BAB 4
BENTUK ORGANISASI BISNIS
PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi telah mendorong terbentuknya berbagai organisasi bisnis dalam bentuk
yang berbeda – beda. Setiap usaha bisnis yang berkembang memiliki karakteristik yang berbeda
baik dari segi modal, skala usaha, kepemilikan, maupun operasional kegiatannya. Untuk itu
perlu pengelolaan yang spesifik dan berbeda antara satu usaha dengan yang lain. Agar dapat
berkembang dan mampu bersaing dalam lingkungan bisnis, dalam memilih bentuk usaha perlu
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki.
Bentuk organisasi bisnis merujuk pada struktur hukum dan organisasional yang digunakan oleh
entitas bisnis untuk menjalankan operasinya. Pemilihan bentuk organisasi bisnis dapat
mempengaruhi aspek seperti tanggung jawab hukum, pajak, kepemilikan, dan sumber daya yang
tersedia. Berikut adalah beberapa bentuk organisasi bisnis yang umum digunakan beserta
penjelasan dan contoh-contohnya:
Ada banyak alasan mengapa seseorang atau sekelompok individu memilih bentuk organisasi
bisnis tertentu. Pilihan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor sesuai dengan kebutuhan,
tujuan, dan sirkumstansi bisnis. Berikut adalah beberapa alasan umum untuk memilih bentuk
organisasi bisnis tertentu:
1. Tanggung Jawab Hukum: Keinginan untuk membatasi tanggung jawab pribadi atas utang
bisnis. Beberapa bentuk organisasi, seperti LLC atau perseroan terbatas, memberikan
perlindungan hukum terhadap tanggung jawab pribadi.
2. Pajak: Upaya untuk mengoptimalkan manfaat pajak. Beberapa bentuk organisasi memiliki
perlakuan pajak yang berbeda, dan pemilihan yang tepat dapat mengurangi kewajiban pajak
bisnis.
3. Kepemilikan dan Pengendalian: Bagaimana kepemilikan dan pengendalian bisnis akan
diatur. Misalnya, jika Anda ingin menjalankan bisnis sendiri, perusahaan perseorangan
mungkin lebih cocok daripada perseroan terbatas.
4. Pengumpulan Modal: Keinginan untuk mengumpulkan modal dari berbagai sumber, seperti
investasi dari mitra, pembiayaan luar, atau penjualan saham. Bentuk organisasi yang berbeda
dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk mengakses modal.
5. Sifat Bisnis: Karakteristik unik dari bisnis Anda, seperti apakah itu bisnis keluarga, bisnis
teknologi tinggi, bisnis e-commerce, atau bisnis sosial/non-profit.
6. Kepemilikan Masa Depan: Rencana untuk pertumbuhan dan kepemilikan bisnis di masa
depan. Beberapa bentuk organisasi lebih fleksibel dalam hal struktur kepemilikan dan
pemindahan saham.
7. Pasar dan Lingkungan Bisnis: Peraturan dan aturan yang berlaku di pasar dan lingkungan
bisnis tempat bisnis Anda beroperasi. Beberapa bentuk organisasi lebih cocok untuk industri
atau lingkungan bisnis tertentu.
8. Kemampuan Administrasi: Kemampuan administrasi yang tersedia untuk mengelola dan
mematuhi persyaratan hukum dan perizinan yang berlaku.
9. Keberlanjutan: Perencanaan untuk jangka panjang dan pertumbuhan bisnis Anda. Beberapa
bentuk organisasi dapat lebih cocok untuk ekspansi atau diversifikasi.
10. Konsultasi Hukum: Saran dari penasihat hukum atau profesional bisnis yang berpengalaman
dalam memilih bentuk organisasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha kecil yang memerlukan tingkat kendali yang tinggi
oleh pemilik dan tidak memiliki modal besar. Namun, perlu diingat bahwa risiko tanggung jawab
pribadi yang tidak terbatas adalah salah satu aspek yang paling penting untuk dipertimbangkan
saat memilih bentuk organisasi ini. Pemilik perlu siap untuk menghadapi risiko finansial secara
pribadi jika bisnis mengalami masalah.
2. PERUSAHAAN PERSEKUTUAN
Bentuk usaha persekutuan (partnership) adalah salah satu bentuk organisasi bisnis di mana dua
atau lebih individu atau entitas hukum bekerja sama untuk menjalankan bisnis bersama dengan
tujuan mencapai laba. Dalam bentuk ini, para mitra berbagi tanggung jawab, keuntungan, dan
kerugian berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat.
Usaha persekutuan adalah bentuk organisasi bisnis yang fleksibel dan dapat menjadi pilihan yang
baik terutama untuk bisnis yang dimulai oleh beberapa individu atau entitas hukum yang ingin
berbagi tanggung jawab dan keuntungan. Namun, penting untuk memiliki perjanjian kemitraan
yang jelas dan memahami tanggung jawab dan risiko yang terkait dengan jenis usaha ini. Berikut
adalah beberapa karakteristik dan jenis umum dari bentuk usaha persekutuan:
5. Manajemen Bersama atau Delegasi: Mitra dapat berpartisipasi dalam manajemen bisnis
secara bersama-sama atau dapat memilih untuk mendayakan manajemen kepada satu atau
beberapa mitra yang berperan sebagai manajer.
Jenis-Jenis Usaha Persekutuan:
1. Persekutuan Umum (General Partnership): Dalam jenis ini, semua mitra terlibat dalam
manajemen bisnis dan berbagi tanggung jawab dan keuntungan secara seimbang. Mereka juga
memiliki tanggung jawab penuh atas utang bisnis.
2. Persekutuan Terbatas (Limited Partnership): Persekutuan terbatas melibatkan mitra yang
memiliki peran berbeda. Ada mitra umum yang memiliki tanggung jawab penuh atas bisnis
dan tanggung jawab terbatas yang hanya berpartisipasi sebagai pemodal dan memiliki
tanggung jawab terbatas sesuai dengan kontribusi modal mereka.
3. Persekutuan Kemitraan Terbatas (Limited Liability Partnership/LLP): Dalam LLP,
semua mitra memiliki tanggung jawab terbatas atas kewajiban bisnis, yang berarti aset pribadi
mereka tidak terlibat dalam pembayaran utang bisnis. Mitra memiliki fleksibilitas dalam
mengatur manajemen dan tanggung jawab mereka.
4. Persekutuan Berjangka Waktu (Limited Duration Partnership): Jenis ini memiliki batas
waktu tertentu untuk beroperasi atau hingga pencapaian tujuan tertentu.
Bentuk persekutuan yang tepat untuk digunakan akan tergantung pada tujuan bisnis, struktur
kepemilikan, dan tingkat tanggung jawab yang diinginkan oleh mitra. Penting untuk memiliki
perjanjian kemitraan yang jelas dan mengikuti hukum dan regulasi yang berlaku di negara atau
wilayah hukum tempat bisnis beroperasi.
5. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) : Unilever Indonesia adalah cabang dari perusahaan
multinasional Unilever yang bergerak di bidang produk konsumen seperti makanan,
minuman, kecantikan, dan perawatan pribadi.
6. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) : Indofood adalah salah satu produsen makanan
dan minuman terbesar di Indonesia dengan merek:merek terkenal seperti Indomie, Indomilk,
dan banyak lagi.
7. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) : Sampoerna adalah salah satu produsen rokok terkemuka
di Indonesia, dan perusahaan ini menjadi bagian dari Philip Morris International.
8. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) : Perusahaan Gas Negara (PGN) adalah
perusahaan yang bergerak di sektor energi dan gas alam di Indonesia.
9. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) : Adaro Energy adalah salah satu produsen batu bara
terbesar di Indonesia, yang beroperasi di sektor energi dan pertambangan.
10. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) : Bank Central Asia (BCA) adalah salah satu bank
swasta terbesar di Indonesia yang menyediakan berbagai layanan perbankan.
Perseroan terbuka umumnya memiliki akses yang lebih mudah ke sumber dana karena mereka
dapat mengumpulkan modal melalui penawaran saham. Namun, mereka juga tunduk pada aturan
peraturan yang ketat dan kewajiban pelaporan yang signifikan. Selain itu, dewan direksi
perusahaan terbuka harus mempertimbangkan kepentingan pemegang saham ketika membuat
keputusan strategis. Organisasi ini juga harus beroperasi dengan transparansi tinggi untuk
memelihara kepercayaan pemegang saham dan publik.
5. KOPERASI (COOPERATIVE)
Koperasi (Cooperative) adalah bentuk organisasi bisnis yang dimiliki dan dijalankan oleh
anggotanya untuk memenuhi kebutuhan bersama. Koperasi bertujuan untuk memberikan manfaat
ekonomi atau sosial kepada anggotanya, bukan menghasilkan laba yang akan dibagi ke pemilik
atau pemegang saham eksternal. Koperasi sering kali didirikan oleh individu atau kelompok yang
memiliki kepentingan atau tujuan bersama, seperti pembelian barang atau penyediaan layanan.
Berikut adalah penjelasan lebih lengkap tentang koperasi beserta contohnya:
Karakteristik Koperasi:
1. Kepemilikan Anggota: Salah satu karakteristik utama koperasi adalah kepemilikan yang
dimiliki oleh anggota. Anggota adalah pemilik dan pemegang saham koperasi, dan mereka
memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan organisasi.
2. Tujuan Bersama: Koperasi didirikan untuk memenuhi kebutuhan bersama anggotanya.
Tujuan tersebut dapat berkisar dari pembelian bersama barang dengan harga lebih murah
hingga penyediaan layanan yang menguntungkan anggota, seperti kredit murah atau
pelayanan kesehatan.
3. Pembagian Keuntungan: Keuntungan yang diperoleh oleh koperasi dibagikan kepada
anggotanya berdasarkan kontribusi mereka. Ini dapat dilakukan dalam bentuk dividen,
diskon, atau poin loyalitas.
4. Demokrasi Internal: Koperasi beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi. Setiap
anggota memiliki hak suara yang setara dalam pengambilan keputusan organisasi.
Keputusan-keputusan seperti pemilihan dewan direksi atau perubahan kebijakan diambil
berdasarkan pemungutan suara anggota.
Contoh Koperasi:
1. Koperasi Petani: Sejumlah petani bergabung dalam koperasi untuk membeli benih, pupuk,
dan alat pertanian dengan harga lebih murah. Keuntungan dari penjualan hasil pertanian juga
dapat dibagikan kepada anggota.
2. Koperasi Konsumen: Koperasi konsumen dapat didirikan oleh individu yang ingin membeli
produk atau layanan dengan harga yang lebih baik. Contoh termasuk koperasi perumahan di
mana anggota dapat membeli rumah dengan harga lebih murah atau koperasi makanan
tempat anggota membeli makanan dengan harga grosir.
3. Koperasi Kredit: Koperasi kredit adalah lembaga keuangan yang dimiliki dan dijalankan
oleh anggotanya. Mereka menyediakan layanan perbankan seperti tabungan, pinjaman, dan
kartu kredit dengan tingkat suku bunga yang menguntungkan anggota mereka.
4. Koperasi Kesehatan: Koperasi kesehatan dapat menyediakan pelayanan medis atau asuransi
kesehatan kepada anggotanya dengan biaya yang lebih rendah daripada pasar umum. Contoh
termasuk koperasi kesehatan yang menyediakan layanan medis dan obat-obatan dengan
biaya lebih terjangkau.
5. Koperasi Pendidikan: Koperasi pendidikan dapat didirikan oleh guru atau orang tua yang
ingin meningkatkan pendidikan anak-anak mereka. Mereka dapat menyediakan layanan
seperti bimbingan belajar atau akses ke sumber belajar dengan biaya yang lebih rendah.
Kelebihan koperasi meliputi pembelian barang atau layanan dengan harga lebih murah,
keuntungan yang dibagikan kepada anggota, dan kontrol demokratis atas keputusan bisnis.
Namun, koperasi juga memiliki tantangan dalam hal pengelolaan dan pertumbuhan, serta
memastikan keterlibatan aktif anggota dalam pengambilan keputusan dan operasi.
Organisasi bisnis milik pemerintah biasanya memiliki tujuan utama untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat, mendukung perkembangan ekonomi, dan menjalankan kebijakan
pemerintah. Mereka dapat beroperasi di berbagai sektor ekonomi, termasuk transportasi, energi,
perbankan, dan banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Prawirosentono, Suryadi, Pengantar Bisnis Modern, Studi Kasus Indonesia dan Analisis
kualitatif, 2002, Bumi Aksara, Jakarta
2. Swasta, Basu, 2002, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta, Penerbit Liberty
3. Ricky, Griffin, Ronald, dan Ebert, Bisnis, 2002, Sixth Edition Prentice Hall, New Jersey
4. Sigit, Suhardi, Pengantar Ekonomin Perusahaan Praktir, 1982, Penerbit Liberty Yogyakarta
5. Alma, Buchari, Pengantar Bismis, 2008, Penerbit alfabeta Bandung
6. Fuad,M, Pengantar Bismis, 2009, Penerbit Gramedia Jakarta
7. Gitossudarmo, Indriyo, Pengantar Bismis, 1999, Penerbit BPFE Yogyakarta