Anda di halaman 1dari 16

Sistem Pengendalian Manajemen 2018

BAB 1
HAKEKAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

A. PENDAHULUAN
Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai kegiatannya dengan
melakukan proses perencanaan. Perencanaan dilakukan melalui aktivitas yang melibatkan
individu-individu. Aktivitas inidividu ini diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Yang
sering dilakukan adalah adanya kesadaran individu sebagai makhluk juga mempunyai
keinginan-keinginan atau tujuan pibadi. Tujuan pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan
organisasi, bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan organisasi
atau tujuan individu tidak tercapai. Untuk itu diperlukan suatu pengendali kerja sehingga
tujuan individu bisa selaras dengan tujuan organisasi. Salah satu alat untuk mencapai hal
tersebut adalah adanya sistem pengendalian manajemen yang baik.

Sistem dapat secara efektif dideskripsikan dan dianalisis. Klasifikasi sistem secara garis besar
di antara deterministik sederhana sampai probabilistik yang rumit. Khususnya dalam
organisasi bisnis, secara sederhana aktivitas manajemen adalah perencanaan (planning),
pengendalian (controlling), dan pengambilan keputusan (decision making).

Perencanaan bukan hanya menentukan tujuan, tetapi juga deskripsi aktivitas, metode, dan
perpaduannya agar tujuan tersebut dapat dicapai. Manajemen memerlukan informasi untuk
membantu pemilihan rencana yang terbaik dalam mencapai tujuan tersebut. Aktivitas
pengendalian secara keseluruhan tidak efektif tanpa informasi. Untuk mempengaruhi kendali,
manajemen harus memiliki subsistem yang berfungsi untuk mengukur output sistem dan
membandingkannya dengan tujuan yang direncanakan. Kemudian, fungsi manajemen
terutama dapat melakukan tindakan yang tepat untuk memperbaiki penyimpangan hasil
rencana.

Beberapa tahun terakhir ini telah terjadi pertumbuhan yang sangat signifikan pada hubungan
yang terjadi antara sistem pengendalian manajemen (SPM) dan strategi. SPM merupakan
satu-satunya perangkat manajer yang digunakan dalam mengimplementasiakn strategi yang
diinginkan. Oleh krena itu semua perusahaan berusaha agar orientasi perusahaan dan
stretegi bisnis dapat direfleksikan dalam system pengendalian manajemen. (Nilson, 2002;86).

Konsep Dasar Sistem


Kata sistem berasal dari bahasa latin yaitu “systēma” dan dalam bahasa yunani yaitu
“sustēma” adalah sekumpulan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sedangkan menurut para ahli, pengertian
sistem sebagai berikut:
1. Menurut Ludwig Von Bartalanfy Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling
terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
2. Menurut Anatol Raporot Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat
hubungan satu sama lain.
3. L. Ackof menyebutkan bahwa Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau
fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi.

Untuk Lingkungan Sendiri I-1


Sistem Pengendalian Manajemen 2018

4. Menurut Gordon B. Davis sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak
adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsep yang saling bergantung.
Misalnya, sistem teologi adalah susunan yang teratur dari gagasan tentang tuhan,
manusia, dan sebagainya. Sedangkan sistem yang fisis adalah serangkaian unsur yang
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudihardjo menyatakan bahwa sistem terdiri atas objek-objek
atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama
lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan
pemrosesan atau pengolahan tertentu.
5. Menurut Suadi, sistem adalah suatu kegiatan yang telah ditentukan caranya dan
biasanya dilakukan berulang-ulang untuk melaksanakan suatu atau serangkaian aktivitas.
Dalam konteks sistem pengendalian manajemen
6. Sedangkan menurut Norman L. Enger berpendapat bahwa sistem dapat terdiri atas
kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan perusahaan seperti
pengendalian inventaris dan penjadwalan produksi.
7. Menurut Marciariello ada dua bentuk sistem yang berlaku yakni :
a. Sistem formal adalah sistem yang memungkinkan pendelegasian otoritas, sistem ini
memperjelas struktur, kebijakan dan prosedur yang harus diikuti oleh anggota
organisasi. Pendokumentasian struktur, kebijakan dan prosedur secara formal ini
membantu anggota organisasi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Sistem struktur,
prosedur dan respon yang terpola membantu manajemen dalam merencanakan dan
mengelola strategi dalam memenuhi tujuan organisasi dengan tetap memperhatikan
fator lingkungan yang ada.
b. Sistem informal adalah sistem yang lebih berdimensi hubungan antar pribadi yang
tidak ditunjukkan dalam struktur formal.

Selain itu, suatu sistem memiliki sifat-sifat dan karakteristik tertentu, sipat-sipat sistem
diantaranya ialah :
1. Komponen sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling
bekerja sama membentuk suatu kesatuan.
2. Batasan sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem
yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan
suatu sistem di pandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3. Lingkuangan luar sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi
suatu sistem tersebut. Dengan demikian lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan
dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan tersebut harus dikendalikan kalau
tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
4. Penghubung sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut sebagai penghubung
sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari
satu subsistem ke subsistem lainnya. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi
masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian dapat
terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

Untuk Lingkungan Sendiri I-2


Sistem Pengendalian Manajemen 2018

5. Masukan sistem (Input)


Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem yang dapat berupa
pemeliharaan (maintenance) dan sinyal (signal input).
6. Keluaran sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini
merupakan suatu masukan ke dalam subsistem lainnya.
7. Pengolah sistem (Proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi
keluaran. Contoh, sistem akuntansi, sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi
laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8. Sasaran sistem (Objektive)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau
suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu
sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Sedangkan sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh sisten, yakni: lebih kurang membentuk
ritme tertentu, terkoordinasi, dan mengulangi serangkaian tahapan tertentu guna mencapai
suatu tujuan tertentu, maka sistem adalah sekelompok komponen yang masing-masing
saling menunjang dan saling berhubungan maupun tidak yang keseluruhannya merupakan
suatu kesatuan.

Dalam kegiatan suatu organisasi, banyak tindakan manajemen yang tidak sistematis. Hal ini
disebabkan oleh keadaan yang tidak memungkinkan bagi seorang manajer untuk
menggunakan aturan sistem yang telah ditetapkan, sehingga manajer menggunakan
pertimbangan pibadinya dalam bertindak. Kegiatan seperti ini biasanya berkaitan dengan
interaksi antara manajer yang satu dengan yang lainnya dan manajer dengan bawahannya.
Ketepatan sistem itu sendiri akhirnya bergantung pada kemampuan manajer mengatur
sesesorang, tidak lagi berdasarkan aturan yang ditentukan sistem tersebut.

Konsep Dasar Pengendalian


Sebuah organisasi juga harus dikendalikan; yaitu, perangkat harus ada pada tempatnya untuk
memastikan bahwa tujuan strategisnya dapat tercapai. Akan tetapi, pengendalian suatu
organisasi lebih rumit daripada mengemudikan sebuah mobil.

Pengendalian berasal dari kata kendali yaitu alat atau pedoman untuk mengarahkan suatu
usaha dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan dan ditetapkan. Sedangkan
pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan komponen maupun variabel-
variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang sudah direncanakan. Pengendalian
merupakan suatu konsep yang luas yang berlaku dalam kehidupan.

Istilah pengendalian merupakan penggabungan antara dua pengertian yang sangat berkaitan
dan terintegrasi, tetapi dari masing-masing pengertian tersebut dapat diartikan tersendiri, yaitu
perencanaan dan pengawasan. Dalam proses perencanaan dan pengawasan dikatakan
pengendalian. Oleh karena itu, suatu pengawasan tanpa adanya perencanaan lebih dahulu
tidak ada artinya, demikian sebaliknya hal yang direncanakan tidak menghasilkan
menghasilkan suatu tanpa adanya pengawasan.

Untuk Lingkungan Sendiri I-3


Sistem Pengendalian Manajemen 2018

Menurut Hansen & Mowen pengendalian adalah proses penetapan standar dengan
menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang
diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Sedangkan Robert J. Mokler (1972:2) memberikan batasan
pengendalian yang menekankan elemen esensial proses pengendalian dalam beberapa
langkah. Batasan yang diajukan meliputi hal berikut ini : “Pengendalian adalah suatu usaha
sistematik untuk menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaan, mendesain
sistem umpan balik informasi, membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah
ditetapkan, menentukan apakah terdapat deviasi atau penyimpangan dan mengukur
signifikasi penyimpangan tersebut, dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan yang sedang digunakan sedapat mungkin
secara lebih efesien dan efektif guna mencapai sasaran perusahaan.”

Berdasarkan batasan tersebut terdapat empat langkah dalam pengendalian yaitu sebagai
berikut :
1. Menetapkan standars dan metode untuk pengukuran kinerja (establish standard
and methods for measuring performance)
Hal ini bisa mencakup penentuan standar dan ukuran untuk segala hal seperti target
penjualan, produksi, sampai pada cacatan kehadiran dan keamanan kerja. Untuk
menjamin efektivitas langkah ini, standar tersebut harus dispesifik dalam bentuk yang
berarti dan diterima oleh individu yang bersangkutan.
2. Mengukur kinerja (Measure the performance)
Langkah ini merupakan proses yang berlanjut dan refetitif dengan frekuensi aktual
bergantung pada jenis aktivitas yang diukur.
3. Membandingkan kinerja sesuai dengan standar (compare the performance match
with the standars)
Membandingkan kinerja adalah membandingkan hasil yang diukur dengan standar yang
telah ditetapkan. Apabila kinerja sesuai dengan standar yang ditetapkan maka manajer
berasumsi bahwa segala sesuatu yang direncanakan dalam operasional berjalan secara
terkendali.
4. Mengambil tindakan perbaikan (take corrective action)
Tindakan ini dilakukan apabila terdapat kinerja yang berada dibawah standar dan menurut
analisis perlu dilakukan perbaikan.

Dalam kegiatan manajemen, istilah pengendalian dikenal dengan fungsi controlling. Fungsi
controlling berperan sebagai pendeteksi masalah-masalah atau deviasi atau kelemahan yang
terjadi dalam proses manajemen mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap
pelaksanaan. Pengendalian manajemen merupakan kebijakan-kebijakan serta tindakan-
tindakan yang dilakukan manajemen dalam mengarahkan orang, mesin, dan fungsi-fungsi
dalam rangka pencapaian tujuan.

Kegiatan pengendalian dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :


1. Pengendalian Manajemen
Pengendalian yang mengarah kepada pengendalian kegiatan secara menyeluruh untuk
memperoleh keyakinan bahwa perencanaan strategis sudah terlaksana secara efektif dan
efesien.

Untuk Lingkungan Sendiri I-4


Sistem Pengendalian Manajemen 2018

2. Pengendalian Operasional
Pengendalian yang merupakan kegiatan dalam mengarahkan atau mengendalikan tugas-
tugas tertentu supaya terlaksana secara efektif dan efesien.

Menurut Shilling Law dan MC. Gahran (1993:749), ada tiga macam pengendalian yaitu :
1. Personal Controls, yaitu pengendalian yang ditekankan pada sikap dan motivasi orang
yang terlibat dalam organisasi.
2. Action Controls, yaitu pengendalian yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan
dan tugas yang diberikan kepada bawahan.
3. Result Controls, yaitu pengendalian yang ditekankan pada hasil kerja atau pelaksanaan
operasional karyawan.

Konsep Dasar Manajemen


Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno menagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti berusaha mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk bekerja berdasarkan bagiannya masing-masing dalam rangka
mencapai tujuan.

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,


pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti sutau pekerjaan dapat dilaksanakan
sesuai dengan keputusan yang telah direncanakan sementara efisien berarti bahwa tugas
dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu,
manajemen yang berhasil harus mampu mencapai tujuannya organisasi secara efektif dan
efesien.

Teori manajemen menyatakan bahwa manajemen memiliki beberapa fungsi. Pakar


manajemen Schermerhorn dalam bukunya “Management” membagi fungsi manajemen
dengan pendekatan Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling (POAC). Ia
mendefinisikan istilah manajemen adalah proses perencanan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengendalian penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan/sasaran kinerja.
Beberapa pakar manajemen berpendapat bahwa fungsi Actuating dapat diurai menjadi
Staffing dan Leading. Leslie W. Rue dan Llyod L. Byars misalnya berpendapat bahwa fungsi
manajemen terdiri dari: Planning, Organizing, Staffing, Leading, and Controlling.

Istilah manajemen telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda,
misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, ketatapengurusan,
kepemimpinan dan sebagainya. Masing-masing pihak mengartikan manajemen berdasarkan
latar belakang pekerjaan mereka. Meskipun dalam kenyataannya istilah tersebut memiliki
makna yang berbeda. Dengan demikian dibuat suatu batasan manajemen yaitu manajemen
sebagai ilmu dan seni dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian,
dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.

Untuk Lingkungan Sendiri I-5


Sistem Pengendalian Manajemen 2018

Defenisi manajemen diatas mengandung unsur-unsur sebagai berikut:


1. Elemen sifat yang terbagai dua yaitu :
a. Manajemen sebagai seni yaitu sebagai suatu keahlian, kemahiran, kemampuan,
dan keterampilan dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan. Atau
dengan kata lain bahwa dalam mengimplementasi manajemen juga banyak
dipengaruhi oleh kemampuan dan keahlian serta bakat pribadi seseorang. Dengan
kata lain bahwa ternyata kemampuan dan keahlian serta bakat pribadi seseorang
sangat menentukan keberhasilan untuk mempengaruhi dan mendayagunakan orang
atau sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan organisasi.
b. Manajemen sebagai suatu ilmu, yaitu akumulasi pengetahuan yang telah
disistemasikan dan diorganisasikan untuk mencapai tujuan kebenaran umum (general
purpose). Manajemen dapat dipelajari dan telah dapat dirangkaikan menjadi suatu
teori. Teori manajemen selalu diuji dalam praktek sehingga manajemen sebagai ilmu
terus berkembang. Agar dapat berhasil dengan baik penerapannya, manajemen
selalu memerlukan disiplin ilmu-ilmu pengetahuan lain.
2. Elemen fungsi terbagai lima yaitu :
a. Perencanaan, yaitu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan lebih
dahulu serta tahapan dalam proses pencapaian tujuan.
b. Pengorganisasian, yaitu suatu proses atau rangkaian kerja yang direncanakan untuk
dikerjakan oleh kelompok pekerjaan yang bertujuan untuk menjelaskan suatu
pembagian kerja pada setiap bidang pekerjaannya. Selain itu, dengan adanya
pengorganisasin proses pelaksanaan kegiatan lebih terarah dan mudah dikendalikan.
c. Pengarahan, yaitu suatu proses pemberian petunjuk atau instruksi dari atasan
kepada bawahan dalam usaha pencapaian tujuan bersama.
d. Pemotivasian, yaitu proses pemberian semangat dan kegairahan dalam bekerja agar
para pelaku pekerjaan bekerja sebagaimana mestinya.
e. Pengendalian/pengawasan, yaitu proses dalam mengusahakan agar suatu
pekerjaan dapat terlaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.
3. Elemen sasaran terbagai dua yaitu :
a. Orang (manusia), yaitu mereka yang telah memenuhi syarat tertentu yang telah
menjadi unsur integral dalam organisasi untuk pencapaian tujuan.
b. Mekanisme kerja , yaitu tahapan atau tata cara bekerja yang harus dilalui dalam
mengadakan kegiatan bersama dalam usaha pencapaian tujuan.
4. Elemen tujuan
Yaitu hasil akhir yang ingin dicapai atas pelaksanaan kegiatan. Dalam arti luas tujuan
mengandung hal seperti objective, purpose, mission, deadline, standar, target, dan quota.
Cara menyusun tujuan organisasi harus memenuhi kriteria pokok antara lain :
a. Tujuan harus dapat menggambarkan makna pernyataan visi dan misi organisasi.
b. Tujuan harus dapat menunjukkan gambaran suatu kondisi yang dicapai di masa yang
akan datang.
c. Tujuan harus dapat mengarahkan kerangka berpikir seseorang atau kelompok untuk
merumuskan kebijakan, sasaran, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan .
d. Tujuan bersifat idealistik artinya mengandung nilai-nilai keluruhan dan ada keinginan
yang kuat untuk lebih baik.
e. Tujuan menggambarkan hasil-hasil yang ingin dicapai organisasi
f. Tujuan harus merupakan jawaban dari sesuatu permasalahan yang telah
diidentifikasi untuk diselesaikan.

Untuk Lingkungan Sendiri I-6


Sistem Pengendalian Manajemen 2018

g. Tujuan tidak akan mudah mengalami perubahan yang bermakna dalam waktu
tertentu, kecuali ada perubahan yang sangat mendasar, atau apabila hasil yang
diinginkan dalam mengatasi permasalahan tertentu telah tercapai.
h. Tujuan umumnya disusun dalam waktu yang relatif panjang (lebih dari 2 tahun).
i. Tujuan biasanya menggambarkan suatu tantangan, tetapi realistik dan mungkin dapat
dicapai.

Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen


Pengendalian manajemen merupakan beberapa bentuk kegiatan perencanaan dan
pengendalian kegiatan yang terjadi pada suatu organisasi. Pengendalian manajemen
merupakan kegiatan yang berada tepat di tengah dua kegiatan lainnya. Dua kegiatan yang
dimaksud adalah perumusan strategik yang dilakukan manajemen puncak dan pengendalian
tugas yang dilakukan manajemen paling bawah.

Menurut pendapat beberapa ahli berkenaan dengan sistem pengendalian manajemen,


diantaranya :
1. Anthony dan Reece ( 1989:824 ) sistem pengendalian manajemen adalah influence
members of the organization to implement the organization. Yang kurang lebih memiliki
arti bahwa sistem pengendalian manajemen memiliki fungsi pengendalian terhadap
aktivitas-aktivitas dalam suatu organisasi yang diupayakan agar sesuai dengan strategi
badan usaha untuk mencapai tujuannya.
2. Menurut Suadi (1999:8-9). Sistem pengendalian manajemen adalah sebuah sistem yang
terdiri dari beberapa sub sistem yang saling berkaitan, yaitu: pemrograman,
penganggaran, akuntansi, pelaporan, dan pertanggungjawaban untuk membantu
manajemen mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan, agar mau mencapai
tujuan perusahaan melalui strategi tertentu secara efektif dan efisien.".
3. Menurut Edy Sukarno menyatakan bahwa “Sistem pengendalian manajemen adalah
suatu sistem terintegrasi antara proses, strategi, pemrograman, penganggaran,
akuntansi, pertanggungjawaban, yang hakikatnya untuk membantu orang dalam
menjalankan organisasi atau perusahaan agar hasilnya optimal.”

Berdasarkan beberapa defenisi sistem pengendalian manajemen yang diutarakan oleh para
ahli, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian manajemen suatu sistem yang
terdiri dari beberapa subsistem dalam suatu perusahaan maupun organisasi yang
kegiatannya berusaha mengendalikan kegiatan organisasi dari beberapa deviasi atau
kelemahan dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang sudah ditetapkan.

Dalam sistem pengendalian manajemen, para pihak manajemen melakukan pengendalian


meliputi penciptaan standar atau kriteria, pembandingan hasil monitoring dengan standar,
pelaksanaan perbaikan atas deviasi atau penyimpangan, pemodifikasian dan penyesuaian
metode pengendalian dari kaca mata hasil pengendalian dan perubahan kondisi, serta
pengkomunikasian revisi dan penyesuaiannya keseluruh proses manajemen dengan harapan
deviasi atau kelemahan yang pernah terjadi tidak terulang kembali.

Hakekat Sistem Pengendalian Manajemen


Organisasi terdiri dari manajer dan karyawan harus dimotivasi dan dituntun agar melakukan
apa yang diinginkan pimpinannya dan harus dikoreksi jika menyimpang dari arah pencapaian
tujuan organisasi. Dasar dari semua proses pengendalian adalah pemikiran untuk

Untuk Lingkungan Sendiri I-7


Sistem Pengendalian Manajemen 2018

mengarahkan suatu variabel, atau sekumpulan variabel, guna mencapai tujuan tertentu.
Variabel dapat berupa manusia, mesin, organisasi.

Lingkungan Sistem Pengendalian Manajemen


Pengendalian manajemen merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Berikut ini diuraikan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pengendalian manajemen
yang meliputi perilaku organisasi dan pusat-pusat pertanggungjawaban.
1. Perilaku Organisasi.
Proses pengendalian manajemen mempengaruhi terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Beberapa karakteristik organisasi yang mempengaruhi proses tersebut, terutama
berkaitan dengan perilaku anggota dalam suatu organisasi. Suatu organisasi mempunyai
tujuan dan fungsi pengendalian manajemen adalah mendorong anggota organisasi
mencapai tujuan. Disinilah perlunya faktor keselarasan tujuan masing-masing anggota
organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi. Struktur organisasi mempengaruhi
bentuk sistem pengendalian manajemen yang akan diterapkan. Perilaku organisasi juga
berkaitan dengan motivasi, kemampuan individu itu sendiri dan pemahaman tentang
perilaku yang diperlukan dalam mencapai prestasi yang tinggi.
2. Pusat Pertanggungjawaban.
Suatu organisasi dibagi menjadi beberapa pusat pertanggungjawaban. Adanya pusat
pertanggungjawaban adalah untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan manajemen
puncak. Secara garis besar, pusat pertanggungjawaban dibagi menjadi empat yaitu :
a. Pusat Biaya. Pusat biaya dalah pusat pertanggungjawaban dimana biaya diukur
dalam unit moneter namun outputnya tidak diukur dalam unit moneter.
b. Pusat Pendapatan. Pusat pendapatan merupakan pusat pertanggung -
jawaban dimana output-nya diukur dalam unit moneter tetapi tidak dihubungkan
dengan inputnya.
c. Pusat Laba. Apabila suatu pestasi keuangan pusat pertanggungjawaban diukur
dengan dasar laba, maka pusat pertanggungjawaban tersebut disebut pusat laba.
d. Pusat Investasi. Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi
manajernya diukur atas dasar perbandingan antara laba dengan investasi yang
digunakan.

Elemen-Elemen Sistem Pengendalian Manajemen


Dalam kegiatan organisasi maupun perusahaan dikatakan berhasil apabila perusahaan
tersebut dapat mencapai tujuannya. Untuk dapat mencapai tujuan perusahaan maupun
organisasi tersebut perusahaan harus bisa mengendalikan kegiatannya dari penyimpangan
maupun kelemahan yang terjadi. Supaya sistem pengendalian disuatu organisasi maupun
perusahaan dapat bejalan lebih efektif dan efesien, diperlukan beberapa eleme dalam sistem
pengendalian manajemen. Adapun elemen-elemen yang diperlukan tersebut adalah :
1. Pelacak (detector) atau sensor.
Suatu perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang
sedang dikendalikan. Dengan kata lain detctor : melaporkan sesuatu apa yang terjadi di
dalam suatu organisasi.
2. Penilai (assessor),
Suatu perangkat yang menentukan signifikasi suatu peristiwa aktual dengan cara
membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang seharusnya
terjadi. Dengan kata lain, assessor artinya membandingkan informasi ini dengan keadaan
yang diinginkan.

Untuk Lingkungan Sendiri I-8


Sistem Pengendalian Manajemen 2018

3. Effector (umpan balik)


Suatu perangkat (yang sering disebut "feedback") yang mengubah perilaku jika assessor
mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan hal tersebut. Dengan kata lain mengambil
tindakan koreksi terhadap perbedaan yang signifikan antara keadaan aktual dengan
keadaan yang diinginkan.
4. Jaringan komunikasi
Suatu perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan assessor dan antara
assessor dan affector. Dengan kata lain memberitahukan kepada manajer apa yang
sedang terjadi dan bagaimana hal tersebut dibandingkan dengan keadaan yang
diinginkan. Elemen-elemen tersebut saling terintegrasi dalam proses kegiatan
pengendalian manajemen. Proses yang terjadi berawal ketika detektor mencari informasi
tentang aktivitas kegiatan. Detektor ini dapat berupa sistem informasi baik formal maupun
informasi, yang menyediakan informasi kepada pimpinan mengenai apa yang terjadi di
dalam suatu aktivitas. Setelah informasi diperoleh, aktivitas yang terekam didalamnya
dibandingkan dengan standar atau patokan berupa kriteria mengenai apa yang
seharusnya dilaksanakan dan seberapa jauh perlunya pembenaran. Proses perbaikan
dilaksanakan oleh efektif, sehingga penyimpanan-penyimpanan diubah agar kegiatan
kembali mengikuti kriteria yang telah ditetapkan. Begitulah proses pengendalian
manajemen, dinamis dan berkelanjutan.

Jenis Sistem Pengendalian Manajemen


Sistem pengendalian manajemen dapat dibagi dalam 5 (lima) jenis, yaitu :
1. Pengendalian pencegahan (preventive controls)
Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya suatu kesalahan.
Pengendalian ini dirancang untuk mencegah hasil yang tidak diinginkan sebelum kejadian
itu terjadi. Pengendalian pencegahan berjalan efektif apabila fungsi atau personel
melaksanakan perannya.
2. Pengendalian deteksi (detective controls)
Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untuk mendeteksi suatu
kesalahan yang telah terjadi. Rekonsiliasi bank atas pencocokan saldo pada buku bank
dengan saldo kas buku organisasi merupakan kunci pengendalian deteksi atas saldo kas.
3. Pengendalian koreksi (corrective controls)
Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah yang teridentifikasi oleh
pengendalian deteksi. Tujuannya adalah agar supaya kesalahan yang telah terjadi tidak
terulang kembali. Masalah atau kesalahan dapat dideteksi oleh manajemen sendiri atau
oleh auditor.
4. Pengendalian pengarahan (directive controls)
Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan pada saat kegiatan
sedang berlangsung dengan tujuan agar kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
atau ketentuan yang berlaku. Contoh atas pengendalian ini adalah kegiatan supervisi
yang dilakukan langsung oleh atasan kepada bawahan atau pengawasan oleh mandor
terhadap aktivitas pekerja.
5. Pengendalian kompensatif (compensating controls)
Pengendalian kompensatif dimaksudkan untuk memperkuat pengendalian karena
terabaikannya suatu aktivitas pengendalian. Pengawasan langsung pemilik usaha
terhadap kegiatan pegawainya pada usaha kecil karena ketidak-adanya pemisahan fungsi
merupakan contoh pengendalian kompensatif.

Untuk Lingkungan Sendiri I-9


Sistem Pengendalian Manajemen 2018

Proses Sistem Pengendalian Manajemen


Sistem Pengendalian Manajemen merupakan proses dengan mana para manajer
mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi.

Pengendalian manajemen terdiri atas berbagai kegiatan, meliputi :


1. Merencanakan apa yang akan dicapai oleh perusahaan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan pada masing-masing bagian.
3. Mengkomunikasikan informasi yang ada.
4. Mengevaluasi informasi.
5. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada dan apa yang akan
dilakukan.
6. Mempengaruhi orang dalam organisasi tersebut untuk mengerjakan sesuai dengan yang
digariskan atau mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka

Suatu poses sistem pengendalian manajemen melibatkan interaksi antarmanajer dan manajer
dengan bawahannya. Proses pengendalian manajemen yang baik sebenarnya formal, namun
sifat pengendalian informal masih banyak terjadi. Pengendalian manajemen formal
merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan satu sama lain, terdiri dari proses :
1. Perencanaan Strategi.
Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang akan dilaksanakan dan
memperkirakan sumber daya yang akan alokasikan untuk setiap program yang telah
ditentukan untuk jangka panjang beberapa tahun yang akan datang.
2. Penyusunan Anggaran (Budgeting).
Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan dalam
satu moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini
berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban.
3. Pelaksanaan Kegiatan.
Selama tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian dari program yang
menjadi tanggungjawabnya. Salah satu alat untuk mengendalikan pelaksanaan kegiatan
dari masing-masing unit organisasi adalah melalui proses pelaporan, baik laporan
bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan. Laporan bulanan, triwulan dan semesteran
sangat dibutuhkan oleh manajer atau pimpinan organisasi sebagai alat untuk mengetahui
proses pengelolaan sumber daya termasuk penggunaaan keuangan. Di samping laporan
secara formal (tertulis) dari masing-masing unit organisasi, juga ada dikembangkan
sistem pelaporan informal. Komunikasi yang jujur dan terbuka antara pimpinan dan
bawahan sangat perlu untuk mengetahui perkembangan kegiatan organisasi. Laporan
informal ini dikembangkan sebagai upaya untuk mendekatkan hubungan antara pimpinan
dengan karyawan dan laporan informal ini sering diimplementasikan dalam bentuk
diskusi terbatas, rapat atau coffee morning dan lain-lain.
4. Evaluasi Kinerja.
Proses evaluasi merupakan suatu proses untuk memperbandingkan antara beban aktual
dan yang seharusnya terjadi dalam keadaan tesebut. Dengan kata lain proses evaluasi
merupakan suatu proses untuk membandingkan dan menyesuaikan antara rencana yang
telah ditetapkan dengan pelaksanaan kegiatan yang telah terjadi pada waktu yang
ditentukan. Jika keadaan yang diasumsikan dala proses anggaran berubah, maka akan
terdapat perbedaan antara jumlah yang dianggarkan dengan jumlah aktual. Selanjutnya
perubahan tersebut harus dikaji dan dievaluasi untuk diperhitungkan baik untuk
peruntukan anggaran maupun untuk pencapaian tujuan organisasi. Pestasi kerja bisa

Untuk Lingkungan Sendiri I - 10


Sistem Pengendalian Manajemen 2018

dilihat dari efisien atau efektif tidaknya suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan
tugasnya.

Batasan Pengendalian Manajemen


Pengendalian manajemen terletak antara perumusan strategi dan pengendalian tugas.
Perumusan strategi paling tidak sistematis di antara ketiganya, pengendalian tugas
merupakan yang paling sistematis, dan pengendalian manajemen terletak di antaranya.
Perumusan strategi memfokuskan pada jangka panjang, pengendalian tugas memfokuskan
jangka pendek, dan pengendalian manajemen terletak di antaranya. Perumusan strategi
menggunakan perkiraan kasar akan masa depan, pengendalian tugas menggunakan data
akurat saat ini, dan pengendalian manajemen terletak di antaranya. Masing-masing kegiatan
meliputi perencanaan dan pengendalian. Proses perencanaan dalam perumusan strategi
merupakan hal yang lebih penting, proses pengendalian merupakan hal yang lebih penting
dalam pengendalian tugas, dan dalam pengendalian manajemen perencanaan dan
pengendalian merupakan hal yang sama pentingnya. Beberapa karakteristik dari masing-
masing aktivitas ini adalah : 1). Perumusan strategik merupakan kegiatan perencanaan
difokuskan untuk jangka panjang. 2). Pengendalian manajemen merupakan kegiatan yang
berada ditengah-tengah antara perumusan strategik dengan pengendalian tugas. 3).
Pengendalian tugas lebih difokuskan pada proses pengendalian untuk operasi jangka pendek
sehingga lebih banyak sistematiknya, baik itu proses perencanaan maupun pengendalian
sama pentingnya dengan pengendalian manajemen.
1. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi untuk
mencapai tujuan-tujuan ini. Kita menggunakan istilah tujuan untuk menggambarkan tujuan
keseluruhan dari sebuah organisasi, dan istilah sasaran untuk menggambarkan langkah-
langkah khusus untuk mencapai tujuan dalam kerangka waktu yang diberikan. Bagi
beberapa perusahaan, mencapai tingkat ROI (return on investment) memuaskan
merupakan tujuan yang penting; bagi perusahaan lainnya, memperluas pangsa pasar
merupakan hal yang sama pentingnya. Organisasi nirlaba juga memiliki tujuan; yang
secara umum, mereka mencoba memberikan pelayanan semaksimum mungkin dengan
dana yang tersedia. Dalam proses Perumusan strategi, tujuan organisasi biasanya
diambil dari yang sudah ada, meskipun sesekali waktu pemikiran strategis dapat
memfokuskan pada tujuan mereka sendiri.

Strategi merupakan perencanaan yang besar, perencanaan yang penting. Mereka


menetapkan secara umum ke arah mana organisasi bergerak yang diinginkan
manajemen senior. Sebuah keputusan dari pabrik mobil untuk memproduksi dan menjual
mobil listrik akan menjadi suatu keputusan strategis. Kebutuhan untuk merumusankan
strategi biasanya timbul dalam merespons ancaman yang diterima (misalnya, serangan
dari pesaing, pergeseran cita rasa konsumen, peraturan pemerintah yang baru) atau
adanya kesempatan (misalnya, inovasi teknologi, persepsi yang baru dari perilaku
pelanggan, atau pengembangan aplikasi baru dari produk yang sudah ada). Seorang
CEO yang baril, terutama yang berasal dari luar perusahaan, biasanya merasakan
adanya ancaman dan kesempatan berbeda dari yang dirasakan pendahulunya. Sehingga,
perubahan dalam strategi sering terjadi ketika ada pergantian CEO yang baru.

Untuk Lingkungan Sendiri I - 11


Sistem Pengendalian Manajemen 2018

2. Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya
untuk melaksanakan strategi organisasi. Dari hal ini dapat diambil beberapa hal berikut :
a. Sifat Keputusan.
Keputusan pengendalian manajemen dibuat dalam kerangka kerja sesuai dengan
strategi organisasi. Tanpa pedoman yang jelas akan sulit menjalankan pengendalian
manajemen yang benar. Manajer dalam hal ini mempunyai pertimbangan yang bisa
saja lain dari yang telah ditetapkan asalkan baik untuk peningkatan prestasi unit
bisnisnya.
b. Sistematis Dan Ritmis.
Dalam proses pengendalian manajemen, keputusan yang dibuat berdasarkan
prosedur dan jadwal yang dilakukan berulang-ulang tahun demi tahun.
c. Pertimbangan Perilaku.
Proses pengendalian manajemen melibatkan interaksi antara individu dan interaksi
tersebut tidak sistematis. Seorang manajer mempunyai tujuannya sendiri-sendiri.
Yang harus dilakukan adalah menyelaraskan tujuan tersebut sesuai tujuan
perusahaan secara keseluruhan. Hal ini disebut keselarasan tujuan yang berarti
tujuan pribadi anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi.
d. Alat Untuk Mengimplementasikan Strategi.
Sistem pengendalian manajemen adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan
sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan. Jadi pengendalian manajemen
memfokuskan pada pelaksanaan strategi. Pengendalian manajemen hanya salah
satu cara bagi manajer untuk menerapkan strategi yang diinginkan. Strategi yang
dapat diterapkan selain pengendalian manajemen adalah melalui pendekatan struktur
organisasi, manajemen sumber daya dan budaya.
e. Proses Pengendalian Manajemen.
Pengendalian manajemen melibatkan hubungan antara atasan-bawahan.
Pengendalian dilakukan melalui tingkat atas hingga ke bawah. Proses ini meliputi
aktivitas komunikasi, motivasi dan evaluasi.
f. Metodologi Pengendalian Manajemen.
Penerapan proses pengendalian manajemen yang telah diuraikan diatas memerlukan
tiga bentuk aktivitas yaitu menentukan tujuan, pengukuran prestasi dan evaluasi
prestasi. Menurut David Outley proses pengendalian manajemen dirancang untuk
menjamin bahwa tugas rutin dijalankan oleh seluruh anggota organisasi yang secara
bersama-sama membantu tercapainya tujuan organisasi secara keseluruhan.

Perbedaan Antara Perumusan Strategi Dari Pengendalian Manajemen.


Perumusan strategi adalah proses pengambilan keputusan strategi baru;
pengendalian manajemen adalah proses pengimplementasian strategi tersebut. Dari
titik awal rancangan sistem, perbedaan yang terpenting antara Perumusan strategi
dan pengendalian manajemen adalah Perumusan strategi pada dasarnya tidak
tersiste-matis. Ancaman, kesempatan, dan gagasan baru tidak terjadi pada jangka
waktu yang tetap: sehingga keputusan stratejik mungkin dibuat pada saat kapan pun.
Lebih jauh lagi, analisis bagi usulan strategi berbeda dengan sifat strategi. Analisis
strategi meliputi penilaian, dan nilai yang digunakan dalam proses biasanya estimasi
secara kasar. Kebalikannya, proses pengendalian manajemen meliputi serangkaian
langkah yang terjadi dalam urutan yang dapat diprediksikan menurut banyak
sedikitnya waktu yang tersedia, dan dengan estimasi yang dapat diandalkan.

Untuk Lingkungan Sendiri I - 12


Sistem Pengendalian Manajemen 2018

Analisis strategi yang diusulkan biasanya secara relatif melibatkan sedikit orang-si
penggagas, staf pusat, dan manajemen senior. Sebaliknya, proses pengendalian
manajemen melibatkan manajer dan stafnya pada seluruh level dalam organisasi.

3. Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses yang menjamin bahwa tugas yang telah
ditentukan dikerjakan secara efektif dan efisien. Penendalian tugas cenderung ke
kegiatan operasional. Aturan-aturan harus dibuat secara berurutan tetapi tidak semua
tugas harus dijelaskan secara berurutan. Perbedaan antara pengendalian tugas dengan
pengendalian manajemen adalah pengendalian tugas lebih merupakan sesuatu
yang scientific, sedangkan pengendalian manajemen tidak demikian karena manusia
merupakan faktor penting dalam proses pengedalian manajemen dan manusia tidak bisa
hanya diungkapkan atas dasar suatu persamaan.

Dalam pengendalian manajemen, manajer berinteraksi dengan manajer lainnya,


sedangkan dalam pengendalian tugas interaksi karyawan dengan orang lain relatif kecil.
Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya sama untuk seluruh organisasi.
Sebaliknya masing-masing tugas akan berbeda satu organisasi dengan organisasi lain.
Dalam pengendalian manajemen fokusnya adalah pada satu unit organisasi, sementara
dalam pengendalian tugas adalah salah satu tugas daru suatu unit organisasi.
Pengendalian manajemen berhubungan dengan seluruh kegiatan perusahaan dan
manajer harus memutuskan apa yang harus dilakukan, sedangkan pengendalian tugas
berhubungan dengan satu tugas tertentu dan hanya sedikit diperlukan pertimbangan atas
apa yang dilakukan.

Perbedaan Antara Pengendalian Tugas Dan Pengendalian Manajemen.


Perbedaan paling penting antara pengendalian tugas dan pengendalian mana-jemen
adalah banyak sistem pengendalian tugas yang bersifat scientific. Secara definisi,
pengendalian manajemen meliputi perilaku para manajer, dan hal ini tidak dapat
dinyatakan melalui persamaan-persamaan. Kesalahan serius yang mungkin dibuat adalah
jika prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh ilmuwan manajemen bagi situasi
pengendalian tugas juga diterapkan pada situasi pengendalian manajemen. Dalam
pengendalian manajemen, para manajer berinteraksi dengan manajer lainnya; dalam
pengendalian tugas, manusia tidak terIibat secara kese-luruhan (sebagaimana dalam
beberapa proses produksi yang terotomatisasi), atau interaksi antara seorang manajer
dan yang bukan manajer.

Dalam pengendalian manajemen fokus terIetak pada unit organisasional; dalam


pengendalian tugas fokus terIetak Pada tugas spesifik dilakukan oleh unit-unit
organisasional ini (misalnya, Pekerjaan Manufaktur No. 59268, atau pesanan 100 unit
Barang No. 3642). Pengendalian manajemen memperhatikan secara luas aktivitas para
manajer yang memutuskan apa yang harus dilakukan dalam kendala strategis secara
umum. Pengendalian tugas berhubungan dengan tugas-tugas tertentu, yang sebagian
besar membutuhkan sedikit atau tidak adanya pertimbangan untuk melaksanakannya.

Untuk Lingkungan Sendiri I - 13


Sistem Pengendalian Manajemen 2018

Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen Yang Baik


Sistem pengendalian sebagai suatu susunan perangkat secara sistematis dan terintegrasi.
Seperti halnya sistem lain, sistem pengendalian manajemen memiliki karakteristik tertentu.
Adapun karakteristik sistem pengendalian yang efektif yaitu :
1. Akurat (Accurate), yaitu informasi atas kinerja harus akurat. Informasi yang tidak
akurat dapat mengakibatkan organisasi mengambil tindakan yang akan menemui
kesalahan dan kegagalan untuk memperbaiki permasalahan dalam kegiatan
pengendalian.
2. Tepat waktu (Timely), yaitu informasi harus dihimpun, diarahkan, dan segera
dievaluasi jika akan diambil tindakan tepat pada waktunya guna menghasilkan
perbaikan.
3. Objektif dan komprehensif, yaitu informasi dalam suatu sistem pengendalian harus
dipahami dan dianggap objektif oleh individu yang menggunakannya.
4. Dipusatkan pada tempat pengendalian strategis.
5. Secara ekonomis dan organisasi realistis.
6. Dikoordinasikan dengan arus pekerjaan organisasi.
7. Fleksibel.
8. Diterima para anggota organisasi.

Dampak Internet Terhadap Pengendalian Manajemen


Revolusi informasi dimulai dengan penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell Pada akhir
abad ke-19. Bagi konsumen, telepon menyediakan manfaat yang signifikan-kemudahan akan
waktu/kesempatan yang ada. Orang tidak perlu berIama-lama untuk memperoleh informasi
tentang suatu produk, mengetahui ketersediaannya, atau penempatan suatu pesanan.
Pesatnya revolusi informasi dipercepat dengan penemuan komputer, memperoleh momentum
yang besar tahun 1990-an dengan hadirnya Internet.
Internet menyediakan manfaat utama yang tidak didapat dari telepon, yaitu:
1. Akses secara mudah dan cepat.
Pada situs Internet, sejumlah besar data dapat dikirimkan pada setiap orang, di mana pun
di dunia ini dalam hitungan detik.
2. Komunikasi multi-target.
Internet memiliki jangkauan yang sangat luas; satu situs dapat menjangkau jutaan orang.
3. Komunikasi berbiaya rendah.
Sebuah bisnis yang menggunakan operator telepon yang menjembataninya dengan
pelanggan harus membayar gaji dari pegawai telepon, panggilan bebas pulsa ("800"), dan
gedung/bangunan untuk mendukung fungsi pelayanan pelanggan. Komunikasi dengan
pelanggan melalui Internet bertujuan untuk menghindari munculnya selumh biaya ini.
4. Kemampuan menampilkan citra tertentu.
Tidak seperti telepon, dengan situs membuat konsumen dapat melihat produk yang
sedang ditawarkan untuk dijual.
5. Pergeseran kekuatan dan kendali kepada individu.
Bisa jadi manfaat yang paling dramatis dari situs adalah bahwa pelanggan adalah pada
yang sebenarnya. Konsumen memegang kendali dan dapat menggunakan situs selama
24 jam sehari pada waktu yang mereka sukai tanpa diinterupsi atau terlalu dipengaruhi
oleh sales representatives atau telemarketers.

Untuk Lingkungan Sendiri I - 14


Sistem Pengendalian Manajemen 2018

Pengaruh Internet terhadap dunia bisnis telah menjadi monumental. Apa yang kemudian telah
menjadi pengaruh Internet atas pengendalian manajemen dalam sebuah organisasi? Sistem
pengendalian manajemen meliputi informasi, dan organisasi memerlukan sebuah infrastruktur
untuk memproses informasi tersebut. Internet menyediakan infrastruktur tersebut, membuat
pemrosesan informasi menjadi lebih mudah dan lebih cepat, dengan kesalahan yang lebih
sedikit. Pada situs, seorang manajer dapat mengumpulkan data dalam jumlah yang amat
besar, menyimpannya, menganalisisnya dengan format yang berbeda, dan mengirimnya ke
setiap orang dalam organisasi. Para manajer juga menggunakan informasi ini untuk
mengubah laporannya secara pribadi.

Internet memfasilitasi koordinasi dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang efisien
dan efektif; tetapi Internet tidak dapat menggantikan proses fundamental yang melibatkan
pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan oleh penerapan strategi melalui pengendaIian
manajemen secara esensial merupakan sebuah proses sosial, sehingga tidak dapat
diotomasikan secara penuh. Keter-sediaan akses data secara elektronis kepada data base
memberikan kontribusi kecil pada judgement yang diperIukan untuk mendesain dan
mengoperasikan suatu sistem pengendaIian yang optimal. Judgement tersebut meliputi:
1. Memahami tingkat keutamaan yang relatif dari keanekaragaman, dan terkadang berbeda,
tujuan yang mendorong individu untuk bertindak, misalnya, prestasi pribadi dibandingkan
prestasi bersama, peneiptaan nilai bagi pelang-gan dan pemegang saham daripada diri
sendiri, dan sebagainya.
2. Penyelarasan tujuan beragam individu dengan organisasi.
3. Pengembangan tujuan tertentu melalui unit bisnis, area fungsional, dan departemen-
departemen yang akan dinilai.
4. Mengkomunikasikan strategi dan tujuan kinerja yang spesifik untuk keseluruhan
organisasi.
5. Menjelaskan variabel kunci untuk diukur dalam penilaian suatu kontribusi individual
terhadap tujuan organisasi.
6. Mengevaluasi kinerja aktual relatif terhadap ukuran standar dan pembuatan kesimpulan
tentang bagaimana kinerja manajer.
7. Menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau kinerja yang produktif.
8. Mendesain struktur penghargaan yang tepat.
9. Mempengaruhi individu untuk mengubah perilaku mereka.

Secara ringkas, meskipun Internet telah sangat meningkatkan pemrosesan informasi, elemen
fundamental dari pengendalian manajemen-informasi apa yang dikumpulkan dan bagaimana
menggunakannya--pada dasarnya menyangkut keprilakuan dan oleh karenanya tidak dapat
tergantikan dengan pendekatan formula semata.

DAFTAR PUSTAKA
1. Kotler, Philip., 1977, Manajemen Pemasaran, Edisi Ketujuh, Jakarta, PT Prehallindo.
2. Porter, Michael.E., 1996, Strategi Bersaing, Edisi Kedelapan, Jakarta, Penerbit Erlangga.
3. Kaplan, Robert, dan David Norton. Balanced Scorecard. Boston: Harvard Business
School Press, 1996.
4. Hitt, Michael.A., Ireland, R.D., Hokisson, Robert.E.,1997, Manajemen Strategis, Edisi
Pertama, Jakarta, Penerbit Erlangga.
5. Anthony, Robert N. The Management Control Function. Boston: Harvard Business School
Press, 1989.

Untuk Lingkungan Sendiri I - 15


Sistem Pengendalian Manajemen 2018

6. Husein Umar, 1999, Riset Strategi Perusahaan, Edisi Kesatu, Jakarta, PT Gramedia
Pustaka Utama.
7. Anthony Robert N. dan Vijay Govindarajan,Sistem Pengendalian Manajemen, Jakarta:
Terjemahan Salemba,2000
8. Abdul Halim et al,Sistem Pengendalian Manajemen, Yogyakarta:UPP AMP YKPN,2000
9. Supriyono,R.A.,Sistem Pengendalian Manajemen,Yogyakarta : BPFE,Edisi 1,2000
10. Robert N.Anthony Vijay Govindarajan.•Management Control System, penerbit Salemba
Empat,2005.•
11. Winardi, J. Manajemen Perilaku Organisasi. 2004. Jakarta : Kencana
12. Pusdiklatwas BPKP, 2007, Pengantar Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi kelima,
Modul Diklat Pembentukan Auditor Terampil.
13. Siswanto, B. Pengantar Manajemen. 2009. Jakarta : Bumi Aksara
14. http://pujiati.staff.gunadarma.ac.id
15. http://walankshopgallery.blogspot.com/2011/07/bahan-spm-3-organisasi-
multinasional.html
16. http://www.slidefinder.net/m/management_control_systems_chapter_designing/2525017

Untuk Lingkungan Sendiri I - 16

Anda mungkin juga menyukai