkan pemilik bisnis lain memakai merek dagangannya atau hak
ciptanya dalam kondisi tertentu dan dengan syarat-syarat tertentu.. Setiap waralaba
menjalankan operasi bisnisnya secara mandiri dan biasanya dimiliki oleh pengusaha
persorangan.
a. Dalam distributor seorang dealer boleh menjual produk yang dihasilkan oleh sebuah
manufaktur.
b. Dalam bisnis gaya-rantai suatu perusahaan diperbolehkan menggunakan nama dagang
suatu perusahaan lain dengan mengikuti petunjuk yang berhubung dengan harga dan
penjualan produk tersebut.
c. Dalam pengaturan manufaktur sebagai perusahaan diperkenankan menghasilkan
produk pemakai formula yang diberikan oleh perusahaan lain.
Keuntungan dan Kerugian Waralaba :
Keuntungan khusus waralaba sebagai berikut:
a. Gaya manajemen yang telah terbukti. Waralaba mencari panduan dari franchisor di
bidang produksi dan manajemen.
b. Nama yang telah dikenal. Kebanyakan waralaba telah dikenal secara nasional karena
iklan franchisornya. Hal ini memberikan pengakuan nama bagi franchisee , yang
secara signifikan akan dapat meningkatkan permitaan produknya.
c. Dukungan dana. Beberapa waralaba memberikan dukungan keuangan dari para
franchisor, yang dapat memastikan tersedianya modal awal bagi franchisee.
Dua kerugian umum dari bisnis waralaba adalah sebagai berikut:
a. Berbagi keuntungan. Sebagai imbalan atas jasa yang diberikan oleh franchisor,
franchisee harus membagi keuntungannya dengan franchisor. Beban tahunan yang
dibayarkan oleh franchisee dapat sebesar 8 persen atau lebih dari pendapatan tahunan
yang diterima oleh franchisee.
b. Pengendalian keuntungan. Franchisee harus mematuhi panduan panduan yang
berhubungan dengan produksi dan penentuan harga produk, dan kemungkina pula
beberapa panduan yang lain. Konsekuensinya, kinerja franchisee akan tergantung pada
panduan-panduan tadi dan pemilik tidak diperkenankan untik melakukan revisi atas
sebagian diantaranya.
11
dipengaruhi
oleh
faktor-faktor
ekonomi.
Pada umumnya jenis perusahaan ini bersifat industri.Disini ada beberapa faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan:
a. Dekat dengan bahan baku
b. Dekat dengan pasar
c. Dekat dengan pemasok tenaga kerja
d. Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi
e. Iklim
12
f. Ongkos trnsport
g. Besarnya suplai modal
13
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Bisnis merupakan usaha yang bercirikan seorang pemiliknya adalah sekaligus sebagai
pengelola perusahaan sendiri dan pada umumnya memiliki modal yang relatif sangat kecil akan
tetapi sebuah usaha kecil atau bisnis kecil bisa menjadi sebuah bisnis besar jika pelaku bisnis itu
memperhatikan kekuatan dan kelebihan dalam menjalani bisnis kecil. Contohya bisnis waralaba
adalah bisnis jaringan sebagai salah satu bisnis yang diawali dengan modal kecil jika dan hanya
jika pelaku bisnis itu atau dalam hal ini adalah frenchisor mengawali dan membuka bisnis
waralaba secara sistematis mulai dari pengenalan, manajemen waralaba, sistem keuangan dan
administrasi sampai kepada mulai membuka bisnis waralaba tersebut.
Kepemilikan adalah tipe organisasi yang paling sederhana, dimana perusahaan dimiliki
oleh perorangan yang beroperasi dengan namanya sendiri atau dibawah suatu merek dagang.
Pemilik bertanggungjawab penuh, termasuk tanggungjawab yang tak terbatas. Keuntungan dari
tipe bisnis "kepemilikan" diantaranya adalah biaya awal yang rendah, persyaratan yang relatif
rendah untuk modal, dan kebebasan yang paling besar dari regulasi pemerintah. Pemilik
mempunyai tingkat kendali yang paling tinggi dari seluruh tipe bisnis, dan mengantungi seluruh
keuntungan. Tapi karena alasan yang sama pula maka sulit bagi pemilik untuk mengumpulkan
modal dari sumber lain, atau mencari orang lain untuk menjalankan perusahaan bila dia
berhalangan karena sakit. Liabilitas tak terbatas dari pemilik juga menjadi kerugian, terutama di
pasar yang sedang berkembang, atau dalam situasi iklim bisnis yang tidak pasti.
14
DAFTAR PUSTAKA
www.budag-pening.blogspot.com
Madura, Jeff. 2011.Pengantar Bisnis.Jakarta: Salemba Empat
www.ilerning.com
www.mae911024.wordpress.com
www.slideshare.net/abeyow
www.stiebanten.blogspot.com
15