Anda di halaman 1dari 19

LECTURE NOTES

Business Economics

Week 1
The Economic and
Business Environment
LEARNING OUTCOMES

• LO 1. Memahami prinsip-prinsip ekonomi bisnis dan menerapkannya dalam sistem pasar.

OUTLINE MATERI:

- The ten principles of economics


- Economics and Business Decision Making
- The Business Environment

Business Economics – R1
ISI MATERI

1.1. Sepuluh Prinsip Ekonomi (The Ten Principles Of Economics)


Istilah "ekonomi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "oikonomos," yang merujuk kepada
seseorang yang mengelola rumah tangga. Analogi antara rumah tangga dan ekonomi sangat
jelas, melibatkan pertimbangan mengenai jenis barang apa yang akan diproduksi, seberapa
banyak produk yang akan dihasilkan, siapa yang akan terlibat dalam produksi, penggunaan
sumber daya dalam proses produksi, dan pada tingkat harga berapa produk tersebut akan dijual.
Kehendak manusia bersifat tak terbatas, tetapi ketersediaan sumber daya memiliki
batasan. Ketidakmampuan menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi
kebutuhan tak terbatas manusia menyebabkan munculnya kelangkaan (scarcity). Dalam
konteks ekonomi, kelangkaan sumber daya merujuk pada situasi di mana kebutuhan manusia
melebihi ketersediaan produk.
Ekonomi (Economics) adalah cabang ilmu yang memeriksa cara masyarakat atau rumah
tangga mengelola sumber daya yang terbatas. Para ahli ekonomi mendalami bagaimana
individu membuat keputusan, termasuk sejauh mana mereka bekerja, apa yang mereka beli,
berapa banyak uang yang mereka simpan, dan cara mereka mengalokasikan investasi mereka.
Selain itu, ekonomi juga mengamati interaksi antara individu dan bisnis dalam masyarakat.
Perilaku suatu perekonomian merefleksikan perilaku masing-masing individu yang
menyusunnya pada prinsip-prinsip ekonomi. Pengertian Prinsip Ekonomi adalah suatu usaha
untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin dengan pengorbanan seminimal atau sekecil
mungkin. Dengan kata lain, pelaksanaan prinsip ekonomi ini bertujuan agar manusia dapat
memenuhi kebutuhan ekonominya dengan cara yang efektif dan efisien. Pada dasarnya,
ekonomi dan prinsip ekonomi adalah tentang memuaskan keinginan konsumen tanpa batas
dengan sumber daya yang terbatas.

Business Economics – R1
Prinsip ekonomi dibagi menjadi tiga aktivitas ekonomi, yaitu produksi (produsen),
distribusi (distributor), dan konsumsi (konsumen). Dari tiga kelompok aktivitas ini terdapat
10 prinsip ekonomi yang dijelaskan sebagai berikut:

1.1.1. Bagaimana masyarakat sebagai individu mengambil keputusan (Prinsip 1-4)


Prinsip 1 #: Setiap Orang Melakukan Pertukaran (Trade Off)
Dalam berbagai pengambilan keputusan kita tahu bahwa ada harga yang harus dibayar untuk
mendapatkan suatu hal. Dimana kita harus mengorbankan suatu hal untuk mendapatkan hal
lain yang diinginkan. Misalnya, ketika kita menginginkan suatu barang yang bagus dan
berkualitas, maka harus ada sesuatu yang harus kita korbankan untuk mendapatkan barang
tersebut. Ada beberapa hal yang biasanya dikorbankan untuk mendapatkan suatu hal yaitu
uang, kesempatan, maupun barang lainnya. Setiap orang menghadapi situasi pertukaran atau
trade-off dan bahkan negara juga mengalami hal yang serupa.
Contoh: bila kita melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi berarti kita harus siap
untuk mengorbankan waktu/kesempatan untuk bermain ataupun bekerja.
Prinsip 2 #: Mengorbankan Biaya Untuk Mendapatkan Sesuatu.
Karena semua orang menghadapi tradeoff, maka untuk mengambil keputusan kita harus
membandingkan BIAYA dan MANFAAT dari setiap tindakan yang akan dilakukan. Sering
kita hanya menilai biaya atau cost adalah nilai yang dibayarkan untuk mendapatkan sesuatu.
Bila membicarakan masalah biaya, mungkin yang pertama terlintas adalah uang. Namun
sebenarnya biaya tidak hanya menyangkut masalah uang saja.

Business Economics – R1
Ada hal lain yang harus diperhatikan yaitu biaya kesempatan (Opportunity cost). Konsep
tentang biaya kesempatan adalah harga yang harus dibayarkan atau dihilangkan untuk
mendapatkan suatu kesempatan yang lain. Oleh karena itu kita harus dapat mengambil
kesempatan untuk mendapatkansesuatu yang punya nilai lebih baik, atau setidaknya sebanding
dengan biaya yang telah dikeluarkan.
Contoh biaya kesempatan: bila memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, biaya yang dibutuhkan tidak hanya berkisar pada biaya materiil saja seperti buku, SPP,
dan lain sebagainya. Namun juga kesempatan yang hilang dengan ditentukannya pilihanuntuk
sekolah. Bagi sebagian orang terkadang pertimbangan kesempatan ini mempunyai prioritas
yang lebih dari pada biaya materiil itu sendiri. Karena adanya konsep biaya ini, maka kita
harus dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Prinsip 3 #: Orang Berpikir Secara Rasional
Konsep berpikir rasional merupakan suatu konsep dimana seseorang akan melalukan hal
terbaik untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan dengan kesempatan yang ada. Seseorang

akan berpikir secara rasional untuk mendapatkan keuntungan dan apa yang menjadi kerugian
dari kesempatan yang ia pilih. Contoh: Saat menghadapi dua pilihan yaitu melanjutkan sekolah
(S2) atau mencari kerja. Yang ia pikirkan adalah apa keuntungan dari melanjutkan sekolah
yaitu pengetahuan, pekerjaan yang lebih baik dan penghasilan lebih bersar. Atau memilih
mencari kerja dengan keuntungan yaitu lebih cepat memiliki penghasilan sendiri. Dan
kerugiannya, yaitu kehilangan hal-hal dari pilihan yang ia tinggalkan.
Prinsip 4 # : Orang Tanggap Terhadap Insentif
Insentif adalah kemungkinan untuk memperoleh hadiah atau hukuman sehingga mampu
mengajak seseorang untuk bertindak. Dalam ilmu ekonomi, prinsip insentif termasuk dalam
hal yang sangat penting. Bagi para pembuat kebijakan, untuk mengetahui pergerakan pasar
sangat diperlukan wawasan tentang insentif dan bagaimana reaksi seseorang apabila diberi
insentif. Biasanya orang akan lebih aktif dan antusias jika ia akan memperoleh keuntungan
tambahan dari yang dikerjakannya.
Contoh: Seorang karyawan biasanya sanggup mengepak 100 doos buku dalam sehari. Namun
jika ia sanggup mengepak lebih dari 100 doos buku, maka akan diberi insentif 30% dari
gajinya. Untuk itu karyawan tersebut sanggup mengepak hingga 200 doos setiap harinya.

Business Economics – R1
1.1.2. Bagaimana masyarakat berinteraksi (Prinsip 5-7)
Prinsip 5 #: Perdagangan Menguntungkan Semua Pihak
Pada prinsip ini yang paling ditonjolkan adalah spesialisasi. Perdagangan dalam hal ini
maksudnya adalah, jika satu pihak unggul dalam memproduksi suatu barang dibandingkan
barang lainnya, maka hal ini disebut dengan keunggulan.
Sedangkan pihak kedua juga memiliki keunggulan yang lain yaitu, memiliki keunggulan
dalam memproduksi barang yang berbeda dengan pihak pertama, sehingga pihak pertama
hanya melakukan konsentrasi pada barang yang telah menjadi keunggulan. Dengan begitu,
kedua pihak ini mendapatkan keuntungan dari jual-beli antar pihak pertama dan pihak kedua.
Suatu negara akan memproduksi suatu barang sesuai dengan kemampuan yang palingoptimal
(biaya produksi rendah, kemampuan produksi tinggi, berkualitas) yang dimilikinya,setelah
itu menjualnya ke negara lain yang tidak optimal produksinya atas barang tersebut.Barang
produksi yang tidak mampu dihasilkan secara optimal maka negara tersebut pun akan membeli
barang tersebut dari negara lain yang produksinya lebih optimal.
Contoh: Indonesia mengekspor minyak mentah untuk diolah di negara lain dan Indonesia
mengimpor kendaaraan bermotor dari negara lain. Artinya terjadi kegiatan petukaran barang
atau ekspor impor yang dapat menguntungkan kedua belah pihak negara. Indonesia
mendapatkan kendaraan bermotor dan negara lain mendapatkan minyak mentah yang
kemudian dipergunakan untuk keperluan negara tersebut.
Prinsip 6 #: Mekanisme Pasar Untuk Mengatur Kegiatan Ekonomi
Pasar adalah suatu tempat terjadinya interaksi antara produsen (perusahaan) dan konsumen
(rumah tangga) dalam melakukan tawar-menawar nilai atau harga atas suatu barang.
Produsen memiliki hak dalam menentukan siapa saja yang akan dipekerjakan dan barang apa
yang akan diproduksi, dan konsumen memiliki hak untuk bekerja di perusahaan mana dan akan
membeli barang apa dari penghasilan yang mereka didapat.
Mekanisme pasar merupakan suatu cara untuk mengalokasikan sumber daya dengan tepat.
Mekanisme yang seperti ini bertumpu pada keputusan kolektif dari rumah tangga serta
perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya. Fungsi utama pasar adalah mengumpulkan
perusahaan dan rumah tangga untuk memberikan penawaran dan permintaan akan suatu barang
dan jasa. Karena fungsinya inilah mekanisme pasar mempunyai peranan penting dalam
perekonomian.
Contoh: Terdapat perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, ia ingin membuat suatu
inovasi baru terhadap produknya.

Business Economics – R1
Dalam menentukan suatu bentuk inovas baru yang akan dikerjakan ini, maka perusahaan
tersebut harus memantau kondisi UX (User Experience) sebelum mengadakan pengembangan
lebih lanjut.
Prinsip 7 #: Pemerintah Meningkatkan Kinerja Pasar
Meskipun pasar adalah tempat yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi, namun
perlu adanya campur tangan pemerintah untuk melakukan intervensi di bidang ekonomi
untuk mendukung efisiensi dan pemerataan. Tanpa adanya pemerintah yang memberikan
sarana prasarana untuk kegiatan pasar; mekanisme pasar juga tidak bisa berjalan sesuaidengan
fungsinya. Intervensi pemerintah untuk mekanisme pasar diperlukan untuk meningkatkan
efisiensi serta keadilan pasar. Kehadiran pemerintah bisa mencegah kemungkinan pasar
dikuasai (market power) oleh perseorangan atau monopoli pasar untuk mencegah kegagalan
kinerja pasar (market failure). Selain itu, pemerintah juga berperan sebagai penegak hukum
dan pembuat kebijakan untuk mencegah kecurangan pada pasar.

Contoh: Intervensi pemerintah →Melalui pasar pemerintah bisa membantu pedagang-


pedagang di pasar (floor price), sehingga dapat menguntungkan kedua pihak (penjual dengan
pembeli). Karena hal tersebut, penjual dapat memaksimalkan penghasilan dengan cara
menambahkan pemasukan atas barang atau stok dagang sehingga mendapatkan hasil yang
maksimal.
1.1.3. Bagaimana perekonomian negara bekerja (8 – 10)
Prinsip 8 #: Standar Hidup Negara Bergantung Pada Kemampuan Dalam Memproduksi
Barang Dan Jasa
Standar hidup suatu negara berbanding lurus dengan kemampuannya dalam memproduksi
barang dan jasa. Jika kemampuannya dalam memproduksi barang dan jasa yang tinggi maka
standar hidup negara tersebut akan tergolong tinggi, dan sebaliknya.
Tingkat pertumbuhan produktivitas suatu negara akan menentukan tingkat pertumbuhan
pendapatan rata-rata warga di negara tersebut.
Contoh: Jepang termasuk negara yang maju dalam bidang teknologi. Tidak hanya dalam bidang
teknologi saja, dalam bidang industri Jepang juga unggul. Jepang memiliki kemampuan dalam
memproduksi barang yang berkualitas dan kuantitasnya banyak, hal ini terjadi karena Jepang
memiliki kemampuan dalam bidang teknologi

Business Economics – R1
Prinsip 9 #: Inflasi Terjadi Ketika Pemerintah Mencetak Uang Dalam Jumlah Banyak
Banyak faktor yang menyebabkan inflasi yang terjadi di suatu negara. Salah satu faktornya
adalah ketika pemerintah mencetak uang terlalu banyak. Tingginya produksi uang juga
mengakibatkan peningkatan peredaran uang. Hal ini menyebabkan nilai pada uang tersebut
semakin berkurang dan menyebabkan inflasi. Bila sampai pada situasi seperti ini, harga
barang akan naik yang disebabkan karena nilai uang yang menurun.
Prinsip 10 #: Masyarakat Berada Diantara Inflasi Dan Pengangguran
Keterkaitan antara inflasi dengan pengangguran digambarkan dalam Kurva Philips. Semakin
tinggi tingkat pengangguran maka akan semakin rendah pula laju inflasi. Kurva ini
menjelaskan bahwa tingkat pengangguran yang rendah akan selalu dapat dipantau dengan cara
mendorong sedikit atas laju inflasi di negara tersebut.
Laju inflasi dapat diturunkan dengan cara membiarkan terjadinya kenaikan angka
pengangguran atau dapat disebut trade off antara inflasi dengan pengangguran.
Seperti dijelaskan pada prinsip ke 9, bahwa penyebab utama inflasi jangka panjang adalah
karena pencetakan uang yang terlalu banyak. Namun ternyata kesempatan ini juga bisa
menjadi cara untuk mengurangi angka pengangguran. Kembali kepada prinsip 1 tentang trade-
off atau tarik ulur, secara keseluruhan ekonomi juga mengalami tarik ulur antara pengangguran
dan inflasi. Peningkatan jumlah uang yang beredar bisa mendorong kemampuan belanja
masyarakat sehingga permintaan akan barang dan jasa juga meningkat. Meskipun kenaikan
permintaan barang dan jasa juga berpotensi menaikkan harga barang namun ternyata juga
berpeluang untuk meningkatkan minat perusahaan untuk menambah produksi demi memenuhi
permintaan tersebut. Bila produksi meningkat, perusahaan membutuhkan lebih banyak pekerja.
Hal ini secara teori bisa mengurangi angka pengangguran dengan meningkatkan lapangan
pekerjaan.
1.2. Pengambilan Keputusan Ekonomi dan Bisnis (Economics and Business Decision Making)

1.2.1. Masalah Ekonomi


Dalam proses ekonomi tentunya akan selalu muncul berbagai masalah yang tidak
sedikit dan beragam. Permasalahan muncul karena adanya pertemuan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas. Keinginan yang tidak terbatas ini harus melawan sumber daya
yang terbatas sehingga memicu masalah.

Business Economics – R1
3 masalah pokok ekonomi adalah :
1. Kebutuhan manusia
2. Faktor produksi (sumber daya)
3. Kelangkaan (scarcity)
Ekonomi merupakan aktifitas kegiatan manusia di muka bumi ini, sehingga kemudian
timbul motif ekonomi, yaitu keinginan seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Konsep ekonomi, dibedakan antara kebutuhan (need) dan keinginan (want). Dalamkehidupan
sehari-hari orang cenderung menyamakan kebutuhan (needs) dengan keinginan (wants).
Terkadang orang menyebutkan sesuatu sebagai kebutuhan yang harus dipenuhisegera, padahal
sesuatu tersebut berupa keinginan yang bisa saja ditunda.
Kebutuhan (needs) merupakan hal-hal penting dalam kehidupan seperti makanan, air,
pakaian, dan tempat tinggal, yang harus dipenuhi agar dapat bertahan hidup, sedangkan
keinginan (want) adalah semua hal yang ingin kita miliki yang kita yakini membuat hidup kita
lebih nyaman dan bahagia.
Kebutuhan dan keinginan manusia tidak terbatas, namun sumberdaya yang tersedia
terbatas. Hal ini yang dinamakan kelangkaan (Scarcity), artinya ketidakseimbangan antara

kebutuhan manusia yang tak terbatas dengan sumber daya yang terbatas. Sumberdaya (faktor
produksi) yang terbatas meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal,
dan daya pengusaha.
Dengan sumber daya yang langka maka tidak semua orang bisa memenuhi kebutuhan
dan keinginannya. Hanya sedikit orang yang memiliki banyak uang yang mampu memenuhi
semua keinginan dan kebutuhan mereka. Sebagai hasilnya, kita harus menggunakan
penghasilan kita dengan bijak dan membuat keputusan tentang bagaimana kita mengalokasikan
pendapatan kita dan sumber daya yang langka untuk berbagai penggunaan.
Dalam upaya memahami perilaku pengambilan keputusan terhadap keterbatasan
sumberdaya, para ekonom telah membuat asumsi yang membantu kita membuat model
perilaku pengambilan keputusan. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia
mempertimbangkan biaya (cost) dan manfaat (benefit) dari suatu keputusan. Seseorang akan
mempertimbangkan apabila nilai manfaat lebih besar daripada biayanya, maka ia akan
memutuskan untuk memilihnya. Di sinilah manusia melakukan pilihan (choice).

Business Economics – R1
Dalam setiap kegiatan ekonomi, baik memproduksi maupun mengkonsumsi
menggunakan barang dan jasa,setiap pelaku kegiatan ekonomi harus membuat pilihan-pilihan
(choices) agar sumber daya yang tersedia dapat digunakan secara efisien dengan mewujudkan
kesejahteraan yang maksimal.

1.2.2. Pengaruh perilaku pengambilan keputusan dalam bisnis


Setiap kali seseorang membuat keputusan tentang pembelian suatu produk, hal itu
berdampak pada bisnis. Pada saat kita berbelanja di supermarket misalnya, mungkin kita sering
tergoda dengan penawaran menarik yang membuat kita memutuskan untuk membeli walaupun
tidak memerlukannya bahkan mengalahkan kebutuhan membeli barang lain yang lebih penting.
Sebagai contoh, seorang mahasiswa harus membeli buku Business Economics
karangan Mankiw, Taylor and Ashwin yang direkomendasikan oleh dosennya. Mahasiswa
tersebut pergi ke toko buku dan mendapatkan buku tersebut. Ketika melihat harganya buku dia
berpikir bahwa harga buku tersebut terlalu tinggi, sehingga berpikir dua kali untukmembelinya.
Di sisi lain dia ingat tentang keinginannya mendaftar menjadi anggota tim futsal di kampusnya
yang lebih menarik baginya. Dan dia mengurungkan niatnya untuk membeli buku dan
memutuskan untuk meminjam di perpustakaan saja. Akibatnya toko tersebut tidak jadi
mendapatkan uang dari penjualan buku tersebut. Penjualan bukupun menurun. Buku

dikembalikan ke penerbit, sehingga penerbit kelebihan stok dan tidak dapat melakukan cetak
ulang, yang berimbas pada perusahaan kertas, perusahaan tinta dan lainnya. Imbas akan
terdampak pada pendapatan karyawan dan akhirnya berimbas kepada turunnya kemampuan
pemenuhan kebutuhan keluarga. Hal ini juga berdampak pada restoran yang biasa didatangi
karyawan tersebut. Karena turunnya penghasilan karyawan tersebut, ia tidak mengunjungi
restoran tersebut.
Keputusan sederhana oleh mahasiswa sendiri mungkin tampaknya tidak begitu penting
tetapi efek gabungan dari jutaan keputusan yang dibuat setiap hari oleh jutaan orang di seluruh
dunia memiliki efek signifikan pada bisnis.

1.2.3. Nilai Uang


Keputusan untuk membeli buku ini memberikan pesan kepada penerbit dan penulis
bahwa buku tersebut memiliki nilai - membantu mempelajari, membuat subjek lebih mudah
dipahami, sumber daya pendukung sangat membantu dalam memberikan penilaian dan pada
akhirnya mahasiswa dapat memperoleh nilai yang mereka cari. Dengan kata lain, keputusan
Business Economics – R1
untuk membeli buku ini menyiratkan bahwa pembeli merasa akan memberikan nilai uang. Kita
dapat mendefinisikan nilai uang sebagai situasi di mana kepuasan yang diperoleh dari
menggunakan buku (namun kita memilih untuk mengukur kepuasan itu) lebih besar dari jumlah
uang yang harus diserahkan seseorang untuk mendapatkannya (harga).
Jika cukup banyak mahasiswa membuat keputusan seperti itu, buku ini akan sangat
sukses. Para penulis akan senang karena mereka akan mendapat royalti dari penjualan setiap
buku dan penerbit akan senang karena mendapat keuntungan. Namun bagaimana dengan buku-
buku Business Economics yang lain? Inilah sebabnya para ekonom menghabiskan banyak
waktu untuk melihat kerja pasar.

1.2.4. Membuat Keputusan Bisnis


Dalam kegiatan bisnis kita harus membuat keputusan setiap hari. Ada tiga area penting
yang bisa kita perhatikan di mana pengambilan keputusan harus dipertimbangkan dengan
cermat. Tiga area tersebut adalah: (1) keputusan tentang investasi dalam kapasitas produktif
baru, (2) pertumbuhan dan ekspansi, dan tentang (3) memperoleh dan mempertahankan
pelanggan. Secara kolektif keputusan-keputusan ini saling terkait dan akan berdampak besar
pada keputusan lain yang harus diambil oleh bisnis. Misalnya, jika keputusan diambil untuk
memperkenalkan sistem perencanaan sumber daya perusahaan (sistem yang menyatukan
informasi manajemen dari dalam dan luar bisnis ke seluruh organisasi yang akan membantu
meningkatkan aliran informasi dalam bisnis), ini kemudian menyebabkan keputusan yang
harus diambil tentang mempekerjakan staf baru, mungkin mengurangi karyawan di beberapa
bidang, keputusan tentang kebutuhan pelatihan untuk staf dan bagaimana mengelola beberapa
gangguan yang akan terjadi selama masa transisi.

1.1. Lingkungan Bisnis (The Business Environment)

Para ekonom bisnis mengkaji perusahaan: perubahan lingkungan di mana mereka


beroperasi, keputusan yang mereka ambil, dan dampak dari keputusan tersebut – terhadap
perusahaan itu sendiri, terhadap pelanggannya, terhadap karyawannya, terhadap pesaing
bisnisnya, terhadap masyarakat luas dan terhadap domestik. dan perekonomian internasional.
Studi tentang bisnis akan melibatkan tiga jenis aktivitas :

■■ Deskripsi, yaitu menjelaskan tujuan bisnis (misalnya menghasilkan keuntungan atau


meningkatkan pangsa pasar), jenis pasar di mana perusahaan beroperasi (misalnya kompetitif
atau non-kompetitif) dan kendala dalam pengambilan keputusan. pembuatannya (misalnya

Business Economics – R1
biaya produksi, tingkat permintaan konsumen, dan keadaan perekonomian).

■■ Analisis yaitu menganalisis bagaimana biaya suatu perusahaan dapat bervariasi


sesuai dengan jumlah output yang dihasilkannya dan bagaimana pendapatannya akan
dipengaruhi oleh perubahan permintaan konsumen atau perubahan harga yang dikenakan oleh
pesaing. Dengan menganalisis naik turunnya perekonomian adalah merupakan sesuatu yang
akan mempunyai pengaruh penting terhadap profitabilitas banyak perusahaan.

■■ Rekomendasi yaitu dengan mengingat tujuan suatu perusahaan, ekonom bisnis


dapat membantu menunjukkan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya, jika
sebuah perusahaan ingin memaksimalkan keuntungannya, ekonom bisnis dapat memberikan
saran mengenai harga apa yang harus ditetapkan, berapa banyak investasi yang harus
dilakukan, berapa banyak yang harus diiklankan, dan sebagainya. yang menjadi dasar mereka.
Dalam kondisi yang tidak menentu, rekomendasi akan bersifat tentatif

Dalam istilahnya yang paling sederhana, aktivitas bisnis melibatkan pengambilan


serangkaian input dan menghasilkan output. Outputnya bisa berupa barang fisik atau layanan.
Bisnis mungkin menyediakan barang dan jasa ini kepada seseorang yang benar-benar
mengkonsumsi barang atau jasa (konsumen akhir) atau bisnis lain yang dapat bertindak sebagai
perantara dalam mendapatkan barang dan jasa kepada konsumen akhir atau yang akan
melakukan sesuatu untuk barang-barang tersebut dan layanan sebelum menjualnya ke
konsumen akhir.

Aktivitas bisnis di mana bisnis menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir disebut
sebagai bisnis B2C. Sedangkan bisnis menjual barang atau jasa ke bisnis lain, disebut sebagai
bisnis B2B. Dalam beberapa tahun terakhir ada juga bentuk lain dari aktivitas yang dapat
digolongkan sebagai aktivitas bisnis di mana konsumen berinteraksi dengan konsumen lain
melalui situs jejaring sosial atau situs web seperti eBay, Amazon Marketplace, eBid, OZtion,
uBid dan Overstock, yang memfasilitasi jenis ini. perdagangan. Ini disebut sebagai bisnis C2C.

1.1.1. Faktor-faktor produksi

Setiap bisnis harus menggunakan input. Input ini disebut sebagai faktor produksi, yang
digunakan untuk menghasilkan output - produk setengah jadi atau komoditas (bahan baku
seperti karet, kakao, kopi, gandum, timah, bijih, dll.), yang kemudian dijual ke bisnis lain atau
produk jadi yang dijual ke konsumen.

Faktor-faktor produksi meliputi faktor: tanah, tenaga kerja, modal dan intreprise/
Business Economics – R1
wirausaha. Wirausaha merupakan tenaga kerja spesialis sehingga dianggap sebagai faktor
produksi yang terpisah. Faktor produksi tanah adalah semua sumber daya alam yang dapat
digunakan dalam produksi, tenaga kerja adalah semua upaya manusia, mental dan fisik, yang
digunakan dalam produksi, modal adalah barang apa pun yang digunakan dalam produksi yang
tidak digunakan untuk kepentingannya sendiri tetapi untuk apa yang dikontribusikannya untuk
produksi. Entreprise adalah tindakan mengambil risiko dalam organisasi faktor-faktor produksi
untuk menghasilkan aktivitas bisnis.

1.1.2. Transformasi Bisnis

Bagaimana faktor-faktor produksi disatukan, dalam proporsi apa dan bagaimana


mereka bekerja bersama dalam proses transformasi, bisa sangat berbeda, bahkan dalam jenis
bisnis yang sama yang beroperasi di industri yang sama sekalipun. Jarang ada dua perusahaan
yang memproduksi mobil atau bahan kimia yang sama walaupun mereka mungkin memiliki
banyak kesamaan. Salah satu elemen kunci dari proses transformasi adalah penambahan nilai
pada produknya dan ini bisa terjadi pada setiap tahap dalam proses transformasi.

Nilai tambah (added value) adalah apa yang dilakukan perusahaan terhadap input yang
diubahnya menjadi output yang ditujukan kepada pelanggan (bisnis atau konsumen akhir).
Menambah nilai bisa dalam bentuk karya atau teknologi yang membuat hidup konsumen jauh
lebih mudah dalam beberapa cara atau apakah pekerjaan produk dirancang untuk lebih efektif
atau lebih memiliki gaya daripada produk saingan di pasar. Jika suatu bisnis tidak dapat
menambah nilai maka bisnis tersebut pada akhirnya akan gagal. Beberapa produk akan gagal
karena tidak memenuhi kebutuhan pasar, artinya bahwa tidak ada cukup banyak orang yang
mau membayar harga yang ditetapkan.

Merupakan hal yang normal untuk membagi lingkungan ekonomi di mana perusahaan
beroperasi menjadi dua tingkatan:

■■ Lingkungan Mikroekonomi. Hal ini mencakup semua faktor ekonomi yang spesifik
pada perusahaan tertentu yang beroperasi di pasar tertentu. Jadi, satu perusahaan mungkin
beroperasi di pasar yang sangat kompetitif yang lain mungkin tidak; satu perusahaan mungkin
dihadapkan pada selera konsumen yang berubah dengan cepat (misalnya produsen pakaian
bermerek), sementara perusahaan lain mungkin dihadapkan pada permintaan konsumen yang
hampir konstan (misalnya pedagang kentang); satu Perusahaan mungkin menghadapi kenaikan
biaya yang cepat, sedangkan perusahaan lain mungkin mendapati bahwa biaya tetap atau
menurun.
Business Economics – R1
■■ Lingkungan Makroekonomi. Ini adalah situasi perekonomian nasional dan
internasional di mana bisnis secara keseluruhan beroperasi. Bisnis secara umum akan berjalan
jauh lebih baik ketika perekonomian sedang tumbuh, dibandingkan ketika perekonomian
berada dalam resesi, seperti yang kita lihat selama pandemi COVID-19. Dalam mengkaji
lingkungan makroekonomi, kita juga akan melihat kebijakan-kebijakan yang diambil
pemerintah dalam upaya mereka untuk mengarahkan perekonomian, karena kebijakan-
kebijakan ini, dengan mempengaruhi hal-hal seperti perpajakan, peraturan, suku bunga dan
nilai tukar, akan mempunyai dampak yang besar terhadap perekonomian. perusahaan

Maju mundurnya suatu bisnis perusahaan dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
bisnisnya. Lingkungan bisnis dibedakan menjadi lingkungan bisnis internal dan lingkungan
bisnis ekternal. Lingkungan internal kemungkinan dapat dikendalikan secara organisastoris
oleh para pelaku usaha, sehingga dapat diarahkan sesuai dengan keinginan perusahaan.
Sedangkan lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang berada di luar kegiatan bisnis
yang tidak mungkin dapat dikendalikan begitu saja oleh pelaku bisnis sesuai dengan keinginan
perusahaan.

Faktor-faktor lingkungan internal yang mempengaruhi kegiatan bisnis adalah: faktor


tenaga kerja, modal, material, peralatan mesin dan metode manajemen yang digunakan pelaku
bisnis. Faktor-faktor lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kegiatan bisnis antara
lain adalah: Faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, ekologi, hukum, etika dan lingkungan
global. Secara tradisional terdapat identifikasi empat dimensi bisnis lingkungan: politik,
ekonomi, sosial/budaya dan teknologi. Faktor politik: Perusahaan terkena dampak langsung
dari Tindakan pemerintahan dan peristiwa politik lainnya. Ini mungkin saja peristiwa besar
yang mempengaruhi seluruh komunitas bisnis, seperti seperti dampak invasi Rusia ke Ukraina,
keluarnya Inggris dari UE, pembatasan akibat COVID-19, atau pergantian pemerintahan. Atau,
tindakan tersebut mungkin hanya memengaruhi satu Tindakan bagian dari perekonomian.
Misalnya saja tarif terhadap kantong plastic mempengaruhi sektor ritel dan larangan merokok
di tempat umum tempat mempengaruhi industri tembakau. Faktor-faktor ekonomi : Bisnis
dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi, termasuk perubahan biaya bahan mentah, masuknya
pesaing baru ke pasar, ketersediaan dana investasi saat ini, kinerja ekonomi perekonomian
dalam negeri dan dunia, serta perubahan dalam negeri dan kebijakan ekonomi luar negeri.
Faktor sosial/budaya: Aspek ini menyangkut sikap social dan nilai-nilai. Ini termasuk sikap
terhadap pekerjaan kondisi dan lamanya hari kerja, kesempatan yang sama bagi berbagai
kelompok orang (baik berdasarkan etnis, jenis kelamin, atribut fisik, dll.), sifat dan kemurnian
Business Economics – R1
produk, penggunaan dan penyalahgunaan hewan, dan gambar yang digambarkan dalam
iklan. Faktor teknologi: Selama 30 tahun terakhir telah terjadi perubahan teknologi yang
signifikan, yang berdampak besar berdampak pada cara perusahaan memproduksi,
mengiklankan, dan menjual produknya. Belanja online terus berkembang, menciptakan pasar
global bagi perusahaan, sekaligus menimbulkan masalah bagi pengecer jalanan. Hal ini juga
telah mengubah cara berbisnis terorganisir, memberikan lebih banyak peluang untuk online
yang lebih kecil pengecer dan mengubah struktur banyak pasar.

Penggunaan robot dan bentuk lain yang dikendalikan computer produksi telah
mengubah sifat pekerjaan bagi banyak pekerja. Revolusi teknologi informasi telah
memungkinkan komunikasi yang jauh lebih cepat, sehingga memungkinkan perusahaan di
seluruh dunia untuk bekerja sama secara lebih efektif. Lingkungan kerja menjadi lebih fleksibel
dan efisien, dengan banyak pekerja yang dapat bekerja sambil bepergian, dari negara lain atau
dari rumah – bantuan khusus selama pandemi COVID-19.

Pembagian faktor-faktor yang mempengaruhi suatu perusahaan menjadi faktor-faktor


politik, ekonomi, sosial dan teknologi yang biasa disebut dengan Analisis PEST. Namun, kita
dapat menambahkan tiga faktor lagi untuk membuat Analisis STEEPLE. Elemen tambahannya
adalah: Faktor lingkungan (ekologis): Hal ini telah menjadi isu yang semakin penting dalam
politik dan bisnis perusahaan membidik, dan bahkan dipaksa oleh kebijakan pemerintah
perubahan, untuk mengambil pendekatan bisnis yang lebih ramah lingkungan. Konsumen lebih
sadar lingkungan dan citra hijau dapat terwujud berguna dalam menghasilkan pendanaan dari
investor dan pemerintah. Faktor hukum: Dunia usaha dipengaruhi oleh kerangka hukum di
yang mereka operasikan. Contohnya termasuk undang-undang hubungan industrial, standar
keamanan produk, peraturan yang mengatur penetapan harga di industri yang diprivatisasi dan
undang-undang yang mencegahnya. Faktor etika: Perusahaan semakin mendapat tekanan untuk
melakukan hal ini mengadopsi sikap yang lebih bertanggung jawab secara sosial terhadap
bisnis, dengan kekhawatiran atas kondisi kerja, keamanan produk dan periklanan yang
berkualitas dan jujur.

Business Economics – R1
Gambar 1.1. Proses Transformasi bisnis

Gambar 1.1. menunjukkan proses transformasi bisnis. Bisnis menerima input yang
menimbulkan biaya dan menggabungkan input tersebut dengan cara yang berbeda untuk
menghasilkan output yang kemudian dijual dan menghasilkan pendapatan. Seiring waktu
pendapatan harus melebihi biaya agar bisnis dapat bertahan hidup. Bisnis dipengaruhi oleh
berbagai pengaruh baik internal maupun eksternal antara lain politik, ekonomi, sosial,
teknologi, hukum dan lingkungan.

Business Economics – R1
SIMPULAN

Ekonomi bisnis adalah tentang studi tentang keputusan ekonomi yang dibuat oleh bisnis
dan pengaruhnya terhadap keputusan tersebut. Para ekonom bisnis mengkaji perusahaan:
perubahan lingkungan di mana mereka beroperasi, keputusan yang mereka ambil, dan dampak
dari keputusan tersebut – terhadap perusahaan itu sendiri, terhadap pelanggannya, terhadap
karyawannya, terhadap pesaing bisnisnya, terhadap masyarakat luas dan terhadap domestik.
dan perekonomian internasional.

Terdapat 10 prinsip ekonomi yang secara garis besar diklasifikasikan menjadi 3 prinsip
ekonomi mendasar. Pelajaran mendasar tentang pengambilan keputusan individu adalah bahwa
orang dan bisnis menghadapi trade-off di antara tujuan alternatif, bahwa biaya dari setiap
tindakan diukur dalam hal peluang yang hilang, bahwa orang dan bisnis yang rasional
mengambil keputusan dengan membandingkan biaya marjinal dan manfaat marjinal, dan
bahwa individu dan perusahaan mengubah perilaku mereka sebagai tanggapan atas insentif
yang mereka hadapi.

Pelajaran dasar mengenai interaksi antara individu dan perusahaan menyatakan bahwa
perdagangan bisa saling menguntungkan, pasar umumnya efektif sebagai mekanisme
koordinasi perdagangan, dan pemerintah dapat memperbaiki hasil pasar dalam mengatasi
kegagalan pasar. Pelajaran fundamental dalam ekonomi menyatakan bahwa produktivitas
adalah kunci utama untuk meningkatkan standar hidup, pertumbuhan uang adalah sumber
utama inflasi, dan masyarakat dihadapkan pada pertukaran jangka pendek antara inflasi dan
pengangguran. Bagian ini juga membahas pengambilan keputusan, yang merupakan inti dari
aktivitas ekonomi. Jutaan keputusan dibuat setiap hari oleh konsumen, memengaruhi bisnis
dalam tiga aspek, yaitu investasi, pertumbuhan dan ekspansi, serta akuisisi dan retensi
pelanggan.

Kegiatan bisnis melibatkan penggunaan faktor produksi untuk menghasilkan produk


yang dibeli oleh perusahaan atau konsumen. Bisnis harus beroperasi dalam lingkungan internal
dan eksternal, yang melibatkan faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, hukum, dan
lingkungan. Perubahan dalam lingkungan eksternal dapat menciptakan peluang atau ancaman
bagi bisnis.

Business Economics – R1
DAFTAR PUSTAKA

1. N. Gregory Mankiw. (2021). Principles of Economics, 9th Edition. Cengage Learning:


United Kingdom. ISBN: 9789814915342.

2. John Sloman, Dean Garratt, Jon Guest and Elizabeth Jones. (2023). Economics for
Business, 9th Edition. Pearson: United Kingdom. ISBN: 978-1-292-44020-0

Business Economics – R1
Business Economics – R1

Anda mungkin juga menyukai