Anda di halaman 1dari 6

Pengantar Bisnis 2023

BAB 2
EKONOMI DALAM BISNIS

PENDAHULUAN
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana sumber daya langka dikelola untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Dalam bisnis, pemahaman ekonomi sangat penting karena
berpengaruh langsung pada pengambilan keputusan strategis. Dalam kuliah ini, kita akan
menjelaskan bagaimana konsep-konsep ekonomi mendasar berperan dalam pengelolaan bisnis.

Pemahaman ekonomi dalam bisnis adalah kunci untuk mengambil keputusan yang cerdas,
mengelola risiko, dan mencapai tujuan bisnis. Dalam setiap aspek bisnis, konsep-konsep ekonomi
berperan penting dalam membentuk strategi dan pengambilan keputusan yang efisien.

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI
Prinsip-prinsip ekonomi adalah konsep dasar yang membentuk dasar bagi studi ekonomi.
Pemahaman terhadap prinsip-prinsip ini penting dalam pengambilan keputusan ekonomi, baik di
tingkat individu maupun di tingkat perusahaan atau pemerintahan. beberapa prinsip utama
ekonomi , yaitu :
1. Prinsip Pertimbangan Orang menyatakan bahwa individu dan perusahaan berusaha
memaksimalkan kepuasan mereka. Ini berarti bahwa orang-orang berusaha untuk
mendapatkan manfaat maksimal dari sumber daya yang terbatas yang mereka miliki. Prinsip
ini mengasumsikan bahwa manusia bertindak sebagai pemikir rasional yang selalu mencari
cara untuk memaksimalkan keuntungan atau kepuasan mereka dalam pengambilan
keputusan. Contoh: Seorang konsumen yang memiliki uang terbatas akan mencoba membeli
produk atau layanan yang memberikan nilai terbaik untuk uangnya. Misalnya, jika seorang
mahasiswa memiliki uang saku terbatas, dia mungkin akan memilih membeli makanan murah
dengan nilai gizi yang tinggi untuk memaksimalkan kepuasan dan kesejahteraannya.
2. Prinsip Sumber Daya Terbatas mengacu pada kenyataan bahwa sumber daya ekonomi
seperti tenaga kerja, modal, dan waktu adalah terbatas. Karena sumber daya ini terbatas, harus
ada alokasi yang efisien agar bisa mencapai tujuan ekonomi yang diinginkan. Bisnis dan
individu harus membuat keputusan bijak tentang bagaimana mengalokasikan sumber daya
terbatas mereka agar dapat mencapai hasil terbaik. Contoh: Sebuah perusahaan dengan
anggaran terbatas harus memutuskan apakah akan menginvestasikan sumber daya dalam
riset dan pengembangan produk baru atau memperluas saluran distribusi yang ada.
Keputusan ini harus mempertimbangkan sumber daya yang tersedia dan tujuan jangka
panjang perusahaan.
3. Prinsip Biaya Alternatif atau Opportunity Cost adalah nilai dari alternatif yang
terlewatkan ketika suatu keputusan diambil. Ketika seseorang atau suatu entitas membuat
pilihan, mereka harus mempertimbangkan apa yang mereka rela korbankan dengan memilih
satu tindakan daripada yang lain. Konsep ini mengingatkan bahwa dalam pengambilan
keputusan ekonomi, tidak hanya biaya yang terlihat yang harus diperhatikan, tetapi juga biaya
kesempatan yang terlewatkan. Contoh: Seorang individu yang memutuskan untuk bekerja
tambahan di akhir pekan mungkin akan mengorbankan waktu yang bisa digunakan untuk
berkumpul dengan keluarga atau mengejar hobi lainnya. Biaya alternatif dalam hal ini
adalah waktu yang hilang untuk aktivitas lain yang mungkin memiliki nilai emosional atau
sosial yang lebih besar.

Prinsip-prinsip ekonomi ini memberikan kerangka kerja yang penting untuk memahami
bagaimana manusia dan organisasi membuat keputusan ekonomi. Memahami prinsip-prinsip ini
membantu individu dan perusahaan mengambil keputusan yang lebih baik dan mengelola sumber
daya mereka secara efisien.

Untuk Lingkungan Sendiri 1


Pengantar Bisnis 2023

PASAR DAN PERSAINGAN


Mempelajari pasar dan persaingan adalah kunci untuk memahami bagaimana ekonomi bekerja
dan bagaimana perusahaan beroperasi di dalamnya. Pengetahuan ini membantu individu dan
organisasi untuk mengambil keputusan yang bijak, mengembangkan strategi bisnis yang efektif,
dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Konsep pasar dan persaingan adalah elemen kunci dalam studi ekonomi. Pemahaman tentang
bagaimana pasar bekerja dan bagaimana persaingan memengaruhi dinamika ekonomi sangat
penting. Berikut ini dijelaskan secara rinci tentang pasar, jenis-jenis pasar, dan bagaimana
persaingan memengaruhi perilaku bisnis.
1. Konsep Pasar
a. Pasar adalah tempat atau mekanisme di mana pembeli dan penjual bertemu untuk
melakukan transaksi ekonomi. Pasar tidak selalu berarti tempat fisik; mereka bisa berupa
platform online atau bentuk komunikasi lainnya.
b. Pasar terdiri dari dua elemen kunci: permintaan (demand) dan penawaran (supply).
Permintaan adalah sejauh mana konsumen ingin membeli suatu produk atau layanan,
sedangkan penawaran adalah sejauh mana produsen bersedia menyediakan produk atau
layanan tersebut.
2. Jenis-Jenis Pasar
a. Pasar Persaingan Sempurna: Ini adalah jenis pasar di mana terdapat banyak penjual
dan pembeli, produk homogen, transparansi harga, dan tidak ada kekuatan untuk
memengaruhi harga. Persaingan sangat kuat dalam pasar ini. Contoh: Pasar komoditas
seperti pasar saham, di mana banyak pedagang membeli dan menjual saham yang sama.
b. Pasar Persaingan Monopoli: Ini adalah jenis pasar di mana ada satu penjual tunggal
yang mengendalikan pasar dan memiliki pengaruh penuh atas harga. Tidak ada
persaingan langsung dalam pasar ini. Contoh: Sebuah perusahaan utilitas yang memiliki
monopoli di wilayah tertentu untuk pasokan listrik.
c. Pasar Persaingan Oligopoli: Ini adalah jenis pasar di mana hanya beberapa perusahaan
besar yang mengendalikan mayoritas pasar. Terdapat persaingan yang signifikan antara
perusahaan-perusahaan ini. Contoh: Industri otomotif dengan beberapa perusahaan besar
yang menghasilkan mobil.
d. Pasar Monopsoni: Ini adalah jenis pasar di mana hanya ada satu pembeli tunggal yang
memiliki pengaruh besar terhadap harga. Biasanya terlihat dalam hubungan antara
perusahaan dan pemasoknya. Contoh: Perusahaan besar yang merupakan satu-satunya
pembeli utama bagi produsen komponen elektronik.
3. Persaingan dalam Bisnis
a. Persaingan Sehat: Persaingan adalah elemen penting dalam pasar yang mendorong
inovasi, peningkatan kualitas produk, dan harga yang lebih baik untuk konsumen.
Perusahaan harus berkompetisi untuk memenangkan pasar. Contoh: Dalam industri
smartphone, persaingan antara Apple, Samsung, dan perusahaan lain telah mendorong
inovasi seperti pengenalan iPhone dan Samsung Galaxy.
b. Strategi Persaingan: Bisnis mengembangkan berbagai strategi untuk mengatasi
persaingan, termasuk strategi harga, pemasaran, dan inovasi produk. Mereka juga dapat
melakukan strategi diferensiasi untuk membedakan produk mereka dari pesaing. Contoh:
Perusahaan fast food seperti McDonald's dan Burger King bersaing dalam harga dan
pemasaran, tetapi juga berusaha untuk menciptakan menu yang berbeda untuk menarik
pelanggan yang berbeda.
4. Regulasi Pasar
Pemerintah dapat mengatur pasar untuk memastikan fair play, melindungi konsumen, dan
mencegah monopoli yang merugikan. Ini mencakup regulasi harga, regulasi lingkungan, dan
regulasi anti-monopoli. Contoh: Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). KPPU

Untuk Lingkungan Sendiri 2


Pengantar Bisnis 2023

bertanggung jawab mengawasi dan mengatur persaingan usaha serta mencegah praktik
monopoli dan persaingan usaha tidak sehat di Indonesia. Lembaga ini memiliki peran
penting dalam menjaga integritas dan fair play dalam bisnis di Indonesia.bertugas
mengawasi persaingan bisnis dan melindungi konsumen dari praktik bisnis yang tidak etis.

PENAWARAN DAN PERMINTAAN


Konsep penawaran dan permintaan adalah dasar ekonomi yang sangat penting. Ini
memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk membuat keputusan ekonomi yang
lebih baik dan memahami bagaimana perubahan dalam faktor-faktor seperti harga, pendapatan,
dan barang terkait dapat memengaruhi pasar. Dengan demikian, pengetahuan tentang penawaran
dan permintaan memiliki implikasi yang luas dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Konsep penawaran dan permintaan adalah dasar ekonomi yang sangat penting. Pemahaman yang
baik tentang bagaimana penawaran dan permintaan memengaruhi harga dan kuantitas dalam pasar
adalah kunci untuk pengambilan keputusan ekonomi yang bijak
1. Permintaan (Demand)
a. Permintaan adalah jumlah produk atau layanan yang ingin dibeli oleh konsumen pada
berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.
b. Hukum permintaan menyatakan bahwa jika harga suatu barang atau layanan naik, maka
jumlah yang diminta oleh konsumen akan cenderung turun, dan sebaliknya. Ini adalah
hubungan yang berlawanan antara harga dan jumlah permintaan. Ketika harga suatu
produk naik, konsumen mungkin akan mencari alternatif yang lebih murah atau
mengurangi pembelian produk tersebut. Contoh: Jika harga bensin naik tajam, beberapa
konsumen mungkin memilih untuk mengurangi penggunaan mobil mereka atau beralih
ke transportasi umum.
2. Penawaran (Supply)
a. Penawaran adalah jumlah produk atau layanan yang siap dijual oleh produsen atau
penjual pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.
b. Hukum penawaran menyatakan bahwa jika harga suatu barang atau layanan naik, maka
jumlah yang ditawarkan oleh produsen atau penjual akan cenderung meningkat, dan
sebaliknya. Ini adalah hubungan positif antara harga dan jumlah penawaran. Ketika harga
suatu produk naik, produsen memiliki insentif untuk meningkatkan produksi karena
mereka dapat memperoleh keuntungan lebih besar. Contoh: Jika harga emas naik secara
signifikan, produsen tambang emas mungkin akan meningkatkan produksi untuk
mengambil keuntungan dari harga yang lebih tinggi.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran dan Permintaan
a. Harga barang terkait dapat memengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk. Jika
harga barang yang berhubungan positif (substitusi) naik, maka permintaan produk yang
dipertimbangkan sebagai pengganti tersebut akan meningkat. Contoh: Jika harga kopi
naik, permintaan untuk teh mungkin meningkat karena konsumen beralih ke pengganti
yang lebih murah.
b. Tingkat pendapatan konsumen juga memengaruhi permintaan. Ketika pendapatan
konsumen naik, permintaan akan produk normal cenderung meningkat, sementara
permintaan untuk produk inferior akan turun. Contoh: Jika pendapatan rata-rata
masyarakat meningkat, permintaan untuk mobil mewah mungkin akan meningkat,
sementara permintaan untuk angkutan umum mungkin akan turun.
4. Titik Kesetimbangan
Titik di mana jumlah yang ditawarkan dan jumlah yang diminta bertemu, menentukan harga
dan jumlah produk yang akan diperdagangkan di pasar. Titik ini menunjukkan bahwa harga
dan kuantitas di mana pasar akan berada dalam keseimbangan. Contoh: Jika pada harga Rp.
10.000,- per unit, produsen menawarkan 1.000 unit produk dan konsumen hanya ingin

Untuk Lingkungan Sendiri 3


Pengantar Bisnis 2023

membeli 800 unit, maka harga dan kuantitas ini adalah titik kesetimbangan di mana pasokan
dan permintaan bertemu.

FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
Faktor-faktor produksi adalah komponen utama dalam proses produksi ekonomi. Memahami
peran dan pentingnya tenaga kerja, tanah, modal, dan kewirausahaan dalam produksi adalah kunci
untuk menciptakan kekayaan, pertumbuhan ekonomi, dan pengembangan bisnis yang sukses.
Pemahaman ini membantu dalam pengambilan keputusan yang cerdas dalam dunia bisnis dan
ekonomi.

Faktor-faktor produksi adalah unsur-unsur yang digunakan dalam proses produksi barang dan
jasa. Pemahaman terhadap faktor-faktor ini sangat penting dalam ekonomi karena mereka adalah
komponen utama dalam menghasilkan kekayaan dan pertumbuhan ekonomi. Berikut ini faktor-
faktor produksi, jenis-jenisnya, serta peran dan contohnya dalam produksi.
1. Faktor-Faktor Produksi Utama
a. Tenaga Kerja (Labor):
1) Tenaga kerja adalah upaya fisik dan mental yang disediakan oleh manusia untuk
memproduksi barang dan jasa.
2) Tenaga kerja adalah faktor yang sangat penting dalam produksi karena keterampilan,
produktivitas, dan efisiensi pekerja memengaruhi hasil produksi. Contoh: Pekerja
pabrik, guru, dokter, dan semua individu yang bekerja dalam berbagai bidang
ekonomi.
b. Tanah (Land):
1) Tanah mencakup semua sumber daya alam yang digunakan dalam produksi, seperti
lahan, mineral, air, dan sumber daya alam lainnya.
2) Tanah memberikan tempat bagi produksi dan sumber daya alam yang digunakan
dalam produksi barang dan jasa. Contoh: Lahan pertanian, tambang batu bara,
hutan, dan sumber daya alam lainnya.
c. Modal (Capital):
1) Modal mencakup semua aset fisik dan keuangan yang digunakan dalam produksi,
seperti mesin, pabrik, kendaraan, dan uang.
2) Modal membantu meningkatkan efisiensi produksi dan kapasitas untuk
menghasilkan lebih banyak barang atau jasa. Contoh: Mesin cetak dalam percetakan,
komputer dalam industri teknologi, dan pabrik dalam manufaktur.
2. Faktor-Faktor Produksi Tambahan
a. Kewirausahaan (Entrepreneurship):
1) Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menggabungkan faktor-faktor produksi
lainnya, mengambil risiko, dan mengorganisasi produksi untuk menciptakan nilai
tambah.
2) Kewirausahaan mengidentifikasi peluang, mengembangkan ide bisnis, dan
mengkoordinasikan faktor-faktor produksi untuk mencapai tujuan bisnis. Contoh:
Pendiri perusahaan teknologi seperti Steve Jobs (Apple) dan Elon Musk (SpaceX)
adalah contoh kewirausahaan yang sukses.
3. Faktor-Faktor Produksi dalam Ekonomi
a. Kombinasi Faktor-Faktor Produksi: Proses produksi melibatkan kombinasi faktor-
faktor produksi utama dan tambahan. Keputusan tentang bagaimana menggabungkan
faktor-faktor ini memengaruhi biaya produksi dan output. Contoh: Sebuah restoran
menggabungkan tenaga kerja (koki dan pelayan), tanah (lokasi bangunan), modal
(peralatan dapur), dan kewirausahaan (manajemen) untuk menyediakan layanan
makanan.

Untuk Lingkungan Sendiri 4


Pengantar Bisnis 2023

b. Perubahan dalam Faktor-Faktor Produksi: Perubahan dalam faktor-faktor produksi


seperti teknologi yang lebih canggih, pelatihan pekerja, atau investasi dalam modal dapat
meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Contoh: Penggunaan robot dalam proses
manufaktur otomotif mengurangi keterlibatan tenaga kerja manusia dan meningkatkan
produktivitas.
4. Faktor-Faktor Produksi dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
Perusahaan dan individu yang terlibat dalam bisnis harus mempertimbangkan faktor-faktor
produksi ini dalam pengambilan keputusan bisnis mereka. Mereka harus mengoptimalkan
penggunaan tenaga kerja, tanah, modal, dan kewirausahaan untuk mencapai tujuan bisnis
mereka dan meningkatkan efisiensi produksi.

SIKLUS BISNIS DAN KEBIJAKAN MONETER


Siklus bisnis dan kebijakan moneter adalah konsep kunci dalam ekonomi yang membantu kita
memahami fluktuasi ekonomi dan cara pemerintah dan bank sentral mengelolanya. Pemahaman
tentang faktor-faktor yang memengaruhi siklus bisnis dan alat-alat kebijakan moneter membantu
dalam merencanakan dan merespons perubahan ekonomi yang berkelanjutan.

Siklus bisnis dan kebijakan moneter adalah topik yang sangat penting dalam ekonomi. Siklus
bisnis menggambarkan fluktuasi ekonomi antara pertumbuhan dan kontraksi, sementara
kebijakan moneter adalah alat yang digunakan oleh pemerintah dan bank sentral untuk mengelola
ekonomi. Berikut ini bagaimana siklus bisnis, faktor-faktor yang memengaruhinya, dan
bagaimana kebijakan moneter memainkan peran dalam mengatasi siklus tersebut, yaitu :

1. Siklus Bisnis
a. Pengertian Siklus Bisnis:
Siklus bisnis adalah fluktuasi periodik dalam aktivitas ekonomi yang mencakup periode
pertumbuhan (ekspansi) dan kontraksi (resesi).
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siklus Bisnis:
1) Permintaan Agregat: Perubahan dalam tingkat konsumsi, investasi, pengeluaran
pemerintah, dan ekspor neto dapat memicu fluktuasi dalam siklus bisnis.
2) Kebijakan Moneter dan Fiskal: Keputusan pemerintah dan bank sentral mengenai
suku bunga, belanja pemerintah, dan pajak dapat memengaruhi siklus bisnis.
3) Perubahan Teknologi: Inovasi dan perubahan teknologi dapat memengaruhi
produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
c. Fase Siklus Bisnis:
1) Ekspansi: Perekonomian tumbuh, tingkat pengangguran menurun, dan kepercayaan
konsumen meningkat.
2) Puncak: Aktivitas ekonomi mencapai puncak, pertumbuhan melambat, dan investor
mungkin mulai merasa waspada.
3) Kontraksi (Resesi): Perekonomian mulai mengalami kontraksi, pengangguran
meningkat, dan kepercayaan konsumen menurun.
4) Dasar (Trough): Perekonomian mencapai dasar, dan fase pemulihan dimulai.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah upaya pemerintah atau bank sentral untuk mengatur jumlah uang
beredar dan tingkat suku bunga dalam perekonomian untuk mencapai tujuan ekonomi
tertentu.
3. Alat Kebijakan Moneter:
a. Suku Bunga: Bank sentral dapat mengubah suku bunga untuk mempengaruhi minat
untuk meminjam dan menginvestasikan uang.
b. Operasi Pasar Terbuka: Bank sentral dapat membeli atau menjual surat berharga
pemerintah untuk mengubah jumlah uang beredar.

Untuk Lingkungan Sendiri 5


Pengantar Bisnis 2023

c. Persyaratan Cadangan: Bank sentral dapat mengatur jumlah uang yang harus dipegang
oleh bank komersial sebagai cadangan.
d. Tujuan Kebijakan Moneter:
1) Mengendalikan Inflasi: Bank sentral dapat menggunakan kebijakan moneter untuk
mengendalikan laju inflasi dalam perekonomian.
2) Mengatasi Resesi: Bank sentral dapat mengurangi suku bunga dan meningkatkan
jumlah uang beredar untuk merangsang pertumbuhan selama periode resesi.

HUBUNGAN SIKLUS BISNIS DAN KEBIJAKAN MONETER


1. Pada Ekspansi: Bank sentral cenderung meningkatkan suku bunga untuk mencegah inflasi
yang berlebihan selama periode pertumbuhan ekonomi.
2. Pada Kontraksi (Resesi): Bank sentral dapat menurunkan suku bunga dan meningkatkan
jumlah uang beredar untuk merangsang pertumbuhan dan mengatasi kontraksi ekonomi.
Contoh: Selama resesi global pada tahun 2008, Federal Reserve di Amerika Serikat
menurunkan suku bunga dan meluncurkan program pelonggaran kuantitatif untuk
merangsang pertumbuhan ekonomi dan mengatasi dampak negatif resesi.

DAFTAR PUSTAKA :
1. Prawirosentono, Suryadi, Pengantar Bisnis Modern, Studi Kasus Indonesia dan Analisis
kualitatif, 2002, Bumi Aksara, Jakarta
2. Swasta, Basu, 2002, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta, Penerbit Liberty
3. Ricky, Griffin, Ronald, dan Ebert, Bisnis, 2002, Sixth Edition Prentice Hall, New Jersey
4. Sigit, Suhardi, Pengantar Ekonomin Perusahaan Praktir, 1982, Penerbit Liberty Yogyakarta
5. Alma, Buchari, Pengantar Bismis, 2008, Penerbit alfabeta Bandung
6. Fuad,M, Pengantar Bismis, 2009, Penerbit Gramedia Jakarta
7. Gitossudarmo, Indriyo, Pengantar Bismis, 1999, Penerbit BPFE Yogyakarta

Untuk Lingkungan Sendiri 6

Anda mungkin juga menyukai